Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS HARIAN

I. IDENTITAS PASIEN
No RM : 00833999 Ruangan/klas : Nagasari/II
Nama Pasien : MM Diagnose : DM Tipe 2 + Stroke
Umur : 47 tahun Diet dan bentuk makanan : Diet DM 2549 kkal (Makanan Lunak)
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal pengamatan : 13 April 2016
Alamat : Jalan Gunung Tangkuban Perahu I/1 Denpasar
Tanggal MRS : 12/04/2016

II. PENGKAJIAN DATA DAN DIAGNOSE GIZI


IDENTIFIKASI DIAGNOSE GIZI
PENGKAJIAN DATA
MASALAH PES
1. Antropometri
LILA = 30,5 cm Kelebihan berat badan NC.3.3.
Demispan = 77 cm (P): Kelebihan berat badan
TB Estimasi = 1,4 x demispan + 57,8 (E): Disebabkan karena pola makan yang salah
= 1,4 x 77 + 57,8 dan kurangnya pengetahuan pasien tentang
= 165,6 cm kebutuhan akan zat gizi.
LILA (S): Ditandai oleh berat badan lebih dari berat
BB Estimasi = x (TB−100)
26,3 badan ideal sebesar 17 kg.
30,5
= x (165,6−100)
26,3
= 76 kg
BB(kg)
IMT = 2
TB(m)
76
= 2
(1.656)
= 27,71 kg/m2 (Status Gizi Obesitas)
BBI = (TB – 100) x 0,9
= (165,6 – 100) x 0,9
= 59 kg
2. Biokimia/Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan Keterangan Terjadi perubahan nilai NC.2.2.
HCT 40,26 41 – 53 % Rendah laboratorium (P): Perubahan nilai laboratorium terkait gizi
RDW 11,16 11,6 – 14,8 % Rendah
(E): Disebabkan karena pasien mengalami
SGOT 34,20 11 – 27 U/L Tinggi
patologis penyakit DM Tipe II.
Natrium 122 136 – 145 mmol/L Rendah
Glukosa Darah (S): Ditandai oleh peningkatan nilai SGOT,
217 70 – 140 mg/dL Tinggi
(Sewaktu) Glukosa Darah (Sewaktu), dan Hb-A1c.
Hb-A1c 6,6 4,8 – 5,9 % Tinggi
Kalium 3,24 3,5 – 5,1 mmol/L Rendah
pH 7,50 7,35 – 7,45 Tinggi
pCO2 29,1 35 – 45 mmHg Rendah
BEecf -1,1 -2 – 2 mmol/L Rendah
TCO2 23 24 – 30 mmol/L Rendah
3. Clinik/Fisik
 Klinis
Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan Keterangan
Normal
Nadi 80 60 – 100 ×/menit Normal
Respirasi 16 20 – 30 ×/menit Rendah
Suhu 36,8 36 – 37 ○
C Normal
Tensi 120/80 120/80 mmHg Rendah
 Keadaan umum : baik
 Kesadaran : compos mentis
 Fisik : lemas
4. Riwayat Gizi
 Pasien mempunyai pantangan makanan manis.
 Pola makan pasien sebelum MRS
Nasi 3 x sehari @ 100 gram
Ayam 3 x sehari @ 50 gram
Tahu 3 x sehari @ 50 gram
Labu siam 3 x sehari @ 50 gram
Semangka 1 x sehari @ 100 gram
Pepaya 1 x sehari @ 100 gram
Roti 1 x sehari @ 20 gram
Biskuit 1 x sehari @ 20 gram
 Tabel Analisa Tingkat Konsumsi Berdasarkan Hasil Recall
sebelum MRS
Energi Protein Lemak KH
Implementasi
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Asupan 1706,4 59,6 57 239,1
Kebutuhan 1957,38 73,4 54,37 293,61
% Tingkat
87,18% 81,2% 104,84% 81,4%
Konsumsi
Kategori
Tingkat Baik Baik Baik Baik
Konsumsi
Keterangan:
Kategori asupan makan (Gibson, 2005):
Baik = ≥ 80%
Kurang = 51 – 79%
Buruk = < 51%
 Tabel Analisa Tingkat Konsumsi Pasien Berdasarkan Kebutuhan
Zat Gizi Setelah MRS
Energi Protein Lemak KH
Implementasi
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Asupan 1266,5 42,7 31,2 206
Kebutuhan di
2549 95,59 70,81 382,34
RS
% Tingkat
49,67% 44,67% 44,06% 53,88%
Konsumsi
Kategori
Tingkat Buruk Buruk Buruk Kurang
Konsumsi
Keterangan:
Kategori asupan makan (Gibson, 2005):
Baik = ≥ 80%
Kurang = 51 – 79%
Buruk = < 51%
5. Riwayat Personal
Menderita penyakit DM sejak tahun 2010. Dari keluarga tidak ada
yang mempunyai riwayat DM. Bekerja sebagai pegawai swasta. Jari
kaki ada yang diamputasi karena luka dan efek dari penyakit DM.
mengalami stroke ringan pada bagian tangan.

III. RENCANA INTERVENSI GIZI


INTERVENSI GIZI
1. Diet: DM 1808,56 kkal (Makanan Lunak)

2. Tujuan Diet
 Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi guna mempercepat proses penyembuhan.
 Menurunkan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan obat-obatan.
 Memberi cukup energy agar mencapai berat badan ideal.

3. Prinsip Diet
 Energi cukup
 Protein cukup
 Lemak sedang
 Karbohidrat cukup

4. Syarat Diet
 Energy sesuai syarat diet DM sebesar 2549 kkal.
 Protein 15% dari kebutuhan energy total, yaitu 95,59 gram.
 Lemak 25% dari kebutuhan energy total, yaitu 70,81 gram.
 Karbohidrat sisa dari kebutuhan energy total dikurangi protein dan lemak, yaitu 382,34 gram.
 Makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas.
 Diberikan 3x makanan utama dan 2x selingan dengan pemberian sesuai dengan kemampuan pasien.
 Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi pasien diberikan dalam porsi kecil.
 Penggunaan gula murni di dalam makanan atau minuman dibatasi.
 Asupan serat dianjurkan 25 gram/hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdaat pada buah dan sayuran.

5. Kebutuhan Zat Gizi :


Diketahui,
 TB Estimasi = 165,6 cm
 BB Estimasi = 76 kg
 BBI = 59 kg
 Umur = 47 tahun
Ditanya : Kebutuhan zat gizi ?
Jawab :
a. Kebutuhan Energy
Energy = 30 kkal/kg BBI
= 30 kkal/kg x 59 kg
= 1770 kkal
TEE = Energy x FA x FS
= 1770 kkal x 1,2 x 1,2
= 2549 kkal
b. Kebutuhan Protein
15 % x Energi Total
Protein =
4
15 % x 2549
=
4
= 95,59 gram
c. Kebutuhan Lemak
25 % x Energi Total
Lemak =
9
25 % x 2549
=
9
= 70,81 gram
d. Kebutuhan Karbohidrat
( Energi total) – ( Protein+ Lemak)
Karbohidrat =
4
2549 – (382,36+ 637,29)
=
4
= 382, 34 gram
6. Implementasi
Bentuk makanan yang diberikan kepada pasien adalah makanan lunak, dimana makanan yang diberikan dalam bentuk nasi tim karena agar
pasien lebih mudah untuk mengonsumsinya dikarenakan nafsu makan yang berkurang. Diberikan dengan frekuensi pemberian 3 kali makanan
utama dan 2 kali makanan selingan, diberikan secara oral karena dalam keadaan sadar.

IV. MONITORING, EVALUASI GIZI DAN KONSULTASI GIZI


MONITORING DAN EVALUASI GIZI KONSULTASI GIZI
1. Asupan  Memberikan diet yang sesuai dengan keadaan pasien.
Energi Protein Lemak KH  Menganjurkan pasien untuk menghabiskan makanan yang
Implementasi
(kkal) (gram) (gram) (gram) diberikan di rumah sakit agar mempercepat proses
Asupan 1266,5 42,7 31,2 206 penyembuhan, serta tidak mengonsumsi makanan dari luar
Kebutuhan 2549 95,59 70,81 382,34 rumah sakit.
% Tingkat  Peningkatan pengetahuan pasien tentang bahan makanan
49,67% 44,67% 44,06% 53,88%
Konsumsi yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada pasien penyakit
Kategori Tingkat DM, agar pasien dan keluarga memahami pentingnya diet.
Buruk Buruk Buruk Kurang
Konsumsi
Keterangan:
Kategori asupan makan (Gibson, 2005):
Baik = ≥ 80%
Kurang = 51 – 79%
Buruk = < 51%
2. Antropometri
Monitoring antropometri tidak dilakukan karena monitoring hanya dilakukan
dalam waktu satu hari sehingga tidak dapat menggambarkan berat dan tinggi
badan secara signifikan
3. Biokimia
Monitoring biokimia tidak dilakukan karena monitoring hanya dilakukan dalam
waktu satu hari sehingga tidak dapat menggambarkan biokimia secara signifikan
4. Pemeriksaan Fisik/Klinis
Keadaan pasien masih seperti pengkajian awal yaitu lemas.
5. Pembahasan Kasus
Berdasarkan hasil recall pada pasien, tingkat konsumsi pasien untuk energy
87,18% (baik), protein 81,2% (baik), lemak 104,84% (baik), karbohidrat 81,4%
(baik). Selama pasien dirawat di rumah sakit untuk mengetahui tingkat konsumsi
pasien terhadap makanan RS dilakukan Comstock. Tingkat konsumsi pasien
terhadap makanan RS adalah energy 49,67% (buruk), protein 44,67% (buruk),
lemak 44,06% (buruk), karbohidrat 53,88% (kurang). Rendahnya tingkat
konsumsi pada pasien saat di Rumah Sakit ini disebabkan karena pasien
mengalami kurangnya nafsu makan. Edukasi yang diberikan kepada keluarga
pasien adalah mengenai diet yang diberikan agar pasien tetap menaati dan
menghabiskan makanan yang diberikan agar dapat mempercepat proses
pemulihan penyakit yang dialami pasien.
+ Lampirkan menu sehari

Pembimbing Kasus Harian

Ni Made Dwi Endriani


NIP.19721112 199503 2 001

Anda mungkin juga menyukai