Anda di halaman 1dari 10

KASUS 3

I. Data Identitas
Riwayat Personal
No.RM :099129
Nama :Tn.M
Usia :43 tahun
Jenis kelamin : Laki – Laki
Status :Sudah menikah (kepala keluarga)
Suku :Sasak
Agama :Islam
Alamat :Gundul, Menemeng, Pringgerate. Kab.Lombok Tengah
Pekerjaan :Supir (pengampas ayam potong)
Ruang/kelas :Tunjung laki, Ruangan 4
Hari perawatan :I
Masuk RS :04 Februari 2022, jam 15:00 WIB
Waktu pemantauan :5 februari 2022, jam 08:30am
Diagnosis medis :Hepatitis B
II. Riwayat penyakit
Pasien sudah mengalami hepatitis selama 10tahun. Dan keluarga pasien tidak
ada yang memiliki penyakit yang sama dengan pasien.
III. Assessment
FH. Food History
Pola makan : 1 – 2 kali dalam sehari
Nafsu makan : tidak nafsu makan
Alergi / pantangan makan : tidak ada
Obat yang dikonsumsi : fibumin, prowr plue MP, Lansops tole
Tabel.1 pola makan pasien berdasarkan FFQ 1 minggu lalu.

Jenis makanan Frekuensi Keterangan Standar pembanding


Sumber Nasi 1-2x/mgg Sangat sering Keteranngan FFQ
KH menurut Suhardjo et al,
Lauk Ayam 1-2 kali/hr Sangat sering (1998).
hewani Telur 1 kali/mgg Sering - Sgt sering ≥ 1x/hari
Daging - Tidak pernah - S\ering :1x/hr atau
Ikan - Tidak pernah 4 -5 kali/mgg
Lauk Tahu - Biasa :3 kali/mgg
Nabati Tempe - Kadang ≤3
Kacang Tidak pernah kalli/mgg atau 1 -2
- kali/mgg
kacanga - Jarang ≤1 kali/mgg
n - Tidak pernah
Sayura Tidak pernah
n
Buah Tidak pernah
Tabel 2. Hasil Recall 1 x 24 jam pasien, tingkat konsumsi pasien
Waktu Menu Bahan Berat Energi Protein (gram) Lemak KH
makanan URT (grm) (kkal) Hewani Nabati (gram) (gram)

Pagi Bubur Tepung 1/2 70 252.6 - 4.7 0.4 55.7


sumsum beras gls
Siang Bubur sum Tepung 1/2 70 252.6 - 4.7 0.4 55.7
sum beras gls
Malam Bubur Tepung 1/2 70 252.6 - 4.7 0.4 55.7
sumsum beras gls

TOTAL 757.8 - 14.1 1.2 167.1

Interpretasi Energi Protein Lemak Karbohidrat


(kkal) (gram) (gram) (gram)
Asupan 757.8 14.1 1.2 167.1
Kebutuhan 1966,68 56,4 43,70 319
%Tk.konsumsi 38 25 2,74 52
Katagori Kurang Kurang Kurang Kurang

*Standar kategori konsumsi berdasarkan standard pelayanan minimal rumah


sakit (Depkes, 2008).
Keterangan :
Baik : > 80%
Kurang : < 80%
Penilaian : berdasarkan data diatas, tingkat konsumsi pasien <80% dikarenakan
pasien tidak memiliki nafsu makan.
A. Antropometri Data
Lila :30cm
ℎasill pengukuran
Persentil LILA = x 100
nilai standart
30
= x 100
29
=103% (gizi baik)

Keterangan persentil LILA

Gizi baik : >80%

Gizi kurang : 70,1 – 84,9 %

Gizi buruk : <70%

BB estimasi :(2.592 x Lila) – 12.902


:(2.592 x 30) – 12.902
:77.76 – 12.902
:64.858kg (dibulatkan menjadi 65kg)
Ulna :25cm
Tb estimasi :97.252 + 2.645 x Ulna
:97.252 + 2.645 x 25
:97.252 + 66.125
:163.377 (163cm)
BB 65 65
IMT : = = = 24,5 kg/m2 Normal (Standar WHO)
(TB)2 (1.63)2 2.65

Klasifikasi IMT menurut WHO, 2006

Klasifikasi IMT kg/cm 2


Kurus (Underweight) = <18,5 kg/m2

Sangat kurus =<16,0 kg/m2


Kurus sedang =16,0 – 16,9 kg/m2

Kurus ringan =17,0 – 18,5 kg/m2


Normal =18,5 – 24,9 kg/m2

Gemuk (overweight) =≥25,0 kg/m2

Pre-obesitas =≥25,0 – 29,9 kg/m2


Obesitas Kelas 1 =≥30,0 kg/m2

BBI = TB – 100 – (10%)


=163 – 100 – (10%)
=63 – (10%)
=56,7 kg

Penilaian : berdasarkan hasil perhitungan data Antropometri diperoleh

hasil IMT 24,5 kg / m2,berdasarkan standar WHO termasuk


dalam katagori normal, sedangkan hasil perhitungan BBI,
BBI diperoleh hasil 56,7 kg, yang artinya Berat badan saat
ini melebihi BBI dikarenakan BB Estimasi pasien adalah 65
kg.
B. Biokimia Data (BD)

Jenis pemeriksaan Hasil Normal Keterangan


GDS 94Mg/dl 70 – 200Mg/dl Normal
Ureum 13.0Mg/dl 13 – 14 Mg/dl Normal
Kreatinin 0.61Mg/dl 0.9 – 1,3 Mg/dl Rendah
SGOT 121.2 u/l 15-50 u/l Tinggi
SGPT 158.7 u/l 10 – 40 u/l Tinggi
Penilaian :
Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia yang telah dilakukan diperoleh
hasil SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum
Glutamic Pyruvate Transaminase) tinggi. SGPT dan SGOT merupakan enzim
yang terdapat dalam sel hati, jika sel hati mengalami kerusakan maka akan
terjadi pengeluaran enzim SGPT dari dalam sel hati ke sirkulasi darah dan
akan terukur melalui pemeriksaan laboraturium. Selain itu, hasil pemeriksaan
Kreatinin pasien rendah, salah satu penyebab kreatinin yang rendah karena
kehilangan air dari tubuh (dehidrasi). Namun juga bisa disebabkan oleh
kelebihan asupan air, kehamilan, obat-obatan tertentu.
C. Physical Data (PD)
PD.1.1.1. penampilan keseluruhan
KU : Lemah
Kesadaran : CM

Jenis Hasil Normal Keterangan


pemeriksaan
Tekanan darah 130/80 mmHg 120/80mmHg Tinggi
Nadi 93x/menit 60 – 100x menit Normal
RR 24x/menit 12 – 20x/menit Tinggi
Penilaian :
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis yang telah dilakukan, keadaan
umum pasien lemah dan kesadan CM. Tekanan darah pasien tinggi, dan
Rerpirasi tinggi. Respirasi yang tinggi disebabkan karena adanya masalah
pernafasan seperti sesak.

IV. Diagnosis gizi

NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan nafsu makan kurang
dan kondisi pasien yang lemah ditandai dengan asupan <80%.
NC.2.2. Perubahan nilai lab terkait gizi (Natrium) berkaitan dengan penyakit
pasien ditandai dengan hasil pemeriksaan tekanan darah
130/80mmHg.

V. Intervensi
1. Tujuan
- Meningkatkan Asupan oral dengan pemberian makanan yang
mudah diterima oleh pasien.
- Meningkat dan mempertahan SGOT sehingga mencapai nilai
normal. Menurunkan dan mempertahan nilai SGPT sehingga
mencapai kadar normal.
2. Prinsip diet
- Energi cukup
- Protein tinggi
- Lemak rendah
- Karbohidrat diberikan sesuai kebutuhan.
- Natrium rendah.
3. Macam diet
- Diet hati, RG
4. Bentuk makanan
- Diberikan makanan lunak, karena pasien masih dalam keadaan
lemah, dan bertujuan agar tidak memberatkan kinerja organ tubuh
pasien.

5. Syarat
- Energi diberikan lebih tinggi sebesar 1966,68 kkal. Sumber energi
nasi,singkong, kentang dll
- Protein diberikan 1gram/kgBBI yaitu sebesar 85,05gram. Untuk
mencegah glukoneogonesis, katabolisme otot, dan penurunan
penyerapan zat gizi dan kehilangan masa otot serta
mengembalikan massa otot pada kondisi sarcopenia. Makanan
sumber protein yaitu, hewani (ayam,ikan,daging,telur,dll). Nabati
(Tahu, tempe, kacang – kacangan).
- Lemak yang diberikan sebesar 20% dari kebutuhan energi yaitu
sebesar 43.704gram. Lemak yang diberikan adalah lemak yang
mudah dicerna ataupun dalam bentuk emulsi.Lemak tak jenuh
ganda maksimal 10% dari kebutuhan energi total, dan lemak tidak
jenuh tunggal maksimum 20% dari kebutuhan energi total. Lemak
tak jenuh ganda yang utama adalah asam lemak omega 3 dan
omega 6. Sumber omega 6 adalah minyak jagung, minyak biji
bunga matahari, minyak kacang kedelai, kacang dan biji – bijian.
Sumber omega 3 adalah ikan laut dalam (salmon,mackerel, tuna,
sarden, ikan danau).
- Karbohidrat diberikan 63% dari kebutuhan energi total, yaitu
sebesar 309.75gram. Sumber karbohidrar (Nasi, jagung, kentang,
ubi, singkong, gandum dll).Perhitungan kebutuhan
6. Perhitungan kebutuhan gizi
 Energi (Mifflin – st.jeor)
BMR = (10 x BBI) + (6.25 x TB) – (5 x usia ) + 5
= (10 x 56,7) + (6.25 x 163) – (5 x 43) + 5
= 567 + 1018,75 – 215 + 5
= 1585,75 – 220
= 1365,75 kkal
TEE = BMR x AF x FS
= 1365,75 x 1,2 x 1,2
= 1966,68 kkal
 Protein
P = 1,5 gram/kg BBI
= 1,5 x 56,7
= 85,05 gram

Protein kalori = 85,05 gram x 4 gram/kkal

= 340,2 kkal

%protein = Protein kkal : Tee x 100%

= 340,2 kkal : 1.966,68 x 100%

= 17%

 Lemak
L = 20% x TEE
= 20% x1966,68
= 393,33kkal
Lemak gram = 393,339kkal : 9kkal/gram = 43.704gram
 Karbohidrat
KH = 63% x TEE : 4kkal/gram
= 63% x 1966,68 kkal : 4 kkal/gram
= 1.239kkal: 4 kkal/gram
= 309,75 gram
 Kebutuhan Natrium
Natrium diberikan sebesar <2.300mg.

VI. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring / Evaluasi Waktu


parameter
Klinis Ada perubahan tekanan darah pasien Setiap kalli melakukan
menjadi normal tekanan darah.

Intake Adanya peningkatan asupan makan Setiap kali kunjungan


pasien sehingga bisa mencapai dan pemberian makan
>80%. kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai