Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS HARIAN

I. IDENTITAS PASIEN
No RM : 01163807 Ruangan/klas : Nagasari/II
Nama Pasien : EK Diagnose : Epilepsi Simtomatik
Umur : 18 tahun Diet dan bentuk makanan : Diet Makanan Biasa (Nasi)
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal pengamatan : 14 April 2016
Alamat : Jalan Sedap Malam III Gang Anggrek No. 3
Tanggal MRS : 13/04/2016

II. PENGKAJIAN DATA DAN DIAGNOSE GIZI


IDENTIFIKASI DIAGNOSE GIZI
PENGKAJIAN DATA
MASALAH PES
1. Antropometri
LILA = 18 cm Kekurangan berat badan NC.3.1.
Demispan = 77 cm (P): Kekurangan berat badan
TB Estimasi = 1,4 x demispan + 57,8 (E): Disebabkan karena pola makan yang salah
= 1,4 x 7 + 57,8 dan kurangnya pengetahuan pasien tentang
= 166 cm kebutuhan akan zat gizi.
LILA (S): Ditandai oleh berat badan kurang dari berat
BB Estimasi = x (TB−100)
26,3 badan ideal sebesar 14,4 kg.
18
= x (165,6−100)
26,3
= 45 kg
BB(kg)
IMT = 2
TB(m)
45
= 2
(1.66)
= 16,33 kg/m2 (Status Gizi Buruk)
BBI = (TB – 100) x 0,9
= (166 – 100) x 0,9
= 59,4 kg
2. Biokimia/Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan Keterangan Terjadi perubahan nilai NC.2.2.
HGB 13,01 13,5 – 17,5 g/dL Rendah laboratorium (P): Perubahan nilai laboratorium terkait gizi
MCHC 30,32 31 – 36 g/dL Rendah
(E): Disebabkan karena pasien mengalami
BUN 5 8 – 23 mg/dL Rendah
patologis penyakit Epilepsi Simtomatik.
Kreatinin 0,54 0,7 – 1,2 mg/dL Rendah
(S): Ditandai oleh penurunan nilai lab HGB,
MCHC, BUN, dan Kreatinin.
3. Clinik/Fisik
 Klinis
Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan Keterangan
Normal
Nadi 78 60 – 100 ×/menit Normal
Respirasi 16 20 – 30 ×/menit Rendah
Suhu 36,5 36 – 37 ○
C Normal
Tensi 110/70 120/80 mmHg Rendah
 Keadaan umum : baik
 Kesadaran : compos mentis
 Fisik : tidak ada keluhan

4. Riwayat Gizi
 Pola makan pasien sebelum MRS Tingkat konsumsi pasien di NI.2.1.
Nasi 3 x sehari @ 150 gram rumah: (P): Makanan/minuman di rumah yang melalui
Ayam 3 x sehari @ 50 gram  Energy 89,04% (baik) oral tidak adekuat
Tempe 3 x sehari @ 30 gram  Protein 77,87% (kurang) (E): Disebabkan oleh menurunnya nafsu makan.
Kangkung 3 x sehari @ 50 gram (S): Ditandai dengan persentase tingkat
Semangka 1 x sehari @ 100 gram  Lemak 135,12% (baik) konsumsi asupan nutrisi saat di rumah, yaitu:
Apel 1 x sehari @ 100 gram  Karbohidrat 72,33%  Protein 77,87% (kurang)
Biskuit 1 x sehari @ 30 gram (kurang)  Karbohidrat 72,33% (kurang)

 Tabel Analisa Tingkat Konsumsi Berdasarkan Hasil Recall


sebelum MRS
Energi Protein Lemak KH
Implementasi
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Asupan 2020,3 66,4 85,3 246,7
Kebutuhan 2268,83 85,27 63,13 341,07
% Tingkat
89,04% 77,87% 135,12% 72,33%
Konsumsi
Kategori
Tingkat Baik Kurang Baik Kurang
Konsumsi
Keterangan:
Kategori asupan makan (Gibson, 2005):
Baik = ≥ 80%
Kurang = 51 – 79%
Buruk = < 51%

 Tabel analisa tingkat konsumsi pasien berdasarkan kebutuhan zat


gizi setelah MRS
Energi Protein Lemak KH
Implementasi
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Asupan 1233,7 45,9 32,8 187,3
Kebutuhan di
2268,72 85 63 340,43
RS
% Tingkat
54,38% 54% 52,06% 55,02%
Konsumsi
Kategori
Tingkat Kurang Kurang Kurang Kurang
Konsumsi
Keterangan:
Kategori asupan makan (Gibson, 2005):
Baik = ≥ 80%
Kurang = 51 – 79%
Buruk = < 51%
5. Riwayat Personal
Masih SMA kelas XII dengan aktivitas di rumah main laptop, tidur,
dan mkana. Jarang berolahraga.

III. RENCANA INTERVENSI GIZI


INTERVENSI GIZI
1. Diet: Diet Makanan Biasa (Nasi)

2. Tujuan Diet
 Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi guna mempercepat proses penyembuhan.

3. Prinsip Diet
 Energi cukup
 Protein cukup
 Lemak sedang
 Karbohidrat cukup

4. Syarat Diet
 Energy sesuai kebutuhan yang dihitung menggunakan Harris Benedict, yaitu 2268,72 kkal.
 Protein 15% dari kebutuhan energy total, yaitu 85 gram.
 Lemak 25% dari kebutuhan energy total, yaitu 63 gram.
 Karbohidrat sisa dari kebutuhan energy total dikurangi protein dan lemak, yaitu 340,43 gram.
 Makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas.
 Diberikan 3x makanan utama dan 2x selingan dengan pemberian sesuai dengan kemampuan pasien.
 Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi pasien diberikan dalam porsi kecil.

5. Kebutuhan Zat Gizi :


Diketahui:
 TB Estimasi = 166 cm
 BB Estimasi = 45 kg
 BBI = 59,4 kg
 Umur = 18 tahun
Ditanya: Kebutuhan zat gizi ?
Jawab:
a. Kebutuhan energy
BEE = 66 + (13,5 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
= 66 + (13,5 x 59,4) + (5 x 166) – (6,8 x 18)
= 66 + 801,9 + 830 – 122,4
= 1575,5 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1575,5 x 1,2 x 1,2
= 2268,72 kkal
b. Kebutuhan Protein
15 % x Energi Total
Protein =
4
15 % x 2268,72
=
4
= 85 gram
c. Kebutuhan Lemak
25 % x Energi Total
Lemak =
9
25 % x 2268,72
=
9
= 63 gram
d. Kebutuhan Karbohidrat
( Energi total) – ( Protein+ Lemak)
Karbohidrat =
4
2268,72 – (340+567)
=
4
= 340,43 gram

6. Implementasi
Bentuk makanan yang diberikan kepada pasien adalah makanan biasa, dimana makanan yang diberikan dalam bentuk nasi karena kesadaran
pasien baik dan diberikan secara oral. Diberikan dengan frekuensi pemberian 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan.

IV. MONITORING, EVALUASI GIZI DAN KONSULTASI GIZI


MONITORING DAN EVALUASI GIZI KONSULTASI GIZI
1. Asupan  Memberikan diet yang sesuai dengan keadaan pasien.
Implementasi Energi Protein Lemak KH  Menganjurkan pasien untuk menghabiskan makanan yang
(kkal) (gram) (gram) (gram) diberikan di rumah sakit agar mempercepat proses
Asupan 1233,7 45,9 32,8 187,3 penyembuhan, serta tidak mengonsumsi makanan dari luar
Kebutuhan 2268,72 85 63 340,43 rumah sakit.
% Tingkat  Peningkatan pengetahuan pasien tentang bahan makanan
54,38% 54% 52,06% 55,02%
Konsumsi yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, agar pasien dan
Kategori Tingkat keluarga memahami pentingnya diet.
Kurang Kurang Kurang Kurang
Konsumsi
Keterangan:
Kategori asupan makan (Gibson, 2005):
Baik = ≥ 80%
Kurang = 51 – 79%
Buruk = < 51%
2. Antropometri
Monitoring antropometri tidak dilakukan karena monitoring hanya dilakukan
dalam waktu satu hari sehingga tidak dapat menggambarkan berat dan tinggi
badan secara signifikan
3. Biokimia
Monitoring biokimia tidak dilakukan karena monitoring hanya dilakukan dalam
waktu satu hari sehingga tidak dapat menggambarkan biokimia secara signifikan
4. Pemeriksaan Fisik/Klinis
Keadaan pasien masih seperti pengkajian awal.
5. Pembahasan Kasus
Berdasarkan hasil recall pada pasien, tingkat konsumsi pasien untuk energy
89,04% (baik), protein 77,87% (kurang), lemak 135,12% (baik), karbohidrat
72,33% (kurang). Selama pasien dirawat di rumah sakit untuk mengetahui
tingkat konsumsi pasien terhadap makanan RS dilakukan Comstock. Tingkat
konsumsi pasien terhadap makanan RS adalah energy 54,38% (kurang), protein
54% (kurang), lemak 52,06% (kurang), dan karbohidrat 55,02% (kurang).
Rendahnya tingkat konsumsi energy, rotein, lemak, dan karbohidrat pada pasien
saat di Rumah Sakit ini disebabkan karena pasien mengalami kurangnya nafsu
makan. Edukasi yang diberikan kepada keluarga pasien adalah mengenai diet
yang diberikan agar pasien tetap menaati dan menghabiskan makanan yang
diberikan agar dapat mempercepat proses pemulihan penyakit yang dialami
pasien.
+ Lampirkan menu sehari

Pembimbing Kasus Harian

Ni Made Dwi Endriani


NIP.19721112 199503 2 001

Anda mungkin juga menyukai