KASUS
Seorang wanita 25 tahun datang ke poli klinik penyakit dalam, dengan keluhan utama
sulit buang air besar (BAB) sejak 2 bulan yang lalu. Setahun yang lalu pasien mengalami
diare, sakit perut dan demam selama 2 minggu. Dia berobat ke klinik 24 jam dan mendapat
obat, setelah itu diare berhenti, sakit perut hilang, dan demam turun. Namun sejak itu, sakit
perut sering kambuh dan BAB sulit, rata – rata 5 hari sekali. Bila makan obat pencahar bisa
BAB, namun berbentuk cair. Pasien mengeluh sering kembung dan BAB bergantian antara
encer dan keras sekali. Sejak 2 bulan ini pasien merasa semakin sulit BAB, kadang – kadang
sampai 7 hari baru BAB. Pasien merasa makin kurus, 2 bulan yang lalu BB 47 kg.
Riwayat Nutrisi :
Karena sakitnya ini, pasien kehilangan selera makan karena takut sakit perutnya kambuh.
Sarapan dengan bubur ayam hanya dapat menghabiskan ½ porsi, makan siang dan malam
nasi ½ centong, sayur ½ porsi, tempe atau tahu 1 potong sedang, telur 1 atau ayam 1 potong
sedang, buah jarang 1 – 2 kali seminggu.
Data Klinis :
Keadaan umum tampak sakit ringan, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84x / menit, suhu
36.8oC, frekuensi pernapasan 24x / menit, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
jantung atau paru tidak ada kelainan, hepar/lien tidak teraba, bising usus (+), nyeri tekan
abdomen tidak ada, edema ekstremitas tidak ada.
Antropometri : TB : 156 cm , BB : 42 kg
Pemeriksaan Laboratorium : Hb 11.2 g/dL, Ht 32%, leukosit 5100 sel/dL, trombosit 236.000
sel/dL, protein 6.1 g/dL, albumin 2.8 g/dL, globulin 3.3g/dL, GDS 156 mg/dL, ureum 26
mg/dL, kreatinin 1.1mg/dL, SGOT 35 mg/dL, SGPT 26 mg/dL, elektrolit normal.
SKREENING GIZI DEWASA
KETERANGAN :
Tidak Resiko (TR) Skor 0 -1
Resiko Sedang (RS) Skor 2 di screening lanjut
Resiko Tinggi ( RT) Skor ≥ 3 dilakukan asuhan gizi
(PAGT)
KESIMPULAN :
Pasien mengalami resiko tinggi dengan total skor 4, dapat disimpulkan pasien mengalami
malnutrisi dan perlu dilakukan asuhan gizi (PAGT)
ASSESSMENT
No. Domain Data Hasil Pengukuran Hasil
1. Antropometric TB : 156 cm IMT = BB/(TB) 2
BB : 42 kg = 17.25
BB 2 bulan lalu : 47 kg (Kurus Ringan)
AD – 1.1.5 (BMI)
Dari hasil perhitungan BMI, BB pasien seharusnya 50.4 kg atau -10% dibawah 50.4 kg yaitu
sekitar 45 kg.
PD – 1.1.3 (Jantung)
Dilihat dari hasil pengukuran, Frekuensi pernapasan pasien termasuk tinggi yaitu 24x/menit.
Intake
E = 577,5 kkal (30,69%)
Defisit Berat
P = 26,5 gr (63,09%)
Defisit Berat
L = 21 gr (50,42%)
Defisit Berat
KH = 72 gr (21,54%)
Defisit Berat
DIAGNOSA
No. Data Domain Diagnosa
1. Antropometri NC – 3.1 Berat badan kurang (P) disebabkan oleh intake energi kurang
(E) ditandai dengan ketidakcukupan intake makan dibandingkan dengan
perhitungan sesuai aktivitas (S)
2. Data Biokimia NC – 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus (P)
disebabkan oleh gangguan fungsi organ lain akibat perubahan biokimia
(E) ditandai dengan gangguan akut lain yang menyebabkan ketidak
normalan / perubahan zat gizi dalam tubuh dan kurangnya intake
mikronutrien
3. Riwayat Makan NI – 1.4 kekurangan intake energy (P) disebabkan oleh kekurangan
makanan atau zat gizi (E) ditandai dengan penurunan berat badan pasien
(S)
NI – 5.6.1 kekurangan intake lemak (P) disebabkan gangguan pola makan
karena nafsu makan menurun (E) yang ditandai dengan BB berkurang
selama 2 bulan terakhir
NI – 5.7.1 kekurangan intake protein (P) disebabkan gangguan pola
makan karena nafsu makan menurun (E) yang ditandai dengan intake
protein tidak mencukupi syarat / kebutuhan
NI – 5.8.1 kekurangan intake karbohidrat (P) disebabkan oleh gangguan
pola makan karena nafsu makan menurun (E) yang ditandai dengan intake
karbohidrat kurang dari kebutuhan (S)
NB – 1.1 pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan makanan dan zat
gizi (P) yang disebabkan oleh kurangnya informasi (E) yang ditandai
dengan klien tidak mengutamakan pengetahuan mengenai kebutuhan zat
gizi anjuran dan hal lain yang berhubungan dengannya (S)
INTERVENSI
Diagnosa Intervensi Preskripsi
Pasien mengalami kekurangan ND – 1.2 (Komposisi Makanan) E = 1881,204 kkal
intake energy, kekurangan intake Meningkatkan nutrisi makanan dan P = 42 gr
lemak, kekurangan intake nafsu makan pasien dengan L = 41,80 gr
protein dan kekurangan intake memodifikasi menu makanan KH = 334,249 gr
karbohidrat yang ditandai sesuai dengan kebutuhan pasien. Jenis makanan biasa, porsi 3x
dengan penurunan berat badan makanan utama.dan 2x selingan
dan intake kurang dari Jalur pemberian oral.
kebutuhan
Antropometri Setiap Minggu Pengukuran Dari berat badan aktual 42 kg menjadi berat
Berat Badan badan ideal 50.4 kg. Setiap minggu ada
kenaikan berat badan sebesar 0.5 – 1 kg.