Oleh:
Ni Wayan Suciyari
NIM.P07131217002
BB = 7,5 kg TB = 82 cm
Tidak Ya
Skor 4-5: risiko tinggi; Skor 1-3: risiko sedang; Skor 0: risiko ringan
B. Pengkajian Gizi
1. Antropometri
*lihat di lampiran
2. Biokimia
- - - - -
3. Fisik/Klinis
4. Riwayat diet
5. Riwayat individu
Domain Intake
Domain Klinis
Domain Perilaku
Gambaran Fase saat kondisi klinis dan Fase pada saat perpindahan Umumnya nafsu makan
metabolisme anak belum pemberian makan tidak anak sudah kembali dan
stabil. Untuk menstabilkannya membuat kondisi anak asupan makanan sepenuhnya
umumnya diperlukan waktu 1- bermasalah, biasanya secara oral. Bila anak belum
2 hari, mungkin lebih bila memerlukan waktu antara 3-7 dapat mengonsumsi
keadaan anak terlalu buruk hari makanan sepenuhnya oral
atau ada komplikasi berat. maka dapat digunakan NGT.
Fase rehabilitasi biasanya
Refeeding syndrome mungkin berlangsung selama 2-4
terjadi karena pemberian minggu sampai BB/TB
makanan yang agresif mencapai -2 SD
Tujuan Diet yang diberikan ditujukan Memberikan kesempatan tubuh 1. Memberikan makanan
untuk menstabilkan status untuk beradaptasi terhadap yang adekuat untuk
metabolik tubuh dan kondisi pemberian energi dan protein tumbuh kejar
klinis anak yang semakin meningkat guna
mempersiapkan anak ke fase 2. Memotivasi anak agar
rehabilitasi dapat menghabiskan
porsinya
3. Memotivasi ibu agar dapat
tetap memberikan ASI
4. Mempersiapkan ibu atau
pengasuh untuk perawatan
di rumah
Cara pemberian 1. Untuk menghindari 1. Pemberian makanan dengan 1. Berikan F-100 dengan
hipoglikemi dan beban frekuensi sering dan porsi volumenya ditambah
saluran cerna, hati serta kecil, diberikan setiap 4 jam setiap hari sampai anak
ginjal, maka pemberian sekali tidak mampu
makanan dilakukan dengan menghabiskan porsinya
lebih sering dan jumlah 2. Pada 48 jam pertama (2 hari) tetapi tidak melebihi
sedikit. Pada fase ini volume yang diberikan masih volume maksimum F-100.
makanan diberikan setiap 2 sama dengan volume F-75 Total volume F-100/hari
jam (12 kali) atau setiap 3 terakhir pada fase stabilisasi tersebut merupakan energi
jam (8 kali) dalam 24 jam. total yang dibutuhkan
3. Selanjutnya pada hari ke-3
Bila anak mampu anak untuk tumbuh-kejar
transisi volume F-100
menghabiskan porsi yang yang digunakan untuk
ditambah setiap hari sampai
diberikan maka makanan pemberian makanan
mencapai 150 ml/kgBB/hari
dapat diberikan setiap 4 jam selanjutnya.
(= 150 kkal/kgBB/hari =
(6 kali)
volume minuman pada tabel 2. Berdasarkan energi total
2. Bila masih mendapat ASI, F-100) tersebut maka anak secara
dapat diberikan setelah bertahap dapat diberi
4. Bila volume ini sudah
pemberian formula khusus makanan yang sesuai BB-
tercapai dan anak mampu
nya (F-100 makin
menghabiskan porsinya
dikurangi, makanan padat
berarti fase transisi selesai
ditambah): < 7 kg: F-100
dan anak masuk ke fase
+ makanan bayi; ≥ 7 kg:
rehabilitasi
F-100 + makanan anak.
5. ASI tetap diberikan setelah
3. ASI tetap diberikan
anak
setelah anak
menghabiskan porsi
makannya.
Jenis diet Makanan cair F-75 12 kali Makanan cair F-100 8 kali Makanan cair F-100 3 kali
dan makanan lunak 3 kali
Perhitungan 1. Energi = 90 kkal × 7,5 kg 1. Energi = 125 kkal × 7,5 kg 1. Energi = 185 kkal × 7,5
=675 kkal =937,5 kkal kg =1387,5 kkal
2. Protein = 1,5 gram × 7,5 kg 2. Protein = 2,5 gram × 7,5 kg 2. Protein = 5 gram × 7,5 kg
=11,25 gram =18,75 gram =37,5 gram
3. Lemak = 25% × 675 kkal/9 3. Lemak = 25% × 937,5 kkal/9 3. Lemak = 25% × 1387,5
=18,75 gram =26,04 gram kkal/9 =38,54 gram
4. Kh = 675 - 45 - 168,75/4 4. Kh = 937,5 - 75 - 234,36/4 4. Kh = 1387,5 - 150 -
=115,3125 gram =157,035 gram 346,86/4 =222,6 gram
5. Cairan = 130 ml × 7,5 kg 5. Cairan = 150 ml × 7,5 kg 5. Cairan = 175 ml × 7,5 kg
=975 ml =1125 ml =1313 ml
Edukasi dan 1. Melibatkan ibu dalam 1. Melibatkan ibu dalam 1. Pertimbangkan kondisi
konseling pemberian makanan pemberian makanan ekonomi sosial pasien
2. Cara memberi makan yang 2. Cara memberi makan yang 2. Cara memberi makan
baik dan higienis baik dan higienis yang baik dan higienis
3. Hampir semua anak gizi 3. ASI dapay terus diberikan 3. Contoh menu untuk
buruk mempunyai nafsu tetapi setelah porsi F-100 dirumah
makan yang rendah saat dihabiskan
masuk rumah sakit, 4. Demonstrasikan memasak
sehingga dibutuhkan makanan untuk anak
kesabaran dan bujukan
5. ASI dapat terus diberikan
untuk menghabiskan
tetapi setelah porsi
makanannya
makanannya dihabiskan
4. Gunakan cangkir dan
sendok, jangan gunakan
botol susu, meskipun untuk
bayi
5. Gunakan pipet tetes atau
syringe bagi anak yang
sangat lemah
6. Minta ibu untuk memangku
anaknya selama pemberian
makanan, karena posisi itu
yang aman
7. Jangan pernah
meninggalkan anak
sendirian saat anak makan
di tempat tidur
E. Edukasi dan Konseling Gizi
1. Tujuan :
3. Materi :
9. Indikator keberhasilan : keluarga pasien dapat memahami terkait diet pasien dan
materi yang telah disampaikan
F. Monitoring dan Evaluasi
3 Fisik klinis
TB/U
BB/TB
Menu Sehari
Menu fase stabilisasi (F75 12 kali)
Bubur
8:00 - 269.1 10.44 39.835
nasi+telur
Bubur
14:00 nasi+tumis - 209 6.4 44.85
kangkung
Sup
20:00 - 76 5.1 10.1
tahu+wortel