Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MSPMI LANJUT

“SCHOOL FEDDING”

OLEH :

NI PUTU DIAN PUSPITA SARI

(P07131217020)

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN GIZI

2019
A. Pengertian School Feeding
Full day School merupakan suatu sistem pendidikan yang memiliki
waktu belajar lebih panjang dibandingkan dengan pendidikan pada
umumnya, yang biasanya selama 5 – 6 jam, kegiatan belajar mengajar
diselenggarakan mulai dari pukul 07.00 – 15.30 sehingga anak banyak
menghabiskan waktu dilingkungan sekolah hingga sore hari, sekolah dasar
dengan sistem full day ini terdapat salah satu fasilitas yaitu memberikan
snack pagi dan makan siang (school feeding) yang dirasa sangat penting
bagi anak. School feeding diharapkan dapat memenuhi kebutuhan zat gizi
seperti energi, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang
dibutuhkan oleh anak sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar anak
usia sekolah yang sangat membutuhkan pasokan makanan bergizi untuk
mempertahankan kecerdasan (Prasetyowati dan Gunanti, 2003).
Menurut WFP (2008), school feeding adalah penyediaan makanan
atau jajanan sekolah untuk mengurangi kelaparan pada anak-anak selama
melaksanakan pembelajaran di sekolah. Menurut Permenkes Nomor 18
Tahun 2011, tentang pedoman penyediaan makanan tambahan anak
sekolah school feeding adalah kegiatan pemberian makanan kepada
peserta didik dalam bentuk jajanan atau kudapan atau makanan lengkap
yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya, dengan
memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan.

B. Tujuan School Feeding


Tujuan diadakannya School Feeding adalah
a) Meningkatkan kecukupan asupan gizi peserta didik melalui
makanan yang diberikan
b) Meningkatkan ketahanan fisik dan kehadiran peserta didik
dalam mengikuti kegiatan belajar.
c) Meningkatkan kesehatan anak khususnya dalam
penanggulangan penyakit kecacingan
d) Meningkatkan pengetahuan dan perilaku peserta didik untuk
menyukai makanan lokal bergizi, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dan Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS).
e) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan dan
pengadaan pangan lokal.
f) Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
upaya perbaikan gizi peserta didik, produksi pertanian, pendapatan
masyarakat dan kesejahteraan keluarga.

C. Manfaat School Feeding


Menurut WFP (2004) School Feeding merupakan program yang
efektif untuk menangani masalah gizi anak sekolah karena :
a) Mengurangi kelaparan jangka pendek. Di sekolah makanan diberikan
langsung ke anak-anak sehingga dapat mengurangi kelaparan jangka
pendek dan sebagai perantara untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka.
b) Meningkatkan minat siswa pendaftar di sekolahan, kehadiran siswa dan
mengurangi angka putus sekolah. Baik pemberian makanan di sekolah
atau yang dibawa pulang secara konsisten terbukti efektif dalam
meningkatkan minat pendaftaran, kehadiran dan dapat mengurangi angka
anak putus sekolah.
c) Meningkatkan belajar siswa, fungsi kognitif, perilaku di kelas, hasil
prestasi akademik dan kemampuan berkonsentrasi, menyediakan makanan
di sekolah dapat memberikan manfaat dalam proses belajar anak. Berbagai
penelitian telah menunjukkan prestasi belajar lebih tinggi untuk anak yang
menerima pemberian makanan di sekolah, untuk keefektifan dalam
meningkatkan prestasi hendaknya makanan diberikan seawal mungkin
d) Sebagai perantara untuk suplementasi mikronutrien, penggunaan
makanan yang beragam adalah cara yang efektif untuk mengatasi
kebutuhan nutrisi tertentu dan kekurangan seperti vitamin A, zat besi atau
yodium
e) Berkontribusi terhadap kesejahteraan psikologi anak-anak. Studi terbaru
menunjukkan dua faktor yang dapat menyebabkan depresi masa kecil
adalah lapar dan tidak bersekolah. Pemberian makanan di sekolah dapat
menyediakan setidaknya satu makanan bergizi untuk anak-anak miskin.

D. Prinsip dasar pelaksanaan School Feeding di Indonesia


a) Menggunakan makanan lokal yang diproduksi oleh salah satu
dari keluarga atau penjual makanan.
b) Energi 300 kkal dan protein 5 gram atau minimal 15 persen dari
total kalori per hari.
c) Snack (bukan makanan yang lengkap) diberikan sekitar jam 9-10
saat istirahat.
d) School Feeding Program dikombinasikan dengan pendidikan
gizi dan kesehatan pada saat yang sama dan pemberian obat cacing (WFP,
2008).

E. Perbedaan School Feeding Program dengan Penyelenggaraan


Makanan Sekolah
Perbedaan antara School Fedding dengan PM Anak
Sekolah yaitu jika school fedding adalah penyediaan makanan atau
jajanan sekolah untuk mengurangi kelaparan pada anak-anak
selama melaksanakan pembelajaran di sekolah, Sedangkan PM
anak sekolah adalah salah satu alternative yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan
makanan pada anak usia sekolah.
Kemudian dapat dilihat dari prinsip-prinsip school fedding dengan
PM anak sekolah yaitu, jika school fedding prinsipnya lebih
mementingkan nilai gizi pada makanan dan sering dikombinasikan
dengan pendidikan gizi dan kesehatan pada saat yang sama dan
pemberian obat cacing (WFP, 2008), sedangkan pada prinsip PM
anak sekolah lebih mementingkan manajemen penyelenggaraan
makanan mulai dari perencanaan (planning), pengorganisasian
(organitation), pelaksanaan (actuating), pengawasan (controlling)
yang bertujuan untuk memperbaiki status gizi anak sekolah dengan
memberikan makanan sesuai dengan prosedur penyelenggaraan
makanan

Kedua kegiatan ini memiliki tujuan yang hampir sama yaitu


meningkatkan status gizi anak sekolah serta meningkatkan
kehadiran siswa ke sekolah. Adapun perbedaan antara School
Feeding Program dengan Penyelenggaraan Makanan Sekolah,
yaitu :

1. School Feeding merupakan program pemberian


makanan yang ditujukan kepada anak-anak sekolah di
beberapa negara yang miskin dengan tujuan untuk
meningkatkan status gizi dan kesehatan, serta
mengurangi angka putus sekolah. Sedangkan PM
Sekolah ialah suatu kegiatan atau proses
penyelenggaraan makanan untuk anak sekolah yang
bertujuan meningkatkan status gizi dan tingkat
kehadiran siswa di sekolah.
2. SFP dapat diberikan secara langsung kepada anak-anak
di sekolah, dan makanan bisa dibawa pulang atau
memberikan insentif/ uang tunai kepada orang tua siswa
dengan syarat anak-anak mereka harus rajin bersekolah,
dan SFP diberikan dari pihak sekolah, komunitas yang
bekerja sama atau dapur tersentralisasi yang dibuat oleh
pemerintah. Sedangkan PM Sekolah hanya diberikan
langsung ketika anak berada di sekolah dengan 2 kali
pemberian makanan, pagi dan siang hari dengan atau
tanpa selingan. Sistem PM Sekolah terdiri dari pihak
sekolah (Kepala sekolah, guru dan staff) dan Manajer
Katering.
DAFTAR PUSTAKA

https://abstrak.uns.ac.id/wisuda/upload/S531208012_bab2.pdf
World Food Programme. 2018. [Artikel] Two Minutes on School Feeding

Anda mungkin juga menyukai