Anda di halaman 1dari 31

BAB III

PERENCANAAN PAGT

A. Skrining Pasien

Metode MST
Tanggal skrining :25 Oktober 2021
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak direncanakan /tidak di inginkan
dalam 6 bulan terakhir ?
- Tidak (0)
- Tidak yakin (ada tanda baju lebih longgar) (1)√
- Ada penurunan sebanyak :
• 1-5 kg (1)
• 6-10 kg (2)
• 11-15 kg (3)
• >15 kg (4)
2. Apakah asupan makan berkurang karena penurunan nafsu makan/kesulitan menerima
makan ?
- Tidak (0)
- Ya (1)√
3. Pasien dengan diagnose khusus dengan gejala penyakit tertentu :
- Tidak ada

- Diabetes Melitus
- Gagal ginjal
- Sakit kronis
- Kanker
- Lainnya : DIABETES MELITUS TIPE II + HIPERTENSI (1)√

Penilaian Gizi

Total skor = 3 (berisiko malnutrisi)

Petugas skrining
La Irun

B. Identitas Pasien
Nama : Ny. H

Umur : 46 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Andedao

No. Rekam Medik : 54-37-43

Tanggal MRS : 21 Oktober 2021

Tanggal Studi Kasus : 22Oktober 2021

Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus Tipe II +Hepertensi


C. Pengkajian Gizi (Assesment Gizi) Pasien
1. Antropometri
Tabel.1 Hasil Pengukuran Antropometri

Antropometri Hasil

Tinggi Badan (TB) TB =165 cm


Berat Badan (BB) BB =56 kg
Berat Badan Ideal (BBI) BBI = TB2 x 21
= 1,652 x 21
= 69,3 kg.
Indeks Masa Tubuh (IMT) BB 56
IMT = = =
TB ( m ) 2 1,65 x 1,65
56
2.72
= 20,5 kg/m2 (Status Gizi
Normal)

2. Biokimia
Tabel 2. Pemeriksaan Laboratorium

Hasil Uji Laboratorium

Data Lab Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan Ket


Gula darah puasa 220 mg/dl 72-126 mg/dl T
Ureum Darah 28 mg/dl 15-50 mg/dl N
Gula Darah sewaktu 354 mg/dl 70-180 mgdl T
Keratini 1,0 mg/dl 0,5-1,0 mg/dl N
SGOT 12 u/l <45 u/l N
SGPT 26 u/I <41 u/I N
Ket : T = Dari tabel hasil biokimia menunjukan hasil pemeriksaan glukosa darah
puasa pasien sangat tinggi yaitu 28 mg/dl dan gula darah pasien sewaktu tinggi
yaitu354 mg/dl yang berkaitan dengan penyakit diabetes melitus
3. Fisik/Klinis

Tabel 3. Pemeriksaan fisik/klinis

Hasil Uji Laboratorium

Data Fisik/Klinis Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan Ket


TD 151/96 mmHg 120/80 mmHg T
RR 24x/menit 20-30x/menit N
Nadi 109x/menit 60-100x/menit T
0 0
Suhu 36 C 36-37 C N
Kesadaran CM CM CM
KU Lemah Baik Lemah
Mual + - +
Muntah + - +
Ket : = Dari tabel hasil fisik/klinis menunjukan hasil pemeriksaan tekanan darah
pasien sangat tinggi yaitu 151/96 mmHg yang berkaitan dengan hipertensi dan nadi
pasien sangat tinggi yaitu 109x/menit

4. Dietery History
a. Riwayat personal
- Aktifitas fisik sehari hari pasien adalah seorang Pegawai Negri Sipil
(PNS). Namun dengan keadaan saat ini kemampuan pasien sangat
terbatas. Pasien tidak dapat mengerjakan semua tugas seperti biasa
dikarenakan keadaan pasien yang sedang menjalani perawatan rawat inap
di RSU Bahteramas Kendari.
- Pengetahuan gizi pasien terkait dengan penyakitnya masih sangat kurang
karena sering mengonsumsi makanan dan minuman yang manis-manis
- Riwayat penyakit sekarang : masuk rumah sakit dengan keluhan lemas,
mual, muntah, pusing, saat masih di rumah saja sebelum masuk RS. Dan
pasien mengatakan napsu makan kurang setelah dilakukan hasil
pemeriksaan medis pasien di diagnosa menderita Diabetes Mellitus dan
Hipertensi
- Riwayat penyakit dahulu :Pasien menderita diabetes mellitus lebih dari 5
tahun lalu dan juga memiliki riwayat hipertens
- Riwayat obat-obatan yang di komsumsi (metformin, Sulfonilurea, dan
Thaizolidinediones (glitazone)
- Riwayat penyakit keluarga tidak ada
b. Riwayat gizi
- Riwayat Nutrisi Dahulu : pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit
dia sering makan makanan pokok seperti nasi 3x/hari dengan porsi 2
centong (200 g), lauk hewani seperti jenis ikan bangkumis,ikan putih
masak/digoreng dalam porsi 1 potong 2x/hari, ayam digoreng/masak
2x/minggu dengan porsi 1 potong (100 g)dan pasien memiliki kebiasaan
mengomsumsi ikan asin 3x/minggu, sayur yang sering dikonsumsi sayur
bening (bayam,kacang panjang,kangkung dan daun kelor ) dan buah
pisang dan papaya 3x/minggu . Makanan selingan seperti kue yang manis
yaitu brownis 1-2x/hari (100g) dan aneka gorengan 3x/minggu dan
minuman yang manis seperti the manis kemasan serta minuman manis
lainya.
- Riwayat Nutrisi Sekarang : pasien mendapatkan makanan dari rumah sakit
dengan Diit DM + rendah garam II, bentuk makanan lunak , dan pasien
mengatakan nafsu makannya kurang, alergi makan tidak ada. Hasil recall
24 jam yaitu energi 87,5kkal, protein 90,6 gr, lemak 68,05 gr, KH 92,9 gr.

Tabel 4. Hasil recall 24 jam sebelum studi kasus

Lemak
Energi (kkal) Protein (gr) KH (gr)
(gr)

Asupan 698,3 kkal 22,5 gr 6,3 gr 135,4 gr

Kebutuhan 1.425kkal 73,1gr 43,32 gr 316,77 gr

%Asupan 49% 30,7 % 14,5% 16,57%

Defisit Defisit
Defisit berat Defisit berat
berat berat

Kategori :

- DB : Defisit berat (<70%)


- DS : Defisit sedang (70-79%)
- DR : Defisit ringan (80-89%)
- N : Normal (90-110%)
 Terapi obat-obatan yang diberikan kepada pasien di Rumah Sakit RSU
Bahteramas

Tabel 5. Jenis obat yang diberikan

Jenis obat Fungsi


Becom C kaplet Mengandung kombinasi vitamin B kompleks,
vitamin C, nicotinamide dan kalsium
pantotenat. Multivitamin ini digunakan untuk
membantu memenuhi kebutuhan multivitamin
pada masa pertumbuhan dan selama masa
penyembuhan
Beta blockers Di gunakan untuk menurunkan tekanan darah,
obat golongan ini juga dapat di gunakan untuk
mengobati kelainan irama jantung (aritmia),
gagal jantung, penyakit jantung dan
hipertiroidisme
Diuretik Bekerja dengan cara membuang kelebihan air
dan natrium dalam tubuh, sehingga jumlah
cairan dan garam yang mengalir dalam
pembuluh darah menurun. Efek ini dapat
menimbulkan efek penurunan tekanan darah.
Novarapid flexpen Merupakan sediaan yang mengandung insulin
aspart yang termasuk dalam golongan insulin
analog kerja cepat (Rapid-Acting). Insulin ini
digunakan untuk pengobatan pada diabetes
militus. Novarapid akan mulai untuk
menurunkan gula darah 10-20 menit setelah
disuntikkan ke dalam tubuh.
Proton pump inhibitor Merupakan golongan obat yang sering
diresepkan dokter untuk mengurangi rasa sakit
pada ulu hati akibat sakit maag atau GERD.
Proton pump inhibitor bekerja dengan
menghambat tempet produksi asam ada sel
parietal lambung.
Diphenhydramine Jenis obat antihistamin yang biasanya
digunakan untuk mengatasi gejala alergi.
Namun, selain untuk meringankan gejala alergi,
obat ini juga bisa mengatasi pusing, mual, dan
muntah pada penderita vertigo.

D. Diagnosa Gizi
a. Domain intake
NI : 2.1 kekurangan intake makanan oral disebabkan mual, muntah dan nafsu makan
kurang ditandai dengan hasil recall 24 jam yaitu energi 49% (Defisit berat), protein
30,7 %(Defisit berat), lemak 14,5 %(Defisit berat), dan karbohidrat 16,57% (Defisit
berat).
NI. 5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi Spesifik natrium yang berkaitan dengan
hipertensi ditandai dengan hasil pemeriksaan klinis tekanan darah 151/96 mmHg.
164/99 mmHg(↑)
b. Domain clinis :
NC – 2.2perubahan nilai laboratorium terkait dengan metabolisme karbohidrat
disebabkan gangguan funsi endokrin ditandai dengan nilai GDS 354 mg/dl (↑) dan
GDP 220 mg/dl (↑).
c. Domain Behaviour
NB : 1.4 kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri di sebabkan pengetahuan
yang kurang berhubungan dengan makanan/zat gizi ditandai mengkonsumsi makanan
tidak sesuai diet ( sering mengkonsumi makanan dan minuman yang manis- manis
seperti kue brownis dan teh manis kemasan serta kegemaran mengomsumsi ikan
asin).
E. Intervensi Gizi
1. Rencana Pemberian Diet
a. Terapi diet
1) Jenis terapi diet : Diet DM + Rendah Garam II
2) Bentuk makanan : Biasa
3) Jalur : Oral
4) Frekuensi makan : makanan pokok 3x/hari dan selingan 2x/hari
b. Tujuan diet
1) Mengendalikan kadar glukosa darah agar mendekati normal
2) Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal
3) Menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi dan dapat digunakan
sebagai langkah preventif terhadappenyakit hipertensi.
c. Syarat/Prinsip diet
1) Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan perhari 1.949,4 kkal
2) Kebutuhan Protein normal 15% dibutuhkan sebanyak 71,1 gr perhari
3) Kebutuhan Lemak sedang yaitu 20% di butuhkan sebanyak 43,32gr/hari dari
kebutuhan energi total dalam bentuk <10% dari kebutuhan energi total berasal
dari lemak jenuh 10% dari lemak tidak jenu ganda, sedangka sisanya dari
lemak tidak jenuh tunggal.
4) Kebutuhan Karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total yaitu 65%
dibutuhkan cukup sebanyak316,77gr perhari.
5) Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan
kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu
6) Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas
7) Jumlah natrium diberikan 600 – 800 mg Na
8) Konsumsi kalium 4700 mg/hari, terdapat hubungan antara peningkatan asupan
kalium dan penurunan asupan rasio Na-K dengan penurunan tekanan darah.
9) Memenuhi kebutuhan asupan kalsium harian sesuai usia untuk membantu
penurunan tekanan darah, asupan kalsium >800 mg/hari dapat menurunakan
tekanan darah sistolik hingga 4 mmhg dan 2 mmHg tekanan darah diastolik
10) Asupan magnesium memenuhi kebutuhan harian (DRI) serta dapat ditambah
dengan suplemen mangnesium 240 – 1000 mg/hari dapat menurunkan tekanan
darah sistolik 1,0 – 5,6 mmHg.

Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi


RUMUS PERKENI
BB IDEAL = TB (m)² x 21
= (1,65)² x 21
= 57 kg
Energ Bassal = 25kkal x BBI
= 25kkal x 57
= 1.425 kkal
TEE = Energi basal + FA + FS – KU
= 1.425+ 20% + 20% - 5%
= 1.949,4kkal
Protein = 15% x1.949,4: 4 = 73,1 gr
Lemak = 20% x1.949,4: 9 = 43,32 gr
Karbohidrat = 65% x1.949,4: 4 = 316,77 gr
2. Rencana Edukasi
a. Tujuan diet
1) Agar pasien mengetahui dan menjalankan diet yang dianjurkan
2) Agar pasien dan keluarga mengerti tentang zat gizi dan makanan yang
sebaiknya dikonsumsi dan tidak
3) Memahami tentang penyakit yang diderita kaitannya dengan pemberian diet
yang dianjurkan
4) Untuk mempertahankan status gizi normal
b. Topik
Diet DM +rendah garam II
c. Pokok bahasan/materi
1) Mengetahui jenis diet yang diberikan
2) Mengetahui tujuan diet yang diberikan
3) Mengetahui syarat diet yang dibutuhkan
4) Mengetahui makanan yang boleh dan tidak boleh untuk pasien
5) Melakukan diet yang direncanakan

d. Sasaran
Pasien dan keluarga
e. Waktu
Pada saat kunjungan 15-30 menit
f. Media/alat bantu
Leaflet dan buku foto makanan
g. Metode
Konsultasi dan Tanya jawab
h. Evaluasi
Memberikan pertanyaan seperti feedback bahwa pasien dan keluarga memahami
serta akan menjalankan diet yang disarankan.
3. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Tabel 6. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Parameter Target Pelaksanaan


Antropometri Mempertahankan BB Awal dan akhir studi
normal pasien kasus
Biokimia Memonitoring nilai Awal dan akhir studi
biokimia yang tidak kasus
normal
Klinis Tekanan darah berangsur- Setiap hari selama studi
angsur membaik kasus
Fisik Memonitoring selama 3 Setiap hari selama studi
hari apakah nyeri ulu hati kasus
dan pusing masih ada
Asupan makanan Melihat dan mengecek Setiap hari selama studi
selama 3 hari apakah kasus
pasien menghabiskan
makanan yang diberikan
dan mematuhi diet yang
telah diberikan

BAB IV

IMPLEMENTASI INTERVENSI GIZI

a. Implementasi intervensi gizi

Diet yang diberikan pada pasien selama studi kasus adalah diet DM + rendah garam II.

Makanan yang diperoleh berupa

 Nasi 3x sehari (beras giling) sebanyak 200gr/hari

 Sayuran 3x sehari 100gr/hari

 Lauk hewani berupa ikan atau ayam 3x sehari 150/sajian

 Lauk nabati 3x sehari 100gr/hari

 Buah 2x sehari 100gr/hari

Implementasi intervensi edukasi/konseling

Pada hari pertama sebelum pelaksanaan menu di lakukan pasien di berikan konseling

terkait penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi dan daftar bahan makan penukar.

Adapun topic untuk edukasi untuk penyakit diabetes mellitus dan hipertensi yaitu

menjelaskan apa yang di maksud denganDiet DM + Rendah garam II. Edukasi yang

diberikan kepada pasien yaitu tentang bagaimana asupan makanan yang sesuai diet yang

telah diberikan.Kemudian menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang

telah diberikan sesuai porsi diet.Membiasakan makan tepat waktu serta memperhatikan
jumlah dan jenisnya. Adapun isi materi adalah menjelaskan jenis diet, tujuan diet yang

diberikan dan syarat diet yang dibutuhkan serta makanan apa saja yang boleh

dikonsumsi, dibatasi dan tidak boleh dikonsumsi. Memotivasi pasien untuk memakan

makanan sesuai diet yang diberikan untuk mengonsumsi makanan sesuai diet yang

diberikan untuk diterapkan sehari-hari.Juga memberikan saran kepada pasien agar rutin

meningkatkan metobolisme nya dengan berolahraga. Selama pemberian konseling gizi

pasien selalu ditemani oleh keluarganya dan dari hasil evaluasi pasien sangat respect

dengan topik yang disampaikan yang berkaitan dengan penyakitnya.


BAB V

MONITORING DAN EVALUASI

A. Antropometri
Tabel 7. Perkembangan Status Gizi selama Studi Kasus

Antropometri Data awal Monitoring


Hari 1 Hari 2 Hari 3
BB (kg) 56 56 - 56
TB (cm) 165 165 - 165
Indeks massa 20,5 20,5 - 20,5
Tubuh
Kriteria status Normal Normal Normal
gizi
Dari tabel diatas bahwa pemeriksaan antropometri dari data awal sampai monitoring 3 hari

status gizi pasien masih tetap normal.

B. Biokimia
Tabel 8. Perkembangan Data Biokimia selama Studi Kasus

Data Hasil Nilai rujukan Monitoring


biokimia pemeriksaan Hari 1 Hari 2 Hari 3
Gula darah 220 72 – 126 - - -
puasa (mg/dl)
Gula darah 354 70-180 - - -
Sewaktu
(mg/dl)
SGOT (u/l) 12 <45 - - -
SGPT (u/l) 26 70 – 180 - - -
Ureum darah 28 19 – 44 - - -
(mg/dl)
Kreatinin 1.0 0.7 – 1.2 - - -
darah (mg/dl)
Dari tabel diatas hasil pemeriksaan biokimia selama studi kasus dan monitoring selama 3

hari bahwa hasil pemeriksaan hanya satu kali dan tidak ada pemeriksaan selanjutnya.

C. Fisik dan Klinis


Tabel 9. Perkembangan Fisik/Klinis selama Studi Kasus

Data fisik/klinis Data awal Monitoring


Hari 1 Hari 2 Hari 3
KU Lemah Lemah Sedang Baik
Kesadaran CM CM CM CM
Mual + + - -
Muntah + + - -
Pusing + + + +
Tekanan darah 151/96mmHg 148/80mmHg 140/80mmHg 140/80mmHg
Suhu 36°C 36°C 36°C 36°C
Nadi 109x/mnt 65x/mnt 65x/mnt 65x/mnt
RR 24x/mnt 24x/mnt 24x/mnt 24x/mnt
Dari tabel diatas selama monitoring selama 3 hari bahwa dari hasil pengamatan

fisik pada pasien masih terasa pusing selama studi kasus dan KU ada perubahan pada

hari 2 dan hari ke 3 memcapai target yaitu baik , sedangkan mual, muntah di hari ke 2

dan hari ke 3 sudah tidak ada lagi. Untuk hasil pengamatan klinis selama studi kasus pada

pasien hasil tekanan darah pada hari 1 – 3 ada perubahan namun masih terbilang tinggi

dan belum mencapai normal.


D. Asupan

Tabel 10. Perkembangan Asupan Zat Gizi selama Studi Kasus

Asupan Monitoring
zat gizi Data awal Hari 1 Hari 2 Hari 3
RS LRS RS*) LRS**) RS*) LRS**) RS*) LRS**)
Energi 698,3 771,3 - 750,3 - 825,5 -
(kkal) 1.425 1.425 1.425 1.425
Protein 22,5 34,5 - 37,5 - 42,2 -
(gr) 73,1 73,1 73,1 73,1
Lemak 6,2 42,2 - 27,9 - 30,6 -
43,32 43,32 43,32 43,32
KH 16,57 64,8 - 87,2 - 94,8 -
316,77 316,77 316,77 316,77
*) RS : Dari Rumah Sakit

**) LRS : Luar Rumah Sakit (di isi jika ada asupan atau makanan yang dikonsumsi oleh pasien
selain dari RS

Tabel diatas menunjukkan bahwa asupan energi pasien sebelum studi kasus hanya

sebesar 698,3 kkal. Namun selama studi kasus di ketahui terdapat peningkatan asupan dari

hari ke 1 di mana energy sebesar 771,3 kkal, pada hari ke 2 asupan energy menurun sebanyak

750,3 gr selanjutnya pada hari ke 3 asupan energy meningkat sebanyak 825,5 gr. Asupan

protein sebelum studi kasus 22,5gr pada hari ke-1 sebanyak 34,5 gr, pada hari ke 2 asupan

protein pasien meningkat sebanyak 37,5gr selanjutnya pada hari ke 3 asupan protein pasien

meningkat sebanyak 42,2 gr . asupan lemak pasien sebelum studi kasus6,3gr dan hari ke 1
sebanyak 42,2 gr , pada hari ke 2 asupan lemak pasien menurun sebanyak 27,9 gr

selanjutnya pada hari ke 3 asupan lemak meningkat sebanyak 30,6 gr . asupan karbohidrat

pasien sebelum studi kasus yaitu 135,4 gr dari monitoring hari ke 1 sebanyak 64,8 gr , pada

hari ke 2 asupan karbohidrat pasien meningkat sebanyak 87,2 gr selanjutnya pada hari ke 3

asupan karbohidrat meningkat sebanyak 94,8 gr. Dari monitoring selama 3 hari zat gizi

energy, protein, lemak dan karbohidrat tidak mencapai sesuai kebutuhan karena masih

kurang nafsu makan.


Adapun gambaran pencapaian asupan makan zat gizi pasien dibandingkan dengan kebutuhan
dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Diagram Monitoring Asupan Energi selama Studi Kasus

Asupan Energi Studi kasus


2500
1949.4 1949.4 1949.4
2000

1500

1000 771.3 750.3 825.5

500
40% 38% 42%
0
Hari 1 Hari 2 Hari 3

Jumlah Kebutuhan Column1

Berdasarkan diagram di atas menjelaskan bahwa asupan energy pasien selama 3 hari

pengamatan. asupan energy termasuk defisit tingkat berat. Hal ini dapat dilihat dari

asupan energi selama studi kasus diketahui bahwa asupan hari ke-1 yaitu 40% hari ke-2

menurun sebanyak 38%, selanjutnya pada hari ke-3 kembali meningkat menjadi 42%.

Namun dari monitoring selama 3 hari belum mencapai target sesuai kebutuhan ini

dikarenakan nafsu makan masih kurang.


Gambar 2. Diagram Monitoring Asupan Protein selama Studi Kasus

Asupan Protein Studi kasus


80 73.1 73.1 73.1
70
60
50 42.2
34.5 37.7
40
30
20
10
47% 52% 42%
0
Hari 1 Hari 2 Hari 3

Jumlah Kebutuhan Column1

Berdasarkan diagram di atas menjelaskan bahwa asupan protein pasien selama 3

hari pengamatan. asupan protein termasuk defisit tingkat berat. Hal ini dapat

dilihat dari asupan protein selama studi kasus diketahui bahwa asupan hari ke-1

yaitu 47% hari ke-2 yaitu 52%terjadi peningkatan karena tidak ada lagi mual

muntah , selanjutnya pada hari ke-3 menurun menjadi 42% karena lauk hewani

tidak habis karena pasien mengatakan napsu makan masih. Namun dari

monitoring selama 3 hari belum mencapai target sesuai kebutuhan ini dikarenakan

nafsu makan masih kurang.


Gambar 3. Diagram Monitoring Asupan Lemak selama Studi Kasus

Asupan Lemak Studi kasus


50
45 42.4 43.2 43.2 43.2
40
35 30.6
30 27.9
25
20
15
10
5 47% 52% 58%
0
Hari 1 Hari 2 Hari 3

Jumlah Kebutuhan Column1

Berdasarkan diagram monitoring asupan lemak selama studi kasus diketahui

asupan hari ke-1 47% pada hari ke-2 naik menjadi 52% karena hari ke 2 dan ke 3 mual

muntah tidak ada lagi selanjutnya pada hari-3 meningkat sebanyak 58%.Dari monitoring

selama 3 hari belum mencapai target sesuai dengan kebutuhan.


Gambar 4. Diagram Monitoring Asupan Karbohidrat selama Studi Kasus

Asupan Karbohidrat Studi kasus


350 316.77 316.77 316.77
300
250
200
150
87.2 94.8
100 64.8
50
98% 64% 71%
0
Hari 1 Hari 2 Hari 3

Jumlah Kebutuhan Column1

Berdasarkan diagram monitoring asupan karbohidrat selama studi kasus diketahui asupan

hari ke-1 yaitu 98% pada hari ke-2 asupan menurunyaitu 64% selanjutnya pada hari ke-3

meningkat sebanyak 71%.Dari monitoring selama 3 hari tidak mencapai target sesuai

kebutuhan.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil skrining gizi pasien berarti malnutrisi dengan nilai skor 3

2. Berdasarkan pengkajian gizi selama studi kasus dilakukan didapatkan hasil sebagai

berikut :

• Antropometri status gizi pasien berdasarkan IMT masuk dalam kategori Normal

dengan hasil 20,5 kg/m²

• Biokimia hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai GDS 354 mg/dl (↑),

GDP 220 mg/dl (↑) dan keratini 1,0 mg/dl (↑)

• Fisik/klinis pasien keluhan yang dirasakan yaitu nyeri uluhati, pasien terbaring

lemah, tensi tinggi, suhu normal, nadi tinggi, respirasi normal.

• Dietary asupan hasil recall 24 jam yaitu energi 40,2%, protein 36,3%, lemak

16,36%, karbohidrat 48,08%.

3. Berdasarkan hasil studi kasus maka diketahui diagnose pasien yaitu :

a. Domain Intake

NI : 2.1 kekurangan intake makanan dan minuman peroral disebabkan nafsu

makan kurang ditandai dengan hasil recall 24 jam yaitu energi 49% (DB), protein

30,7% (DB), lemak 14,5% (DB), karbohidrat 16,57% (DB)

NI : 5.4 Penurunan Kebutuhan Zat Gizi Spesifik Natrium yang berkaitan dengan

hipertensi ditandai dengan hasil pemeriksaan klinis tekanan darah 151/96 mmHg.
b. Domain clinis

NC – 2.2perubahan nilai laboratorium terkait dengan metabolisme karbohidrat

disebabkan gangguan funsi endokrin ditandai dengan nilai GDS 354 mg/dl (↑)

dan GDP 220 mg/dl(↑).

c. Domain behavior

NB : 1.4 kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri di sebabkan pengetahuan

yang kurang berhubungan dengan makanan/gizi ditandai mengkonsumsi makanan

tidak sesuai diet (sering mengomsumsi makanan dan minuman yang manis-manis

seperti brownis, the kemasan ,dan kegemaran mengomsumsi ikan asin . Rencana

intervensi gizi pada pasien berupa pemberian diet yaitu Diet DM + rendah garam.

4. Implementasi Edukasi Gizi yang diberikan kepada pasien yaitu tentang bagaimana

asupan makanan yang sesuai diet yang telah diberikan. Kemudian menganjurkan

pasien untuk mengkonsumsi makanan yang telah diberikan sesuai porsi diet.

Membiasakan makan tepat waktu serta memperhatikan jumlah dan jenisnya.

5. Berdasarkan monitoring dan evaluasi yang dilakukan selama studi kasus (3 hari)

meliputi :

a. Antropometri : BB, status gizi tidak mengalami peningkatan atau perubahan

selama studi kasus


b. Biokimia : berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama studi kasus

diperoleh hasil pemeriksaan laboratorium hanya dilakukan satu kali yaitu pada

saat sebelum studi kasus dan tidak ada pemeriksaan lanjutan

c. Fisik/klinis : bahwa dari hasil pengamatan fisik pada pasien ada perubahan

tekanan darah namun masih terbilang tinggi.

d. KU masih tetap lemah namun pada hari 2 -3 sudah ada perubahan, sedangkan

mual dan muntahdi hari ke 2 dan hari ke 3 sudah tidak ada lagi, namun pusing

tidak ada perubahn selama monitoring

Asupan : berdasarkan hasil pengamatan selama studi kasus diketahui rata-rata% asupan

energy pasien selama 3 hari pengamatan Berdasarkan asupan energy asupan energy

termasuk defisit tingkat berat. Hal ini dapat dilihat dari asupan energi selama studi kasus

diketahui bahwa asupan hari ke-1 yaitu 40% hari ke-2 menurun sebanyak 38%,

selanjutnya pada hari ke-3 kembali meningkat menjadi 42 dari asupan protein selama

studi kasus diketahui bahwa asupan hari ke-1 yaitu 47% hari ke-2 yaitu 52%terjadi

peningkatan karena tidak ada lagi mual muntah , selanjutnya pada hari ke-3 menurun

menjadi 42% karena lauk hewani tidak habis karena pasien mengatakan napsu makan

masih kurang, asupan lemak selama studi kasus diketahui asupan hari ke-1 47% pada hari

ke-2 naik menjadi 52% karena hari ke 2 dan ke 3 mual muntah tidak ada lagi selanjutnya

pada hari-3 meningkat sebanyak 58%. asupan karbohidrat selama studi kasus diketahui

asupan hari ke-1 yaitu 98% pada hari ke-2 asupan menurunyaitu 64% selanjutnya pada

hari ke-3 meningkat sebanyak 71%.Dari monitoring selama 3 hari tidak mencapai target

sesuai kebutuhan.
B. Saran

1. Instalasi gizi

Tetap meningkatkan pelayanan gizi optimal

2. Nutritionis/ahli gizi

Tetap memberikan edukasi dan motivasi ke pasien agar pasien dapat memenuhi diet

yang diberikan

3. Pasien

a. Pasien mampu melaksanakan diet yang diberikan dan menyadari bahwa makanan

merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat proses pemulihan dengan

menghabiskan makanan dapat terhindar dari defisiensi gizi sehingga dapat

mempercepat hari rawat

b. Pasien dan keluarga mengetahui cara pemilihan makanan yang tepat dan sesuai

diet yang diberikan


Perencanaan Menu

Energi Protein (g) Lemak HA


Waktu Menu Bahan Makanan Berat
(Kcal) Hewani Nabati (g) (g)
Makan Pagi bubur Beras merah tumbuk 75 269,3 0,0 5,6 0,7 58,2

  Telur rebus Telur ayam 50 81,0 6,4 0,0 5,8 0,4

  pepes tahu Tahu 50 34,0 0,0 3,9 2,3 0,8

  sayur bening Bayam merah 30 15,3 0,0 1,4 0,2 3,0


    Terong 30 7,2 0,0 0,3 0,1 1,7
Sub Total 406,8 6,4 11,2 8,9 64,0

Snack Pagi Pisang rebus pisang kepok 50 58,0 0,4 0,0 0,1 15,6
Sub Total 58,0 0,4 0,0 0,1 15,6

Makan Siang Bubur Beras merah tumbuk 100 359,0 0,0 7,5 0,9 77,6

  opor ayam Ayam 50 151,0 9,1 0,0 12,5 0,0


Santan peras, dengan
    air 25 30,5 0,0 0,5 2,5 1,9

Tempe
  panggang Tempe kedele murni 50 74,5 0,0 9,2 2,0 6,4

  orek buncis Buncis 35 12,3 0,0 0,8 0,1 2,7


    Wortel 35 14,7 0,0 0,4 0,1 3,3
Minyak kelapa sawit 2 18,0 0,0 0,0 2,0 0,0

  buah Alpukat 100 85,0 0,0 0,9 6,5 7,7


Sub Total 727,0 9,1 19,3 24,6 99,5
Sanck Sore kolak ubi Ubi jalar putih 40 49,2 0,0 0,7 0,3 11,2
Santan peras, dengan
    air 25 30,5 0,0 0,5 2,5 1,9
    Gula aren 25 92,0 0,0 0,0 0,0 23,8
Sub Total 171,7 0,0 1,2 2,8 36,8

Makan
Malam Bubur Beras merah tumbuk 100 359,0 0,0 7,5 0,9 77,6

  Ikan bakar Ikan Tongkol 50 55,5 12,0 0,0 0,5 0,0


Tahu bumbu
  saos Tahu 50 34,0 0,0 3,9 2,3 0,8
    Kecap 5 2,3 0,0 0,3 0,1 0,5
    Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0

  Sayur capcay Wortel 25 10,5 0,0 0,3 0,1 2,3


    Sawi 25 5,5 0,0 0,6 0,1 1,0
    Buncis 20 7,0 0,0 0,5 0,0 1,5
    Minyak kelapa sawit 2 18,0 0,0 0,0 2,0 0,0

  Buah Pepaya 100 46,0 0,0 0,5 0,0 12,2


Sub Total 582,9 12,0 13,5 11,0 95,9
Total Asupan 1964,2 73,2 49,3 311,8
Kebutuhan 1949,4 73,1 43,32 316,77
% Kebutuhan 100% 100% 113% 98%
Hasil Recall 24 Jam Sebelum Studi Kasus
Menu Tahun Energi Protein (g) Lemak HA Ca
Waktu Bahan Makanan Berat
(Kcal) Hewani Nabati (g) (g) (mg)
Makan Pagi
07:00 Bubur Beras giling 50 180.0 0.0 3.4 0.4 39.5 3.0

  Capcay Wortel 25 10.5 0.0 0.3 0.1 2.3 9.8

    Buncis 30 10.5 0.0 0.7 0.1 2.3 19.5

    Kol merah/putih 25 6.0 0.0 0.4 0.1 1.3 11.5


Sub Total 207.0 0.0 4.8 0.5 45.4 43.8

Makan Siang Nasi Beras giling 50 180.0 0.0 3.4 0.4 39.5 3.0

  Telur sambal ladu telur ayam 30 48.6 3.8 0.0 3.5 0.2 16.2

  Capcay Wortel 25 10.5 0.0 0.3 0.1 2.3 9.8

    Buncis 25 8.8 0.0 0.6 0.1 1.9 16.3

    Kol merah/putih 30 7.2 0.0 0.4 0.1 1.6 13.8


Sub Total 255.1 3.8 4.7 4.0 45.5 59.0

Makan Malam Nasi Beras giling 50 180.0 0.0 3.4 0.4 39.5 3.0

  ikan masak Ikan segar 30 33.9 5.1 0.0 1.4 0.0 6.0

  sayur soup Wortel 15 6.3 0.0 0.2 0.0 1.4 5.9

    Kol merah/putih 15 3.6 0.0 0.2 0.0 0.8 6.9

    Kentang 15 12.5 0.0 0.3 0.0 2.9 1.7


Sub Total 236.3 5.1 4.1 1.8 44.5 23.4

Total Asupan 698.3 22.5 6.3 135.4 126.2


Kebutuhan 1.425 73,1 43,32 816,77
% Asupan 49% 30,7% 14,5% 16,57%
Hasil Recall 24 Jam (Monitoring Hari Ke-1)
Waktu Nama Bahan makanan Nilai gizi
makan hidangan

Bahan makanan Berat Energy Protei Lemak KH


(gram) (Kkal) n (gram) (gram)
(gram)
Pagi Nasi putih Beras giling 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Ayam Daging ayam + kemangi 50 166,0 13,1 11,6 1,9
pepes
Tahu Tahu+minyak 20 41,2 1,5 4,1 0,3
goreng
Sup kimlo Wortel+jamur+kembang 50 33,0 3,3 0,9 2,9
tahu+bakso+laksa
Bubur nasi Beras giling 40 29,2 0,5 0,0 6,4
putih
Ikan kuah Ikan+tantan 25 2,3 0,4 0,1 0,0
Siang santan
Tempe 40 134,8 7,6 9,5 6,8
goreng
Nasi putih Beras giling 50 65,0 1,2 0,1 14,3
Pepes Daging ayam+kemangi 25 114,7 2,7 11,9 0,0
ayam
kemangi
Tahu Tahu 20 41,2 1,5 4,1 0,3
bumbu
Tumis Terong+wortel+buncis+udan 50 14,0 0,4 0,1 3,3
terong g
Jumlah 771,3 34,5 42,4 64,8
Kebutuhan 1.949,4 73,1 43,32 316,77
% Asupan 40% 47% 98% 20%

Hasil Recall 24 Jam (Monitoring Hari Ke-2)


Wakt Nama Bahan makanan Nilai gizi
u hidangan
maka
n Bahan makanan Berat Energy Protei Lemak KH
(gram (Kkal) n (gram) (gram)
) (gram)
Pagi Nasi putih Beras giling 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Sambal goreng Tempeh+tomat 20 67,4 3,8 4,7 3,4
tempe
Sop kentang Kentang+wortel+jagun+laksa+bakso 75 49,5 4,9 1,3 4,4
wortel giling
Nasi putih Beras giling 75 97,5 1,8 0,2 21,5
Ayam goreng Daging ayam+tepung+minya kelapa 40 132,8 10,5 9,2 1,5
krispy ssawit
Siang Tahu goreng Tahu+minyak kelapa sawit 30 61,8 2,2 6,1 0,5
Cap-cay Wortel+sawi putih+sawi 50 14,0 0,9 1,0 0,8
hijau+buncis+pasele+maizena
Nasi putih Beras giling 75 97,5 1,8 0,2 21,5
Ikan kuah Ikan 50 26,5 4,7 0,8 0,0
kuning
Malam Santan labu Labu kuning+santan 75 23,3 0,1 2,3 0,9
kuning
Tempe goreng Tempeh+tomat 50 50,0 4,8 2,0 4,3
bunbu
Jumlah 750,3 37,7 27,9 87,2
Kebutuhan 1.949,4 73,1 43,32 316,77
% Asupan 38% 52% 64% 28%

Hasil Recall 24 Jam (Monitoring Hari Ke-3)


Wakt Nama Bahan makanan Nilai gizi
u hidangan
maka
n Bahan makanan Berat Energ Protein Lema KH
(gram) y (gram) k (gram)
(Kkal) (gram)
pagi Nasi putih Beras giling 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Ikan kuah Ikan 50 4,5 0,9 0,2 0,0
kuning
Sup bakso Wortel+kol+bakso 40 94,8 4,3 6,0 7,0
Tempe bacem Tempe+saus 50 28,4 1,8 2,3 0,0
Nasi putih Beras giling 75 97,5 1,8 0,2 21,5
Ikan pepes Ikan 50 26,5 4,7 0,8 0,0

Siang Tahu goreng Tahu+minyak kelapa sawit 40 82,4 2,9 8,1 0,7
Sop brenebon Wortel+kentang+kacang merah 50 82,4 2,9 8,1 0,7
Nasi putih Beras giling 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Ayam bakar Ayam 50 142,4 13,4 9,4 0,0
Tempe Tempe+saos 75 15,8 0,5 0,8 2,1
Malam goreng
bumbu
Tumis pakis Pakir+kacang panjang+bunga 40 40,0 3,8 1,6 3,4
papaya+udang
Jumlah 825,5 42,2 30,6 94,8
Kebutuhan 1.949,4 73,1 43,32 316,77
%Asupan 42% 58% 71% 30%

Anda mungkin juga menyukai