Anda di halaman 1dari 13

FORM NUTRITIONAL CARE PROCESS

Nama : Tn. AW
Usia : 48 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Diagnose medis : Combustio Grade II AB 35% ec. gas explosion post debridement (regio wajah, perut, kedua tangan dan kaki, paha kanan)
+ hipoalbuminemia
Assessment Diagnose Gizi Intervensi Terapi Monitoring
Evaluasi
Data Dasar Sintesa Data Problem Etiologi Sign/Symptom

Antropometri NC-3.3 Obesitas Dikaitkan Ditandai dengan


dengan pola status gizi pasien
LILA = 39,5 cm
makan pasien berdasarkan nilai
TL = 50,9 sebelum MRS LILA pasien
yang berlebih yaitunkategori
Status gizi =
obesitas
39,5 X 100
% LILA =
32,2

= 122.67 (obesitas)
TB (rumus oktavianus)
= 64,19 + (2,03 x TL) –
(0,04 x U)
= 64,19 + (2,03 x 50,9)
– (0,04 x 48)
= 165,6 cm
BB (Gibson)
= (2,592 x LILA) –
12,902
=89,5 kg

Biokimia NC- 2.2 Dikaitkan Ditandai dengan


Perubahan nilai dengan diagnosa nilai laboratorium
Hemoglobin = 20,80 Tinggi
laboratorium pasien albumin dan
g/dL
mengalami limfosit yang
Eritrosit = 6,77.106/µL hipoalbuminemi rendah
Tinggi
a
Trombosit (PLT) =
254.103/µL
Normal
MCV = 88,80 fL
MCH = 30,70 pg
Normal
MCHC = 34,60 g/dL
Normal
RDW = 12,90%
Normal
PDW = 10,4 fL
Eosinofil = 0,1%
Normal
Basofil = 0,2%
Normal
Natrium (Na) = 136
mmol/L Normal
Kalium (K) = 4,72 Normal
mmol/L
Normal
Klorida (Cl) = 105
mmol/L
Normal
GDS = 139 mg/dL
Ureum = 33,30 mg/dL
Normal
Kreatinin = 1,03 mg/dL
Albumin = 1,84 g/dl
Normal
Leukosit = 15,61 x
103/µL
Hematrokit = 60,1% Normal
Neutrophil = 87,9%
Limfosit = 6,5% Normal
Monosit = 3,3%

Rendah

Tinggi
Tinggi

Tinggi

Rendah
Normal

Fisik klinis NC-1.2 Dikaitkan Ditandai dengan


Kesulitan dengan pasien pasien yang
Keadaan umum = Pasien dalam
Mengunyah mengalami luka kesulitan dalam
Lemah , bed rest keadaan lemah,
bakar dibagian mengunyah
bed rest dan
Kesadaran = CM regio wajah makanan
kesadaran CM.
Normal
GCS = 4-5-6
Normal
Tekanan darah =
110/80
Normal
Nadi = 90x/menit
Cepat
RR = 24x/menit
Normal
Suhu = 36,7oC
Pasien tidak
Mual = -
mengalami mual,
Muntah = - muntah, sesak,
Sesak = - dan tanda infeksi.
Tanda infeksi = - Pasien
mengalami nyeri
Nyeri akut = +
akut dan
Kesulitan mengunyah = kesulitan dalam
+ mengunyah.

Dietery NI-2.1 Asupan Dikaitkan Ditandai dengan


makanan tidak dengan pasien hasil recall pasien
Sekarang =
adekuat kesulitan selama MRS
- Pasien tidak selalu mengunyah dan yang kurang dari
menghabiskan asupan makanan kebutuhan yakni
makanan di RS MRS tidak energi 30%,
dihabiskan protein 57%,
- Hasil recall 24 jam
lemak 70%, dan
tanggal 27 maret
karbohidrat 29%
2022
Energi = 409 kkal
Protein = 45,1 gr
Ditandai dengan
Lemak = 14,76 gr
Dikaitkan derajat luka bakar
Kh = 55,2 gr dengan pasien pasien yakni
NI- 1.1 mengalami luka Combustio Grade
Glutamin = 8,4 gr
Peningkatan bakar (katabolik II AB 35% ec.
Arginin = 3,8 gr Kebutuhan illness) gas explosion
Energi post debridement
Vit. C = 24,8 mg
(regio wajah,
Vit. E = 32,2 MG perut, kedua
tangan dan kaki,
Zink = 1,8 mg
paha kanan)
- Pasien tidak
menerima NGT dan
asupan parenteral
- Hasil SQ-FFQ Ditandai dengan
nilai laboratorium
Energi = 3221,9 kal
albumin dan
Protein = 109,1 gr limfosit yang
Dikaitkan rendah
Lemak = 69,7 gr
dengan diagnosa
KH = 542,6 gr pasien
NI-5.1 mengalami
Dahulu
Peningkatan hipoalbuminemi
- Frekuensi makan Kebutuhan Gizi a
pasien sebelum Spesifik
masuk RS (SMRS) ( Protein)
adalah 3-4x makan
utama per hari
dengan susunan
menu yang sering
dikonsumsi
makanan pokok dan
lauk nabati, serta
frekuensi makanan
selingan adalah
≥3x/hari dengan
menu seperti
biskuit, roti, dan
gorengan.
- Pasien rutin sarapan
pagi setiap hari.
- Makanan pokok
utama: nasi
3-4x/hari @3-4
centong (300-400
gram)
- Sumber KH lain:
nasi jagung
1x/minggu @3-
4centong, kentang
1-2x/minggu
@1buah sedang,
mie basah
1-2x/minggu
@100gram, roti
selai 1-2x/hari @2
lembar, biskuit 1-
2x/hari @6-8
keping, singkong 3-
4x/minggu @2
potong kecil, dan
mie instan
1-2x/minggu @1
bungkus (80 gram)
- Lauk hewani:
beragam namun
jarang, yaitu ayam
1-2x/minggu @60
gram, daging sapi
1-2x/minggu @50
gram, jeroan 3-
4x/minggu @40
gram, telur ayam
(diceplok)
3x/minggu @1
butir, ikan asin 1-
2x/minggu @1 ekor
kecil, telur asin 1-
2x/minggu @1
butir, ikan mujair 2-
3x/bulan @1 ekor
sedang
- Lauk nabati: tahu
dan tempe 3-4x/hari
@2 potong
- Pengolahan lauk
yang sering adalah
dengan digoreng
- Sayuran: sop 4-
5x/minggu (wortel,
buncis, kubis,
kentang @25
gram), bayam
3x/minggu @ 30
gram, sawi
3x/minggu @30
gram, daun
singkong dan
kacang-kacangan 3-
4x/minggu
@30gram.
Pengolahan sayur:
ditumis, disantan,
disayur bening.
- Buah-buahan:
jeruk, semangka,
pisang, pepaya
3x/minggu @1
buah/potong
sedang.
- Konsumsi gorengan
≥3x/hari
- Minuman: susu
soda 2-3x/minggu
@300-400 ml, kopi
2x/hari @200 ml
(gula 1,5 sdm), teh
manis 3x/minggu
@200 ml (gula 1
sdm), air putih 4-6
gelas/hari @200
ml.
- Yang menyediakan
makanan di rumah
adalah istri dan
anak perempuan.
- Hasil pola
konsumsi makan
(SQ-FFQ) pasien
dalam 3 bulan
terakhir adalah
sebagai berikut.

Ekologi NB-1.1 Dikaitkan Ditandai dengan


Kurangnya dengan pasien kebiasaan makan
Riwayat penyakit
pengetahuan belum pasien sebelum
sekarang =
asupan dan gizi mendapatkan MRS suka
- Pasien datang edukasi mengonsumsi
dengan keluhan sebelumnya makanan tinggi
luka bakar di kedua lemak(goreng-
kaki dan tangan, gorengan), jeroan
wajah, dan paha
kanan setelah
terkena ledakan gas
LPG pada pukul
24.00 malam. Tidak
terdapat mual,
muntah dan sesak.
- Diagnosa medis:
Combustio Grade II
AB 35% ec. gas
explosion post
debridement (regio
wajah, perut, kedua
tangan dan kaki,
paha kanan) +
hypoalbuminemia
Sosial ekonomi
- Suku : Jawa
- Status : menikah
- Jumlah anak : 4
orang
- Pekerjaan : swasta
- Pasien tinggal
bersama dengan
istri, 2 orang anak,
dan cucunya.
- Pasien bekerja
bersama istrinya
sebagai pemilik
toko dan pangkalan
LPG.
- Pasien tidak pernah
berolahraga dan
jarang beraktifitas.
- Pasien dan keluarga
belum pernah
mendapatkan
edukasi gizi
sebelum MRS.
- Keluarga telah
mendapatkan
edukasi gizi 1 kali
sejak MRS, namun
pasien dan keluarga
mengakui belum
memahami
sepenuhnya terkait
informasi yang
disampaikan.

Pemberian obat dan


suplementasi
Saat pengambilan data
assessment terkait obat
dan suplementasi,
pasien Tn. AW
mendapatkan terapi
obat sebagai berikut.
Injeksi
- IVFD Ringer Laktat
- Antrain/Metamizole
3 x 1 gram (IV)
- Ranitidin 2 x 50 mg
(IV)
- Ketorolac 3 x 3
gram (IV)
- Omeprazol 1 x 4
gram (IV)

Anda mungkin juga menyukai