Dihadapkan dengan pasien Ny. Sr berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan
keluhan nyeri perut bagian bawah hilang timbul + 1 minggu, mual, muntah.
Setelah diperiksa dokter, pasien didiagnosa menderita penyakit Kolik Abdomen
App Dd Isk, Ckd Pro Hd, Diabetes Melitus (Dm), Hipertensi. Saat dilakukan
Asesmen pasien mengaku bahwa masih merasakan nyeri perut hilang timbul.
Sebelum datang ke rumah sakit, pasien mengatakan mempunyai Riwayat penyakit
DM dan hipertensi. Hasil pemeriksaan antropometri pasien didapatkan panjang
LILA 28 cm dan ULNA 27 cm. Hasil pemeriksaan biokimia Ny. Sr pada tanggal
26 agustus 2022 yaitu kadar GDS 365mg/dl, ureum 87mg/dl, kreatinin 3,37mg/dl,
natrium 130,92 mmol/l, chloride 95,77 mmol/l, eritrosit 3,86 juta/ul, hemoglobin
10,3g/dl, hematokrit 30%, lekosit 20,15ribu/ul. Pada tanggal 27 Agustus 2022
dilakukan pemeriksaan kembali yaitu dengan hasil glukosa strip 1 209mg/dl,
glukosa strip 2 218mg/dl. Pada tanggal 28 Agustus 2022 dilakukan pemeriksaan
yang ketiga kalinya yaitu dengan hasil 2 glukosa strip 1 164mg/dl. Pada tanggal
29 Agustus 2022 dilakukan pemeriksaan kembali yaitu dengan hasil glukosa strip
1 165mg/dl. Pada tanggal 30 Agustus 2022 dilakukan pemeriksaan kembali yaitu
dengan hasil GDS 116mg/dl dan kreatinin 9,01mg/dl. Hasil pemeriksaan fisik
klinis NY. SR 36 yaitu Pasien dalam keadaan sadar, composmetis. Yang ditandai
dengan Respiratory rate 20x/menit. Denyut nadi 99x/menit suhu 36,5C dan
tekanan darah 154/96 mmHg. Pola makan pasien sebelum masuk rumah sakit
dapat dilihat dari hasil wawancara pada form Food Frekuensi Questiner yaitu
pasien biasa makan 2x makan utama dan sering mengkonsumsi nasi 2x/hari
sebanyak 1 centong dengan lauk hewani ayam goreng dan ikan lele 2-3x/minggu
dan lauk nabati yaitu tempe goreng 1x/hari dan tahu goreng 1x/hari. Selain itu
pasien menyukai buah pisang, semangka dan jeruk manis 3-4x/minggu. Pasien
mengatakan bahwa sayuran yang disukainya yaitu sayur bening dan sayur sop
Dan selingan yang biasa dikonsumsi yaitu roti kemasan 2x/hari sebanyak 1
potong, singkong putih, roti sisir dan wafer. Pada saat di rumah sakit, pasien
mendapatkan diet BN DG DM RG dengan bentuk makanan lunak. Asupan
makanan Ny. SR saat dirumah sakit yaitu diberikan bubur nasi dihabiskan ½
porsi.
FORMAT ASUHAN GIZI (IDNT)
A. Identitas Pasien
1. Data Personal (CH)
Kode IDNT Jenis Data Data Personal
CH.1.1 Nama Ny.Sr
CH.1.1.1 Umur 55 tahun
CH.1.1.2 Jenis Kelamin perempuan
CH.1.1.5 Suku/etnik
CH.1.1.9 Peran dalam keluarga Ibu Rumah tangga
Diagnosis medis Kolik Abdomen App Dd Isk, Ckd
Pro Hd, Diabetes Melitus (Dm),
Hipertensi.
a. >20 a. Skor 0
b. 18.5-20 b. Skor 1
c. <18.5 c. Skor 2
2 Presentase penurunan berat badan secara tidak sengaja (3-6
bulan yang lalu) a. Skor 0
a. <5 % b. Skor 1
b. 5-10% c. Skor 2
c. >10%
3 Pasien menderita penyakit berat dan atau asupan makan tidak
adekuat >5 hari a. Skor 0
a. Tidak b. Skor 2
b. Ya
Skor 2
Kesimpulan: Beresiko sedang malnutrisi.
Keterangan: Skor 2, 0: resiko rendah, skor 1: resiko sedang, skor > 2: resiko
C. Antropometri (AD.1.1)
Kode IDNT Jenis Data Keterangan
AD.1.1.1 Tinggi Badan 164,08
AD 1.1.2 Berat Badan
AD 1.1.4 Perubahan Berat
Badan
AD.1.1.5 IMT
LILA 28 cm
ULNA 27 cm
d. Menghitung IMT
berat badan aktual
=
tinggi badan ²
84 84
= = = 31,34 kg/m2
1,64 ² 2,68
Tabel 2. Kategori IMT
<18,5 Kurus/kurang
18,5-22,9 Normal
23,0-24,9 Overweight
25-29,9 Obesitas
>30 Obesitas II
Sumber : Kemenkes,2018
Kesimpulan :
Perhitungan IMT Ny.Sr mendapat hasil 31,34 dengan keterangan IMT Tn.
Sr yaitu Obesitas (Wahyuni, Rahmah, & Pranata, 2020).
% lila = 28 cm : 30,3 (standar LILA untuk umur 55-64,9) x 100 = 92%
(Rumus WHO)
Status gizi Ny. S menurut Klasifikasi LILA adalah Normal, yaitu 92%
(menggunakan rumus WHO).
D. Biokimia (BD)
Tanggal :
Kode Data
Hasil Nilai Rujukan Ket.
IDNT Biokimia
GDS 365mg/dl >200 Tinggi
Ureum 87mg/dl 12-33 Tinggi
Kreatinin 3,37 mg/dl 0,5-1,1 Tinggi
Natrium 130,92 mml 135-145 Rendah
Chloride 95,77mmol/l 94-111 Normal
Eritrosit 3,86 jt/ul 4-5 jt/ul Rendah
HB 10,3 g/dl 12-17,3 Rendah
Hematrokit 30% 36-42 Rendah
Lekosit 20,15 rb/ul 5000-10000 Tinggi
Kesimpulan:
- Ureum pada pasien tergolong tinggi, dikarenakan PGK terjadi
peningkatan kadar ureum dan mengakibatkan terjadinya uremia yaitu
suatu sindrom klinik yang terjadi pada semua organ akibat
meningkatnya kadar ureum. (Iredem K.A., dkk, 2016)
- Kreatinin pada pasien tergolong tinggi karena, kreatinin serum telah
menjadi petanda serum paling umum dan murah untuk mengetahui
fungsi ginjal. Kadar kreatinin serum meningkat pada pasien gagal
ginjal non dialisis. Sekitar 57% dari pasien gagal ginjal non dialisis
memiliki kadar kreatinin 7-12 mg/dL. (Alfonso.A, dkk, 2016)
- Natrium dalam darah rendah dikarenakan penyakit DM. hal ini
memiliki korelasi bermakna antara kadar GDS kriteria buruk dengan
kadar elektrolit (natrium, kalium) (Puspa, 2019)
- Eritrosit tergolong rendah pada pasien gagal ginjal kronik beragam
etiologinya, diantaranya menurunnya usia eritrosit dan defisiensi besi
(saputra, 2017)
- pada gagal ginjal kronik disebabkan berkurangnya sel darah merah
akibat turunnya kadar hormon eritropoetin (EPO). Salah satu terapi
pada pasien gagal ginjal kronik adalah dengan hemodialisis, tetapi cara
ini dapat menimbulkan komplikasi diantaranya anemia yang semakin
parah.
- Penurunan jumlah eritrosit yang merupakan pengaruh dari toksin
ureum terhadap sel darah merah sehingga mudah mengalami
hemolisis. Dapat kita simpulkan bahwa peningkatan ureum di dalam
darah pada pasien gangguan fungsi ginjal diikuti dengan penurunan
kadar hematrokit. (medicine R, 2020)
E. Pemeriksaan Fisik/Klinis (PD.1.1)
Kode IDNT Data Biokimia Hasil
PD.1.1.1 Penampilan Keseluruhan Composmetis.
PD.1.1.2 Bahasa Tubuh
PD.1.1.6 Kepala dan mata
PD.1.1.9 Vital sign
Nadi 99x/menit
Suhu 36,5 C
Respirasi 20x/menit
Tekanan darah 154/96 mmHg
PD 1 Sistem Pencernaan
Pemeriksaan Penunjang :
Kesimpulan :
Hasil Pemeriksaan Tekanan darah tinggi yaitu 154/96 mmHg, sedangkan
batas normal tekanan darah adalah 120/80 mmHg menunjukkan pasien
mengalami penyakit hipertensi stage 1 (Wahyuni, Rahmah, & Pranata,
2020)
Kesimpulan :
Lingkungan makan pasien sebelum masuk rumah sakit baik memakan
makanan hampir sesuai dengan gizi seimbang seperti makanan pokok lauk
hewani, lauk nabati, sayur, serta buah – buahan.
SQFFQ :
Energi Protein Lemak KH Na
(kkal) (gram) (gram) (gram) (mg)
Asupan Oral
Kebutuhan
% Asupan
Interpretasi
Kesimpulan :
I. DIAGNOSIS GIZI
1) Domain Intake
NI-2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu
makan dikarenakan pasien terus merasakan nyeri perut bagian bawah yang
hilang timbul selama + 1 minggu dan terdapat mual muntah, ditandai
dengan makanan yang hanya dihabiskan 1/2 porsi
NI-5.4 Penurunan Kebutuhan Zat Gizi spesifik natrium yang berhubungan
dengan hipertensi stage 3. yang ditandai dengan hasil pemeriksaan fisik
klinis tekanan darah 154/96 mmHg
NI-5.4 Penurunan Kebutuhan Zat Gizi spesifik glukosa yang berhubungan
dengan diabetes mellitus. yang ditandai dengan hasil pemeriksaan fisik
klinis GDS 365mg/dl.
2) Domain Klinik
NC-1.4 Perubahan fungsi Gastro Intestinal berkaitan dengan mual dan
muntah ditandai dengan nyeri perut bagian bawah
NC-2.2 perubahan data laboratorium berkaitan dengan gejala penyakit
ginjal, ditandai dengan kadar kreatinin 3,37 mg/dl, ureum 87mg/dl
dan leukosit 20,15 rb/ul tinggi serta eritrosit 3,86 jt/ul, hemoglobin
10,3 g/dl, hematokrit 30% dan natrium 20,15 rb/ul yang rendah.
NC-2.2 perubahan data laboratorium berkaitan dengan gejala penyakit
DM, ditandai dengan kadar GDS tinggi, yaitu 365mg/dl
3) Domain Behavior
NB-1.4 Kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri yang
berhubungan dengan ketidaksiapan untuk melakukn diet yang ditandai
dengan makan dengan porsi sedikit hanya ½ porsi setiap kali makan
dan tidak makan berbagai macam varian makanan.
J. INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet
- Mencegah Defisiensi zat gizi dengan cara memenuhi kebutuhan zat gizi
- Mencapai Status Gizi Normal agar pasien dapat melakukan aktifitas
normal sehingga mempunyai kualitas hidup yang baik
- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
- Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan
- Mencapai nilai laboratorium normal
- Mencapai tekanan darah yang normal
2. Preskepsi Diet
- Kebutuhan energi 30 kkal/kg BB ideal pada pasien Hemodialisis (HD)
- Protein 1,2 g/kg BB ideal / hari. Sebesar 50% kebutuhan protein harus
bernilai biologik tinggi. Protein tinggi untuk mempertahankan
keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang selama
proses hemodialisis.
- Lemak Diberikan 25% dari total energi. Anjuran kolesterol dalam
mkanan sebesar <300mg/ hari.
- Karbohidrat 55%, yaitu sisa dari perhitungan protein dan lemak
- Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar dalam 24
jam, yaitu 1 g ditambah dengan penyesuaian menurut jumlah urine
sehari. Yaitu 1 grm tiap 1/2 liter urine. Apabila tidak ada urine yang
keluar natrium 2 gram.
- Kalium diberikan sesuai dengan jumlah Urine yang keluar dalam 24
jam yaitu 2 gram ditambah penyesuaian menurut jumlah urine sehari.
yaitu 1 gram setiap liter urine. Kebutuhan kalium dapat juga
diperhitungkan 40mg/kg BB
- Kalsium Individual kebutuhan tinggi yaitu 1000 mg, maksimum 2000/
hari. Dan diberikan suplemen kalsium jika perlu.
- Fosfor dibatasi yaitu <17 mg/kg BB ideal / hari. Berkisar 800-1000
mg.
- Cairan dibatasi, yaitu sejumlah urine selama 24 jam ditambah 500-700
ml.
- Jika asupan nafsu makan berkurang sehingga asupan peroral tidak
mencukupi anjuran, maka diberikan suplemen enteral yang
mengandung energi dan protein tinggi.
= 64 – (64 x 10%)
= 64 – 6,4 = 57,6 kg
b) Aktifitas Fisik = 10% X energi basal = 10% X 1.728 kkal = 172 kkal
b. Protein
= 1,2 x 57,6 kg = 69,12 gr
c. Lemak
1554
= 25% x = 43,16 gr
9
d. Karbohidrat
1554
= 53 % x = 206 gr
4
K. Kolaborasi (RC)
No Tenaga Kesehatan Koordinasi
1 Ahli gizi Tentang diet penyakit.
2 Dokter Koordinasi patofisiologi pasien
3 Perawat ruangan Perubahan Vital sign pasien
4 Analis Tentang kondisi penderita terutama
perubahan hasil pemeriksaan
laboratorium sebelum dan sesudah
pemberian diet.
5 Apoteker Tentang obat yang diasup dan
interaksinya dengan makanan.
6 Pasien dan keluarga pasien Tentang motivasi untuk pemberian
diet dan makan.
7 Tenaga pengolahan/Pramusaji Pembuatan dan pengolahan menu
diet pasien
8 …(tenaga yang lain)
L. Rencana Monitoring
Anamnesis Hal Yang diukur Waktu Pengukuran Evaluasi/Target
Antropometri BB dan TB Pada akhir perawatan Berat badan
normal
Biokimia GDS Pada akhir perawatan Membandingkan
Ureum hasil laboratorium
Kreatinin tersebut dengan
Natrium nilai normal
Chloride
Eritrosit
HB
Hematrokit
Lekosit