Anda di halaman 1dari 25

NUTRISI SEIMBANG

PADA MASA PANDEMI COVID 19

DISUSUN OLEH :

NAMA NIM
Aira Nazais Prameswari 02026002

Dosen Pengampu:
Anita Sriwaty, M,Gz.
AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah mengenai konstitusi ini berhasil saya selesaikan. Saya harap
makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan kepada kita semua tentang “Nutrisi seimbang
pada masa pandemic covid 19”
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, tidak lepas dari kesalahan
dan kekurangan Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 22 Juli 2021

Penulis,

Aira Nazais Prameswari


DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 7
C.Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 7
BAB II .............................................................................................................................................. 8
Tinjauan Pustaka ............................................................................................................................ 8
BAB III........................................................................................................................................... 14
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 14
A. Pengertian Covid 19.................................................................................................................. 14
B. Pengertian Gizi Seimbang Dan Nutrisi ................................................................................... 14
C. Nutrisi selama pandemi covid 19 ........................................................................................... 16
D. Keseimbangan Nutrisi .............................................................................................................. 17
E. Sistem Tubuh Yang Berperan ................................................................................................ 18
F. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi Selama Pandemi Covid 19 ................ 22
G. Masalah Pada Kebutuhan Nutrisi Selama Pandemi Covid 19 .................................... 23
H. Pengertian Pengetahuan Gizi ................................................................................................ 23
BAB IV ........................................................................................................................................... 24
PENUTUP...................................................................................................................................... 24
A. KESEIMPULAN ....................................................................................................................... 24
B. SARAN ....................................................................................................................................... 24
BAB V ............................................................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Corona virus adalah subfamili virus yang disebabkan oleh penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan
Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Corona virus adalah jenis baru yang
ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan
Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome
Corona virus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 COVID-
19. (KEMENKES, 2020)
Corona virus memiliki Subfamili yang Orthocoronavirinae dalam keluarga
Coronaviridae dalam urutan Nidovirales, dan subfamili ini termasuk alphacorona virus, beta
corona virus. (Lei Zhang, Yunhui Liu, 2019) Kemunculan severe acute respiratory syndrome
corona virus 2 (SARS-CoV-2) telah menyebabkan Pandemic Global dan menjadi masalah
kesehatan masyarakat serius Kondisi sakit kritis pada pasien yang dirawat dengan COVID-19,
memerlukan tatalaksana yang komprehensif termasuk terapi gizi. Pasien COVID-19 yang sakit
kritis berada dalam kondisi stres yang sangat berat, hal ini menyebabkan risiko malnutrisi yang
tinggi. Evaluasi awal risiko malnutrisi, fungsi saluran cerna, dan risiko aspirasi sangat penting
untuk menentukan prognosis.
Kebutuhan energi, makronutrien, mikronutrien, cairan, dan zat-zat gizi yang bisa
meningkatkan sistem immuno modulator, anti inflamasi, anti oksidan dan probiotik menjadi
acuan dalam penyusunan protokol terapi gizi pada pasien COVID-19.
Formula nutrisi enteral ataupun parenteral bisa direkomendasikan untuk diberikan. Hal
ini sangat membutuhkan pengawasan yang ketat oleh dokter spesialis gizi klinik.
Mempertimbangkan respon asupan, penurunan berat badan, status gizi, klinis pasien,
keseimbangan cairan, hemodinamik, nilai laboratorium dan penyakit komorbid menjadi
dasardiagnosa gizi pada pasien COVID-19. (PDGKI, 2020)
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang sehari-hari yang
beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan
dan tidak kekurangan. (Dirjen BKM, 2002).
Berdasarkan Riskesdas (2013), prevalensi gizi kurang secara nasional bersifat fluktuatif
karena pada tahun 2007 prevalensi gizi kurang 18,4% dan mengalami penurunan pada tahun
2010 yaitu 17,9%, tetapi pada tahun 2013 prevalensi gizi kurang mengalami peningkatan
kembali 19,6% yang terdiri dari 13,9% gizi kurang dan 5,7% gizi buruk. Gizi merupakan hal
yang menjadi perhatian penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.Gizi yang terpenuhi dan
baik diperlukan agar sel berfungsioptimal. Sistem kekebalan yang , dalam hal ini menjadi
semakin tinggi asupan energi selama periode infeksi, dengan pengeluaran energi basal yang
lebih benar. Pandemi COVID-19 ( corona virus ) menyebabkan banyak perubahan dalam
kehidupan sehari-hari. Gizi yang baik juga sangat penting sebelum, selama dan setelah infeksi.
Karena Infeksi menyebabkan tubuh penderita demam, sehingga membutuhkan asupan energy
dan zat gizi.
Menjaga pola makan yang baik dan sehat sangat penting selama pandemi COVID-19.
Walaupun tidak ada makanan atau suplemen makanan yang dapat mencegah penularan virus
COVID-19, mengubah pola makan dengan mengkonsumsi makan bergizi seimbang yang sehat
dan sangat penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang baik.
Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan aman dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan menurunkan resiko penyakit kronis dan penyakit infeksi. Cobalah untuk
membuat variasi dalam menu makanan saat dirumahagar keluarga tidak menjadi bosan dengan
menu makanan yang sama. (KEMENKES, 20
WHO telah merekomendasikan menu gizi seimbang ditengah pandemi COVID-19.
Artinya, disetiap menu makanan harus mencakup nutrisi lengkap, baik itu makronutrien seperti
karbohidrat, protein, lemak, serta mikronutrien dari vitamin dan mineral. Namun, untuk membuat
fondasi daya tahan tubuh yang kuat (building block), kita harus fokus pada asupan protein
(WHO,2020).Masyarakat harus membiasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok. Batasi
konsumsi makanan yang manis, asin, dan berlemak. Perbanyak aktivitas fisik yang cukup dan
pertahankan berat badan ideal. Lakukan kebiasaan mengkonsumsi lauk pauk yang mengandung
protein tinggi.Perbanyak makan buah dan sayuran karena sayuran dan buah-buahan kaya akan vitamin
dan zat gizi yang baik untuk tubuh.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memperhatikan
asupan makanan yang bisa dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang harus terpenuhi
selama pandemi Covid-19. (Ferdiaz, 2020)
Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi. Sikap dan perilaku
ibu dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya
adalah tingkat pengetahuan seseorang tentang gizi sehingga dapat mempengaruhi status gizi
seseorang tersebut. Pengetahuan gizi ibu yang kurang dapat menjadi salah satu penentu status gizi
karena menentukan sikap atau perilaku ibu dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi serta
pola makan terkait jumlah, jenis dan frekuensi yang akan mempengaruhi asupan makan pada
keluarga tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Covid 19?
2.Bagaimana Pengertian Gizi Seimbang Dan Nutrisi ?
3.Bagaimana Nutrisi Selama Pandemi covid 19 ?
4.Bagaimana Keseimbangan Nutrisi ?
5.Bagaimana Sistem Tubuh Yang Berperan ?
6.Bagaimana Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Selama Pandemi Covid 19?
7.Bagaimana Masalah Pada Kebutuhan Nutrisi Selama Pandemi Covid 19 ?
8.Bagaimana Pengetahuan Gizi ?
C.Tujuan Penulisan
1.Menjelaskan pengertian covid 19
2.Menjelaskan tujuan gizi seimbang
3..Memberikan nutrisi selama pandemi covid 19
4.Menjelaskan Keseimbangan Nutrisi
5.Menjelaskan Sistem tubuh yang berperan
6.Menjelaskan Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Selama Pandemi Covid 19
7.Menjelaskan Masalah Pada Kebutuhan Nutrisi Selama Pandemi Covid 19
8.Memberikan Pengetahuan Gizi
BAB II

Tinjauan Pustaka

Gizi merupakan salah satu faktor utama penentu kualitas hidup dan sumber daya manusia.
Penentu zat gizi yang baik terdapat pada jenis pangan yang baik dan disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh (Baliwati dkk, 2010). Zat gizi adalah bahan kimia yang terdapat dalam
bahan pangan yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh
(Almatsier dkk,2010).
Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi,
penyerapan, dan penggunaan zat gizi makanan. Status gizi seseorang tersebut dapat diukur dan
dinilai untuk mengetahui apakah status gizinya tergolong normal atau tidak normal (Almatsier
dkk, 2011). Status gizi baik apabila tubuh memperoleh zat- zat gizi yang seimbang dalam jumlah
yang cukup. Status gizi kurang apabila terjadi kekurangan karbohidrat, lemak, protein, dan
vitamin. Status gizi lebih jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan
pengeluaran energi. Asupan energi yang berlebihan dapat menimbulkan overweigth dan
obesitas.Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008).

• Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).
• Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan
nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).
Jenis Nutrisi:
i. Karbohidrat

Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen dan oksigen, terdapat
dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian, dan terbentuk melalui proses
asimilasi dalam tumbuhan (Pekik, 2007)
 Fungsi karbohidrat:
• Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak.
• Pembentukan cadangan sumber energi, kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan
dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber energi yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
 Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan:

• Monosakarida (gula sederhana)

Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana yang merupakan molekul terkecil


karbohidrat. Dalam tubuh monosakarida langsung diserap oleh dinding-dinding usus halus dan
masuk ke dalam peredaran darah.
Monosakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:

• Glukosa: disebut juga dekstrosa yang terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Semua
jenis karbohidrat akhirnya akan diubah menjadi glukosa.
• Fruktosa: disebut juga levulosa, zat ini bersama-sama glukosa terdapat dalam buah-buahan dan
sayuran, terutama dalam madu, yang menyebabkan rasa manis.
• Galaktosa: berasal dari pemecahan disakarida.

• Disakarida (gula ganda)

Disakarida adalah gabungan dari dua macam monosakarida. Dalam proses metabolisme,
disakarida akan dipecah menjadi dua molekul monosakarida oleh enzim dalam tubuh.
Disakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:

• Sukrosa : terdapat dalam gula tebu, gula aren. Dalam proses pencernaan, sukrosa akan dipecah
menjadi glukosa dan fruktosa.
• Maltosa : hasil pecahan zat tepung (pati), yang selanjutnya dipecah menjadi dua molekul
glukosa.
• Laktosa (gula susu) : banyak terdapat pada susu, dalam tubuh laktosa agak sulit dicerna jika
dibanding dengan sukrosa dan maltosa. Dalam proses pencernaan laktosa akan dipecah menjadi
1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
• Polisakarida (karbohidrat kompleks)
Polisakarida merupkan gabungan beberapa molekul monosakarida. Disebut oligosakarida jika
tersusun atas 3-6 molekul monosakarida dan disebut polisakarida jika tersusun atas lebih dari 6
molekul monosakarida (Pekik, 2007).
Polisakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:

• Pati: merupakan sumber kalori yang sangat penting karena sebagian besar karbohidrat dalam
makanan terdapat dalam bentuk pati.
• Glikogen: disebut juga pati binatang, adalah jenis karbohidrat semacam gula yang disimpan di
hati dan otot dalam bentuk cadangan karbohidrat.
• Serat

ii. Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan
gliserol dan asam-asam lemak.
 Fungsi lemak:

• Sebagai sumber energi.

• Membangun jaringan tubuh.

• Fungsi perlindungan.

• Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh

• Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbulnya
rasa lapar.
iii. Protein

Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien
kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.

 Fungsi protein:

• Menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses
pengausan yang normal.
• Menghasilkan jaringan baru.

• Diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu
enzim, hormon dan hemoglobin.
• Sebagai sumber energi (Trisa, 2008).

 Berdasarkan sumbernya protein diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

• Protein hewani : Yaitu protein yang berasal dari binatang seperti protein dari daging, protein dari
susu.
• Protein nabati : Yaitu protein yang berasal dari tumbuhan, seperti protein dari jagung, protein
dari terigu.
iv. Vitamin

Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai
katalisator proses metabolisme tubuh.
 Ada dua jenis vitamin:

• Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K.


• Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C
v. Mineral

Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam
pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak,
cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis
sehingga harus disediakan lewat makanan.
 Fungsi mineral:
• Konstituen tulang dan gigi.

• Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh.

• Bahan dasar enzim dan protein (Trisa, 2008).


vi. Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia. Kurang lebih 60-70% berat badan
orang dewasa berupa air sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh, terutama bagi mereka yang
melakukan olahraga atau kegiatan berat.
 Fungsi air :
• Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa metabolisme, hormon ke organ
sasaran (target organ).
• Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktivitas fisik.

• Mempertahankan keseimbangan volume darah (Pekik, 2007).


Pandemi Covid-19 yang terus meningkat mengakibatkan krisis kesehatan dunia, virus Corono
dapat menyerang berbagai golongan usia, mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, oranng
dewasa bahkan yang sangat rentan golongan lanjut pralansia dan lansia. Penyebaran virus ini
sangat sederhana seperti menyentuh barang yang telah terkontaminasi, batu, bersin, dan
sebagainya. Untuk mencegah penyebaran virus ini harus dibarangei sistem imum yang kuat,
tentunya dengan meningkatkan pola hidup dengan makanan dengan gizi seimbang.
Pola makan sebagai salah satu indikator gaya hidup, memiliki pengaruh terhadap sistem imum
seseorang. Pola makan sehat, yaitu tinggi serat dan rendah lemak, dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh manusia. Pola makanan yang sehat dan kaya akan serta, protein, dan asupan gizi
seimbang sangat perlu diterapkan tengah pandemic Covid-19, sekaligus untuk mendukung
pemerintah mengurangi penyebaran covid-19, dari asupan yang dikonsumsi sangat penting untuk
membantu tubuh mengatasi infeksi, termasuk virus corona biang Covid-19. Saat terjadi infeksi,
tubuh penderita akan mengalami demam. Kondisi ini membutuhkan energi dari nutrisi asupan
yang dikonsumsi. Menjaga pola makan sehat bergizi dan seimbang adalah bagian penting untuk
mendukung sistem daya tahan tubuh. (Mahardini, 2020)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Covid 19.

Corona virus adalah subfamili virus yang disebabkan oleh penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom
Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Corona virus adalah jenis
baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada
Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Corona virus 2
(SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 COVID-19.
(KEMENKES, 2020)
Corona virus memiliki Subfamili yang Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dalam
urutan Nidovirales, dan subfamili ini termasuk alphacorona virus, beta corona virus. (Lei Zhang,
Yunhui Liu, 2019) Kemunculan severe acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-
2) telah menyebabkan Pandemic Global dan menjadi masalah kesehatan masyarakat serius
Kondisi sakit kritis pada pasien yang dirawat dengan COVID-19, memerlukan tatalaksana yang
komprehensif termasuk terapi gizi. Pasien COVID-19 yang sakit kritis berada dalam kondisi
stres yang sangat berat, hal ini menyebabkan risiko malnutrisi yang tinggi.
Evaluasi awal risiko malnutrisi, fungsi saluran cerna, dan risiko aspirasi sangat penting untuk
menentukan prognosis.
Kebutuhan energi, makronutrien, mikronutrien, cairan, dan zat-zat gizi yang bisa meningkatkan
sistem immuno modulator, anti inflamasi, anti oksidan dan probiotik menjadi acuan dalam
penyusunan protokol terapi gizi pada pasien COVID-19.
B. Pengertian Gizi Seimbang Dan Nutrisi
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang sehari-hari yang beraneka
ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak
kekurangan. (Dirjen BKM, 2002).Berdasarkan Riskesdas (2013), prevalensi gizi kurang secara
nasional bersifat fluktuatif karena pada tahun 2007 prevalensi gizi kurang 18,4% dan mengalami
penurunan pada tahun 2010 yaitu 17,9%, tetapi pada tahun 2013 prevalensi gizi kurang mengalami
peningkatan kembali 19,6% yang terdiri dari 13,9% gizi kurang dan 5,7% gizi buruk. Gizi merupakan
hal yang menjadi perhatian penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.Gizi yang terpenuhi dan
baik diperlukan agar sel berfungsi optimal. Sistem kekebalan yang , dalam hal ini menjadi semakin
tinggi asupan energi selama periode infeksi, dengan pengeluaran energi basal yang lebih benar.
Pandemi COVID-19 ( corona virus ) menyebabkan banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari.
Gizi yang baik juga sangat penting sebelum, selama dan setelah infeksi. Karena Infeksi menyebabkan
tubuh penderita demam, sehingga membutuhkan asupan energy dan zat gizi.
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan
dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Dahulu, penelitian mengenai nutrisi
hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan kebutuhan dasar (standar)
nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia
internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA).
Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis
menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau
membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak
penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh.
Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA),
terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit
kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam
penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu
efektivitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan.
Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas
hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.
Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman
terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, di mana gangguan
gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu
sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.
Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih
populer kita kenal dengan penyakit seriawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam pelayarannya
menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit
ini.[butuh rujukan] Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa
penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C. Pada saat ini kebanyakan penduduk Indonesia
mengalami kelebihan nutrisi dan bukannya kekurangan nutrisi. Pada tahun 2007 angka kematian
akibat penyakit non-infeksi mencapai 59,5 persen atau jelas sudah melebihi angka kematian akibat
penyakit infeksi. Pada tahun 2015, Kementerian Kesehatan meluncurkan program “G4 G1 L5” atau
maksimum 4 sendok makan gula (50 gram), 1 sendok teh garam (5 gram) dan 5 sendok makan
minyak (67 gram).
C. Nutrisi selama pandemi covid 19

a. Makan makanan bergizi seimbang

Makanan yang bergizi sangat penting untuk membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat agar
terhindar dari infeksi virus. Dalam isi piring makan sehari-hari sebaiknya terdiri atas:
➢ Makanan pokok merupakan sumber dari karbohidrat, seperti nasi, jagung, kentang, dan umbi-
umbian. Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang diperlukan tubuh. Dalam setiap
harinya, kita memerlukan 50-60% karbohidrat dari energi utama yang diperlukan tubuh.
➢ Lauk pauk merupakan sumber dari protein berfungsi untuk mempertahankan struktur jaringan dan
mengganti jaringan yang rusak. Lauk hewani berasal dari daging, ikan, ayam, telur, dan susu. Lauk
nabati, seperti tahu, tempe, dan kacang- kacangan.
➢ Sayuran dan buah merupakan sumber dari vitamin, mineral, dan serat. Sayuran dan buah juga
berperan sebagai antioksidan yang akan menangkal radikal bebas. Setiap hari makanlah 4 buah-
buahan.
b. Batasi Konsumsi lemak
Asupan lemak yang dibutuhkan setiap harinya ialah 30% dari energi total. Dalam membatasi asupan
lemak, anda dapat menggunakan metode memasak dengan membatasi penggunaan minyak, seperti
mengukus dan menumis. Hindari lemak trans pada makanan olahan seperti donat dan gorengan. Selain
itu, anda dapat membuang lemak berlebih pada daging. Sumber lemak ialah ikan, daging, susu,keju,
dan minyak.
c. Minum Air putih setiap hari

Air dapat mengangkut nutrisi dan senyawa dalam darah, serta mengatur suhu tubuh. Minumlahair
putih 8-10 gelas per hari.
d. Hindari Konsumsi alcohol
Alkohol akan memberi efek ketergantungan dan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.Selain
itu, alkohol juga mampu mempengaruhi kondisi mental anda, meningkatkan gejala depresi,
kecemasan, kepanikan, dan ketakutan.
e. Batasi konsumsi garam
Batasi penggunaan garam pada masakan anda sebab pada sumber makanan tersebut biasanya
sudah mengandung banyak garam. Batasi penggunaan makanan
kaleng karena banyak mengandung garam.
f. Batasi konsumsi gula Konsumsi makanan dengan kadar gula
rendah karena biasanya pada sumber bahannya sudah banyak mengandung gula. Lebih baik
mengkonsumsi gula secara langsung dari buah-buahan segar. Kelebihan konsumsi gula dapat
menyebabkan diabetes.

g. Konsumsi serat yang cukup Serat sangat bagus untuk sistem pencernaan dan memberi rasa
kenyang yang cukup lama. Serat dapat berasal dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan,
dan gandum.
STRATEGI DALAM MENGATUR MAKANAN
1. Buatlah rencana menu makanan. Manfaatkan sumber bahan makanan yang sudah ada di dapur.
2. Prioritaskan bahan segar dan bahan-bahan dengan umur simpan pendek terlebih dahulu. Hal ini
ditujukan agar anda tidak melakukan pemborosan makan.
3. Siapkan makanan buatan rumah. Selama pandemi, makanan rumah akan lebih sehat sebab dibuat
langsung oleh sendiri, sehingga dapat mengurangi penyebaran virus.
4. Apabila membeli makanan melalui situs online, maka buanglah seluruh plastik atau kertas yang
digunakan, serta segera pindahkan makanan ke tempat makan.
5. Jaga kebersihan tangan, dapur, dan peralatan memasak anda.
D. Keseimbangan Nutrisi
Mengkonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan
terutama membantu meningkatkan daya tahan tubuh di kala pandemi COVID-19 seperti saat
ini.Makanan dengan nutrisi seimbang akan memenuhi kebutuhan gizi seseorang dalam jumlah
kalori tertentu.“Gizi yang seimbang sangat penting untuk tubuh. Orang yang mengkonsumsi
makanan bergizi seimbang akan memiliki badan lebih sehat, sistem imun yang lebih kuat, dan
risiko yang lebih rendah untuk terkena penyakit kronis dan infeksi,” kata ahli nutrisi dr Christina
Rusli, Sp. GK kepada ANTARA di Jakarta.Dokter spesialis gizi klinik tersebut mengatakan
kebiasaan mengkonsumsi bahan makanan yang bervariasi dan segar setiap hari penting untuk
memenuhi kebutuhan makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak), mikronutrien (vitamin dan
mineral), serat dan antioksidan harian bagi tubuh.Menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan
RI, dalam seporsi makanan, separuh piring makan seharusnya terdiri dari sayur dan buah.
Separuh lagi terdiri dari protein dan karbohidrat.Dalam setiap sajian, sebaiknya juga
memperhatikan kandungan gula, garam dan lemak. Batasan konsumsi gula yang disarankan
Kementerian Kesehatan per orang per hari adalah tidak lebih dari 50 gr (4 sendok makan). Untuk
garam tidak melebihi 2000 mg natrium/sodium atau 5 gr (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya
67 gr (5 sendok makan minyak).Gula merupakan salah satu sumber energi yang dibutuhkan
manusia. Namun, jika berlebihan, gula dapat menyebabkan obesitas dan memicu Diabetes tipe
II.Sementara itu, garam mengandung natrium dan sodium. Garam dalam jumlah sedikit
dibutuhkan untuk mengatur kandungan air dalam tubuh. Jika berlebihan, garam dapat
menyebabkan hipertensi hingga stroke. Sedangkan lemak, juga diperlukan dalam tubuh sebagai
cadangan energi. Lemak berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga kanker.
Lemak dapat berbentuk padat dan cair (minyak). Asupan air putih juga diperlukan bagi tubuh.
Setidaknya, dianjurkan minum delapan gelas air dalam sehari untuk menjaga tubuh agar tetap
sehat.
E. Sistem Tubuh Yang Berperan
Penecernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan
dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati,
kantung empedu, dan pankreas. Ketiga organ membantu terlaksananya sistem pencernaan
makanan secara kimiawi.

Saluran Pencernaan

a. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri atas dua bagian luar yang
sempit (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga
mulut. Di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanis melalui pengunyahan yang akan

membuat makanan dapat hancur sampai merata, dibantu oleh enzim. amilase yang akan
memecah amilium yang terkandung dalam makanan menjadi maltosa. Proses mengunyah ini
merupakan kegiatan terkoordinasi antara lidah, gigi, dan otot-otot mengunyah. Di dalam
mulut, juga terdapat kelenjar saliva yang menghasilkan saliva untuk proses pencernaan
dengan cara mencerna hidrat arang, khususnya amilase, melicinkan bolus sehingga mudah
ditelan, menetralkan, serta mengencerkan bolus.

b. Faring dan Esofagus

Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak

dibelakang hidug, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di
bagian atas hingga vertebra servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan esofagus,
sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang kurang lebih 20-25 cm dan terletak di
belakang trakea, di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus
diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen serta menyambung dengan lambung.

Esofagus merupakan bagian yang berfungsi menghantarkan makanan dari faring menuju
lambung. Esofagus berbentuk seperti silinder yang berongga dengan panjang kurang lebih 2
cm dengan kedua ujungnya dilindungi oleh sfingter. Dalam keadaan normal, sfingter bagian
atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk kedalam lambung. Keadaan ini bertujuan
untuk mencegah gerakan balik sini ke organ bagian atas yaitu esofagus.

c. Lambung

Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas

bagian atas (fundus), bagian utama, dan bagian bawah berbentuk horizontal (antrum pilorik).
Lambung berhubungan langsung dengan esofagus melalui orifisium atau kardia dan dengan
duodenum melalui pilorik. Lambung terletak di bawah diafrgma dan pankreas, sedangkan
limpa menempel pada sebelah kiri fundus.

Lambung memiliki fungsi yaitu fungsi motoris serta fungsi sekresi dan pencernaan. Fungsi
motoris lambung adalah sebagai reservoir untuk menampung makanan sampai dicerna sedikit
demi sedikit dan sebagai pencampur adalah memecah makanan menjadi partikel-partikel kecil
yang dapat bercampur dengan asam lambung. Fungsi sekresi dan pencernaan adalah
mensekresi pepsin dan HCI yang akan memecah protein menjadi pepton, amilase memecah
amilium menjadi maltosa, lipase memecah lemak menjadi asam lemak, dan gliserol
membentuk sekresi gastrin. Makanan berada pada lambung selama 2-6 jam, kemudian
bercampur dengan getah lambung (cairan asam bening tak berwarna) yang mengandung0,4%
HCI untuk mengasamkan semua makanan serta bekerja sebagai antiseptik dan desinfektan.

d. Usus Halus

Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang

lebih 2.5 meter dalam keadaan hidup. Kemudian, akan bertambah panjang menjadi kurang
lebih 6 meter pada orang yang meninggal.

1) Usus halus terdiri dari atas tiga bagian, yaitu duodenum dengan

panjang kurang lebih 25 centimeter, jejenum dengan panjang kurang

lebih 2 meter, dan illeum dengan panjang kurang lebih 1 meter.

2) Fungsi usus halus pada umumnya adalah mencerna dan halus akan

diabsorpsi di dalam usus halus, yaitu pada duodenum.

e. Usus Besar

Usus besar atau juga disebut sebagai kolon merupakan sambungan dari usus halus yang
dimulai dari katup ileokolik atau ileosaekal yang merupakan tempat lewatnya makan. Usus
besar memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagi atas asenden, transversum,
desenden, sigmoid, dan berakhir di rektum yang panjangnya kira-kira 10 centimeter dari usus
besar. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air (kurang lebih 90%), elektrolit,
vitamin, dan sedikit glukosa. Kapasitas absorpsi air kurang lebih 5000 cc/hari.

Organ Asesoris

1) Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh yang terletak di


bagian paling atas rongga abdomen, di sebalah kanan di bawah diafragma, dan memili berat
kurang lebih 1500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri atas dua lobus, yaitu
lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh ligamen falsiformis.

2) Kantung Empedu

Kantung empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti

kantung yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai
pinggiran depan yang memiliki panjang 8-12 centimeter dan berkapasitas 40-60 centimeter.
Fungsi kantung empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu, memekatkan cairan
empedu, mengemulsi garam-garam empedu, mengemulasi lemak, mengsekresi beberapa zat
yang tidak digunakan oleh tubuh, dan memeberi warna pada feses.

3) Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar yang mempunyai dua fungsi yaitu

fungsi endokrin dan fungsi eksokrin. Fungsi endokrin adalah yang tersebar di antara alveoli
pankreas dan fungsi eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah
pankreas berisi enzim serta elektrolit.

Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga merupakan
salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi
utamanya sumber energi dalam tubuh.
Aktivitas fisik memerlukan energi dan memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh
termasuk metabolisme zat gizi. Oleh karenanya, aktivitas fisik berperan dalam
menyeimbangkan zat gizi yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh. Untuk menjaga
kebugaran tubuh kita harus melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit sehari seperti senam,
bersepeda, jalan kaki dan lain lain.
Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi
keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan yang normal, yaitu
berat badan yang sesuai untuk tinggi badannya. Indikator tersebut dikenal dengan Indeks
Masa Tubuh (IMT) Memantau berat badan minimal dilakukan setiap bulan sekali.
Untuk mengetahui nilai IMT, dapat dihitung dengan rumus berikut:
IMT =

Berat Badan ( kg)

Tinggi Badan (meter) x Tinggi Badan (meter)

Batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Sangat Kurus/ Kekurangan berat badan tingkat berat

b. Kurus/Kekurangan berat badan tingkat ringan 17-<18,5

c. Normal 18,5 – 25,0

d. Gemuk (Overweight) Kelebihan berat badan tingkat ringan > 25,027,0

e. Obese Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

Seseorang dengan IMT di atas 25,0 harus berhati-hati dan dianjurkan untuk segera
menurunkan berat badan dalam batas normal. Orang dengan kelebihan berat badan dan
obesitas beresiko mengalami Penyakit Tidak Menular seperti hipertensi, diabetes melitus,
jantung dan stroke. Orang dengan riwayat komorbid (obesitas, hipertensi, diabetes melitus
dll) jika teinfeksi virus covid-19 akan semakin memperberat penyakitnya dan bisa
mengalami kefatalan yaitu kematian.
F. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi Selama Pandemi Covid 19
• Faktor fisiologis (kebutuhan metabolisme basal)

• Faktor patofisiologis (penyakit tertentu)

• Faktor sosio-ekonomi
G. Masalah Pada Kebutuhan Nutrisi Selama Pandemi Covid 19
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas,
malnutrisi, diabetes mellitus, hipertensi, jantung koroner, kanker,dan anoreksia nervosa.
Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa
(Normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan
metabolisme.
Tanda klinis:
a) Berat badan 10-20% di bawah normal
b) Tinggi badan di bawah ideal
c) Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
d) Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
e) Adanya penurunan albumin serum
f) Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab :
a) Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker
b) Disfagia karena adanya kelainan persyarafan
c) Penurunan absopsi nutrisi akibat penyakit chorn atau intoleransi laktosa
d) Nafsu makan menurun
H. Pengertian Pengetahuan Gizi

Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi. Sikap dan perilaku ibu
dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah
tingkat pengetahuan seseorang tentang gizi sehingga dapat mempengaruhi status gizi seseorang
tersebut. Pengetahuan gizi ibu yang kurang dapat menjadi salah satu penentu status gizi karena
menentukan sikap atau perilaku ibu dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi serta pola makan
terkait jumlah, jenis dan frekuensi yang akan mempengaruhi asupan makan pada keluarga tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. KESEIMPULAN
Gizi merupakan salah satu faktor utama penentu kualitas hidup dan sumber daya manusia.
Penentu zat gizi yang baik terdapat pada jenis pangan yang baik dan disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh (Baliwati dkk, 2010). Zat gizi adalah bahan kimia yang terdapat dalam bahan
pangan yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh (Almatsier dkk,
2010).
Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi,
penyerapan, dan penggunaan zat gizi makanan. Status gizi seseorang tersebut dapat diukur dan dinilai
untuk mengetahui apakah status gizinya tergolong normal atau tidak normal (Almatsier dkk, 2011).
Status gizi baik apabila tubuh memperoleh zat- zat gizi yang seimbang dalam jumlah yang cukup.
Status gizi kurang apabila terjadi kekurangan karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Status gizi
lebih jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran energi. Asupan energi
yang berlebihan dapat menimbulkan overweigth dan obesitas.Nutrisi adalah proses pengambilan zat-
zat makanan penting (Nuwer, 2008).

• Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).
• Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan
nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).
B. SARAN
Dari makalah ini kita bisa menyarankan bahwa khususnya pada pembaca untuk menjaga
keseimbangan nutrisi dan gizi dalam tubuh. Sehingga supaya tidak menimbulkan penyakit
selama pandemic covid 19.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.ponjong.desa.id/assets/files/dokumen/Booklet%20Selama%20Pandemi%20COVID
19.pdf
2. https://kkn.unnes.ac.id/lapkknunnes/32004_1601302001_6_Desa%20_20200923_212343.pdf
3. https://media.neliti.com/media/publications/326210-perilaku-penerapan-gizi-seimbang-masyara-
2ced8ffe.pdf
4. https://www.google.co.id/amp/s/m.antaranews.com/amp/berita/1942000/pentingnya-jaga-
keseimbangan-nutrisi-di-kala-pandemi

Anda mungkin juga menyukai