Anda di halaman 1dari 12

ELEKTROLIT DARAH

Kelompok 5 :
Adi Sandra (01)
Akhmad Agung Triwijaya (03)
Hana Athalia Noya (26)
Luh Ayu Pradnya Paramitha Ariyasa (28)
Ni Kadek Rahayu Pujiastuti (34)
Ni Kadek Sintia Dewi (35)
Ni Made Dwi Pratiwi (36)
Ni Putu Natasia Putri (38)
Novaldi Yusufatila (41)
Wahyu Rosalina (57)
Definisi elektrolit
Elektrolit darah adalah zat kimia yang
menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam darah . Ion
terbagi menjadi anion dan kation tergantung mereka
bergerak dalam medan listrik menuju katode anode
yang menunjukan mereka mempunyai muatan
positif dan negatif.
FUNGSI ELEKTROLIT DARAH

Menjaga Kesemimbangan tekanan


osmotik Intra seluler maupun ekstra
seluler dalam tubuh serta menjaga
keseimbangan asam basa dalam tubuh
Jenis elektrolit darah
Jenis elektrolit
Elektrolit Kation : Na+, K+, Ca+2, Mg+2 dan
berupa
anion misalnya : Cl-, HCO3-, HPO4-, SO4-2 dan
laktat. Pada cairan ektrasel kation utama adalah
Na+ dan anion utama adalah Cl- dan HCO3-,
sedangkan pada cairan intrasel kation utama
adalah K+.
1.Natrium (Na)
Dewasa : 135-145 mEq/L, atau 135-145 mmol/L
Bayi : 134-150 mEq/L
Anak : 135-145 mEq/L
Dalam Urine : 40-220 mEq/L/24 jam
▪ Penurunan natrium terdapat pada penderita muntah, diare,
penghisapan lambung, cedera jaringan, diet rendah garam, luka
bakar, gagal ginjal, penggunaan obat diuretik furosemid, thiazid dan
manitol.
▪ Peningkatan natrium terdapat pada penderita: dehidrasi, muntah,
diare, gangguan jantung kronis, hiperfungsi adrenal, gagal hepatik,
intake Na tinggi, dan penggunaan obat kortison, antibiotik, laksansia
dan obat batuk.
▪ Makanan sumber natrium : garam dapur, corned beef, daging babi,
ham, ikan kaleng, keju, buah ceri, saus tomat, acar, minyak zaitun,
kripik kentang dan pepsicola.
2.Kalium (K)
Nilai normal :
Dewasa : 3,5-5,0mEq/L, atau 3,5-5,0mmol/L
Bayi : 3,6-3,5,8mEq/L
Anak :3,6-5,8mEq/L

Hiperkalemia dapat terjadi apabila ada gangguan ginjal, oliguria,


anuria, infus KCl, perlukaan, metabolik asidosis dan penggunaan obat
terutama sefalosforin, heparin, epinefrin, histamin, isoniazid dan
spironolakton. Hiperkalemia dapat terjadi karena input kalium rendah
dan ekskresi lewat urine berlebihan, misalnya pada penyakit muntah,
diare dehidrasi, malnutrisi, diet ketat, trauma, luka pembedahan, dan
penghisapan lambung, DM asidosis, banyak makan permen, luka
bakar, hiperaldosteron, alkalosis metabolik dan penggunaan obat
terutama diuretik, kortisone, estrogen, insulin, litium karbonat dan
aspirin. Kadar kalium serum < 2,5 mEq/L atau lebih dari 7,0 mEq/L
dapat menimbulkan kematian. Adapun makanan sumber kalium :Buah-
buahan, sari buah, kacang-kacangan, buah kering, sayuran, kopi, teh
dan cola.
3.Klorida (Cl)
Nilai normal :
Dewasa : 95-105 mEq/L, atau 95-105 mmol/L
Bayi : 98-110 mEq/L
Anak : 95-110 mEq/L
Bayi baru lahir : 94-112 mEq/L
Klinis :
Penurunan kadar Cl dapat terjadi pada penderita muntah,
penghisapan lambung, diare, diet rendah garam, GE, kolitis,
isufisiensi adrenal, infeksi akut, luka bakar, alkalosis metabolik,
terlalu banyak keringat, gagal jantung kronis, asidosis respiratorik,
penurunan kadar kalium dan natrium dan dapat juga karena
penggunaan obat thiazid, diureti loop, dan bikarbonat.
Peningkatan klorid dapat terjadi pada penderita dehidrasi,
hiperfungsi adrenal, peningkatan Na, cedera kepala, decompensasio
cordis, infus NaCl, asidosis metabolik, gangguan ginjal dan dapat
juga karena obat amonium chlorid (OBH) , penggunaan kortison dan
asetazolamid.
4.Kalsium(Ca)
Nilai normal :
• Dewasa
Serum : 4,5-5,5 mEq/L, atau 9-11 mg/dL atau 2,3-2,8 mmol/L
Urine : dalam 24 jam<150 mg (diet rendah Ca), 200-300 md
(diet tinggi Ca)
• Anak : 4,5-5,8 mEq/L atau 9-11,5 mg/Dl
• Bayi : 5,0-6,0 mEq/L atau 10-12 mg/dL
• Bayi baru lahir : 3,7-7,0 mEq/L atau 7,4-14,0 mg/Dl
Penurunan ca dalam serumdapat terjadi pada malabsorbsi saluran
cerna, kekurangan intake Ca dan vitamin D, hipotiroid, gagal ginjal
kronis, infeksi yang luas, luka bakar, pankreatis, alkoholisme, diare,
kehamilan dan dapat juga karena penggunaan obat laksansia, kortison,
gentamycin, antasid Mg, heparin, insulin, dan asetazolamid (diamox).
Peningkatan kadar Ca terdapat pada hipertyroid, malignancy pada
tulang, paru-paru , payudara, kandung kencing dan ginjal, hipervitamin
D, imobilisasi lama, fraktur multiple, batu ginjal dan olahraga
berlebihan.
5. Magnesium (Mg)

Merupakan elektrolit ion + (kation), berada pada


cairan ekstra seluler dan sel menempati urutan
terbanyak kedua, dieksresi melalui ginjal dan feses,
nerpengaruh pada peningkatan K, Ca dan protein
yang berperan untukn aktivasi neuromuskular dan
enzim pada metabolisme hidrat arang dan protein.
Penurunan kadar Mg biasanya diikuti juga oleh
penurunan ion lain.
Nilai normal : 85-135 ml/min
6.Posfor (P)
Merupakan anion phospat yang berada dalam darah seimbangan
dengan kadar kalsium yang diatur oleh hormon parathyroid.
Nilai normal :
•Dewasa : 1,7-2,6 mEq/L, atau 2,5-4,5 mg/dL, atau 0,78-1,52
mmol/L-Unit SI
•Bayi : 4,5-6,7 mg/dL
•Anak : 4,5-5,5 mg/dL
•Bayi baru lahir : 3,8-8,6 mg/dL
Klinis :
Penurunan kadar posfor terdapat pada kasus kelaparan,
malabsorbsi, hiperparatiroidisme, hiperkalsemia, hipermagnesia,
alkoholime, defisiensi vitamin D, asidosis DM, miksedema,
penghisapan lambung, muntah-muntah dan dapat juga karena
penggunaan obat antasid, epinefrin dan insulin. Peningkatan kadar
posfor terdapat pada gangguan ginjal, hipotiroid, hipervitamin D,
tumor tulang, akromegali, chusing sindrom dan sarkoidosis.
Metode pemeriksaan elektrolit darah

▪ Beberapa metode pemeriksaan elektrolit darah diantaranya adalah sebagai


berikut :
▪ Metode Flame Emision Spectrophotometry
▪ Metode Potesiometer dengan menggunakan Ion Selectife Elektrodes (ISE)
▪ Spektrofotometri
▪ Metode Potensiometer dengan munggunakan Biosensor.
▪ Selama bertahun-tahun metode untuk menganalisa natrium dan kalium
terdiri dari flame photometry dimana kation-kation tersebut diukur
berdasarkan intensitas garis spektral emisi atomik saat mendapat eksitasi
dari sinar kontrol. Metode spektrofotometri adalah metode pengukuran
berdasarkan perubahan warna atau terjadinya kekeruhan adalah
proporsional dengan elektrolit yang kita ukur. Metode ISE (Ion Selective
Electrode) prinsip pemeriksaannya didasarkan pada adanya potensial
muatan listrik yang diantara kedua elektrode (bolam, kalommel).
Faktor Yang Mempengaruhi Kadar
dan keseimbangan Elektrolit
Darah

1.Faktor pre analitik 3.Faktor paska analitik


a.persiapan penderita a.umur
b.pengambilan sampel b.iklim
c.pengiriman dan penagana sampel c.diet
d.wadah penampugan d.setres
e.kondisi sakit
2.Faktor pra analitik f.Tindakan medis
a.persiapan reagen g.Pengobatan
b.peralatan h.pembedahan

Anda mungkin juga menyukai