Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS HARIAN

MANAJEMEN ASUHAN GIZI KLINIK


ASUHAN GIZI PADA KOLESISTITIS

Disusun Oleh :

Izmi Yuliana 061191047

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2022
I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. M
2. Umur : 55 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Pekerjaan : buruh tani
5. Diagnosa medis : Kolesistitis
II. GAMBARAN UMUM KASUS
Tn. M masuk Rumah Sakit dengan keluhan nyeri ulu hati, terasa seperti distusuk-
tusuk, perih, BAK warna coklat, BAB warna pucat, badan tampak kuning 1 bulan ini,
tidak ada batuk pilek, tidak mual muntah. Nafsu makan turun sehingga asupan makan
berkurang. Tanda vital Tn. M TD 110/76 mmHg, N 77 x/menit, Rr 20 x/menit, S 36,5 C,
SpO2 98. Tn. M sebelum sakit memiliki BBA 50 kg. Pasien dirawat di bangsal
Pringgondani 2.
Tn. M memiliki riwayat makan 3 kali sehari @ 2 sdm nasi, pasien tidak makan
buah manis karena sebelumnya pernah masuk rumah sakit dan dilarang oleh dokter untuk
makan buah yang manis, LH 1-2 kali sehari (telur ayam, ikan nila kadang2), LN 1-2
sehari tempe/tahu. Sayur 1-2 kali sehari, kadang bersantan (kacang panjang, cecek,
gambas, sawi hijau), bayam, buncis, buah 1-2 kali sehari apel ijo, air putih 2-3 botol
aqua @600 ml, the manis 1-2 kali gls, cemilan roti manis, agar-agar. Mengkonsumsi
suplemen kurkuma 3 kali sehari.
Hasil recall 24 jam pasien diit RS
- Pagi : ½ pt presto, 1 ptg sdg tahu, 1 mangkok bubur, ½ mgkuk sayur kembang kol

Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 10.3 g/dL, hematokrit 28 %, lekosit 7.5 ribu/ul,


basofil 1.1 %, netrofil 82.5, limfosit 7.7 %, MCV 64.9 u3, MCG 24.2 pg, RDW 23.2 5,
MCHC 37.3 d/dL, ureum darah 59 mg/dL, Creatinin darah 0.7 mg.dL, SGPT 197.6 U/l,
SGOT 182.9 U/l. Pasien diberikan injeksi aqua pro, norages, omperazol dan infus RL.
III. SKRINING GIZI

Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
direncanakan, tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir ?
 Tidak 0
 Tidak yakin (ada tanda baju jadi longgar) 2
 Ya ada penurunan BB sebanyak :
1 – 5 kg 1
6-10 kg  2
11 – 15 kg 3
15 kg 4
Tidak tahu berapa kg penurunannya 2
2. Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan nafsu
makan / kesulitan menerima makanan ?
Tidak 0
Ya 1
TOTAL SKOR 2

Jika skor > 2 pasien beresiko malnutrisi maka perlu dilakukan skrining lanjutan oleh
Ahli Gizi
PENGKAJIAN GIZI

A. Data Riwayat Gizi/Makanan


1. Pengkajian Riwayat Gizi

Domain Data
FH 1.2.1.1 Jenis cairan yang Air putih, teh manis
dikonsumsi melalui oral
FH 1.2.2.2 Jenis makanan  Makanan pokok : Nasi 3x/hari,roti
coklat 2x/minggu
 Protein nabati : Tempe 2x/hari, tahu
2x/hari
 Protein hewani :Telur ayam kampung
1x/minggu, ikan nila 1x/bulan
 Sayur : Sayur bayam 3x/minggu, sawi
hijau 3x/minggu, buncis 3x/minggu,
gambas 3x/minggu, wortel 3x/minggu
 Buah: apel ijo 2x/hari
 Serba-serbi : Agar-agar 1x/bulan

FH 1.2.2.3 Pola makan  Pola makan 3 kali sehari


 Jarang konsumsi protein hewani (1 x
seminggu dan 1x sebulan)
 Jarang konsumsi buah-buah

FH 1.5.3.2 Gula 1 sendok makan


FH 4.2.12 Makanan kesukaan Apel ijo
FH 7.3 Aktivitas fisik Pergi ke sawah
FH 1.6.2 Asupan suplemen Kurkuma
Kesimpulan : berdasarkan tabel diatas pasien sudah makan teratur. Akan tetapi konsumsi
protein hewani, nabati, buah dan sayur masih rendah serat belum bervariasi.
Tabel 2. Kuantitatif asupan

Domain Zat gizi Asupan Kebutuhan % asupan Kategori


individu
FH- 1.1.1.1 Energi (kkal) 319,5 2.429 13,1 Defisit berat
FH- 1.5.2.1 Protein (g) 16,26 91,08 17,8 Defisit berat
FH- 1.5.1.1 Lemak (g) 14,09 67,47 20,8 Defisit berat
FH- 1.5.3.1 Kh (g) 36,79 394,7 9,3 Defisit berat
Klasifikasi standar % asupan menurut Depkes RI 2003
Diatas kebutuhan : ≥ 120%
Normal : 90 – 119 %
Defisit ringan : 80 -89 %
Defisit sedang : 70 -79 %
Defisit berat : < 70%
Kesimpulan : berdasarkan data diatas asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
defisit tingkat berat

B. Pengkajian Data Antropometri

Domain Data Interpretasi Data


AD-1.1.2 Berat badan Estimasi BB rumus
(estm) Mulyasari, Purbowati
(2018)
LiLA = 19 cm

BB = 2, 863 x LiLA (cm) –


4,019 x jenis kelamin – 14,
533
BB = 2, 863 X 19 – 4,019 x
0 – 14,533
BB = 54, 3 – 0 - 14, 533
BB = 39, 76 kg
AD-1.1.3 Tinggi badan Estimasi BB rumus
(estm) Mulyasari, purbowati
(2018)
Panjang Ulna = 25 cm

TB = 2,525 x panjang Ulna


-5, 828 x jenis kelamin +
99,384
TB = 2, 525 x 27 – 5,828 x
0 – 99, 384
TB = 68,1 – 0 + 99, 384
TB = 167,4 cm
AD-1.1.5 IMT Mulyasari dan Purbowati Underweight
(2019)
LiLA = 19 cm
IMT = 1,113 x LiLA –
5,908
IMT = 1,113 x 19 cm –
5,908
IMT = 15,2 kg/m2
Kesimpulan :
1. Pasien memiliki LiLA 19 cm. menurut pengukuran presentil LILA pasien mengalami
gizi buruk
2. Pasien memiliki panjang ulna 25 cm
3. Pasien memiliki estimasi berat badan 39,76 kg
4. Pasien memiliki estimasi tinggi badan 167,4 cm

C. Data Biokimia, Pemeriksaan Dan Prosedur Medis

Domain Data Nilai Normal Interpretasi Data


Hemoglobin 10.3 g/dL 13.0 – 18.0 Rendah
Hematokrit 28 % 40 - 54 Rendah
Lekosit 7.5 ribu/ul 4.0 – 12.0 Normal
Trombosit 380 ribu/ul 150 - 450 Normal
Eritrosit 4.25 juta/uL 4.00 – 5.50 Normal
Basofil 1.1 % 0.0 – 1.0 Tinggi
Netrofil 82.5 % 50.0 – 70.0 Tinggi
Limfosit 7.7 % 20.0 – 40.0 Rendah
Monosit 7.5 % 3.0 – 12.0 Normal
MCV 64.9 u3 80.0 – 100.0 Rendah
MCH 24.2 pg 27.0 – 34.0 Rendah
RDW 23.2 % 11.5 – 14.5 Tinggi
MCHC 37.3 g/dl 32.0 – 36.0 Tinggi
Ureum 59 mg/dL 10 – 50 Tinggi
darah
Creatinin 0.7 mg/dL 0.9 – 1.3 Rendah
darah
SGPT 197.6 U/l 0.0 – 42.0 Tinggi
SGOT 182.9 U/l 0.0 – 37.0 Tinggi
Kesimpulan :
1. Pasien memiliki gangguan organ hati dan empedu dibuktikan dengan kadar bilirubin
total, bilirubin total, bilirubin direk, SGOT dan SGPT tinggi
2. Pasien menderita anemia mikrositik hal tersebut ditunjukan dengan kadar
hemoglobin, hematokrit dan MCV yang rendah
3. Pasien memiliki penyakit ginjal akut
4. Pasien memiliki kadar MCH rendah hal tersebut ditunjukan dengan kadar ureum
yang tinggi
5. Pasien memiliki MCHC tinggi
6. Pasien memiliki RDW tinggi
D. Pengkajian Data Fisik Dan Klinis

Domain Data Nilai normal Interpretasi data


PD 1.1.9 Tanda- Tekanan darah < 140/90 mmHg Normal
tanda vital 110.0/76.0 mmHg
RR 20.0 x/menit 14-20 x/menit Normal
Nadi 77.0 x/menit 60-100x/menit Normal
Suhu 36.5 °C 36.5 – 37.5 Normal
Domain Identifikasi masalah
PD 1.1.5 Sistem Nyeri abdomen, penurunan nafsu makan
pencernaan
PD 1.1.1 Penampilan Sadar, lemah, ikterik
keseluruhan
Kesimpulan : kesan umum pasien sadar, lemah dan ikterik. Pasien mengeluh nyeri
abdomen, penurunan nafsu makan.

E. Riwayat Personal Pasien

Domain Identifikasi Masalah


CH- 1.1.1 Usia 55 tahun
CH- 1.1.2 Jenis kelamin Laki-laki
CH- 1.1.6 Pendidikan SD
CH- 1.1.7 Peran dalam keluarga Orangtua
CH- 3.1.6 Pekerjaan Buruh tani
CH- 2.1.14 Riwayat penyakit Kolesistitis
CH- 3.1.7 Agama Islam
CH- 1.1.3 Ras/Suku Jawa
CH- 3.1.2 Keluarga yang tinggal 3 orang anggota keluarga
bersama
Kesimpulan :
1. Pasein berumur 55 tahun
2. Pasien berjenis kelamin laki-laki
3. Pasien berasal dari suku jawa
4. Pasien tinggal bersama 3 orang anggota keluarga
5. Pasien beragama islam
6. Pasien bekerja sebagai buruh tani

DIAGNOSIS GIZI
A. Domain Asupan

Domain Problem (P) Etiology (S) Sign (S)


NI-2.1. Asupan oral inadekuat Penurunan kemampuan untuk Presentase asupan
mengkonsusmi energi yang energi 13,1%, protein
cukup, misalnya peningkatan 17,8 %, lemak 20,8 %,
kebutuhan nutrisi karena dan karbohidrat 9,3 %
penyakit katabolik yang yang dikategorikan
berkepanjangan defisit.
Kesimpulan : asupan oral inadekuat berkaitan dengan penurunan kemampuan untuk
mengkonsumsi energi yang cukup, misalnya peningkatan kebutuhan nutrisi karena penyakit
katabolik yang berkepanjangan ditandai dengan presetase asupan energi 13,1%, protein 17,8
%, lemak 20,8%, dan karbohidrat 9,3% yang dikategorikan defisit.

B. Domain Klinis

Domain Problem (P) Etiology (S) Sign (S)


NC- 3.1 Berat badan kurang Kekurangan asupan energy Nilai IMT 15,2 kg/m2
(underweight)
NC- Perubahan nilai Disfungsi organ yang
2.2.1 laboratorium mengarah pada berubahan
biokimia ginjal, hati, anemia
Kesimpulan : berat badan kurang yang berkaitan dengan kekurangan energy ditandai dengan
nilai IMT 15,2 kg/m2

C. Domain Perilaku

Domain Problem (P) Etiology (S) Sign (S)


NB-1.7 Ketidaksesuaian Kurangnya pengetahuan
dalam pemilihan pentingnya variasi dan
makanan peranan zat gizi
NB- 1.6 Kepatuhan terbatas Kurangnya dukungan sosial
pada nutrisi terkait untuk mengimplementasikan
rekomendasi perubahan
INTERVENSI GIZI

A. Perencanaan intervensi gizi


a. Tujuan intervensi
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
2. Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen
3. Mengatasai malabsorsi lemak
b. Preskripsi diet
1. Jenis dan prinsip diet
a. Jenis diet
Diet Kandung Empedu (RL)
b. Prinsip diet
1. Energi diberikan sesuai kebutuhan
2. Protein diberikan 15%
3. Lemak diberikan 20%
4. Karbohidrat diberikan sesuai kebutuhan. Konsumsi karbohidrat sederhana
dibatasi dan digantikan dengan karbohidrat tinggi serat.
5. Konsumsi serat yang tinggi terutama dalam bentuk pektin
6. Berikan suplmen vitamin A, D, E, dan K
7. Hindari bahan makanan yang menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman.

2. Perhitungan kebutuhan gizi


Estimasi BB = 39, 76 kg
Estimasi TB = 167,4 cm
BBI = TB – 100
= 167 – 100
= 67 kg

Kebutuhan energi menggunakan rumus mifflin


BMR laki-laki = (10 x bbi) + (6.25 x tb) – (5 x u) + 5
= (10 x 67) + (6,25 x 167,4) – (5 x 55) + 5
= 670 + 1.046 – 275 + 5
= 1.446
TE = REE x FA x FS
= 1.446 x 1,2 x 1,4
= 1.735 x 1,4
= 2. 429

P = 15% x 2.429
4
= 364,35
4
= 91,08 g

L = 20% x 2.429
9
= 607,25
4
= 67,47 g

KH = 65% x 2.429
4
= 1.578,8
4

= 394,7 g

3. Bentuk makanan
Makanan lunak
4. Rute pemberian makanan
Oral
5. Frekuensi
3 x makan utama 2 x selingan
c. Edukasi gizi
1. Tujuan edukasi
a. Meningkatkan asupan makan secara bertahap dengan gizi seimbang
b. Meningkatkan berat badan secara optimal
c. Mengerti tentang makanan yang boleh/ tidak boleh dianjurkan dengan benar
d. Mengerti tentang diet yang diberikan
e. Mematuhi diet
2. Materi edukasi
a. Menjelaskan bagaimana diet rendah lemak
b. Contoh makanan yanng dianjurkan dan tidak dianjurkan
c. Memberikan contoh menu sehari bergizi seimbang bagi pasien kolesistitis dan
anemia
d. Konseling gizi
1. Topik
Gizi seimbang untuk penyakit kolesistitis dan anemia
2. Sasaran
Keluarga pasien
3. Tujuan konseling
a. Meningkatkan pengetahuan tentang makanan bergizi
b. Memperbaiki pola dan kebiasaan makan
c. Mengerti tentang makanan yang boleh/ tidak boleh dianjurkan dengan benar
d. Mengerti tentang diet yang diberikan
e. Mematuhi diet
4. Perencanaan tempat dan waktu
Tempat : Pringgondani 2
Waktu : 11.00 – 11.20
5. Metode konseling yang dipilih
Diskusi dan ceramah
6. Materi konseling yang diberikan
a. Pengertian kolesistitis
b. Menjelaskan bagaimana diet rendah lemak
c. Contoh makanan yanng dianjurkan dan tidak dianjurkan
d. Memberikan contoh menu sehari bergizi seimbang bagi pasien kolesistitis dan
anemia
e. Cara pengolahan makanan yang baik untuk penyakit kandung empedu
f. Besar porsi
RECALL 24-H (Selasa, 24 Mei 2022)
BAHAN
WAKTU NAMA ENERGI PROTEIN LEMAK KARBOHIDRAT
RINCIAN BANYAKNYA
MAKAN MAKANAN (kkal) (g) (g) (g)
JENIS BAHAN URT GRAM
Pagi Bubur Bubur 1 gls 200 144 3 1, 08 30,52
Santan 1 sdm 10 34 0,34 5,58 0,83

Tahu Tahu 1 ptg 45 39 3,98 2,17 0,65


Bandeng presto Bandeng ½ ptg 50 85,5 8,4 4,11 3,39
Sayur kembang Kembang kol ½ 35 17 0,62 1,15 1,4
kol

TOTAL 319,5 16,26 14,09 36,79


FFQ
Bahan Makanan Frekuensi Berat (g) Kandungan gizi
/1 bulan /1 hari Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nasi beras putih 90 3 100 130 2.4 0.4 28.6
Roti coklat 8 0,26 25 71 2.2 1.1 13.1
Tempe 60 2 40 79.6 7.6 3.1 6.8
Tahu 60 2 55 41.8 4.5 2.6 1
Ikan nila 3 0,1 55 65.3 5.3 12.4 17.3
Telur ayam 4 0,1 50 77.6 6.3 5.3 0.6
Bayam 12 0,4 30 11.1 1.1 0.1 2.2
Sawi hijau 12 0,4 30 4.5 0.7 0.1 0.6
Buncis 12 0,4 30 10.5 0.6 0.1 2.4
Gambas 12 0,4 30 6 0.3 0.1 1.3
Apel ijo 60 2 100 59 0.2 0.4 15.3
Santan 8 0,26 20 14.2 0.1 1.3 0.6
Agar-agar 1 0,03 40 0 0 0 0
Gula pasir 30 1 10 38.7 0 0 10
Kurkuma 90 3 10 24.2 0 0 24.1
TOTAL 633.5 31.3 27 123.9

Anda mungkin juga menyukai