Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M.

R
DENGAN DIAGNOSA GAGAL GINJAL KRONIK
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Ny. Y.M
Umur : 55 th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kalawat jaga III
Agama : Kr. Protestsn
Suku / Kebangsaan : Ternate/Indonesia
Pendidikan : SMP
Stasus : Menikah
Pekerjaan : IRT
Tanggal MRS : 11 Juli 2014
Tanggal pengkajian : 14 Juli 2014
No. Med. Rec : 41.61.88
Diagnosa medis : Gagal Ginjal Kronik
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Mual dan Muntah
b. Riwayat keluhan utama
Mual dan muntah dirasakan pasien  1 hari SMRS, pasien muntah dengan
frekwensi 6 kali  sehari, muntah berisi makanan dan minuman yang dimakan
pasien, volume muntah  4 gelas aqua sekali muntah, pasien juga merasa nyeri
ulu hati,  1 hari SMRS, nyeri bersifat hilang timbul dan diraskan 1 menit,
pasien juga mengatakan badan terasa lemah.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien tidak ada nafsu makan, badan terasa lemah serta mengalami susah tidur
dan konstipasi (+) mual(+), muntah (-),pucat (+), edema palpebra (+), turgor
kulit jelek, bibir kering dan pecah-pecah, poliuri dan  nyeri tekan pada  gaster
(-).
d. Riwayat Kesehatan dahulu
Pasien menderita DM Tipe II sejak tahun 2011 begitu juga dengan Hipertensi.
Pasien juga menderita Hiperkolesterol, pasien meminum obat DM, HPT dan
Hiperkolesterol dengan teratur.
e. Riwayat Keluarga
Dikeluarga pasien hanya pasien yang menderita penyakit ini.
f. Pola Fungsi Kesehatan : (Marilynn E. Doengoes)
1) Aktivitas/istirahat
Kelelahan dan  kelemahan, malaise, gangguan tidur/ Insomnia. Pasien
beraktivitas di bantu oleh orang lain baik dalam makan, minum, berjalan,
ambulasi dan imobilisasi, mandi/wc.
2) Sirkulasi
Riwayat hipertensi sejak tahun 2011, TD : 140/90 mmHg, N : 88x/m, CRT
< 3 detik.
3) Integritas Ego
Pasien menerima penyakit yang ia derita saat ini, dan hubungan dengan
keluarga berjalan dengan baik.
4) Eliminasi
Pasien mengalami poliuri dengan frekwensi 14-16 x/hari, pasien juga
mengalami konstipasi dimana pasien terakhir kali BAB pada tanggal 13 juli
2014.
5) Makanan/cairan
Penurunan nafsu makan, mual/muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut
(Pernapasan ammonia). Pasien makan 3x/hari dengan menu Diit Protein(0,6
gr /kg/bb/hari) dan Diit kalori (30ml/kg/bb/hari), makanan tidak dihabiskan
(1/2 piring dihabiskan).
6) Neurosensori
Kesadaran pasien compos mentis, konsentrasi baik, tidak ada penurunan
fungsi saraf.
7) Nyeri/kenyamanan
Pasien tidak merasakan nyeri ulu hati dan nyeri kepala. Pasien merasa aman
selama berada di rumah sakit.
8) Pernapasan
Pernapasan pasien 20x/m tidak ada ronkhi dan wheezing, batuk tidak ada.
9) Integumen
Turgor kulit pasien jelek dan wajah tampak pucat.
10) Seksualitas
Pasien pada saat ini sudah tak dapat lagi melakukan aktivitas seks karena
dalam keadaan sakit.
11) Interaksi sosial
Pasien sudah tak dapat lagi beraktivitas seperti biasa karena dalam keadaan
sakit, pasien tidak dapat lagi  melakukan peran sebagai Ibu Rumah Tangga
karena sakit.
12) Pembelajaran/penyuluhan
Pasien memiliki riwayat DM, salah satu penyebab GGK adalah DM, pasien
juga harus diberikan pendidikan tentang diit Protein dan Kalori.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum :
- Kesadaran    : Compos Mentis
- TTV              :
- TD :140/90 mmHg - R        : 20x/mnt
- N    : 88x/mnt - S        : 36,8°C
BB SMRS : 67kg                                    BB saat di kaji : 64kg
b. Sistem Integumen
Pucat (+), kulit kering, turgor lambat
c. Kepala
Warna rambut hitam, penyebaran merata, rambut oval & kering
d. Mata
Penglihatan normal, konjungtiva anenis (+), sklera interik (-) edema
palpebra (+)
e. Telinga
Secret (+), pendengaran baik
f. Hidung
Secret (+), penciuman baik
g. Mulut & Faring
Keadaan  mulut kering (+), bau mulut (+), bibir kering dan pecah-pecah (+),
stomatitis (-)
h. Ekstremitas Atas              : Pada tangan bagian kiri terpasang IVFD  NaCl
0,9 %
i. Ekstremitas Bawah          : Normal, edema (-)
j. Abdomen
Benjolan (-), pembesaran hepar (-), bising usus (+) normal
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik 14 Juli 2014
No Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan
.
Hematologi
1. Leukosit 11.500 /mm^3 4000-10.000
2. Eritrosit 3,60 10^6/mm^3 4,25-5,40
3. Hemoglobin 10,9 g/dL 12,0-16,0
4. Hematokrit 29,7 % 37,0-47,0
5. Trombosit 391 10^3/mm^3 150-450
Kimia klinik

6. GDS 235 mg/dL 70-125


7. Natrium Darah 129 meg/dL 135-152
8. Kalium Darah 3,74 meg/dL 3,5-4,5
9. Chlorida Darah 94 meg/dL 98-109
10. Kreatinin Darah 2,9 mg/dl 0,6-1,1
11 Ureum Darah 53 mg/dl 20-40

b. Hasil Pemeriksaan Urinalisis


No. Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan
1 Epitel 5-6 /1 pk 0-1
2 Silinder - /1pk -
3 Eritrosit 0-1 /lpb 0-1
4 Leukosit 2-3 /1pb 1-5
5 Berat jenis 1,005 M3 1,010-1030
6 pH 7 5-8
7 Leukosit ++ +
8 Nitrit - -
9 Protein +++ -
10 Glukosa + Normal
11 Keton + -
12 Urobilinogen Normal 0,1-1
13 Bilirubin - Normal
14 Darah/Eri - -

5. Terapi obat-obatan
a. Ranitidin 2 x 1 amp IV
b. Merocloporanide 3x1 amp IV
c. Amlodipine 10 mg 1-0-0
d. Asquidone 2x30 mg
e. Ciprofloxacin 1x400 mg IV
f. Simvastatin 10 mg 0-0-1
g. Captopril 3x25 mg
h. Kapsul garam 3x1
i. IVFD NaCl 0,9 20 gtt/ menit

B. Klasifikasi Data
Data Subyektif Data Obyektif
1. Pasien mengatakan adanya bengkak di 1. Adanya edema palpebra, bibir kering,
kelopak mata, bibir kering dan pecah- pecah-pecah dan bau amoniak, turgor
pecah. kulit jelek, kadar kreatinin 2,9Mg/dl dan
2. Pasien mengatakan badan lelah dan  kadar Ureum Darah 53 mg/dl.
lemah, malaise. 2. Pasien beraktivitas di bantu oleh orang
3. Pasien mengatakan tidak ada nafsu lain baik dalam makan, minum, berjalan,
makan karena mual dan berat badan ambulasi dan imobilisasi, mandi/wc, HB
menurun 3 kg 10,9 g/dl.
3. Selera makan pasien menurun, makan
3x1 diit protein dan kalori (1/2 piring
dihabiskan). BB SMRS : 67 kg BB saat
dikaji : 64 kg.

C. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1. DS : Nefron yang terserang hancur Kelebihan
Pasien mengatakan adanya  Volume
bengkak di kelopak mata, bibir GFR     Cairan
kering dan pecah-pecah.

DO : (BUN & kreatinin ↗)   
- Adanya edema palpebra 
 Retensi natrium
- bibir kering, pecah-pecah dan

bau amoniak
 Total CES ↗
- Turgor kulit jelek
 
- Kadar kreatinin 2,9 Mg/dl
Vol Interstisial ↗
- Kadar Ureum Darah 53 mg/dl
 
Edema

Preload ↗

Hipertrofi Ventrikel Kiri

                        COP 

Aliran Darah Ginjal 

Retensi Na & H2O↗

Kelebihan Volume Cairan
2. DS: Nefron yang terserang hancur Intoleransi
Pasien mengatakan badan lelah  Aktivitas
dan  lemah, malaise. GFR 

DO : Ketidakseimbangan dlm
- Pasien beraktivitas di bantu glomerulus & tubulus
oleh orang lain baik dalam
 
makan, minum, berjalan,
Eritropoetin
ambulasi dan imobilisasi,
mandi/wc. 

- HB : 10,9 g/dl  Hb



suplai O2 

Anemia

Pucat, Fatigue malaise
 
Intoleransi Aktivitas
3 DS : Nefron yang terserang hancur Gangguan
Pasien mengatakan tidak ada  Nutrisi
nafsu makan karena mual, pasien                    GFR                        Kurang
juga mengatakan mengalami  Dari
penurunan BB  3kg (BUN & kreatinin ↗)    Kebutuhan
Do : Tubuh

- Selera makan pasien Sekresi protein terganggu
menurun, makan 3x1 diit 
         Sindrom uremia
protein dan kalori (1/2 piring

dihabiskan).
Gangguan keseimbangan asam-
- BB SMRS : 67 kg BB saat di basa
kaji : 64 kg 
Produksi asam lambung ↗

Nausea, Vomitus

Gangguan Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh

D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1 Gangguan keseimbangan Setelah dilakukan 1. Kaji adanya edema dengan
cairan dan elektrolit distensi vena jugularis,
intervensi
dispnea, tachikardi,
berhubungan dengan keperawatan selama peningkatan tekanan darah
penurunan glomerulo crakles pada auskultasi.
2x24 jam
filtration rate. R:
DS : diharapkan : Merupakan tanda-tanda
lethargi cairan yang
Pasien mengatakan adanya Keseimbangan
menambah kerja dari jantung
bengkak di kelopak mata, cairan dan elektrolit dan menuju edema pulmoner
bibir kering dan pecah- dan gagal jantung.
KH :
pecah. 2. Kaji kelemahan otot tidak
DO : - Rasio intake adanya reflek tendon dalam,
- Adanya edema palpebra kram abdomen dengan diare,
dan output pada
tidak teraturnya nadi,
- bibir kering, pecah-pecah batas normal membran mukosa dan turgor
dan bau amoniak kulit.
- Berat badan
R:
- Turgor kulit jelek normal Tanda-tanda hipernatremia
- Kadar kreatinin 2,9 Mg/dl dihasilkan dari tanda fungsi
- Tekanan darah
tubular ginjal.
- Kadar Ureum Darah 53 dalam batas 3. Kaji kelemahan, kelelahan,
mg/dl penurunan reflek tendon
ketentuan
R:
(140/90 mmHg) Tanda-tanda hipertermia
dan elektrolit K, dihasilkan dari
ketidakmampuan nefron untuk
Ca, Mg, Fosfat,
memfiltrasi keluar Na.
Na pada batas diperlukan aibsorps Ca dari
intestinum.
normal.
4. Monitor tanda-tanda vital,
- Tidak ada kreatinin .
R:
edema
Tanda-tanda peningkatan
- Membran elektrolit
5. Kolaborasi pemberian obat
mukosa baik,
diuretik, HCT
bibir lembab R:
Bekerja sebagai obat diuresis
dan turgor kulit
(untuk mengeluarkan
baik. kelebihan cairan dalam tubuh)

2 Intoleransi aktivitas b/d Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat aktivitas dan


produksi    eritrosit toleransi, pola aktivitas
intervensi
kemampuan dalam ADL
menurun ditandai dengan : keperawatan keadaan bedrest, TTV.
DS : R:
selama 2x24 jam
Pasien mengatakan badan Merupakan data dasar terhadap
diharapkan kemampuan beraktivitas dan
lelah dan  lemah, malaise. untuk tindakan berikutnya.
Kebutuhan
DO : 2. Kaji kelemahan dyspnoe,
aktivitas sehari-hari pucat dan pusing perdarahan
-Pasien beraktivitas di bantu dari gusi, luapan menstruasi
dapat terpenuhi.
oleh orang lain baik berat saluran gastrointestinal.
KH : R:
dalam makan, minum, Tanda dan gejala anemia
- Kontinuitas
berjalan, ambulasi dan dengan penurunan produksi
partisipasi ADL eritropoetin yang menstimulasi
imobilisasi, mandi/wc. produksi.
- Mengemukakan
-HB 10,9 g/dl 3. Monitor jumlah darah merah,
kemampuan hematokrit, hemoglobin,
-Eritrosit 3,60 106mm3 jumlah platelet RBC kurang
untuk
-Hematokrit : 29,7 % dari 6 juta Hct kurang dari
memelihara 20% Hgb kurang dari 10 g/dl
R:
tingkat energy
Penurunan merupakan indikasi
- Hilangnya suspek anemia, kehilangan
darah.
komplikasi.
4. Bantu klien ketika diperlukan
- Hb dalam batas dalam pemenuhan ADL
R:
normal
Menyimpan energi dan
- Ertrosit dalam mengurangi tuntutan
5. Ajari klien bagaimana untuk
batas normal
merencanakan pembatasan
untu memodifikasi atau
meningkatkan aktivitas yang
disetujui pada tingkat toleransi
dan tujuan realistis.
R:
Izinkan untuk mengontrol
pasien ketika mencapai
perkembangan dan
menghindari kelelahan
6. Anjurkan pasien hindari
aktivitas atau mengunakan alat
(sikat gigi, pisau cukur) yang
mungkin menyebabkan trauma
pada jaringan: catat setiap
perdarahan dari mukosa
memar berlebih
R:
Kecenderungan berdarah
menyebabkan hilangnya darah
terutama jaringan
3 Gangguan nutrisi kurang Setelah dilakukan 1. Kaji pola nutrisi pasien dan
dari kebutuhan tubuh b/d intervensi perubahan yang terjadi\
Hb, peningkatan asam keperawatan selam R : mengetahui pola nutrisi
lambung di tandai dengan: 2x24 jam klien serta intake makanan
DS : diharapkan : 2. Timbang berat badan
Pasien mengatakan tidak Kebutuhan nutrisi R : Mengidentifikasi intake
ada nafsu makan karena pasien dapat makanan
mual. Dan berat badan terpenuhi Anoreksia
menurun 3 kg. KH : 3. Berikan makanan porsi kecil
DO : - Hilangnya tapi sering. -Pasien makan
Pola Nutrisi anoreksia 3x/hari. Pada jam 8 pagi, jam
- Selera makan : Tdk - Hilangnya mual 12 siang dan jam  jam 7
baik/menurun dan muntah malam.
- Intake 2000 4. Anjurkan menghindari minum
- Frekuensi : 3x/hari kalori perhari berkafein, juice makanan
- Menu makan : - Porsi makan di panas/berbau
diberikan oleh ahli gizi habiskan 5. Kolaborasi dengan ahli gizi
Diit Protein dan Diit -  Berat Badan dalam pemberian  diet dan
Kalori pola makan pasien
- Porsi makan : Tdk 6. Kolaborasi dengan dokter
dihabiskan (1/2 piring) dalam pemberian obat
- BB SMRS : 67 kg BB
saat dikaji : 64 kg

E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


No. DX Implementasi Evaluasi
1 1 Tgl. 14 Juli 2014 S : Pasien mengatakan adanya
Jam : 11.00 edema pada palpebra, bibir
- Mengkaji adanya edema palpebra, kering, lemah dan lelah.
dispnea (-), TD : 140/90 mmhg
nausea (-)  muntah (-). O : adanya edema palpebra,
Jam 11.00 mukosa/bibir kering pecah-
- Mengkaji kelemahan otot (-)  tidak pecah dan bau amoniak, turgor
adanya reflek tendon dalam (-) kulit jelek, TD :140/90,
kram abdomen (-) N : 88x/m, Kreatinin : 29 mg/dl Ureum
membran mukosa/bibir kering, Darah 53 mg/dl.
pecah- pecah dan bau amoniak
dturgor kulit : jelek. A : Masalah BelumTeratasi
Jam 11.00 P : Lanjutkan Intervensi
- Mengkaji kelemahan (+) kelelahan
(+) penurunan reflek tendon ?(-)
Jam 11.30
- Memonitor TTV TD :
140/90mmhg, N : 88x/m, R :
20x/m, SB : 36,8 c, Kreatinin : 29
mg/dl, Ureum Darah 53 mg/dl, K :
3,74, Na : 129, Cl : 94.
Jam 12.00
- Berkolaborasi pemberian obat
diuretik, HCT
Ranitidin 2 x 1 amp IV
Merocloporanide 3x1 amp IV
Amlodipine 10 mg 1-0-0
Asquidone 2x30 mg
Ciprofloxacin 1x400 mg IV
Simvastatin 10 mg 0-0-1
Captopril 3x25 mg
Kapsul garam 3x1
IVFD NaCl 0,9 20 gtt/ menit

2 2 Jam 11.00 S : Pasien mengatakan badan


- Mengkaji tingkat aktivitas dan lelah dan  lemah, malaise.
toleransi : Pasien mengatakan O:
badan lelah dan  lemah, malaise. , - Pasien beraktivitas di bantu
pola aktivitas kemampuan dalam oleh orang lain baik dalam
ADL : makan, minum, berjalan, ke makan, minum, berjalan,
wc di bantu oleh suami. TTV: TD : ambulasi dan imobilisasi,
140/90, N : 88x/m, SB : 36,8c, R : mandi/wc.
20x/m. - HB 10,9 g/dl
Jam 11. 05 - Eritrosit 3,60 106mm3
- Mengkaji kelemahan (+),  dyspnoe - Hematokrit : 29,7 %
(-), pucat(+) dan pusing (-)  A : Masalah belum teratasi
perdarahan dari gusi (-), luapan P : lanjutkan Intervensi
menstruasi berat saluran
gastrointestinal (-).
Jam 12.00
- Memonitor jumlah darah merah :
3,60 106mm3, hematokrit : 29,7 % ,
hemoglobin : 10,9 g/dl.
Jam 01.00
- Membantu klien ketika diperlukan
dalam pemenuhan ADL :
membantu berpindah kamar serta
membawa pasien ke wc.
- Mengajari pasien bagaimana untuk
merencanakan pembatasan untu
memodifikasi atau meningkatkan
aktivitas yang disetujui pada
tingkat toleransi dan tujuan
realistis.
Jam 01.30
- Menganjurkan pasien hindari
aktivitas atau mengunakan alat
(sikat gigi, pisau cukur) yang
mungkin menyebabkan trauma
pada jaringan

3 3 Tgl. 14 Juli 2014 S : Pasien mengatakan tidak ada


Jam : 11.00 nafsu makan dan mual
Mengkaji pola nutrisi pasien :
- selera makan : Tidak baik O : Pasien tidak menghabiskan
- Frekuensi : 3x/hari porsi makan yang diberikan, 
- Menu makan : Diit Protein 0,6 penurunan BB 3 Kg.
gr/kg/bb/hari
- Kalori 30ml/kg/bb/hari A : Masalah belum teratasi
- Porsi : Tdk dihabiskan P : Lanjutkan Intervensi
(1/2piringdihabiskan)
- Menimbang BB : 64 Kg
Jam : 12.00
- Memberikan makanan porsi
kecil tapi sering
- Menganjurkan menghindari
minum berkafein, juice
makanan panas/berbau
- Berkolaborasi dengan dokter
dlm pemberian diet dan pola
makan pasien
- Protein 0,6 gr/kg/bb/hari
- Kalori 30ml/kg/bb/hari
- berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat :
Ranitidin 2 x 1 amp IV
Merocloporanide 3x1 amp IV\
Amlodipine 10 mg 1-0-0
Asquidone 2x30 mg
Ciprofloxacin 1x400 mg IV
Simvastatin 10 mg 0-0-1
Captopril 3x25 mg
Kapsul garam 3x1
IVFD NaCl 0,9 20 gtt/ menit

Anda mungkin juga menyukai