Anda di halaman 1dari 20

PERENCANAAN MENU

STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT


“MAKANAN DIET PENYAKIT DIABETES MELITUS TIPE 2”

Tugas Mata Kuliah : Dietetika Penyakit Tidak Menular


Dosen Pengampu : Purbowati, S.Gz, M.Gizi

DISUSUN OLEH:
Dinda Alya Raihana Najwa
22021140016

TINGKAT-2
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FAKULTAS GIZI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2023
Kasus

Tuan J datang ke UGD rumah sakit dengan keadaan compos mentis dan keluhan
pusing, lemas, nyeri di bagian perut sebelah kanan, turgor kulir menurun, tungkak kaki kiri
bengkak, mengelupas dan berair. Diagnosa medis diabetes melitus abses. Tekanan darah
101/69 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 12 x/menit, suhu tubuh 360C. Hasil pemeriksaan
laboratorium Hb 6,7 g/dl, hematokrit 21,7%, ureum 268,9 mg/dl, kreatinin 7,75 mg/dl,
netrofil 89,4%, limfosit 3,8%, eosinofil 0,6%, MCH 20,1, MCHC 30,9 g/dl, MCV 65 fL,
MPV 11,2 fL, GDS 275 mg/dl. Pasien tidak dapat diukur berat badan dan tinggi badan secara
actual sehingga diukur tinggi lutut 39 cm, LilA 21 cm, lingkar pergelangan tangan 15 cm.
Terapi medis diazepam, inj gentamein, glucon, lidocain, immatrol, levocin, humulin R.

Pasien berusia 53 tahun didiagnosa DM sejak 3 tahun yang lalu dan sudah pernah
mendapatkan konseling gizi. Sebelum sakit pekerjaan tuan J adalah petani dan berwiraswasta
di rumah. Pola makan pasien 2 kali sehari yaitu makan siang dan malam, Tn. J tidak biasa
sarapan, terbiasa minum air gula 1 kali sehari dengan gula 2 sendok makan dan tidak suka
mengkonsumsi sayur, memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus sehari. Hasil recall 24 jam
asupan energi 542,6 kkal, protein 34,68 gram, lemak 16,8 gram, karbohidrat 42,05 gram.
PENGKAJIAN GIZI

A. Data Riwayat Gizi/Makanan (FH)


1. Asupan Makan
Tabel 1 Data Kualitatif Asupan Makan
Domain Data
• Pola makan 2 kali sehari yaitu makan siang dan
malam
Pola makan / pola • Tidak biasa sarapan
FH 1.2.2.3
snack • Terbiasa minum air gula 1 kali sehari dengan gula
2 sendok makan
• Tidak suka mengkonsumsi sayur
Kesimpulan: Pola makan 2 kali sehari yaitu makan siang dan malam, Tn. J tidak biasa
sarapan, terbiasa minum air gula 1 kali sehari dengan gula 2 sendok makan dan tidak
suka mengkonsumsi sayur.
Tabel 2. Data Recall 24h
Domain Zat gizi Asupan Kebutuhan % asupan Kategori
individu
FH- 1.1.1.1 Energi (kkal) 542,6 1665 32,6 Sangat
Kurang
FH-1.5.3.1 Protein (g) 34,68 83,3 41,6 Sangat
Kurang
FH-1.5.1.1.1 Lemak (g) 16,28 46,3 35,2 Sangat
Kurang
FH-1.5.5.1.1 KH (g) 42,05 228,9 18,4 Sangat
Kurang

Kesimpulan : Berdasarkan hasil recall sebelum sakit, total asupan energi, protein, lemak,
dan karbohidrat Tn. J termasuk dalam kategori sangat kurang.
Dapat dilihat pada tabel kualitatif, bahwa pola makan Tn. J 2 kali sehari yaitu makan
siang dan malam, Tn. J tidak biasa sarapan, terbiasa minum air gula 1 kali sehari dengan
gula 2 sendok makan dan tidak suka mengkonsumsi sayur.
B. Data Antropometri
Tabel 3. Data antropometri
Domain Data Interpretasi Data
AD 1.1.3 LilA 21 cm Kurang dari normal
(≥23,5 cm)
AD 1.1.3 Lingkar pergelangan tangan 15 cm
AD 1.1.3 Tinggi Lutut 39 cm
AD 1.1.5 IMT BB/TB2 = 36,5/1,412 Underweight
= 18,4 kg/m2 (WHO)
AD 1.1.7 Perkiraan Tinggi Badan 141 cm
AD 1.1.7 Perkiraan Berat Badan 36,5 kg
Kesimpulan: dari data antropometri diketahui bahwa status gizi Tn. J termasuk dalam
kategori Underweight.

C. Data Biokimia
Tabel 4. Data Biokimia
Domain Data Nilai Normal Interpretasi Data
BD-1.2.1 Ureum 268,9 mg/dl 14-39 mg/dl Tinggi
BD-1.2.2 Kreatinin 7,75 mg/dl ≤1, 4 mg/dl Tinggi
BD-1.5.2 GDS 275 mg/dl <200 mg/dl Tinggi
BD-1.10.1 Hb 6,7 g/dl 12-16 g/dl Rendah
BD-1.10.2 Hematokrit 21,7 % 38,8-50 % Rendah
BD-1.10.3 MCV 65 fL 80-86 fL Rendah
BD-1.10.3 MCH 20,1 g/dl 27-31 g/dl Rendah
BD-1.10.3 MCHC 30,9 g/dl 33,4-33,5 g/dl Rendah
BD-1.10.5 MPV 11,2 fL 8,4-12 fL Normal
BD-1.10.5 Netrofil 89,4 % 55-70 % Tinggi
BD-1.10.5 Limfosit 3,8 % 20-40 % Rendah
BD-1.10.5 Eosinofil 0,6 % 1-4 % Rendah
Kesimpulan :
− Kadar Ureum dan kreatinin tinggi mengindikasikan gangguan ginjal
− Kadar GDS tinggi mengindikasikan hiperglikemia
− Kadar Hb rendah mengindikasikan Anemia
− Kadar Hematokrit rendah mengidikasikan Anemia defisiensi besi
− Kadar MCV, MCH, MCHC rendah mengindikasikan anemia mikrositik
− Kadar Neutrofil tinggi mengindikasikan neutrofilia
− Kadar Limfosit rendah mengidikasikan adanya infeksi penyakit
− Kadar Eosinofil rendah mengidikasikan imunitas menurun

D. Data Klinis
Tabel 6. Data Klinis
Domain Identifikasi Masalah
PD 1.1.1 Penampilan keseluruhan Compos mentis
PD 1.1.4 Otot dan tulang Tungkak kaki kiri bengkak, mengelupas dan berair
PD 1.1.5 Sistem disgestif Nyeri di bagian perut sebelah kanan
PD 1.1.6 Kepala Pusing
PD 1.1.6 Kulit Turgor kulit menurun
PD 1.1.9 Tekanan darah 101/69 mmHg
PD 1.1.9 Nadi 80 x/menit
PD 1.1.9 RR 12 x/menit
PD 1.1.9 Suhu 360C
Kesimpulan : Tn J dalam keadaan compos mentis, Tungkak kaki kiri bengkak,
mengelupas dan berair. Dalam sistem disgestif mengalami Nyeri di bagian perut sebelah
kanan, kepala pusing, turgor kulit menurun, sistem vital normal.

E. Data Riwayat Pasien


Tabel 7. Data riwayat pasien
Domain Identifikasi Masalah
CH 1.1.1 Usia 53 tahun
CH 1.1.2 Jenis kelamin Laki-laki
CH 3.1.6 Pekerjaan Petani dan wiraswasta
CH 2.1.5 Gangguan sistem gastrointestinal Nyeri perut sebelah kanan
CH 2.1.9 Gangguan sistem integumen Turgor kulit menurun

CH 2.2.1 Terapi Medis Diazepam, inj gentamein, glucon,


lidocain, immatrol, levocin, humulin R
Kesimpulan : Dari riwayat pasien dapat diketahui bahwa Tn. J berumur 53 tahun dan
berjenis kelamin laki-laki, bekerja sebagai petani dan wiraswasta memiliki gangguan
sistem gastrointestinal, nyeri perut sebelah kanan serta gangguan sistem integumen, turgor
kulit menurun.

F. Standar Pembanding
U : 53 tahun
TL : 39 cm
LilA : 21 cm
Rumus Gibson (2005)
TB = (2,02 × TL) – (0,04× U) + 64,19
TB = (2,02 × 39) – (0,04 × 53) + 64,19
TB = 78,78 – 2,12 + 64,19
TB = 140,85 = 141 cm
Rumus Crandall
BB = −93,2 + (3,29 × LilA) + (0,43 × TB)
BB = −93,2 + (3,29 × 21) + (0,43 × 141)
BB = −93,2 + 69,09 + 60,63
BB = 36,52 = 36,5 kg
Status Gizi
BBI = (TB – 100) – 10 % × (TB – 100)
= (141 – 100) – 10 % × (141 – 100)
= 41 – 4,1
= 36,9 = 37 kg
IMT Sebelum = BB/TB2 = 36,5/1,412
= 18,4 kg/m2 Underweight
Kategori IMT : Gizi Kurang < 18,5
Gizi Baik
Gizi Lebih
Obesitas I
Obesitas II

Perhitungan Kebutuhan Energi (Perkeni, 2021)


U: 53 tahun 5 % dari Keb. Energi Basal
TB : 141 cm AF : 40 %  Petani (Berat)
BBI : 37 kg FS : 15 %
Energi Basal : 30 kal
Energi Basal = 30 × BBI = 30 × 37 = 1110 kkal
Koreksi Umur = 5 % × EB = 5 % × 1110 = 55,5 kkal
Energi Aktivitas = 40 % × EB = 40 % × 1110 = 444 kkal
Energi Stress = 15 % × EB = 15 % × 1110 = 166,5 kkal
Energi = EB + EA + ES – KU = 1110 + 444 + 166,5 – 55,5 = 1665 kkal
Protein : 20%
20 333
×1665= =83,3 gram
100 4
Lemak : 25%
25 416,25
×1665= =46,3 gram
100 9
Karbohidrat : 55%
55 915,75
×1665= =228,9 gram
100 4

Kategori asupan (Survei Diet Total, 2014)


Energi =
542,6
×100=32,6 %−→ Asupan Sangat Kurang
1665
Protein =
34,68
×100=41,6 %−→ Asupan Sangat Kurang
83,3
Lemak
16,8
× 100=36,3 %−→ Asupan Sangat Kurang
46,3
Karbohidrat
42,05
× 100=18,4 %−→ Asupan Sangat Kurang
228,9

Asupan Energi:
- Asupan Sangat Kurang < 70%
- Asupan Kurang 70% - <100%
- Asupan Baik 100 - <130%
- Asupan Lebih ≥130%
Asupan Protein, Lemak, Kharbohidrat:
- Asupan Sangat Kurang < 80%
- Asupan Kurang 80% - <100%
- Asupan Baik 100 - <120%
- Asupan Lebih ≥120%
DIAGNOSA GIZI

A. Domain Asupan
Tabel.8 Domain Asupan
Domain Problem (P) Etiology (E) Sign (S)
NI-2.1 Kekurangan Kebiasaan makan hanya 2 Data recall
asupan oral kali/hari Asupan energi
sangat kurang
(542,6 kkal) dari
kebutuhan energi
normal (1665
kkal). Persentase
asupan termasuk
kategori sangat
kurang (32,6%)
Asupan protein
sangat kurang
(34,68 gram) dari
kebutuhan
protein normal
(83,3 gram).
Persentase
asupan termasuk
kategori sangat
kurang (41,6%)
Asupan lemak
sangat kurang
(16,8 gram) dari
kebutuhan lemak
normal (46,3
gram). Persentase
asupan termasuk
kategori sangat
kurang (36,3%)
Asupan karbohidrat
sangat kurang
(42,05 gram) dari
kebutuhan
karbohidrat
normal (228,9
gram). Persentase
asupan termasuk
kategori sangat
kurang (18,4%)
NI 5.10.1 Kekurangan Tidak suka mengkonsumsi Kadar Hb rendah
asupan zat besi sayur (6,7 g/dl) dari
normal (12-16 g/dl)
Narasi :
1) Kekurangan asupan oral disebabkan Kebiasaan makan hanya 2 kali/hari ditandai:
 Asupan energi sangat kurang (542,6 kkal) dari kebutuhan energi normal (1665
kkal). Persentase asupan termasuk kategori sangat kurang (32,6%)
 Asupan protein sangat kurang (34,68 gram) dari kebutuhan protein normal (83,3
gram). Persentase asupan termasuk kategori sangat kurang (41,6%)
 Asupan lemak sangat kurang (16,8 gram) dari kebutuhan lemak normal (46,3
gram). Persentase asupan termasuk kategori sangat kurang (36,3%)
 Asupan karbohidrat sangat kurang (42,05 gram) dari kebutuhan karbohidrat
normal (228,9 gram). Persentase asupan termasuk kategori sangat kurang
(18,4%)
2) Kekurangan asupan zat besi disebabkan tidak suka mengonsumsi sayur ditandai
Kadar Hb rendah (6,7 g/dl) dari normal (12-16 g/dl)
Domain Klinis

Tabel 9. Domain Klinis


Domain Problem (P) Etiology (E) Sign (S)
NC-3.3.3 Underweight Kekurangan asupan IMT termasuk
oral kategori
underweight (18,4
kg/m2)
NC-4.1 Malnutrisi Kekurangan asupan Tingkat kecukupan
oral zat gizi makro
termasuka kategori
sangat kurang.
Narasi : .
1. Underweight disebabkan kekurangan asupan oral ditandai dari hasil IMT termasuk
kategori underweight (18,4 kg/m2)
2. Malnutrisi disebabkan kekurangan asupan oral ditandai dari hasil tingkat kecukupan
zat gizi makro termasuk kategori sangat kurang.
B. Domain Perilaku
Tabel 10. Domain Perilaku
Domain Problem (P) Etiology (E) Sign (S)
NB-1.5 Pola makan tidak Tidak biasa Kebiasaan makan
teratur sarapan hanya 2 kali/hari
NB-1.7 Pemilihan makanan Terbiasa minum air Kadar GDS Tinggi
yang salah gula 1 kali sehari (275 mg/dl) dari
dengan gula 2 normal (<200 mg/dl)
sendok makan
Narasi :
1. Pola makan yang tidak teratur disebabkan tidak biasa sarapan ditandai dengan
Kebiasaan makan hanya 2 kali/hari.
2. Pemilihan makanan yang salah disebabkan Terbiasa minum air gula 1 kali sehari
dengan gula 2 sendok makan ditandai Kadar GDS Tinggi (275 mg/dl) dari normal
(<200 mg/dl)
INTERVENSI GIZI
A. Perencanaan
1. Tujuan intervensi
a. Memperbaiki pola makan hingga teratur
b. Memenuhi asupan makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
c. Menaikkan berat badan mendekati normal
d. Meningkatkan kadar Hb, HCT, MCV, MCH, MCHC, Limfosit dan eosinofil
mencapai normal
e. Menurunkan kadar Ureum, kreatinin, GDS mencapai normal
f. Membantu dan mempercepat proses penyembuhan kulit dan tungkak kaki kiri
g. Memberikan edukasi gizi sesuai keadaan pasien
2. Preskripsi diet
a. Penatalaksanaan diet
- Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien dihitung dengan rumus
Perkeni 2021
- Karbohidrat sebesar 55% dari total energi dengan sumber karbohidrat
kompleks
- Mengonsumsi makanan yang bervariasi
- Diberikan protein tinggi sebesar 20% dari total energi dan didapatkan sumber
protein hewani maupun nabati
- Diberikan lemak sebesar 25% dan diutamakan dari sumber lemak tak jenuh
- Asupan serat cukup 20 – 35 gram
- Porsi dari jenis sayur dan buah lebih banyak disajikan untuk mendapat serat
sesuai dengan kebutuhan
- Konsumsi air putih sesuai kebutuhan harian
b. Jenis diet
Diet DM 1700 kal
c. Bentuk makanan
Makanan Biasa melalui rute oral
d. Jadwal makan
3 x makanan utama dan 2 x selingan
e. Perhitungan kebutuhan gizi menggunakan rumus Curreri
BBI = (TB – 100) – 10 % × (TB – 100)
= (141 – 100) – 10 % × (141 – 100)
= 41 – 4,1
= 36,9 = 37 kg
Menderita Diabetes Melitus tipe II
Dianjurkan Diet DM 1700 kal
Berupa makanan biasa melalui rute oral
U: 53 tahun 5 % dari Keb. Energi Basal
TB : 141 cm AF : 40 %  Petani (Berat)
BBI : 37 kg FS : 15 %
Energi Basal : 30 kal
Energi Basal = 30 × BBI = 30 × 37 = 1110 kkal
Koreksi Umur = 5 % × EB = 5 % × 1110 = 55,5 kkal
Energi Aktivitas = 40 % × EB = 40 % × 1110 = 444 kkal
Energi Stress = 15 % × EB = 15 % × 1110 = 166,5 kkal
Energi = EB + EA + ES – KU = 1110 + 444 + 166,5 – 55,5 = 1665 kkal
Protein : 20%
20 333
×1665= =83,3 gram
100 4
Lemak : 25%
25 416,25
×1665= =46,3 gram
100 9
Karbohidrat : 55%
55 915,75
×1665= =228,9 gram
100 4
B. Implementasi
1. Pemberian diet
A. STANDAR PORSI SEHARI
BAHAN PORS Kandungan Gizi
MAKANAN I E P L KH
Makanan Pokok 3 418 6.2 0.5 93.7
Lauk Hewani 3 331 52.52 11.62 0.6
Lauk Nabati 1 105 3.7 4.02 1.6
Sayuran 2 55 2.5 0.6 12.4
Buah 5 305.2 3.55 1.23 78.2
Gula - - - - -
Minyak 1 88.4 - 10 -
Susu 2 322 17 7.2 49.2
TOTAL 1624.6 85.47 35.17 235.7

B. Standar Porsi Perhari


BAHAN Makan Selingan Makan Selingan Makan
MAKANAN Pagi Pagi Siang Siang Malam
Makanan Pokok 1p - 1p - 1p
Lauk Hewani - - 1p - 2p
Lauk Nabati - - 1p - -
Sayuran - - 1p - 1p
Buah 0.5p 2p 0.5p 1p 1p
Gula - - - - -
Minyak - - - - 1p
Susu 1p - - 1p -
C. PERENCANAAN MENU

Waktu Makan Nama Menu Bahan Makanan URT Berat (g) Energi (kal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
Roti Putih 2 lembar 25 62 2 0.3 12.5
Strawberry Toast
Pagi Selai Strawberry 1 sdt 5 12 0.03 0.03 3.2
Susu Diabetik Susu Diabetik 1 gelas 200 250 10 7 39
Total 324 12.03 7.33 54.7
Jambu Air Jambu Air 3 buah 300 124.2 1.6 0.5 31.9
Selingan I
Belimbing Belimbing 1 buah 90 28 0.3 0.3 6.8
Total 152.2 1.9 0.8 38.7
Beras Giling
Nasi 3/4 gelas 100 178 2.1 0.1 40.6
Masak
Ikan Kembung 1 ekor 100 167 19.32 9.4 0
Pepes Ikan
Cabai Merah
Siang Kembung 2 buah 34 10 0.3 0.3 2.1
Besar
Tempe Kedelai
Tempe Goreng 1 potong 15 105 3.7 4.02 1.6
Murni
Orange Juice Sari Jeruk Manis 1/2 gelas 100 22 0.4 0.1 5.5
Total 482 25.82 13.92 49.8
Pisang Raja 1.5 buah 121.5 102 1.02 0.2 27
Selingan II Banana Smoothie
Susu Skim segar 1 gelas 200 72 7 0.2 10.2
Total 174 8.02 0.4 37.2
Beras Giling
Nasi 3/4 gelas 100 178 2.1 0.1 40.6
Masak
ikan Kerapu Fillet 1 potong 100 92 19.4 1.02 0
Malam Udang 1/2 ons 50 72 13.8 1.2 0.6
Sop Seafood
Daun Bawang 1 akar 30 45 2.2 0.3 10.3
Minyak Zaitun 1 sdm 10 88.4 0 10 0
Coconut Water Air Kelapa Muda 1 gelas 200 17 0.2 0.1 3.8
Total 492.4 37.7 12.72 55.3
∑ Total Asupan Zat Gizi 1624.6 85.47 35.17 235.7
% Kecukupan Zat Gizi 97.57% 102.60% 75.96% 102.97%
2. Edukasi
Materi :
1. Pemahaman terkait dengan Diabetes Melitus tipe 2
2. Jenis makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi/dihindari
3. Contoh menu makan yang sesuai dengan diet DM 1700 kal untuk Penyakit
Diabetes Melitus
4. Memberikan pemahaman cara untuk mengontrol asupan yang dikonsumsi
5. Pentingnya mempertahankan status gizi
6. Memberikan penjelasan jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan pasien
3. Konseling gizi
A. Hari, tanggal: Senin, 17 April 2023
B. Waktu : 10.00 WIB
C. Topik : Pedoman Gizi Seimbang terkait Diet DM 1700 kal Penyakit Diabetes
Melitus Tipe 2
D. Sasaran : Tn. J
E. Tempat : Rumah Sakit

F. Tujuan konseling :
1) Memberi pengetahuan tentang pola makan seimbang
2) Memberikan motivasi dan dukungan kepada Tn. J untuk menerapkan gizi
seimbang sesuai dengan keadaan pasien
3) Menaikkan berat badan untuk menghasilkan status gizi yang normal
4) Menaikkan kadar Hb dan HCT agar mencapai normal
G. Metode Konseling
Diskusi dan ceramah
H. Materi konseling
1) Makanan yang dianjurkan
2) Makanan yang dihindari
3) Cara pemberian makan yang tepat sesuai dengan keadaan pasien
I. Media yang digunakan: leaflet, food model
J. Strategi perubahan perilaku jangka pendek/pendek
1) Pola makan teratur sesuai kebutuhan
2) Mengkonsumsi sayur dan buah setiap waktu makan utama
3) Menerapkan perilaku sesuai prinsip gizi seimbang.
4. Koordinasi dengan tim kesehatan lain
Domain Identifikasi masalah
RC.1. Kolaborasi dengan Berdiskusi dengan ahli gizi lain dalam
dietisien memecahkan masalah
MONITORING DAN EVALUASI

A. Asupan Makan
Indikator Waktu Metode Target Pencapaian
Asupan energi 30 hari Waawancara asupan 100-130%
FFQ
Asupan lemak 30 hari Waawancara asupan 100-120%
FFQ
Asupan Protein 30 hari Waawancara asupan 100-120%
FFQ
Asupan 30 hari Waawancara asupan 100-120%
Karbohidrat FFQ

B. Antropometri
Indikator Waktu Metode Target Pencapaian
Berat badan 30 hari penimbangan Perubahan BB
normal 0,5-1 kg

C. Biokimia
Indikator Waktu Metode Target Pencapaian
Ureum 4 minggu cek darah 14-39 mg/dl
Kreatinin 4 minggu cek darah ≤1, 4 mg/dl
GDS 4 minggu cek darah <200 mg/dl
Hb 4 minggu cek darah 12-16 g/dl
Hematokrit 4 minggu cek darah 38,8-50 %
MCV 4 minggu cek darah 80-86 fL
MCH 4 minggu cek darah 27-31 g/dl
MCHC 4 minggu cek darah 33,4-33,5 g/dl
Netrofil 4 minggu cek darah 55-70 %
Limfosit 4 minggu cek darah 20-40 %
Eosinofil 4 minggu cek darah 1-4 %

D. Klinis
Indikator Waktu Metode Target Pencapaian

Otot dan tulang 4 minggu Observasi dan Bengkak sudah


palpasi berkurang dan
sudah tertutup
kembali

Sistem digestif 4 minggu Palpasi Perut sudah tidak


terasa sakit

Kulit 4 minggu Observasi Turgor kulit mulai


normal

E. Pengetahuan
Indikator Waktu Metode Target Pencapaian

Menanyakan Setelah edukasi Wawancara Pasien dapat


Kembali materi mengulang materi
edukasi edukasi

F. Perilaku
Indikator Waktu Metode Target Pencapaian

Pemantauan diri 1 bulan Wawancara Sesuai prinsip diet


dalam Pola makan

Anda mungkin juga menyukai