Disusun oleh :
Siti Ruqoiyah 412020728029
1
2
BAB 1. LATAR BELAKANG
3
yaitu kapri, wortel dan jamur, lauk hewani telur, dan lauk nabati yaitu
tahu.
A. Identitas Pasien
1. Data Personal (CH)
Kode IDNT Jenis Data Data Personal
CH.1.1 Nama Yani sampun
CH.1.1.1 Umur 58 tahun
CH.1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan
CH.1.1.5 Suku/etnik Jawa
CH.1.1.9 Peran dalam keluarga Ibu rumah tangga
Diagnosis medis Abdomen pain, genam low intake
4
B. Hasil Skrinning Gizi
Metode Skrining yang dipakai :
Nama: Tn. S
Jenis Kelamin: perempuan
1. BMI pasien (kg/m2)
a. >20 (>30 obese) a. Skor 0
b. 18,5 – 20 b. Skor 1
c. <18,5 c. Skor 2
2. Persentase penurunan berat badan secara
tidak sengaja (3 – 6 bulan yang lalu)
a. <5% a. Skor 0
b. 5-10% b. Skor 1
c. >10% c. Skor 2
3. Pasien menderita penyakit berat dan/tidak a. Skor 0
mendapatkan asupan makanan >5 hari b. Skor 1
a. tidak c. Skor 2
b. ya
Total Skor MUST (Malnutrition Universal Skor 0
Skrining Tools)
Kesimpulan : tidak beresiko malnutrisi
Keterangan:
Skor 0 = resiko rendah
Skor 1 = resiko sedang
Skor ≥2 = resiko tinggi
C. Antropometri (AD.1.1)
Kode IDNT Jenis Data Keterangan
AD.1.1.1 Tinggi Badan 154 cm
AD 1.1.2 Berat Badan 55 kg
AD 1.1.4 Perubahan Berat -
5
Badan
AD.1.1.5 IMT
LILA 28 cm
ULNA 24 cm
BB dengan estimasi LILA
Wanita = (2,001 x lila) – 1,223
= (2,001 x 28 cm) – 1,223
= 56 – 1,223 = 55 kg
BB(KG )
IMT =
TB( M )
55
= = 23,20 kg/m2
1, 54
BBI = (TB-100) – (TB(10%)
= (154 – 100) – (54 (10%)
= 54 – 5,4 = 49 kg
<18,5 Kurus/kurang
18,5-22,9 Normal
23,0-24,9 Overweight
25-29,9 Obesitas
>30 Obesitas II
Sumber : Kemenkes,2018
Kesimpulan :
Dapat kita simpulkan bahwa untuk BB Tn. W yaitu 55 kg dan untuk TB yaitu
154 cm, sedangkan untuk IMT yaitu 23,20 kg/m2 dengan kategori overweight.
6
D. Biokimia (BD)
Tanggal :
Kode Data
Hasil Nilai Rujukan Ket.
IDNT Biokimia
Kalium 3,37 3,50-5,50 Rendah
Hs-
3 0-2 Tinggi
troponim
NLR 8,32 1,00-313 Tinggi
Lekosit 14,76 4,50-11,00 Tinggi
ALC 1490 1500-4500 Rendah
GDS 141 70-140 Tinggi
Limfosit 10,1 22,0-44,0 Rendah
Neutropil 84,8 50,0-70,0 Tinggi
Kesimpulan :
- Gangguan komunikasi antara otot dan otak dapat memicu kontraksi otot
yang terlalu kencang. Akibatnya, Anda mungkin mengalami kram
otot. Sementara itu, kalium juga mengontrol pasokan darah pada otot. Bila
aliran darah tidak lancar, kerusakan otot dapat terjadi dapat menyebabkan
rasa nyeri dan kaku.
- Apendisitis akut adalah kasus yang sering terjadi pada kegawatan
abdomen akut akibat peradangan di apendiks veriformis yang progresif
dan menetap. Hubungan antara kenaikan perhitungan sel darah putih pada
diagnosis appendicitis, kenaikan neutrophil (>75%) dan predominant
leukosit muncul 80-90%.
7
PD.1.1.6 Kepala dan mata
PD.1.1.9 Vital sign
Nadi 75
Suhu 36
Respirasi 20
Tekanan darah 161/90
PD 1 Sistem Pencernaan
Pemeriksaan Penunjang :
8
Kesimpulan :
SQFFQ :
Energi Protein Lemak KH Na
(kkal) (gram) (gram) (gram) (mg)
Asupan Oral 1150 40 9 204
Kebutuhan 1800 60 50 280
% Asupan 64% 67% 18% 73%
Interpretasi Kurang kurang Kurang Kurang
Kesimpulan :
Setelah di hitung untuk SQFFQ didapatkan hasil untuk asupan oral
yaitu E 1150 kkal, P 40 gram, L 9 gram, KH 204 gram untuk kebutuhan
menurut AKG yaitu E 1000 kkal, P 60 gram, L 50 gram, KH 280 gram dan
untuk asupan di dapatkan yaitu E 64 % (kurang), P 67% (cukup), L 18 %
(kurang), KH 73 % (kurang).
9
sedangkan untuk asupan didapatkan yaitu E 62 % (kurang), P 67 %
(kurang), L 33 % (kurang), KH 57% (kurang).
10
curcuama suplemen untuk
meningkatkan nafsu
makan dan menjaga
kesehatan fungsi hati.
Ketorolok meredakan nyeri sedang
hingga berat.
Kaptopril menangani
hipertensi, gagal
jantung, dan penyakit
ginjal akibat diabetes
(nefropati diabetik).
Antalgin meredakan rasa nyeri
serta meredakan demam.
Amplodipin menurunkan tekanan
darah pada penderita
hipertensi.
Alprazolam mengatasi gangguan
kecemasan dan
gangguan panik. Obat
ini biasanya
digunakan untuk
pengobatan jangka
pendek.
Kesimpulan :
H. Diagnosis Gizi
1. Domain Intake (NI)
- NI-2.1 Asupan oral tidak adekuat, berkaitan dengan tidak nafsu makan
akibat mual, nyeri perut dan lemas ditandai dengan asupan energi,
lemak, dan karbohidrat dengan presentase E 62%, P 67%, L 33 % dan
KH 57 %.
11
- NI-5.4 Penurunan Kebutuhan Zat Gizi spesifik natrium yang
berhubungan dengan hipertensi stage 1 yang ditandai dengan hasil
pemeriksaan fisik klinis tekanan darah 146/92 mmHg
I. Intervensi Gizi
1. Tujuan dan Preskripsi Diet (syarat dan prinsip)
- Meningkatkan kebutuhan gizi yang spesifik kepada pasien menurut
kebutuhannya
- Memberikan bentuk makanan yang sesuai kepada pasien untuk menca
pai asupan yang normal
- Membantu mencapai status gizi normal
- Memberikan edukasi terkait zat gizi agar kualitas makan sehari hari me
njadi lebih baik.
- Mengontrol Berat badan
- Mengontrol tekanan darah
- Energi cukup 25 g / kg BB untuk diet DL DG yaitu 1626 kkal
- Protein cukup dengan jumlah 15 % dari kebutuhan energi sebesar 61
gr
- Lemak cukup dengan presentase 25 % dari kebutuhan energi sebesar
45 gr
- KH cukup dengan presentasi 60% dari kebutuhan energi sebesar 244
gr
- Makanan yang diberikan dalam bentuk makanan biasa, mudah dicerna,
rendah lemak jenuh, cholesterol, dan tidak bergas
- Membatasi konsumsi lemak trans dan lemak jenuh
- Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran.
12
d. ND.1.3 : Jadwal/Frekuensi Pemberian : 3x makanan utama
dan 2x Makanan selingan
e. Energi : 1626 kkal
f. Protein : 61 gram
g. Lemak : 45 gram
h. Karbohidrat : 244 gram
b. Preskripsi
1) Sasaran : pasien dan keluarga pasien
2) Tempat : ruang rawat inap
13
3) Waktu : saat kunjungan ahli gizi ke ruang rawat inap
4) Permasalahan gizi : asupan energi, protein, KH, dan lemak
inadekuat
5) Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab
6) Media : leaflet
7) Materi :
- Pentingnya penyakit abdomen pain
- Kebutuhan energi dan zat gizi
- Menu diet penderita abdomen pain
- Menetapkan bahan makanan penukar (DBMP)
J. Kolaborasi (RC)
No Tenaga Kesehatan Koordinasi
1 Ahli gizi Tentang diet penyakit
2 Dokter Koordinasi patofisiologi pasien
14
pemberian diet.
K. Rencana Monitoring
Anamnesis Hal Yang diukur Waktu Evaluasi/Target
Pengukuran
Antropometri BB dan TB Pada akhir Berat badan
perawatan normal
Biokimia
Klinis/fisik Nadi Setiap hari Membantu
Suhu tekanan darah
Respirasi menuju nilai
Tekanan darah normal
15
- Penanganan gizi pada penyakit ini ditujukan untuk
memberikan makanan yang adekuat serta bentuk makanan
yang lunak agar terpenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan
kondisi penyakit dan daya terimanya oral.
b. Saran
- prinsip diet pada pasien ini adalah BN RG untuk
mempercepat penyembuhan pada pasien.
Menu Makanan
16
Ayam Ayam 1 ptg 50 7 2
bumbu minyak 1sdm 50 5
bestik
Nuget Tempe 50 gr 75 5 3 7
tahu
Sayur Gambas 35 gr 25 1 5
bening Labu 54 gr 25 1 5
gambas siam
+ labu
siam
Selingan Pisang Pisang 86 gr 50 12
sore panir t.panir 10 gr 75 2 20
goreng t.terigu 10 gr 50 2 20
Malam Bubur nasi 200 350 8 80
nasi
Coan telur 1 btr 75 7 5
telur
Tempe Tempe 37 gr 75 5 3 7
bumbu minyak 1sdm 50 5
kuning
Timlo Wortel 57 gr 25 1 5
Kentang 18 gr 25 1 5
Jamur 5 gr 25 1 5
kuping
156 51,4 38,7 223
ASUPAN ORAL
9
162 61 45 244
KEBUTUHAN
6
PRESENTASE 96% 84% 86% 91%
17
18