Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KONSELING GIZI PASIEN RAWAT JALAN

ASUHAN GIZI PADA FEBRIS TYPOID

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Lapangan

Blok Gizi Penyakit Infeksi dan Defisiensi di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang

Disusun Oleh :

Izmi Yuliana (061191047)

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2022
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Berjudul:

LAPORAN KONSELING GIZI PASIEN RAWAT JALAN

Telah mendapat persetujuan dari pembimbing untuk dipresentasikan dihadapan penguji.

Disusun Oleh:
Izmi Yuliana 061191047

Magelang, Juni 2022

Pembimbing

Indriyastuti, S.Gz

NIK : 20080420731978
SKRINING GIZI
Malnutrition secreening tool
Metode ini cukup valid dan reliabel mengidintifikasi pasien untuk pasien dewasa,pasien
Onkologi,dan pasien Ginekologi pada kondisi akut yang membutuhkan pengkajian gizi
lebih lanjut.
a. Langkah langkah MST
1. Mengisi nilai skor sesuai yang tertulis di parameter skining MST

N PARAMETER SKOR
o
1 Apakah pasien mengalami penurunan BB yang
tidak diinginkan dalm 6 bulan terakhir?
Tidak ada penurunan BB 0
Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju longgar 2 ü
Jika ya,berapa penurunan BB tersebut
1-5 kg (1kg) 1
6-10 kg 2
11-15 kg 3
>15 kg 4
2 Apakah asupan makan berkurang karena tidak ada
nafsu makan?
Tidak 0
Ya 1 ü
Total skor
3 Pasien dengan diagnosis khusus (diisi dengan
centang)
Tidak
Ya ü

PENILAIAN
a. Bila total skor (parameter no 1 dan 2) ≥ 2 maka pasien dinyatakan beresiko
malnutrisi
b. Bila parameter no 3 “ya” tanpa dilakukan penilaian skor (parameter 1 & 2)
maka pasien sudah dinyatakan beresiko malnutrisi.
c. Yang dimaksud dengan diagnosis ksusus adalah pasien saat masuk rumah
sakit langsung di diagnosis atau mengalami Diabetes
Melistus,Kemoterapi,Hemodialisa,Penurunan imunitas dan penyakit
degeneratif lainnya.
Kesimpulan : Beresiko malnutrisi
KASUS
Data umum pasien:
a. Nama : Ny A
b. Diagnosa : Obs febris typhoid
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Tanggal lahir : 4 Juni 1997
e. Usia : 25 tahun
f. Agama : Islam
g. Pendidikan : SMA
h. Pekerjaan : Karyawan Pabrik

PENGKAJIAN GIZI
A. Data Riwayat Gizi
Tabel 1. Data kualitataif Riwayat Gizi
Domain Identifikasi Masalah
FH 1.2.2.2 Jenis makanan a. Makanan pokok: nasi 3x/hari, bihun 1x/minggu, ketela
pohon 1x/bulan, kentang 2x/bulan, mi instan 3x/bulan
b. Lauk hewani: daging ayam 2x/minggu, hati ayam
1x/minggu, telur ayam 3x/minggu, telur puyuh
2x/minggu, bakso daging sapi 1x/minggu, sosis ayam
2x/minggu, nugget ayam 1x/minggu.
c. Lauk nabati: tempe dan tahu setiap hari masing-masing
2 potong
d. Sayur: bayam 4x/minggu, kangkung 1x/minggu, buncis
2x/minggu, wortel 1x/minggu, putren 2x/minggu, terung
2x/minggu, toge 3x/minggu.
e. Buah: pisang ambon 2x/minggu,
f. jeruk manis, mangga, pepaya, anggur, melon, pisang.
FH 1.2.1. Asupan cairan The manis gelas besar 2 kali sehari dengan penambahan
gula 2 sdt. Jus buah (jeruk manis dan buah naga)
1x/minggu.
FH 1.4.1.2 Frekuensi 3 kali /hari
makan
Kesimpulan: berdasarkan data kualitatif asupan makan Nn R sudah bervariasi, pola makan
baik.
Tabel 2. Data kuantitatif asupan makan
Domain Zat gizi Asupan Kebutuhan % Kategori
individu asupan
FH- 1.1.1.1 Energi (kkal) 471,6 2030,34 23,2% Defisit tingkat berat
FH-1.5.2.1 Protein (g) 5,9 101,5 5,8% Defisit tingkat berat
FH-1.5.1.1. Lemak (g) 2,4 45,1 5,3% Defisit tingkat berat
FH-1.5.3.1 KH (g) 104,3 304,6 34,2% Defisit tingkat berat
Kesimpulan: Berdasarkan data kuantitatif asupan makan Nn R masuk dalam kategori defisit
tingkat berat
Kategori TKE berdasarkan Depkes, 1999 yaitu :
a. Defisit tingkat berat : < 60 % AKG
b. Defisit tingkat sedang : 60% - 69 % AKG
c. Defisit tingkat ringan : 70% - 79% AKG
d. Normal : 80% - 120 % AKG
e. Lebih : > 120% AKG

B. Data Antropometri
Tabel 3. Data antropomteri
Domain Data Interpretasi Data
AD-1.1.1 Tinggi Badan 155 cm
AD 1.1.2 BB 55 kg
BBI = (TB – 100) x 0,9
= (155 – 100) x 0,9
= 49,5 kg
AD-1.1.5 IMT = BB / TB² Normal
= 55 / 1,55² (18,5 – 22,9 kg/m2,
= 22,89 kg/m2 Asia Pasifik)
Kesimpulan: Berdasarkan data antropometri pasien memiliki status gizi normal.
C. Data Biokimia
Tabel 4. Data Biokimia
Identifikasi
Domain Data Nilai Normal
Masalah
BD 1.10.1 Hemoglobin 11,6 g/dL 11,7 – 15,5 g/Dl Rendah
Leukosit 17040 /mm3 3600 – 11000 /mm3 Tinggi
Hematookrit 32,3 % 35 – 47 % Rendah
Trombosit 406000 /mm3 150000–400000 /mm3 Tinggi
Eritrosit 4,10 juta/mm3 3,8 – 5,2 juta/mm3 Normal
Eosinofil 1,1 % 2 – 4% Rendah
Basofil 0,0% 0 – 1% Normal
Neutrofil 77,2% 50 – 70% Tinggi
Limfosit 12,4% 25 – 40% Rendah
Monosit 9,3% 2 - 8% Tinggi
Kesimpulan: Berdasarkan data biokimia Nn R memiliki hemoglobin dan hematokrit rendah
serta leukosit yang tinggi.

D. Data Klinis
Tabel 5. Data Klinis

Identifikasi
Domain Data Batas Normal
Masalah
PD 1.1.1 Keadaan Umum Demam, muntah, Tidak ada Ada demam,
nyeri perut ulu demam, muntah, muntah, nyeri
hati sebelah nyeri perut ulu perut ulu hati
kanan, lemas, dan hati sebelah sebelah kanan,
tidak nafsu kanan, lemas, dan lemas, dan tidak
makan. tidak nafsu nafsu makan.
makan.
PD- Tanda-tanda TD 137/91 mmhg 120/80 mmHg Pre hipertensi
1.1.10 vital
Nadi 79x/menit 60 – 100 x/ menit Normal
Rr: 20x/menit 16 – 20 x/menit Normal
Suhu 370C 36,2 -37,1oC Normal
Kesimpulan : Berdasarkan data klinis, Nn S tekanan darah masuk dalam kategori pre
hipertensi.

E. Data Riwayat Personal pasien


Tabel 6. Data Riwayat Personal Pasien

Domain Identifikasi Masalah


CH-1.1.1 Usia 25 tahun
CH-1.1.2 Jenis kelamin Perempuan
CH-1.1.7 Peran dalam keluarga Anak
CH 2.1.1 Keluhan Pasien Demam 1 minggu naik turun, bila
sore sampai malam demam
meninggi, menggigil, muntah, nyeri
perut ulu hati sebelah kanan, lemas,
dan tidak nafsu makan.
CH-3.1.6 Pekerjaan Karyawan pabrik
CH 3.1.2 Situasi Rumah Tinggal di kost sendiri
CH 3.1.7 Agama Islam
Kesimpulan: Berdasarkan dta riwayat personal pasien seorang karyawan pabrik berusia
19 tahun 10 bulan, beraga islam dan mengeluh demam 1 minggu naik turun, bila sore
sampai malam demam meninggi, menggigil, muntah, nyeri perut ulu hati sebelah kanan,
lemas, dan tidak nafsu makan.
F. Standar Pembanding
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Mifflin
REE : (10 x BB) + (6,5 x TB) – (5 x U) – 161
: (10 x 55) + (6,5 x 155) – (5 x 19) – 161
: 550 + 1007,5 – 95 – 161
: 1301,5 kkal
TEE : REE x FA x FS
: 1301,5 x 1,3 x 1,2
: 2030,34 kkal
Protein : 20% x TEE
: 20% x 2030,34 kkal
: 406,1 kkal : 4
: 101,5 gram
Lemak : 20% x TEE
: 20% x 2030,34 kkal
: 406,1 kkal : 9
: 45,1 gram
KH : 60% x TEE
: 60% x 2030,34 kkal
: 1218,2 kkal : 4
: 304,6 gram
DIAGNOSIS GIZI

A. Domain Asupan
Tabel.7 Domain Asupan

Domain Problem (P) Etiology (E) Sign (S)

NI-2.1 Asupan oral Penurunan kemampuan Asupan asupan oral defisit


inadekuat untuk mengonsumsi tingkat berat, energi 15,5%,
energi yang cukup. protein 6,33%, lemak 5,8%,
serta karbohidrat 37,4%.

Narasi: Asupan oral inadekuat berkaitan dengan penurunan kemampuan untuk


mengonsumsi makanan yang cukup ditandai dengan asupan oral defisit tingkat berat,
energi 23,2%, protein 5,8%, lemak 5,3%, serta karbohidrat 34,2%.
B. Domain Klinis
Tabel 8. Domain Klinis
Domain Problem Etiology Sign
NC 1.4 Perubahan fungsi Infeksi pada bagian usus Pembatasan perkiraan
gastrointestinal total asupan makanan
karena gejala
gastrointestinal (muntah,
nyeri perut).
NC 2.2 Perubahan nilai Gangguan metabolisme Hasil pemeriksaan klini
laboratorium tekanan darah tekanan darah TD 137/91
terkait zat gizi mmhg masuk kategori pre
(tekanan darah) hipertensi.
Kesimpulan:
1. Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan infeksi pada bagian usus yang
ditandai dengan Pembatasan perkiraan total asupan makanan karena gejala
gastrointestinal (muntah, nyeri perut).
2. Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi (tekanan darah) berkaitan dengan
gangguan metabolisme tekanan darah berkaitan dengan hasil pemeriksaan klini
tekanan darah TD 137/91 mmHg masuk kategori pre hipertensi.
C. Domain Perilaku

Tabel 9. Domain Perilaku


Domain Problem Etiology Sign
NB 3.1 Asupan makan Terbatasnya akses ke suplai Bukti pasien mengalami
tidak aman makanan yang aman. demam, menggigil, muntah.
Narasi: Asupan makan tidak aman berkaitan dengan terbatasnya akses ke suplai makanan
yang aman yang ditandai dengan bukti pasien mengalami demam, menggigil, muntah.
INTERVENSI

A. Perencanaan
3. Tujuan Intervensi
a. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
b. Meringankan kerja saluran cerna.
4. Preskripsi Diet
a. Jenis Diet
Diet rendah lemak, rendah serat, rendah garam
b. Prinsip Diet
1) Energi diberikan sesuai kebutuhan pasien dengan mempertimbangkan
kondisi pasien.
2) Protein diberikan tinggi yaitu 20% dari total kebutuhan, diutamakan protein
bernilai biologis tinggi.
3) Lemak diberikan sedang yaitu 20% dari total kebutuhan, diutamakan lemak
tak jenuh.
4) Karbohidrat diberikan cukup yaitu 60% dari total kebutuhan, diutamakan
sumber karbohidrat kompleks.
5) Natrium diberikan sesuai angka kecukupan gizi sebanyak 1500 mg per hari.
6) Serat diberikan 8 gram/hari, diutamakan serat tidak larut air dan dapat
ditingkatkan secara bertahap sesuai kondisi pasien.
7) Makanan yang diberikan mudah cerna, porsi kecil dengan frekuensi sering.
8) Cairan diberikan tinggi untuk menggantikan cairan yang keluar karena
muntah dan kondisi demam.
9) Makanan yang diberikan tidak mengandung bahan makanan dan bumbu yang
tajam/merangsang.
10) Vitamin dan mineral diberikan cukup sesuai dengan angka kecukupan gizi
(AKG).
c. Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Mifflin
REE : (10 x BB) + (6,5 x TB) – (5 x U) – 161
: (10 x 55) + (6,5 x 155) – (5 x 19) – 161
: 550 + 1007,5 – 95 – 161
: 1301,5 kkal
TEE : REE x FA x FS
: 1301,5 x 1,1 x 1,2
: 1717,98 kkal
Protein : 20% x TEE
: 20% x 1717,98 kkal
: 343,6 kkal : 4
: 85,9 gram
Lemak : 20% x TEE
: 20% x 1717,98 kkal
: 343,6 kkal : 9
: 38,2 gram
KH : 60% x TEE
: 60% x 1717,98 kkal
: 1030,8 kkal : 4
: 257,7 gram
d. Bentuk Makanan: Makanan Lunak
e. Rute: Oral
f. Jadwal Makan : 3x makan utama dan 2x selingan
1. Konseling Gizi
1. Konseling Gizi
a. Topik
Diet rendah lemak, rendah serat, rendah garam untuk demam tifoid.
b. Sasaran
Pasien dan Keluarga
c. Tujuan Konseling
1) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kondisi demam
tifoid dan higiene sanitasi untuk mencegah penularan Salmonella
thypi penyebab demam tifoid.
2) Meningkatkan pengetahuan mengenai gizi seimbang untuk diit rendah
lemak dan rendah sisa pada demam tifoid.
3) Memberikan motivasi kepada pasien untuk menerapkan perilaku
makan sesuai dengan yang dianjurkan pada demam tifoid.
d. Perencanaan Tempat dan Waktu
Hari, tanggal : Kamis, 16 Juni 2022
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Ruang rawat inap
e. Metode Konseling
Diskusi
f. Materi Konseling yang diberikan
1) Pengertian diit rendah lemak dan rendah sisa pada demam tifoid.
2) Tujuan diit rendah lemak dan rendah sisa pada demam tifoid.
3) Prinsip dan syarat diet rendah lemak dan rendah sisa pada demam tifoid.
4) Bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi dan dihindari untuk diet rendah
lemak dan rendah sisa pada demam tifoid.
g. Media yang digunakan: food model
h. Strategi perubahan perilaku
1) Jangka pendek : pasien dapat meningkatkan asupan makanan
2) Jangka panjang : pasien dapat menerapkan pola makan gizi seimbang
3) Perubahan perilaku yang disepakati pasien : Menerapkan diet dengan baik
dan sesuai yang telah disepakati
i. Perencanaan Tindak Lanjut
Jadwal konsultasi berikutnya :

a. Tanggal : 10 Juni 2022

b. Pukul : 10.00 WIB

c. Tempat : Pringgodani 1
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI

Indikator Waktu Metode Target pencapaiaan


Asupan Setiap hari Recall dan Asupan 80-120%
makanan comstock (Kategori TKE berdasarkan Depkes,
1999)
Fisik/klinis Selama masa Wawancara Tidak ada muntah serta nyeri perut.
perawatan
Tekanan Selama masa Pengukuran Tekanan darah mendekati batas
darah perawatan dengan normal (120/80 mmHg)
tensimeter

Anda mungkin juga menyukai