RADIKAL BEBAS
Disusun Oleh :
NIM : 711331118010
JURUSAN GIZI
2020
Kata Pengantar
Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha
esa , karena berkat rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Radikal Bebas Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Patologi
Penyakit Tidak Menular
Upaya serta usaha telah kami berikan untuk makalah ini, namun kami sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan waktu dan
keadaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
untuk kesempurnaan makalah ini. Atas bantuan dan bimbingan yang kami peroleh dari
berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih. Semoga
makalah ini dapat bermafaat bagi pembacanya.
Eko Sudarmono
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................4
C. TUJUAN.....................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.................................................................................................................5
A. Radikal Bebas............................................................................................................5
B. Peroksidasi Lipid.......................................................................................................9
D. Malondialdehid (MDA)............................................................................................12
E. Rokok.......................................................................................................................15
F. Asap Rokok..............................................................................................................16
BAB III.................................................................................................................................18
PENUTUP............................................................................................................................18
A. Kesimpulan...............................................................................................................18
B. Saran.........................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit
degeneratif, seperti kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, sirosis hati,
katarak, diabetes mellitus dan kanker. Radikal bebas dapat dihasilkan dari dalam
tubuh dan luar tubuh. Radikal bebas memiliki elektron yang tidak berpasangan
pada orbit terluarnya, sehingga bersifat reaktif untuk bereaksi dengan molekul
lain. Radikal bebas dapat merusak makromolekul seperti merusak lipid membran
sel, DNA, dan protein yang menyebabkan stres oksidatif sel (Valko, 2006).
Namun dalam beberapa keadaan, dimana terdapat peningkatan radikal bebas
yang disebabkan oleh pemicu, maka dapat terjadi dampak negatif pada sel hepar
(Cochrane, 1991). Produk radikal bebas dalam keadaan normal tidak akan
menyebabkan kerusakan hepar, oleh karena hepar memiliki sistem protektor
antioksidan yang terbaik dibanding organ lain (Ali, 1997). Bahan kimia yang
telah dikenal dapat meningkatkan radikal bebas adalah Karbontetraklorida
(CCl₄). Namun dalam beberapa keadaan, dimana terdapat peningkatan radikal
bebas, maka dapat menjadi dampak negatif pada sel hepar (Cochrane, 1991).
Penyakit hepar tergolong sebagai salah satu penyakit degeneratif yang
merupakan problem Nasional di Indonesia dan negara berkembang pada
umumnya. Berdasarkan laporan dari semua RSUP tipe A dan B di seluruh
Indonesia, ternyata penyakit hepar menempati urutan ketiga setelah penyakit
infeksi dan penyakit paru. Dan dari data Word Health Organization (WHO,
2007), penyakit hati kronik dan Sirosis Hati merupakan penyebab kematian
peringkat duabelas pada tahun 2007 di Amerika Serikat dengan jumlah 29.165
(1.2%). Pada tahun 2007 prevalensi Sirosis Hati di Australia sebesar 2 % dan di
Jepang sebesar 2,7 % (Farrell, 2008). 2
Di antara zat-zat kimia yang bersifat oksidan dan dapat menyebabkan
kerusakan pada hepar adalah Karbontetraklorida (CCl₄) yang merupakan salah
satu contoh pembentukan radikal yang sensitif untuk hati. Karbontetraklorida
(CCl₄) adalah senyawa kimia, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan hati
dan ginjal (Ogeturk et al, 2004). Sifat toksit CCl₄ telah terbukti dari beberapa
penelitian, bahwa dosis sekecil apapun dapat menimbulkan efek pada jaringan
hati. Kerusakan hati akibat paparan CCl₄ tergantung pada dosis yang diberikan
(Halliwell and Gutteridge, 2004).
Dalam menghadapi serangan radikal bebas, tubuh memiliki mekanisme
perlindungan melalui sistem antioksidan tubuh. Secara umum antioksidan dibagi
menjadi dua, yaitu antioksidan enzimatis yang berasal dari dalam tubuh
(endogen), yaitu enzim superoksida dismutasi (SOD), katalase, glutation
peroksidase (GSH-px), dan antioksidan non enzimatis 3
yang berasal dari luar dalam tubuh (eksogen), yaitu Vitamin C, Vitamin E,
betakaroten dan senyawa flavonoid yang diperoleh dari tumbuhan (Chevion et
al, 2003).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan radikal bebas
2. Bagaimana proses sikrulasi radikal bebas
3. Apa saja hal yang mengakibatkan radikal bebas terjadi
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui macam macam radikal bebas
2. Memahami lebih detail tentang radikal bebas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Radikal Bebas
Radikal bebas (free radical) atau sering juga disebut reactive oxygen species
(ROS) berasal dari bahasa latin radicalis adalah bahan kimia yang dapat berupa
atom maupun molekul yang tidak memiliki elektron berpasangan pada lapisan
luarnya. Sifat dari radikal bebas adalah sangat reaktif dan memiliki waktu paruh
yang sangat cepat. Radikal bebas akan segera bereaksi dengan cepat dengan
mengambil elektron molekul disekitarnya.16 Radikal bebas dapat merusak
jaringan normal terutama apabila jumlahnya terlalu banyak. Akibat dari radikal
bebas dalam jumlah besar adalah gangguan produksi DNA, lapisan lipid pada
dinding sel, pembuluh darah, produksi prostaglandin, kerusakan sel dan
mengurangi kemampuan sel untuk beradaptasi terhadap lingkungannya. Kadar
Reactive Oxygen Species (ROS) yang tinggi menyebabkan penimbunan kolesterol
pada dinding pembuluh darah dan akibatnya timbulah atherosklerosis atau lebih
dikenal dengan penyakit jantung koroner.17
Umumnya radikal bebas diperlukan bagi kelangsungan beberapa proses
fisiologis dalam tubuh, terutama untuk transportasi elektron. Radikal bebas dalam
kadar normal dibutuhkan untuk perkembangan sel dan juga membantu sel darah
putih atau leukosit untuk menghancurkan atau memakan kuman yang masuk ke
dalam tubuh. Oleh sebab itu radikal bebas juga berperan dalam sistem imun dalam
tubuh manusia. Apabila terjadi ketidakseimbangan antara radikal bebas dan 12
antioksidan yang disebut stress oxidative maka akan mengganggu kerja
sistem imun. Sistem imun yang melemah dapat ditemukan pada perokok baik
aktif maupun pasif, hal ini disebabkan pembakaran asap rokok yang menghasilkan
radikal bebas berkali-kali lipat dibandingkan dengan radikal bebas pada
metabolisme tubuh pada keadaan normal. Secara alami dalam tubuh manusia telah
memiliki mekanisme pertahanan terhadap radikal bebas, yaitu antioksidan
endogen intrasel yang terdiri atas enzim-enzim yang disintesis oleh tubuh seperti
Superoksida dismutase (SOD), katalase dan glutation peroksidase.18
Dalam Tubuh manusia radikal bebas dapat berasal 2 sumber yaitu endogen
dan eksogen.19
a. Sumber endogen
1) Autoksidasi :
Adalah produk dari proses metabolisme aerob. Jenis molekulnya dapat berasal
dari hemoglobin, katekolamin, mioglobin, sitkrom C yang tereduksi, serta thiol.
Autoksidasi dari produk diatas dapat menghasilkan kelompok oksigen reaktif.
2) Oksidasi enzimatik
Terdapat beberapa jenis enzim yang dapat menghasilkan radikal bebas seperti,
xanthine oksidase, lipoxygenase, aldehid oxidase, amino acid oxidase, dan
prostaglandin synthase.
3) Respiratory burst
Merupakan proses dimana sel fagositik menggunakan oksigen dalam jumlah
yang besar pada proses fagositosis. Sekitar 70-90 % penggunaan oksigen 13
tersebut berperan dalam produksi superoksida yang merupakan bentukan awal
dari radikal bebas.
b. Sumber eksogen
1) Obat-obatan :
Obat-obatan dapat berperan dalam peningkatan produksi radikal bebas dengan
cara peningkatan tekanan oksigen. Jenis obat-obatan tersebut dapat berupa obat
golongan antibiotik quionoid, obat kanker, serta penggunaan asam askorbat yang
berlebih dapat mempercepat peroksidasi lipid.
2) Radiasi :
Pengunaan Radioterapi memungkinkan terjadinya kerusakan jaringan yang
disebabkan oleh radikal bebas. Radiasi di bagi menjadi radiasi elektromagnetik
dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik dapat berupa sinar X dan sinar
gamma sedangkan radiasi partikel dapat berupa partikel elektron, photon,
neutron, alfa, dan beta.
3) Asap rokok
Tiap hisapan rokok mengandung jumlah senyawa oksidan yang sangat besar,
meliputi aldehid, proxida, epoxida, dan radikal bebas lain yang bersifat reaktif
dan destruktif. Pada perokok juga ditemukan peningkatan netrofil pada saluran
pernafasan bawah yang berkontribusi dalam produksi radikal bebas.16 20
Pembentukan radikal bebas dibagi menjadi menjadi tiga proses tahapan
sebagai berikut:19
a. Tahapan Inisiasi, merupakan tahapan dalam pembentukan radikal bebas
Reaksi selanjutnya adalah proksidasi lipid pada membram dan sitosol yang
mengakibatkan terjadinya serangkaian reduksi asam lemak sehingga terjadi
kerusakan membran dan organel sel.
B. Peroksidasi Lipid
Istilah peroksidasi lipid umumnya merupakan suatu proses terjadinya degradasi
lipid secara oksidatif. Peroksidasi lipid adalah proses dimana radikal bebas
mengikat elektron-elektron lipid pada membrane sel yang berakibat langsung
pada kerusakan sel. Ada pun zat yang terlibat dalam proses peroksidasi lipid
antara lain Poly Unsaturatted Fatty Acid (PUFA), fosfolipid, glikolipid,
kolesterol ester dan kolesterol. Asam lemak tak jenuh (PUFA) merupakan bahan
yang paling sering terlibat dalam mekanisme oksidasi karena mengandung
banyak ikatan ganda diantara molekulnya.21
Peroksidasi lipid dapat terjadi secara enzimatis dan non‐enzimatis. Peroksidasi
enzimatis dilakukan oleh 2 macam enzim yaitu lipoxygenase dan
cyclooxygenase. Peroksidasi non enzimatis dapat dibagi menjadi 2 proses yaitu
autooksidasi dan foto-oksigenasi. Proses autooksidasi terdiri dari 3 tahap adalah
inisiasi, propagasi, terminasi.21 22 15
A. Peroksidasi lipid secara autoksidasi
A. Kesimpulan
Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan satu buah electron
dari pasangan electron bebasnya, atau merupakan hasil pemisahan
homolitik suatu ikatan kovalen, akibat pemecahan homolitik suatu
molekul akan terpecah menjadi radikal bebas yang mempunyai elektron
tak berpasangan. Elektron memerlukan pasangan untuk
menyeimbangkan nilai spinnya sehingga molekul radikal menjadi tidak
stabil dan mudah sekali bereaksi dengan molekul lain. Membentuk
radikal baru. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolism tubuh
dan factor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat
pmicu radikal dalam makanan polutan dan lain-lain
DAFTAR ISI
https://id.m.wikipedia.org/wiki/radikal/_bebas
https://amp.kompas.com/lifestyle/read/2019/08/12/093800720/radikal-bebas
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/bahaya-radikal-bebas-pada-tubu/
http://dinkes.beraukab.go.id/index.php/en-us/component/k2/item/66-radikal-bebas
http://iib.ac.id/file?file=digital/123362-SO9092fk-perbandingan%aktifitas-literatur.pdf