Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS HARIAN

DHF GRADE I DD/DEMAM DENGUE


RUANG CEMPAKA III RSUP SANGLAH DENPASAR

OLEH :
LUH WY. RICKA PUTRI ARTAJAYA
NIM. P07131013027

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2016
LAPORAN KASUS HARIAN

I. IDENTITAS PASIEN
No RM : 01372162 Ruangan/kelas : Cempaka 3 / III
Nama Pasien : NDB Diagnose : DHF Grade I dd/ Demam Dengue (Febris hari
Umur : 7 tahun 4 bulan ke IV mulai pukul 15.00)
Jenis Kelamin : Perempuan Diet dan bentuk makanan : Diet Makanan Biasa (Nasi)
Alamat : Jl. YPAC No. 12 Jimbaran, Kutsel, Badung Tanggal pengamatan : 29 Maret – 30 Maret 2016
Tanggal MRS : 28 Maret 2016

II. PENGKAJIAN DATA DAN DIAGNOSE GIZI


IDENTIFIKASI DIAGNOSE GIZI
PENGKAJIAN DATA
MASALAH PES
1. Antropometri
BB saat MRS = 18 kg
TB = 111 cm
BBI = 19 kg
Umur TB = 5,5 tahun

Kategori Status Gizi menurut Waterlow (1972):


Status Gizi Kategori
>120% Obesitas
110 – 120% Overweight
90 – 110% Gizi Baik
70 – 90% Gizi Kurang
<70% Gizi Buruk
BBA
Status Gizi = ×100%
BBI
18
= × 100%
19
= 94,74%
Penilaian:
Berdasarkan waterlow status gizi pasien tergolong gizi baik.
2. Biokimia/Laboratorium
Nilai Penurunan nilai NC.2.2.
Pemeriksaan Satuan Hasil Keterangan
Normal biokimia/laboratorium (P): Terjadinya penurunan nilai lab karena penyakit
WBC 103/ μL 2,37 6 – 14 Rendah yang di derita oleh pasien.
Hb g/dL 14,1 12 – 16 Normal (E): Disebabkan karena pasien mengalami proses
HCT % 42,58 36 – 49 Normal patologis penyakit.
PLT 103/ μL 23 140 – 440 Rendah (S): Ditandai dengan nilai WBC dan PLT yang
rendah.
3. Clinik/Fisik
 Klinis  Demam dan gangguan NC.1.1.
Nilai gastrointestinal (P): Terjadinya gangguan fisik yaitu pasien
Pemeriksaan Satuan Hasil Keterangan
Normal  Mual mengalami kesulitan menelan.
Nadi ×/menit 88 60 – 100 Normal  Nyeri perut (E): Disebabkan karena pasien mengalami proses
Respirasi ×/menit 20 20 – 30 Normal patologis penyakit.
 Pucat
Suhu ○
C 38 36 – 37 Tinggi (S): Ditandai dengan makanan yang di konsumsi
 Kesulitan menelan
Tensi mmHg 90/60 120/80 Rendah berkurang karena keadaan yang sulit menelan.
 Fisik
Demam, mual, kesulitan menelan, nyeri di perut hilang
timbul, tampak pucat, dan batuk.
4. Riwayat Gizi
 Pola makan pasien sebelum MRS Makanan/minuman melalui NI.2.1.
Nasi 3 x sehari @ 100 gram oral tidak adekuat (P): Makanan/minuman di rumah yang melalui oral
Ayam 2 x sehari @ 50 gram tidak adekuat
Telur ayam 1 x sehari @ 50 gram (E): Disebabkan oleh menurunnya nafsu makan
Tempe 2 x sehari @ 25 gram semenjak di rumah sakit dan mual.
Sawi 1 x sehari @ 30 gram (S): Ditandai dengan persentase asupan nutrisi saat
Wortel 2 x sehari @ 50 gram di rumah, tingkat konsumsi energy (76,84%) dan
Anggur 1 x sehari @ 50 gram karbohidrat (65%) pada tingkat konsumsi kurang.
Apel 1 x sehari @ 100 gram
Biskuit 1 x sehari @ 25 gram
Permen 1 x sehari @ 20 gram

 Tabel Analisa Tingkat Konsumsi Berdasarkan Hasil Recall


sebelum MRS
Energi Protein Lemak KH
Implementasi
(kkal) (gram) (gram (gram)
Asupan 1313,9 48,3 38,3 193,6
Kebutuhan 1710 22,8 47,5 297,8
% Tingkat
76,84% 211,84% 80,63% 65%
Konsumsi
Kategori
Tingkat Kurang Baik Baik Kurang
Konsumsi
Keterangan:
Kategori asupan makan (Gibson, 2005):
Baik = ≥ 80%
Kurang = 51 – 79%
Buruk = < 51%

 Riwayat Nutrisi Sekarang


Energi Protein Lemak KH
Implementasi
(kkal) (gram) (gram (gram)
Asupan 420,1 6,5 20,2 54,4
Standar RS 1700 70 60 236
% Tingkat
24,7% 9,28% 33,67% 23,05%
Konsumsi
Kategori
Tingkat Buruk Buruk Buruk Buruk
Konsumsi
Keterangan:
Kategori asupan makan (Gibson, 2005):
Baik = ≥ 80%
Kurang = 51 – 79%
Buruk = < 51%
5. Riwayat Personal
Aktifitas dari pasien ini ringan yaitu anak kelas 1 SD yang ke
sekolah jam 08.00 – 13.00, istirahat di rumah, jam 15.00 – 18.00
les di sekolah setiap hari kecuali hari sabtu. Pasien tidak pernah
sakit seperti ini sebelumnya. Pasien mempunyai riwayat
penyakit amandel. Pasien anak kedua dari 2 saudara, kakak
pasien sehat tidak mengalami keluhan yang sama.

III. RENCANA INTERVENSI GIZI


INTERVENSI GIZI
1. Diet : Makanan Biasa

2. Tujuan Diet
Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi guna mempercepat proses penyembuhan.

3. Prinsip Diet
Diet makanan biasa yaitu diet yang mengandung energy dan protein cukup sesuai dengan kebutuhan pasien menurut RDA.

4. Syarat Diet
 Energy sesuai kebutuhan yang dihitung menggunakan RDA, yaitu 1710 kkal.
 Protein sesuai kebutuhan yang dihitung menggunakan RDA, yaitu 22,8 gram.
 Lemak 25% dari kebutuhan energy total, yaitu 47,5 gram.
 Karbohidrat sisa dari pengurangan energy dengan penjumlahan protein dan lemak, yaitu 297,8 gram.
 Cairan dihitung menggunakan Holiday – Segar, yaitu 1400 ml.
 Cukup vitamin dan mineral.
 Makanan tidak merangsang saluran cerna.
 Makanan bervariasi.
 Diberikan dalam porsi 3 kali makanan lengkap dan 2 kali makanan selingan.

5. Kebutuhan Zat Gizi


Kebutuhan energy dan protein dihitung menggunakan RDA :
 Energi
= RDA (UTB 5,5 tahun) × BBI
= 90 kkal × 19 kg
= 1710 kkal
 Protein
= RDA (UTB 5,5 tahun) × BBI
= 1,2 gram × 19 kg
= 22,8 gram 91,2 kkal
 Lemak
25 % ×1710 kkal
=
9
= 47,5 gram 427,5 kkal
 Karbohidrat
= 1710 kkal – (91,2 kkal + 427,5 kkal)
= 1191,3 kkal 297,8 gram
Kebutuhan cairan dihitung menggunakan Holiday – Segar :
 Cairan
= 1000 ml + 50 ml/kg
= 1000 ml + (50 ml × 8 kg)
= 1400 ml
 Densitas
Energi
=
Cairan
1710
=
1400
= 1,22
6. Implementasi
Pasien diberikan makanan biasa dalam bentuk nasi karena kondisi demam yang sudah mulai menurun, dan permintaan dari pasien yang awalnya
mendapat bubur. Pemberian nasi juga diberikan karena sesuai dengan kondisi pasien dalam keadaan sadar. Frekuensi pemberian yaitu 3 kali
makanan utama dan 2 kali snack karena pasien masih dalam keadaan sadar. Makanan diberikan melalui oral.
IV. MONITORING, EVALUASI GIZI DAN KONSULTASI GIZI
MONITORING DAN EVALUASI GIZI KONSULTASI GIZI
1. Asupan
Energi Protein Lemak KH  Memberikan diet yang sesuai dengan keadaan pasien, yaitu
Implementasi
(kkal) (gram) (gram) (gram) diet makanan biasa.
 Menganjurkan pasien untuk menghabiskan makanan yang
Asupan 420,1 6,5 20,2 54,4
diberikan di rumah sakit agar mempercepat proses
penyembuhan.
Kebutuhan 1710 22,8 47,5 297,8

% Tingkat 120,17%
24% 61,58% 41,64%
Konsumsi
Kategori Tingkat
Buruk Baik Kurang Buruk
Konsumsi
Keterangan:
Kategori asupan makan (Gibson, 2005):
Baik = ≥ 80%
Kurang = 51 – 79%
Buruk = < 51%

2. Pembahasan Kasus
Pada kasus ini, BB saat MRS yaitu 18 kg sedangkan BBI sebesar 19 kg.
Berdasarkan perhitungan menurut waterlow nilai status gizi pasien yaitu 94,74%
tergolong gizi baik. Diagnose pasien ini adalah DHF Grade I dd/ Demam Dengue
(Febris hari ke IV mulai pukul 15.00). Pasien tidak pernah sakit seperti ini
sebelumnya. Pasien mempunyai riwayat penyakit amandel. Pasien anak kedua dari
2 saudara, kakak pasien sehat tidak mengalami keluhan yang sama. Pasien telah
dirawat selama 2 hari di ruangan Cempaka 3 kelas III. Pasien mengalami demam,
mual, kesulitan menelan, nyeri di perut hilang timbul, tampak pucat, dan batuk.
Asupan makan pasien pada monitoring, energy dan karbohidrat pada tingkat
konsumsi buruk, lemak pada tingkat konsumsi kurang, dan protein pada tingkat
konsumsi baik. Tingkat konsumsi pasien ada yang tidak seimbang akibat
terjadinya penurunan nafsu makan semenjak masuk RS dan adanya keluhan mual.
Pasien diberikan makanan biasa dalam bentuk nasi karena kondisi demam yang
sudah mulai menurun, dan permintaan dari pasien yang awalnya mendapat bubur.
Pemberian nasi juga diberikan karena sesuai dengan kondisi pasien dalam keadaan
sadar. Infus pada pasien juga sempat dihentikan agar pasien mau mengonsumsi
makanananya. Selama monitoring belum terlihat adanya perubahan berat badan,
fisik klinis, serta belum terjadinya perubahan nilai laboratorium.
+ Lampirkan menu sehari

Pembimbing Kasus Harian


Ida Ayu Surya Agustini, SST
NIP. 19760803 200003 2 001

Anda mungkin juga menyukai