Anda di halaman 1dari 8

Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda checklist () pada pilihan

jawaban yang anda anggap benar.

No Pertanyaan Benar Salah


1. Jenis pendidikan keperawatan terdiri atas pendidikan vokasi,
akademik dan profesi
2. Jenjang pendidikan terendah keperawatan SMK kesehatan
3. Pendidikan keperawatan diselenggarakan oleh perguruan tinggi sesuai
dengan standar nasional pendidikan keperawatan
4. Perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi
keperawatan harus menyediakan fasilitas pelayanan sebagai wahana
pendidikan seperti RS dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang memenuhi persyaratan termaksuk jejaring dan
komunitas di dalam wilayah binaan serta berkoordinasi dengan
organisasi profesi
5. Dosen institusi pendidikan berasal dari perguruan tinggi dan wahana
pendidikan keperawatan
6. Mahasiswa keperawatan pada akhir pendidikan vokasi dan profesi
wajib mengikuti uji kompetensi
7. Uji kompetensi diselenggarakan oleh perguruan tinggi
berkerjasama dengan organisasi profesi dan lembaga pelatihan atau
lembaga sertifikasi yang terakreditasi
8. Uji kompetensi hanya sebagai syarat kelulusan pendidikan
9. Mahasiswa pendidikan vokasi dan profesi yang lulus uji
kompetensi diberikan sertifikat kompetensi oleh perguruan tinggi

10. Praktik keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh


perawat dalam bentuk asuhan keperawatan
11. Tugas perawat hanya melakukan asuhan keperawatan
12. Wewenang perawat pada upaya kesehatan perorangan sama dengan
wewenang perawat pada upaya kesehatan masyarakat
13. Perawat dalam menjalankan tugasnya sebagai pengelolah
pelayanan keperawatan berwewenang melakukan pengkajian dan
menetapkan permasalahan
14. Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang hanya dapat
diberikan secara tertulis oleh tenaga medis kepada perawat untuk
melakukan sesuatu tindakan medis dan melakukan evaluasi
pelaksanaannya
15. Perawat yang melaksanakan tugas berdasarkan pelimpahan
wewenang secara delegatif hanya dapat diberikan tenaga medis kepada
perawat profesi atau perawat vokasi terlatih yang memiliki
16. kompetensi
Dalam yang diperlukantugas perawat berdasarkan pelimpahan
melaksanakan
wewenang secara mandat yang diberikan tenaga medis kepada perawat
untuk melakukan sesuatu tindakan medis hanya dapat dilakukan dibawah
pengawasan pemberi pelimpahan wewenang
17. Dalam keadaan keterbatasan dimana tidak adanya tenaga mediS dan
tenaga kefarmasian, perawat berwewenang melakukan pengobatan
untuk penyakit umum
18. Dalam keadaan darurat perawat dapat melakukan tindakan medis
dan pemberian obat sesuai dengan kompetensinya
19. Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat berhak
memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur
operasional dan ketentuan perundang-undangan
20. Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat
berkewajiban untuk memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar,
jelas dan mudah dimengerti mengenai tindakan keperawatan kepada klien
dan/atau keluarga sesuai dengan batasan wewenangnya
21. Dalam menerima praktik keperawatan, klien berhak dan
berkewajiban memberikan persetujuan atau penolakan atas
tindakan keperawatan yang akan diterimanya
22. Perawat lulusan sekolah perawat kesehatan (SPK) yang telah
melakukan praktik keperawatan sebelum undang-undang ini
diundangankan masih diberikan kewenangan melakukan praktik
keperawatan untuk jangka waktu 6 tahun setelah undang-undang ini
diundangkan
23. Praktik mandiri perawat dapat dilakukan secara perorangan dan atau
berkelompok
24. Perawat yang akan melakukan praktik keperawatan secara mandiri
atau di fasilitas pelayanan kesehatan harus memiliki surat tanda
registrasi (STR) dan surat izin praktik perawat (SIPP)
25. Surat Tanda Registrasi (STR) diberikan oleh konsil
keperawatan setelah memenuhi persyaratan
26. Salah satu persyaratan memperoleh STR yaitu memiliki ijazah
pendidikan tinggi keperawatan
27. STR berlaku selama 5 tahun dan dapat diregistrasi ulang setiap 5 thun

28. Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) diberikan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yang
berwewenang di kabupaten/kota tempat perawat menjalankan praktiknya
29. Salah satu persyaratan untuk memperoleh Surat Izin Praktik
Perawat (SIPP) yaitu melampirkan salinan Surat Registrasi Perawat
(STR) yang masih berlaku
30. Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) berlaku untuk satu tempat praktik
keperawatan dan paling banyak dua tempat praktik keperawatan
31. Perawat yang menjalankan praktik mandiri wajib memasang papan
nama praktik keperawatan
32. Perawat WNA dan perawat WNI lulusan luar negeri yang akan melakukan
praktik keperawatan di indonesia wajib mengikuti evaluasi kompetensi
33

33. Perawat WNA yang memiliki STR dan SIPP berlaku selama 1 tahun dan
hanya di perpanjang untuk 1 tahun berikutnya
34. Perawat yang melaksanakan praktik keperawatan baik praktik
keperawatan mandiri dan/atau praktik keperawatan di fasilitas
pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan standar yang berlaku
hanya dikenakan sanksi berupa teguran lisan
35. Dalam pengembangan praktik keperawatan dapat dilakukan melalui
pendidikan formal dan pendidikan nonformal atau pendidikan
berkelanjutan dalam bentuk pelatihan, workshop, seminar, dll.
36. Pendidikan nonformal atau pendidikan berkelanjutan ditempuh setelah
menyelesaikan pendidikan keperawatan
37. Pengembangan praktik keperawatan bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme perawat
38. Dalam meningkatkan profesionalisme perawat dan untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan, pemilik atau pengelola fasilitas
pelayanan kesehatan wajib memfasilitasi perawat untuk mengikuti
pendidikan berkelanjutan
39. Pendidikan nonformal atau pendidikan berkelanjutaN
keperawatan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan praktik keperawatan
yang didasarkan pada standar pelayanan, standar profesi, dan standar
prosedur operasional
40. Dalam peningkatan profesionalisme perawat dilakukan
pembinaan dan pengawasan praktik keperawatan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, konsil keperawatan, dan organisasi profesi yang
diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
ANALISA
Undang-undang Keperawatan (UUK) merupakan dasar hukum praktek keperawatan. Isi
UUK harus diketahui oleh profesi dan calon profesi perawat (mahasiswa). Hal ini
dikarenakan, tidak hanya profesi perawat yang membutuhkan UU ini tetapi calon profesi
perawat juga harus mengetahui isi dari UUK agar dimasa mendatang bisa menjadi
perawat yang taat akan aturan serta menjalankan hak dan kewajibannya sebagai seorang
perawat. Setelah di sahkannya undang-undang keperawatan pada tahun 2014 lalu.
1. Menurut pendapat anda seberapa pentingkah undang-undang keperawatan bagi calon
perawat dan profesi keperawatan di Indonesia? Jelaskan!
2. Perawat kini sudah dapat membuka praktik keperawatan mandiri dan juga berhak
memasang papan nama praktik perawat. Tapi masih banyak teman-teman perawat
yang bingung dan bertanya-tanya tentang praktik keperawatan mandiri. Jelaskan apa
saja syaratnya?, bagaimana mengurus izinnya? apa saja yang harus dipersiapkan?,
nanti setelah ada kliniknya, apa yang boleh dilakukan?, apa kewenangan perawat?
55

JAWABAN

1. Undang-undang keperawatan bagi profesi perawat dan calon perawat di


Indonesia merupakan sesuatu yang penting dan diperlukan. Undang-undang
keperawatan merupaka payung hukum atau landasan bagi perawat dalam
melaksanakan tugas. Perawat memiliki peran yang cukup besar dalam
memberikan pelayanan kesehatan, karena perawat yang paling sering
berinteraksi dengan pasien, perawat yang melayani pasien 24 jam sekalipun
tidak ada dokter. Maka dari itu dilihat dari hal tersebut, perawat ingin
diperhatikan dan diakui keberadaannya salah satunya yakni dengan
dibentuknya Undang-undang Keperawatan. Dengan dibentuknya UU
Keperawatan tersebut maka profesi perawat akan terlindungi dalam
menjalankan tugasnya, UU Keperawatan tidak hanya memberikan
perlindungan pada profesi perawat saja melainkan klien/pasien atau masyarakat
yang menerima jasa pelayanan pun akan terlindungi. Undang-undang
Keperawatan dapat mengatur mana hal yang boleh dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan oleh seorang perawat.
Dengan adanya undang-undang keperawatan dapat mendorong / mendukung
perawat untuk melakukan praktik keperawatan mandiri secara sah dan legal
sehingga perawat yang sudah membuka praktik mandiri di rumah tidak perlu
khawatir dan tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi, yang terpenting lengkapi
syarat perizinannya dan dirikan papan nama sebagai bentuk pemberitahuan.
Sebab dalam UU Keperawatan juga terdapat point yang menyebutkan bahwa
perawat yang ingin membuka praktik wajib mendirikan papan nama, jika tidak
maka perawat tersebut dianggap melakukan praktik illegal.
Selain itu, saat ini sudah terjadi pasar bebas yang disebut MEA dan untuk
mencegah dampak negative dari perdagangan bebas bidang jasa terutama jasa
pelayanan kesehatan dimana perawat luar negeri sudah diperbolehkan bekerja
di Indonesia, maka undang-undang keperawatan semakin diperlukan karena
dengan adanya undang-undang keperawatan tersebut akan memberikan batasan
atau aturan bagi perawat luar negeri untuk bekerja di dalam negeri.
Maka dapat disimpulkan bahwa Undang Undang Keperawatan sangat
penting dan diperlukan baik bagi profesi perawat maupun calon perawat di
Indonesia.

2. a. Apa saja syarat untuk membuka praktik keperawatan mandiri ?


1) Persyaratan Mendapatkan SIPP Praktik Keperawatan Mandiri:
Salinan STR yang masih berlaku
Rekomendasi dari Organsisi Profesi (PPNI)
Surat pernyataan memiliki tempat praktik
2) Rekomendasi PPNI (persyratan mendapat rekomendasi PPNI)
Telah menjadi anggota PPNI
Telah melunasi iuran anggota sesuai dengan peraturan organisasi
Tidak pernah mendapatkan sanksi pelanggaran Kode Etik Keperawatan
kategori berat
Telah mempunyai sertifikat Kegawatdaruratan (BTCLS, Emergency Nursing)
yang diakui oleh PPNI
Telah mempunyai fasilitas praktik mandiri sesuai dengan standar yang
berlaku
3) Perawat Yang Dapat Membuka Praktik Mandiri Keperawatan
Perawat Vokasi: mulai dari lulusan Program Pendidikan Diploma (D III)
keperawatan, dengan penglaman praktik sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
Mampu menguasi sains keperawatan dasar; melakukan asuhan keperawatan
yang telah direncanakan secara terampil dalam upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif untuk memnuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-spritual
secara holistik dan berdasarkan pada standar asuhan keperawatan, trandar
prosedur operasional; memperhatikan keselamtan pasien, rasa aman dan
nyaman; mampu bekerjasama dengan tim keperawatan.
Perawat Profesi: Lulusan Pendidikan Profesi Ners dengan pengalaman
praktik sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun (menguasi sains keperawatan
lanjut; mengelola asuhan keperawatan secara terampil dalam upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-
spritual secara holistik dan berdasarkan pada standar asuhan keperawatan
serta standar prosedur operasional; memperhatikan keselamatan pasien,
77

rasa aman dan nyaman;menggunakan hasil riset; mampu bekerjsama


dengan tim keperawatan maupun dengan tim kesehatan lain) dan lulusan
program pendidikan profesi ners spesialis (mampu menguasai sains
keperawatan lanjut; mengelola asuhan keperawatan secara terampil dan
inovatif dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk
memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-spritual secara holistik dan berdasarkan
pada standar asuhan keperawatan serta standar prosedur operasional;
memperhatikan keselamatan pasien, rasa aman dan nyaman; melakukan
riset berbasis bukti klinik dalam menawat permasalahan sain, teknologi dalam
bidang spesialisasinya; mampu bekerjasama dengan tim keperawatan lain
(perawat peneliti/doktoral keperawatan) dan berkolaborasi dengan tim
kesehatan lain).
b. Bagaimana mengurus izinnya ?
Untuk mendapatkan izin atau SIPP, ada beberapa yang perlu dipersiapkan yaitu :
1) Salinan STR yang masih berlaku dan dilegalisir
2) Memiliki surat rekomendasi dari organisasi profesi keperawatan (PPNI)
3) Surat pernyataan memiliki tempat praktik (jika ingin praktik mandiri) atau surat
keterangan dari pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan (jika bergabung dengan
klinik interprofesi atau klinik kolaborasi)
4) Pas foto berwarna 4 x 6 sebanyak tiga (3) lembar
5) Surat sehat dari dokter
c. Apa yang harus dipersiapkan ?
Alat yang disiapkan sebenarnya tergantung kekhususan dari masing-masing klinik sesuai bidang
keahlian.
Sementara itu fasilitas dasar yang harus ada, yaitu :
1) Perlengkapan untuk tindakan asuhan keperawatan dan kunjungan rumah, antara
lain: Alat untuk mengukur tanda-tanda vital, timbangan, meteran badan. Alat
untuk mengukur gula darah, asam urat dan kolesterol jika ingin menambahkan,
tergantung kemampuan finansial masing-masing.
2) Obat-obatan
Hanya boleh obat bebas dan obat bebas terbatas.
3) Perlengkapan administrasi, meliputi formulir catatan tindakan asuhan
keperawatan serta formulir rujukan dan formulir persetujuan tindakan
keperawatan (inform consent).
d. Setelah ada kliniknya, apa yang boleh dilakukan ?
1) Melaksanakan proses keperawatan antara lain: pengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi dan evaluasi
2) Merujuk pasien ke rumah sakit
3) Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan
kompetensi
Misalnya memberikan bantuan hidup dasar, atau penanganan pertama
pada kecelakaan (lebih mudah jika kita sudah mendapatkan sertifikat
BTCLS).
4) Berkolaborasi dengan dokter jika ada kasus yang tidak bisa ditangani
sendiri.
5) Memberikan penyuluhan kesehatan dan konseling
Contohnya perawat yang sudah memiliki sertifikat konselor laktasi, dapat
memberikan konseling bagi ibu-ibu yang mengalami masalah pada saat
menyusui.
6) Memberikan obat sesuai resep dokter
Pasien tuberkulosis rawat jalan yang harus mendapatkan obat injeksi
setiap hari selama dua bulan, bisa mendatangi klinik kita. Asal resep dari
dokter jelas, dan tentunya dokumentasi harus lengkap untuk menghindari
kesalahan pemberian obat.
7) Memberikan obat bebas dan obat bebas terbatas.

Anda mungkin juga menyukai