Anda di halaman 1dari 14

KASUS 2 : TBC

Ny. S usia 26 tahun dengan BB 38 kg, TB 149cm dan mengalami penurunan berat badan 1kg
semenjak satu bulan yang lalu. Pasien menderita maag sejak 10 tahun yang lalu. Orang tua Os
menderita penyakit jantung dan hipertensi. Sejak 2 minggu SMRS Os mengeluh mual disertai
muntah, batuk serta mata kuning. Muntah berisi sisa makanan dan cairan. Os telah diketahui
menderita TB Paru 3 minggu SMRS. Os telah mendapatkan terapi OAT kategori 1. Sekarang Os
didiagnosa DILI ec OAT, TB Paru dengan terapi OAT Kategori 1, Anemia ec Inflamasi. Os tinggal
dengan suami dan 2 orang anak. Kedua anak OS belum sekolah. OS seorang ibu rumah tangga dan
suaminya bekerja di toko pakaian di kota bandung. Penghasilan suami Os setiap bulan ± 1- 2 juta.
Diagnosa medis : DILI ec OAT, TB Paru dengan Terapi OAT Kategori 1, Anemia ec Inflamasi.
Pola makan Os SMRS yaitu 2-3x makan utama dalam sehari. Kebiasaan minum satu gelas teh
pada pagi hari. Makanan yang dikonsumsi oleh Os dalam sehari belum termasuk menu seimbang.
Os menyukai bakso dan batagor. Asupan makan SMRS, E = 812,5 kkal, P = 26,5 g, L = 29,5 g
dan KH = 120 g. Pada saat di rumah sakit pasien diberikan makanan lunak dengan frekuensi 3x
makan lengkap dan 2x selingan. Pasien mampu mengkonsumsi bubur ¼ penukar, hewani ½
penukar, nabati ½ dan sayur ¼ . Asupan makan pasien saat di rumah sakit (Recall 24 jam) E =
1037,5 kkal, P = 32,5 g, L = 31 g dan KH = 149,5 g

Data Hasil Pemeriksaan Biokimia :

Pemeriksaan Hasil Normal keterangan


Hb(mg/dL) 10,3 12-16 Rendah
Ht (%) 31 35-47 Rendah
SGOT(U/L) 71 <31 Tinggi
SGPT(U/L) 39 <32 Tinggi
Ureum (mg/dL) 10 15-50 Rendah
Kalium (mEq/dL) 3,2 3,6-5,5 Rendah
Natrium (mEq/dL) 132 135-145 Rendah
Bilirubin total(mg/dL) 2,80 0-1 Tinggi
Bilirubin direk (mg/dL) 2,52 0-3 Normal

Data Hasil Pemeriksaan Klinis adalah Hilang lemak subkutan (+), Nafsu makan tidak baik (+),
Mual (+), Muntah (-) dan Mata kuning (+)

Pemeriksaan Hasil Normal Keterangan


Kesadaran Compos mentis Compos mentis Normal
Respirasi 20 x/ menit 18-26 x/menit Normal
Nadi 86 x/menit 80-100 /menit Normal
Suhu Afebris 36,5-37,5 0C Normal
Tekanan darah 120/80 mmHg 120/80 mmHg Normal
ASSESMENT GIZI
DATA TERKAIT GIZI STANDAR MASALAH/GAP
PEMBANDING /NILAI
NORMAL
Anthropometry Data (AD) IMT : AD.1.1.2 memiliki berat
- TB = 149 cm Gizi kurang : <18,5 badan rendah
AD.1.1.4 Memiliki
- BB = 38 kg Gizi baik : 18,5 - 22,9
perubahan berat badan
- Penurunan berat badan 1 Overweight : 23 – 24,9 AD.1.1.5 memiliki IMT
kg Obesitas Tk 1 : 25 – 29,9 >18,5 yaitu mengalami
gizi kurang
- IMT : BB/(TB)2 Obesitas Tk 2 : >30
= 37 / (1,49)2
= 37/ 2,22
- =16,66
Biochemical Data (BD) Hb normal = 12-16 mg/Dl BD-1.2.7 kalium rendah
- Hb = 10,3 mg/dL Ht = 35-47 % BD-1.2.2 Kreatinin rendah
- Ht = 31 % SGOT = <31 U/L BD-1.2.5 Natrium rendah
- SGOT = 71 U/L SGPT = <32 U/L BD-1.2.12 Tingginya
- SGPT = 39 U/L Ureum = 15-50 mg/dL kadar serum glutamic
- Ureum = 10 mg/dL Kalium = 3,6-5,5 mEq/dL pyruvic transaminase
- Kalium = 3,2 mEq/dL Natrium = 135-145 mEq/dL BD-1.4.3Aspartat
- Natrium = 132 mEq/dL Bilirubin = 0-1 mg/dl aminotransferase tinggi
- Bilirubin total = 2,80 BD-1.4.6 Bilirubin tinggi
mg/dl BD-1.10.1 Hb rendah
BD-1.10.2 Ht rendah

Physical Data (PD) PD.1.1.1.1 mengalami


Os mengeluh mual disertai kelemahan
muntah, batuk serta mata PD-1.1.5.24 mengalami
kuning. mual
PD-1.1.5.26 mengalami
muntah
PD-1.1.8.6 Perubahan
warna konjungtiva menjadi
kuning
Food History (FH) E tinggi = 35 kkal× 37 kg FH-1.1.1 asupan energi
Pola makan Os SMRS yaitu 2-3x = 1295 kkal rendah
makan utama dalam sehari. P = 2 gr × 37 kg FH-1.2.2 asupan makan
Kebiasaan minum satu gelas teh = 74 gr tidak berfariasi
pada pagi hari. Makanan yang L = 30%× 1295 kkal FH-1.5.1 asupan lemak
dikonsumsi oleh Os dalam sehari = 388.5 gr rendah
belum termasuk menu seimbang. Kh = 60% × 1295 kkal FH-1.5.3 asupan protein
Os menyukai bakso dan batagor. = 777 gr rendah
Asupan makan SMRS, E = 812,5 FH.1.5.5 asupan kh rendah
kkal, P = 26,5 g, L = 29,5 g dan
KH = 120 g.
Recall 24 jam
Pada saat di rumah sakit pasien
diberikan makanan lunak dengan
frekuensi 3x makan lengkap dan
2x selingan.
Pasien mampu mengkonsumsi
bubur ¼ penukar, hewani ½
penukar, nabati ½ dan sayur ¼ .
Asupan makan pasien saat di
rumah sakit (Recall 24 jam) E =
1037,5 kkal, P = 32,5 g, L = 31 g
dan KH = 149,5 g

Client History (CH) CH.1.1.1 Data Personal.


- Jenis kelamin: 26 tahun
perempuan CH.1.1.2. Data Personal.
- Umur : 26 tahun Perempuan
- Pekerjaan: ibu rumah CH.1.1.9 ibu rumah
tangga tangga
- Orang tua mengidap CH.2.1 riwayat kesehatan.
penyakit jantung dan Riwayat keluarga ibu
hipertensi mengidap penyakit jantung
- Os tinggal dengan suami dan hipertensi
dan 2 orang anak. Kedua CH.2.1 riwayat kesehatan
anak OS belum sekolah di diagnosa penyakit TB
- Os didiagnosa DILI ec paru
OAT, TB Paru dengan CH.3.1.2 situasi rumah
terapi OAT Kategori 1, atau hidup. Os tinggal
Anemia ec Inflamasi. dengan suami dan 2 orang
anak.
DIAGNOSIS GIZI
PROBLEM ETIOLOGI/AKAR SIGN / SYMPTOM
MASALAH
NI. Domain intake
N.I 2.1 Asupan energi yang Berkaitan dengan mual Di tandai oleh asupan
Tidak Memadai disertai muntah, batuk makanan Energi kurang dari
Muntah berisi sisa makanan 1295 kkal kebutuhan.
dan cairan

NC. Domain Klinis


NC.2.2 Perubahan Nilai Berkaitan dengan anemia Ditandai oleh nilai Hb =
Laboratorium Terkait 10,3 mg/dL
anemia
NC.3.1 Penurunan berat Berkaitan dengan asuan Ditandai dengan makanan
badan energi inadekuat dan yang dikonsumsi belum
gangguan pola makan karna termasuk menu seimbang
nafsu makan tidak baik
NB. Domain Behavior
N.B 1.7 pemilihan makanan Berkaitan dengan makanan di tandai dengan IMT 16,6
yang salah yang dikonsumsi sehari kurang dari 18,5
belum termasuk menu
seimbang
INTERVENSI GIZI
DIAGNOSA GIZI INTERVENSI
P Asupan energi yang Tidak Tujuan :
Memadai Meningkatkan asupan energi dengan menu
yang variatif.

E Berkaitan dengan mual disertai Strategi :


muntah, batuk Muntah berisi
Memberikan makanan dengan tekstur lembek
sisa makanan dan cairan
dan porsi sedikit namun sering.

S Di tandai oleh asupan makanan Menaikkan standar intake energi secara


perlahan minimal 60%
Energi kurang dari 1295 kkal
kebutuhan.

DIAGNOSA GIZI INTERVENSI


P Perubahan Nilai Laboratorium Tujuan :
Terkait anemia
Meningkatkan Hb pasien menjadi normal

E Berkaitan dengan anemia Strategi :


Memberikan makanan yang mengandung zat
besi sesuai kebutuhan pasien
S Ditandai oleh nilai Hb = 10,3 Menaikkan Hb pasien 30% selama satu
mg/dL minggu secara bertahap
DIAGNOSA GIZI INTERVENSI
P Penurunan berat badan Tujuan :
Meningkatkan dan mempertahankan Berat
badan menjadi normal
E Berkaitan dengan asuan energi Strategi :
inadekuat dan gangguan pola
Memberikan makanan yang variatif ( sesuai
makan karna nafsu makan tidak
baik menu gizi seimbang) agar nafsu makan
bertambah

S Ditandai dengan makanan yang Menaikkan berat badan 1-2 kg / bulan


dikonsumsi belum termasuk
menu seimbang

DIAGNOSA GIZI INTERVENSI


P pemilihan makanan yang salah Tujuan :
Memberikan edukasi mengenai makanan
yang baik sesuai dengan diet penyakit pasien
serta meningkatkan pengetahuan gizi pasien
dan keluarga.

E Berkaitan dengan makanan yang Strategi :


dikonsumsi sehari belum
Memberikan makanan dengan menu gizi
termasuk menu seimbang
seimbang
S di tandai dengan IMT 16,6 Menaikkan standar intake energi secara
kurang dari 18,5 perlahan minimal 60%
PRESKRIPSI DIET
a. Jenis diet: diet TB(Tubercolosis)
b. Bentuk makanan: Lunak
c. Frekuensi diet: : 3 kali makanan utama dan 3x selingan
d. Jalur pemberian: oral
e. Tujuan diet: mencapai dan mempertahankan status gizi yang baik,Memberi asupan zat
gizi makro & mikro sesuai dengan kebutuhan. Mencapai BB normal dan
mempertahankan BB normal , memberikan edukasi gizi terkait makanan yang baik untuk
diet pasien.
f. Syarat / prinsip diet:
E : 1295 kkal
KH : 777 gr
P : 74 gr
L : 388,5 gr

Prinsip diet :
a) Makanan yang diberikan mengandung energi dan protein tinggi (Tinggi Energi Tinggi
Protein).
b) Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien, misalnya saat mengalami
batuk yang terus menerus dianjurkan diberi makanan dalam bentuk makanan lunak.
c) Apabila asupan kurang dari 50% kebutuhan, perlu kombinasi pemberian makanan, misalnya
bentuk makanan lunak dan makanan cair (enteral).
d) memberikan Makanan padat gizi dapat dibuat dengan menambahkan susu, telur, tepung,
minyak, santan, dll dalam makanan.
e) Makanan berkuah atau banyak cairan.
f) Utamakan sumber karbohidrat kompleks misalnya nasi, kentang, mi, bihun, roti.
g) Hidangan makanan menarik dan mengundang selera makan.
h) Bila memungkinkan konsumsi susu 2 – 3 gelas/hari.
i) Konsumsi sayur dan buah sebanyak 5 – 6 porsi/hari.
j) Hindari pengolahan makanan dengan digoreng, terlalu manis (gula dan sirup), terlalu asam, es
dan pedas atau merangsang lainnya seperti teh dan kopi karena akan merangsang batuk.
k) Hindari alkohol.
l) Zat gizi mikro yang penting bagi pasien tuberkulosis adalah Vitamin A, C, D, B6, zinc, Fe,
kalsium. Kebutuhan zat gizi mikro tersebut disesuaikan dengan angka kecukupan gizi yang
dianjurkan menurut usia. Untuk memenuhi kebutuhannya dapat diperoleh dari sumber vitamin
pada bahan makanan sebagai berikut :
Vitamin A Dipenuhi dari makanan sumber vitamin A
seperti hati ayam, hati sapi, sayur berwarna
hijau dan buah berwarna jingga,
Vitamin C Dipenuhi dari makanan sumber vitamin C
seperti sayur dan buah misalnya jambu batu,
pisang, papaya, nanas, jambu, kelengkeng,
tomat, bayam.
Vitamin D Dipenuhi dari makanan sumber vitamin D
seperti susu, makanan mengandung susu
misalnya biscuit
Vitamin B6 Dari suplementasi tablet vitamin B6 100
mg.
Dapat dipenuhi dari bahan makanan seperti
kentang, kacang – kacangan, hati
Zinc Dipenuhi dari makanan sumber zinc
seperti lauk hewani dari hasil laut, sayur
sawi putih
Fe Dipenuhi dari makanan sumber Fe seperti ,
hati, daging merah, ikan, sayuran hijau,
kuning telur, kacang – kacangan. Sebaiknya
tidak diberikan Fe dalam bentuk suplemen
karena dapat menyebabkan multiplikasi
kuman Tuberkulosis.
Kalsium Dipenuhi dari makanan sumber kalsium
seperti susu dan hasil olahannya, buah
seperti jeruk, papaya, alpukat
Masalah Penatalaksanaan
Tidak Nafsu - Mulai dengan memberikan makanan favorit
Makan - Porsi kecil dan diberikan sering
- Pilih makanan dengan dentsitas kalori yang tinggi
- Hindari makanan dengan aroma yang menyengat
- Ciptakan suasana makanan yang menyenangkan
Batuk dan sesak - Porsi kecil diberikan sering
nafas - Memilih makanan berkuah dan bersuhu hangat
- Menghindari olahan makanan yang digoreng
- Konsistensi makanan lunak
- Bila sesak berat jumlah karbohidrat dapat
dikurangi dan diganti dengan sumber lemak
(contohnya santan, margarin, minyak)
- Sumber karbohidrat diutamakan dari karbohidrat
kompleks (roti, kentang, nasi, mie)
Penurunan berat - Tingkatkan kualitas dan kuantitas makanan
badan bergizi frekuensinya sering
- Berikan makanan sumber protein seperti daging,
telur, susu, kacang – kacangan
- Upayakan asupan gizi secara optimal
Mual dan Muntah - Porsi kecil tapi sering setiap 2-3 jam
- Makan secara perlahan dan hindari berbaring setelah
makan. Beri jarak antara makan dengan berbaring
sekitar 20 menit.
- Mengurangi makanan yang memicu rasa mual seperti
makanan yang digoreng, bersantan kental, dll.
- Hindari kafein, makanan yang berbumbu tajam, dan
alcohol.
- Pemberian makanan selingan berupa roti putih,
biskuit.
- Jika muntah, gantikan cairan yang keluar dengan
perbanyak minum.
- Diberi motivasi untuk makan sesering mungkin sesuai
kemampuan.
- Konsumsi makanan dengan jumlah banyak pada saat
perut nyaman dan tidak mual.
- Makanlah di lingkungan yang tenang dan sirkulasi
udara baik.
- Hindari aroma makanan yang dapat menimbulkan rasa
mual.
- Hindari beraktifitas berat setelah makan.
Memenuhi prinsip keamanan pangan, antara lain :
(1). Hindari makanan mentah dan kurang matang
(2). Gunakan air bersih dan air mengalir untuk mencuci makanan dan peralatan makan
(3) Masak air minum sampai mendidih sebelum dikonsumsi, hindari mengkonsumsi air mentah /
batu es dari air yang tidak matang
(4). Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir saat mengolah makanan, sebelum dan
sesudah makan, setelah kontak dengan binatang, keluar dari toilet, setelah bersin dan batuk
(5). Jika membeli makanan, pilih makanan yang segar, perhatikan keutuhan kemasan dan tanggal
kadaluarsa pada produk makanan jadi/pabrikan
(6). Menyimpan makanan matang dalam kondisi tertutup paling lama 3 jam atau dihangatkan
Kembali
SUSUN MENU SEHARI
Waktu Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak Karbohid Besi
Makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr) (mg)
Makan Bubur Beras 50 130 2,4 0,2 28,6 0,2
Pagi Ayam Ayam 35 99,7 9,4 6,6 0 0,2
Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0 0
Buah Pepaya 100 39 0,6 0,1 9,8 1.5
290,3 kkal 12,4 gr 9,4 gr 38,4 gr 1,9 mg
Selingan Susu Tepung 20 92,8 4,3 3,8 10,3 0,1
Pagi Susu
Gula 13 50,3 0 0 13 0,01
143,1 kkal 4,3 gr 3,8 gr 23,3 gr 0,1 mg
Makan Nasi Nasi 100 130 2,4 0,2 28,6 0,2
Siang Ikan Ikan Gabus 40 62,5 2,2 1,5 9,9 0,2
Gabus Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0 0
Goreng Cabe 2,5 0,7 0 0 0,1 0
Pepes Tahu 55 41,8 4,5 2,6 1 1,5
Tahu
Sayur Wortel 50 69,6 2,7 1,8 10,2 0,1
Sup Brokoli 50 69,6 2,7 1,8 10,2 0,1
Buah Jeruk 100 47,1 0,9 0,1 11,8 0,4
442,9 kkal 15,4 gr 10,5 gr 71,8 gr 2,5 mg
Selingan Bubur Kacang 50 46,4 3,1 0,2 8,3 3
Sore Kacang hijau
Hijau Gula 10 38,7 0 0 10 0,01
Santan 20 14,2 0,1 1,3 0,6 0,3
99,3 kkal 3,2 gr 1,5 gr 18,9 gr 3,3 mg
Makan Nasi Nasi 100 130 2,4 0,2 28,6 0,2
Malam Ikan Ikan 40 63,6 2 0,8 11,4 0,2
Nila Nila
Bakar
Tempe Tempe 50 65 1,2 0,1 1,4 1,5
Goreng Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0 0
Tumis Bayam 50 18,6 1,9 0,1 3,7 1,5
Bayam Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0 0
320,3 kkal 7,5 gr 6,2 gr 45,1 gr 3,4 mg
Selingan Roti Roti 35 51,4 1,2 0,5 11,2 0,1
Malam Pisang Pisang 25 23 0,1 0,1 5,8 0,2
74,4 kkal 1,3 gr 0,6 gr 17 gr 0,3 mg
Total 1.370,3 44,1 32 214,5 11,5
kkal gr gr gr mg
Edukasi
1. Sasaran: Pasien dan keluarga
2. Tujuan:
- Memberikan gambaran atau informasi mengenai diet Tuberkolosis
- Memberikan makanan yang lunak untuk mencegah mual dan muntah pada saat makan
- Memberikan informasi tentang asupan makanan tinggi energi untuk menaikkan berat
badan dan mempertahankan berat badan menjadi normal
- Memberikan motivasi atau dorongan untuk melakukan perubahan atau proses
perubahan diet.
3. Waktu: Setiap hari
4. Media: Leaflet, food model, daftar bahan makanan penukar dan URT
5. Metode: Konseling, Diskusi dan Tanya jawab
6. Materi edukasi:
a. Hubungan gizi dengan tuberculosis
b. Gizi seimbang pada tubrkulosis
c.Pemilihan bahan makanan
d. Keamanan makanan
e. Mengenal tanda – tanda risiko gizi

Materi konseling gizi meliputi :


a. Kebutuhan gizi pada pasien tuberkulosis dan tuberkulosis dengan kondisi khusus
b. Bentuk dan cara pemberian makanan sesuai dengan keluhan dan kondisi klinis
c. Perencanaan menu individu makanan sehari
d. Pemilihan bahan makanan
e. Modifikasi diet sesuai dengan kemampuan termasuk daya beli dan akses terhadap
makanan.
MONTORING DAN EVALUASI
Parameter Target/tujuan Pelaksanaan
Antropometri
Berat Badan dan Imt Menaikkan berat badan Setiap hari
menjadi normal serta
Imt normal
Tanda Vital - -
Biokimia
Hemoglobin Menaikkan menjadi Setiap hari
batas normal
Fisik dan Klinis Mengurangi gejala dari Setiap hari
 mual disertai muntah, pasien
batuk serta mata kuning.

Riwayat Gizi Mencapai sesuai Setiap hari


Asupan Energi dengan persentasi
Asupan Karbohidrat kebutuhan harian
Asupan Protein
Asupan Lemak
Sikap terhadap makanan Pasien mematuhi diet Setiap hari
yang diberikan dan
mengetahui tentang diet
Tubercolosis

Anda mungkin juga menyukai