Disusun Oleh :
UNGARAN
2022
KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama/inisial pasien : Ny. R
2. Umur : 87 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Pekerjaan : Buruh cuci
5. Diagnosa medis : Dyspepsia
II. GAMBARAN UMUM KASUS
Pasien masuk RS dengan keluhan BAB cair 5x demam dalam 1 hari. 5 hari
nafsu makan turun, 1 hari terakhir tidak mau makan, pusing, mual serta muntah. Saat
ini pasien dirawat di bangsal kelas III, tanda vital TD 153/104 MMHg, Nadi
106/menit, Nafas 20/menit, SpO2 90%.
Sebelum masuk rumah sakit Ny. R sering mengkonsumsi kopi hitam 1 sdm
dan gula 3 sdm dengan frekuensi 3-4x sehari tetapi setelah mengalami magh akut
konsumi kopi berkurang jadi 2 hari sekali, yang membuatkan kopi adalah anak ke 2
dari 3 bersaudara. Kopi dan gula hanya memakai ¼ sdm, karena tahu Ny. R
memiliki riwayat magh. Kopi 2 hari sekali, teh 3 kali seminggu dan jarang minum
air putih. Buah kesukaannya adalah semangka.
Ny. R biasanya selalu makan teratur 3 kali sehari, tapi 5 hari sebelum masuk
rumah sakit Ny. R tidak pernah sarapan. Setelah subuh dia langsung pergi ke rumah
tetangganya untuk mencuci baju atau pergi ke sawah, kemudian pukul 10.00 WIB
Ny. R makan nasi 1 centong, oseng tempe 1 sdm dan 2 sdm sayur bening bayam
sawi. Setelah itu pergi ke rumah produksi roti untuk mencuci piring. Siang hari Ny.
R makan singkong hanya ½ potong kecil, lalu pada malam hari makan 1 centong
nasi dan oseng tempe tahu. Ny. R tidak suka suka telor, susu, ikan karena baunya
amis dan bikin mual.
E. Masalah neuropsikologis 2
0 = demenisa tingkat berat atau depresi
1 = demensia tingkat sedang
2 = tidak ada masalah psikologis
0 = BMI <19
1 = BMI 19 - < 21
2 = BMI - < 23
3 = BMI ≥ 23
Jika data BMI tidak tersedia, pertanyaan poin F1 dapat diganti dengan pertanyaan
F2. Jangan mengisi jawaban poin F2 jika pertanyaan untuk F sudah komplit.
1 = lingkar betis ≥ 31 cm
Total skrining 8
Kesimpulan :
PENGKAJIAN GIZI
Domain Data
FH 1.2.1.1 Jenis cairan yang Kopi 4x/hari, € 1x/hari, air putih 1x/hari
dikonsumsi melalui oral
Kesimpulan : Berdasarkan data diatas pasien memiliki pola makan yang tidak teratur dan
suka menunda waktu makan, jarang mengkonsumsi lauk hewani karena tidak suka bau
amis.
Hematokrit 38 % 37 – 47 Normal
Kesimpulan :
Dari data diatas hasil leukosit menunjukan tinggi karena terjadi infeksi pada saluran
pencernaan, sedangkan nilai natrium rendah menunjukan terlalu banyak caiaran dalam tubuh
atau karena kadar natrium dalam tubuh tidak cukup. Pasien memiliki kadar kalium rendah.
PD 1.1.5 Sistem Nyeri abdomen, mual, muntah dan penurunan nafsu makan
pencernaan
Kesimpulan : kesan umum pasien sadar, lemas. Pasien mengeluh nyeri abdomen, mual,
muntah dan penurunan nafsu makan. Pasien juga memiliki tekanan darah tinggi
Kesimpulan : pasien berumur 87 tahun, berjenis kelamin perempuan, berasal dari suku jawa,
tinggal sendiri, pasien beragam isalm dan bekerja sebagai buruh cuci.
DIAGNOSIS GIZI
A. Domain Asupan
NB- 1.5 Gangguan pola makan Kebiasaan makan tidak Mual, muntah, nafsu
teratur makan menurun
Kesimpulan : dari data diatas menunjukan pasien memiliki gangguan pola makan berkaitan
dengan kebiasaan makan pasien yang tidak teratur ditandai dengan mual, muntah dan nafsu
makan menurun. Pasien memiliki pengetahuan kurang tentang makanan bergizi berkaitan
dengan pengetahuan yang rendah dalam memilih makanan yang dikonsumsi ditadai dengan
kurangnya variasi makanan yang dikonsumsi. Asupan makan inadekuat berkaitan dengan
kekurangan intake makanan dan minuman oral ditandai hasil recall energi (64,4%), protein
(0,9 5%), lemak (1,3%), dan karbohidrat (12,6%).
B. Domain Klinis
Kesimpulan : Dari data diatas hasil menunjukan bahwa pasien mengalami penurunan berat
badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan penyebab fisiologis yang meningkatkan
kebutuhan gizi akibat penyakit malabsorpsi ditandai dengan penurunan berat badan sebanyak
1-3 kg.
C. Domain Perilaku
Kesimpulan : Dari data diatas hasil menunjukan bahwa pasien kurang memonitroing diri
berkaitan dengan pasien belum siap untuk melakukan diet atau perubahan gaya hidup
berkaitan dengan makan tidak tepat waktu.
INTERVENSI GIZI
P = 15% x 1.836
4
= 68,85 g
L = 20% x 1.836
9
= 40,8 g
KH = 65 % x 1.836
4
= 298,3 g
3. Bentuk makanan
Makanan lunak
4. Rute pemberian makanan
Oral
5. Frekuensi
2x makan utama 2x selingan
c. Edukasi gizi
1. Tujuan edukasi
a. Mningkatkan asupan makan secara bertahap dengan gizi seimbang
b. Mengerti tentang makanan yang boleh/ tidak boleh dianjurkan dengan benar
c. Mengerti tentang diet lambung reandag garam
d. Mematuhi diet
2. Materi edukasi
a. Memperbaiki pola makan teratur
b. Makan secara bertahap dengan porsi yang dianjurkan
c. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan
d. Hindari konsumsi lemak trans seperti gorengan. Perbanyak konsumsi serat
e. Makan dengan porsi kecil dan sering
f. Konsumsi air, vitamin dan mineral yang cukup
g. Menerapkan pola hidup sehat dengan makanan yang beranekaragam dan
bervariasai serta cairan yang cukup
d. Konseling gizi
1. Topik
Gizi seimbang untuk penyakit Dyspepsia dan Hipertensi
2. Sasaran
Keluarga pasien
3. Tujuan konseling
4. Perencanaan tempat dan waktu
Tempat : Indraloka
Waktu : 11.00 -11.20
5. Metode konseling yang dipilih
Diskusi dan ceramah
6. Materi konseling yang diberikan
a. Menjelaskan pengertian dyspepsia dan hipertensi
b. Menjelaskan bagaimana diet lambung rendah garam
c. Contoh makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
d. Memberikan contoh menu sehari bergizi seimbang bagi pasien dyspepsia dan
hipertensi
e. Cara pengolahan makanan yang baik
f. Besar porsi
LAMPIRAN
RECALL 24 JAM
Minyak 30 1 20 172.4 0 20 0
Agar-agar 1 0,03 30 0 0 0 0