Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Nutritional Care Process Program
Diploma IV Kesehatan Bidang Gizi
Disusun Oleh:
Devien Castra B. E.
P1.74.31.212.004
Tn. GA, umur 50 tahun, pekerjaan sebagai PNS, tinggal dengan seorang istri
dan seorang anak. Pasien datang ke RS karena mengeluh mual, muntah, tidak
nafsu makan, badan lemah, susah BAB (6 hari terakhir belum BAB), odema +.
Sekitar tahun 2008 Pasien mengeluhkan sakit pada bagian pinggang dan susah
BAK dan di diagnosa CKD namun tidak pernah kontrol dan memilih pengobatan
alternatif karena takut cuci darah.
Frekuansi makan pasien 3x/hari tetapi waktunya tidak teratur, pasien tidak
mempunyai elergi makanan dan tidak suka mengkonsumsi jamu dan minuman
berenergi
1. Karbohidrat
Yang sering dikonsumsi nasi, frekuensi 3x/hr, setiap kali makan 200 gr
2. Protein Hewani
Pasien sangat suka kikil disayur asem-asem, otak sapi, udang frekuensi 1
x/minggu, ikan laut digoreng 2x/minggu, setiap kali makan 50 gr
3. Protein Nabati
Lauk nabati yang sering dikonsumsi tempe hampir setiap hari 3x/hr, setiap
kali makan 50 gr, sering digoreng.
4. Sayur
Pasien suka sayur yang sudah dihangatkan kembali frekuensi 1x/ minggu,
dan sayur yang dimasak lodeh hampir setiap hari, setiap kali makan 50 gr
5. Buah
Buah yang sering dikonsumsi pisang dan pepaya 1x/hr hampir setiap hari
menyediakan, setiap kali makan 100 gr.
Berat badan pasien saat ini adalah 76 kg dan tinggi badan 168 cm.
Berdasarkan data pemerikasaan laboratorium menunjukkan hasil sebagai berikut:
Pemeriksaan fisik/ klinis: GCS 456, TD 140/90 mmHg, Nadi 104 x/ menit,
RR : 20 x/ menit. Saat ini pasien menjalani terapi hemodialisa dan mendapatkan
diet rendah protein dan rendah garam (RP 40 gr, RG 2 gr).
- Rumus Mifflin:
10 w + 6,25 H – 5 A + 5 = (10 x 79) + (6,25 + 168) – (5 x 50) + 5
= 790 + 1050 – 250 + 5
= 1595 kal
Kebutuhan Energi = 1595 x 1,5 x 1,1
=
- P: 0,6 g/BB/ hr = 45,6 g
- L: (25% x 1772)/ 9 = 49,2 g
- Kh: 1772 – (45,6 x 4) – (49,2 x 9) = 1146,8 = 286,7 g
4
4
Antropometri
TB: 168 cm
BB: 76 kg
LLA: 27 cm
BBI: (1,682) x 22,5
= 63,5 kg
IMT = 76/ 1,682
= 26,9 kg/m2
Biokimia
GDS: 42 mg/dl (N: 60 – 110) Ureum Tinggi NI 5.4 Penurunan
GD 2J: 60 mg/dl (N: 130) Kreatinin tinggi kebutuhan zat gizi
Ureum: 185,2 mg/dl (N: 20–40/ 10 – 20) Hb Rendah (protein)
Kreatinin: 14,1 mg/dl (N: < 1,2)
As Urat 6,8 mg/dl (N: 2 – 6) NI 5.1 Peningkatan
Leuko: 9500/ul (N: 3500 – 10000) kebutuhan zat gizi
Hb: 8,3 gr/dl (N: 12) (Fe)
Ht: 25,2% (N: 35 – 50)
Trombo: 206000 (N: 150000 - 390000)
Klinis
GCS : 456 Tekanan darah tinggi NI 5.4 Penurunan
T : 140/90 mmHg kebutuhan zat gizi
N : 104 x (Na)
RR : 20 x
Diagnosa
Cronic Kidney Disease (CKD)
7
Diagnosa
Problem Etiologi Sign
Domain Intake
Intake makanan tidak Pasien mengalami mual dan E 23,24%, P 12,6%, L 6,1%,
adekuat muntah sehingga nafsu Kh, 31,5%
makan menurun
Penurunan kebutuhan zat Adanya gangguan fungsi Ureum: 185,2 mg/dl (N: 20–
gizi Protein ginjal 40/ 10 – 20), Kreatinin: 14,1
mg/dl (N: < 1,2)
Peningkatan kebutuhan zat Adanya gangguan fungsi Hb: 8,3 gr/dl (N: 12)
gizi zat besi (Fe) ginjal T : 140/90 mmHg
Penurunan kebutuhan zat Tekanan darah tinggi
gizi Na
Rumusan Diagnosa Gizi
NI 2.1 intake makanan tidak adekuat yang disebabkan mual dan muntah ditandai asupan zat
gizi yang rendah E 23,24%, P 12,6%, L 6,1%, Kh, 31,5% dari kebutuhan
NI 5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi (protein) karena adanya gangguan fungsi ginjal yang
ditandai kadar Ureum: 185,2 mg/dl dan Kreatinin: 14,1 mg/dl.
NI 5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi (Fe) karena adanya gangguan fungsi ginjal ditandai
kadar Hb 8,3 gr/dl.
NI 5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi (Na) karena adanya tekanan darah tinggi yang
ditandai T : 140/90 mmHg
Domain Perilaku
Kurang pengetahuan Suka mengkonsumsi sayur Pasien suka sayur yang sudah
makanan dan gizi yang sudah dihangatkan dihangatkan kembali
kembali, suka makanan yang frekuensi 1x/ minggu, dan
digoreng dan sayur bersantan sayur yang dimasak lodeh 4x/
minggu, setiap kali makan 50
gr
Lauk nabati yang sering
dikonsumsi tempe hampir
setiap hari 3x/hr, setiap kali
makan 50 gr, sering digoreng.
Rumusan Diagnosa Gizi
NB 1.1 Pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan pangan dan gizi karena suka
mengkonsumsi sayur yang dihangatkan kembali, makanan yang digoreng dan sayur
bersantan ditandai dengan pasien suka mengkonsumsi sayur yang sudah dihangatkan
kembali 1x/minggu, sayur bersantan 4x/minggu dan makanan yang digoreng 3x/hari