Gizi Buruk
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa ke IGD RS X oleh keluarga dengan keluhan BAB cair 2x
sejak 3 jam SMRS. BAB pertama masih ada sedikit ampas, volume sangat banyak, BAB kedua hanya cairan,
kedua BAB cair tanpa disertai lendir, darah, maupun bau amis. Demam sejak sehari sebelumnya, demam
langsung tinggi, sulit makan sejak sebulan sebelumnya, keluhan disertai batuk-pilek. Pasien sudah berobat di
bidan, sebelumnya dan sudah diberi paracetamol. Pasien akhirnya dibawa ke RS X setelah diare ke-2.
Riwayat keluhan serupa diakui, pasien sering diare saat berusia 6 bulan. Riwayat alergi disangkal. Keluarga
mengatakan, ketika pasien berusia ±6 bulan, pasien mengalami kejang dan didiagnosis oleh dokter dengan
Kwasiorkor-Marasmus. Berat badan pasien 8 kg, tinggi badan 82 cm. Pada pemeriksaan fisik, keadaan
umum pasien tampak sangat lemah. Kesadaran pasien comma (E1V1M1). Tanda vital didapatkan tekanan
darah 150/130 mmhg, denyut nadi : 180- 190 x/menit, laju pernapasan 30-40 x/menit, suhu tubuh 40,1˚C,
wajah orangtua, mata cekung, konjungtiva anemis, baggy pants dan wasting, rambut tipis, perut datar (tidak
buncit), atrofi otot, tidak didapatkan adanya edema maupun kelainan kulit selain penurunan turgor kulit.
Pemeriksaan darah pasien diperoleh Hemoglobin 10.4 g/dL, Hematokrit 32.9 %, Leukosit 5.9 x103 /µL,
Trombosit 21 x103 /µL (LL), Albumin 3,1 g/dL (L). Hasil Recall-24 jam menunjukkan asupan energi pasien
= 984.9, Protein= 54.7, lemak = 43.5, dan karbohidrat = 95.9gram.
.
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR
Penyakit Dahulu
- Diare
- Kwasiorkor-Marasmus.
Identifikasi Terapi Monitoring dan
Assessment Diagnosa Gizi
Masalah Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Penyakit Keluarga (CH-1.2)
-