Anda di halaman 1dari 18

REVISI

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) PADA PASIEN ASMA DI RUANG


RAWAT INAP DANAU BETUNG/2 RSUD SELASIH KABUPATEN PELALAWAN

LAPORAN KASUS KECIL


ASUHAN GIZI KLINIK (AGK)

Disusun oleh :
Annisa alifya rizal
P031913411004

POLITEKNIK KESEHATAN RIAU


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JURUSAN GIZI
2022
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Ruang/Kamar : Danau Betung/2
No Rekam Medis : 040383
Ruang Rawat : Danau Betung
Tanggal Lahir : 28 September 1955
Usia : 57 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa Medis : Asma
Suku/Bangsa : Melayu/WNI
Tanggal pengkajian : 11 Maret 2022

B. Gambaran Kasus
Ny. S usia 57 tahun (sudah menikah) masuk ke RS pada 10 Maret 2022 lalu
dirawat di Ruang Danau Betung dengan Diagnosa Asma. Sebelum masuk rumah sakit
Ny. S mengeluh sesak nafas, mual, muntah jika batuk, nyeri kedua dada, terasa lemah
saat berjalan dan kesulitan bernafas. Berat badan 80,9 dan tinggi badan 150 cm.
selama sakit Ny. S mengalami penurunan nafsu makan dan baju terasa longgar.
Sebelum sakit Ny. S suka mengkonsumsi teh manis, suka mengkonsumsi makanan
cepat saji. Berdasarkan food recall pasien selama 24 jam pasien hanya mengkonsumsi
: pagi : bubur 1p, siang : nasi 1p + sup daging 1p + tempe goreng 1 ptg + semangka ,
malam : nasi 1p + ikan tuna kecap 1 ptg, selingan : teh manis

C. Skrining Gizi

Skrining gizi adalah proses identifikasi adanya risiko malnutrisi akibat penyakit
pada pasien baru secara cepat dan tepat. Tujuan dari skrining gizi untuk mengetahui
tingkat risiko malnutrisi pasien baru sedini mungkin, sehingga pasien yang berisiko
malnutrisi dapat segera dikaji masalah gizinya dan mendapat intervensi gizi yang
tepat, sehingga status gizi pasien selama dirawat dapat diperbaiki dan tidak semakin
memburuk.
Skrining gizi yang digunakan untuk pasien rawat inap dewasa di RSUD Selasih
Kabupaten Pelalawan adalah Malnutrition Screening Tool (MST). MST merupakan
sebuah metode skrining gizi yang sederhana, cepat dan valid untuk mengidentifikasi
pasien dengan risiko malnutrisi.
Skirining gizi yang digunakan untuk pasien rawat inap dewasa di RSUD Selasih
Kabupaten Pelalawan adalah Malnutrition Screening Tool (MST).
Pengkajian dilakukan secara : Auntoamnesa (langsung)
Hari/Tanggal : Jumat, 11 Maret 2022
Pukul : 12.00 WIB
Kondisi umum (kesadaran) : Baik (Composmentis)

Table 1 Kuesioner Malnutrition Screening Tool (MST)

No Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
diinginkan dalam 6 bulan terakhir?
a. Tidak penurunan berat badan
b. Tidak yakin/ Tidak tahu/ Terasa baju lebih longgar
c. Jika ya, berapa penurunan berat badan tersebut 0
1 – 5 kg
6 – 10 kg 2√
11 – 15 kg
≥15 kg
Tidak yakin penurunannya 1
2
3
4
2
2. Apakah asupan makan berkurang karena berkurangnya nafsu
makan?
a. Tidak
b. Ya 0
1√
Total 3
3. Pasien dengan diagnosa khusus : (√ ) Ya ( ) Tidak

(Diabetes mellitus, gagal ginjal, penyakit hati, penyakit


pernapasan berat, bedah digestif, tranplantasi sumsum tulang,
cidera kepala berat, luka bakar, kanker, stroke, pneumonia)

Bila skor ≥2 dan atau pasien dengan diagnosis/kondisi khusus yang


dilakukan pengkajian lanjut oleh Tim Terapi Gizi (TTG

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengkajian skrining gizi dengan menggunakan


Malnutrition Screening Tool (MST). Total skrining Ny. S adalahl 3, beresiko malnutrisi.
Selanjutnya Dietisien akan melakukan assessment/pengkajian gizi pada pasien dengan
kriteria risiko malnutrisi (berdasarkan MST) dan pasien dengan diagnosis penyakit Asma.
D. Assesment Gizi
1. Data Antropometri (AD)
Hasil dari pengkajian antropometri Ny. S pada tangga 11 Maret 2022
didapatkan data sebagai berikut :

Tabel 2 Data Pengukuran Antropometri

STANDAR
DATA TERKAIT
DOMAIN PEMBANDING/NILAI KETERANGAN
GIZI
NORMAL
AD. 1. 150 cm Estimasi Tinggi
Tinggi badan:
Badan TB = 64,19 –
(0,04 x U) +
(2,02 x TL) =
64,19 – (0,04 x
49) +(2,02 x 45)
= 150 cm

AD. 1.1.2 80,9 kg Estimasi Berat


Berat badan :
Badan Lila = -64,6 +
2,15 x lila + 0,54
x tb = -64,6 +
(2,15 x 30) +
(0,54 x 150) = -
64,6 + 64,5 + 81
= 80,9 kg

AD.1.1.5 35,9 kg/m2 (normal) IMT menurut WHO: IMT = BB/(TB)2


IMT =80,9/(1,50)2=
<18,5 : kurang 35,9 kg/m2
>18,5-24,9 : Normal (obesitas)
>25,0-29,9 : Overweight
>30,0 : Obesitas

Kesimpulan : Berdasarkan hasil antropometri Ny. S didapatkan IMT yaitu 35,9


kg/m2 dengan status gizi lebih/obesitas.

2. Data Biokimia (BD)


Berikut adalah hasil pemeriksaan laboratorium Ny. S :
Tabel 3 Hasil Pemeriksaan Laboratorium

DOMAIN DATA TERKAIT PEMBANDING / KETERANGAN


NILAI NORMAL
Hematologi
BD.1.10.1 12 g/dL 12 – 15 g/dL Normal
Hemoglobin
BD.1.10.2 36 % 36 – 48% Normal
Hematocrit
BD.1.10 341.800 /mm3 150.000 – 400.000 Normal
/mm3
Trombosit
Kimia Klinik
BD.1.5.2 100,60 mg/dl 70-200 mg/dl Normal
Gula darah
sewaktu
Kesimpulan : Berdasarkan hasil biokimia didapatkan hasil Ny. S dalam kondisi normal
3. Pemeriksaan Fisik dan Klinis (PD)
Berikut adalah hasil pemeriksaan fisik dan klinis pada Ny. S:
Tabel 4 Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis
STANDAR
PEMBANDING/
DOMAIN DATA TERKAIT KETERANGAN
NILAI
NORMAL
Fisik
PD.1.1.1.  Sesak Tidak lemah, Sesak, muntah
Penampilan  Muntah jika tidak sesak dan jika batuk, mual,
Keseluruhan batuk dapat beraktifitas nyeri kedua dada,
 Mual normal lemah saat
 Sesak  Nyeri kedua berjalan, sulit
 Muntah jika dada bernafas dan
batuk  Terasa hanya bisa
 Mual lemah saat berbaring
 Nyeri kedua berjalan ditempat tidur
dada  Kesulitan
 Terasa lemah (bedrest)
bernafas
saat berjalan
 Kesulitan
bernafas
 Penurunan
nafsu makan
Klinis
PD.1.1.9.Tanda-
tanda vital
 TD (mmHg)
120/80 120/80 Normal
 Nadi (x/mnt)
 Suhu (oC) 100 60-100
36 36-37
Kesimpulan : Berdasarkan data fisik didapatkan Ny.D dalam kondisi sesak, muntah jika
batuk, mual, nyeri dada, lemah , sulit bernafas dan terjadinya penurunan nafsu makan
sedangkan berdasarkan data klinis Ny.D dalam keadaan normal.
4. Riwayat Makan (FH)
a. Riwayat Makan Sebelum Sakit (SMRS)

Riwayat makan pasien sebelum sakit atau sebelum masuk rumah sakit dianalisis
menggunakan Food Frequency Quesioner (FFQ) dilakukan wawancara dengan pasien
atau keluarga pasien yang dilakukan pada tanggal 11 maret 2022.

Table 4 Kebiasaan Makan

Bahan Makanan Frekuensi Jenis/makan URT Berat


(gr)

Nasi 3x Nasi 1p 100 gr

Ikan 2x Ikan goreng 1 ptg 70 gr

Ayam 1x Ayam goreng 1 ptg 50 gr

Bayam 1x Bayam bening 1 mangkok 100 gr

Tempe 1x Tempe goreng 1 ptg 40 gr

Tahu 1x Tahu goreng 1 ptg 40 gr

Bakso 2x Bakso 1 porsi 200 gr

Cake 3x Bolu 2 ptg 40 gr

Berikut adalah hasil analisis kebiasaan asupan Ny. S sebelum sakit melalui Food
Frequency Quesioner (FFQ) yang dilakukan pada tanggal 11 Maret 2022:

Table 5 Hasil FFQ Kebiasaan Makan Pasien


Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (gr) (gr) (gr)

Asupan 2016 kkal 109 gr 71 gr 233 gr


AKG 1800 kkal 60 gr 50 gr 280 gr

Kecukupan 112% 180% 142% 83%


Kesimpulan : Berdasarkan riwayat makan SMRS diketahui melalui FFQ didapatkan
kecukupan energi berlebih (112%), protein berlebih (180%), lemak berlebih (142%) dan
karbohidrat cukup (83%).
b. Riwayat Makan Setelah Sakit

Berikut riwayat makan seteah sakit menggunakan form recall 24 jam


dilakukan dengan pasien atau keluarga pasien yang dilakukan pada tanggal 11
maret 2022.

Table 6 Hasil Recall Pasien


Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (gr) (gr) (gr)

Asupan 985,45 kkal 36,35 gr 24,87 gr 158,92 gr

Kebutuhan 1429,74 kkal 53 gr 31 gr 232 gr

Kecukupan 68% 68% 80% 69%

Kesimpulan : Berdasarkan riwayat makan Ny. S setelah masuk rumah sakit diketahui
melalui recall 24 jam didapatkan kecukupan energi kurang (68%) protein kurang (68%) ,
lemak cukup (80%) , karbohidrat kurang (69%) .
5. Riwayat Pasien

STANDAR
DOMAIN DATA TERKAIT PEMBANDING/ KETERANGAN
NILAI NORMAL
CH.1.1.1 57 tahun - -
Umur
CH.1.1.2 Perempuan -
Jenis
Kelamin
CH.1.1.6 Belum pernah - Belum pernah
Edukasi memperoleh edukasi gizi memperoleh
sebelumnya edukasi gizi

CH.2.1.4 Ny. S dalam keadaan - Ny. S dalam


Excretory Asma keadaan Asma
CH.3.1.6 Tidak bekerja - Tidak bekerja
Pekerjaan
Kesimpulan : Ny. S berusia 57 tahun dalam keadaan Asma.
E. Diagnosa Gizi

Diagnosis gizi adalah kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama masalah gizi yang
merupakan tanggung jawab dietisien. Setelah dilakukan pengkajian gizi maka ditegakkan
diagnose gizi Ny. S. Berikut adalah diagnose Ny. S:

Tabel 7 Diagnosa Gizi

Problem Etiologi/Akar Masalah Sign Symptom


NI.2.1 Asupan oral tidak Penurunan nafsu makan Tingkat kecukupan
adekuat selama sakit asupan hasil recall 24 jam
di RS kurang dari 80%
(energi 68%, protein
68%, karbohidrat 69%)
NB. 1.7 Pemilihan makan Kurang terpapar informasi Asupan energi (112%),
yang salah yang akurat terkait gizi protein (180%), lemak
sebelumnya (142%) berlebih
Kesimpulan :
1. NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan selama
sakit ditandai dengan tingkat kecukupan asupan hasil recall 24 jam di RS kurang dari
80% (energi 68%, protein 68%, karbohidrat 69%)
2. NB. 1.7 Pemilihan makan yang salah berkaitan dengan Kurang terpapar informasi
yang akurat terkait gizi sebelumnya ditandai dengan Asupan energi (112%), protein
(180%), lemak (142%) berlebih

F. Intervensi Gizi
a. Perencanaan
1. Tujuan Diet :
 Diet Energi Tinggi Protein Tinggi
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein
 Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
2. Preskripsi Diet :
Jenis Diet : Diet Energi Tinggi Protein Tinggi
Bentuk makanan : Makanan Biasa
Frekuensi pemberian: 3 makanan utama 2 selingan
Cara pemberian : Oral
Syarat Diet :
- Energi tinggi yaitu 1429,74 kkal
- Protein tinggi yaitu 53 gr
- Lemak cukup yaitu 31 gr
- karbohidrat cukup 232 gr
- Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
- Makanan yang berbumbu tidak tajam
- Bahan makanan yang dianjurkan seperti nasi, roti, gula pasir, daging,
ayam, telur, ikan, tempe, tahu, bayam, buncis, wortel, buah-buahan segar.
- Bahan makanan yang tidak dianjurkan seperti santan kental
Prinsip diet :
Energi : 1429,74 kkal
Protein : 53 gr
Lemak : 31 gr
Karbohidrat : 232 gr
Perhitungan Kebutuhan menggunakan rumus Mifflin :
BBI :
= (TB – 100) – (TB – 100) x 15%
= (150 – 100) – (150 – 100) x 15%
= 50 – (50 x 15%)
= 42,5 kg
Rumus Mifflin :
BMR :
= (10 x BB) + ( 6,25 x TB) – (5 x U) – 161
= (10 x 42,5) + ( 6,25 x 150) – (5 x 57) – 161
= 425 + 937,5 – 285 – 161 = 916,5 kkal
Energi : BMR x Fa x Fs
= 916,5 kkal x 1,2 x 1,3 = 1429,74 kkal
Protein : 15% x 1429,74 : 4 = 53 gr
Lemak : 20% x 1429,74 : 9 = 31 gr
Karbohidrat : 65% x 1429,74 : 4 = 232 gr
b. Implementasi
1. Terapi Diet
a) Rencana Intervensi Diet
Rencana intervensi diet Ny. S dilakukan pada tanggal 11 Maret 2022 dengan
memperhatikan prinsip diet Ny. S. Rencana diet diberikan secara bertahap hingga
mencapai tingkat asupan yang baik yaitu lebih dari 80%. Mengacu pada hasil
recall 24 jam di rumah sakit dengan kecukupan energi 68% maka rencana
intervensi diet akan ditingkatkan 100%. Berikut rencanan terapi diet untuk Ny. S.

Table 8 Rencana Intervensi Diet

Zat Gizi Target Pemberian (100%)

Energi 1429,7 kkal

Protein 53 gr

Lemak 31 gr

Karbohidrat 232 gr

Pembagian Menu Sehari

Makan Pagi (20%) Selingan Pagi (10%) Makan Siang (30%)

Energi : 286 kkal Energi : 143 kkal Energi : 429 kkal

Protein : 10,6 gr Protein : 5,3 gr Protein : 16 gr

Lemak : 6,2 gr Lemak : 3,1 gr Lemak : 9 gr


Karbohidrat : 46 gr Karbohidrat : 23 gr Karbohidrat : 67 gr

Selingan Pagi (10%) Makan Siang (30%)

Energi : 143 kkal Energi : 429 kkal

Protein : 5,3 gr Protein : 16 gr

Lemak : 3,1 gr Lemak : 9 gr

Karbohidrat : 23 gr Karbohidrat : 67 gr
b) Implementasi Menu

Berikut implementasi menu diet yang disusun untuk Ny. S:

Table 9 Menu Pasien

Waktu Menu Bahan makanan Berat (gr) E (kkal) P (gr) L (gr) KH (gr)

Pagi Nasi 100 gr 130 2,4 0,2 28,3

ikan gabus bakar Ikan gabus 70 gr 58,7 12,7 0,5 0

Bening bayam Bayam 100 gr 7,9 1 0,1 1,3

Tempe bakar Tempe 40 gr 94,8 4,3 6 7

SUBTOTAL 292 21 6,8 36,9

Selingan Jus buah naga Buah naga 200 gr 142 3,4 6,2 18

SUBTOTAL 142 3,4 6,2 18

Siang Nasi 100 gr 130 2,4 0,2 28,3

Krengseng Ikan nila Ikan nila 100 gr 89 18,7 1 0

Tumis tempe Tempe 30 gr 59,7 5,7 2,3 5,1

Bening buncis, wortel, Wortel 30 gr 9,4 0,5 0,1 2


toge

Buncis 30 gr 10,5 0,6 0,1 2,4

Toge 30 gr 18,3 2 1 1,4

Minyak 5 gr 43,1 0 5 0

Apel 100 gr 59 0,2 0,4 15,3

SUBTOTAL 420 30 10,1 55

Selingan Roti selai strawberry 55 gr 138,6 4,1 1,4 27

SUBTOTAL 138,6 4,1 1,4 27

Siang Nasi 100 gr 130 2,4 0,2 28,3

Patin kuah kuning Ikan patin 100 gr 159,9 13 12 0

Tumis wortel+labu siam Wortel 30 gr 9,4 0,5 0,1 2

Labu siam 30 gr 6 0,3 0,1 1,3

Stik tahu Tahu 50 gr 38 4,1 2,4 0,9

Minyak 5 gr 43,1 0 5 0

Jeruk 100 gr 42 0,9 0,1 12

SUBTOTAL 432 21,2 20 16,2


TOTAL 1424,6 79,7 46 150
G. Edukasi/Konseling Gizi
Tujuan :
 Memberi informasi kepada pasien tentang diet energi tinggi protein tinggi
 Menambah pengetahuan pasien mengenai pola makan yang sehat dan
seimbang
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Tempat : Ruang Danau Betung
Waktu : 12.00 WIB
Alat/Media : Leafleat
Materi :
 Menjelaskan materi mengenai diet energi tinggi protein tinggi
 Menjelaskan sumber makanan yang dianjurkan
 Menjelaskan sumber makanan yang tidak dianjurkan
H. Monitroring dan Evaluasi Gizi
Setelah dilakukan skrining gizi, pengkajian gizi, diagnosis gizi dan intervensi gizi.
langkah selanjutnya adalah melakukan monitoring dan evaluasi gizi. Berikut adalah
hasil monitoring dan evaluasi Ny. S :
Tabel 10 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring Evaluasi

Parameter Metode Target Evaluasi

Asupan makan Food recall Energi : 1429,7 Energi : 1424,6


kkal kkal
Protein : 53 gr Protein : 79,7 gr
Lemak : 31gr Lemak : 46 gr
KH: 232 gr KH: 150 gr

Fisik Wawancara Tidak ada mual Mual dan muntah


dan muntah berkurang
Behavior (Perubahan Wawancara Meningkatkan Pasien sudah
sikap dan perilaku pengetahuan paham
gizi) pasien terkait diit
yang dijalankan
dan pemilihan
makanan yang
tepat sesuai
dengan pedoman
gizi seimbang

Anda mungkin juga menyukai