Anda di halaman 1dari 14

STUDI KASUS HIPERURISEMIA

MATA KULIAH DIETETIKA PENYAKIT TIDAK MENULAR

OLEH:

NI PUTU EMI
NIM: P07131219029
SEMESTER: V
KELAS: A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2020/2021
KASUS 1

Bapak Dewa adalah seorang wiraswasta. Umur : 55 tahun, TB= 167 cm, BB= 90 kg.
Dibawa ke rumah sakit dengan keluhan, secara tiba-tiba badannya terasa panas, demam, ,
terasa sakit sekali di daerah persendian terutama pada pergelangan kaki, lutut disertai dengan
bengkak sehingga tidak bisa berjalan dengan baik dan siku. Hasil pemeriksaan Fisik , klinis
dan Laboratorium menunjukkan :

Suhu Tubuh : 38,50C.

Kadar asam urat 10,8 mg/dl

Kadar Trigliserida Darah 180 mg/dl

Kadar Kolesterol darah : 250 mg/dl

Ureum : 6.9 mg/dl

Kreatinin : 1,2 mg/dl

Kultur bakteri cairan negative

Pemeriksaan urine ditemukan asam urat dalam urine

Hasil anamnesa riwayat gizi menunjukkan Bapak suka mengkonsumsi betutu bebek
dan soto daging 1- 2 kali seminggu, punya riwayat konsumsi alkhohol 1-2 kali seminggu,
Pola makan tidak teratur.

Hasil penilaian asupan makanan 2 hari sebelumnya energi 90% kebutuhan, protein
110 % kebutuhan .Tentukan asuhan gizi pada kasus !
1. PENGKAJIAN GIZI
No. Kajian Data Nilai Rujukan Masalah
1. Antropometri (AD)  BB > BBI
(AD-1.1.2) BB = 90 kg (CS-5.1.1) BBI =  Status gizi kelebihan
(AD-1.1.1) TB = 167 cm 60,3 kg BB tingkat berat
(AD-1.1.5) IMT = 32,3 kg/m2 (CS-5.1.2) IMT : (obesitas)
 Kekurangan BB tingkat
berat : < 17,0 kg/m2
 Kekurangan BB tingkat
ringan : <17,0 – 18,4 kg/m2
 Normal : 18,5 – 25,0 kg/m2
 Kelebihan BB tingkat
ringan : 25,0 – 27,0 kg/m2
 Kelebihan BB tingkat berat
: > 27,0 kg/m2
2. Hasil Laboratorium (BD)  Asam urat :  Kadar asam urat
(BD-1.14.4) Kadar asam urat = Laki-laki = 3,4-7 mg/dl tinggi
10,8 mg/dl Perempuan = 2,4-5,7  Trigliserida agak
(BD-1.7.7)Trigliserida darah = mg/dl tinggi
180 mg/dl  Trigliserida :  Kolesterol tinggi

(BD-1.7.5) Kolesterol darah = Normal = < 150 mg/dl  Ureum tinggi

250 mg/dl Agak tinggi = 150-199 mg/dl  Ditemukan asam


Tinggi = 200-499 mg/dl urat dalm urine
(BD-1.2.2) Kreatinin = 1,2 mg/dl
Sangat tinggi = 500 mg/dl
(BD-1.2.1) Ureum = 69 mg/dl atau lebih
 Kolesterol total :
Kultur bakteri cairan = negative
Baik = < 200 mg/dl
Pemeriksaan urine = ditemukan Tinggi = >240 mg/dl
asam urat dalam urine
 Kreatinin = < 1,5 mg/dl
 Ureum darah = 10-50
mg/dl

3. Fisik Klinis (PD)


(PD-1.1.21)
 Suhu = 38,50C  Suhu = 36-370C  Suhu tubuh tinggi
(PD-1.1.1) Badan terasa panas  Demam
(PD-1.1.1) Demam  Gerakan kisaran
(PD-1.1.7.9) Terasa sakit sekali kaki menurun (tidak
di daerah persendian terutama bisa berjalan dengan
pada pergelangan kaki, lutut baik)
disertai dengan bengkak
sehingga tidak bisa berjalan
dengan baik dan siku

4. Riwayat Gizi (FH)


(FH-1.2.2.3) Pola makan tidak  Pola makan teratur  Pola makan tidak
teratur.  Tingkat Konsumsi : teratur
Baik = ≥100%  Kebiasaan konsumsi
(FH-5.4) Perilaku makanan :
Sedang = 80-90% makanan tinggi
 Betutu bebek dan soto
Kurang = 70-80% purin (betutu bebek
daging 1- 2 kali seminggu,
Defisit = <70% dan soto daging)
 Riwayat konsumsi alkhohol
 Riwayat konsumsi
1-2 kali seminggu,
alcohol
 Asupan zat gizi dari makanan
2 hari sebelumnya :
(FH-1.1.1.1) Energi = 90%
(FH-1.5.3.1) Protein = 110 %

5. Riwayat Klien (CH)


(CH-1) Riwayat Personal :
(CH-1.1.2) Jenis kelamin = Laki-
laki
(CH-1.1.2) Usia = 55 tahun
(CH-3.1.6) Pekerjaan =
wiraswasta

2. DIAGNOSIS GIZI
No. Domain Problem Etiologi/Akar Masalah Tanda/Gejala

1 Asupan (NI-0) Tidak ada -


-
diagnose gizi saat
ini

2 Klinis (NC-2.2) Berhubungan dengan  Kadar asam urat = 10,8


Perubahan nilai lab konsumsi sumber
mg/dl
makanan tinggi purin
terkait gizi (kadar berlebihan, kolesterol,  Trigliserida darah = 180
asam urat, serta konsumsi alkohol mg/dl
trigliserida,  Kolesterol darah = 250
kolesterol ) mg/dl
Berhubungan dengan
kurangnya aktivitas fisik  IMT = 32,3 kg/m2
(NC-3.3) Obesitas dan konsumsi makanan
tinggi lemak berlebihan

3 Perilaku & (NB-1.5) Pola makan yang salah  Pola makan tidak
Lingkunga Gangguan pola berhubungan dengan teratur
n makan kurangnya pengetahuan  Betutu bebek dan
gizi dan tidak mau soto daging 1- 2 kali
mengubah perilaku seminggu
 Riwayat konsumsi
alkhohol 1-2 kali
seminggu

3. INTERVENSI GIZI
No. Diagnosis Gizi Intervensi
1  Problem (NC-2.2) Perubahan nilai lab
(ND-1.4.4) Modifikasi/pemberian
terkait gizi (kadar asam urat,
protein makanan
 Etiologi trigliserida, kolesterol )
Tujuan :
 Berhubungan konsumsi
sumber makanan tinggi Menurunkan kadar asam urat,
purin berlebihan, kolesterol trigliserida dan kolesterol darah dan
dan konsumsi alkohol
 Sign/Simptom mempertahankan dalam batas normal
 Kadar asam urat = 10,8 Cara :
mg/dl
 Memodifikasi bahan makanan
 Trigliserida darah = 180
sumber protein dengan
mg/dl
menggunakan bahan makanan
 Kolesterol darah = 250
bebas purin
mg/dl
 Modifikasi sumber protein dengan
bahan makanan rendah kolesterol

 Tidak memberikan konsumsi


alkohol

Target :
 Kadar asam urat = 7 mg/dl
 Trigliserida darah = < 150 mg/dl
 Kolesterol darah = < 200 mg/dl
2.  Problem (NC-3.3) Obesitas (ND-3.1.4) Modifikasi makanan
Tujuan :
 Etiologi  Berhubungan dengan Menurunkan berat badan pasien secara
kurangnya aktivitas fisik dan bertahap, mencapai dan
konsumsi makanan tinggi mempertahankan status gizi normal.
lemak berlebihan Cara :
 Memberikan makanan sesuai
 Sign/Simptom  IMT = 32,3 kg/m2 kebutuhan energi pasien yang
dihitung berdasarkan BBI
 Memberikan protein, lemak, dan
karbohidrat melalui makanan
sesuai kebutuhan dan kondisi
pasien
Target :
 BB mendekati atau mencapai BBI
(60,3 kg)
 Mencapai IMT normal (18,5 – 25,0
kg/m2)
3  Problem (NB-1.5) Gangguan pola makan (C-1) Konseling
Tujuan :
 Etiologi Pola makan yang salah Meningkatkan pengetahuan dan
berhubungan dengan kurangnya pemahaman pasien tentang diet untuk
pengetahuan gizi dan tidak mau penyakit hiperurisemia/gout
mengubah perilaku Cara :
Memberikan edukasi gizi melalui
 Sign/Simptom  Pola makan tidak teratur konseling gizi pada pasien
 Betutu bebek dan soto Target :
daging 1- 2 kali seminggu  Meningkatnya pengetahuan dan
 Riwayat konsumsi pemahaman pasien tentang diet
alkhohol 1-2 kali hiperurisemia/gout
seminggu  Pola makan pasien menjadi teratur
 Perubahan perilaku pasien dalam
kebiasaan konsumsi makanan tinggi
purin dan alkohol

4. PRESKRIPSI DIET
a. Jenis Diet
Diet Purin Rendah I (DPR I)
b. Tujuan Diet
 Menurunkan kadar asam urat dalam darah
 Menurunkan kadar trigliserida, kolesterol dan mempertahankan dalam batas
normal
 Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal pasien, dari status gizi
obesitas menjadi status gizi normal
c. Syarat Diet
 Energi 2.110,9 kkal
 Protein 52,8 gram
 Lemak 46,9 gram
 Karbohidrat 369,4 gram (menggunkaan sumber karbohidrat komplek)
 Vitamin dan mineral sesuai kebutuhan pasien
 Cairan 2 liter/hari
d. Bentuk makanan, frekuensi pemberian dan jangka waktu pemberian
 Bentuk Makanan :
Makanan biasa
 Frekuensi :
3 kali makan utama dan 2 kali makan selingan
 Rute Pemberian Makanan :
Oral
 Jangka Waktu Pemberian Diet :
Diet diberikan selama 1 minggu
e. Perhitungan Kebutuhan Gizi Pasien (energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral ).
1) Kebutuhan Energi, protein, lemak, dan karbohidrat
a. Kebutuhan Energi
Karena pasien mengalami obesitas, untuk penurunan BB maka kebutuhan
energi disesuaikan dihitung menggunakan BBI.
BEE = 66 + (13,7× BBI) + (5 × TB) – (6,8× U)
= 66 + (13,7 × 60,3) + (5× 167) – (6,8× 55)
= 66 + 826,11 + 835 – 374
= 1.353,11 kkal
TEE = BEE × SF × AF
= 1.353,11 × 1,2 × 1,3
= 2.110,9 kkal
b. Kebutuhan Protein
Protein = 10% total energi
Protein = 10% x 2.110,9 = 211,09 kkal
211,09 kkal
Protein = =52,8 gram
4
a. Kebutuhan Lemak
Lemak = 20% total energi
Lemak = 20% × 2.110,9 = 422,2 kkal
422,2 kkal
Lemak = =46,9 gram
9
b. Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat = 70% total energi
Karbohidrat = 70% x 2.110,9 = 1.477,6 kkal
1.477,6 kkal
Karbohidrat = =369,4 gram
4
2) Porsi Menu
a. Makan Pagi dan Selingan (35%)
 Energi = 35% × 2.110,9 kkal = 738,8 kkal
 Protein = 35% × 52,8 gram = 18,5 gram
 Lemak = 35% × 46,9 gram = 16,4 gram
 Karbohidrat = 35% × 369,4 gram = 129,3 gram

b. Makan Siang dan Selingan (35%)


 Energi = 35% × 2.110,9 kkal = 738,8 kkal
 Protein = 35% × 52,8 gram = 18,5 gram
 Lemak = 35% × 46,9 gram = 16,4 gram
 Karbohidrat = 35% × 369,4 gram = 129,3 gram
c. Makan Malam (30%)
 Energi = 30% × 2.110,9 kkal = 633,3 kkal
 Protein = 30% × 52,8 gram = 15,8 gram
 Lemak = 30% × 46,9 gram = 14,07 gram
 Karbohidrat = 30% × 369,4 gram = 110,8 gram
3) Kebutuhan Vitamin Dalam 1 Hari

Vit. A = 650 RE Vit. B5 = 5,0 mg


4) Kebutuhan
Vit. D = 15 mcg Vit. B6 = 1,7 mg
Mineral
Vit. E = 15 mcg Folat = 400 mcg
Dalam 1 Hari
Vit. K = 65 mcg Vit. 12 = 4,0 mcg
Vit. B1 = 1,2 mg Biotin = 30 mcg
Vit. B2 = 1,3 mg Kolin = 550 mg
Vit. B3 = 16 mg Vit. C = 90 mg
Kalsium = 1.200 mg Mangan = 2,3 mg
Fosfor = 700 mg Flour = 4,0 mg
Magnesium = 360 mg Kromium = 29 mcg
Besi = 9 mg Kalium = 4.700 mg
Iodium = 150 mcg Natrium = 1.300 mg
Seng = 11 mg Klor = 2.100 mg
Selenium = 30 mcg Tembaga = 900 mcg

5. EDUKASI/KONSELING GIZI
Perencanaan Konseling Gizi
1) Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien tentang penyakit dan diet
hiperurisesmia/gout, sehingga diharapkan akan berdampak pada perubahan perilaku
pasien yaitu pola konsumsi pasien yang lebih baik.
2) Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
3) Waktu : ± 30 menit
4) Materi : Gambaran umum penyakit gout dan diet penyakit hiperurisemia/gout.
5) Metode : Diskusi dan tanya jawab
6) Media : Leaflet
7) Tempat : Ruang rawat inap pasien/ruang konseling gizi
8) Parameter :
- Pasien dapat melaksanakan diet dengan baik
- Pasien dapat memahami dan mengulang kembali materi yang telah
disampaikan
- Pasien dapat mengubah pola konsumsi menjadi lebih baik
9) Evaluasi : Menanyakan kembali materi yang telah dijelaskan dan perubahan yang
dirasakan setelah menerapkan saran-saran yang diberikan.
6. RENCANA MONITORING & EVALUASI
No. Monitor Evaluasi Waktu Target
1. Asupan Pemberian Setiap hari Energi : 2.110,9 kkal
Makanan : Protein : 52,8 gram
membandingkan Lemak : 46,9 gram
daya terima pasien KH : 369,4 gram
terhadap makanan Asupan makanan 100%
dengan makan yang
disajikan
2. Fisik/Klinis - Evaluasi suhu Setiap hari - Suhu tubuh pasien
tubuh pasien menurun (normal 36-
(untuk 370C)
pertimbangan
kebutuhan
energi pasien
apabila suhu
tubuh
meningkat)
3. Antropometri - Penurunan BB 1 minggu - Penurunan BB 0,5
pasien kg/minggu
- Perubahan status - BBI (60,3 kg)
gizi pasien dari - IMT 18,5 – 25,0 kg/m2
obesitas menjadi
normal
4. Biokimia - Membandingka 1 minggu - Kadar asam urat = 10,8
n perubahan mg/dl
nilai lab terkait - Trigliserida darah = 180
gizi (kadar asam mg/dl
urat, trigliserida, - Kolesterol darah = 250
dan kolesterol mg/dl
darah)
LAMPIRAN

KONTEN MATERI EDUKASI GIZI/KONSELING


Gambaran Umum Penyakit Gout
Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolism abnormal
purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini diikuti
dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan
peradangan sendi pada lutu dan atau jari. Penyebab tingginya asam urat darah (hiperurisemia)
termasuk genetika, obesitas, dan obat-obatan tertentu.
Faktor Resiko Gout :
 Genetik /riwayat keluarga
 Pola makan kaya purin dan asam nukleat
 Konsumsi alkohol
 Kegemukan dan obesitas
 Penyakit tertentu : hipertensi, jantung, dm
 Obat-obatan (antibiotika, diuretik)
 Gangguan fungsi ginjal
 Faktor lain : stress, cedera sendi, olahraga berlebihan
Tanda dan Gejala Gout :
 Nyeri yang hebat dan mendadak terutama pada ibu jari kaki
 Fungsi sendi terganggu yang biasanya di satu tempat, 70-80 % pada pangkal ibu
jari.
 Kadar asam urat >7 mg/dl
 Penimbunan kristal urat monosodium urat dalam cairan sendi dan jaringan
persendian (ginjal, tulang rawan dan lain-lain)
 Terdapat tofus yang telah dibuktikan secara kimiawi
 Serangan di persendian yang bersifat akut > 1 kali
 Peradangan disertai demam ( >380C ), pembengkakan tak simetris pada satu sendi
(panas & kemerahan
 Gejala lain : ruam kulit, sakit tenggorokan, lidah berwarna merah atau gusi berdarah
Diet Penyakit Gout Artritis
Tujuan Diet :
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal.
2. Menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urine.
Prinsip dan Syarat Diet :
1. Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih atau kegemukan,
asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-1000 kalori dari
kebutuhan energi normal hingga tercapai berta badan normal.
2. Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi total.
3. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin >150
mg/100 g.
4. Lemak rendah atau sedang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total. Lemak berlebih
dapat menghambat pengeluaran asam urat atau purin melalui urine.
5. Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari kebutuhan energi total.
Mengingat kebanyakan pasien gout artritis mempunyai berat badan lebih, maka
dianjurkan untuk menggunakan sumber karbohidrat kompleks.
6. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
7. Cairan disesuaikan dengan urine yang dikeluarkan setiap hari. Rata-rata asupan cairan
yang dianjurkan adalah 2-2,5 liter/hari.
Bahan Makanan Yang Diperbolehkan, Dibatasi, Dan Dihindari
Bahan Makanan yang Makanan yang Dibatasi Makanan yang Dihindari
Diperbolehkan
Kandungan purin dapat Kandungan purin sedang (9- Kandungan purin tinggi
diabaikan (dapat dimakan 100 mg purin/100 g bhan (100-1000 mg purin/100 g
setiap hari) yaitu nasi, ubi, makanan) maksimal 50-75 g bahan makanan) yaitu otak,
singkong, jagung, roti, mie, (1-1 ½ ptg)/hari yaitu hati, jantung, ginjal, jeroan,
bihun, tepung beras, daging, ikan atau ungags ekstrak daging (kaldu
pudding, susu rendah lemak, atau 1 mangkuk (100 g) kental), bebek, ikan sarden,
telur, minyak, margarin, sayuran atau kacang- makarel, remis, dan kerrang.
gula, sayuran, dan buah- kacangan kering 25 g.
buahan. Daging, ayam, ikan, udang,
kacang kering dan hasil
olahan (seperti tahu, tempe),
asparagus, bayam, daun
singkong, kangkung, dan
biji melinjo.

Anda mungkin juga menyukai