Anda di halaman 1dari 9

Asuhan Gizi dengan Metode International Dietetics

Nutrition Terminology (IDNT)


Kasus Diagnosis Medis Dispneu, Asma, Diabetes Mellitus,
dan Hipertensi

DISUSUN OLEH :

NAMA : WIDIASTUTI

NIM. P07131322019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN D4 ALIH JENJANG GIZI DAN DIETETIK

2023
Identitas Pasien
No RM :0
Nama : Ny. P
Umur 19 April 1960 (62 Tahun)
Ruang : Nakula
SKRINING PASIEN DEWASA

No Parameter Skor
1 Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan
dalam 6 bulan terakhir?
a. Tidak ada penurunan BB 0
b. Tidak yakin/tidak tahu/ baju terasa longgar 2
c. Jika ya, berapa penurunan BB tersebut
1 – 5 kg 1
6 – 10 kg 2
11 – 15 kg 3
> 15 kg 4
2 Apakah asupan makan berkurang karena tidak ada nafsu makan?
Tidak 0
Ya 1
Total Skor 1
3 Pasien dengan diagnosa khusus?
Tidak
Ya : Pasien ICU, HCU, PICU, Malnutrisi, Hemodialisa, Combustio, √
Rencana atau Pasca Operasi Mayor, Penyakit Degenerative,
Penurunan Imunitas, Diare, Gangguan Tiroid, Thalasemia,
Terpasang Stoma, Meningitis
Penyakit lain yang berdasarkan pertimbangan dokter berisiko
malnutrisi

Bila skor (Parameter 1 dan 2) ≥ 2 maka pasien dinyatakan berisiko malnutrisi


Bila parameter no 3 “Ya” tanpa dilakukan penilaian skor (parameter 1 dan 2) maka
pasien sudah dinyatakan berisiko malnutrisi

Kesimpulan : Berdasarkan hasil skrining, Tn. Y berisiko malnutrisi sehingga perlu


dilakukan asuhan gizi lanjut.
ASUHAN GIZI

CH.1.1 Nama : Ny.P


CH 1.1.1 Usia : 62 tahun (19 April 1960
CH 1.1.2 Jenis Kelamin : Perempuan
No RM :0
Bangsal : Nakula
Tanggal Masuk : 1 April 2023
Pengkajian : 3 April 2023
Diagnosa Medis : Dispneu, Asma, DM, HT

I. Assesment Gizi
A. Antropometri
AD. 1.1.1 Tinggi Badan
Estimasi TB diukur menggunakan Ulna
Ulna : 26,5 cm
Estimasi TB : Ulna (Iiayperuma)
= 97,252 + (2,645 ⨯ Ulna)
= 97,252 + (2,645 ⨯ 26,5)
= 97,252 + 70,0925
= 167,3 cm

AD. 1.1.2 Berat Badan


Estimasi BB diukur menggunakan LLA
LLA : 16 cm
Estimasi BB : LLA (Cerra,1984)
LiLa Ukur
= ⨯ (TB – 100)
LiLa Standar
16
= ⨯ (167,3 – 100)
29
= 0,55 ⨯ 67,3
= 37,3 kg
BB Ideal = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (167,3 – 100) – 10% (167,3 – 100)
= 67,3 – 10% (67,3)
= 67,3 – 6,73
= 60,57 kg

LiLa Ukur
Status Gizi : ⨯ 100%
LiLa Standar
15
= ⨯ 100%
29
= 55,2% (Gizi sangat Kurang/gizi buruk)
Klasifikasi %Percentile LiLA (Buku Saku CAGI, 2019)

<70% Gizi Buruk


70,1 – 84,9% Gizi Kurang
85 – 110% Gizi Baik
110 – 120% Overweight
≥120% Obesitas

Kesimpulan : Pengukuran TB dan BB tidak dapat dilakukan langsung


karena kondisi pasien yang tidak dapat berdiri sehingga pengukuran dilakukan
dengan LLA dan Ulna. Berdasarkan LLA, status gizi Ny. P termasuk dalam
kategori gizi sangat kurang.

B. Biokimia (Tanggal : 3 April )

Data Hasil Nilai


Kode Satuan Keterangan
Laboratorium Laboratorium Rujukan
BD 1.2.1 Ureum 57 mg/dL 10 – 45 tinggi
BD 1.2.2 Kreatinin 1,17 mg/dL 0,5 – 1,10 Tinggi
BD 1.2.5 Natrium 136,99 mmol/L 135 – 145 Normal
BD.1.2.7 Kalium 2,34 mmol/L 3,5 – 5,5 Rendah
BD 1.4.2 SGPT 33 U/L 8 - 40 Normal
BD 1.4.3 SGOT 23 U/L 8 – 37 Normal
BD 1.5.2 GDS 438 mg/dL 70 – 140 Tinggi
BD 1.5.3 HgbA1c 5,4 % <5,4 Positif
BD 1.10.1 Hemoglobin 10,3 g/dL 13,0 – 18,0 Rendah
BD 1.10.2 Hematokrit 33,6 % 39 – 54 Rendah

Kesimpulan : Berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan bahwa kadar


GDS tinggi diperkuat dengan hasil pemeriksaan HgA1c positif, sehingga
menunjukkan bahwa pasien mengalami gangguan pada produksi gula darah. Pada
penelitian (Utami, 2018) beberapa komplikasi kronik DM menyebabkan
gangguan pada fungsi ginjal dengan kejadian yang tinggi sebesar 20-40% yang
dapat menghambat pembentukan eritroprotein sebagai pembentukan hemoglobin
dan menyebabkan kadar hemoglobin dan hematokrit pasien rendah, selain itu
gangguan fungsi ginjal menyebabkan kadar kreatinin tinggi. Hormon insulin
menjadi salah satu hormon penting yang berperan dalam homeostasis kalium,
dimana apabila glikogen disimpan di dalam sel maka kalium disimpan secara
bersamaan dalam sel tersebut, sehingga kalium dilepaskan kedalam cairan
ekstraseluler dan menyebabkan kadar kalium rendah (Nurpalah, 2014).

C. Clinis/Fisik
PD 1.1.1 Keadaan Umum : Composmentis
PD 1.1.9 Vital Sign
Nilai
Tanda Vital Hasil Satuan Keterangan
Rujukan
Tekanan Darah 121/72 mmHg 120/80 Normal
Nadi 96 x/menit 60-100 Normal
RR 22 x/menit 20-24 Normal
Suhu 36,7 0
C 36-37 Normal

Gangguan Gastointestinal
Mual : Tidak ada
Muntah : Tidak ada
Diare : Tidak ada
Konstipasi : Tidak ada
Gangguan Mengunyah : Ada, gigi tanggal
Gangguan Menelan : Tidak ada
Lain-lain :

Kesimpulan : Keadaan umum pasien composmentis, tidak ada gangguan


pada tanda-tanda vital namun pasien mengalami kesulitan mengunyah
dikarenakan gigi yang tanggal akibat faktor usia.

D. Dietary History
1. Alergi Makanan : Tidak Ada
2. Pantangan Makanan : tidak ada
3. Diet yang Dijalani : Tidak Ada
4. Asupan Makanan :
Hasil FFQ

Bahan Berat Frekuensi Konsumsi Zat Gizi


URT
Makanan (g) Hr Mg Bln Per Hari E P L KH
Nasi 1,5 ctg 150 2 300 539,2 9 0,9 119,4
Tahu 1 ptg 50 3 21,4 17,1 2,3 1 0,2
Tempe 1 ptg 25 3 10,7 21,5 2,2 0,9 1,4
Terong 1 ptg 25 3 10,7 3 0,1 0 0,6
Buncis 1 sdk syr 50 3 21,4 19,2 0,1 1,5 0,4
Pisang 1 bh 75 3 32,1 34,6 0,3 0,3 7,8
Mangga 5 ptg 50 2 3,3 1,7 0 0 0,4
Roti
1 bh 50 1 50 170,3 2,8 8,1 21,6
manis
Teh
Gula
1 sdm 10 3 30 118,1 0 0 28,2
Pasir
Total Asupan Per Hari 924,7 16,8 12,7 180
Energi Protein Lemak KH
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Asupan Oral 924,7 16,8 12,7 180
Kebutuhan 1726,3 60,57 38,36 263,1
% Asupan 53,6 27,7 33,1 68,4
Interpretasi Kurang Kurang Kurang Kurang

Recall (FH.7.2.8)

Energ
Men Bahan Bera Protei Lema Karbohidr
Waktu i
u Makanan t (g) n (g) k (g) at (g)
(kkal)
Pagi Bubu Beras giling.
25 89,1 2,1 0,4 19,3
(13/3) r Mentah
Malam Bubu Beras giling.
25 89,1 2,1 0,4 19,3
(12/3) r mentah
Siang Bubu Beras giling.
25 89,1 2,1 0,4 19,3
(12/3) r mentah
Total Asupan 267,3 6,3 1,2 57,9

Energi Protein Lemak KH


(kkal) (gram) (gram) (gram)
Asupan Oral 267,3 6,3 1,2 57,9
Standar RS 1700 65,5 45,5 252
% Asupan 15,7 9,6 2,6 22,9
Interpretasi Kurang Kurang Kurang Kurang

Klasifikasi tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sebagai


berikut (WNPG, 2004):
a. Kurang : <80% AKG
b. Baik : 80 – 110 % AKG
c. Lebih : >110% AKG

Kesimpulan : Berdasarkan hasil SQFQQ kebiasaan makan pasien sedikit,


tidak mengkonsumsi lauk hewani dengan alasan kesulitan mengunyah, sehingga
rata-rata asupan makan pasien per hari masuk dalam kategori kurang.
Berdasarkan hasil recall, asupan makan pasien masuk dalam kategori kurang.

E. Riwayat Penyakit Pasien


Keluhan : lemas, demam 3 HSMRS
Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada
Riwayat Penyakit Sekarang :sesak nafas, DM, HT
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
Riwayat Pengobatan : Tidak ada

II. Diagnosa Gizi


NI 2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan terbatasnya daya terima makanan
ditandai dengan hasil recall kategori kurang yaitu energi 15,7%, protein
9,6%, lemak 2,6%, karbohidrat 22,9%
NI 5.1 Peningkatan kebutuhan protein berkaitan kadar hemoglobin rendah 10,3
g/dL
NI 5.4 Penurunan kebutuhan karbohidrat sederhana berkaitan dengan penyakit DM
ditandai dengan hasil laboratorium GDS 170 mg/dL
NC 1.2 Kesulitan mengunyah berkaitan asupan makanan berkurang

III. Intervensi Gizi


A. Tujuan Diet
1. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan
2. Membantu menurunkan kadar gula darah
3. Meningkatkan pengetahuan terkait makanan dan zat gizi

B. Syarat Diet
1. Energi sesuai kebutuhan
2. Protein 1 g/kg BBI
3. Lemak cukup 20% dari total kebutuhan
4. Karbohidrat cukup by different (sisa dari total energi dikurangi protein dan
lemak)
5. Membatasi karbohidrat sederhana
6. Memperhatikan 3J (Jadwal, Jenis, Jumlah)
7. Tinggi serat
8. Makanan tinggi kalium
9. Ekstra Asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12

C. Terapi Diet
DM 1300 kkal Rendah Garam

D. Kebutuhan Gizi (Perkeni)


BMR = 30 ⨯ BBI
= 30 ⨯ 60,57
= 1817,1
TE = (BMR + Fa) – Fu
= (1817,1 + 10% 1817,1) – (15% ⨯ 1817,1)
= (1817,1 + 181,71) – 272,565
= 1726,3 kkal
Protein = 1 g/kg BBI
= 1 ⨯ 60,57
= 60,57 g
Lemak = 20% ⨯ 1726,3
= 345,2 kkal
= 38,36 g
KH = TE – Protein – Lemak
= 1817,1 – 242,28 – 345,2
= 1052,4 kkal
= 263,1 g

E. Implementasi/Pemesanan Diet
ND 1.1 Jenis Diet : DM 1300 kkal Rendah garam
ND 1.2.1 Bentuk : Lunak
ND 1.3 Frekuensi : 3⨯ makanan utama 2⨯ makanan selingan
ND 1.5 Rute : Oral

IV. Rencana Monitoring Evaluasi

Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur


Antropometri Berat Badan 2 minggu Tidak mengalami
penurunan
Biokimia GDS 3 hari Mencapai normal
Kalium
Fisik/Klinik
Dietary Energi Setiap hari Sesuai kebutuhan
Protein
Lemak
Karbohidrat

V. Rencana Konsultasi Gizi


Permasalahan/materi Konseling :
1. Asupan makan kurang
2. Asupan mineral kalium kurang
3. Kadar glukosa tinggi
4. Pengetahuan yang kurang terkait makanan
dan zat gizi
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Tujuan Konseling :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang diet DM
1300 dan Rendah Garam
2. Meningkatkan pengetahuan terkait
pemilihan makanan yang benar untuk
membantu pemulihan

Tempat : Ruang rawat inap


Waktu : ± 15 menit
Media : Leaflet DM 1300 kalori, Leaflet Rendah
garam, Leaflet Bahan Penukar
Metode : Diskusi dan tanya jawab
Isi Materi Konseling :
1. Pengertian diet DM dan Rendah garam
2. Tujuan diet DM dan tinggi kalium
3. Makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan
4. Contoh menu sehari

Anda mungkin juga menyukai