PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi hipertensi
2. Untuk mengetahui cara mengukuran tekanan darah
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi
4. Untuk mengetahui gejala yang di timbulkan
5. Untuk mengetahui akibat dari hipertensi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hipertensi
Definisi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi,adalah meningkatnya tekanan
darah atau kekuatan menekan darah
Kebutuhan cairan dan elektrolot adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon
terhadap stressor fisiologi dan lingkungan. ( Tarwoto dan Wartonah, 2006).
dinding arteriol
dapat
berkontraksi
menyebabkan
d. Sinusoid
Terdapat limpa,hepar,sumsum tulang dan kelenjar endokrin.
Sinusoid tiga sampai empat kali lebih besar dari pada kapiler dan
sebagian dilapisi dengan sel system retikulo-endotelial pada tempat
adanya sinusoid, darah mengalami kontak langsung dengan sel-sel dan
pertukaran tidak terjadi melalui ruang jaringan
e. Vena dan Venul
Venul adalah vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler, vena
dibentuk oleh gabungan venul,vena memiliki tiga dinding yang tidak
berbatasan secara sempurna satu sama lain
2.3 Etiologi
2.3.1 Hipertensi Primer (esensial)
Lebih dari 90% pasien hipertensi merupakan hipertensi esensial, yang tidak
diketahui penyebab aslinya yang dapat mempengaruhi regulasi tekanan darah.
Kemungkinan karena volume darah yang dipompa jantung meningkat, yang
mengakibatkan bertambahnya volume darah di pembuluh arteri. Hipertensi
esensial adalah istilah yang menunjukkan bahwa hipertensi yang terjadi tidak
diketahui penyebabnya. Walaupun begitu, pada kebanyakan pasien dengan
hipertensi esensial ini terdapat kecenderungan herediter yang kuat.
Riwayat keluarga hipertensi meningkatkan kemungkinan bahwa seorang
individu akan mengalami hipertensi. Faktor keturunan bersifat poligenik yang
terlihat dari adanya riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga. Jika
salah satu atau kedua orangtua mengidap hipertensi, maka kemungkinan
anaknya juga terkena hipertensi. Faktor predisposisi genetik dapat berupa
sensitivitas terhadap natrium, kepekaan terhadap stress, peningkatan
reaktivitas vascular (terhadap vasokonstriktor), dan resistensi insulin.
Hipertensi esensial menyerang empat kali lebih sering pada pria middle age
daripada pada wanita middle age. Faktor-faktor lingkungan yang menjadi
4
2.4 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu :
2.4.1
Penatalaksanaan Medis
1. Penatalaksanaan farmakologis
a. Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam penurunan BB
dapat menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan
aktivitas renin dalam plasma.
b. Penurunan aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan
disesuaikan dengan batasan medis dan sesuai dengan
kemampuan
seperti
berjalan,
jogging,
bersepeda
atau
berenang.
ringan atau
minimal
c. Memungkinkan penggunaan obat secara oral
d. Tidak menimbulkan intoleransi
e. Harga obat relatif murah sehingga terjangkau oleh klien
f. Mempunyai Memungkinkan penggunaan jangka panjang
golongan obat-obatan yang diberikan pada klien dengan
hipertensi seperti golongan diuretik, golongan beta bloker,
yang di bekam
10
11
b.
2.6 Komplikasi
Sebagai akibat hipertensi yang berkepanjangan adalah :
- Insufisiensi koroner dan penyumbatan
- Kegagalan jantung
- Kegagalan ginjal
- Gangguan persyarafan
Jenis-jenis Komplikasi :
1. Penyakit Stroke
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh
darah otak ( stroke ). Stroke sendiri merupakan Kematian jaringan otak
yang terjadi karena berkurangnya aliran
12
darah
berkurang.
Sementara
itu,
nefrosrosis
maligma
13
14
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Faktor risiko
h.
Riwayat alergi
i.
3. Pemeriksaan fisik
1) Berat badan dan tinggi badan.
2) Mata: pemeriksaan funduskopi untuk penyempitan retinal arteriol,
perdarahan, eksudat dan papill edema
3) Leher: JVP, bising karotis dan pembesaran thyroid
4) Paru: pernapasan (irama, frekuensi, jenis suara napas)
5) Jantung: denyut jantung, suara jantung, bising jantung. Tekanan
darah diukur minimal 2 kali dengan tenggang waktu 2 menit
dalam posisi berbaring atau duduk, dan berdiri sekurangnya
setelah 2 menit. Pengukuran menggunakan yang sesuai, dan
sebaiknya dilakukan pada kedua sisi lengan, dan jika nilainya
berbeda maka nilai yang tertinggi yang diambil
6) Abdomen: bising, pembesaran ginjal
7) Ekstremitas: lemahnya atau hilangnya nadi parifer, edema
8) Neurologi: tanda thrombosis cerebral dan perdarahan
15
4. Pemeriksaan penunjang
1) EKG: adanya pembesaran ventrikel kiri, pembesaran atrium kiri,
adanya penyakit jantung koroner atau aritmia
2) Hemoglobin/hematokrit:
hubngan
dari
bukan
sel-sel
diagnostik
terhadap
tetapi
mengkaji
terhadap
volume
curah
jantung
berhubungan
dengan
peningkatan
16
RASIONAL
dari
tekanan
peningkatan
tekanan
dipertimbangkan
peningkatan
maligna.
17
pertama,
Hipertensi
sebagai
kemudian
sistolit
juga
merupakan
faktor
ditentukan
risiko
untuk
yang
penyakit
dan
femoralis
mungkin
teramati/terpalpasi.
tungkai
Denyut
mungkin
mencerminkan
pada
menurun,
efek
dari
hipertensi
hipertropi
berat
karena
atrium
adanya
(peningkatan
dan
kerusakan
fungsi.
berkaitan
dengan
curah
jantung.
Catat edema umum/tertentu
menurunkan
rangsang
18
lingkungan.
Batasi
jumlah
istirahat
di
gangguan,
bantu
pasien
tindakan-tindakan
leher,
meninggikan
kepala
tempat tidur
Anjurkan teknik relaksasi, panduan Dapat menurunkan rangsangan yang
imajinasi, aktivitas pengalihan
terhadap
terapi
obat
diuretik,
inhibitor
simpatis
dan
tersebut,
maka
menggunakan
obat
penting
dalam
19
hidroklorotiazid
(esidrix/hidroDIURIL),
bendroflumentiazid (Naturetin)
Berikan pembatasan cairan dan diit Pembatasan ini dapat menangani
natrium sesuai indikasi
INTERVENSI
RASIONAL
stimulasi/meningkatkan
relaksasi
sakit
kepala,
dan
yang
relaksasi
(panduan
memblok
imajinasi, simpatis
memperlambat
efektif
respon
dalam
Hilangkan/minimalkan
peningkatan
20
tekanan
vaskularserebral
Bantu
pasien
dalam
ambulasi
sesuai Pusing
kebutuhan
dan
penglihatan
dapat
mengalami
atau
kompres
hidung
menimbulkan
Menurunkan/mengontrol
nyeri
rangsang
dan
menurunkan
sistem
saraf
simpatis
Antiansieta, missal lorazepam (ativan), Dapat mengurangi tegangan
diazepam (valium)
dan
ketidaknyamanan
21
INTERVENSI
Kaji
RASIONAL
respons
pasien
merupakan
indikator
dari
sistolik
atau
meningkat
tekanan
diastolik
energi,
kursi
saat
menghemat
missal: mengurangi
mandi, juga
penggunaan
membantu
energi
suplai
energi,
keseimbangan
dan
kebutuhan
aktivitas
peningkatan
tiba-tiba.
bertahap
kerja
Memberikan
mendorong
kemandirian
2.11. Evaluasi
a. Pasien dapat mendemonstrasikan tanda-tanda vital stabil
b. Pasien menunjukkan perubahan pola makan
Mempertahankan berat badan dengan pemeliharaan kesehatan optimal
Melakukan/mempertahankan
program
individual
22
olahraga
yang
tepat
secara
23
24
BAB IV
PENUTUP
3.2 Saran
Untuk menghindari terjadinya hipertensi, maka sebaiknya kita
selaku petugas medis sebaiknya memberi contoh masyarakat untuk
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan juga tidak mengkonsumsi
makanan sembarangan yang belum teruji kesehatannya.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
Lampiran 1
Trigger Case
1.
Glukosa
2.
Kolesterol
3.
Trigliserida
4.
5.
Kreatin Serum
6.
Kalium Serum
7.
Hemoglobin
8.
Hematokrit
9.
Uranalisis
10. Elektrokardiogram
27
Lampiran 2
Laporan SGD
Seven Jump Step 1-5
Key word
Question
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Answer
1. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi,adalah meningkatnya tekanan darah atau
kekuatan menekan darah
Kebutuhan cairan dan elektrolot adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon
terhadap stressor fisiologi dan lingkungan. ( Tarwoto dan Wartonah, 2006).
2. Arteriol
Adalah pembuluh darah dengan dinding oto polos yang relatiftebal,otot
dinding arteriol dapat berkontraksi menyebabkan kontriksi suplai darah,bila
kontriksi bersifat local,suplai darah pada jaringan/organ berkurang, bila
terdapat kontriksi umum, tekanan darah akan meningkat
28
29
- Kegagalan jantung
- Kegagalan ginjal
- Gangguan persyarafan
8. Jenis-jenis Komplikasipenyakit stroke
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh
darah otak (stroke).Stroke sendiri merupakan Kematian jaringan otak yang
terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak, biasanya kasus
ini terjadi secara mendadak dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa
menit (complete stroke )
9. Gagal Ginjal
Tinggi tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan dan
akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak,akibatnya fungsi ginjal
menurun hingga mengalami gagal ginjal, ada dua jenis kelainan ginjal akibat
hipertensi, yaitu nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligma.
Nefrosklerosis benigna terjadi pada hipertensi yang sudah berlangsung lama
sehingga terjadi pengendapan pada pembuluh darah akibat proses menu. Hal
ini menyebabkan permeabilitas ( kelunturan ) dinding pembuluh darah
berkurang. Sementara itu, nefrosrosis maligma merupakan kelainan ginjal
yang di tandai dengan naiknya tekanan diastole diatas 130 mmHg yang
tergantungnya fungsi ginjal. Pemeriksaan Laboratorium
10. .Pemeriksaan dengan laboratorium
a. Pemeriksaan Laboratorium
Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti :
hipokoagulabilitas, anemia.
BUN kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapatdiakibatkan
oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada
DM.
c. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
30
31
KASUS 3
Tn. S umur 65 tahun BB 80 kg, datang ke rumah sakit dibawa oleh keluarganya
dengan keluhan kepala terasa pusing dan lemas, setelah dilakukan pemeriksaan
tekanan darah 180/110 MmHg, riwayat keluarga : orang tua Tn S menderita
penyakit yang sama, kebiasaan Tn S sampai sekarang perokok berat sampai 2
bungkus perhari dan jarang berolahraga, dokter mengintruksikan kepada Tn.S
untuk melakukan tes laboratorium yaitu : Glukosa darah ( sebaiknya puasa )
kolesterol, Trigliserida, Asam urat serum, Kreatinin serum, Kalium serum,
Hemoglobin dan hematokrit, Urinalisis, dan Elektrokardiogram, Tn. S
mendapatkan therapy sementara infuse RL 20 tetes/menit
1. Setelah membaca dan menjawab beberapa pertanyaan yang muncul dari kasus
di atas coba diskusikan system organ apa yang terkait masalah di atas ?
Jelaskan dengan menggunakan peta konsep struktur anatomi organ yang terkait
serta mekanisme fisiologi serta patofisiologi system organ itu bekerja !
32
33
LAPORAN KASUS
HIPERTENSI
KELOMPOK V :
Ai Munawaroh
Normawaddah
Asep Prianto
Dede Rani
Erwin Budianto
Euis Sartika
Sri Fatmawati
Lia Liawati
Uun Unirah
34
KATA PENGANTAR
Penyusun
Juli, 2015
i
35
DAFTAR ISI
.................................................................