Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS KECIL

PRAKTEK KERJA LAPANGAN GIZI KLINIK


PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR
PADA PASIEN ABDOMEN PAIN DAN GENAM LOW INTAKE
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Disusun oleh :
Siti Ruqoiyah 412020728029

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
2023

1
2
BAB 1. LATAR BELAKANG

1.1 Gambaran Kasus


Dihadapkan dengan pasien Ny. Y berusia 58 tahun datang ke
rumah sakit pada tanggal 24 Agustus 2023. Keluhan sebelum masuk
rumah sakit Pasien mengatakan leher sakit. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit terdahulu. Pasien belum pernah mendapatkan edukasi
mengenai makanan dan minuman yang dibolehkan dan yang tidak
dibolehkan. Pengobatan yang diberikan oleh rumah sakit meliputi
sukralfat, rebamipide, ondasetron, ranitidine, levofloksasin, curcuma,
keterolok, kaptropil, antalgin, amplodipin, alprazolam.
Berdasarkan pemeriksaan Antropometri Ny. Y didapatkan BB 47
kg dan TB 145 cm. Hasil pemeriksaan biokimia Ny. Y yaitu kadar
GDS 141 kalium 3,37 HS-troponin 3 lekosit 14,76 NLR 8,32 ALC
1490 limfosit 10,1 neutrophil 84,8. Hasil pemeriksaan fisik klinis Ny.
Y yaitu kesadaran compos mentis, nadi 75 x/menit, suhu 36 0 C,
respirasi 20 x/menit, dan tekanan darah 146/92 mmHg.
Berdasarkan hasil pengukuran pola makan Ny. Y dengan metode
SQFFQ sebelum masuk rumah sakit didapatkan konsumsi makanan
pokok yaitu Makan 3x sehari, suka sayur-sayuran, tidak suka pedas,
tidak suka manis-manis, tidak minum the dan kopi, suka buah-buahan,
suka semua makanan, masakan yang di makan lebih sering di goreng
dan di rebus, tidak suka daging kambing dan sapi, jarang makan mie,
sering makan ikan asin.
Dan untuk recall 1x24 jam didapatakan asupan makan Ny. Y yaitu
pagi mengkonsumsi bubur nasi 1 centong, makan sayur sop wortel dan
kacang kapri, lauk hewani yang di makan ayam, tidak makan lauk
nabati. Selingan pagi yaitu salad buah. Makan siang yaitu bubur nasi 1
centong, makan sayur lodeh kacang Panjang dan terong, lauk hewani
yang di makan yaitu telur dan ikan, lauk nabati tahu. Tidak makan
selingan sore. Makan malam yaitu bubur nasi 1 centong, sayur sop

3
yaitu kapri, wortel dan jamur, lauk hewani telur, dan lauk nabati yaitu
tahu.
A. Identitas Pasien
1. Data Personal (CH)
Kode IDNT Jenis Data Data Personal
CH.1.1 Nama Yani sampun
CH.1.1.1 Umur 58 tahun
CH.1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan
CH.1.1.5 Suku/etnik Jawa
CH.1.1.9 Peran dalam keluarga Ibu rumah tangga
Diagnosis medis Abdomen pain, genam low intake

2. Riwayat Penyakit (CH)


Kode IDNT Jenis Data Keterangan
CH.2.1 Keluhan utama Pasien mengatakan leher sakit
Riwayat penyakit Dahulu :
sekarang dan dahulu Operasi hernia
Sekarang :
Nyeri akut
Riwayat pengobatan
Nomor RM : 120194
Ruang Perawatan : 602 D
Tanggal MRS : 25 agustus 2023
Tanggal pengambilan kasus : 25 agustus 2023
3. Riwayat Klien yang Lain
Kode IDNT Jenis Data Keterangan
CH.2.1.5 Gastrointestinal
CH.2.1.8 Imun
CH.2.2.1 Perawatan
CH.3.1.1 Riwayat sosial
CH.3.1.7 Agama

4
B. Hasil Skrinning Gizi
Metode Skrining yang dipakai :
Nama: Tn. S
Jenis Kelamin: perempuan
1. BMI pasien (kg/m2)
a. >20 (>30 obese) a. Skor 0
b. 18,5 – 20 b. Skor 1
c. <18,5 c. Skor 2
2. Persentase penurunan berat badan secara
tidak sengaja (3 – 6 bulan yang lalu)
a. <5% a. Skor 0
b. 5-10% b. Skor 1
c. >10% c. Skor 2
3. Pasien menderita penyakit berat dan/tidak a. Skor 0
mendapatkan asupan makanan >5 hari b. Skor 1
a. tidak c. Skor 2
b. ya
Total Skor MUST (Malnutrition Universal Skor 0
Skrining Tools)
Kesimpulan : tidak beresiko malnutrisi
Keterangan:
Skor 0 = resiko rendah
Skor 1 = resiko sedang
Skor ≥2 = resiko tinggi

C. Antropometri (AD.1.1)
Kode IDNT Jenis Data Keterangan
AD.1.1.1 Tinggi Badan 154 cm
AD 1.1.2 Berat Badan 55 kg
AD 1.1.4 Perubahan Berat -

5
Badan
AD.1.1.5 IMT
LILA 28 cm
ULNA 24 cm
BB dengan estimasi LILA
Wanita = (2,001 x lila) – 1,223
= (2,001 x 28 cm) – 1,223
= 56 – 1,223 = 55 kg

BB(KG )
IMT =
TB( M )
55
= = 23,20 kg/m2
1, 54
BBI = (TB-100) – (TB(10%)
= (154 – 100) – (54 (10%)
= 54 – 5,4 = 49 kg

Tabel 2. Kategori IMT

<18,5 Kurus/kurang
18,5-22,9 Normal
23,0-24,9 Overweight
25-29,9 Obesitas
>30 Obesitas II
Sumber : Kemenkes,2018

Kesimpulan :
Dapat kita simpulkan bahwa untuk BB Tn. W yaitu 55 kg dan untuk TB yaitu
154 cm, sedangkan untuk IMT yaitu 23,20 kg/m2 dengan kategori overweight.

6
D. Biokimia (BD)
Tanggal :
Kode Data
Hasil Nilai Rujukan Ket.
IDNT Biokimia
Kalium 3,37 3,50-5,50 Rendah
Hs-
3 0-2 Tinggi
troponim
NLR 8,32 1,00-313 Tinggi
Lekosit 14,76 4,50-11,00 Tinggi
ALC 1490 1500-4500 Rendah
GDS 141 70-140 Tinggi
Limfosit 10,1 22,0-44,0 Rendah
Neutropil 84,8 50,0-70,0 Tinggi
Kesimpulan :
- Gangguan komunikasi antara otot dan otak dapat memicu kontraksi otot
yang terlalu kencang. Akibatnya, Anda mungkin mengalami kram
otot. Sementara itu, kalium juga mengontrol pasokan darah pada otot. Bila
aliran darah tidak lancar, kerusakan otot dapat terjadi dapat menyebabkan
rasa nyeri dan kaku.
- Apendisitis akut adalah kasus yang sering terjadi pada kegawatan
abdomen akut akibat peradangan di apendiks veriformis yang progresif
dan menetap. Hubungan antara kenaikan perhitungan sel darah putih pada
diagnosis appendicitis, kenaikan neutrophil (>75%) dan predominant
leukosit muncul 80-90%.

E. Pemeriksaan Fisik/Klinis (PD.1.1)


Kode IDNT Data Biokimia Hasil
PD.1.1.1 Penampilan Keseluruhan
PD.1.1.2 Bahasa Tubuh

7
PD.1.1.6 Kepala dan mata
PD.1.1.9 Vital sign
Nadi 75
Suhu 36
Respirasi 20
Tekanan darah 161/90
PD 1 Sistem Pencernaan

Pemeriksaan Penunjang :

F. Riwayat Makan (FH)


1. SFFQ
Kode
Jenis Data Keterangan
IDNT
FH.2.1 Riwayat Diet Makan 3x sehari, suka sayur-sayuran, tidak
(pola makan) suka pedas, tidak suka manis-manis, tidak
minum the dan kopi, suka buah-buahan,
suka semua makanan, masakan yang di
makan lebih sering di goreng dan di rebus,
tidak suka daging kambing dan sapi, jarang
makan mie, sering makan ikan asin.
FH.2.1.1 Pemesanan Diet DL RG
FH.2.1.2 Pengalaman
diet
FH.2.1.3 Lingkungan
makan
FH.4.1 Pengetahuan
tentang
makanan dan
gizi

8
Kesimpulan :

SQFFQ :
Energi Protein Lemak KH Na
(kkal) (gram) (gram) (gram) (mg)
Asupan Oral 1150 40 9 204
Kebutuhan 1800 60 50 280
% Asupan 64% 67% 18% 73%
Interpretasi Kurang kurang Kurang Kurang
Kesimpulan :
Setelah di hitung untuk SQFFQ didapatkan hasil untuk asupan oral
yaitu E 1150 kkal, P 40 gram, L 9 gram, KH 204 gram untuk kebutuhan
menurut AKG yaitu E 1000 kkal, P 60 gram, L 50 gram, KH 280 gram dan
untuk asupan di dapatkan yaitu E 64 % (kurang), P 67% (cukup), L 18 %
(kurang), KH 73 % (kurang).

2. Recall 24 jam (FH.7.2.8)


Tanggal :
Makanan dari RS : Diet ..
Makanan dari luar RS : -
Energi Protein Lemak KH Na
(kkal) (gram) (gram) (gram) (mg)
Asupan oral 1000 41 15 140
Kebutuhan 1626 61 45 244
% asupan 62% 67% 33% 57%
Kategori
Kesimpulan :
Untuk hasil recall 24 jam di dapatkan yaitu untuk asupan oral E
1000 kkal, P 41 gram, L 15 gram, KH 140 gram dengan kebutuhan asupan
menurut AKG E 1626 kkal, P 61 gram, L 45 gram, KH 244 gram

9
sedangkan untuk asupan didapatkan yaitu E 62 % (kurang), P 67 %
(kurang), L 33 % (kurang), KH 57% (kurang).

G. Terapi Medis dan Fungsi


Kode Jenis Terapi Interaksi dengan
Fungsi
IDNT Medis makanan
FH.3.1 sukralfat mengatasi tukak
lambung, ulkus
duodenum, atau gastritis
kronis.
rebamipide mengatasi penyakit
lambung, seperti tukak
lambung dan gastritis.
ondasetron mencegah serta
mengobati mual dan
muntah
yang bisa disebabkan
oleh efek
samping kemoterapi, rad
ioterapi, atau operasi.
Ranitidine mengobati gejala atau
penyakit yang berkaitan
dengan produksi
asam lambung berlebih.
levofloksasin mengobati penyakit
akibat infeksi bakteri,
seperti pneumonia,
sinusitis, prostatitis,
konjungtivitis, infeksi
saluran kemih, dan
infeksi kulit.

10
curcuama suplemen untuk
meningkatkan nafsu
makan dan menjaga
kesehatan fungsi hati.
Ketorolok meredakan nyeri sedang
hingga berat.
Kaptopril menangani
hipertensi, gagal
jantung, dan penyakit
ginjal akibat diabetes
(nefropati diabetik).
Antalgin meredakan rasa nyeri
serta meredakan demam.
Amplodipin menurunkan tekanan
darah pada penderita
hipertensi.
Alprazolam mengatasi gangguan
kecemasan dan
gangguan panik. Obat
ini biasanya
digunakan untuk
pengobatan jangka
pendek.
Kesimpulan :

H. Diagnosis Gizi
1. Domain Intake (NI)
- NI-2.1 Asupan oral tidak adekuat, berkaitan dengan tidak nafsu makan
akibat mual, nyeri perut dan lemas ditandai dengan asupan energi,
lemak, dan karbohidrat dengan presentase E 62%, P 67%, L 33 % dan
KH 57 %.

11
- NI-5.4 Penurunan Kebutuhan Zat Gizi spesifik natrium yang
berhubungan dengan hipertensi stage 1 yang ditandai dengan hasil
pemeriksaan fisik klinis tekanan darah 146/92 mmHg

I. Intervensi Gizi
1. Tujuan dan Preskripsi Diet (syarat dan prinsip)
- Meningkatkan kebutuhan gizi yang spesifik kepada pasien menurut
kebutuhannya
- Memberikan bentuk makanan yang sesuai kepada pasien untuk menca
pai asupan yang normal
- Membantu mencapai status gizi normal
- Memberikan edukasi terkait zat gizi agar kualitas makan sehari hari me
njadi lebih baik.
- Mengontrol Berat badan
- Mengontrol tekanan darah
- Energi cukup 25 g / kg BB untuk diet DL DG yaitu 1626 kkal
- Protein cukup dengan jumlah 15 % dari kebutuhan energi sebesar 61
gr
- Lemak cukup dengan presentase 25 % dari kebutuhan energi sebesar
45 gr
- KH cukup dengan presentasi 60% dari kebutuhan energi sebesar 244
gr
- Makanan yang diberikan dalam bentuk makanan biasa, mudah dicerna,
rendah lemak jenuh, cholesterol, dan tidak bergas
- Membatasi konsumsi lemak trans dan lemak jenuh
- Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran.

Pemberian Makanan dan Selingan (ND.1)


a. ND.1.1 : Jenis DIIT : BN RG
b. ND.1.2.1 : Bentuk Makanan : biasa
c. ND.1.5 : Route : oral

12
d. ND.1.3 : Jadwal/Frekuensi Pemberian : 3x makanan utama
dan 2x Makanan selingan
e. Energi : 1626 kkal
f. Protein : 61 gram
g. Lemak : 45 gram
h. Karbohidrat : 244 gram

2. Perhitungan Kebutuhan energi dan zat gizi


Hariss benedict
Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x usia)
= 655 + (9,6 x 49) + (1,8 x 154) – (4,7 x 58)
= 655 + 470 + 277 - 273
= 1129 kkal
TEE = BMR x Fa x Fs
= 1129 x 1,2 x 1,2
= 1626 kkal
Protein = 15 % x 1626 / 4
= 61 gr
Lemak = 25 % x 1626 / 9
= 45 gr
KH = 60 % x 1626 / 4
= 244 gr

3. Domain Konseling (C)


a. Tujuan
- Untuk memberikan pengetahuan terkait asupan gizi kepada
pasien dan keluarga pasien
- Agar pasien mencapai status gizi normal

b. Preskripsi
1) Sasaran : pasien dan keluarga pasien
2) Tempat : ruang rawat inap

13
3) Waktu : saat kunjungan ahli gizi ke ruang rawat inap
4) Permasalahan gizi : asupan energi, protein, KH, dan lemak
inadekuat
5) Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab
6) Media : leaflet
7) Materi :
- Pentingnya penyakit abdomen pain
- Kebutuhan energi dan zat gizi
- Menu diet penderita abdomen pain
- Menetapkan bahan makanan penukar (DBMP)

4. Domain Edukasi Gizi (E.1)


E.1.1. Tujuan Edukasi
- untuk menyampaikan pengetahuan kepada pasien guna membantu
pasien dalam mengelola atau memodifikasi pilihan makan atau
pola makan

E. 1.2. Prioritas Modifikasi


- Memberikan bentuk makanan dan frekuensi makanan sesuai
dengan kemampuan pasien. Berkolaborasi dengan kelurga pasien
berkaitan dengan motivasi pemberian diet.

J. Kolaborasi (RC)
No Tenaga Kesehatan Koordinasi
1 Ahli gizi Tentang diet penyakit
2 Dokter Koordinasi patofisiologi pasien

3 Perawat ruangan Perubahan Vital sign pasien


4 Analis Tentang kondisi penderita terutama
perubahan hasil pemeriksaan
laboratorium sebelum dan sesudah

14
pemberian diet.

5 Apoteker Tentang obat yang diasup dan


interaksinya dengan makanan.
6 Pasien dan keluarga pasien Tentang motivasi untuk pemberian
diet dan makan.
7 Tenaga pengolahan/Pramusaji Tentang jadwal makan pasien dan
penyajian yang menarik agar nafsu
makan.
8 …(tenaga yang lain)

K. Rencana Monitoring
Anamnesis Hal Yang diukur Waktu Evaluasi/Target
Pengukuran
Antropometri BB dan TB Pada akhir Berat badan
perawatan normal
Biokimia
Klinis/fisik Nadi Setiap hari Membantu
Suhu tekanan darah
Respirasi menuju nilai
Tekanan darah normal

Dietary Riwayat diet Pada saat Untuk menuju


kunjungan ulang nilai normal

L. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
- Masalah pada pasien ini adalah tidak nafsu makan karena
kondisi pasien lemas akibat nyeri perut, susah BAB. Hal ini
memberikan dampak terhadap penurunan asupan makan.

15
- Penanganan gizi pada penyakit ini ditujukan untuk
memberikan makanan yang adekuat serta bentuk makanan
yang lunak agar terpenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan
kondisi penyakit dan daya terimanya oral.

b. Saran
- prinsip diet pada pasien ini adalah BN RG untuk
mempercepat penyembuhan pada pasien.

Menu Makanan

Waktu Menu Bahan URT E P L KH


Makanan
Pagi Bubur nasi 200 350 8 80
nasi
Telur Telur 1 btr 75 7 5
ceplok Minyak 1sdm 50 5
asam
manis
Tempe Tempe 37 75 5 3 7
bumbu minyak 1 sdm 50 5
balado
Cap Wortel 29 gr 25 1 5
cay Kebang 53 gr 25 1 5
kol
Sawi 23 gr 25 1 5
hijau
Selingan Sus Tepung 40 gr 100 4 40
pagi buah Buah 15 gr 50 12
Siang Bubur nasi 200 350 8 80
nasi

16
Ayam Ayam 1 ptg 50 7 2
bumbu minyak 1sdm 50 5
bestik
Nuget Tempe 50 gr 75 5 3 7
tahu
Sayur Gambas 35 gr 25 1 5
bening Labu 54 gr 25 1 5
gambas siam
+ labu
siam
Selingan Pisang Pisang 86 gr 50 12
sore panir t.panir 10 gr 75 2 20
goreng t.terigu 10 gr 50 2 20
Malam Bubur nasi 200 350 8 80
nasi
Coan telur 1 btr 75 7 5
telur
Tempe Tempe 37 gr 75 5 3 7
bumbu minyak 1sdm 50 5
kuning
Timlo Wortel 57 gr 25 1 5
Kentang 18 gr 25 1 5
Jamur 5 gr 25 1 5
kuping
156 51,4 38,7 223
ASUPAN ORAL
9
162 61 45 244
KEBUTUHAN
6
PRESENTASE 96% 84% 86% 91%

17
18

Anda mungkin juga menyukai