STUDI KASUS
Dosen Pengampu:
Ayu Rahadiyanti, S.Gz., MPH
Ahmad Syauqy, S.GZ., M.P.H., Ph.D.
Muti’ah Mustaqimatusy Syahadah, S.Gz., M.Gz
Disusun oleh:
Isna Salsabila 22030121120017
pH 7,322
pCO2 46,5
pO2 73,7
HCO3 38,6
tCO2 40,0
Saturasi O2 95,3
Ureum 21,5
Kreatinin 0,57
Albumin 1,84
5. Masalah neuropsikologi 2
0 = demensia berat atau depresi
1 = demensia ringan
2 = tidak ada masalah psikologis
Hasil :
≥12 poin = Normal/ tidak beresiko (Tidak perlu dilakukan asesmen lanjut)
≤11 poin = Malnutrisi (Memerlukan asesmen lanjut)
Kesimpulan: Berdasarkan data diatas, Tn. K memiliki kebiasaan makan 2-3x sehari. Saat masuk rumah sakit
ia diberikan beberapa obat yang dirasa untuk penunjang kesembuhannya.
Kesimpulan : Berdasarkan data diatas, Tn.K mengalami penurunan berat badan sebanyak
11% atau 7 kg dalam 3 bulan. Selain itu, Tn.K memiliki status gizi underweight
Kesimpulan : Berdasarkan data diatas, hasil nilai biokimia Tn. K memiliki profil HCO3,
pCO2, total CO2, dan protein total dengan interpretasi tinggi. Sedangkan profil pH, pO2 dan
albumin dengan interpretasi rendah.
4. Pengkajian Data Klinik/Fisik (PD)
Tabel 5. Data Klinis atau Fisik
Kesimpulan : Berdasarkan data diatas, Tn. K mengalami sesak nafas dan kesulitan untuk
mengunyah makanan yang bertekstur keras. Tn. K juga mengalami takipnea serta tekanan darah
rendah.
Kesimpulan : Berdasarkan data diatas, Tn.K merupakan seorang lansia berusia 86 tahun.
Tn.K memiliki keluhan sesak nafas. Selain itu, saat masuk rumah sakit Tn.K didiagnosis
Community Acquired Pneumonia, TB paru sejak 1,5 bulan dan mengkonsumsi OAT
kategori 1 (1 bulan), efusi pleura dextra, dan leukemia akut.
Zat Makro
CS.1.1.1 Estimasi kebutuhan energi total 1977,3 kkal 1027 kkal 51,9% (defisit)
V. INTERVENSI GIZI
A. Perencanaan (Planning)
1. Tujuan Intervensi Gizi
a. Memberikan makanan berupa diet tinggi kalori tinggi protein
b. Memperhatikan kondisi berat badan secara berkala agar mencapai berat badan
yang sesuai dan mencegah penurunan berat badan.
c. Meningkatkan asupan makanan serta monitoring hasil lab pasien
d. Memberikan edukasi pengetahuan terkait gizi dan makanan yang berkaitan
dengan kondisi penyakit pasien
e. Meningkatkan kualitas hidup
2. Preskripsi Diet
a. Memberikan makanan dalam bentuk lunak
b. Energi cukup sesuai kondisi pasien diberikan sebanyak 1977,3 kkal dengan
memperhatikan faktor aktivitas dan faktor stress serta umur pasien.
c. Asupan protein diberikan sebanyak 47,6 gr dari total kalori. Sumber protein
yang baik antara lain kacang-kacangan, tahu, tempe, susu kedelai, ikan, telur,
dan lainnya.
d. Karbohidrat dianjurkan 190,1 gr dari kebutuhan total yang digunakan untuk
mempertahankan daya tahan tubuh supaya tidak lemas dan bertenaga. Hindari
karbohidrat sederhana (kue, junk food, tepung tepungan, dsb)
e. Asupan cairan sesuai kondisi pasien sebanyak 1400 mL
f. Memberikan makanan yang tidak bertekstur keras dan padat
g. Perhatikan
h. Makan secara perlahan, porsi kecil namun sering
i. Pengolahan makanan dianjurkan direbus, dikukus, mengurangi digoreng
dibakar
B. Rencana Implementasi
1. Pemberian Diet
a. Jenis diet: Tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
b. Bentuk makanan: lunak
c. Frekuensi: 3 x makan utama dan 3x makan selingan
d. Rute pemberian: Oral
e. Rekomendasi Menu
Tabel 8. Rekomendasi Menu
Kentang 2 sdm 20
Gambas 1 sdm 15
Bihun 2 sdm 20
Madu 1 sdm 15
Air putih 50
Wortel 2 sdm 20
Tahu putih 1 buah 10
Tomat 1 potong 10
Bihun 2 sdm 20
Toge 1 sdm 5
Agar-agar 1 sdm 10
Susu skim 30
2. Pendidikan Gizi
Tabel 9. Pendidikan Gizi
Pelaksanaan Pendidikan Gizi
Tujuan 1. Memberikan edukasi dan pengetahuan kepada pasien dan keluarga supaya
memperoleh pengetahuan gizi yang sesuai dengan kondisi pasien.
2. Memberikan edukasi dan pengetahuan kepada pasien dan keluarga supaya
selalu menjaga kebersihan alat makan
3. Memberikan pemahaman terkait pengaturan dan pemilihan bahan makanan
serta tekstur makanan yang sebaiknya pasien konsumsi.
4. Pemberian contoh menu makanan atau rekomendasi menu yang dapat
diterapkan oleh pasien
Media Leafleat
3. Konseling Gizi
Tabel 10. Konseling Gizi
Pelaksanaan Konseling Gizi
Waktu 30 menit
Topik Diet
Tujuan 1. Mencapai kesepakatan, kesanggupan dan komitmen pasien serta kerabat atau
keluarga terdekat untuk memodifikasi perilaku dan menjalankan
penatalaksanaan diet yang dianjurkan
2. Memotivasi pasien dan keluarga untuk bekerja sama mengubah pola makan
dan pola hidup sesuai riwayat penyakit
3. Mengetahui kendala dan keluhan pasien serta keluarga dalam menjalankan
penatalaksanaan diet yang telah dianjurkan baik sebelum dan setelah masuk
RS
Sasaran Pasien dan keluarga
Materi 1. Memberi dan menjelaskan kembali bahwa tujuan dan manfaat dari
penatalaksanaan diet dan modifikasi perilaku yang diberikan adalah untuk
kebaikan pasien sendiri
2. Menemukan jenis aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi Tn. K
3. Memberi tips dan alternatif diet yang sesuai dengan kondisi pasien
Media Leafleat
Evaluasi 1. Kesepakatan bersama pasien untuk menjalankan segala hal secara konsisten
yang akan disepakati selama sesi konseling.
2. Memonitoring kepatuhan pasien terhadap apa yang telah disepakati
3. Memberikan motivasi kepada pasien untuk mencapai perubahan sikap dan
perilaku agar sesuai dengan tujuan diet.
Intervensi gizi diberikan berdasarkan permasalahan dari diagnosa gizi pasien. Dalam
perencanaan intervensi gizi dilakukan perencanaan preskripsi diet yang diberikan, bentuk
makanan, frekuensi makan, rute pemberian, tujuan diet, syarat diet, serta perhitungan
kebutuhan gizi pasien. Selain perencanaan pemberian makanan, dilakukan juga
perencanaan pemberian edukasi gizi yang berupa penentuan sasaran edukasi, tujuan
edukasi, tempat, waktu, metode, media dan materi edukasi, selanjutnya perencanaan
monitoring dan evaluasi gizi terdiri atas parameter monitoring dan evaluasi, target, dan
waktu pelaksanaan.
Rencana pemberian terapi diet pada pasien yaitu pemberian makanan yang sesuai
kebutuhan gizi, kondisi, dan daya terima pasien. Pasien diberikan terapi diet jenis Diet
Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) karena Diet TKTP adalah makanan yang
mengandung energi dan protein diatas kebutuhan normal. Komponen gizi utama diet ini
adalah protein, lemak dan karbohidrat. Komponen gizi diet ini penting untuk menunjang
prose penyembuhan pada pasien tuberculosis paru. Tujuan pengaturan makanan pada
pasien tuberculosis paru adalah untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein yang
meningkat untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan jaringan tubuh serta menambah
berat badan hingga mencapai berat badan normal.11 Diet diberikan dalam bentuk lunak,
frekuensi makan 3x makan utama dan 3x makan selingan, dengan rute pemberian oral.
Diet yang diberikan pada pasien mengikuti kebutuhan gizi pasien, sehingga kebutuhan
gizi pasien sudah terpenuhi dalam diet yang diberikan. Rencana edukasi yang diberikan
pada pasien yaitu berupa penyuluhan untuk pasien dan keluarga pasien mengenai diet
Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) tujuan dan syarat diet TKTP, jenis bahan makanan
yang dianjurkan, dihindari atau dibatasi, contoh pembagian makanan sehari, dan memberi
dukungan dan motivasi pada pasien agar mau makan secara bertahap. Pemberian
dukungan dan motivasi dilakukan setiap hari agar pasien semakin termotivasi untuk
menghabiskan makanan sehingga kebutuhan gizinya dapat terpenuhi. Rencana monitoring
dan evaluasi gizi dilakukan sesuai parameter pengkajian gizi yaitu asupan makanan,
antropometri, biokimia, klinis/fisik, serta pengetahuan dan perilaku. Target dan parameter
ditentukan sesuai dengan permasalahan yang terdapat dalam setiap parameter.
Pelaksanaan ada yang dilakukan setiap hari seperti monitoring asupan makanan dan
pemeriksaan klinis/fisik. Sedangkan monitoring antropometri, biokimia, pengetahuan dan
perilaku dilakukan pada hari-hari tertentu.
Setelah dilakukan intervensi gizi, langkah selanjutnya dalam pemberian asuhan gizi
adalah monitoring dan evaluasi perkembangan pasien dari awal pengkajian sampai akhir
penelitian. Monitoring evaluasi dilakukan selama 5 hari setelah pengkajian awal. Hal ini
dilakukan untuk melihat perkembangan kondisi pasien, aspek yang dimonitoring adalah
asupan makanan, pengukuran antropometri, pemeriksaan klinik/fisik, pemeriksaan
biokimia.
VIII. PENUTUP/KESIMPULAN
A. Simpulan
Asupan makan responden deficit dengan status gizi underweight. Kadar HCO3,
pCO2, total CO2, dan protein total pasien tinggi. Sedangkan kadar pH, pO2 dan albumin pasien
rendah. Diagnosa yang diangkat yaitu NI 5.2 dan NC 2.2 Responden diberikan diet
Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) dengan bentuk makanan lunak, frekuensi 6x
makanan utama dan 2x selingan dengan porsi kecil tapi sering, diberikan secara oral
dan serta pemberian edukasi gizi tentang diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP).
B. Saran
Diharapkan pasien mampu menjaga asupan dan menerapkan diet yang telah
diberikan agar kondisinya tetap terjaga. Peran keluarga dan pendamping dari pasien
juga sangat penting untuk mencapai tujuan diet dan memastikan bahwa patuh kepada
dietnya.
IX. LAMPIRAN
1. LEAFLET DIET
2. LEAFLET URT
3. PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI
𝐵𝐵 53
● IMT = 2 = 1,70 × 1,70
𝑇𝐵 (𝑚 )
BREAKFAST
beras putih giling 36 g 129,9 kcal 28,6 g
Carrot fresh 20 g 5,2 kcal 1,0 g
kentang 20 g 18,6 kcal 4,3 g
gambas / oyong mentah 15 g 3,0 kcal 0,6 g
daging ayam 30 g 85,5 kcal 0,0 g
bihun 15 g 57,1 kcal 13,7 g
apel 100 g 59,0 kcal 15,3 g
Drinking water 225 g 0,0 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 358,3 kcal (23 %), carbohydrate 63,5 g (22 %)
1. BREAK
ubi jalar kuning 100 g 102,1 kcal 24,3 g
apel 150 g 88,6 kcal 23,0 g
Carrot fresh 100 g 25,8 kcal 4,8 g
madu 10 g 30,4 kcal 8,2 g
Drinking water 50 g 0,0 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 246,8 kcal (16 %), carbohydrate 60,3 g (21 %)
LUNCH
beras putih giling 36 g 129,9 kcal 28,6 g
bayam segar 30 g 11,1 kcal 2,2 g
Carrot fresh 20 g 5,2 kcal 1,0 g
tahu 10 g 7,6 kcal 0,2 g
ikan gabus segar 60 g 50,3 kcal 0,0 g
tahu 40 g 30,4 kcal 0,8 g
Tomato red fresh 10 g 1,7 kcal 0,3 g
pisang ambon 100 g 92,0 kcal 23,4 g
Drinking water 225 g 0,0 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 328,3 kcal (21 %), carbohydrate 56,4 g (19 %)
2. BREAK
bubur kacang hijau with coconut milk 300 g 420,2 kcal 74,1 g
Drinking water 225 g 0,0 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 420,2 kcal (27 %), carbohydrate 74,1 g (25 %)
DINNER
daging ayam 20 g 57,0 kcal 0,0 g
bihun 15 g 57,1 kcal 13,7 g
toge kacang hijau mentah 5g 3,0 kcal 0,2 g
Drinking water 225 g 0,0 kcal 0,0 g
IN BETWEEN
labu kuning 100 g 39,0 kcal 8,8 g
agar-agar 10 g 0,0 kcal 0,0 g
gula pasir 15 g 58,0 kcal 15,0 g
susu skim / tak berlemak cair 30 g 10,5 kcal 1,5 g
Drinking water 225 g 0,0 kcal 0,0 g
=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 1578,3 kcal 2036,3 kcal 78 %
water 1309,2 g 2250,0 g 58 %
protein 51,6 g(13%) 60,1 g(12 %) 86 %
fat 26,1 g(14%) 69,1 g(< 30 %) 38 %
carbohydr. 293,5 g(73%) 290,7 g(> 55 %) 101 %
dietary fiber 29,5 g 30,0 g 98 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 5,1 g 10,0 g 51 %
cholesterol 66,5 mg - -
Vit. A 3014,0 µg 1000,0 µg 301 %
carotene 11,0 mg - -
Vit. E (eq.) 9,8 mg 12,0 mg 82 %
Vit. B1 0,8 mg 1,0 mg 85 %
Vit. B2 0,7 mg 1,2 mg 56 %
Vit. B6 1,9 mg 1,4 mg 136 %
tot. fol.acid 350,5 µg 400,0 µg 88 %
Vit. C 75,1 mg 100,0 mg 75 %
sodium 233,2 mg 2000,0 mg 12 %
potassium 3078,8 mg 3500,0 mg 88 %
calcium 1122,7 mg 1000,0 mg 112 %
magnesium 313,0 mg 350,0 mg 89 %
phosphorus 906,2 mg 700,0 mg 129 %
iron 14,3 mg 10,0 mg 143 %
zinc 7,4 mg 10,0 mg 74 %
Vit. D 0,6 µg 10,0 µg 6%
Vit. K 66,7 µg 80,0 µg 83 %
niacine 9,3 mg - -
Vit. B12 0,7 µg 3,0 µg 23 %
glucose 2,4 g - -
sat. FA 12,9 g - -
iodine 44,6 µg 180,0 µg 25 %
DAFTAR PUSTAKA