Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN STUDI KASUS HARIAN

ASUHAN GIZI RAWAT JALAN

PASIEN CHRONIC KIDNEY DIESASE (CKD) STAGE 5 DENGAN


HEMODIALISA DI POLI GERIATRI RSUD KABUPATEN
KLUNGKUNG

OLEH :

NI PUTU EMI

NIM.P07131219029

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

PRODI GIZI DAN DIETETIKA PROGRAM SARJANA TERAPAN

DENPASAR

2022
Soal kasus:

Tn. S. seorang pedagang berusia 64 tahun pasien rawat jalan di poli geriatri RSUD
Kabupaten Klungkung dengan diagnosa medis Chronic Kidney Disesase (CKD)
Stage 5. Menjalani hemodialisa rutin 2 kali seminggu. Hasil pengukuran
antropometri didapatkan BB: 57 kg, TB: 155 cm. Berdasarkan hasil wawancara,
nafsu makan pasien mormal, dengan keluhan kadang-kadang merasa mual. Data
laboratorium diketahui kadar Hb: 10,1 g/dL, Lekosit: 10,67 g/dL: Trombosit : 262
103 u/L, Ureum : 121 mg/dL, Kreatinin 9,0 mg/dL, Asam urat : 7,1 mg/dL. Hasil
pemeriksaan fisik klinis tekanan darah 110/80 mm/Hg, Nadi 80 x/menit, Suhu 36 0C
Pola kebiasaan makan di rumah 3 kali makan utama dan 1 kali makan selingan
dengan susunan hidangan makanan pokok nasi, lauk hewani seperti bakso ayam,
abon ayam, dan sate ayam. Jarang mengonsumsi protein nabati, dan sayuran. Pasien
sering mengonsumsi buah pisang dan ubi singkong sebagai makanan selingan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan metode food recall didapatkan hasil asupan
pasien meliputi Energi : 2321 kkal, Protein : 63,41 gram, Lemak : 39,54 gram,
Karbohirat 423,5 gram. Pasien tidak memiliki alergi maupun pantangan makanan.
Pasien belum pernah mendapatkan edukasi gizi sebelumnya.
SCREENING GIZI AWAL DENGAN MST

Tanggal : 16/09/2022

Nama : Tn. S BB : 57 kg

Usia : 64 tahun TB : 155 cm

NO. PARAMETER SKOR


1 Apakah pasien mengalami penurunan BB yang
tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir ?
a. Tidak ada penurunan berat badan 0(√ )
b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju lebih longgar 2( )
c. Jika ya, berapa penurunan berat badan tersebut
• 1 – 5 kg 1( )
• 6 – 10 kg 2( )
• 11 – 15 kg 3( )
• > 15 kg 4( )
2 Apakah asupan makan berkurang karena tidak
nafsu makan ?
a. Ya 1( )
b. Tidak 0(√ )
Total Skor 0
Pasien dengan diagnosis khusus : ( ) Ya ( √ ) Tidak
(DM/Kemoterapi/Hemodialisa/Geriatri/Imunitas menurun/ lain-lain
sebutkan…………………………………………………………….)
(Bila skor ≥ 2, pasien beresiko malnutrisi, dan atau pasien dengan
diagnosis/kondisi khusus dilaporkan ke dokter pemeriksa)
Berdasarkan hasil skrining awal pasien dengan total skor 0, dapat
disimpulkan pasien tidak beresiko malnutrisi.
1. PENGKAJIAN GIZI
DATA TERKAIT GIZI STANDAR MASALAH/PROBLEM
PEMBANDING/NILAI
NORMAL
Antropometri : Status Gizi : • BB tidak ideal
(AD.1.1.1) TB = 155 cm • Buruk (<17,0 kg/m2)
(AD.1.1.2) BB = 57 kg • Kurang (17,0 - 18,4
(AD.1.1.2) BBI = 49,5 kg kg/m2)
(AD.1.1.5) IMT = 23,75 kg/m2 • Baik (18,5 – 25,0 kg/m2)
• Lebih (25,1 – 27,0
kg/m2)
• Obesitas (>27 kg/m2)
(Depkes RI, 1994)
Biokimia : • Hb (10,8 – 14,2 g/dL) • Hb rendah
(BD.1.10.1) Hb = 10,1 g/dL • Lekosit (3,5 – 10 103/uL) • Lekosit tinggi
(BD.1.12.3) Lekosit = 10,67 • Trombosit (145 – 450
103/uL 103/uL)
(BD.1.12.3) Trombosit = 2672 • Ureum (10 -50 mg/dL)
3
10 /Ul • Kreatinin (0,6 – 1,2
Ureum = 121 mg/dL mg/dL)
(BD.1.2.2) Kreatinin = 9,0 • GDS (80 – 200 mg.dL)
mg/dL • Asam urat (2-7,5 mg/dL)
Asam urat = 7,1 mg/dL

Diet/Riwayat Gizi : • Pola makan 3 kali • Pola makan tidak


(FH.1.2.2.3) Pola kebiasaan makanan utama dan 2 teratur
makan sebelum MRS 3 kali kali makanan selingan • Kurang konsumsi
makan utama dan 1 kali • Kebutuhan gizi : sayur dan buah
selingan sehari dengan Energi : 1732,5 kkal • Kebiasaan konsumsi
makanan pokok, lauk pauk, Protein : 59,4 g makanan tinggi
jarang konsumsi sayuran dan Lemak : 38,5 g kalium
Karbohidrat : 287,1 g
buah, sering mengonsumsi • Kategori tingkat konsumsi • Asupan energi lebih
selingan pisang atau singkong. menurut WNPG (2004) • Asupan karbohidrat
(FH.)Asupan Energi dan Zat sebagai berikut : lebih
Gizi: Lebih: >110% dari
(FH.1.1.1) Energi : 2321 kkal kebutuhan
(FH.1.5.3) Protein : 63,41 g Baik : 80-110% dari
(FH.1.5.1) Lemak : 39,54 g kebutuhan
(FH.1.5.5) Karbohidrat : 423,5 Kurang : < 80% dari
g kebutuhan.
Tingkat konsumsi energi dan
zat gizi:
Energi : 133,96%
Protein : 106,8%
Lemak : 97,4%
Karbohidrat : 147,5%
Fisik/Klinis : -
(PD.1.1) Tanda-tanda vital: • Tensi (<140/90 mm/Hg)

Tensi = 110/80 mm/Hg • Nadi (60-100 x/menit)

Nadi = 80 x/menit • Suhu (36-37,20C)

Suhu = 360C
Riwayat Individu :
(CH.1) Riwayat personal : - -
Laki-laki, usia 42 tahun.
(CH.3.1.7) Agama: Hindu
Pekerjaan : Pedagang

2. DIAGNOSA GIZI
NO. PROBLEM ETIOLOGI/AKAR TANDA/GEJALA
MASALAH
1 (NB1.1) Kurang Berkaitan dengan pasien Ditandai dengan :
pengetahuan terkait belum pernah • Kurangnya konsumsi sayur
dan buah, dan kebiasaan
makanan dan zat mendapatkan edukasi gizi konsumsi makanan tinggi
gizi sebelumnya kalium pada pola makan
sehari-hari.
• Asupan energi berlebih
• Asupan karbohidrat berlebih
3. INTERVENSI GIZI
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI
1 P (Problem) (NB1.1) Kurang Tujuan :
pengetahuan terkait makanan Meningkatkan pengetahuan dan
dan zat gizi pemahaman pasien mengenai gizi
dan kaitannya dengan kesehatan
penyakit, serta Diet Hemodialisis
E (Etiologi) Berkaitan dengan pasien Cara :
belum pernah mendapatkan (E.1.4) Edukasi/konseling gizi
edukasi giziz sebelumnya kaitannya dengan kesehatan
penyakit dalam hal ini diberikan
edukasi gizi mengenai Diet
Hemodialisis (HD).
Edukasi/konseling dilakukan
dengan metode ceramak, dan
diskusi/tanya jawab
S Ditandai dengan : Target :
(Sign/Simptom) • Kurangnya konsumsi • Pasien paham dengan materi
sayur dan buah, dan yang disampaikan
kebiasaan konsumsi • Pasien mau menerapkan
makanan tinggi kalium saran-saran yang diberikan
pada pola makan sehari- berkaitan dengan diet yang
hari. diberikan
• Asupan energi berlebih
• Asupan karbohidrat
berlebih
PRESKREPSI DIET
• Jenis Diet : Diet Hemodialisis 60 gram Protein
• Tujuan Diet :
a. Memberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan gizi pasien hemodialisa
b. Mempertahankan status gizi normal
c. Menjaga keseimbangan cairan elektrolit
• Syarat Diet :
a. Kebutuhan energi 35 kkal/BB ideal
b. Protein tinggi untuk mepertahankan keseimbangan nitrogen dengan
mengganti asam amino yang hilamng selama proses hemodialisi.
Pemberian protein 1,2 g/kg BB ideal/hari.
c. Lemak 15-30% daro total energi
d. Karbohidrat cukup, sisa dari perhitungan protein dan lemak
e. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar dalam 24 jam,
yaitu 1 gram ditambah dengan penyesuaian menurut jumlah urine sehari,
yaitu 1 gram untuk tiap ½ liter urine.
f. Kalium diberikan 40 mg/kg BB
g. Kalsium tinggi yaitu 1000 mg/hari
h. Fosfor dibatasi <17 mg/kg BB ideal/hari
i. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urine 24 jam ditambah 500 – 700 ml
• Bentuk : Makanan biasa
• Jalur pemberian : Oral
• Frekuensi : 3 kali makanan utama 2 kali makanan selingan
• Nilai Gizi (sesuai kebutuhan)
Energi : 1732,5 kkal
Protein : 59,4 g
Lemak : 38,5 g
Karbohidrat : 287,1 g
Kalium : 2280 mg
Fosfor :742,5 mg
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Kebutuhan energi dihitung berdasarkan syarat dan prinsip diet gagal ginjal kronik
dengan hemodialisis.
Energi = 35 kkal/kg BB ideal
= 35 x 49,5
= 1732,5 kkal
Protein = 1,2/kg BB ideal
= 1,2 x 49,5
= 59,4 g
Lemak = 20% energi total
= 20% x 1732,5
= 346,5 kkal : 9
= 38,5 g
Karbohidrat = energi total – (protein + lemak)
= 1732,5 – (237,6 + 346,5)
= 1732,5 – 584,1
= 1148,4 kkal : 4
= 287,1 g
Kalium = 40 mg/kg BB ideal
= 40 x 57
= 2280
Fosfor = 15 mg/kg BB ideal
= 15 x 49,5
= 742,5 mg
EDUKASI GIZI
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien mengenai Diet
Hemodialisis
Tempat : Poli Geriatri RSUD Kabupaten Klungkung
Waktu : 10.00 WITA
Sasaran : Pasien dan kaluarga pasien
Metode : Ceramah dan diskusi/tanya jawab
Media : Leaflet
Konten Materi : Gambaran umum penyakit ginjal kronik, syarat dan prinsip diet,
tujuan diet, makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan.
A. Penyakit ginjal kronik adalah suatu keadaan ketika terjadi penurunan fungsi
ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan menahun. Berbagai faktor
penyebab penyakit ginjal diantaranya diabetes melitus, hipertensi, kista ginjal,
infeksi ginjal, batu ginjal, dan lain-lain. Gejala penyakit ini umumnya adalah
tidak nafsu makan, mual, muntah, pusing/sakit kepala, sesak nafas, resa lelah,
edema pada tungkai kaki dan atau tangan serta meningkatnya kadar ureum
darah/uremia. Penyakit ginjal kronik dapat dikategorikan masuk pada stadium
5 yang memerlukan terapi pengganti salah satunya hemodialisis.
B. Tujuan Diet
1. Mencegah defisiensi zat gizi dengan cara memenuhi kebutuhan zat gizi
2. Mempertahankan dan memperbaiki status gizi pasien agar pasien dapat
melakukan aktivitas normal sehingga mempunyai kualitas hidup baik.
3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan
C. Syarat dan Prinsip Diet
1. Kebutuhan energi 35 kkal/kg BB ideal pada pasien hemodialisis
2. Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan
mengganti asam amino yang hilang selama proses hemodialisis. Protein 1,2
g/kg BB ideal/hari. Protein hendaknya 50% bernilai biologi tinggi berasal
dari protein hewani
3. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari perhitungan protein dan lemak, berkisar
50-70%
4. Lemak 15-30% dari total energi
5. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar dalam 24 jam,
yaitu 2 gram ditambah penyesuaian menurut jumlah urine sehari, yaitu 1
gram untuk tiap ½ liter urine. Apabila tidak ada urine yang keluar, natrium
2 gram
6. Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keliuar dalam 24 jam,
yaitu 2 gram ditambah penyesuaian menurut jumlah urine sehari, yaitu 1
gram untuk tiap 1 liter urine. Kebutuhan kalium dapat pula 40 mg/kg BB
7. Kalsium individual, kebutuhan tinggi yaitu 1000 mg, maksimum 2000
mg/hari. Jika perlu diberikan suplemen kalsium.
8. Fosfor dibatasi yaitu < 17 mg/kg BB ideal/hari. Berkisar 800-1000 mg
9. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urine 24 jam ditambah 500-700 ml
10. Jika nafsu makan berkurang sehingga asupan oral tidak mencukupi anjuran,
berikan suplemen enteral yang mengandung energi dan protein tinggi.
D. Makanan yang Diperbolehkan dan Tidak Diperbolehkan
Sumber Bahan Makanan yang Bahan Makanan yang Tidak
Diperbolehkan Diperbolehkan
Karbohidrat Nasi, bihun, mie, jagung, Kentang, singkong, ubi (jika
makaroni, tepung-tepungan hiperkalemia)
Protein Telur, daging, ikan, ayam Kacang-kacangan, tempe,
tahu
Lemak Minyak jagung, minyak Lemak hewan, minyak kelapa
kacang
Vitamin Semua sayuran dan buah Sayuran dan buah tinggi
yang kadar kaliumnya sedang kandungan kalium
dan rendah
5. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
Parameter Target/Tujuan Monitoring Evaluasi Tindak lanjut
25/09/2022
Asupan • Asupan Melakukan recall Membandingkan Target tercapai:
makan asupan makanan hasil recall dengan Lanjutkan diet
pasien baik pasien di rumah kebutuhan pasien Target tidak
(80-110%) seusai dengan diet tercapai:
hemodialisis yang Edukasi
diberikan kembali
Konseling Pasien Wawancara untuk Membandingkan Target tercapai :
gizi menerapkan menanyakan diet yang lanjutkan diet
saran terkait bagaimana diterapkan pasien Target tidak
diet yang penerapam diet di di rumah dengan tercapai :
rumah dan kendala prinsip/syarat diet mendiskusikan
diberikan di yang dialami selama yang seharusnya bersama
rumah menjalanjan diet dilakukan alternatif
hemodialisis pemecahan
masalah/kendala
dalam
penerapan diet

Anda mungkin juga menyukai