Disusun oleh :
Hafifah Azhari (19120039)
01
SKRINING
SKRINING
Skrining dilakukan menggunakan
motede malnutrisi screening tool
(MST). Menurut hasil skrining jumlah
skor 1 dengan resiko rendah.
02
ASSESMENT
DATA RIWAYAT PASIEN/KLIEN (CLIENT HISTORY/CH)
.
CH.2.1 Riwayat Medis/Kesehatan Pasien/Klien dan Keluarga
Data Hasil
Penggunaan obat yang Infus RL, citicolin,
diresepkan amlodipin, CPG
Penggunaan obat bebas Tidak ada
Penggunaan obat alternative Tidak ada
Harist benedict
BMR Wanita = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x
umur)
= 655 + (9,6 x 30,36) + (1,8 x 148,2) – (4,7
x 66)
= 655 + 291,456 + 266,76 – (310,2)
= 1213,216 – 310,2
= 903,016 kkal
ENERGI = BMR x FA x FS
= 903,016 x 1,2 x 1,3
= 1408,70 kkal + 500 kkal
= 1908,7 kkal
PROTEIN = 2,0 gr/kg BB KH = total energy – (protein + lemak)
= 2,0 x 30,36 = 1908,7 – (242,88 + 381,74)
= 60,75 gram x 4 = 1908,7 – 624,62
Data Keterangan
Hari 0 Assessment :
• FH : energi, protein, lemak, KH dalam kategori kurang dari 80%.
• BD : asam urat, cholesterol, HDL, LDL, trigliserida dalam kategori normal.
• PD : tekanan darah dalam kategori tinggi, nadi, suhu, RR dalam kategori normal.
• AD : rentang lengan 140 cm, tb estimasi 148,2 cm, BB adj 30,36 kg, LILA 19 cm, status
gizi menurut LILA 63,54% (gizi buruk).
Diagnosis :
NI. 2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan tidak nafsu makan ditandai dengan
hasil recall 24 jam energi 47,03%, protein 51,21%, lemak 50,22%, KH 46,13% dalam
kategori kurang dari 80%.
NI. 5.1 Peningkatan kebutuhan energi protein berkaitan dengan status gizi buruk dan
anemia ditandai dengan hasil LILA 19 cm dan HB rendah 10,1 g/dl.
NI. 5.4 Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan hipertensi ditandai dengan hasil
tekanan darah 130/88 mmHg.
Intervensi :
Diet TKTP RG bentuk makanan lunak (bubur), cara pemebrian oral, jadwal pemberian
3x makan utama dan 2x selingan.
MONITORING EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
Hari Kesimpulan
Hari 1 Assessment :
• FH : energi, protein, lemak, KH dalam kategori kurang dari 80%.
• BD : tidak ada pemeriksaan.
• PD : tekanan darah dalam kategori tinggi, nadi, suhu, RR dalam kategori normal.
• AD : tidak ada pengukuran.
Diagnosis :
NI. 2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan tidak nafsu makan ditandai dengan
hasil recall 24 jam energi 66,22%, protein 70,32%, lemak 69,08%, KH 61,46% dalam
kategori kurang dari 80%.
NI. 5.4 Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan hipertensi ditandai dengan hasil
tekanan darah 180/80 mmHg.
Intervensi :
Diet TKTP RG bentuk makanan lunak (bubur), cara pemebrian oral, jadwal pemberian
3x makan utama dan 2x selingan.
MONITORING EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
Hari Kesimpulan
Hari 2 Assessment :
• FH : energi, protein, lemak, KH dalam kategori kurang dari 80%.
• BD : tidak ada pemeriksaan.
• PD : tekanan darah dalam kategori tinggi, nadi, suhu, RR dalam kategori normal. Keluhan utama
Tidak mengeluh bicara pelo (cedal), masih tidak nafsu makan
• AD : LILA 19 cm.
Diagnosis :
NI. 2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan tidak nafsu makan ditandai dengan hasil recall 24 jam
energi 46,46%, protein 59,12%, lemak 62,24%, KH 39% dalam kategori kurang dari 80%.
NI. 5.4 Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan hipertensi ditandai dengan hasil tekanan darah
140/90 mmHg.
Intervensi :
Diet TKTP RG bentuk makanan lunak (bubur), cara pemebrian oral, jadwal pemberian 3x makan utama
dan 2x selingan.
Konsultasi gizi.
Konseling :
Sasaran : pasien dan keluarga
Tempat : Bangsal Flamboyan 7.2
Waktu : 30 menit
Alat bantu : leaflet dan BMP
Materi : Diet TKTP RG, makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, motivasi makan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN
STROKE
Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal
maupun global akibat terhambatnya peredaran darah ke otak.
Gangguan peredaran darah otak berupa tersumbatnya pembuluh
darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak.
HIPERTENSI
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan
darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih
dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih.
TATALAKSANA DIET
STROKE
Jenis Diet Diet stroke, Diet Chronic Kidney Disease, Rendah Garam atau
dalam istilah jenis diet di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul disebut Diet
RGRPRK (Rendah Garam Rendah Purin Rendah Protein dan Rendah Kalium).
HIPERTENSI
• Diet Rendah Garam
• Diet Rendah Lemak
• Diet Tinggi Serat
• Diet Rendah Kalori
BAB III
HASIL DAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN, MONITORING DAN EVALUASI
bjdjsdjsbdsjbsjbckscvksfiwhfiuwhfiuehfu
MONITORING DAN EVALUASI KELUHAN
Tanggal Keluhan
Awal kasus Pasien mengeluh bicara pelo (cedal)
sejak 1 hari selum masuk rumah sakit,
tidak nafsu makan
Tanggal Antropometri
Awal kasus RL : 140 cm
LILA : 19 cm
Akhir kasus LILA : 19 cm
PERKEMBANGAN HASIL PEMERIKSAAN FISIK DAN KLINIK
4. Diagnosis gizi
NI. 2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan tidak nafsu makan ditandai dengan
hasil recall 24 jam energi 47,03%, protein 51,21%, lemak 50,22%, KH 46,13%
dalam kategori kurang dari 80%.
NI. 5.1 Peningkatan kebutuhan energi protein berkaitan dengan status gizi buruk dan
anemia ditandai dengan hasil LILA 19 cm dan HB rendah 10,1 g/dl.
NI. 5.4 Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan adanya peningkatan tekanan
darah ditandai dengan riwayat hipertensi 130/88 mmHg.
5. Pasien diberikan diet TKTP RG kkal dengan bentuk makanan lunak, cara pemberian
oral. Frekuensi makan 3x makan utama dan 2x selingan.
6. Monitoring dan evaluasi :
Hal-hal yang dimonitoring dan dievaluasi antara lain :
a. Antropometri
Rentang lengaan dan LILA tidak mengalami perubahan. Status gizi selama
studi kasus tidak mengalami perubahan yaitu status gizi buruk.
b. Pemeriksaan biokimia
Hanya dilakukan pada awal kasus sehingga tidak dapat dilakukan
pengamatan selanjutnya.
c. Pemeriksaan fisik, klinik
Selama pengamatan keadaan umum pasien composmentis, dengan tekanan
darah tinggi, nadi, suhu, RR normal. Keluhan pasien yaitu pasien mengeluh
bicara pelo sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit sudah berkurang.
d. Dietary history
Asupan rata-rata Energi 56,34%, Protein 64,80%, Lemak 65,78%, KH
50,23%. Dalam kategori kurang.
SARAN
1. Pasien dan keluarga diharapkan memperhatikan asupan
makan untuk memenuhi kebutuhan gizi.
2. Pasien dan keluarga diharapkan menerapkan diet yang
diberikan dari rumah sakit setelah pulang ke rumah.
TERIMA
KASIH