Anda di halaman 1dari 2

NAMA : I Gusti Nyoman Ariasa

NIM : P00313018013

PRODI : D-IV GIZI TINGKAT III

RINGKASAN MATERI METABOLISME ENERGI DAN ZAT GIZI

A. Metabolisme enegi
Metabolisme energi adalah suatu ukuran dari intensitas dari hidup, suatu statistik
ringkasan dari tingkat energi gunakan. Tingkat metabolisme mengacu pada metabolisme
energi setiap waktu per unit.  Dengan begitu jika satu binatang mempunyai suatu  tingkat
relatif tinggi yang berkenaan dengan metabolisme, fisiologi keseluruhannya sedang bekerja
lebih cepat.

Tiga macam metode untuk mengukur metabolisme adalah :

1. menghitung selisih antara nilai energi dari semua makanan yang masuk kedalam
tubuh hewan dan semua ekskresi terutama urin dan feses, cara ini hanya akurat
digunakan untuk digunakan bila tidak terjadi perubahan komposisi tubuh hewan.
2. menghitung produksi panas total pada organisme, metode ini sungguh akurat dalam
memberikan informasi tentang bahan bakar yang digunakan, organisme yang diukur
dimasukkan dalam kalorimeter.
3. menghitung jumlah oksigen yang digunakan oleh organisme untuk proses oksidasi
dan jumlah konsumsi oksigen, cara ini paling banyak digunakan dan mudah
dilaksanakan tetapi tentu saja tidak bias digunakan untuk organisme anaerob sebab
meskipun konsumsi oksigen nol bukan berarti tidak terdapat metabolisme dalam
tubuh organisme tersebut

Laju metabolisme dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk umur, jenis
kelamin, status reproduksi, makanan dalam usus, stress fisiologis, aktivitas, musim, ukuran
tubuh dan temperature lingkungan.  Laju metabolisme baku (standard metabolic rate)
merupakan laju metabolisme hewan manakala hewan tersebut sedang istirahat dan tidak ada
makanan dalam ususnya. Ketika pengukuran laju metabolisme tengah dilakukan, jarang
sekali ikan berada dalam keaadaan diam, sehingga istilah laju metabolsme rutin sering
dipakai untuk menunjukkan bahwa laju metabolisme diukur dalam keaadaan selama level
aktifitas rutin.  Ini menyebabkan hasil pengukurannya biasanya lebih tinggi dari laju
metabolisme manakala ikan benar-benar diam (Yuwono, 2001).

B. Zat gizi
Pengertian Zat GiziDefinisi zat gizi adalah zat kimia yang dapat digunakan oleh
organisme untuk mempertahankan kegiatan metabolisme tubuhnya. Kegiatan metabolisme
pada manusia dan hewan lainnya termasuk penyediaan energi, pertumbuhan, pembaruan
jaringan, dan reproduksi. Beber apa bahan kimia yang berp eran sebagai zat gizi adalah
karbohidrat, protein, asam lemak, vitamin dan mineral. Bahan kimia seperti serat makanan
dan metabolit sekunder tanaman merupakan bagian dari makanan tetapi tidak diklasifikasikan
sebagai zat gizi.

Dalam pengelompokannya, zat gizi dibagi berdasarkan fungsi dan jumlah yang
dibutuhkan. Berdasarkan fungsinya zat gizi digolongkan kedalam“Triguna Makanan”. yaitu
sebagai berikut:1)Sumber zat tenaga, yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-
tepungan, seperti beras, jagung, ubi-ubian, kentang, sagu, roti, dan makanan yang
mengandung sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.2)Sumber zat pengatur, yaitu
sayuran dan buah-buahan. Zat pengatur mengandung berbagai vitamin dan mineral yang
berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ tubuh.3)Sumber zat pembangun, yaitu
kacang-kacangan, makanan hewani, dan hasil olahannya. Makanan sumber zat pembangun
yang berasal dari nabati adalah kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Sedangkan makanan
sumber zat pembangun yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu, serta
hasil olahannya. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorangl.Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, zat
gizi terbagi ke dalam dua golongan, yaitu sebagai berikut:1)Zat Gizi Makro adalah makanan
utama yang membina tubuh dan memberi energi. Zat gizi makro dibutuhkan dalam jumlah
besar dengan satuan gram (g). Zat gizi makro terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein.

Menurut Asmira Sutarto (1980: 10) secara umum fungsi zat makanan adalah sebagai berikut:
1. .Memberi bahan untuk membangun tubuh dan memelihara serta memperbaiki bagian-
bagian tubuh yang hilan dan rusak.
2. Memberi kekuatan atau tenaga, sehingga kita dapat bergerak dan bekerja.
3. Memberi bahan untuk mengatur proses-proses dalam tubuh.
4. Membangun dan memelihara tubuh.

Anda mungkin juga menyukai