Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PENDERITA OBESITAS

Disusun oleh :
Lutfi Dhiyah Ulhaq 2019350050
Maudy Yulia 2019350031
Rhut Sevin 2019350055
Syadreniya Zahra Alifia 2019350008

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Obesitas sentral adalah kondisi dimana terdapat penumpukan lemak di dalam rongga perut
yang meliputi dinding luar usus dan bukan berupa timbunan lemak di bawah kulit perut. Lemak
rongga perut ini, selain jumlahnya paling tebal juga terjadi paling awal dalam proses kegemukan.
Obesitas sentral dapat diukur dengan mengukur rasio lingkar pinggang dan pinggul (RLPP). Batas
untuk menyatakan status obesitas sentral pada laki-laki dengan LP> 90cm dan perempuan
LP>80cm. Menurut data RISKESDAS prevalensi obesitas pada orang dewasa di Indonesia terus
mengalami peningkatan dimana semula pada tahun 2013 sebanyak 14,8% menjadi 21,8% pada
tahun 2018.

Obesitas disebabkan oleh berbagai multifactor seperti aktivitas fisik yang kurang, stress,
factor genetic, dan factor lingkungan. Obesitas lebih banyak terjadi di wilayah perkotaan dimana
hal tersebut berkaitan dengan gaya hidup, wilayah perkotaan merupakan pusat perkembangan
sehingga segala hal mudah didapatkan, kemudahan tersebut menjadi penyebab kurangnya aktivitas
fisik sehingga energy yang masuk lebih besar daripada energi yang dikeluarkan.

Proses asuhan gizi terstandar adalah suatu metode pemecahan masalah yang sistematis
dalam menangani masalah gizi yang bertujuan untuk memberikan asuhan gizi yang aman, efektif
dan berkualitas tinggi. Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara
sistematis, menggunakan keterampilan berpikir kritis, spesifik dalam tiap langkah proses asuhan
gizi, menggunakan terminologi yang seragam untuk mendokumentasikan dan berkomunikasi di
setiap langkah PAGT yang berlandaskan ilmu gizi yang mutakhir, sehingga tercapai asuhan gizi
yang berkualitas tinggi. Kualitas menunjukkan besarnya kemungkinan tingkat keberhasilan asuhan
gizi dapat tercapai. Ukuran kualitas tergambar dari evaluasi keberhasilan asuhan gizi dan kepatuhan
tenaga gizi melaksanakan PAGT pada setiap pasien yang mempunyai masalah gizi.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Mengetahui proses asuhan gizi terstandar (PAGT) terhadap pasien obesitas,
Membantu pasien untuk mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur
dan kebutuhan fisik sehingga mendapatkan kesehatan tubuh yang optimal.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus kegiatan PAGT sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi karakteristik pasien obesitas
2. Merumuskan masalah gizi pasien
3. Merencanakan, menyusun, dan mengevaluasi penatalaksanaan proses asuhan gizi
terstandar pada pasien berdasarkan diagnosa dokter
4. Melakukan tindak lanjut pada pasien yang dikelola sendiri
5. Melakukan usaha pemeliharaan dan peningkatan status gizi
6. Mendeskripsikan pengetahuan diet dan perilaku makan pasien

BAB II
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR
A. PENATALAKSANAAN DIET RENDAH KALORI PADA PASIEN OBESITAS
1. Gambaran Umum
Tn K berusia 37 tahun merupakan karyawan paruh waktu di Jakarta. Tn K dirawat di RS
dengan diagnosis medis yaitu obesitas pada tanggal 28 Februari 2021 dengan NRM 19012803.
Berat badan pasien sekarang 91 kg , TB 160 cm dan Lingkar Pinggang 102 cm. Hasil
pemeriksaan biokimia pasien: Hb: 14 g/dl, Ht: 40%, eritrosit 4,6 jt/UL. Data klinis pasien
adalah TD 135/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, Respiratory rate 20x/menit, suhu afebris.
Secara fisik pasien tampak gemuk dan dalam keadaan compomentis.
Sebelum sakit, pola makan pasien tidak teratur 2-3 kali sehari, menyukai lauk yang
digoreng, mengkonsumsi kopi 2 kali sehari, serta camilan roti manis dan gorengan 2 kali sehari
sebanyak 2-3 porsi. Setiap minggu pasien mengkonsumsi es doger, mie ayam 1 porsi, sup telur
puyuh 2 kali seminggu. Pasien memiliki alergi terhadap seafood. Asupan makan pasien yaitu
energi 3056 kkal, protein 87 gram, lemak 57 gram, dan karbohidrat 534 gram.
Pasien tidak suka berolahraga dan memiliki kebiasaan merokok sejak usia 21 tahun.
Pasien pernah mengalami gangguan pencernaan (dyspepsia, sembelit) disertai mual dan pusing.

Patofisiologi Penyakit (dalam bentuk diagram)


2. Data umum Pasien
Nama : Tn. K

Tanggal Masuk Rumah Sakit : 28 Februari 2021

Tanggal Pengkajian Awal Gizi :-

Tanggal Lahir :-
Usia : 37 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Nomor Rekam Medik : 19012803

Diagnosis Medis : Obesitas

3. Skrining Malnutrisi
Tabel 1.1 Malnutrition Screening Tools (MST) Tn.K
No. Parameter Skor
1 Apakah terjadi penurunan berat badan pada 6 bulan terakhir?
a. Tidak ada 0
b. 1-5 kg 1
c. 6-10 kg 2
d. 11-15 kg 3
e. >15 kg 4
2 Apakah asupan makan berkurang karena kurang nafsu makan?
a. Ya 1
b. Tidak 0
3 Total skor 0
Tindak lanjut skrining gizi MST :

a. Risiko Ringan (Nilai MST 0-1)

b. Risiko Sedang (Nilai MST ≥2-3)

c. Risiko Tinggi (Nilai MST 4-5)

2. Pasien mempunyai kondisi khusus (DM / kemoterapi / Hemodialisa / Geriatri / Imunitas


menurun / lain-lain sebutkan…

a. Ya

b. Tidak

3. Alergi makanan : Seafood

4. Preskripsi diet :
a. Makanan Biasa

b. Makanan Khusus

5. Tindak lanjut :

a. Perlu asuhan gizi

b. Belum perlu asuhan gizi

4. Proses Asuhan Gizi


a. Pengkajian Gizi
1) Pengkajian Data Riwayat Pasien (CH)

Tabel 1.2 Pengkajian Data Riwayat Tn. K


Domain Data

CH-1 Riwayat Personal


CH-1.1.1 Usia 37 Tahun
CH-1.1.3 Jenis Kelamin Laki-Laki
CH-1.1.6 Bahasa Indonesia
CH-1.110 tobacco use Aktif merokok sejak usia 21 tahun
CH-1.2.1.8 Immune Alergi terhadap makanan seafood
CH-2.2 Perawatan/Terapi
CH-2.2.2 Riwayat penyakit/operasi Dyspepsia dan Sembelit disertai mual dan
pusing
CH-3 Riwayat Sosial dan Ekonomi
CH-3.1.6 Pekerjaan Karyawan paruh waktu

Os merupakan seorang karyawan paruh waktu berusia 37 tahun. Os memiliki riwayat penyakit
gangguan pencernaan yaitu dyspepsia dan sembelit disertai mual dan pusing, memiliki kebiasaan
merokok sejak usia 21 tahun, dan memiliki alergi terhadap makanan seafood.

2) Pengkajian Riwayat Terkait Gizi/Makanan (FH)

Tabel 1.3 Pengkajian Riwayat Terkait Gizi/Makanan Tn. K


Domain Data Pasien

FH- Riwayat Makanan

FH-1.1.1 Total Asupan Energi 3056 kkal (Asupan 24 jam SMRS)


1675 kkal (Asupan 24 Jam MRS)

FH-1.2.2.3 Pola Makan Pola makan pasien tidak teratur 2-3 kali sehari, menyukai lauk yang
digoreng, mengkonsumsi kopi 2x sehari, serta cemilan roti manis dan
gorengan 2x sehari sebanyak 2-3 porsi. Setiap minggu pasien
mengkonsumsi es doger, mie ayam 1 porsi, sup telur puyuh 2x seminggu.
Pasien memiliki alergi terhadap seafood.
FH-1.5.1.1 Total Asupan 57 gram (Asupan 24 jam SMRS)
Lemak
44 gram (Asupan 24 jam MRS)

FH-1.5.3.1 Total Asupan 87 gram (Asupan 24 jam SMRS)


Protein
61 gram (Asupan 24 jam MRS)

FH-1.5.5.1 Total Asupan 534 gram (Asupan 24 jam SMRS)


Karbohidrat
249 gram (Asupan 24 jam MRS)

FH-2.1.1.3 Pesanan nutrisi -


enteral

FH-4 Pengetahuan/kepercayaan/sikap

FH-4.1 Pengetahuan makanan Os dan keluarga tidak mengetahui atau belum mendapatkan informasi
dan nutrisi/keterampilan mengenai makanan yang yang dianjurkan,tidak dianjurkan dan dibatasi.

FH-7 Aktifitas fisik dan fungsi

FH-7.3 Aktifitas Tn.K bekerja menjadi karyawan paruh waktu di Jakarta.

FH-7.4 Faktor yang Tn. K tidak suka berolahraga


mempengaruhi kegiatan
aktifitas fisik

FH-3 Pengobatan dan Terapi


FH-3.1.1 Obat -

Interaksi Obat dan Makanan

Tabel 1.4 Interaksi Obat dan Makanan Tn. S


Nama Obat Manfaat Efek samping Interaksi obat dan
makanan

- - - -
Nama Obat Manfaat Efek samping Interaksi obat dan
makanan

3) Pengkajian Data Antropometri (AD)

Tabel 1.4 Pengkajian Data Antropometri Tn S

Domain Data Interpretasi

AD-1.1.1 Tinggi 160 cm -

AD-1.1.2 Berat 91 kg -

AD-1.1.4 Perubahan Berat Badan - -

AD-1.1 Berat badan ideal 54 kg -

AD-1.1.6 Indeks Pertumbuhan %LILA - -

Tinggi badan Os yakni 160 cm dan berat badan Os 91 kg . BBI Os adalah 54 kg.

4) Pengkajian Data Biokimia (BD)

Tabel 1.5 Pengkajian Biokimia Tn. K


Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi

BD-1.10 Nutritional anemia Profile

BD-1.10 Hemoglobin 14 13-18 g/dL Normal

BD-1.10 Hematokrit 40 40-50 % Normal

BD-1.10 Eritrosit 4,6 4,4-5,6 jt/uL Normal


Sumber : Kemenkes RI 2011/Pedoman Interpretasi Data Klinik

Hasil pengkajian biokimia Os didapatkan Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), dan Eritrosit Os
normal menandakan tidak adanya infeksi yang terjadi kepada Os.
5) Pengkajian Data Klinis/ Fisik (PD)

Tabel 1.6 Pengkajian Klinis/Fisik Tn. K


Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi

PD-1.1.1 Temuan Keseluruhan/Keadaan umum/Keluhan

PD-1.1.4.5 Dyspnea Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.5.9 Konstipasi Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.5.11 Diare Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.5.24 Mual Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.5.27 Muntah Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.6 Edema Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.11.5 Sakit Tidak ada Tidak ada


Kepala

PD-1.1.19.3 Disfagia Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.18.8 kehilangan Tidak ada Tidak ada


denture

PD-1.1.1.10.12 Rambut Tidak ada Tidak ada


putih

PD-1.1.1 Oksigen Tidak Ada Tidak ada

PD-1.1.1 Nasogastric Tidak Ada Tidak ada


Tube

PD-1.1.1 Glasgow Tidak Ada Tidak Ada Composmentis


Coma Scale (GCS)

PD-1.1.21 Tanda-tanda Vital

Tekanan darah 135/80 120/80 mmHg Normal

Denyut Nadi 80 80-90 x/menit Normal

Laju Pernafasan 20 18-30 x/menit Normal

SaO2 - - - -

Suhu tubuh 36-37,5 36-37,5 o


C Afebris

Os secara fisik tampak gemuk dan dalam keadaan compomentis. Tekanan darah, Denyut nadi,

Respiratory rate, dan Suhu Tubuh Os normal.


6 ) Comparative Standard (CS)

Tabel 1.7 comparative standard


Asupan Asupan
Domain Satua SMRS Interpreta MRS Interpretas Kebut Kebut
n n % si n % i uhan uhan
SMRS MRS
CS-1.1.1
Estimasi kkal 305 184% Diatas 1675 101% Normal - 1659
Kebutuhan Energi 6 Kebutuhan
Total
CS-2.1.1
Estimasi Gram 57 123% Diatas 44 96% Normal - 46
Kebutuhan kebutuhan
Lemak Total
CS-2.2.1
Estimasi Gram 87 140% Diatas 61 98% Normal - 62,2
Kebutuhan Kebutuhan
Protein Total
CS-2.3.1
Estimasi Gram 534 215% Diatas 249 100% Normal - 248,8
Kebutuhan Kebutuhan
Karbohidrat Total
Keterangan : Defisit tingkat berat (<70% angka kebutuhan); Defisit tingkat sedang (70-79%
angka kebutuhan); Defisit tingkat ringan (80-89% angka kebutuhan), Normal (90-119%
angka kebutuhan); dan Di atas angka kebutuhan (≥120% angka kebutuhan).

Hasil recall 24 jam menunjukkan hasil asupan Os sebelum masuk rumah sakit dapat diketahui
bahwa asupan energi, lemak, protein dan karbohidrat berdasarkan kebutuhan Os diatas angka
kebutuhan. Diberikan diet rendah kalori saat masuk rumah sakit sehingga asupan energi, lemak, protein
dan karbohidrat berdasarkan kebutuhan Os menjadi normal

Tabel 1.8 Perhitungan Kebutuhan Gizi Os Tn. S

Domain Perhitungan Kebutuhan Gizi


CS-1.1.2 Metode Estimasi Kebutuhan Energi Total Rumus Mifflin-St Jeor :

BMR : 10 (BB) + 6,25 (TB) - 5 (U) + 5

: 10 (91) + 6,25 (160) - 5 (37) + 5

: 910 + 1000 - 185 + 5


Domain Perhitungan Kebutuhan Gizi
: 1730

Keb Energi : BMR x FA x FS

: 1730 x 1,3 x 1,2

: 2698,8 kkal

80% Keb. Eenergi : 2698,8 x 80% = 2159

2159 - 500 kkal = 1659 kkal

dikurangi 500 kkal perhari

CS-2.1.3 Metode Estimasi Kebutuhan Lemak Total Keb Lemak = (25% x 1659) / 9

= 414,75 / 9

= 46 gram

CS-2.2.3 Metode Estimasi Kebutuhan Protein Total Keb Protein = (15% x 1659) / 4 :

= 248,85 / 4

= 62,2 gram

CS-2.3.3 Metode Estimasi Kebutuhan Karbohidrat Keb Karbohidrat = (60% x 1659) / 4 :


Total
= 995,4 / 4

= 248,8 gram

b. Diagnosis Gizi
1. NC.3.3 Kelebihan berat badan berkaitan dengan kebiasaan makan Os yang tidak teratur,
menyukai lauk yang digoreng, mengkonsumsi kopi 2x sehari, serta camilan manis dan gorengan
2x sehari sebanyak 2-3 porsi ditandai dengan BB Os yang tergolong Obesitas yaitu 91 kg dan
secara fisik pasien tampak gemuk.
2. NB-1.1 Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan Kurang terpapar
edukasi yang berhubungan dengan gizi ditandai dengan sering mengkonsumsi makanan yang
digoreng dan asupan energi SMRS Os 184% (Di atas angka kebutuhan).

Intervensi Gizi

a. Tujuan :
1. Mencapai status gizi sesuai dengan umur dan kebutuhan fisik untuk mendapatkan kesehatan
tubuh secara menyeluruh
2. Mencapai status gizi normal
3. Mengurangi asupan energi sehingga tercapai penurunan BB 2-4 kg per bulan untuk
penderita dengan IMT > 35

b. Preskripsi diet :
1. Jenis Diet : Diet Rendah Kalori
2. Konsistensi : Biasa
3. Frekuensi : 3x Makan utama dan 2x Selingan
4. Jalur : Oral

c. Rencana Edukasi dan Konseling Gizi


1. Tempat : Rawat Jalan
2. Sasaran : Pasien
3. Topik : Edukasi gizi terkait obesitas
4. Metode : Ceramah dan diskusi 2 arah
5. Alat bantu : leaflet
Materi :
a. penjelasan tentang diet yang diberikan
b. penjelasan pentingnya diet yang akan dijalani, jadwal makan, jumlah (porsi), cara
pengolahan.
c. Memberikan edukasi terkait bahan makanan yang dianjurkan,tidak dianjurkan dan
dibatasi

d. Koordinasi dan Kolaborasi


Koordinasi : Ahli gizi rawat inap, Ahli gizi MSPM, Pramusaji
Kolaborasi : Perawat, Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)

Implementasi

Diberikan diet Rendah Kalori dengan konsistensi Biasa dengan kandungan energi 1675 kkal,
protein 61 gram, lemak 44 gram, dan karbohidrat 249 gram dalam bentuk 3 kali makan utama dan 2
kali selingan secara bertahap dimulai dari 80% kecukupan energi dan zat gizi.

Tabel Perencanaan Menu Sehari


Tabel Distribusi Menu Sehari

Tabel Susunan Menu Sehari Berdasarkan DBMP


d. Monitoring dan Evaluasi
a. Rencana Monitoring

Tabel 1.9 Rencana Monitoring Tn. K


Monitoring Indikator Metode Pelaksanaan Target

Asupan Pemberian Asupan Pemberian dan Target asupan Os mencapai 80% dari
Melalui oral pengamatan daya kebutuhan, memperbaiki asupan
terima Os selama energi, protein, karbohidrat, dan
setiap hari lemak OS agar tergolong tingkat
normal

Biokimia Pengecekan nilai Pengecekan hasil lab Mempertahankan Nilai laboratorium


normal Hb, Ht, dab Eritrosit Os normal setelah dilakukan
intervensi.

Fisik/klinis Tanda vital Pemeriksaan tanda Tanda vital os normal kondisi


vital, tekanan darah,
suhu, laju nafas,
denyut nadi

Pengetahuan & Pengetahuan terkait Edukasi gizi sebelum Pengetahuan Os dan keluarga
Perilaku gizi dan makanan pasien pulang meningkat terkait makanan dan zat
gizi

b. Evaluasi
1. Evaluasi Asupan

Tabel 1.10 Evaluasi data asupan Tn.S


Indikator Hasil
Evalu
asi
MRS 1
FH-2.1.1 Pesanan Diet Diet Rendah Kalori

FH-1.1.1.Asupan Energi 1675


total (kkal)
FH-1.5.1.1 Asupan Lemak 44
Total (gram)
FH-1.5.3.1 Asupan 61
Protein Total (gram)
FH-1.5.5.1 Asupan 249
Karbohidrat Total (gram)
a. Pada monitoring hari pertama diberikan diet berupa :
1. Jenis diet : Diet Rendah Kalori
2. Konsistensi : Biasa
3. Frekuensi : 3x makan utama, 2x selingan
4. Jalur : Oral
Diberikan diet rendah kalori dikarenakan Os mengalami obesitas. Pengurangan energi 500 kalori
per hari dibuat untuk memenuhi kebutuhan energi Os yang dapat menurunkan BB 0,5 Kg BB per
minggu. Didapatkan hasil asupan Os berupa energi 1675 kkal, 61 protein gram, 44 lemak gram dan
karbohidrat 249 gram. Dengan 101% asupan energi dari kebutuhan, 98% protein dari kebutuhan,
96% lemak dari kebutuhan, dan 100% karbohidrat dari kebutuhan.

Tabel 1.11 Monitoring %Asupan Tn. K


Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)

MRS hari 1 1675 61 44 249

Kebutuhan 1659 62,2 46 248,8

%Asupan MRS 1 101% 98% 96% 100%


Gambar 1.1 Tingkat Kecukupan Gizi Tn.
Os diberikan diet rendah kalori melalui jalur peroral sehingga kebutuhan gizinya dapat terpenuhi,
dengan konsistensi makanan biasa sesuai dengan kebutuhan 3x makanan utama dan 2x selingan dan
diberikan secara bertahap yaitu 80%. Hasil diet yang diberikan kepada Os mengandung energi sebesar
1675 kkal, protein 61 gram, lemak 44 gram, dan 249 gram untuk karbohidrat dengan presentasi tingkat
kecukupan sebagai berikut pada gambar tabel diatas.

2. Evaluasi Biokimia

Tabel 1.12 Evaluasi data biokimia Tn. K


Indikator Nilai Normal Satuan Pengkajian Awal
28/02/21
BD-1.5 Profil Gula Darah
Gula Darah Sewaktu 60-180 mg/dL -
Gula Darah Puasa < 90 mg/dL -
HbA1c < 5.7 % -
BD-1.10 Profil Hematologi
Hemoglobin 13-18 g/dL 14
Hematokrit 40-50 % 40
Eritrosit 4,4-5,6 jt/uL 4,6
BD-1.7 Profil Lipid
HDL <40 Risiko lebih mg/dL
besar ≥600
Normal -
LDL <100 Optimal 130-159 mg/dL -
batas tinggi 160-189
Tinggi
Trigliserida <200 tidak berisiko mg/dL
200-239 risiko sedang
240 Risiko tinggi -
Kolesterol total <150 mg/dL -
Sumber : Kemenkes RI 2011/Pedoman Interpretasi Data Klinik

Pada tanggal 28 Februari 2021 hasil lab Os terkait profil Hematologi menunjukan dalam
keadaan normal dengan nilai Hb 14 g/dL, Ht 40% dan Eritrosit 4,6 jt/uL.
3. Evaluasi Fisik/Klinis

Tabel 1.13 Evaluasi data fisik/klinis Tn. K


Data klinis/fisik Nilai Normal Pengkajian awal

28/02/21

PD-1.1.1 Temuan Keseluruhan/Keadaan umum/Keluhan

PD-1.1.4.5 Dyspnea Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.5.9 Konstipasi Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.5.11 Diare Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.5.24 Mual Tidak ada Tidak Ada

PD-1.1.5.27 Muntah Tidak ada Tidak Ada

PD-1.1.6 Edema Tidak ada Tidak Ada

PD-1.1.11.5 Sakit Kepala Tidak ada Tidak Ada

PD-1.1.19.3 Disfagia Negatif Negatif

PD-1.1 GCS E: 4 E:-


M: 6 M:-
V: 5 V:-
Composmentis

PD-1.1.21 Tanda-Tanda Vital :


Tekanan darah (mmHg) 120/80 135/80

Laju Pernafasan (x/menit) 18-30 20


Denyut nadi (x/menit) 80-90 80

SaO2 (%) 95-100 -

Suhu (oC) 36-37,5 36-37,5 (Afebris)

Pada tanggal 28 Februari 2021 hasil klinis dan fisik pasien terkait keluhan/keadaan umum
pasien tidak ditemukan adanya tanda-tanda temuan keseluruhan dari keadaan umum/keluhan yang
dialami oleh Os. Kemudian terkait dengan hasil tanda-tanda vital Os disimpulkan dalam keadaan normal
dengan nilai Tekanan Darah 135/80 mmHg, Laju Pernafasan 20x/menit, dan Suhu tubuh Os masuk dalam
kategori afebris.

4. Evaluasi Pengetahuan dan Perilaku


Dilaksanakan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien sebagai berikut :
a. Mengedukasi awal kepada pasien tentang diet saat ini yang diberikan dan aturan di rumah sakit
seperti tidak mengonsumsi makanan dari luar rumah sakit serta penyimpanan makanan
penunggu pasien
b. Memotivasi OS dan keluarga untuk menghabiskan makanan di rumah sakit
c. Edukasi pulang belum terlaksana.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) dilakukan kepada pasien Obesitas. Peniliaian
keadaan gizi pasien menggunakan pengukuran antropomteri dari Tinggi Badan dan Berat Badan
sedangkan skrining menggunakan Malnutrition Screening Tools (MST) pada pasien dewasa.
Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara pasien dan keluarga yang bertujuan untuk
menegakkan diagnosis gizi pasien. Diagnosis gizi diberikan dengan melihat domain gizi yaitu
asupan, klinis dan perilaku dengan mempertimbangkan kondisi dan riwayat pasien. Intervensi
dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap asupan, biokimia, fisik/klinis, pengetahuan
dari pasien.

B. SARAN
Memperhatikan asupan makan pasien agar dapat memenuhi kebutuhan asupan pasien secara
bertahap, serta Os harus terus dimotivasi agar adanya peningkatan asupan. Pemberian diet
Rendah Kalori dengan 3x makan utama dan 2x selingan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Amanda, D., & Martini, S. 2018. Hubungan Karakteristik Dan Status Obesitas Sentral Dengan
Kejadian Hipertensi. Sumber, 160, 100

2. Puspitasari, N., 2018. Kejadian obesitas sentral pada usia dewasa. HIGEIA (Journal of Public Health
Research and Development), 2(2), pp.249-259.

3. RISKESDAS. HASIL UTAMA RISKESDAS 2018. Kementeri Kesehat Republik Indones. 2018;

4. Safitri, D.E. and Rahayu, N.S., 2020. Determinan status gizi obesitas pada orang dewasa di
perkotaan: Tinjauan sistematis. ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 5(1), pp.1-15.

Anda mungkin juga menyukai