A. Hasil
1. Deskripsi produk
2. Cara penerimaan
3. Cara penyimpanan
4. Cara persiapan
5. Cara pengolahan
7. Komposisi (Ingredients)
S. aureus ditentukan.
C. jejuni
L.
monocytogenes
Y.
enterocolitica
E. coli
2. Beras F Kontaminasi Sumber dan Pengecekan bahan
benda asing penanganan makanan pada saat
(kerikil, pasir) supplier di sistem
K Racun kapang, Sumber dan penerimaan harus
residu pestisida penanganan
sesuai dengan
supplier
spesifikasi
B Kutu Sumber dan
penerimaan bahan
penanganan
baku
supplier
3. Kacang F Kotoran hewan Sumber dan Pengecekan bahan
panjang Tanah penanganan makanan pada saat
supplier di sistem
K Peptsida yang Sumber dan
penerimaan harus
berlebihan penanganan
sesuai dengan
Formalin supplier
spesifikasi
B Ulat Sumber dan
penerimaan bahan
Serangga penanganan
baku
Parasit supplier
Setelah menerima
Shigells spp
bahan, harus harus
L.
dicuci dan
monocytogenes
dibersihkan kembali
E. coli
B. cereus
5. Tauge B Ulat Sumber dan Pengecekan bahan
kacang Serangga penanganan makanan pada saat
hijau Parasit supplier di sistem
L. sesuai dengan
monocytogenes spesifikasi
FORMULIR 2
Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan pada Proses Produksi
Nama Makanan : Pan Seared Tuna Sambal Matah with Purple sweet potato rice
and salad (nasi sele tuna sambal matah dan sayur urab khas Bali)
No Proses Identifikasi Sumber Tindakan
Tipe Bahaya
Pengendalian
1. Penerimaan F Tidak segar Sumber dan Pengecekan pada
ian tuna penanganan ikan tuna yang
supplier datang agar
K Formalin Sumber dan
sesuai dengan
penanganan
spesifikasi
supplier
Menyimpan ikan
B Salmonella Lamanya
tuna pada suhu
C. perfrigens ikan tuna
kurang lebih -20
S. aureus berada di
derajat℃
C. jejuni suhu ruang
L.
monocytogenes
Y.
enterocolitica
E. coli
2. Penyimpanan F Tidak beku Sumber dan Dilakukan
ikan tuna Ikan tuna penanganan pemantauan
berlendir supplier tanggal
ikan berbau pembelian ikan
busuk Cara penanganan
K Formalin saat penerimaan
hingga
penyimpanan di
freezer dengan
suhu – 20derajat
C
3. Thawing F ikan membusuk Sumber dan Mengatur suhu
Terkontaminasi penanganan thawing, yakni
mikroorganisme proses 7,2℃
pengolahan
B Salmonella Sumber
E. coli pada proses
thawing
yang tidak
benar dan
suhu yang
tidak sesuai
4. Pemberian K Formalin Sumber dan Mencegah ikan tuna
bumbu pada penanganan terkontaminasi
daging babi pengolahan bakteri dengan
memperhatikan
kebersihan dan
proses pengolahan
ikan
B Salmonella Sumber dan Pengecekan
E. coli penanganan kualitas ikan tuna
pengolahan dan bumbu sesuai
dengan
spesifikasi
5. Grill tuna F Over Sumber dan Tidak terlambat
cook/gosong penanganan mengangkat ikan
pengolahan dari
pemanggangan
dan
memperhatikan
tingkat
kematangan ikan
tuna
6. Dishing/ F Ketidaksesuain Sumber dan Dilakukan
Portioning porsi penanganan penetapan porsi
pengolahan Dishing harus
K Formalin Produsen
dilakukan dengan
produk
waktu ≤ 45 menit
setelah makanan
matang.
Setelah dilakukan
pemorsian,
makanan
langsung
didistribusikan.
Y. pengolahan
enterocolitica
E. coli
4. Proses F Teknik Bahan Pengecekan
pengolahan pemotongan ubi makanan kualitas beras dan
beras dan ubi ungu ubi ungu sesuai
ungu Pencampuran dengan
beras dan ubi spesifikasi yang
ungu sudah ditetapkan
K - -
Untuk ubi ungu,
B Salmonella Sumber dan
dipotong
Y. penanganan
berbentuk dadu
enterocolitica pengolahan
kemudian di cuci
E. coli
bersih
Beras sebelum
dimasukkan ke
penanak nasi
otomatis harus
dicuci sebanyak 2
kali
5. Dishing F Ketidaksesuaian Sumber dan Dilakukan
/portion Nasi porsi penanganan penetapan porsi
sele pengolahan dengan melihat
K - -
kategori
B Salmonella Produsen
konsumen
Y. produk
Dishing harus
enterocolitica
dilakukan dengan
E. coli
waktu ≤ 45 menit
setelah makanan
matang
Langsung
didistribusikan ke
konsumen setelah
selesai
melakukan
dishing
FORMULIR 3
Analisis Resiko Bahaya
Nama Makanan : Pan Seared Tuna Sambal Matah with Purple sweet potato rice
and salad (nasi sele tuna sambal matah dan sayur urab khas Bali)
Keterangan
A = produk untuk konsumen berisiko tinggi
B = mengandung bahan yang sensitif terhadap bahaya biologis/kimia/fisik
C = tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
D = kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan
E = kemungkinan penanganan yang salah selama peyajian, distribusi, penjualan
dan konsumsi
F = tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen
Kategori Resiko
Analisis Resiko Bahaya Produk Pan Seared Tuna Sambal Matah with
Purple sweet potato rice and salad (nasi sele tuna sambal matah dan sayur
urab khas Bali)
Lumuri daging
Di thawing dengan suhu
dengan bumbu halus 7,2℃
(Bawang merah,
Persiapan
Bawang putih, Bahan dan Alat
Daging babi dilumuri
Kunyit, Jahe, Cabai
bumbu halus
rawit, Cabai besar, Pengolahan
Terasi, Garam, dan
Gula ) Daging babi dipanggang
hinga berwarna
Kukus beras hingga Sayur di blanching dengan
kecokelatan
setengah matang. air mendidih selama < 10
Kemudian di aru. menit
Bumbu Urap ( Kelapa
parut, bawang merah,
Masak Kembali nasi Campur sayuran dengan bawang putih, cabai
setengah matang bumbu urap rawit, terasi, dan
bersamaan dengan jagung garam )
hingga matang
Ya
Ya
Ya
Ya CCP
b) Tahap Penyimpanan
Ya
Ya
Ya
Ya CCP
c) Tahap Persiapan
P1: Apakah terdapat bahaya dalam proses ini?
Ya
Ya
Ya
Ya
Bukan
CCP
d) Tahap Pengolahan
P1 : Apakah terdapat bahaya pada tahap proses ini ?
Ya
Ya
CCP
e) Tahap Penyajian
Ya
Ya
Ya
Ya CCP
f) Tahap Distribusi
Ya
Ya
Tidak
Tidak Bukan
CCP
Apakah bahan mentah mungkin mengandung bahan berbahaya
(mikrobiologi/kimia/fisik)
2) CCP Dessission Tree (Bahan Baku Pan Seared Tuna Sambal Matah with
Ya Bukan
Purple sweet potato rice and
CCPsalad (nasi sele tuna sambal matah dan sayur
urab khas Bali)
a) ikan tuna
Ya Bukan
CCP
b) Beras
Ya Bukan
CCP
c) Kacang Panjang
Ya Bukan
CCP
d) Tauge Kacang Hijau
Apakah bahan mentah mungkin mengandung bahan berbahaya
(mikrobiologi/kimia/fisik)
Ya Bukan
CCP
e) Garam
Apakah bahan mentah mungkin mengandung bahan berbahaya
(mikrobiologi/kimia/fisik)
Ya Bukan
CCP
f) Terasi
Ya Bukan
CCP
g) Kelapa Parut
Apakah bahan mentah mungkin mengandung bahan berbahaya
(mikrobiologi/kimia/fisik)
Ya Bukan
CCP
h) Bawang merah
Ya Bukan
CCP
i) Bawang putih
Ya Bukan
CCP
j) Kunyit
Ya Bukan
CCP
k) Jahe
Ya Bukan
CCP
l) Cabai rawit
Ya Bukan
CCP
m) Cabai besar
Ya Bukan
CCP
PENETAPAN CCP DILAKUKAN BERDASARKAN
POHON PENETAPAN CCP
CCP
Penerimaan Bahan Makanan
CCP Bahaya Cara Parameter Batas Kritis Nilai Target Pemantaua Tindakan
(Bahan/Proses Pengendalia CCP n Koreksi
) n
Penerimaan Fisika, Pengecekan Keadaan Pada Targetnya Observasi Apabila bahan
bahan makanan Biologis, bahan fisik serta penerimaan adalah bahan mencapai batas
Kimia makanan pada suhu bahan ikan dan sayur makanan harus kritis, maka
saat sistem makanan harus segera sesuai dengan bahan makanan
penerimaan pada saat di proses ke spesifikasi harus diganti
harus sesuai penerimaan tahap penerimaan
dengan selanjutnya bahan makanan
spesifikasi setelah bahan
penerimaan diterima
bahan
makanan
Penyimpanan Fisika, Pengendaian Suhu untuk Disesuaikan Suhu Observasi Apabila ada
bahan makanan Biologis, penyimpanan ikan tuna dengan suhu penyimpanan bahan makanan
Kimia bahan yaitu freezer yang telah bahan makanan yang tidak
makanan dengan suhu ditentukan harus sesuai disimpan ssuai
harus segera -20°C,untuk dengan dengan
dilakukan sayur yaitu spesifikasi spesifikasi, maka
setelah chiller penyimpanan harus segera
menerima dengan suhu dilakukan proses
bahan 5°C dan pengolahan
makanan suhu ruang,
dengan suhu serta bahan
yang sudah makanan
ditentukan kering
dengan suhu
ruang
Pengolahan Suhu dan Suhu saat Suhu Apabila suhu Pengolahan Observasi Apa bila
bahan makanan pengolahan pengolahan pengolahan di bawah harus dilakukan pengolahan
bahan harus d atas harus di atas standar, harus dnegan suhu mencapai batas
makanan danger zone 60°C dilakukan minimal di atas kritis maka suhu
temperature dintak lanjut 60°C harus diatur
untuk mencapai
batas maksimal
Penyajian Waktu Penyajian Waktu Penyajian Waktu Observasi Apabila,
makanan penajian harus penyajian makanan penyajian penyajian belum
dilakukan makanan harus segera kurang dari 45 dilakukan setelah
dnegan waktu dilakukan menit makanan matang,
kurang dari setelah proses maka harus
45 pengolahan disimpan dan
menitsetelah selesai akan dipanaskan
makanan kembali
matang