ANAK (PMBA)
MATA KULIAH DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO & MIKRO
OLEH:
NI PUTU EMI
NIM: P07131219029
SEMESTER: V
KELAS: A
Sebagian besar Ibu berpendidikan SD dan SMP. Ibu-ibu di Desa ini biasanya hanya
menyusui bayinya sebanyak 2-3 kali pada pagi dan malam hari dan itupun tidak lama.
Sebagian dari mereka juga memberikan susu formula. Rata-rata bayi mengonsumsi bubur
dalam mangkuk kecil sebanyak 2-3 sdm dan susu formula sebanyak 1 botol (100 cc).
Kebiasan ibu–ibu di Desa tersebut tidak mencuci tangan ketika membuat susu
formula dan menyiapkan makanan lainnya. Dari data lainnya terlihat bahwa jumlah ibu hamil
KEK di Desa Banjarangkan cukup tinggi dan kunjungan ANC rendah.
Buatlah Proses Asuhan Gizi berdasarkan kasus diatas untuk tingkat masyarakat.
PENYELESAIAN :
1. Pengkajian Gizi
Antropometri Proporsi bayi usia 6-9 Nilai batas pravelensi untuk Pravelensi bayi usia 6-9
bulan mengalami balita gizi kurang dan gizi bulan yang mengalami
penurunan BB = 60% buruk berdasarkan indikator penurunan BB tergolong
Proporsi bayi usia 6-9 BB/U : sangat tinggi
bulan kurus = 10% < 10% = pravelensi rendah Pravelensi bayi usia 6-9
10-19% = pravelensi sedang bulan kurus tergolong
20-29% = pravelensi tinggi sedang
≥30% = pravelensi sangat
tinggi
Labroratorium -
Fisik/Klinis Bayi nampak lemas dan Bayi tampak lemas dan
kurang nafsu makan kurang nafsu makan
Riwayat Gizi Ibu biasanya hanya Pemberian ASI : Frekuensi pemberian
menyusui bayinya - Bayi disusui sesering ASI pada bayi kurang
sebanyak 2-3 kali pada yang diinginkan Frekuensi pemberian
pagi dan malam hari dan - Apaliba masih bisa MP-ASI sangat kurang
itupun tidak lama memberikan ASI Penerapan PHBS Ibu
Sebagian dari mereka maka pemberian susu kurang
juga memberikan susu formula tidak
formula dianjurkan
Rata-rata bayi Rekomendasi Pemberian
mengonsumsi bubur MP-ASI dari usia 6-9
dalam mangkuk kecil bulan :
sebanyak 2-3 sdm dan - Frekuensi 2-3 kali
susu formula sebanyak 1 makan ditambah ASI
botol (100 cc). - 1-2 kali makanan
selingan
Kebiasan ibu–ibu di Desa - 2-3 sendok makan
tersebut tidak mencuci penuh setiap kali
tangan ketika membuat makan
susu formula dan - Tekstur berupa bubur
menyiapkan makanan kental/ makanan
lainnya keluarga yang
dilumatkan
2. Diagnosis Gizi
Diagnosis Gizi
Problem Tingginya proporsi bayi usia 6-9 bulan yang mengalami penurunana BB di wilayah
kerja Puskesmas Banjarangkan II Tahun 2020
Etiologi Kurangnya pengetahuan ibu bayi tentang pemberian MP-ASI dan pemberian
ASI hingga usia 2 tahun
Kurangnya penerapan PHBS Ibu bayi
Keterbatasan daya beli untuk menyediakan MP-ASI yang berkualitas
Sign/Symtom Proporsi bayi usia 6-9 bulan mengalami penurunan BB = 60%
Proporsi bayi usia 6-9 bulan kurus = 10%
Bayi nampak lemas dan kurang nafsu makan
Ibu hanya menyusui bayinya sebanyak 2-3 kali pada pagi dan malam hari dan
itupun tidak lama
Rata-rata bayi mengonsumsi bubur dalam mangkuk kecil sebanyak 2-3 sdm
dan susu formula sebanyak 1 botol (100 cc).
Kebiasan ibu–ibu di Desa tersebut tidak mencuci tangan ketika membuat susu
formula dan menyiapkan makanan lainnya
Sebagian bayi sering mengalami diare selama 3-5 hari
3. Intervensi Gizi
Tujuan Intervensi
Tujuan Menurunkan proporsi bayi usia 6-9 bulan yang mengalami penurunan BB dari
60% pada tahun 2020 menjadi 10% pada tahun 2023
Menurunkan proporsi bayi usia 6-9 bulan kurus dari 10% pada tahun 2020
menjadi 5% pada tahun 2021
Implementasi Intervensi
Pemberian Makanan Pemberian PMT Penyuluhan berbasis pangan lokal bagi bayi usia 6-9 bulan di
Posyandu
Edukasi Gizi Peningkatan pengetahuan dan keterampilan Ibu dalam penyediaan MP-ASI
adekuat serta meningkatkan penerapan PHBS Ibu dengan cara penyuluhan dan
demo masak
Koordinasi Asuhan Melakukan kolaborasi atau Kerjasama dengan dokter atau tenaga kesehatan
Gizi lainnya untuk pengobatan bayi usia 6-9 bulan yang sakit
Monitoring Evaluasi
Pemberian Makanan Tersedianya PMT untuk bayi usia 6-9 bulan
Turunnya proporsi bayi usia 6-9 bulan yang mengalami
penurunan BB
Turunnya proporsi bayi kurus usia 6-9 bulan
Proporsi bayi usia 6-9 bulan yang mengalami kanaikan
berat badan
Edukasi Gizi Terselenggaranya penyuluhan dan demo masak tentang
penyiapan atau pemberian MP ASI yang adekuat
Tersedianya sarana KIE
Meningkatnya pengetahuan ibu tentang PMBA
Meningkatnya pemberian ASI pada bayi
Meningkatnya penerapan PHBS
Koordinasi Asuhan Gizi Terjalinnya koordinasi dengan dokter atau tenaga
kesehatan lainnya dalam penanganan bayi usia 6-9
Turunnya frekuensi bayi mengalami penyakit infeksi