Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS RAWAT JALAN

DM TIPE II + DISLIPIDEMIA+ HIPERTENSI


STD I

Oleh:
NI LUH MADE RUSYANI
NIM. P07131013006

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
DENPASAR
2016
I. Identitas Pasien

No. RM : 00966854
Nama Pasien : N.L.S
Umur : 67 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dalung Permai, Kuta Utara, Badung
Poliklinik : Geriatri
Diagnose : DM Tipe II+Dislipidemia+Hipertensi
Std I
Diet dan Bentuk Makanan : Diet DM 1500 kkal, Rendah Lemak
Rendah Garam dan Bentuk Makanan Biasa
Tanggal Pengamatan : 9 Mei 2016
II. Pengkajian Data dan Diagnose Gizi
Diagnose Gizi
Pengkajian Data Nilai Rujukan Identifikasi Masalah
PES
1. Antropometri Domain klinis:
BB : 72 kg BBI : (TB -100) x 0,9 Status gizi lebih Kelebihan BB/obesitas (P)
TB : 157 cm IMT = BB (kg) / TB (m)2 (IMT : 29,2 kg/m2) yang berkaitan dengan
BBI : 51.3 kg IMT Normal: 18,5 25 asupan makanan yang
IMT : 29.2 kg/m2 berlebih (E) yang ditandai
dengan IMT : 29.2 kg/m2
(S)

2. Biokimia
- Glukosa 2 jam PP : 146 mg/dL - Glukosa 2 jam PP : - Glukosa 2 jam PP : Domain klinis:
- LDL Cholesterol : 116 mg/dL 70.00 140.00 mg/dL Tinggi - Perubahan nilai lab
- Trigliserida : 215 mg/dL - LDL Cholesterol : 0 - LDL Cholesterol : yang terkait gizi (P) yang
- HbA 1c : 6.87% 100.00 mg/dL Tinggi berkaitan dengan
- Trigliserida : 0 - Trigliserida : Tinggi gangguan metabolisme
150.00 mg/dL - HbA 1c : Tinggi karbohidrat (E) yang
- HbA 1c : <6.5 % ditandai dengan Glukosa 2
jam PP (146 mg/dL), LDL
Cholesterol (116 mg/dL),
Trigliserida ( 215 mg/dL),
HbA 1c (6.87%) (S)

3. Klinik/Fisik
TD Baring : 130/80 mmHg nadi: 61x/menit, Ada gangguan fisik dan
TD Duduk : 144/72 mmHg nadi 61x/menit klinis yaitu tekanan
TD Berdiri : 160/88 mmHg nadi 84x/menit darah tinggi
Respirasi: 20x/menit
Suhu tubuh: 36,50C

4. Riwayat Gizi
Berdasarkan hasil wawancara, sebelum masuk rumah sakit, - Energi: 1525.87 kkal Tingkat konsumsi
frekuensi makan pasien yaitu 3 x makanan utama dan 2 x - Protein: 76.29 gr sebelum MRS:
selingan, ikan/daging/telur 1 porsi, lauk nabati seperti - Lemak: 33.9 gr - Energi: 94.51 %
tahu/tempe 1 porsi, sayur 1 porsi dan kadang-kadang - Karbohidrat: 228.89 (baik)
konsumsi buah. Pasien suka mengonsumsi makanan gr - Protein: 80.29%
gorengan seperti tahu isi dan pisang goreng, tidak memiliki (Perhitungan Dubois) (baik)
pantangan ataupun alergi. - Lemak: 167.26%
Recall: (baik)
07.00 WITA : Bubur (1 sendok nasi) - Karbohidrat:
Ayam sisit (1 sdm) 75.57% (kurang)
Telur ( butir )
Kacang (1 sdm)
09.00 WITA : Pepaya (1 ptg sdg)
12.00 WITA : Nasi (1 sendok nasi)
Sayur sop labu siam kacang panjang (labu
siam bh, kacang panjang 2 sdm)
Ayam kuah santan (1 ptg sdg)
Tahu goreng (1 ptg sdg)
15.00 WITA : Pisang rai (3 buah)
19.00 WITA : Nasi (1 sendok nasi)
Pepes ikan pindang (2 potong sdg)
Sayur bening bayam (1/2 mangkok)
Tahu goreng (1 ptg sdg)
Asupan pasien di rumah berdasarkan hasil recall:
- Energi: 1442.1 kkal
- Protein: 61.26 gram
- Lemak: 56.7 gr
- KH: 172.98 gr

5. Riwayat Individu
Pasien berumur 67 tahun, tidak bekerja dan hanya
beraktivitas dirumah. Pasien mengeluh sering pusing - Diabetes mellitus -
karena tekanan darah tinggi dan didiagnosa diabetes
melitus
III. Rencana Intervensi Gizi
Intervensi Gizi
1. Diet: DM III 1500 kkal,Rendah Lemak, Rendah Garam
2. Tujuan Diet:
- Mencapai status gizi yang optimal
- Nilai lab terkait gizi mencapai normal
- Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang
optimal
3. Prinsip Diet:
- Energi cukup
- Protein normal
- Lemak sedang
- Karbohidrat cukup
4. Syarat Diet:
- Energi = 1567.12 kkal
- Protein = 58.76 gr
- Lemak = 34.8 gr
- Karbohidrat = 254,6gr
- Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebgai bumbu. Bila kadar
glukosa sudah terkendali, diperbolehkan mengkonsumsi gula murni
sampai 5% dari kebutuhan energy total
- Penggunaan gula alternative dalam jumlah terbatas
- Pasien yang mengalami hipertensi, asupan garam harus dikurangi
- Cukup vitamin dan mineral
5. Kebutuhan Zat Gizi:
- Energi:
Energi Basal : 25 kkal/kg BBI
: 25 kkal/kg 51.3 kg
: 1282.5 kkal
Faktor aktivitas = 30% x 1282.5 kkal
= 384.75 kkal
Faktor stress = 10% x 1282.5 kkal
= 128.25 kkal
Koreksi umur = 15% x 1282.5 kkal
= 192.38 kkal
TEE = Energi basal + Fa + Fs Ku
= 1282.5 + 384.75 + 128.25 192.38
= 1567.12 kkal
- Protein:
Protein = 15% x 1567.12 kkal
= 235.07/4
= 58.76 gr
- Lemak:
Lemak = 20% total energi
= 20% x 1567.12 kkal
= 313.4 kkal/9
= 34.8 gr
- KH:
KH = Keb. Energi Total (Keb. Protein + Keb. Lemak)
= 1567.12 kkal (235.07 + 313.4) kkal
= 1018.65 kkal
= 254.6 gr
6. Bentuk makanan dan frekuensi makan
Bentuk makanan yang diberikan adalah biasa (nasi). Diberikan makanan
biasa karena pasien tidak mengalami gangguan dalam proses pencernaan.
Frekuensi pemberian makanan adalah 3 x makanan utama dan 2 x snack.
Pemberian diet diberikan secara oral karena keadaan pasien masih dalam
keadaan sadar
IV. Edukasi Gizi dan Konseling Gizi

1. Tujuan:
Meningkatkan pemahaman tentang penyakit DM, Dislipidemia dan
Hipertensi serta perubahan perilaku pola makan pada pasien.
2. Tempat : Ruangan tunggu poliklinik geriatri
3. Hari/Tanggal : Senin, 9 Mei 2016
4. Waktu : 09.00 09.30 WITA
5. Media : Leaflet Diet DM
6. Metode : Konseling atau tanya jawab secara langsung
kepada pasien
7. Konten Materi : Diebetes Mellitus
DIABETES MELLITUS

A. Pengertian Diabetes Mellitus


Diabetes mellitus adalalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan
klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat, jika telah berkembang penuh secara klinis maka diabetes mellitus
ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosis dan penyakit
vaskular mikroangiopati (Sylvia & Lorrain, 2006). Diabetes mellitus adalah
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat kadar glukosa darah yang
tinggi yang disebabkan jumlah hormone insulin kurang atau jumlah insulin cukup
bahkan kadang-kadang lebih, tetapi kurang efektif (Sarwono, 2006).
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Diabetes
Mellitus adalah suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar gula dalam
darah yang mengakibatkan gangguan metabolisme dan berkembang menjadi
gangguan multisistem karena keterbatasan insulin di dalam tubuh seseorang.

B. Gejala Diabetes Mellitus


Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang
tinggi.Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan
sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air
tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal
menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering
berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri). Akibat poliuri maka penderita
merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah
besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat
badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar
yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi).
Dengan memahami proses terjadinya kelainan pada diabetes bahwa pada
penderita diabetes melitus akan terjadi keluhan khas yaitu lemas, banyak makan,
(polifagia) , tetapi berat badan menurun, sering buang air kecil (poliuria), haus dan
banyak minum (polidipsia). Penyandang diabetes melitus keluhannya sangat
bervariasi, dari tanpa keluhan sama sekali, sampai keluhan khas diabetes melitus
seperti tersebut diatas. Penyandang diabetes melitus sering pula datang dengan
keluhan akibat komplikasi seperti kebas, kesemutan akibat komplikasi saraf, gatal
dan keputihan akibat rentan infeksi jamur pada kulit dan daerah khusus, serta
adapula yang datang akibat luka yang lama sembuh tidak sembuh

C. Faktor Faktor Penyebab Diabetes Mellitus


Faktor-faktor penyebab diabetes melitus antara lain genetika, faktor keturunan
memegang peranan penting pada kejadian penyakit ini. Apabila orang tua
menderita penyakit diabetes mellitus maka kemungkinan anak-anaknya menderita
diabetes mellitus lebih besar.
Virus hepatitis B yang menyerang hati dan merusak pankreas sehingga sel
beta yang memproduksi insulin menjadi rusak. Selain itu peradangan pada sel beta
dapat menyebabkan sel tidak dapat memproduksi insulin.
Faktor lain yang menjadi penyebab diabetes melitus yaitu gaya hidup, orang
yang kurang gerak badan, diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, kegemukan
dan kesalahan pola makan. Kelainan hormonal, hormon insulin yang kurang
jumlahnya atau tidak diproduksi.

D. Klasifikasi Diabetes Mellitus


Klasifikasi Diabetes Melitus American Diabetes Assosiation (2005) dalam Aru
Sudoyo (2006) mengklasifikasikan diabetes mellitus menjadi :
1) Diabetes mellitus tipe 1 Dibagi dalam 2 subtipe yaitu autoimun, akibat
disfungsi autoimun dengan kerusakan sel-sel beta dan idiopatik tanpa bukti
autoimun dan tidak diketahui sumbernya.
2) Diabetes mellitus tipe 2 Bervariasi mulai yang predominan resisten insulin
disertai defisinsi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin
bersama resisten insulin.
3) Diabetes mellitus Gestasional Faktor resiko terjadinya diabetes mellitus
gestasional yaitu usia tua,etnik, obesitas, multiparitas, riwayat keluarga, dan
riwayat gestasional terdahulu.Karena terjadi peningkatan sekresi beberapa
hormone yang mempunyai efek metabolic terhadap toleransi glukosa, maka
kehamilan adalah suatu keadaan diabetogenik.
4) Diabetes mellitus tipe lain :
a) Defek genetik fungsi sel beta
b) Defek genetik kerja insulin : resisten insulin tipe A,leprechaunism,
sindrom rabson mandenhall, diabetes loproatrofik, dan lainnya.
c) Penyakit eksokrin pankreas : pankreastitis, trauma / pankreatektomi,
neoplasma, fibrosis kistik, hemokromatosis, pankreatopati fibro kalkulus,
dan lainnya.
d) Endokrinopati : akromegali, sindron cushing, feokromositoma,
hipertiroidisme somatostatinoma, aldosteronoma, dan lainnya.
e) Karena obat atau zat kimia : vacor, pentamidin, asam nikotinat,
glukokortikoid, hormon tiroid, diazoxic,agonis adrenergic, tiazid,
dilantin, interferon alfa, dan lainnya.
f) Infeksi : rubella konginetal, dan lainnya.
g) Immunologi (jarang) : sindrom stiff-man , antibody antireseptor insulin,
dan lainnya.
h) Sindroma genetik lain : sindrom down, sindrom klinefilter, sindrom turner,
sindrom wolframs, ataksia friedriechs, chorea Huntington, sindrom
Laurence/moon/biedl, distrofi miotonik,porfiria, sindrom pradelwilli, dan
lainnya (ADA, 2005)

E. Patofisiologi Diabetes Mellitus


Menurut Brunner & Sudddart (2002) patofisiologi terjadinya penyakit diabetes
mellitus tergantung kepada tipe diabetes yaitu :
1) Diabetes Tipe I
Terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel pankreas
telah dihancurkan oleh proses autoimun. Glukosa yang berasal dari makanan tidak
dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan menimbulkan
hiperglikemia postprandial (sesudah makan). Jika konsentrasi glukosa dalam
darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang
tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut diekskresikan dalam urin (glukosuria).
Ekskresi ini akan disertai oleh pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan,
keadaan ini dinamakan diuresis osmotik. Pasien mengalami peningkatan dalam
berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsi).
2) Diabetes Tipe II
Resistensi insulin menyebabkan kemampuan insulin menurunkan kadar gula
darah menjadi tumpul. Akibatnya pankreas harus mensekresi insulin lebih banyak
untuk mengatasi kadar gula darah. Pada tahap awal ini, kemungkinan individu
tersebut akan mengalami gangguan toleransi glukosa, tetapi belum memenuhi
kriteria sebagai penyandang diabetes mellitus. Kondisi resistensi insulin akan
berlanjut dan semakin bertambah berat, sementara pankreas tidak mampu lagi

terus menerus meningkatkan kemampuan sekresi insulin yang cukup untuk


mengontrol gula darah. Peningkatan produksi glukosa hati, penurunan pemakaian
glukosa oleh otot dan lemak berperan atas terjadinya hiperglikemia kronik saat
puasa dan setelah makan. Akhirnya sekresi insulin oleh beta sel pankreas akan
menurun dan kenaikan kadar gula darah semakin bertambah berat.
3) Diabetes Gestasional
Terjadi pada wanita yang tidak menderita diabetes sebelum kehamilannya.
Hiperglikemia terjadi selama kehamilan akibat sekresi hormone-hormon plasenta.
Sesudah melahirkan bayi, kadar glukosa darah pada wanita yang menderita
diabetes gestasional akan kembali normal.

F. Komplikasi kronis diabetes mellitus


1) Kerusakan saraf (Neuropathy) Sistem saraf tubuh kita terdiri dari susunan
saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang, susunan saraf perifer di otot,
kulit, dan organ lain, serta susunan saraf otonom yang mengatur otot polos di
jantung dan saluran cerna. Hal ini biasanya terjadi setelah glukosa darah terus
tinggi, tidak terkontrol dengan baik, dan berlangsung sampai 10 tahun atau lebih.
Apabila glukosa darah berhasil diturunkan menjadi normal, terkadang perbaikan
saraf bisa terjadi. Namun bila dalam jangka yang lama glukosa darah tidak
berhasil diturunkan menjadi normal maka akan melemahkan dan merusak dinding
pembuluh darah kapiler yang memberi makan ke saraf sehingga terjadi kerusakan
saraf yang disebut neuropati diabetik (diabetic neuropathy). Neuropati diabetik
dapat mengakibatkan saraf tidak bisa mengirim atau menghantar pesan-pesan
rangsangan impuls saraf, salah kirim atau terlambat kirim. Tergantung dari berat
ringannya kerusakan saraf dan saraf mana yang terkena.
2) Kerusakan ginjal (Nephropathy) Ginjal manusia terdiri dari dua juta nefron
dan berjuta-juta pembuluh darah kecil yang disebut kapiler. Kapiler ini berfungsi
sebagai saringan darah. Bahan yang tidak berguna bagi tubuh akan dibuang ke
urin atau kencing. Ginjal bekerja 24 jam sehari untuk membersihkan darah dari
racun yang masuk ke dan yang dibentuk oleh tubuh. Bila ada nefropati atau
kerusakan ginjal, racun tidak dapat dikeluarkan, sedangkan protein yang
seharusnya dipertahankan ginjal bocor ke luar. Semakin lama seseorang terkena
diabetes dan makin lama terkena tekanan darah tinggi, maka penderita makin
mudah mengalami kerusakan ginjal. Gangguan ginjal pada penderita diabetes juga
terkait dengan neuropathy atau kerusakan saraf.
3) Kerusakan mata (Retinopathy) Penyakit diabetes bisa merusak mata
penderitanya dan menjadi penyebab utama kebutaan. Ada tiga penyakit utama
pada mata yang disebabkan oleh diabetes, yaitu:
a) Retinopati, retina mendapatkn makanan dari banyak pembuluh darah
kapiler yang sangat kecil. Glukosa darah yang tinggi bisa merusak
pembuluh darah retina.
b) Katarak, lensa yang biasanya jernih bening dan transparan menjadi keruh
sehingga menghambat masuknya sinar dan makin diperparah dengan
adanya glukosa darah yang tinggi.
c) Glaukoma, terjadi peningkatan tekanan dalam bola matasehingg merusak
saraf mata.
4) Penyakit jantung
Diabetes merusak dinding pembuluh darah yang menyebabkan penumpukan
lemak di dinding yang rusak dan menyempitkan pembuluh darah. Akibatnya suplai
darah ke otot jantung berkurang dan tekanan darah meningkat, sehingga kematian
mendadak bisa terjadi.
5) Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi jarang menimbulkan keluhan yang
dramatis seperti kerusakan mata atau kerusakan ginjal. Namun, harus diingat
hipertensi dapat memicu terjadinya serangan jantung, retinopati, kerusakan ginjal,
atau stroke. Risiko serangan jantung dan stroke menjadi dua kali lipat apabila
penderita diabetes juga terkena hipertensi.
6) Penyakit pembuluh darah perifer
Kerusakan pembuluh darah di perifer atau di tangan dan kaki, yang dinamakan
Peripheral Vascular Disease (PVD), dapat terjadi lebih dini dan prosesnya lebih
cepat pada penderita diabetes daripada orang yang tidak mendertita diabetes.
Denyut pembuluh darah di kaki terasa lemah atau tidak terasa sama sekali. Bila
diabetes berlangsung selama 10 tahun lebih, sepertiga pria dan wanita dapat
mengalami kelainan ini. Dan apabila ditemukan PVD disamping diikuti gangguan
saraf atau neuropati dan infeksi atau luka yang sukar sembuh, pasien biasanya
sudah mengalami penyempitan pada pembuluh darah jantung.

G. Prinsip Diet Diabetes Mellitus


Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes mellitus hampir sama
dengan anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang
dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pada
penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang
menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin. Standar yang dianjurkan
adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat 60-70%,
lemak 20-25% dan protein 10-15%. Pembagian makanan sejumlah kalori
terhitung dibagi dalam 3 porsi besar makan pagi (20%), siang (30%) dan sore
(25%) serta 2-3 porsi makanan ringan (10 -15 % ). Untuk meningkatkan
kepatuhan pasien, sejauh mungkin perubahan dilakukan secara bertahap dan harus
disesuaikan dengan kebiasaan makan.

H. Bahan Makanan yang Dianjurkan


Bahan makanan yang dianjurkan untuk Diet Diabetes Mellitus adalah sebagai
berikut :
a. Sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi,
sagu, beras merah, gandum, roti gandum, oat meal.
b. Sumber protein rendah lemaks,seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim,
tempe, tahu dan kacang kacangan.
c. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah
dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup,
direbus dan dibakar.

I. Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan (dibatasi/dihindari)


Bahan makanan yang tidak dianjurkan, dibatasi, atau dihindari untuk Diet
Diabetes Mellitus adalah yang :
a. Mengandung banyak gula sederhana, seperti :
a) Gula pasir, gula jawa
b) Sirop, jam , jeli, buah buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental
manis, minuman botol ringan, dan es krim.
c) Kue kue manis,dodol, cake, dan tarcis.
b. Mengandung banyak lemak, seperti : cake, makan siap saji,goring gorengan.
c. Mengandung banyak natrium, seperti : ikan asin, telur asin, makanan yang
diawetkan.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT SUN


Anonim. Diabetes Mellitus. Tersedia online pada :
https://www.academia.edu/4826558/Makalah_Diabetes_Mellitus. Diakses
pada tanggal 10 Mei 2016
Anonim. Diabetes Mellitus. Tersedia online pada :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37913/4/Chapter%20II.pdf.
Diakes pada tanggal 101 Mei 2016
Basuki E. Penyuluhan Diabetes Mellitus. Dalam Soegondo S, Soewondo P dan
Subekti I (eds). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Pusat Diabetes
dan Lipid RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo-FKUI, Jakarta, 2004.
Guyton. 1996. Fisiologi dan Mekanisme Penyakit. Jakarta : EGC.
HASIL RECALL MENU SEHARI PASIEN

Protein
Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energi LEMAK HA Ca Fe Vit. A Vit. B1 Vit. C
Hewani Nabati
makan pagi Bubur Beras giling 25 90 0 1.7 0.175 19.725 1.5 0.2 0 0.03 0
Ayam sisit Ayam 50 151 9.1 0 12.5 0 7 0.75 405 0.04 0
Minyak kelapa sawit 2.5 22.55 0 0 2.5 0 0 0 1500 0 0
Telur rebus Telur ayam 25 40.5 3.2 0 2.875 0.175 13.5 0.675 225 0.025 0
Kacang goreng Kacang kapri 10 9.8 0 0.67 0.04 1.77 2.2 0.19 68 0.034 2.6
Minyak kelapa sawit 5 45.1 0 0 5 0 0 0 3000 0 0
Sub Total 358.95 12.3 2.37 23.09 21.67 24.2 1.815 5198 0.129 2.6
Snack pagi Pepaya Pepaya 100 46 0 0.5 0 12.2 23 1.7 365 0.04 78
Sub Total 46 0 0.5 0 12.2 23 1.7 365 0.04 78
Makan Siang Nasi Beras giling 75 270 0 5.1 0.525 59.175 4.5 0.6 0 0.09 0
Sayur sop labu siam Labu siam 75 19.5 0 0.45 0.075 5.025 10.5 0.375 15 0.015 13.5
Kacang panjang 25 11 0 0.675 0.075 1.95 12.25 0.175 83.75 0.0325 5.25
Ayam kuah santan Ayam 50 151 9.1 0 12.5 0 7 0.75 405 0.04 0
Santan peras, dengan air 10 12.2 0 0.2 1 0.76 2.5 0.01 0 0 0.2
Tahu goreng Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 0.4 0 0.03 0
Minyak kelapa sawit 5 45.1 0 0 5 0 0 0 3000 0 0
Sub Total 542.8 9.1 10.325 21.475 67.71 98.75 2.31 3503.75 0.2075 18.95
Snack Siang Pisang rai Tepung beras 20 72.8 0 1.4 0.1 16 1 0.16 0 0.024 0
Pisang raja 25 30 0 0.3 0.05 7.95 2.5 0.2 237.5 0.015 2.5
Kelapa tua, daging 5 17.95 0 0.17 1.735 0.7 1.05 0.1 0 0.005 0.1
Sub Total 120.75 0 1.87 1.885 24.65 4.55 0.46 237.5 0.044 2.6
Makan Malam Nasi Beras giling 50 180 0 3.4 0.35 39.45 3 0.4 0 0.06 0
Pepes ikan pindang Pindang banjar 50 78.5 14 0 2.1 0 25 0.5 75 0.05 0
Sayur bening bayam Bayam 100 36 0 3.5 0.5 6.5 267 3.9 6090 0.08 80
Tahu goreng Tahu 50 34 0 3.9 2.3 0.8 62 0.4 0 0.03 0
Minyak kelapa sawit 5 45.1 0 0 5 0 0 0 3000 0 0
Sub Total 373.6 14 10.8 10.25 46.75 357 5.2 9165 0.22 80
Total 1442.1 61.265 56.7 172.98 507.5 11.485 18469.3 0.6405 182.15
Contoh Menu Sehari Diabetes Mellitus 1500 kkal

Protein
Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energi LEMAK HA Ca Fe Vit. A Vit. B1 Vit. C
Hewani Nabati
makan pagi Nasi Beras giling 50 180 0 3.4 0.35 39.45 3 0.4 0 0.06 0
Bakso ikan Ikan segar 50 56.5 8.5 0 2.25 0 10 0.5 75 0.025 0
Tepung terigu 10 36.5 0 0.89 0.13 7.73 1.6 0.12 0 0.012 0
Sop pelangi Wortel 50 21 0 0.6 0.15 4.65 19.5 0.4 6000 0.03 3
Buncis 25 8.75 0 0.6 0.05 1.925 16.25 0.275 157.5 0.02 4.75
Seledri 10 2 0 0.1 0.01 0.46 5 0.1 13 0.003 1.1
Tomat masak 25 5 0 0.25 0.075 1.05 1.25 0.125 375 0.015 10
Sub Total 309.75 8.5 5.84 3.015 55.265 56.6 1.92 6620.5 0.165 18.85
Snack Jus Buah Tomat masak 50 10 0 0.5 0.15 2.1 2.5 0.25 750 0.03 20
Wortel 50 21 0 0.6 0.15 4.65 19.5 0.4 6000 0.03 3
Sub Total 31 0 1.1 0.3 6.75 22 0.65 6750 0.06 23
Makan Siang Nasi Beras giling 75 270 0 5.1 0.525 59.175 4.5 0.6 0 0.09 0
Pepes ayam kemangi Ayam 50 151 9.1 0 12.5 0 7 0.75 405 0.04 0
Kemangi 10 8.6 0 0.4 0.05 0.89 4.5 0.2 500 0.008 5
Salsa tomat Tomat masak 70 14 0 0.7 0.21 2.94 3.5 0.35 1050 0.042 28
Papeda 20 12.2 0 0.04 0.02 7.96 1.4 0.62 0 0.056 0
Selada 10 1.5 0 0.12 0.02 0.29 2.2 0.05 54 0.004 0.8
Tempe Mendoan Tempe kedele murni 50 74.5 0 9.15 2 6.35 64.5 5 25 0.085 0
Minyak kelapa sawit 2.5 22.55 0 0 2.5 0 0 0 1500 0 0
Sub Total 554.35 9.1 15.51 17.825 77.605 87.6 7.57 3534 0.325 33.8
Snack Siang Pisang Rai Pisang raja 100 120 0 1.2 0.2 31.8 10 0.8 950 0.06 10
Tepung beras 20 72.8 0 1.4 0.1 16 1 0.16 0 0.024 0
Kelapa tua, daging 10 35.9 0 0.34 3.47 1.4 2.1 0.2 0 0.01 0.2
Sub Total 228.7 0 2.94 3.77 49.2 13.1 1.16 950 0.094 10.2
Makan MalamNasi Beras giling 50 180 0 3.4 0.35 39.45 3 0.4 0 0.06 0
Telur bumbu rujak Telur ayam 50 81 6.4 0 5.75 0.35 27 1.35 450 0.05 0
Minyak ikan 5 45.1 0 0 5 0 0 0 4000 0 0
Sayur bening ketimun Ketimun 50 6 0 0.35 0.85 1.35 5 0.15 0 0.015 4
Bayam 50 28 0 1.75 0.25 3.25 133.5 1.95 3045 0.04 40
Tim tahu Tahu 50 34 0 3.9 1.3 0.8 62 0.4 0 0.03 0
Seledri 5 1 0 0.05 0.005 0.23 2.5 0.05 6.5 0.0015 0.55
Apel 100 58 0 0.3 0.4 15.9 6 10.3 90 0.04 5
Sub Total 433.1 6.4 9.75 13.905 61.33 239 14.6 7591.5 0.2365 49.55
Total 1552.9 59.14 38.815 250.15 418.3 25.9 25446 0.8805 135.4
Perhitungan Energi dan Zat Gizi Menurut Du Bois

BMR : 0.9 x 51.3 x 24 = 1108.08 kkal


Koreksi Tidur : 0.1 x 51.3 x 8 = 41.04 kkal -
1067.04 kkal
Aktivitas : 30% x 1067.04 = 320.11 kkal +
1387.15 kkal
SDA : 10% x 1387.15 = 138.715 kkal +
1525.87 kkal
Protein : 20% x 1525.87 kkal
: 305.174/4
: 76.29 gram
Lemak : 20% x 1525.87 kkal
: 305.17/9
: 383.9 gram
Karbohidrat : 60% x 1525.87 kkal
: 915.52/4
: 228.89 gram

Anda mungkin juga menyukai