Anda di halaman 1dari 22

DIETETIK PENYAKIT TIDAK MENULAR

DM GESTASIONAL DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh:
Siskania Waty Siagian
PO.62.31.3.18.276

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALANGKA
RAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2020
Narasi Kasus
Ny. DY , usia 27 tahun , TL: 43,5 cm, LILA : 20 cm , diagnose medis G1P0-0Ab0x UK
37-38 mgg+ DM Gestasional+anemia. Pada saat dilakukan recall 24 jam asupan pasien sangat
kurang , karena pasien masih merasa pusing , pasien tampak anemis, bedrest. Pasien memiliki
pola makan tidak teratur kurang dari 3x sehari dengan susunan menu tidak seimbang dengan porsi
sedang dan pasien dari semenjak belum hamil susah makan jarang mengkonsumsi lauk hewani ,
ikan dikonsumsi 2x/mgg , ayam dan telur 1x /mgg . Hasil recall didapatkan : Energi 977,2 kal ,
protein :35,1 gr, lemak :13,8 gr, dan KH : 177,4 gr.
Hasil pemeriksaan fisik/klinis : KU : cukup , TD 110/70 mmHg: N : 80x/menit, suhu 36,8° C . RR
: 20x /menit.
Pemeriksaan biokimia :
PARAMETER HASIL
GD 190 mg/dl
GD 2 JPP 220 mg/dl
WBC 13,6 x 103 g/dl
Gran 8,4
Hb 10 g/dl
RBC 2,53 x 10 3 g/l
HCT 16,3 %
MCV 64,3 fl
MCH 16,9 pg
MCHC 26,4
RDW% 21,8%
Albumin 2,54 g/dl

Obat yang digunakan


 Infuse NaCl 0,9% 20tts/menit
 Injeksi ceptriazone 2x1
 Metformin 250 mg 3x1
 Injeksi amox 3x1

Susun NCP untuk pasien dan susun menu seharianya !


SKRINING GIZI IBU HAMIL

PENILAIAN
NO PARAMETER
YA TIDAK
1 Apakah asupan makan berkurang karena tidak 
napsu makan?
2 Adakah gangguan Metabolisme (DM, Infeksi HIV, 
TBC, dll)
3 Ada pertambahan berat badan kurang atau lebih 
selama kehamilan
4 Nilai HB < 10 g/dl atau HCT < 30% 
Jika jawaban ya ≥ 1 maka dilakukan pengkajian/asesmen gizi lebih lanjut

Total skor: 3

Kesimpulan: Berdasarkan hasil skrining pasien termasuk resiko tinggi, harus dirujuk ke ahli gizi
untuk mendapatkan intervensi lebih lanjut.
FORMAT ASUHAN GIZI

I. DATA PERSONAL (CH)


Kode IDNT Jenis Data Data Personal

CH.1.1 Nama Ny. DY


CH.1.1.1 Umur 27 tahun
CH.1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan
CH.1.1.6 Suku/etnik Tidak ada
CH.1.1.9 Peran dalam Keluarga Ibu Rumah tangga
Diagnosa Medis G1P0-0Ab0x UK 37-38 mgg+
DM Gestasional+anemia

II. RIWAYAT PENYAKIT KLIEN (CH)


Kode IDNT Jenis Data Data Personal

CH.2 Riwayat Penyakit DM Gestasional+anemia

CH.2.1 Keluhan Pasien Masih merasa pusing , pasien


tampak anemis

CH.2.1.5 Gastrointestinal Tidak ada

CH.2.1.8 Imun/Alergi Makanan Tidak ada

CH.2.2 Perawatan  Infuse NaCl 0,9%


20tts/menit
 Injeksi ceptriazone 2x1
 Metformin 250 mg 3x1
 Injeksi amox 3x1

CH.3.1 Riwayat social/ekonomi Menengah

III.RIWAYAT MAKAN (FH)


Kode IDNT Jenis Data Data Personal

FH.2.1 Riwayat Diet (Pola Makan) Pasien memiliki pola makan


tidak teratur kurang dari 3x
sehari dengan susunan menu
tidak seimbang dengan porsi
sedang

FH.2.1.1 Pemesanan Diet Tidak ada

FH.2.1.2 Pengalaman Diet di Rumah Tidak ada


FH.2.1.3 Lingkungan Makan Makan bersama suami, dan
keluarga
FH.4.1 Pengetahuan tentang makanan dan Tidak ada
gizi
Kesimpulan :
Pasien masih merasa pusing , pasien tampak anemis, dan pola makan tidak teratur kurang dari 3x
sehari.

IV. RECALL 24 JAM (FH.7.2.8)

Asupan Energi Protein (g) Lemak (g) KH (g)


(kkal)
Asupan oral 977,2 35,1 13,8 177,4
Kebutuhan 2388 134,4 60,3 327
% Asupan 40,9 % 26.11% 22,8% 54,2%
Kesimpulan : Asupan oral deficit berat

V. STANDAR PEMBANDING (CS)


Kode IDNT Jenis Data Data Personal

CS.1.1.1 Estimasi Kebutuhan Energi 2388 kkal


CS.2.1.1 Estimasi Kebutuhan Lemak 60,3 gram
CS.2.2.1 Estimasi Kebutuhan Protein 134,4 gram
CS.2.3.1 Estimasi Kebutuhan KH 327 gram
CS.5.1.1 Rekomendasi BB/IMT/ BBI estimasi:
Pertumbuhan 90% x (TB-100) x 1kg
90% x (158,005-100) x 1kg
90% x 58,005 x 1kg
= 52,2kg

VI. ANTROPOMETRI (AD.1.1)


Kode IDNT Jenis Data Data Personal

AD.1.1 TB/Panjang TB estimasi:


Badan = (1,83 x TL) – (0,24 x U) + 84,88
= (1,83 x 43,5) – (0,24 x 27 tahun) + 84,88
= 79,605 – 6,48 + 84,88
= 158,005 cm
AD.1.2 Berat Badan BB estimasi:
= (2,001 x LILA) – 1,223
= 40,02 – 1,223
= 38,7 kg
AD.1.4 Perubahan BB Tidak ada
AD.1.5 IMT Tidak ada
AD.1.6 LILA/U 20 cm
20 cm
% 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 100%
27,6 cm
= 𝟕𝟐, 𝟒𝟔% (𝒈𝒊𝒛𝒊 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈)
Kesimpulan Status Gizi :

Berdasarkan perhitungan % deviasi dari standar LILA 72,46% termasuk kategori status
gizi kurang.

VII. PEMERIKSAAN FISIK/KLINIS (PD.1.1)


Kode IDNT Jenis Data Data Personal

PD.1.1.1 Penampilan Keseluruhan KU cukup, bedrest

PD.1.1.5 Sistem Pencernaan Tidak ada

PD.1.1.6 Kepala dan Mata pasien masih merasa pusing


dan tampak anemis

PD.1.1.9 Vital Sign :


- Nadi - 80x/menit (normal)
- Suhu - 36,8° C (normal)
- Respirasi - 20x /menit (normal)
- Tekanan darah - 110/70 mmHg
(normal)

Kesimpulan : Pasien masih merasa pusing dan tampak anemis, bedrest

VIII. BIOKIMIA (BD)


Kode IDNT Data Biokimia Hasil Nilai Rujukan Ket.

BD.1.5.1 Gula darah puasa 190 mg/dl ≥ 126 mg/dl Tinggi


BD.1.5.5 Gula darah 2 JPP 220 mg/dl >200 mg/dl Tinggi
3 3
WBC 13,6 x 10 g/dl 4,5-11 x 10 g/dl Tinggi
Gran 8,4 x 103/uL 1,5-7 x 103/uL Tinggi
BD.1.10.1 Hemoglobin 10 g/dl ≥ 11 g/dl Rendah
RBC 2,53 x 103 g/l 4,0-6,0 x 103 g/l Rendah
HCT 16,3% 37,0-48,0 % Rendah
BD.1.10.3 MCV 64,3 fl 86,6-102,0 fl Rendah
MCH 16,9 pg 25,6-30,7 pg Rendah
MCHC 26,4 g/dl 28,2-31,5 g/l Rendah
RDW% 21,8% 11,5-14,5% Tinggi
BD.1.11.1 Albumin 2,54 g/dl 3,5-5 g/dl Rendah
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien mengalami hiperglikemia,
hipoalbumin dan anemis
IX. TERAPI MEDIS DAN FUNGSI
Kode IDNT Jenis Terapi Medis Fungsi Interaksi dengan
makanan
ND 6.1 Infuse NaCl 0,9% Untuk menggantikan Tidak ada
cairan tubuh yang
hilang, mengoreksi
ketidakseimbangan
elektrolit, dan menjaga
tubuh agar tetap
terhidrasi dengan baik.
ND 6.1 Injeksi ceptriazone 2x1 Untuk mengatasi Susu, karena kalsium
berbagai infeksi bakteri dalam susu mengikat
yang terjadi pada tubuh zat aktif dalam obat
antibiotic, sehingga
tidak bisa diserap oleh
usus
ND 6.1 Metformin 250 mg 3x1 obat yang digunakan Tidak ada
untuk menurunkan
kadar gula darah yang
meningkat pada
penderita diabetes
ND 6.1 Injeksi amox 3x1 Untuk mengatasi Susu, karena kalsium
berbagai jenis infeksi dalam susu mengikat
bakteri zat aktif dalam obat
antibiotic, sehingga
tidak bisa diserap oleh
usus
Keseimpulan : Pasien telah mendapatkan terapi medis Infuse NaCl 0,9%, Injeksi ceptriazone
2x1, Metformin 250 mg 3x1, Injeksi amox 3x1 serta hindari konsumsi obat antibiotic bersamaan
dengan susu
DIAGNOSA GIZI

1. DOMAIN INTAKE (NI)


NI.5.2 Malnutrisi berkaitan dengan 1) pola makan yang tidak teratur 2) DM Gestasional
ditandai dengan 1) asupan energi deficit berat 977,2 kkal (40,9% dari kebutuhan 2399 kkal)
2) LILA/U 72,46% termasuk kategori gizi kurang

2. DOMAIN CLINIS (NC)


NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan gangguan metabolisme
organ pankreas ditandai dengan 1) GDP 190 mg/dl dan GD 2 JPP 220 mg/dl tinggi 2) WBC
13,6 x 103 g/dl tinggi 3) Hb rendah 10 g/dl 4) Albumin 2,54 g/dl rendah

NC.3.1 Berat badan kurang berkaitan dengan 1) pola makan yang tidak teratur 2) DM
Gestasional ditandai dengan LILA/U 72,46% termasuk kategori gizi kurang

3. DOMAIN BEHAVIOR (NB)


NB.1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan kurang terpapar
informasi yang akurat terkait gizi ditandai dengan 1) asupan energi deficit berat 977,2 kkal
(40,9% dari kebutuhan 2388 kkal) 2) Pasien memiliki pola makan tidak teratur kurang dari 3x sehari
dengan susunan menu tidak seimbang dengan porsi sedang dan pasien dari semenjak belum hamil susah
makan jarang mengkonsumsi lauk hewani , ikan dikonsumsi 2x/mgg , ayam dan telur 1x /mgg .
INTERVENSI GIZI

NP 1.1 Preskripsi Diet


Prioritas diet : Domain intake
Tujuan :
o Meningkatkan asupan energi dan zat gizi sebesar 80% selama 3 hari
o Menurunkan kadar glukosa darah hingga mencapai normal
o Meningkatkan kadar albumin dan kadar hemoglobin hingga mencapai normal
o Meningkatkan pengetahuan serta memperbaiki kebiasaan makan dengan asupan zat
gizi seimbang dengan pola 3J

ND 1. Makanan dan Snack


ND.1.2 Modifikasi komposisi makanan dan snack
Jenis Diet : Diet DM 1900 kkal

ND 1.2.1. Modifikasi Tekstur : Makanan Lunak

ND 1.2.2. Modifikasi Energi :


Energi diberikan cukup sebesar 1910.4 kkal untuk mestabilkan kondisi pasien yang diberikan secara
beratahap

ND 1.2.3. Modifikasi Protein :


Protein diberikan tinggi sebesar 107,52 gram untuk meningkatkan kadar albumin dan hemoglobin
serta menurunkan infeksi. Terutama diberikan protein hewani.

ND 1.2.4. Modifikasi KH :
Karbohidrat diberikan cukup sebesar 262 gram untuk membantu menurunkan kadar gula darah.
Diutamakan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana diberikan rendah 13,08 gram untuk mengendalikan lonjakan gula darah

ND 1.2.5. Modifikasi Lemak :


Lemak diberikan cukup sebesar 48,24 gram diberikan dalam bentuk mudah cerna agar mudah
diserap oleh tubuh dan sebagai cadangan energi

ND 1.2.7 Modifikasi Serat :


Serat diberikan cukup sebesar 20-35 gram/hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat
pada sayur dan buah untuk membantu menstabilkan gula darah pasien

ND 1.2.8 Modifikasi Cairan :


Cairan diberikan cukup sebesar 1848 ml untuk mencegah terjadinya dehidrasi

ND 1.2.10 Modifikasi Vitamin :


Vitamin B9 (as.folat) cukup diberikan untuk membantu pembentukan sel darah merah
Vitamin C cukup diberikan untuk membantu penyerapan Fe agar Hb meningkat
Vitamin B12 diberikan cukup untuk membantu meningkatkan nafsu makan pasien
ND 1.2.11 Modifikasi Mineral :
Zat besi (Fe) diberikan tinggi untuk meingkatkan kadar Hb
Natrium diberikan cukup <2300 mg/hari
ND.1.3 Modifikasi jadwal makanan/minuman: Frekuensi PKTS
Anjuran 3 J (Tepat Jadwal, Jenis dan Jumlah)

ND 1.4 Makanan dan Minuman Khsuus


ND.1.4.4 Modifikasi diet makanan berprotein
Ekstrak putih telur diberikan 200 gram dengan kandungan albumin 19,66 gram yang diberikan untuk
membantu meningkatkan kadar albumin dalam darah

Implementasi Diet Rumah Sakit (Standar Diet DM 1900 kkal)

Standar Diet Energi Protein (g) Lemak (g) KH (g)


(kkal)
Standar Diet RS 1918 59 46 315
Infus - - - -
Kebutuhan/Planning 1910 107,52 48,24 262
%Standar/Kebutuhan 100% 54,8% 95,3% 120%
Kesimpulan : Asupan protein deficit berat

Rekomendasi Diet

Waktu Makan Standar Diet RS Rekomendasi


Makan Pagi Nasi tim Nasi tim
Semur daging pepaya
Pukul : 07.00 WIB Tahu masak jamur sayur bening bayam labu
Sup lobak + tomat Putih telur rebus
Air minum
Selingan Pagi Jus mangga Jus alpukat

Pukul : 10.00 WIB


Makan Siang Nasi tim Nasi tim
Ikan goreng Tumis buncis tahu
Tempe goreng Ikan gabus kunyit
Pukul : 12.00 WIB Sayur asem Jeruk manis
Jeruk Air minum
Selingan Sore Pisang Mashedpotato
Air minum
Pukul : 15.00 WIB
Makan Malam Nasi tim Bubur ayam suwir
Botok ayam Apel
Pepes tahu Air minum
Pukul : 18.00 WIB Tumis buncis
Pepaya
Selingan Malam - Yoghurt
Melon
Pukul : 20.00 WIB Air minum
NILAI GIZI ENERGI : 1476 kkal Energi : 1657,79 kkal
PROTEIN : 51 gram Protein : 92,8 gram
LEMAK : 36 gram Lemak : 55,2 gram
KH : 235 gram Karbohidrat : 238,6 gram
Serat : 17,45 gram
Natrium: 572,42 mg
Zat besi: 16,675 mg
Vitamin C: 237 mg
Albumin: 12,09 gram

X. EDUKASI GIZI (E.1)


E.1.1 Tujuan Edukasi :
Memberikan edukasi tentang pentingnya penegakan 3J (Tepat Jadwal, Jenis dan Jumlah)
pada diet DM

E.1.2 Prioritasi Modifikasi : Pemberian diet DM 1900 kkal dalam bentuk makanan lunak

XI. KOORDINASI ASUHAN GIZI (RC) :

a. Dokter berperan dalam diagnosis, pemeriksaan fisik dan pengobatan.


b. Perawat berperan dalam merawat pasien.
c. Farmasi berperan dalam mengatur pemberian obat-obatan.
d. Analis berperan dalam pemeriksaan hasil lab
e. Tenaga pengolahan berperan dalam koordinasi menu

XII. RENCANA MONITORING


Hal yg Dimonitor Hal yg Diukur Waktu Pengukuran Target
Antropometri LILA Awal dan akhir Tetap
intervensi
Biokimia GDP, GD 2 JPP, Setiap hari Normal
WBC, Hb, albumin
Fisik/Klinik Tampak anemis, Setiap hari Tampak
bedrest dan pusing anemis (-)
bedrest (-)
dan pusing (-)
Asupan Zat Gizi Asupan energi, Setiap hari 80% terasup
protein, lemak dan
karbohidrat
XIII. MONITORING DAN EVALUASI
a. Asupan Makanan
Zat Gizi Asupan Kebutuhan % Asupan
dibanding
Kebutuhan
Energi 1657,79 kkal 1910,4 kkal 86,77% (DR)
Protein 92,8 gram 107,52 gram 86,30% (DR)
Lemak 55,2 gram 48,24 gram 114,4% (N)
KH 232,6 gram 262 gram 88,77% (DR)
Serat 17,45 gram 26,5 gram 65,8% (DB)
Cairan 1650 ml 1848 ml 89,28% (DR)
Vitamin C 237 mg 62,7 mg 377% (DK)
Zat besi 16,675 mg 21,6 mg 77% (DS)
Natrium 572,42 mg 1055,4 mg 54,2% (DB)
Albumin 31,75 gram 30 gram 105,83% (N)

b. Antropometri :
LILA tetap

c. Biokimia/Laboratorium:
GDP, GD 2 JPP, WBC, Hb, albumin normal

d. Fisik/Klinis :
Tampak anemis (-) bedrest (-) dan pusing (-)

XIV. RENCANA TINDAK LANJUT

Apabila kondisi dan asupan pasien semakin membaik sesuai rencana intervensi maka
asupan dapat ditingkatkan menjadi 100% dengan bentuk makanan biasa.
PEMBAHASAN

Pada kasus ini, Ny. DY sedang mengandung yang merupakan kehamilan pertamanya yang
sekarang usia kandungannya sekitar 37-38 minggu (trimester III). Pasien memiliki riwayat pola
makan yang kurang baik dan susunan menu yang kurang seimbang, sehingga asupan yang di
konsumsi deficit, yang menyebabkan pasien pusing, hanya istirahat ditempat tidur dan tampak
anemis. Berdasarkan recall 24 jam asupan pasien deficit berat Energi 977,2 kkal (40,9% dari
kebutuhan 2388 kkal), Protein 35,1 gram (26,11% dari kebutuhan 134,4 gram), Lemak 13,8 (22,8%
dari kebutuhan 60,3 gram) dan Karbohidrat 177,4 gram (54,2% dari kebutuhan 327 gram). Menurut
Ratzan, et al. (2000) kekurangan gizi merupakan spektrum gizi yang berhubungan dengan
gangguan, kekurangan, dan kondisi retardasi pertumbuhan intrauterin, malnutrisi energi-protein dan
kekurangan zat yodium, kekurangan vitamin A, dan defisiensi besi anemia. Malnutrisi
menimbulkan berbagai ancaman terhadap wanita, di antaranya melemahkan kemampuan wanita
untuk melahirkan, lebih mudah terkena infeksi, dan kemampuan untuk bisa pulih dari penyakit lebih
sedikit.
Hasil pengukuran antropometri pasien memiliki LILA 20 cm yang artinya pasien
mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) dibenarkan juga dengan perhitungan %deviasi
standar LILA/U 72,46% termasuk gizi kurang . Standar normal LILA yaitu ≥ 23,5 cm. Faktor yang
berpengaruh terhadap kejadian kekurangan energi kronis adalah pola makan yang kurang beragam
dan porsi yang kurang. Dampak dari ketidakseimbangan asupan gizi ibu hamil dapat menimbulkan
gangguan selama kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya. Apabila kondisi
ini berlangsung dalam waktu yang lama maka akan terjadi ketidakseimbangan asupan untuk
pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi sehingga menyebakan ibu hamil mengalami
Kekurangan Energi Kronis (Yuliastuti, 2013). Status gizi berdasarkan pengukuran LILA pada
pasien akan berubah apabila asupan makan pasien sesuai kebutuhan, asupan pasien normal sehingga
berdampak pada status pasien dari perubahan LILA nya. Pada kasus ini dilakukan pengukuran
tinggi lutut yang akan digunakan untuk pengukuran tinggi badan estimasi serta pengukuran LILA
akan digunakan untuk pengukuran berat badan estimasi.
Berdasarkan hasil laboratorium pasien didiagnosa mengalami DM Gestasional dan anemia.
Diabetes gestasional merupakan diabetes atau intoleransi glukosa dengan onset atau pertama kali
terdeteksi pada saat kehamilan. Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui. Namun para
peneliti menjelaskan bahwa penyebab diabetes gestasional sangat kompleks dan melibatkan
kombinasi faktor genetik, kesehatan, dan gaya hidup. Di samping itu, selama kehamilan kadar
hormon dalam tubuh juga mengalami perubahan. Kondisi ini menjadikan tubuh lebih sulit untuk
memproses gula darah secara efisien, sehingga gula darah lebih mudah untuk naik. Dinyatakan
sebagai DM Gestasional dibenarkan dengan hasil laboratorium GDP 190 mg/dl dan GD 2 JPP 220
mg/dl tinggi. Terjadinya anemia disebabkan karena kurangnya jumlah sel darah merah sehat untuk
menghantarkan oksigen ke jaringan dan janin, anemia dapat diketahui bila kadar Hb < 11 mg dan
albumin 2,54 g/dl termasuk kategori rendah. Anemia adalah kondisi saat tubuh kekurangan sel
darah merah sehat untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Saat jaringan tubuh
kekurangan oksigen, kinerja organ jadi terhambat. Anemia pada ibu hamil perlu diwaspadai karena
bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi lahir prematur, dan kematian pada
ibu. Ibu hamil berisiko mengalami anemia karena sebagian darahnya digunakan untuk mencukupi
nutrisi bayi dalam kandungan. Penyebab anemia pada ibu hamil bisa dipengaruhi sejumlah faktor,
seperti produksi sel darah merah dan kondisi kesehatannya. Melansir American Pregnancy
Association, penurunan kadar hemoglobin selama kehamilan bisa disebabkan ekspansi volume
plasma darah yang lebih besar ketimbang laju peningkatan sel darah merah. Selain itu, ibu hamil
juga bisa mengalami anemia karena kekurangan zat besi. Kondisi ini bisa dipicu ibu hamil kurang
asupan kaya zat besi atau penyerapan zat besi tidak optimal.
Pada penderita malnutrisi sering ditemukan kadar albumin serum yang rendah, namun tidak
jarang kadar albumin serum masih dalam batas normal. Peningkatan kadar albumin berkaitan erat
dengan kadar hemoglobin darah. Penurunan kadar albumin dalam darah akan menyebabkan
terjadinya penurunan kadar hemoglobin, karena protein merupakan salah salah unsur yang penting
diperlukan dalam sintesis hemoglobin dan pembawa zat besi, oleh karena itu apabila kadar albumin
dalam tubuh rendah, maka sintesis hemoglobin akan terganggu dan dapat mengakibatkan penurunan
kadar hemoglobin dalam darah (Sutedjo, 2007).
Prinsip pengaturan makanan pada penderita DM hampir sama dengan anjuran makanan
dengan masyarakat umum namun bagi penderita DM perlu diberikan penekanan mengenai
pentingya keteraturan jadwal makan, jenis dan jumlah kandungan kalori. Terapi gizi yang diberikan
yaitu diet DM 1900 kkal dalam bentuk makanan lunak karena pasien memiliki keluhan pusing serta
nafsu makan yang kurang, serta keadaan pasien yang bedrest. Pemberian makan 3x makanan utama
dan 3x makanan selingan. Asupan diberikan 80% dari kebutuhan yang diberikan secara bertahap.
apabila kondisi dan asupan pasien membaik sesuai rencana intervensi maka asupan akan
ditingkatkan menajdi 100% dalam bentuk makanan biasa.

Pemilihan bahan makanan yang tepat pada penderita DM yaitu kandungan Indeks glikemik
dan Glicemic Load rendah hingga sedang serta sumber makanan yang dapat meningkatkan kadar
albumin seperti putih telur dan ikan gabus. Karbohidrat yang dianjurkan yaitu karbohidrat kompleks
karena membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna, maka karbohidrat kompleks lebih cocok
dikonsumsi oleh para penderita diabetes karena gula dalam darah tidak akan meningkat dengan
cepat, pemberian lemak tidak jenuh, sumber protein heme, rendah natrium <2300 mg/hari, tinggi
serat untuk dapat memperlambat pengosongan lambung, sehingga mampu memperlambat
penyerapan gula oleh tubuh, yang pada akhirnya membuat kadar gula darah jadi tidak cepat naik
serta diimbangi dengan pemilihan makanan yang mengandung sumber vitamin C, asam folat, dan
zat besi untuk membantu meningkatkan kadar Hb pada pasien serta cairan untuk mencegah
terjadinya dehidrasi. Apabila pemilihan bahan makanan dalam menu, kadar albumin belum
tercukupi dapat dibantu dengan ekstrak putih telur agar kadar albumin yang dibutuhkan pasien
tercukupi. Perhitungan kebutuhan pada pasien yaitu menggunakan rumus perkeni serta adanya
penambahan bagi ibu hamil trimester III yang dilihat pada tabel Angka Kecukpan Gizi 2019.
LAMPIRAN

1. Perhitungan Tinggi Badan estimasi


Rumus Formula Chumlea I (otbook)
Perempuan: (1,83 x tinggi lutut) – (0,24 x Umur) + 84,88
= (1,83 x 43,5 cm) – (0,24 x 27 tahun) + 84,88
= (79,605) – (6,48) + 84,88
= 158,005 cm
2. Perhitungan Berat Badan estimasi
Rumus Formula Gibson (otbook)
Perempuan: (2,001 x LILA) – 1,223
= (2,001 x 20 cm) – 1,223
= 40,02 – 1,223
= 38,7 kg
3. Perhitungan nilai standar LILA
Rumus: (lihat pada buku assessment gizi)
LILA = 20 cm
LILA/U = 276 mm -> 27,6 cm
20 cm
% 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 100% = 𝟕𝟐, 𝟒𝟔% (𝒈𝒊𝒛𝒊 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈)
27,6 cm
4. Perhitungan Berat Badan Ideal
Berat badan ideal (perkeni 2015)
= 90% x (TB-100) x 1kg
= 90% x (158,005-100) x 1kg
= 90% x 58,005 x 1kg
= 52,2kg
5. Perhitungan Kebutuhan, zat gizi makro dan mikro
- Kebutuhan basal
Perempuan = 25 x 52,2 kg = 1305 kkal
Aktifitas fisik = 10% x 1305 kkal = 130,5 kkal
Stres metabolic = 20% x 1305 kkal = 261 kkal
Koreksi bb = 30% x 1305 kkal = 391,5 kkal
Koreksi umur = 0
Energi total = E basal + Aktifitas fisik + Stres + Koreksi BB – Koreksi umur
= 1305 kkal + 130,5 + 261 + 391,5 – 0
= 2088 kkal + 300 = 2388 kkal
20 % x 2088
o 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = = 104,4 gram + 𝟑𝟎 = 134,4 gram
4
25% x 2088
o 𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘 = = 58 gram + 𝟐, 𝟑 = 60,3 gram
9
55% x 2088
o 𝐾𝑎𝑟𝑏𝑜ℎ𝑖𝑑𝑟𝑎𝑡 = = 287,1 gram + 𝟒𝟎 = 327,1 gram
4
38,7
o 𝑆𝑒𝑟𝑎𝑡 = x 32 = 22,5 + 𝟒 = 26,5 gram
55
38,7
o 𝑉𝑖𝑡𝑎𝑚𝑖𝑛 𝐶 = x 75 = 52,7 + 𝟏𝟎 = 62,7 mg
55
38,7
o 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝑓𝑜𝑙𝑎𝑡 = x 400 = 281,4 + 𝟐𝟎𝟎 = 481,4 mcg
55
38,7
o 𝑉𝑖𝑡𝑎𝑚𝑖𝑛 𝐵12 = x 4 = 2,81 + 𝟎, 𝟓 = 3,31 mcg
55
38,7
o 𝐵𝑒𝑠𝑖 = x 18 = 12,6 + 𝟗 = 21,6 mg
55
38,7
o 𝑁𝑎𝑡𝑟𝑖𝑢𝑚 = x 1500 = 1055,4 mg
55

- Perhitungan cairan : 30-50 ml/kgBB/hari


BB estimasi 38,7 kg
40ml x 38,7 kg = 1548 ml + 300 ml = 1848 ml -> 1,8 L

- Perhitungan peningkatan kebutuhan 80%


Energi = 80% x 2388 kkal = 1910,4 kkal
Protein = 80% x 134,4 gram =107,52 gram
Lemak = 80% x 60,3 gram = 48,24 gram
Karbohidrat = 80% x 327 gram = 262 gram
6. Perhitungan kebutuhan albumin
BB estimasi : 38,7kg
0,8 x BB x (3,5-A)
= 0,8 x 38,7 kg x (3,5-2,54)
= 0,8 x 38,7 kg x (0,96)
= 29,7 gram ( 30 gram)
7. Perhitungan Infus
Infus NaCl 0,9 %
= 20 x 60 x 24 jam = 28.800 tetes
= 28.800/20 = 1.440 cc
Natrium = 1440
1000
x 150 = 216 mg
Klorida = 1440
1000
x 150 = 216 mg
8. Pembagian zat gizi sesuai waktu makan
3 x makanan utama dan 3x selingan
Waktu makan % Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Makan pagi 20% 382,08 21,5 9,6 52,32
Selingan pagi 10% 191,04 10,7 4,8 26,16
Makan siang 30% 573,12 32,25 14,4 78,48
Selingan sore 10% 191,04 10,7 4,8 26,16
Makan malam 20% 382,08 21,5 9,6 52,32
Selingan malam 10% 191,04 10,7 4,8 26,16

9. Konversi kebutuhan KH ke UC
Karbohidrat : 262/15 = 17,4 UC
Waktu makan % Jumlah KH Hasil Ketetapan Unit
(gram) Carbing
Makan pagi 20% 262 52,4 15 3,5
Selingan pagi 10% 262 26,2 15 1,7
Makan siang 30% 262 78,6 15 5,3
Selingan sore 10% 262 26,2 15 1,7
Makan malam 20% 262 52,4 15 3,5
Selingan malam 10% 262 26,2 15 1,7
 Hasil= Jlh KH / ketetapan
 UC = Hasil/ketetapan

10. Aplikasi Carbohydrate Counting (14,5 UC)


Waktu makan Angka Pembagian UC pada BM
Carbing
Makan pagi 3,5 Nasi tim
2 x 0.3 gls = 0,6 gls
Pepaya
0.5 x 1 bh = 1 bh
Sayur bening bayam labu
1 x 3 mangkok kecil = 1,5 mngkok
Air minum
Selingan pagi 1,7 Alpukat*
1,7 x ¼ bj sedang = 0,425 bh
Air minum
Makan siang 5,3 Nasi tim
2 x 0.3 gls = 0.6 gls
Tumis buncis
0,65 x 3 mangkok = 1,95 mangkok
Tahu
0.65 x 2 bj besar = 1.3 bj besar
Jeruk manis
2 x 1 bj = 2 bj
Air minum
Selingan sore 1,7 Kentang
1 x 1 bj kcl = 1 bj kcl
Susu skim
0,7 x 6 sdm = 4,2 sdm
Air minum
Makan malam 3,5 Bubur beras
1 x 0,75 gls = 0.75gls
Sayur
1 x 3 mangkok = 1 mangkok
Kacang merah
0,5 x 4 sdm = 2 sdm
Apel
1 x 1.25 bh = 1.25 bh
Air minum
Selingan malam 1,7 Yoghurt
0.7 x 1 gls = 0.7 gls
Melon
1 x 1 ptg besar = 1 ptg besar
Air minum
11. Perhitungan menu dalam penukar
Waktu Bahan Penukar Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat Vitamin Zat Natrium Air Albumin
Makan Makanan (gram) (kkal) (gram) (gram) (gram) (gram) C (mg) besi (mg) (ml) (gram)
(mg)
Makan Nasi tim* 2p 150 180 3,6 0,6 39 0,75 0 0,6 0 - 0.38
pagi Pepaya* ½ 70 32.2 0,35 8,4 8,25 1,75 2,8 0,15 3,15 - -
Bayam ½ 50 11.5 0,6 0,3 1,8 0,4 9,4 0,2 8 - -
Labu waluh ½ 50 25,4 0,8 0,24 5 1,2 1 3,4 140 - -
Putih telur 1 65 32,5 7 0 0,52 0 0 0 106,6 - 6,5
Air minum - - - - - - - - - - 300 -
Selingan Buah alpukat* 1,7 107 91 0,96 6,95 8,23 0 13,9 0,9 2,14 - -
pagi Gula pasir 1 13 51,22 0 0 12,22 0 0 0.013 0.13 150 -
Air minum -
Makan Nasi tim* 2 150 180 3,6 0,6 39 0,75 0 0,6 0 - 0,38
siang Jeruk manis* 2 280 126 19,7 0,56 31,36 3,92 137,2 1,12 11,2 - -
Buncis ½ 50 17 1,2 0,15 3,6 0,95 5.5 0,35 4 - -
Kembang kol ¼ 25 6,3 0,3 0,1 1,4 0,6 8 0,2 4,5 - -
Sawi putih ¼ 25 2,25 0,25 0,025 0,425 0,2 0,75 0,275 1,25 - -
Tahu* 0.65 130 104 14,17 6,11 1,04 0,13 0 4,42 2,6 - 1,4
Ikan gabus 2 80 64 12,96 0,4 2 0 0 0 52 - 3,11
Minyak zaitun 1 5 44,2 0 5 0 0 0 0,06 0,35 - -
Air minum - - - - - - - - - - 300 -
Selingan Kentang* 1 75 46,5 1,5 0,15 10,12 0,375 15,75 0,52 5,25 - -
sore Susu skim* 0,7 4,2 15 1,44 1,019 2,18 0 0,2 0 19,7 - -
Margarin 1 5 36 0,03 4,05 0,02 0 0 0 19 - -
Air minum - - - - - - - - - - 300 -
Makan Bubur beras* 1 150 118,7 3 0,8 24,2 0,3 0 0.5 9 - 0,32
malam Wortel ½ 50 18 0,5 0,3 3,95 0,5 9 0.5 35 - -
Brokoli ¼ 25 35,5 0,105 0,09 1,66 0,65 22,4 0,175 8,25 - -
Tomat ¼ 25 4,4 0,2 0,1 0,6 0,2 6,1 0,1 1,5 - -
Apel 1 100 58 0,3 0,4 14,9 2,6 5 0,3 2 - -
Kacang ½ 20 62,8 442 0,22 11,24 0,8 0 0,74 2,2 - -
merah* - -
Daging ayam 1½ 60 178 10,92 15 0 0 0 0,9 65,4 - -
Air minum - - - - - - - - - 300 -

Selingan Melon* 1 140 51,8 0,84 0,56 10,92 1,4 0 0,56 37,8 - -
malam Yoghurt* 0,7 126 65,52 4,15 3,15 5,04 0 0 0,12 50,4 - -
Air minum - - - - - - - - - - 300 -
TOTAL - - 1.657,79 92,8 55,2 238,6 17,45 237 16,675 572,42 1650 12,09

*) Kelompok bahan makanan sumber karbohidrat yang mengandung 15 g karbohidrat (1 carbing)


12. Perhitungan Indeks Glikemik dan Glycemic Load
Waktu Bahan Karbohidrat Indeks Glycemic Kategori
Makan Makanan (gram) Glikemik Load
Makan Nasi tim* 39 50 19,5 Sedang
pagi Pepaya* 8,25 60 4,95 Rendah
Bayam 1,8 10 0,18 Rendah
Selingan Buah alpukat* 8,23 15 1,2 Rendah
pagi
Makan Nasi tim* 39 50 19,5 Sedang
siang Buncis 3,6 24 0,86 Rendah
Tahu* 1,04 42 0,43 Rendah
Jeruk manis* 31,36 44 13,7 Sedang
Kembang kol 1,4 15 0,21 Rendah

Selingan Susu skim* 2,18 32 0,6 Rendah


sore Kentang* 10,12 56 5,6 Rendah
Makan Bubur beras* 24,2 50 12,1 Sedang
malam Wortel 3,95 49 1,9 Rendah
Brokoli 1,66 15 0,24 Rendah
Kacang merah* 11,24 26 2,9 Rendah

Selingan Yoghurt* 5,04 14 0,7 Rendah


malam Melon* 10,92 67 7,3 Rendah
DAFTAR PUSTAKA

Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Jakarta: EGC

Wahyuni,T,D.,Rahmah,I,A.,dkk. 2019. Otbook Petunjuk Diet, Laboratorium Klinis, Interaksi


Obat dengan Makanan. –Edisi II. Jawa Barat: Tim OtGroup

Citerawati SY, Yetti Wira.2017. Assesmen Gizi. –Edisi Pertama. Cet. Ke-1. Yogyakarta:
Transmedika

Mirghani Dirar, A., & Doupis, J. (2017). Diakses pada 18 Mei 2020. Gestational diabetes from A to
Z. World journal of diabetes

GeneticsHomeReference. (2020). Diakses pada 19 Mei 2020. Gestational diabetes

Mayoclinic.org. (2020). Diakses pada 18 Mei 2020. Gestational diabetes

Webmd. (2019). Diakses pada 18 Mei 2020. Gestational Diabetes

Tresningyati,P https://www.academia.edu/10188976/Kasus_DM_hamil_Anemia?auto=download
diakses 20 agustus 2020

Willy,T.2019.
https://www.alodokter.com/diabetesgestasional#:~:text=Pada%20masa%20kehamilan%2C%20pl
asenta%20akan,meningkat%20dan%20menyebabkan%20diabetes%20gestasional. diakses 27
september 2020

Wahyuni.,Y,Huda Akbar Sugih.,M.2019. “Pemantauan Kesehatan Gizi Ibu Hamil Dilihat Dari
Pertambahan Berat Badan Dan Pengukuran Lingkar Lengan Atas (Lila) Berbasis E-Digital”
Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer dan Matematika, Vo.16, No.1, hal.235-244.
https://www.researchgate.net/publication/338406569_Pemantauan_Kesehatan_Gizi_Ibu_Hamil_
Dilihat_dari_Pertambahan_Berat_Badan_dan_Pengukuran_Lingkar_Lengan_Atas_LILA_Berbasi
s_E-Digital diakses 27 september 2020

Azizah.,A,Adriani.,M.2017. “Tingkat Kecukupan Energi Protein Pada Ibu Hamil Trimester


Pertama Dan Kejadian Kekurangan Energi Kronis” Media Gizi Indonesia, Vol. 12, No. 1, hlm.
21–26. https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/view/3224 diakses 27 september 2020

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/8251/MjA5NDg=/Kadar-albumin-hemoglobin-hb-
dan-zat-besi-fe-pada-tikus-putih-rattus-norvegicuz-setelah-pemberian-makanan-enteral-
berformulasi-bahan-pangan-lokal-abstrak.pdf

Syamsiatun.,N,H & Siswati.,T. 2015. “Pemberian ekstra jus putih telur terhadap kadar albumin dan
Hb pada penderita hypoalbuminemia” Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol. 12, No. 2. hlm: 54-61
https://jurnal.ugm.ac.id/jgki/article/download/22919/15569 diakses 7 oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai