Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN ASUHAN GIZI RUMAH SAKIT

KASUS HARIAN ANAK

Oleh:
Ni Wayan Suciyari
NIM.P07131217002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA
PROGRAM SARJANA TERAPAN
DENPASAR
2020
Kasus
Bara, anak perempuan, usia 2 thn 6 bulan, dibawa ibunya ke Rumah Sakit dengan
keluhan anak tidur terus/ susah dibangunkan sejak kemarin sore. Sejak 2 hari yang
lalu anak mencret, cair, 4-5x/hari, + 3 sdm/x, berlendir tetapi tidak ada darah, tidak
muntah ataupun demam. Anak masih mau makan dan minum walau hanya sedikit.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak somnolen, kurus, tidak sesak nafas. BB: 7,5
kg, TB: 82cm, Suhu 36,40C, frekuensi nafas: 38x/menit, Frekuensi nadi: 96x/menit.
Torak: iga tampak jelas/menonjol, Jantung dan Paru dalam batas normal, Abdornen:
cekung, hati dan limpa tidak teraba, turgor masih normal. Ekstremitas: otot
hipotrofik, tidak ada edema.
A. Skrining Gizi
Formulir Strongkids
Skrining Nutrisi

BB = 7,5 kg TB = 82 cm

No Pertanyaan Jawaban (skor)

Tidak Ya

1 Apakah terdapat penyakit atau 0 2


keadaan yang mengakibatkan
pasien berisiko malnutrisi atau
apakah pasien rencana operasi
mayor?

2 Berdasarkan penilaian klinis, 0 1


apakah pasien berstatus gizi
kurang/buruk?

3 Apakah terdapat salah satu dari 0 1


kondisi berikut?
 Diare ≥ 5 kali/hari atau
muntah > 3 kali/hari
 Asupan makanan berkurang
selama beberapa hari terakhir
 Mendapat intervensi nutrisi
Tidak mampu mengonsumsi
nutrisi adekuat karena nyeri

4 Apakah terdapat penurunan berat 0 1


badan (untuk bayi < 1 tahun : berat
badan tidak naik) selama beberapa
bulan terakhir?

TOTAL SKOR 2 (risiko sedang)

Skor 4-5: risiko tinggi; Skor 1-3: risiko sedang; Skor 0: risiko ringan
B. Pengkajian Gizi
1. Antropometri

Terminologi Antropometri Hasil Standar Interpretasi

AD.1.1.1 Tinggi badan 82 cm

AD.1.1.2 Berat badan 7,5 kg

AD.1.1.6.5 TB/U Dibawah -2* Perawakan


pendek

AD.1.1.6.6 BB/TB Dibawah -3* Sangat kurus

AD.1.1.6.7 BB/U Dibawah -3* Sangat kurus

*lihat di lampiran
2. Biokimia

Terminologi Biokimia Hasil Standar Interpretasi

- - - - -

3. Fisik/Klinis

Terminologi Fisik/klinis Hasil Standar Interpretasi

PD.1.1.1.11 Berdasarkan TB/U Dibawah -2 Pendek


anak masuk dalam
kategori perawakan
pendek

PD.1.1.1.10 Nafsu makan menurun Anak masih mau


makan dan minum
walau sedikit

PD.1.1.3.3 Harrison’s sulcus Iga tampak jelas


dan menonjol
PD.1.1.3.3 Harrison’s sulcus Abdomen cekung,
hati dan limpa tidak
teraba

PD.1.1.5.22 Feses anak encer 4-5x/hari

PD.1.1.16 Udem Tidak ada edema

PD.1.1.7 Ekstrimitas Otot hipotrofik

PD.1.1.21 Suhu 36,40C Suhu tubuh normal Normal


360C-37,20C

PD.1.1.21 Frekuensi nafas 38x/menit Frekuensi nafas normal Frekuensi


20-30x/menit nafas cepat

PD.1.1.21 Frekuensi nadi 96x/menit Frekuensi nadi normal Normal


70-120x/menit

4. Riwayat diet

Terminologi Riwayat diet Hasil Interpretasi

FH.1.2.2.1 Jumlah makanan Anak hanya makan


dan minum sedikit

5. Riwayat individu

Terminologi Riwayat diet Hasil

CH.1.1.1 Umur 2 tahun 6 bulan

CH.1.1.2 Jenis kelamin Perempuan

Anak di diagnosa mengalami gizi buruk


Diagnosa Gizi

Terminologi Problem (P) Etiologi (E) Sign (S)

Domain Intake

NI.2.1 Asupan oral tidak Terbatasnya daya Perkiraan asupan


adekuat terima makanan akibat energi yang tidak
faktor fisiologis anak mencukupi atau
kualitas protein
tinggi dari makanan
tidak cukup

Domain Klinis

NC.1.4 Perubahan fungsi Perubahan struktus atau Hasil pemeriksaan


gastrointestinal fungsi gastrointestinal feses yang tidak
normal

Domain Perilaku

NB.1.1 Kurang pengetahuan Sebelumnya kurang Menunjukkan


terkait makanan dan terpapar informasi yang ketidakmampuan
zat gizi akurat terkait gizi untuk menerapkan
informasi mengenai
makanan dan zat
gizi
D. Intervensi Gizi

Tatalaksana Fase Stabilisasi Fase Transisi Fase Rehabilitasi


Diet

Gambaran Fase saat kondisi klinis dan Fase pada saat perpindahan Umumnya nafsu makan
metabolisme anak belum pemberian makan tidak anak sudah kembali dan
stabil. Untuk menstabilkannya membuat kondisi anak asupan makanan sepenuhnya
umumnya diperlukan waktu 1- bermasalah, biasanya secara oral. Bila anak belum
2 hari, mungkin lebih bila memerlukan waktu antara 3-7 dapat mengonsumsi
keadaan anak terlalu buruk hari makanan sepenuhnya oral
atau ada komplikasi berat. maka dapat digunakan NGT.
Fase rehabilitasi biasanya
Refeeding syndrome mungkin berlangsung selama 2-4
terjadi karena pemberian minggu sampai BB/TB
makanan yang agresif mencapai -2 SD

Tujuan Diet yang diberikan ditujukan Memberikan kesempatan tubuh 1. Memberikan makanan
untuk menstabilkan status untuk beradaptasi terhadap yang adekuat untuk
metabolik tubuh dan kondisi pemberian energi dan protein tumbuh kejar
klinis anak yang semakin meningkat guna
mempersiapkan anak ke fase 2. Memotivasi anak agar
rehabilitasi dapat menghabiskan
porsinya
3. Memotivasi ibu agar dapat
tetap memberikan ASI
4. Mempersiapkan ibu atau
pengasuh untuk perawatan
di rumah

Syarat 1. Energi 80-100 1. Energi 100-150 1. Energi 150-220


kkal/kgBB/hari. BB yang kkal/kgBB/hari. BB yang kkal/kgBB/hari. BB yang
digunakan untuk digunakan untuk perhitungan digunakan adalah BB
perhitungan adalah BB adalah BB aktual hari itu aktual hari itu
aktual hari itu
2. Protein 2-3 g/kgBB/hari 2. Protein 4-6 g/kgBB/hari
2. Protein 1-1,5 g/kgBB/hari,
4-7,5% total energi per hari. 3. Cairan sampai 150 3. Cairan 250-200
Diutamakan protein hewani, ml/kgBB/hari ml/kgBB/hari atau sesuai
misalnya susu, daging ayam kebutuhan energi
4. Mineral mix 20 ml (8 g)/1000
atau telur
ml formula 4. Mineral mix 20 ml (8
3. Cairan 130 ml/kgBB/hari
bila ada edema berat g)/1000 ml
4. Rendah laktosa
5. Mineral mix 20 ml (8
g)/1000 formula

Cara pemberian 1. Untuk menghindari 1. Pemberian makanan dengan 1. Berikan F-100 dengan
hipoglikemi dan beban frekuensi sering dan porsi volumenya ditambah
saluran cerna, hati serta kecil, diberikan setiap 4 jam setiap hari sampai anak
ginjal, maka pemberian sekali tidak mampu
makanan dilakukan dengan menghabiskan porsinya
lebih sering dan jumlah 2. Pada 48 jam pertama (2 hari) tetapi tidak melebihi
sedikit. Pada fase ini volume yang diberikan masih volume maksimum F-100.
makanan diberikan setiap 2 sama dengan volume F-75 Total volume F-100/hari
jam (12 kali) atau setiap 3 terakhir pada fase stabilisasi tersebut merupakan energi
jam (8 kali) dalam 24 jam. total yang dibutuhkan
3. Selanjutnya pada hari ke-3
Bila anak mampu anak untuk tumbuh-kejar
transisi volume F-100
menghabiskan porsi yang yang digunakan untuk
ditambah setiap hari sampai
diberikan maka makanan pemberian makanan
mencapai 150 ml/kgBB/hari
dapat diberikan setiap 4 jam selanjutnya.
(= 150 kkal/kgBB/hari =
(6 kali)
volume minuman pada tabel 2. Berdasarkan energi total
2. Bila masih mendapat ASI, F-100) tersebut maka anak secara
dapat diberikan setelah bertahap dapat diberi
4. Bila volume ini sudah
pemberian formula khusus makanan yang sesuai BB-
tercapai dan anak mampu
nya (F-100 makin
menghabiskan porsinya
dikurangi, makanan padat
berarti fase transisi selesai
ditambah): < 7 kg: F-100
dan anak masuk ke fase
+ makanan bayi; ≥ 7 kg:
rehabilitasi
F-100 + makanan anak.
5. ASI tetap diberikan setelah
3. ASI tetap diberikan
anak
setelah anak
menghabiskan porsi
makannya.

Jenis diet Makanan cair F-75 12 kali Makanan cair F-100 8 kali Makanan cair F-100 3 kali
dan makanan lunak 3 kali

Perhitungan 1. Energi = 90 kkal × 7,5 kg 1. Energi = 125 kkal × 7,5 kg 1. Energi = 185 kkal × 7,5
=675 kkal =937,5 kkal kg =1387,5 kkal
2. Protein = 1,5 gram × 7,5 kg 2. Protein = 2,5 gram × 7,5 kg 2. Protein = 5 gram × 7,5 kg
=11,25 gram =18,75 gram =37,5 gram
3. Lemak = 25% × 675 kkal/9 3. Lemak = 25% × 937,5 kkal/9 3. Lemak = 25% × 1387,5
=18,75 gram =26,04 gram kkal/9 =38,54 gram
4. Kh = 675 - 45 - 168,75/4 4. Kh = 937,5 - 75 - 234,36/4 4. Kh = 1387,5 - 150 -
=115,3125 gram =157,035 gram 346,86/4 =222,6 gram
5. Cairan = 130 ml × 7,5 kg 5. Cairan = 150 ml × 7,5 kg 5. Cairan = 175 ml × 7,5 kg
=975 ml =1125 ml =1313 ml

Edukasi dan 1. Melibatkan ibu dalam 1. Melibatkan ibu dalam 1. Pertimbangkan kondisi
konseling pemberian makanan pemberian makanan ekonomi sosial pasien
2. Cara memberi makan yang 2. Cara memberi makan yang 2. Cara memberi makan
baik dan higienis baik dan higienis yang baik dan higienis
3. Hampir semua anak gizi 3. ASI dapay terus diberikan 3. Contoh menu untuk
buruk mempunyai nafsu tetapi setelah porsi F-100 dirumah
makan yang rendah saat dihabiskan
masuk rumah sakit, 4. Demonstrasikan memasak
sehingga dibutuhkan makanan untuk anak
kesabaran dan bujukan
5. ASI dapat terus diberikan
untuk menghabiskan
tetapi setelah porsi
makanannya
makanannya dihabiskan
4. Gunakan cangkir dan
sendok, jangan gunakan
botol susu, meskipun untuk
bayi
5. Gunakan pipet tetes atau
syringe bagi anak yang
sangat lemah
6. Minta ibu untuk memangku
anaknya selama pemberian
makanan, karena posisi itu
yang aman
7. Jangan pernah
meninggalkan anak
sendirian saat anak makan
di tempat tidur
E. Edukasi dan Konseling Gizi
1. Tujuan :

 Meningkatkan pengetahuan keluarga pasien tentang terapi diet dan makanan


untuk pasien anak gizi buruk.

 Meningkatkan pemahaman keluarga pasien tentang pentingnya diet yang


diberikan.

 Meningkatkan pengetahuan keluarga pasien tentang kebutuhan pasien sesuai


dengan usia pasien.

2. Metode : ceramah dan tanya jawab

3. Materi :

 Terapi diet anak gizi buruk

 Makanan sesuai kebutuhan anak sesuai dengan usianya.

4. Sasaran : keluarga pasien

5. Tempat : kamar pasien

6. Waktu : 15 menit selama kunjungan

7. Alat peraga : leaflet

8. Evaluasi : bentuk evaluasi yang dilakukan adalah dengan memberikan pertanyaan


terkait materi yang sudah diberikan dan memberikan umpan balik ke keluarga pasien
tentang diet gizi buruk yang diberikan.

9. Indikator keberhasilan : keluarga pasien dapat memahami terkait diet pasien dan
materi yang telah disampaikan
F. Monitoring dan Evaluasi

No Pemeriksaan Waktu Alat/metode Target

1 Asupan Setiap hari Comstock 100%

2 Antropometri Pada waktu pasien datang Pengukuran Peningkatan berat badan


dan pulang berat badan dari awal MRS

3 Fisik klinis

Diare Setiap hari Menanyakan Sampai feses normal


kepada orangtua
bentuk feses
anak

4 Pengetahuan gizi Setelah selesai pemorsian Konseling gizi  Keluarga mengetahui


tentang diet gizi buruk
yang diberikan kepada
anak
 Keluarga mengetahui
cara memberi makan
yang baik dan higienis
 Memberikan informasi
mengenai gizi, yaitu
tentang kebiasaan atau
pola makan yang sesuai
dengan kebutuhan.
Lampiran
BB/U

TB/U
BB/TB
Menu Sehari
Menu fase stabilisasi (F75 12 kali)

Volume Energi Protein Laktosa


Waktu
(ml) (kkal) (g) (g)

6:00 80 60 0.72 1.04

8:00 80 60 0.72 1.04

10:00 80 60 0.72 1.04

12:00 80 60 0.72 1.04

14:00 80 60 0.72 1.04

16:00 80 60 0.72 1.04

18:00 80 60 0.72 1.04

20:00 80 60 0.72 1.04

22:00 80 60 0.72 1.04

24:00:00 80 60 0.72 1.04

2:00 80 60 0.72 1.04

4:00 80 60 0.72 1.04

Total 960 720 8.64 12.48


Menu fase transisi (F100 8 kali)

Volume Energi Protein Laktosa


Waktu
(ml) (kkal) (g) (g)

6:00 140 140 4.06 5.88

9:00 140 140 4.06 5.88

12:00 140 140 4.06 5.88

15:00 140 140 4.06 5.88

18:00 140 140 4.06 5.88

21:00 140 140 4.06 5.88

24 140 140 4.06 5.88

3:00 140 140 4.06 5.88

Total 1120 1120 32.48 47.04


Menu fase rehabilitasi

Jenis Volume Energi Protein


Waktu KH (g)
Makanan (ml) (kkal) (g)

6:00 F100 437 437 12.673 18.354

Bubur
8:00 - 269.1 10.44 39.835
nasi+telur

12:00 F100 437 437 12.673 18.354

Bubur
14:00 nasi+tumis - 209 6.4 44.85
kangkung

18:00 F100 437 437 12.673 18.354

Sup
20:00 - 76 5.1 10.1
tahu+wortel

Total 1865.1 59.959 149.847

Anda mungkin juga menyukai