Anda di halaman 1dari 38

REVISI

LAPORAN STUDI KASUS HARIAN

PRE INTERNSHIP GIZI KLINIK

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN OBSGYN

Disusun guna memenuhi tugas Pre Internship Gizi Klinik

Dosen Pembimbing : Deny Yudi F., S.Gz. Msi

Disusun oleh:

Fatika Nafiola

22030118130107

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2021
I. GAMBARAN KASUS
Ny. Y berusia 19 tahun dan hamil 38 minggu datang IGD dikarenakan keluhan
kenceng-kenceng pada perut, lendir darah serta terasa adanya gerakan bayi.
Sebelumnya, Ny. Y berencana melahirkan normal di bidan di daerah rumahnya
namun pada saat pembukaan kedua waktunya terlalu lama dan belum ada tanda-
tanda pembukaan selanjutnya sedangkan air ketuban sudah pecah. Oleh karena itu
bidan setempat mengantarkan Ny.Y untuk langsung ke rumah sakit terdekat saja.
Ny. Y tiba di rumah sakit sekitar jam 10.00 WIB kemudian diperiksa oleh dokter
dan di diagnosa G1P0A0 H 38 Mgg Sectio Cesarea Emergency ec. KPD kemudian
langsung direncanakan untuk dilakukan operasi sectio cesarea. Operasi dilakukan
dari jam 11.30 – 13.00 WIB.
Ny.Y memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari yaitu makan pagi, siang dan
malam dengan makan makanan pokok nasi 1 ½ centong setiap kali makan lauk
yang sering dikonsumsi adalah tahu dan tempe masing-masing 2 ptg/makan, ikan
asin 3x/minggu @2 ptg, telur 4x/minggu telur/makan, ayam 4x/minggu @1 ptg,
sayuran yang sering dikonsumsi adalah sayur sawi 4x/minggu @ 2 ctg, daun
singkong 2x/mnggu @ 2 ctg, bayam 3x/minggu @ 2 ctg, kubis 2x/minggu @ctg,
buah yang sering dikonsumsi yaitu jeruk 1x/hari, pisang 2x/minggu, pepaya
3x/minggu. Ny.Y juga rutin mengkonsumsi susu 1x/hari @ 1 gls, minum teh
1x/hari @ gelas, kopi 1x/hari @ gelas. Gorengan bisa habis sampai 5
gorengan/hari. Sedangkan sehari sebelum masuk rumah sakit Ny.Y mengkonsumsi
nasi 3x/hari @ 1 ctg, daun singkong @ 1 ctg, tempe @ 3 ptg, mie @2 bngks, sayur
kubis 5 sdm, susu @ 1gls, roti @ 3 bh.
Berdasarkan hasil pengukuran antropometri Ny. Y memiliki LILA 31 cm dan
panjang ulna 25,5 cm. Hasil pemeriksaan klinis Ny. Y didapatkan data nadi
72x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,7ºC, tekanan darah 120/80 mmHg. Data
laboratorium, Hb 13,7 g/dL, leukosit 7,2 x103/uL, eusinofil 0,6%, netrofil 72%,
limfosit 21,10% dan trombosit 150x 103/uL. Terapi medis yang diberikan yaitu
infus RL 20 tpm, ketoralax 30 g, cefotaxim 1 gr, as mefenamat 20 g, cefadroxil,
ondensetron 8 g, ampiallin 1 g. Ny. Y rutin pergi ke bidan untuk konsultasi tentang
kehamilan dan pada saat konsultasi pasien sudah diberikan informasi untuk
mengurangi makan gorengan namun pasien masih mengkonsumsi gorengan dalam
jumlah yang cukup banyak, baru mulai bulan ke 9 akhir pasien mengurangi
gorengan. Ny.Y tidak mempunya alergi terhadap makanan apapun namun tidak
menyukai daging kambing dan hati ayam.

II. SKRINING (DATA UMUM)


A. Metode Skrining
Alat skrining gizi yang digunakan adalah MST (Malnutrition Screening
Tools). Alat skrining gizi ini cepat, mudah dan cocok digunakan sesuai dengan
kondisi pasien yang dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan alat skrining
lain seperti MUST, NRS 2002, MNA, SNAQ, STAMP, PNI, dan SGA.
Kelebihan dari alat skrining MST adalah lebih efisien (waktu 30 detik),
pertanyaan lebih sederhana, nilai sensitivitas dan spesifisitas 93-95%, nilai
keandalan 90-97% tidak tergantung pada nilai antropometri dan laboratorium.
Meskipun demikian MST juga memiliki kelemahan yaitu tidak bisa diterapkan
pada pasien yang mengalami kesulitan komunikasi.1
B. Skrining

Tabel 1. Skrining Gizi An. A dengan MST

No. Parameter Skor


1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan
dalam 6 bulan terakhir?
a. Tidak ada penurunan BB
b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju lebih longgar 2
c. Jika ya, berapa penurunan BB tersebut?
*1-5 kg
*6-10 kg
*11-15 kg
**>15 kg
2. Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu makan?
a. Ya
b. Tidak 0
3. Pasien dengan kondisi/diagnose khusus
a. Ya 2
b. Tidak
SKOR 4

C. Kesimpulan Skrining
Berdasarkan hasil skrining menggunakan MST pada Tabel 1, Ny. Y
mendapatkan skor sebanyak 4 poin sehingga dapat digolongkan dalam kategori
berisiko tinggi mengalami malnutrisi.

III. ASESMEN (PENGKAJIAN GIZI)


A. Pengkajian Antropometri (AD)
Pengkajian data antropometri dilakukan dengan melakukan pengukuran
antropometri pada Ny. Y. Pengukuran meliputi pengukuran estimasi berat
badan dan tinggi badan yang digunakan untuk mengevaluasi status gizi. Data
antropometri digunakan untuk memonitoring kebutuhan dan efek dari intervensi
gizi terhadap penyakit Ny. Y

Tabel 2. Pengkajian Antropometri

Domain Data Identifikasi Interpretasi


Masalah Data
AD 1.1.1 Tinggi badan 157,94 cm
estimasi
Panjang ulna 25,5 cm
AD 1.1.2 Berat badan 75,927 kg
estimasi
LiLA 33 cm Gizi lebih2
AD 1.1.5 IMT estimasi 30,45 kg/m2 Gemuk
tingkat berat
(klasifikasi
nasional)
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa Ny. Y memiliki status gizi
lebih.
B. Pengkajian Data Biokimia (BD)

Tabel 3. Pengkajian Data Biokimia

Domain Data Nilai Satuan Interpretasi


Normal
BD-1.10.1 13,7 12-14 g/dl Normal
Hemoglobin
Leukosit 7,2 5-10 103/ul Normal
Eusinofil 0,6 1-3 % Rendah
Neutrofil 72 40-60 % Tinggi
Limfosit 21,10 20-40 % Normal
3
Trombosit 150 150-400 10 /ul Normal
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa Ny. Y memiliki nilai
biokimia rendah pada eusinofil dan tinggi pada neutrofil.

C. Pengkajian Data Klinis/ Fisik (PD)

Tabel 4. Pengkajian Data Klinis/Fisik

Domain Data Identifikasi Masalah


PD-1.1.9 Tanda vital Tanda vital nadi
72x/menit (normal), RR
20x/menit (tinggi), suhu
36,7ºC (normal), tekanan
darah 120/80 mmHg
(normal).
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa Ny. Y memiliki tanda vital
normal kecuali respiratory rate yang tinggi.

D. Pengkajian Riwayat Terkait Gizi/Makanan (FH)


1. Asupan makan
a. Kualitatif
1) Asupan SMRS
Ny.Y memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari yaitu makan pagi,
siang dan malam dengan makan makanan pokok nasi 1 ½ centong
setiap kali makan lauk yang sering dikonsumsi adalah tahu dan
tempe masing-masing 2 ptg/makan, ikan asin 3x/minggu @2 ptg,
telur 4x/minggu telur/makan, ayam 4x/minggu @1 ptg, sayuran
yang sering dikonsumsi adalah sayur sawi 4x/minggu @ 2 ctg, daun
singkong 2x/mnggu @ 2 ctg, bayam 3x/minggu @ 2 ctg, kubis
2x/minggu @ctg, buah yang sering dikonsumsi yaitu jeruk 1x/hari,
pisang 2x/minggu, pepaya 3x/minggu. Ny.Y juga rutin
mengkonsumsi susu 1x/hari @ 1 gls, minum teh 1x/hari @ gelas,
kopi 1x/hari @ gelas. Gorengan bisa habis sampai 5 gorengan/hari.
Sedangkan sehari sebelum masuk rumah sakit Ny.Y
mengkonsumsi nasi 3x/hari @ 1 ctg, daun singkong @ 1 ctg, tempe
@ 3 ptg, mie @2 bngks, sayur kubis 5 sdm, susu @ 1gls, roti @ 3
bh.
2) Asupan MRS
Asupan makan Ny. Y pada kasus tidak dijelaskan.
b. Kuantitatif
1) Asupan SMRS (Kebiasaan Makan)

Tabel 5. Food History SMRS Ny. Y

Domain Data Metode


FH 1.1 Kebiasaan Makan: 2364,5 Analisis riwayat asupan berdasarkan
Asupan Energi 1 Hari SMRS : 1902 Nutrisurvey
FH-1.2.1 Kebiasaan Makan: 639,7 Analisis riwayat asupan berdasarkan
Asupan cairan minuman mL Nutrisurvey
1 Hari SMRS :
244 ml

FH-1.2.2.1 Kebiasaan Makan Analisis kualitatif data sekunder


Jumlah makanan Makanan pokok :
 Nasi 3x/hari sebanyak
1½ centong nasi (90
gram)/maka
Lauk hewani:
 ikan asin 3x/minggu @2
ptg,
 telur 4x/minggu
telur/makan,
 ayam 4x/minggu @1 ptg
Lauk nabati:
Tahu dan tempe masing-
masing 2 ptg/makan
Sayuran:
 sayur sawi 4x/minggu @
2 ctg,
 daun singkong
2x/mnggu @ 2 ctg,
 bayam 3x/minggu @ 2
ctg,
 kubis 2x/minggu @2ctg,
Buah:
 Jeruk 1x/hari
 Pisang 2x/minggu
 Pepaya 3x/minggu
Susu, Kopi, Teh
Snack :
 gorengan 5 buah perhari.

1 Hari SMRS
Makanan pokok :
 Nasi 3x/hari sebanyak 1
centong nasi (60
gram)/makan
 Mie@2bungkus
Lauk nabati:
Tempe 3 ptg/makan
Sayuran:
 Daun singkong @1ctg
 Kubis 5 sdm,
Susu 1 gelas
Snack :
 roti coklat @3 bungkus
FH-1.2.2.3 3x makan utama Analisis kualitatif data sekunder
Pola Makanan
FH-1.2.2.5 Karbohidrat : nasi, mie, roti Analisis kualitatif data sekunder
Food Variety Protein nabati : tempe, tahu
Protein hewani : daging
ayam, telur, ikan asin
Sayuran : sayur sawi, daun
singkong, sayur bayam, kubis
Buah-buahan : pisang, jeruk,
pepaya
Susu : Susu, kopi, the
FH-1.3.2.2 Infus RL 20 tpm
Cairan intravena
FH-1.5.1.1 Kebiasaan Makan: 134 gr Analisis riwayat asupan berdasarkan
Total Asupan Lemak 1 Hari SMRS : Nutrisurvey
50
FH-1.5.2.1 Kebiasaan Makan 115,6 gr Analisis riwayat asupan berdasarkan
Total Asupan Protein 1 Hari SMRS : Nutrisurvey
76,5
FH-1.5.3.1 Kebiasaan Makan: 192 gr Analisis riwayat asupan berdasarkan
Total Asupan 1 Hari SMRS : Nutrisurvey
Karbohidrat 301
FH-1.5.6.1 Kebiasaan Makan: 14,4 gr Analisis riwayat asupan berdasarkan
Total Asupan Serat 1 Hari SMRS : Nutrisurvey
16,7
FH-1.6.1 Kebiasaan Makan Analisis riwayat asupan berdasarkan
Asupan vitamin Vit. A : 498 mcg Nutrisurvey
Vit. C : 117 mg
Vit. B12 : 3,1 mcg
Vit. D : 0,6 mcg
Folat : 360 mcg

1 Hari SMRS
Vit. A : 242 mcg
Vit. C : 26,5 mg
Vit. B12 : 0,6 mcg
Vit. D : 0,6 mcg
Folat : 266 mcg
FH-1.6.2 Kebiasaan Makan Analisis riwayat asupan berdasarkan
Asupan mineral Kalsium :1224 mg Nutrisurvey
Kalium : 2806 mg
Fe : 25,9 mg
Magnesium : 630,2 mg
Natrium : 617 mg

1 Hari SMRS
Kalsium :551 mg
Kalium : 1603 mg
Fe : 9,4 mg
Magnesium : 314 mg
Natrium : 1440 mg
FH-3.1.1 Ketorolac 30 gr
Penggunaan obat yang Cefotaxim 1 gr
diresepkan Ondesteron 8 gr
Ampisillin 1 gr
as mefenamat 20 g
Cefadroxil
FH-4.1 Pengetahuan Ny. Y rutin pergi ke bidan
terkait gizi dan makanan untuk konsultasi tentang
kehamilan dan pada saat
konsultasi pasien sudah
diberikan informasi untuk
mengurangi makan gorengan
namun pasien masih
mengkonsumsi gorengan
dalam jumlah yang cukup
banyak, baru mulai bulan ke
9 akhir pasien mengurangi
gorengan.
FH-5.2 Perilaku tidak menyukai daging
Menolak/Menghindari
kambing dan hati ayam.

Tabel 6. Kecukupan Asupan SMRS (Kebiasaan Makan)

Domain Indikator Asupan Kebutuhan Presentase Pencapaian


(%)
FH-1.1.1.1 Asupan Energi 2364,5 2898 81,5 Cukup
(kkal)
FH-1.2.1 Cairan (ml) 639,7 2650 24% Defisit
FH-1.5.3.1 Asupan 115,6 150 76% Defisit
Protein (g)
FH-1.5.1.1 Asupan 134 80,5 166% Lebih
Lemak (g)
FH-1.5.5.1 Asupan 192,2 398 48% Defisit
Karbohidrat
(g)
FH-1.5.6.1 Serat (g) 14,4 40,5 35% Defisit
FH-1.6.1.1. Vit. A (mcg) 498 900 55% Lebih
FH-1.6.1.2 Vit. C (mg) 117 85 137% Lebih
FH-1.6.1.3 Vit. D (mcg) 0,6 15 4% Defisit
FH-1.6.1.9 Folat (mcg) 360 600 60% Defisit
FH-1.6.1.12 Vit. B12 3,1 4,5 69% Defisit
(mcg)
FH-1.6.1.2 Kalsium (mg) 1224 1200 102% Cukup
FH-1.6.2.3 Zat Besi (mg) 25,9 27 96% Cukup
FH-1.6.2.4 Magnesium 630,2 330 190% Lebih
(mg)
FH-1.6.2.5 Kalium (mg) 2806 4700 60% Defisit
FH-1.6.2.7 Natrium (mg) 617,1 1500 41% Defisit
FH-1.6.2.8 Zinc (mg) 11,2 12 93% Cukup

Tabel 7. Kecukupan Asupan SMRS (1 Hari Sebelum)

Domain Indikator Asupan Kebutuhan Presentase Pencapaian


(%)
FH-1.1.1.1 Asupan Energi 1902 2898 63% Defisit
(kkal)
FH-1.2.1 Cairan (ml) 244 2650 9% Defisit
FH-1.5.3.1 Asupan 76,5 150 51% Defisit
Protein (g)
FH-1.5.1.1 Asupan 50 80,5 62% Defisit
Lemak (g)
FH-1.5.5.1 Asupan 301 398 75% Defisit
Karbohidrat
(g)
FH-1.5.6.1 Serat (g) 16,7 40,5 41% Defisit
FH-1.6.1.1. Vit. A (mcg) 242,7 900 27% Defisit
FH-1.6.1.2 Vit. C (mg) 26,5 85 31% Defisit
FH-1.6.1.3 Vit. D (mcg) - 15 - Defisit
FH-1.6.1.9 Folat (mcg) 266,5 600 44% Defisit
FH-1.6.1.12 Vit. B12 0,6 4,5 13% Defisit
(mcg)
FH-1.6.1.2 Kalsium (mg) 551 1200 46% Defisit
FH-1.6.2.3 Zat Besi (mg) 9,4 27 34% Defisit
FH-1.6.2.4 Magnesium 314,7 330 95% Cukup
(mg)
FH-1.6.2.5 Kalium (mg) 1603 4700 34% Defisit
FH-1.6.2.7 Natrium (mg) 1440 1500 96% Cukup
FH-1.6.2.8 Zinc (mg) 8,3 12 70% Defisit

2) Asupan MRS
Tidak ada data asupan makan kuantitatif selama di rumah sakit.
2. Pengetahuan terkait gizi
Ny. Y rutin pergi ke bidan untuk konsultasi tentang kehamilan dan pada
saat konsultasi pasien sudah diberikan informasi untuk mengurangi makan
gorengan namun pasien masih mengkonsumsi gorengan dalam jumlah yang
cukup banyak, baru mulai bulan ke 9 akhir pasien mengurangi gorengan.
3. Aktivitas fisik
Pada kasus aktivitas fisik Ny.Y tidak dijelaskan.
4. Kemampuan menerima makanan
Ny.Y tidak mempunya alergi terhadap makanan apapun namun tidak
menyukai daging kambing dan hati ayam.
5. Terapi obat dan medikasi
Terapi medis yang diberikan yaitu infus RL 20 tpm, ketoralax 30 g,
cefotaxim 1 gr, as mefenamat 20 g, cefadroxil, ondensetron 8 g, ampisillin 1
g.

Tabel 8. Efek Samping Obat

Obat Deskripsi dan Interaksi


Infus Ringer Laktat Cairan infus yang biasa digunakan pada
pasien dewasa dan anak-anak sebagai
sumber elektrolit dan air, diberikan
untuk penderita dehidrasi yang
mengalami gangguan elektrolit di dalam
tubuh.3
Ketorolac Jangan diberikan bersama makanan,
makanan menunda dan menurunkan
konsentrasi plasma walaupun
absorpsi total tidak terpengaruh.4
Cefotaxim Cefotaxime merupakan 10ntibiotic
yang berfungsi untuk mengatasi
infeksi. Memberikan efek pada
pencernaan (gastrointestinal): coIitis,
diare, mual, muntah, nyeri abdomen.5
Ondesteron Obat yang digunakan untuk
mencegah serta mengobati mual dan
muntah. Obat ini boleh dikonsumsi
dengan makanan atau tanpa makanan.6
Cefadroxil Cefadroxil adalah obat untuk
mengatasi infeksi bakteri. Cefadroxil
dikonsumsi dengan air putih. Obat ini
diminum sebelum atau sesudah makan.
Cefadroxil memiliki efek samping diare,
maagh, mual muntah, dan gangguan
pencernaan.7
Ampisillin Ampicillin adalah obat 11ntibiotic
yang digunakan untuk mengatasi
infeksi bakteri. Ampicillin dalam
bentuk obat minum perlu dikonsumsi 1
jam sebelum makan atau 2 jam setelah
makan. Telan obat dengan bantuan
segelas air putih. Ampicillin dapat
menimbulkan beberapa efek samping
seperti diare, mual, dan muntah. 8
Asam Mefanamat Penggunaan obat ini harus selalu
dipantau dan sebaiknya dikonsumsi
bersamaan dengan makanan.9

E. Pengkajian Data Riwayat Pasien (CH)

Tabel 9. Pengkajian Data Riwayat Pasien

Domain Data Identifikasi Masalah


CH-1.1.1 Usia 19 tahun
CH-1.1.2 Jenis kelamin Perempuan
CH-2.1.5 Gynecological G1P0A0 H 38 Mgg Sectio
Cesarea Emergency ec
CH-2.2.2 Riwayat operasi Post operasi sectio cesarea

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa Ny. Y adalah seorang


perempuan berusia 19 tahun yang baru saja melakukan prosedur post operasi
sectio cesarea.
F. Standar Komparatif (CS)
a. Perhitungan SMRS 10
1. Energi
BMR (Harris) = 655 + (9,6xBB) + (1,8x tb)-(4,7 xusia)
= 655 + (9,6 x 75,9) +(1,8 x 157,9) – (4,7 x 19)
= 1578,56
TEE = BMR x fa + kebutuhan ibu hamil trimester 3
= 1578,56 x 1,55 x 452
= 2898 kkal
2. Protein sesuai anjuran10
Protein = 20%x2898 : 4
= 144.9 = 150 gr
3. Lemak = 25% x 2898 : 9
= 80,5 gr
4. Karbohidrat = 55% x2898 : 4
= 398 gr
5. Serat = 14g/1000 kkal
= 2898/1000 x 14
= 40,5
6. Cairan = 2650 ml (AKG 2019) 11
7. Zat Gizi Mikronutrien11

Zat Gizi Kebutuhan


Vit. A (mcg) 900
Vit. C (mg) 85
Vit. D (mcg) 15
Folat (mcg) 600
Vit. B12 (mcg) 4,5
Kalsium (mg) 1200
Zat Besi (mg) 27
Magnesium (mg) 330
Kalium (mg) 4700
Natrium (mg) 1500
Zinc (mg) 12

b. Perhitungan MRS10
1. Energi
BBI = (tb-100)±10% (tb-100)
= (157,9-100) +10% (157,9-100)
= 57,9 +5,79
= 63,69 kg
AdBW = 0,25x(BBA -BBI) + BBI
= 66,7
BMR (Harris) = 655 + (9,6xBB) + (1,8x tb)-(4,7 xusia)
= 655 + (9,6 x 66,7) +(1,8 x 157,9) – (4,7 x 19)
= 1490
TEE = BMR x fa + kebutuhan ibu menyusui
= 1490x 1,2 + 330 kkal
= 2118 kkal
2. Protein sesuai anjuran10
Protein = baseline + 25 gr
= 1,1gr/kgBB + 25 gr
= 1,1 x 66,7 + 25
= 98,37 (18,5%)
3. Lemak = 25% x 2118: 9
= 59 gr
4. Karbohidrat = 56,6% x2118 : 4
= 300 gr
5. Serat (AKG 2019) 11= 37 gr
6. Cairan = 3150 ml (AKG 2019) 11
7. Zat Gizi Mikronutrien11

Zat Gizi Kebutuhan


Vit. A (mcg) 950
Vit. C (mg) 115
Vit. D (mcg) 15
Folat (mcg) 500
Vit. B12 (mcg) 5
Kalsium (mg) 1200
Zat Besi (mg) 18
Magnesium (mg) 330
Kalium (mg) 5100
Natrium (mg) 1500
Zinc (mg) 13

IV. DIAGNOSIS GIZI


Berdasarkan asesmen yang telah dibuat, maka Ny. Y dapat didiagnosa dengan:
1. Kekurangan asupan energi (NI-1.2) berkaitan dengan peningkatan kebutuhan
energi pasca operasi sectio cesarea dan menyusui ditandai dengan asupan 1 hari
sebelum masuk rumah sakit hanya sebesar 1902 kkal (63% dari kebutuhan)
2. Ketidaksiapan perubahan diet (NB-1.3) berkaitan dengan tidak mau atau tidak
tertarik dalam mempelajari/menerapkan informasi ditandai dengan masih
mengkonsumsi banyak makanan gorengan hingga bulan ke-9 kehamilan.
V. INTERVENSI GIZI
A. Tujuan Intervensi
1. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien pasca operasi
operasi sectio cesarea dan menyusui minimal 80% dari kebutuhan
2. Memberikan konseling gizi terkait diet pasien pasca operasi operasi sectio
cesarea dan menyusui
B. Perencanaan Intervensi
1. Pemberian Diet
a. Preskripsi Diet
1) Penatalaksanaan diet
a) Energi menggunakan perhitungan kebutuhan ibu menyusi yaitu
BMR + 330 kkal menjadi sebesar 2118 kkal 10
b) Protein tinggi 1,1 gr/kgBB dengan tambahan untuk ibu menyusui
25 gr menjadi sebesar 98,37 gr 10
c) Lemak cukup 25% kebutuhan energi sebesar 59 gr 10
d) Karbohidrat cukup berdasarkan sisa perhitungan makronutrien
sebesar 56,6% atau 300 gr 10
11
e) Serat sesuai AKG 2019 sebesar 37 gr
f) Cairan sesuai AKG 2019 sebesar 3150 ml 11
g) Mikronutrien 11

Zat Gizi Kebutuhan


Vit. A (mcg) 950
Vit. C (mg) 115
Vit. D (mcg) 15
Folat (mcg) 500
Vit. B12 (mcg) 5
Kalsium (mg) 1200
Zat Besi (mg) 18
Magnesium (mg) 330
Kalium (mg) 5100
Natrium (mg) 1500
Zinc (mg) 13
2. Jenis diet
Diet Tinggi Energi Tinggi Protein 2100 kkal
3. Bentuk makanan
Lunak
4. Jadwal makan
3 kali makan besar dan 3 kali makan selingan
C. Implementasi Intervensi
1. Pemberian Diet
Implementasi dari preskripsi berupa rencana menu Ny. Y yaitu sebagai
berikut.

Tabel 10. Rencana Menu

Waktu Menu Bahan Berat


Makan Pagi Nasi tim Beras putih 50 gr
Pepes tahu Tahu 50 gr
Telur semur Telur 50 gr
Bayam bening Bayam 100 gr
Pisang ambon Pisang ambon 50 gr
Air Air 500 ml
Selingan Pagi Bubur kacang Kacang hijau 100 gr
hijau
Santan 50 gr
Air 100 ml
Gula pasir 5 gr
Gula aren 5 gt
Makan Siang Nasi tim Beras putih 50 gr
Ayam ungkep Ayam 40 gr
Tempe bacem Tempe 50 gr
Sup sayur telur Wortel 50 gr
puyuh
Kol 25 gr
Kembang kol 25 gr
Telur puyuh 25 gr
Pepaya Pepaya 100 gr
Air Air 500 ml
Selingan Sore Dimsum ayam Tepung terigu 50 gr
Daging ayam 40 gr
Jus jeruk Jeruk 100 gr
Gula pasir 15 gr
Air 500 ml
Makan Malam Nasi tim Beras putih 50 gr
Tahu kukus Tahu 50 gr
Otak-otak ikan Ikan bandeng 40 gr
kukus
Tepung terigu 20 gr
Bening labu siam Labu siam 100 gr
Melon Melon 100 gr
Air Air 500 ml
Selingan Malam Susu skim Susu skim 200 gr
Air Air 500 ml
Diantara tidur Air Air 500 ml
Nilai Gizi
Energi 2120,1 kkal
Protein 99,8 gr
Lemak 57,6 gr
Karbohidrat 306,7 gr
Air 3234,2 ml

2. Konseling dan Edukasi Gizi

Tabel 11. Konseling dan Edukasi Gizi

Pelaksanaan Konseling Gizi


Hari, Tanggal Senin, 22 November 2021
Jam 08.00-08.30
Tempat Ruang Rawat Pasien
Topik Penatalaksanaan diet untuk pasien pasca operasi sectio
cesarea
Tujuan a) Memberikan motivasi kepada keluarga Ny. Y untuk
mengawasi diet dengan baik.
b) Memberikan pemahaman kepada keluarga dan Ny. Y
tentang keadaan Ny. Y sekarang pasca operasi dan
menyusui
c) Memberikan pemahaman kepada Ny. Y dan keluarga
mengenai penatalaksanaan diet pada pasien pasca
operasi sectio cesarea
d) Memberikan dorongan kepada Ny. Y dan keluarga
untuk memotivasi Ny. Y untuk menghabiskan
makanan yang disediakan rumah sakit
Sasaran Ny. Y dan keluarga
Waktu 30 menit diskusi
Materi a) Menjelaskan keadaan Ny. Y pasca operasi dan
menyusui
b) Menjelaskan tujuan dan prinsip diet yang dijalani Ny.
Y
c) Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi,
dan dihindari.
d) Menjelaskan cara pengolahan makanan yang baik dan
benar.
e) Memberikan contoh menu sehari sebagai gambaran
contoh penatalaksanaan diet pada pasca operasi dan
menyusui
Metode Penjelasan singkat, tanya jawab, dan diskusi
Media Leaflet Diet Pasca Operasi Sectio Cesarea dan Menyusui
Evaluasi a) Ny. Y dan keluarga mengerti kondisi gizi dan
permasalahan gizi yang dialami Ny. Y
b) Ny. Y dan keluarga mengerti tentang pelakasanaan diet
pasca operasi dan menyusui
c) Ny. Y dan keluarga mengerti bahan makanan yang
dianjurkan dan dihindari serta cara pengolahan yang
benar.
d) Ny. Y mempunyai kesadaran untuk mengasup makanan
yang dianjurkan dan tidak mengasup makanan yang
sebaiknya dihindari

3. Kerjasama dengan Profesi Lain

Tabel 12. Kerja Sama dengan Profesi Lain

No Hal yang Didiskusikan Profesi


Kesehatan

1. a. Kriteria diet yang disesuaikan dengan kondisi pasien Dokter


sehingga dapat memperbaiki asupan makan pasien. Penanggung
b. Rekomendasi suplementasi vitamin dan mineral yang Jawab
diperlukan Pasien

2. a. Efek samping obat yang dipreskripsikan kepada Farmasi


pasien (IOM).

3. a. Berdiskusi mengenai perkembangan kondisi pasien Perawat


(profil biokimia dan tanda fisik-klinis).
b. Koordinasi terkait edukasi jadwal pemberian dan
konsumsi obat (untuk menekan efek samping).
c. Koordinasi pemantauan asupan makan pasien setiap
waktu makan

4. Koordinasi mengenai jadwal dan frekuensi pemberian diet Instalasi


pada makanan utama dan selingan kepada pasien sesuai Gizi
preskripsi diet.
VI. MONITORING – EVALUASI GIZI
A. Antropometri (AD)

Tabel 13. Monitoring dan Evaluasi Antropometri

Indikator Evaluasi Pelaksanaan Target


Berat badan Pemantauan berat Pengukuran berat Tidak terjadi
badan badan secara rutin. penurunan BB

B. Biokimia (BD)

Tabel 14. Monitoring dan Evaluasi Biokimia

Indikator Evaluasi Pelaksanaan Target


Biokimia Memantau hasil Tes laboratorium Hasil lab
laboratorium kembali normal.

C. Klinis/ Fisik (PD)

Tabel 15. Monitoring dan Evaluasi Klinis/Fisik

Indikator Evaluasi Pelaksanaan Target


Klinis/fisik Memantau Pemeriksaan fisik Hasil tes fisik
keadaan klinis setiap hari dengan normal.
pasien observasi secara
langsung

D. Asupan Makanan (FH)

Tabel 16. Monitoring dan Evaluasi Asupan Makanan

Indikator Evaluasi Pelaksanaan Target


Asupan makan Memantau sisa Setiap kali makan Ny. Y mengasup
makanan pasien dengan visual minimal 80% dari
comstock makanan yang
dihidangkan.

E. Pengetahuan Gizi

Tabel 17. Monitoring dan Evaluasi Pengetahuan Gizi


Indikator Evaluasi Pelaksanaan Target
Kesiapan Memantau Diskusi dengan Ny. Y dan
merubah perilaku asupan makanan Ny. Y dan keluarga paham
pasien keluarga mengenai diet
untuk Ny. Y dan
Ny. Y
berkomitmen
mengubah asupan
makan sesuai
anjuran diet terkait
penyakit, serta
keluarga dapat
memberikan
motivasi kepada
Ny. Y untuk
mengasup
makanan dari
rumah sakit.

VII. PEMBAHASAN KASUS


Ny. Y merupakan pasien dengan diagnosis G1P0A0 H 38 Mgg Sectio Cesarea
Emergency ec. KPD yang beresiko malnutrisi. Berdasarkan skrining menggunakan
MST, Ny. Y mendapatkan skor 4 yang berarti beresiko tinggi untuk mengalami
malnutrisi, karena itu diperlukan pengkajian gizi lebih lanjut dengan proses
ADIME (Asesmen, Diagnosis, Intervensi, Monitoring, dan Evaluasi. Ny. Y telah
melakukan prosedur operasi cesarea, operasi ini adalah suatu persalinan buatan
dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding
rahim. Tindakan operasi sectio caesarea dilakukan untuk mencegah kematian janin
maupun ibu yang dikarenakan bahaya atau komplikasi yang akan terjadi apabila ibu
melahirkan secara pervagina.12
Pengkajian data antropometri dilakukan dengan melakukan pengukuran
antropometri pada Ny. Y. Pengukuran meliputi pengukuran panjang ulna dan LiLA
yang digunakan untuk menghitung estimasi tinggi badan dan berat badan Ny. Y.
Pengkategorian status gizi Ny. Y dilakukan dengan pengukuran LiLA yang
didapatkan dan disimpulkan bahwa Ny. Y memiliki status gizi lebih.2
Berdasarkan pengkajian data biokimia, disimpulkan bahwa Ny. Y memiliki nilai
biokimia tinggi pada neutrofil dan rendah pada nilai eusinofil. Neutrofil berfungsi
sebagai fagosit dan bakterisid yang mengontrol kontaminasi lokal dan mencegah
bakteri. Jumlahnya akan meningkat ketika ada luka yang pada kasus ini adalah
dikarenakan luka operasi yang telah dilakukan. Sementara itu, nilai eusinofil dapat
menurun dikarenakan penggunaan intravena pre-operasi yang juga menyebabkan
peningkatan neutrofil dan penurunan eusinofil post operasi.13
Berdasarkan pengkajian fisik klinis Ny. Y memiliki tanda vital yang normal
kecuali respiratory rate yang tergolong tinggi. Asupan Ny. Y sebelum sakit adalah
dengan kebiasaan makan 3 kali sehari yaitu makan pagi, siang dan malam dengan
makan makanan pokok nasi 1 ½ centong setiap kali makan lauk yang sering
dikonsumsi adalah tahu dan tempe masing-masing 2 ptg/makan, ikan asin
3x/minggu @2 ptg, telur 4x/minggu telur/makan, ayam 4x/minggu @1 ptg, sayuran
yang sering dikonsumsi adalah sayur sawi 4x/minggu @ 2 ctg, daun singkong
2x/mnggu @ 2 ctg, bayam 3x/minggu @ 2 ctg, kubis 2x/minggu @ctg, buah yang
sering dikonsumsi yaitu jeruk 1x/hari, pisang 2x/minggu, pepaya 3x/minggu. Ny.Y
juga rutin mengkonsumsi susu 1x/hari @ 1 gls, minum teh 1x/hari @ gelas, kopi
1x/hari @ gelas. Gorengan bisa habis sampai 5 gorengan/hari. Sementara itu, sehari
sebelum masuk rumah sakit Ny.Y mengkonsumsi nasi 3x/hari @ 1 ctg, daun
singkong @ 1 ctg, tempe @ 3 ptg, mie @2 bngks, sayur kubis 5 sdm, susu @ 1gls,
roti @ 3 bh. Dari analisis asupan makanan baik kebiasaan dan sehari sebelum
operasi dapat disimpulkan bahwa asupan oral Ny. masing-masing cukup dan
kurang.
Berdasarkan asesmen yang telah dibuat, maka An. A dapat didiagnosa dengan
(1) kekurangan asupan energi (NI-1.2) berkaitan dengan peningkatan kebutuhan
energi pasca operasi sectio cesarea dan menyusui ditandai dengan asupan 1 hari
sebelum masuk rumah sakit hanya sebesar 1902 kkal (63% dari kebutuhan). (2)
ketidaksiapan perubahan diet (NB-1.3) berkaitan dengan tidak mau atau tidak
tertarik dalam mempelajari/menerapkan informasi ditandai dengan masih
mengkonsumsi banyak makanan gorengan hingga bulan ke-9 kehamilan.
Intervensi dilakukan dengan tujuan sesuai dengan diagnosisi gizi yang
ditegakkan yaitu untuk memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien
pasca operasi operasi sectio cesarea dan menyusui minimal 80% dari kebutuhan
dan memberikan konseling gizi terkait diet pasien pasca operasi operasi sectio
cesarea dan menyusui. Energi yang diberikan dihitung menggunakan perhitungan
kebutuhan ibu menyusi yaitu BMR ditambah dengan 330 kkal menjadi sebesar
2118 kkal.10 Protein diberikan tinggi yaitu 1,1 gr/kgBB dengan tambahan untuk ibu
menyusui 25 gr menjadi sebesar 98,37 gr.10 Lemak diberikan cukup yaitu 25% dari
kebutuhan energi sebesar 59 gr.10 Karbohidrat diberikan cukup berdasarkan sisa
perhitungan makronutrien sebesar 56,6% atau 300 gr.10 Serat diberikan sesuai AKG
2019 sebesar 37 gr.11 Cairan juga diberikan sesuai AKG 2019 sebesar 3150 ml.11
Selain makronutrien, mikronutrien juga penting untuk dipenuhi. Kebutuhan
mikronutrien disesuaikan dengan AKG 2019.11 Jenis diet yang diberikan adalah
diet tinggi energi tinggi protein 2100 kkal untuk pasca operasi dengan menyusui,
bentuk makanan adalah makanan lunak dengan pertimbangan keadaan pasca
operasi Ny. Y.14 Selain itu, jadwal makan dijadwalkan 6 kali dengan 3 kali makan
besar dan 3 kali makan selingan.
Implementasi intervensi gizi berupa rencana menu Ny. Y selama 3 hari,
konseling gizi, dan kerjasama dengan profesi lain yang diperlukan. Menu disusun
berdasarkan preskripsi diet sebelumnya. Konseling gizi difokuskan kepada
permasalahan gizi individu yaitu terkait keadaan pasca operasi caeserea dan
kebutuhan menyusui Ny. Y. Konseling gizi bertujuan utama untuk memotivasi Ny.
Y agar dapat mengasup makanan yang disediakan oleh rumah sakit dengan baik.
Kerjasama dengan profesi lain dilakukan dengan dokter penanggung jawab pasien
untuk mendiskusikan terkait interaksi obat yang diresepkan serta perencanaan
suplementasi vitamin dan mineral yang diperlukan. Kerjasama dengan perawat juga
diperlukan untuk berdiskusi mengenai perkembangan kondisi pasien (profil
biokimia dan tanda fisik-klinis), koordinasi terkait edukasi jadwal pemberian dan
konsumsi obat (untuk menekan efek samping) dan koordinasi pemantauan asupan
makan pasien setiap waktu makan. Terakhir, koordinasi yang penting juga
dilakukan dengan instalasi gizi untuk berkoordinasi mengenai jadwal dan frekuensi
pemberian diet pada makanan utama dan selingan kepada pasien sesuai preskripsi
diet.
Terakhir, monitoring dan evaluasi dilakukan dengan indikator antropometri,
biokimia, fisik/klinis, asupan makanan, dan pengetahuan. Data antropometri
kembali dievaluasi dengan pemantauan berat badan secara rutin dan memiliki target
untuk tidak adanya penurunan berat badan. Data biokimia dievaluasi dengan
pemantauan hasil laboratorium dan menargetkan hasil lab Ny. Y yaitu nilai
neutrofil dan eusinofil kembali normal. Evaluasi lainnya dilakukan untuk
memantau keadaan klinis/fisik pasien dengan observasi langsung oleh bantuan
perawat dan memiliki target hasil tes fisik normal yaitu respiratory rate. Asupan
makanan juga dievaluasi seriap kali makan dengan visual comstock dan diharapkan
bahwa Ny. Y mampu mengasup minimal 80% makanan yang disediakan.
Pengetahuan dan perilaku makan Ny. Y juga dipantau dengan harapan Ny. Y dan
keluarga paham mengenai diet untuk Ny. Y dan Ny. Y berkomitmen mengubah
asupan makan sesuai anjuran diet terkait penyakit, serta keluarga dapat memberikan
motivasi kepada Ny. Y untuk mengasup makanan dari rumah sakit.

VIII. PENUTUP/KESIMPULAN
Ny. Y merupakan pasien dengan post operasi caesarea yang memperlukan
asuhan gizi terstandar karena beresiko mengalami malnutrisi. Ny. Y mendapatkan
intervensi berupa diet tinggi energi tinggi protein untuk memenuhi kebutuhan pasca
operasi dan kebutuhan menyusui. Konseling gizi juga diperlukan untuk
membangun komitmen dan memotivasi Ny. Y agar dapat menghabiskan diet yang
disediakan oleh rumah sakit.

IX. DAFTAR PUSTAKA

1. Herawati H, Sarwiyata T, Alamsyah A. Metode Skrining Gizi di Rumah Sakit


dengan MST Lebih Efektif dibandingkan SGA. J Kedokt Brawijaya.
2014;28(1):68–71.

2. Wahyuningsih W, Retno R. Penatalaksanaan Diet pada Pasien. Yogyakarta:


Graha Ilmu; 2013. 23–36 p.

3. DailyMed. Lactated Ringer- sodium chloride, sodium lactate, potassium chloride,


and calcium chloride injection, solution. 2020.

4. Yeni. Evaluasi Interaksi Obat di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUP
Fatmawati Periode Bulan Maret-April 2010 [Skripsi]. Depok: Universitas
Indonesia; 2010.

5. U.S. National Library of Medicine. Cefotaxime Injection. 2016.

6. Carstairs SD. Ondansetron Use in Pregnancy and Birth Defects. Obstet Gynecol.
2016 May;127(5):878–83.

7. Mayo Clinic. Drugs and Supplements : Cefadroxil (Oral Route). 2021.

8. U.S. National Library of Medicine. Ampicilin. 2018.

9. Ninla Elmawati Falabiba, Anggaran W, Mayssara A. Abo Hassanin Supervised


A, Wiyono B., Ninla Elmawati Falabiba, Zhang YJ, et al. Studi Interaksi Obat
Dan Manifestasi Klinik Pada Peresepan Di Puskesmas Bontolempangan Ii
Kabupaten Gowa. Pap Knowl Towar a Media Hist Doc. 2014;5(2):40–51.

10. Raymonf J., Marrow K. Krause’s and Mahan’s Food & The Nutrition Care
Process. 15th eEdit. St.Lous: Elsevier; 2020.

11. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang
Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. 2019.

12. Putri EM. Pengaruh Pemberian Terapi Relaksasi Abdominal Breathing Terhadap
Nyeri Post Sectio Caesarea Dengan Spinal Anestesi Di Pku Muhammadiyah
Gamping [Diploma Thesis]. Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta; 2019.

13. Riyadi H. Perbedaan Pengaruh Dexamethason Dan Ketorolac Terhadap Kadar


Neutrofil Pada Pasien Pascainsisi [Thesis]. Surakarta: Universitas Negeri
Surakarta; 2014.
14. Agustyani D. Proses Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien Sectio Caesarea
Dengan Preeklampsia Di Rsu Pku Muhammadiyah Bantul [Diploma Thesis].
Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta; 2020.

15. Mulyasari I, Purbowati P. Lingkar lengan atas dan panjang ulna sebagai
parameter antropometri untuk memperkirakan berat badan dan tinggi badan
orang dewasa. J Gizi Indones (The Indones J Nutr. 2018;7(1):30–6.
X. LAMPIRAN
A. Leaflet

B. Perhitungan Estimasi Antropometri

BB15 = 2,863 LILA (cm) - 4,019 jenis kelamin - 14,533


= (2,863 x 33) – (4,019 x 1) – 14,533
= 94,479 – 4,019 – 14,533
= 75,927 kg
TB15 = 2,525 panjang ulna (cm) – 5,828 jenis kelamin + 99,384
= (2,525 x 25,5) – (5,828 x 1) + 99,384
= 64,3875 – 5,828 + 99,384
= 157,94 cm
IMT = 30,45 kg/m2

C. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi


a. Perhitungan SMRS 10
1) Energi
BMR (Harris) = 655 + (9,6xBB) + (1,8x tb)-(4,7 xusia)
= 655 + (9,6 x 75,9) +(1,8 x 157,9) – (4,7 x 19)
= 1578,56
TEE = BMR x fa + kebutuhan ibu hamil trimester 3
= 1578,56 x 1,55 x 452
= 2898 kkal
2) Protein sesuai anjuran10
Protein = 20%x2898 : 4
= 144.9 = 150 gr
3) Lemak = 25% x 2898 : 9
= 80,5 gr
4) Karbohidrat = 55% x2898 : 4
= 398 gr
5) Serat = 14g/1000 kkal
= 2898/1000 x 14
= 40,5
6) Cairan = 2650 ml (AKG 2019) 11
7) Zat Gizi Mikronutrien11

Zat Gizi Kebutuhan


Vit. A (mcg) 900
Vit. C (mg) 85
Vit. D (mcg) 15
Folat (mcg) 600
Vit. B12 (mcg) 4,5
Kalsium (mg) 1200
Zat Besi (mg) 27
Magnesium (mg) 330
Kalium (mg) 4700
Natrium (mg) 1500
Zinc (mg) 12

b. Perhitungan MRS10
1) Energi
BBI = (tb-100)±10% (tb-100)
= (157,9-100) +10% (157,9-100)
= 57,9 +5,79
= 63,69 kg
AdBW = 0,25x(BBA -BBI) + BBI
= 66,7
BMR (Harris) = 655 + (9,6xBB) + (1,8x tb)-(4,7 xusia)
= 655 + (9,6 x 66,7) +(1,8 x 157,9) – (4,7 x 19)
= 1490
TEE = BMR x fa + kebutuhan ibu hamil trimester 3
= 1490x 1,2 + 330 kkal
= 2118 kkal
2) Protein sesuai anjuran10
Protein = baseline + 25 gr
= 1,1gr/kgBB + 25 gr
= 1,1 x 66,7 + 25
= 98,37 (18,5%)
3) Lemak = 25% x 2118: 9
= 59 gr
4) Karbohidrat = 56,6% x2118 : 4
= 300 gr
11
5) Serat (AKG 2019) = 37 gr
6) Cairan = 3150 ml (AKG 2019) 11
7) Zat Gizi Mikronutrien11
Zat Gizi Kebutuhan
Vit. A (mcg) 950
Vit. C (mg) 115
Vit. D (mcg) 15
Folat (mcg) 500
Vit. B12 (mcg) 5
Kalsium (mg) 1200
Zat Besi (mg) 18
Magnesium (mg) 330
Kalium (mg) 5100
Natrium (mg) 1500
Zinc (mg) 13
D. Formulir SQ-FFQ Asupan SMRS

Teknik Frekuensi Konsumsi Berat


Pengolahan Porsi per Kali Makan Mentah
Nama (Kebiasaan) (n) Rata-Rata frek Rata-Rata Asupan
Hari berat matang
Bahan Minggu Bulan /hr gr/hari
Makanan (g) (f) (n x f)
URT
Gr Tms Rbs x/mg x/h x/bl x/h Grg Tms Rbs
g g r n r
Nasi beras V 3 1 ½ cntg 90 36 3 108
giling putih
PROTEIN HEWANI
Daging 4 ` 1 ptg 55 55 4/7 31,4
ayam
Telur ayam 4 1 butir 60 60 4/7 34,2
Ikan asin 3 2 1 ptg 15 15 6/7 12,8
sedang
PROTEIN NABATI
Tempe 2 1 ptg 50 50 2 100
Tahu 2 1 ptg 110 110 2 220
SAYURAN
V 4 2 1 sendok 30 33 8/7 37,7
Sawi syr
Daun V 2 2 1 sendok 30 24 4/7 13,7
singkong syr
V 3 2 1 sendok 15 16,5 6/7 14,1
Bayam syr
V 2 2 1 sendok 30 33 4/7 18,8
Kubis syr
BUAH
1 2 bh 110 1 110
Jeruk sedang
Pisang 2 1 1 bh kcl 50 2/7 14,3
Teknik Frekuensi Konsumsi Berat
Pengolahan Porsi per Kali Makan Mentah
Nama (Kebiasaan) (n) Rata-Rata frek Rata-Rata Asupan
Hari berat matang
Bahan Minggu Bulan /hr gr/hari
Makanan (g) (f) (n x f)
URT
Gr Tms Rbs x/mg x/h x/bl x/h Grg Tms Rbs
g g r n r
Pepaya 3 1 1 ptg bsr 110 3/7 47,1
CAIRAN
Susu V 1 1 gelas 220 220 1 220
Teh V 1 1 gelas 220 220 1 220
Kopi V 1 1 gelas 220 220 1 220
JAJANAN
Bakwan
2 1 ptg 50 50 1 100
goreng
Tempe
1 1 ptg 50 50 1 50
goreng
Tahu goreng 2 1 ptg 100 100 1 200
E. Formulir SQ-FFQ SMRS 1 Hari Sebelum

Teknik Frekuensi Konsumsi Berat


Pengolahan Porsi per Kali Makan Mentah
Nama (Kebiasaan) (n) Rata-Rata frek Rata-Rata Asupan
Hari berat matang
Bahan Minggu Bulan /hr gr/hari
Makanan (g) (f) (n x f)
URT
Gr Tms Rbs x/mg x/h x/bl x/h Grg Tms Rbs
g g r n r
MAKANAN POKOK
Nasi beras V 3 1 cntg 60 24 3 72
giling putih
Mie
PROTEIN NABATI
Tempe 3 1 ptg 50 50 3 150
SAYURAN
Daun V 1 1 sendok 30 24 1 24
singkong syr
Kubis V 1 5 sdm 50 55 1 55
CAIRAN
Susu V 1 1 gelas 220 220 1 220
JAJANAN
Roti coklat 3 1 ptg 75 3 225
F. Nutrisurvey SQ-FFQ Asupan SMRS Kebiasaan Makan

=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________

beras putih giling 108 g 389,8 kcal 85,9 g


daging ayam 31,4 g 89,5 kcal 0,0 g
telur ayam 34,2 g 53,0 kcal 0,4 g
ikan teri asin kering 12,8 g 42,9 kcal 0,0 g
tahu 220 g 167,2 kcal 4,2 g
tempe kedele murni 100 g 199,1 kcal 17,0 g
sawi hijau 37,7 g 5,7 kcal 0,8 g
daun singkong mentah 13,7 g 5,1 kcal 1,0 g
bayam segar 14,1 g 5,2 kcal 1,0 g
Chinese cabbage fresh 18,8 g 2,6 kcal 0,2 g
jeruk manis 110 g 51,8 kcal 13,0 g
pepaya 47,1 g 18,3 kcal 4,6 g
pisang ambon 14,3 g 13,2 kcal 3,3 g
Cow's milk liquid milk, min. 45% fat (dry matter) 220 g 141,4 kcal 10,5 g
Tea (beverage) 220 g 1,1 kcal 0,0 g
Coffee with sugar (beverage) 220 g 22,1 kcal 5,0 g
cireng/bakwan 100 g 539,9 kcal 39,2 g
tempeh goreng 50 g 168,5 kcal 8,5 g
tahu goreng 200 g 412,0 kcal 3,4 g

Meal analysis: energy 2364,5 kcal (100 %), carbohydrate 192,2g (100 %)

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 2364,5kcal 2036,3 kcal 114 %
protein 115,6 g(18%) 60,1 g(12 %) 175 %
fat 134,2 g(48%) 69,1 g(< 30 %) 189 %
carbohydr. 192,2 g(34%) 290,7 g(> 55 %) 68 %
dietary fiber 14,4 g 30,0 g 48 %
water 644,2 g 2700,0 g 24 %
Vit. A 498,7 µg 800,0 µg 62 %
Vit. C 117,0 mg 100,0 mg 117 %
Vit. E 0,2 mg - -
Vit. D 0,6 µg 5,0 µg 12 %
Vit. B12 2,6 µg 3,0 µg 86 %
tot. fol.acid 326,5 µg 400,0 µg 82 %
iron 29,7 mg 15,0 mg 198 %
zinc 10,4 mg 7,0 mg 149 %
magnesium 687,1 mg 310,0 mg 222 %
calcium 1254,5 mg 1000,0 mg 125 %
sodium 618,3 mg 2000,0 mg 31 %
potassium 2557,8 mg 3500,0 mg 73 %
copper 2,5 mg 1,3 mg 203 %
G. Nutrisurvey SQ-FFQ Asupan SMRS 1 Hari Sebelum

=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________

beras putih giling 72 g 259,8 kcal 57,2 g


mie kering 150 g 487,6 kcal 84,9 g
bumbu sari mie indomie dll 5g 16,3 kcal 2,9 g
minyak sayur (indomie dll) 5g 43,1 kcal 0,0 g
tempe kedele murni 150 g 298,6 kcal 25,5 g
daun singkong mentah 24 g 8,9 kcal 1,8 g
Chinese cabbage fresh 55 g 7,5 kcal 0,7 g
Cow's milk liquid milk, min. 45% fat (dry matter) 220 g 141,4 kcal 10,5 g
roti choklat 225 g 638,9 kcal 118,1 g

Meal analysis: energy 1902,1 kcal (100 %), carbohydrate 301,6 g (100 %)

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 1902,1 kcal 2036,3 kcal 93 %
protein 76,5 g(16%) 60,1 g(12 %) 127 %
fat 44,9 g(21%) 69,1 g(< 30 %) 65 %
carbohydr. 301,6 g(63%) 290,7 g(> 55 %) 104 %
dietary fiber 16,7 g 30,0 g 56 %
water 244,4 g 2700,0 g 9%
Vit. A 242,7 µg 800,0 µg 30 %
Vit. C 26,5 mg 100,0 mg 27 %
Vit. E 0,3 mg - -
Vit. D 0,0 µg 5,0 µg 0%
Vit. B12 0,6 µg 3,0 µg 20 %
tot. fol.acid 266,5 µg 400,0 µg 67 %
iron 9,4 mg 15,0 mg 63 %
zinc 8,3 mg 7,0 mg 119 %
magnesium 314,7 mg 310,0 mg 102 %
calcium 551,5 mg 1000,0 mg 55 %
sodium 1440,4 mg 2000,0 mg 72 %
potassium 1603,7 mg 3500,0 mg 46 %
copper 2,0 mg 1,3 mg 161 %
H. Nutrisurvey Rekomendasi Menu

=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________

BREAKFAST
beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g
tahu 50 g 38,0 kcal 0,9 g
telur ayam 50 g 77,6 kcal 0,6 g

Meal analysis: energy 296,0 kcal (14 %), carbohydrate 41,3 g (13 %)

bayam segar 100 g 37,0 kcal 7,3 g


Drinking water 500 g 0,0 kcal 0,0 g
pisang ambon 50 g 46,0 kcal 11,7 g

Meal analysis: energy 83,1 kcal (4 %), carbohydrate 19,0 g (6 %)

1. BREAK
kacang hijau 100 g 115,9 kcal 20,8 g
santan (kelapa saja) 50 g 177,0 kcal 7,6 g
Drinking water 100 g 0,0 kcal 0,0 g
gula pasir 5g 19,3 kcal 5,0 g
gula aren 5g 18,5 kcal 4,7 g

Meal analysis: energy 330,7 kcal (16 %), carbohydrate 38,1 g (12 %)

LUNCH
beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g
daging ayam 40 g 114,0 kcal 0,0 g
tempe kedele murni 50 g 99,5 kcal 8,5 g
Carrot fresh 50 g 12,9 kcal 2,4 g
kool merah / putih mentah 25 g 5,5 kcal 1,1 g
kembang kool mentah 50 g 12,5 kcal 2,7 g
telur puyuh 50 g 92,5 kcal 0,8 g
pepaya 100 g 39,0 kcal 9,8 g
Drinking water 500 g 0,0 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 556,4 kcal (26 %), carbohydrate 65,0 g (21 %)

2. BREAK
tepung terigu 50 g 182,0 kcal 38,2 g
daging ayam 40 g 114,0 kcal 0,0 g
jeruk manis 100 g 47,1 kcal 11,8 g
gula pasir 15 g 58,0 kcal 15,0 g
Drinking water 500 g 0,0 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 401,1 kcal (19 %), carbohydrate 64,9 g (21 %)

DINNER
beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g
tahu 50 g 38,0 kcal 0,9 g
ikan bandeng 40 g 33,6 kcal 0,0 g
tepung terigu 20 g 72,8 kcal 15,3 g
labu siam mentah 100 g 20,1 kcal 4,3 g
Melon fresh 100 g 38,2 kcal 8,3 g
Drinking water 500 g 0,0 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 383,1 kcal (18 %), carbohydrate 68,5 g (22 %)

IN BETWEEN
Drinking water 500 g 0,0 kcal 0,0 g
susu skim / tak berlemak cair 200 g 69,8 kcal 9,8 g

Meal analysis: energy 69,8 kcal (3 %), carbohydrate 9,8 g (3 %)

IN BETWEEN
Drinking water 500 g 0,0 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 0,0 kcal (0 %), carbohydrate 0,0 g (0 %)

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 2120,1 kcal 2036,3 kcal 104 %
water 3234,2 g 2700,0 g 120 %
protein 99,8 g(19%) 60,1 g(12 %) 166 %
fat 57,6 g(24%) 69,1 g(< 30 %) 83 %
carbohydr. 306,7 g(58%) 290,7 g(> 55 %) 105 %
dietary fiber 27,3 g 30,0 g 91 %
Vit. A 1930,3 µg 800,0 µg 241 %
Vit. C 192,9 mg 100,0 mg 193 %
Vit. D 7,0 µg 5,0 µg 140 %
tot. fol.acid 601,8 µg 400,0 µg 150 %
Vit. B12 5,3 µg 3,0 µg 178 %
calcium 1063,8 mg 1000,0 mg 106 %
iron 21,9 mg 15,0 mg 146 %
magnesium 510,8 mg 310,0 mg 165 %
potassium 3587,9 mg 3500,0 mg 103 %
sodium 429,4 mg 2000,0 mg 21 %

Anda mungkin juga menyukai