Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HEMATOLOGI III

LEUKEMIA AKUT

DISUSUN OLEH:
Aldeka Kristanto (P07134116004)
Eka Nurmaesarah Putri (P07134116018)
Endar Trisno Budi (P07134116020)
Steffi Grafalah P. (P07134116050)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MATARAM
D IV ANALIS KESEHATAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-Nya kepada
kita semua, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang Leukemia Akut.

Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan materi dan
penyelesaian makalah ini.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari teman-teman dan Bapak/Ibu
dosen.

Mataram, 11 September 2018


ttd
Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................... 1

C. Tujuan ........................................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Leukimia Akut................................................................................................... 3

B. Gejala Klinis .......................................................................................................................... 4

C. Faktor-faktor yang Dapat Menjadi Penyebab ................................................................... 5

D. Diagnosa Pengobatan ........................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................. 7
B. Saran ....................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Leukemia merupakan suatu penyakit keganasan yang berasal darisel induk sistem
hematopoetik yang mengakibatkan poliferasi sel-sel darahputih tidak terkontrol dan pada sel-
sel darah merah namun sangat jarang.Ini adalah suatu penyakit darah dan organ-organ dimana
sel-sel darahtersebut dibentuk dan ditandai dengan proliferasi sel-sel imatur abnormalyang
mempengaruhi produksi dari sel-sel darah normal lainnya.Penyakit ini disebabkan terjadinya
kerusakan pada pabrik pembuatsel darah yaitu pada sum-sum tulang bekerja aktif membuat
sel-sel darahtetapi yang dihasilkan adalah sel darah yang tidak normal dan sel inimendesak
pertumbuhan sel darah normal.Walaupun penyebab dasar leukemia tidak diketahui,
pengaruhgenetik maupun faktor-faktor lingkungan kelihatannya memainkan peranan.
Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam sumsum
tulang dan limfa nadi (Reeves, 2001).

Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat,
mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan
kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan
penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga
lebih dari 1 tahun. Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel Ketika pada pemeriksaan
diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebutleukemia
limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan
eosinofil, disebutleukemia mielositik.Dari klasifikasi ini, maka Leukemia Akut dibagi menjadi
empat type:
1. .Leukemia limfositik akut(LLA).
Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak.Penyakit ini juga dewasa yang
terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
2. Leukemia mielositik akut(LMA).
Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia
nonlimfositik akut.
B. RUMUSAN MASALAH
 Apa pengertian Leukemia Akut?
 Apa saja gejala klinis yang ditimbulkan?
 Apa saja faktor-faktor yang dapat memimicu Leukemia Akut?
 Bagaimana mendiagnosa dan Pengobatan apa yang bisa dilakukan?

C. TUJUAN
D. Untuk memahami pengertian Leukemia Akut.
E. Untuk mengetahui serta memahami gejala klinis yang ditimbulkan.
F. Untuk mengetahui serta memahami faktor-faktor yang dapat memimicu Leukemia
Akut.
G. Untuk mengetahui serta memahami cara mendiagnosa dan Pengobatan yang bisa
dilakukan.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LEUKEMIA AKUT

Leukemia adalah penyakit keganasan pada jaringan hematopoietik yang ditandai


dengan penggantian elemen sumsum tulang normal oleh sel darah abnormal atau sel leukemik
dalam darah tepi. Pada leukemia ada gangguan dalam pengaturan sel leukosit. Leukosit dalam
darah berproliferasi secara tidak teratur dan tidak terkendali dan fungsinya pun menjadi tidak
normal. Oleh karena proses tersebut fungsi-fungsi lain dari sel darah normal juga terganggu
hingga menimbulkan gejala leukemia yang dikenal dalam klinik. Leukemia akut dibagi atas
LLA dan LMA. Leukemia sebenarnya merupakan suatu istilah untuk beberapa jenis penyakit
yang berbeda dengan manifestasi patofisiologis yang berbeda pula.

Leukemia Mieloblastik Akut

Leukemia mieloblastik akut (LMA) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
transformasi neoplastik dan gangguan diferensiasi sel – sel progenitor dari seri mieloid. Cara
klasifikasi morfologik menurut FAB (France-AmericaBritish) seperti berikut ini :

-M – 0 leukemia mielositik akut dengan diferensiasi minimal.


-M – 1 leukemia mielositik akut tanpa maturasi.
-M – 2 leukemia mielositik akut dengan maturasi.
-M – 3 leukemia promielositik hipergranuler.
-M – 4 leukemia mielomonositik akut.
-M – 5 leukemia monositik akut.
-M – 6 leukemia eritroblastik (eritroleukemia).
-M – 7 leukemia megakariositik akut.
Leukemia Limfoblastik Akut

Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah keganasan klonal dari sel – sel prekursor
limfoid. Lebih dari 80% kasus, sel-sel ganas berasal dari limfosit B, dan sisanya merupakan
leukemia sel T. Leukemia ini merupakan bentuk leukemia yang paling banyak pada anak-anak.
Penyakit ini biasanya mempengaruhi anak lelaki di bawah usia 15 tahun. Namun, pada
beberapa kasus, penyakit ini dapat terjadi pada orang dewasa.

Penelitian yang dilakukan pada LLA menunjukkan bahwa sebagian besar LLA
mempunyai homogenitas pada fenotip permukaan sel blas dari setiap pasien. Hal ini memberi
dugaan bahwa populasi sel leukemia itu berasal dari sel tunggal. Oleh karena homogenitas itu
maka dibuat 9 klasifikasi LLA secara morfologik untuk lebih memudahkan pemakaian dalam
klinik, sebagai berikut :

- L – 1 terdiri dari sel limfoblas kecil serupa, dengan kromatin homogen, anak inti
umumnya tidak tampak dan sitoplasma sempit.

- L – 2 pada jenis ini sel limfoblas lebih besar tetapi ukurannya bervariasi, kromatin
lebih kasar dengan satu atau lebih anak inti.

- L – 3 terdiri dari sel limfoblas besar, homogen dengan kromatin berbercak, banyak
ditemukan anak inti serta sitoplasma yang basofilik dan bervakuolisasi.

B. GEJALA KLINIS

Leukemia Mieloblastik Akut

Adanya sitopenia akibat infiltrasi sel leukemia akan menyebabkan kelelahan, pucat,
sesak karena anemia, perdarahan karena trombositopenia, infeksi atau panas karena
neutropenia. Menginfiltrasi organ, sehingga menyebabkan hepatomegali, splenomegali,
limfadenopati dan beberapa kasus menyerang kulit menjadi leukemia kulit.

Leukemia Limfoblastik Akut

Penderita letih, lemah dengan sakit tulang. Kegagalan sumsum tulang akan terlihat
dengan adanya perdarahan, bruising, panas dan infeksi. Kadang ditemukan penderita dengan
sakit kepala karena infiltrasi sel leukemia ke otak, dapat tampak seperti tanda stroke. Tanda
lain arthralgia, sesak atau hipoksia karena leukostasis. Hepato-splenomegali dan limfadenopati
sering ada.

C. FAKTOR- FAKTOR YANG DAPAT MENJADI PENYEBAB

Leukemia Mieloblastik Akut

1. Kemoterapi alkylating.
2. Radiasi ionik.

3. Sindroma down.

4. Paparan benzena.

Leukemia Limfoblastik Akut

Penyebab LLA pada dewasa sebagian besar tidak diketahui. Faktor keturunan dan
sindroma predisposisi genetik lebih berhubungan dengan LLA yang terjadi pada anak-anak.
Beberapa faktor lingkungan dan kondisi klinis yang berhubungan dengan LLA adalah :

1. Pernah menjalani perawatan kanker, terutama jika pasien pernah melakukan


kemoterapi atau radioterapi
2. Infeksi radioaktif
3. Kelainan genetik, seperti Down syndrome
4. Memiliki saudara yang pernah memiliki leukemia limfositik akut.

D. DIAGNOSA DAN PENGOBATAN

Gejala klinis dan pemeriksaan darah lengkap dapat dipakai untuk menegakkan
diagnosis leukemia. Namun untuk memastikannya harus dilakukan pemeriksaan aspirasi
sumsum tulang, dan dilengkapi dengan pemeriksaan radiografi dada, cairan serebrospinal, dan
beberapa pemeriksaan penunjang yang lain. Cara ini dapat mendiagnosis sekitar 90% kasus,
sedangkan sisanya memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu sitokimia, imunologi,
sitogenetika, dan biologi molekuler. Pada pemeriksaan darah lengkap didapatkan anemia,
kelainan jumlah hitung jenis leukosit dan trombositopenia. Bisa terdapat eosinofilia reaktif,
pada pemeriksaan preparat apus darah tepi didapatkan sel-sel blas.

Tujuan pengobatan adalah mencapai kesembuhan total dengan menghancurkan sel-sel


leukemik sehingga sel noramal bisa tumbuh kembali di dalam sumsum tulang. Penderita yang
menjalani kemoterapi perlu dirawat di rumah sakit selama beberapa hari atau beberapa minggu,
tergantung kepada respon yang ditunjukkan oleh sumsum tulang. Sebelum sumsum tulang
kembali berfungsi normal, penderita mungkin memerlukan: transfusi sel darah merah untuk
mengatasi anemia, transfusi trombosit untuk mengatasi perdarahan, antibiotik untuk mengatasi
infeksi.
Beberapa kombinasi dari obat kemoterapi sering digunakan dan dosisnya diulang
selama beberapa hari atau beberapa minggu. Suatu kombinasi terdiri dari prednison per-oral
(ditelan) dan dosis mingguan dari vinkristin dengan antrasiklin atau asparaginase intravena.
Untuk mengatasi sel leukemik di otak, biasanya diberikan suntikan metotreksat langsung ke
dalam cairan spinal dan terapi penyinaran ke otak.
Beberapa minggu atau beberapa bulan setelah pengobatan awal yang intensif untuk
menghancurkan sel leukemik, diberikan pengobatan tambahan (kemoterapi konsolidasi) untuk
menghancurkan sisa-sisa sel leukemik. Pengobatan bisa berlangsung selama 2-3 tahun.
Sel-sel leukemik bisa kembali muncul, seringkali di sumsum tulang, otak atau buah
zakar. Pemunculan kembali sel leukemik di sumsum tulang merupakan masalah yang sangat
serius. Penderita harus kembali menjalani kemoterapi. Pencangkokan sumsum tulang
menjanjikan kesempatan untuk sembuh pada penderita ini.
Jika sel leukemik kembali muncul diotak, maka obat kemoterapi disuntikkan ke dalam
cairan spinal sebanyak 1-2 kali/minggu. Pemunculan kembali sel leukemik di buah zakar,
biasanya diatasi dengan kemoterapi dan terapi penyinaran.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Leukemia adalah penyakit keganasan pada jaringan hematopoietik yang ditandai
dengan penggantian elemen sumsum tulang normal oleh sel darah abnormal atau sel leukemik
dalam darah tepi. Leukemia akut dibagi atas Leukemia Mieloblastik Akut dan Leukemia
Limfoblastik Akut. Gejala klinis pada umumnya yaitu kelelahan, lemas dan infeksi. Gejala
klinis dan pemeriksaan darah lengkap dapat dipakai untuk menegakkan diagnosis leukemia.
Namun untuk memastikannya harus dilakukan pemeriksaan aspirasi sumsum tulang, dan
dilengkapi dengan pemeriksaan radiografi dada, cairan serebrospinal, dan beberapa
pemeriksaan penunjang yang lain.

B. SARAN
Sebaiknya diupayakan penyuluhan bagi masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan
pengetahuan tentang Leukemia Akut dan faktor-faktor resikonya. Dampak positif yang
diharapkan nantinya adalah bagaimana berperilaku yang benar agar terhindar dari penyakit
Leukemia Akut.
DAFTAR PUSTAKA
 BAB 2 KTI Faisal iswandi. Dalam http://eprints.undip.ac.id. Diakses tanggal 11 Sep. 2018
 Zelly Dia Rofinda. Kelainan Hemostasis pada Leukemia. Diakses tanggal 11 Sep. 2018
dalam http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/40/35
 Rahadiyanto Majalah Kedokteran Sriwijaya.Pola Gambaran Darah Tepi pada Penderita
Leukimia_di_Laboratorium Klinik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.diakses
dalam http://eprints.unsri.ac.id. Tanggal 11 Sep. 2018

Anda mungkin juga menyukai