Anda di halaman 1dari 11

LALAT CULICOIDES

FAMILIA CERATOPOGONIDAE
(SUB-ORDO NEMATOCERA)
DISUSUN OLEH
1. INTAN PURNAMASARI
2. NOVITA SARI ILMI HANDIKA
3. NURUL HIDAYAH
 Culicoides suka membentuk swarm (kawanan)
terbang tidak jauh dari kolam atau rawa-rawa
tempat perindukannya.
 Tempat perindukan di dalam hutan yang
berawa-rawa, baik di air bersih maupun kotor.
 Culicoides memiliki banyak spesies dengan
perindukan yang luas variasinya: mulai dalam
lumpur, sungai, kolam sampai lobang-lobang
pada pohon.
MORFOLOGI

1. Telurnya berukuran 350-450 um yang


berbentuk oval biasanya diletakkan oleh
induknya di atas tumbuhan, pasir/tanah yang
berair, dalam air yang dangkal seperti di tepi
kolam, dsb.
2. Larva kecil, tidak memiliki kaki, bentuk seperti
cacing, dengan kepala kecil berwarna coklat,
ke belakang berlanjut dengan 12 ruas badan.
3. Pupa yang relatif ramping
berwarna coklat dilengkapi
dengan breathing
tubes/trumpets di bagian
thorax. mengapung dalam
air dalam posisi vertikal,
sedangkan lobang
respiratory tubes selalu
kontak dengan lapisan
permukaan.
4. Ukuran relatif sangat kecil,
sekitar 2-3 mm, ramping.
lembut (delicate), berwarna
coklat sampai hitam,
punggung agak bongkok.
5. Vena pada lalat ini bukan berisi darah
melainkan jalan udara, cabang dari trachea
dalam badan. Sayap tertutup oleh seta atau
rambut; pada beberapa spesies dapat
dijumpai dark spot ataupun pale spot.
6. Seluruh siklus hidup memerlukan waktu
sekitar 6-12 bulan. Culicoides dewasa
biasanya keluar dari pupa dalam waktu 3-5
hari.
KEPENTINGAN DALAM DUNIA KESEHATAN
1. Lalat Culicoides menunjukkan kebiasaan menggigit
pada sore ataupun pagi-pagi sekali.
2. Gigitan Culicoides sangat sakit, iritasi, menyebabkan
peradangan ataupun pembengkakan yang dapat
diikuti dengan kelainan umum berupa
demam/malaise yang berlangsung sampai beberapa
hari.
3. Culicoides menularkan beberapa penyakit, antara
lain :
a. dermal leishmaniasis di Amerika Selatan
b. sebagai hospes perantara cacing filaria (filaria
rongga badan= filarial body cavity) yaitu
Dipetalonema perstans yang merupakan
penyebab dipetalonemiasis di Afrika dan Amerika
Tengah/Selatan serta Mansonella ozzardi
penyebab mansonelliasis di Amerika
Tengah/Selatan.
 Pengobatan untuk bekas gigitan: dapat
diberikan soothing solution.
 Insektisida yang sering dipakai yaitu DDT
(5,0%), Chlordane (2,0%) dan Lindane (0,1%).
Untuk fogging dapat digunakan malathion
(6,0%).
 Untuk personal skin protection ataupun
pakaian dapat dipergunakan diethyltoluamide.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai