Anda di halaman 1dari 29

PERANAN GIZI PADA PASIEN KANKER

Oleh : HELENA MANURUNG, S.ST


DEFINISI KANKER
Kanker adalah suatu proses perkembangan atau perubahan dalam hal
pertumbuhan sel yang tidak terkendali karena mengalami mutasi
genetik dan menyerang jaringan atau organ di dekatnya serta dapat
berpindah atau bermigrasi ke jaringan atau organ tubuh yang lain
melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik sehingga disebut
metastasis dan bersifat merugikan (Cohem dalam Nelms et al, 2007).
HUBUNGAN KANKER DAN STATUS GIZI

- TERJADI EFEK PERUBAHAN METABOLIK


(Peningkatakn Katabolik) > 80% Pasien kanker
KANKER
- -Prosedur Medis yang menyebabkan mengalami penurunan
penurunan nafsu makan berat badan

Source : ESPEN, 2009)


PENATALAKSANAAN GIZI ATAU PROSES ASUHAN GIZI
UNTUK PASIEN YANG TERDIAGNOSA KANKER YAITU :
1. Penatalaksanaan Gizi untuk mencegah terjadinya Kanker atau Preventive Care.
2. Penatalaksaan Gizi pada saat menjalani teraphy pengobatan
kanker/Maintenance care in terminal theraphy.
3. Penatalaksanaan Gizi untuk pasien pasien kanker yang telah masuk pada tahap
terminal/Paliative care in terminal patients.
TUJUAN PENCEGAHAN MALNUTRISI
PADA PASIEN KANKER
1. Menekan angka infeksi, komplikasi
2. Meningkatkan resppons kemoterapi/radiotheraphy yang dapat
berdampak pada penekanan biaya
3. Peningkatan performa pada pasien kanker
4. Mengurangi hambatan sosial
NUTRITION SUPPORT TEAM
Untuk mencegah Malnutrisi, Pasien Kanker Perlu segera ditangani oleh NST (Nutrition
Support Team
Yaitu Kolaborasi tim untuk menjalankan Medical Nutrition Therapy yang Terdiri Dari :
1. Dokter/Ahli Onkologi
DOKTER
2. Perawat
3. Dietisien
4 Apoteker APOTEKER PASIEN PERAWAT

DIETESIEN
SCREENING GIZI
Tahapan awal yang dilakukan pada seluruh pasien untuk mengetahui resiko malnutrisi
Setiap pasien kanker perlu dilakukan screening gizi untuk manapis pasien berdasarkan
resiko malnutrisi.
Metode yang dapat digunakan adalah Malnutrition Screening Tool
ALUR PENATALAKSANAAN RESIKO MALNUTRISI

Resiko Rendah : MST 0-1 Resiko Sedang : 2-3


Resiko Sedang : 2-3
Asupan Baik dan tidak Asupan Kurang dan ada
Asupan Kurang dan ada
ada penurunan Berat penurrunan Berat Badan
penurrunan Berat Badan
Badan

Dainjurkan Dukungan Terapi Gizi


Skrining Ulang Dainjurkan Dukungan Terapi Gizi Rujuk ke Dietisien dalam waktu
Setelah 7 hari dirawat/1 minggu Rujuk ke Dietisien dalam waktu 24 jam
kemudian 48-72 jam

KONSUL DIETISIEN
(PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR)

RESIKO/DAIGNOSA MALNUTRISI
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN
KANKER
Setelah didapatkan hasil screening gizi, jika pasien termasuk dalam resiko
malnutrisi perlu pengkajian lebih lanjut dengan metode Subjective Global
Assestmen (SGA) oleh dietesien.
Skoring SGA ini menentukan arahan intervensi/tindakan yang diperlukan untuk
proses asuhan gizi.
Proeses Asuhan Gizi terstandar terdiri dari :
1. Pengkajian Gizi berupa data antropometri (BB,TB), Biokimia, Fisik Klinis, Data
terkait gizi dan makanan.
2. Penentuan Diagnosis gizi
3. Penentuan Intervensi Gizi
4. Monitoring dan Evaluasi
1. PENGKAJIAN GIZI

A.Pengkajian Data Antropometri


Berupa BB dan TB, penurunan BB atau penambahan BB seperti edema/asites (dalam jangka
waktu berapa lama), tebal lemak lipatan bawah kulit (Lemak subkutan) dan lingkar lengan
atas (LILA)
B . Data Laboratorium
Albumin serum, prealbumin, transferin, C reactive protein (CRP) dan lain2 sesuai kebutuhan
C. Pemeriksaan Fisik Klinis :
Mual, muntah, diare, mukositis (stomatitis, esofagitis), perubahan indera perasa, xerostomia
(Rasa kering di mulut), anorexia,konstipasi, nyeri abdomen, begah (Cepat kenyang), disfagia
dan odinofagia (Nyeri saat menelan).
D. Data terkait gizi dan makanan :
Selera makan, pola makan, asupan makan per oral, jangka waktu penurunan asupan makan,
akses makanan, pengetahuan gizi dan makanan, penggunaan suplemen
2. DIAGNOSA GIZI
Diagnosa Gizi adalah mengidentifikasi masalah gizi (sesuai hasil pengkajian) yang
dapat diselesaikan dan ditingkatkan dengan intervensi gizi
3. INTERVENSI GIZI
Intervensi Gisi dapat berupa :
1. Pemberian diet/makanan/zat gizi
2. Edukasi Gizi
3. Konseling Gizi
4. Koordinasi dengan asuhan gizi

Pemberian edukasi perencanaan makan yang benar secara individu terhadap


pasien dan keluarganya dapat mengurangi dampak perkembangan kanker yang
dapat timbul terkait gizi
KEBUTUHAN ENERGI PADA PASIEN KANKER
Kebutuhan Energi diberikan sesuai kebutuhan, Ahli Gizi dan dokter akan bekerjasam untuk
menentukan kebutuhan kalori individu pasien, dengan memperhitungkan usia, berat badan,
aktifitas dan faktor stress. (Ahli Gizi klinis akan menghitung berdasarkan data tersebut diatas).

Salah satu metode perhitungan kebutuhan energi :


Laki-laki : REE = 10 (BB) + 6,25 (TB) – 5 (Usia) + 5
Perempuan : REE + 10 (BB) + 6,25 (TB) – 5 (Usia) -161
TEE = REE x Faktor aktifitas x Faktor Stress

Ket : REE (resting energi expenditure), TEE (Total energy expenditure), TB (Tinggi
Badan), BB (Berat Badan)
KEBUTUHAN PROTEIN PADA PASIEN KANKER
Pada pasien kanker biasanya terjadi peningkatan kebutuhan protein karena
diperlukan untuk perbaikan dan pembentukan jaringan kembali pasca
theraphy dan untuk memelihara sistem imunitas yang sehat
(Hurst&Gallagher,2006).

Berdasarkan konsesnsus pedoman pemberian Enteral Nutrition (ESPEN,2006)


dan Parenteral Nutrition (ESPEN, 2009) :
*Minimum : 1 gr/kg BBA/hr
*Target : 1,2-2 g/kg BBA/hari.
KEBUTUHAN CAIRAN
Kebutuhan cairan yang dianjurkan adalah untuk dewasa 30 – 35 mL/Kg BB/Hari
(Hurst & Gallagher, 2006) atau 1 mL/1 Kkal kebutuhan individu ( Russell & Mallone,
2009).
Diperlukan monitoring ketat dari tanda-tanda dehidrasi seperti fatigue, penurunan
berat badan dengan cepat dalam waktu singkat atau dengan pemeriksaan
laboratorium terhadap kadar elekrolit darah dan kreatinin.
KEBUTUHAN VITAMIN DAN MINERAL
Pasien kanker sangat dianjurkan menjaga asupan vitamin dan mineral alami,
karena vitamin dan mineral dibutuhkan dalam jumlah yang cukup yang berasal
dari sayuran dan buah-buahan yang berwarna serta serealia seperti gandum
utuh yang alami dan kaya akan antioksidan.
Berdasarkan AICR (2007), para ahli menganjurkan setiap orang termasuk pasien
kanker tidak mengkonsumsi suplemen vitamin, karena suplelmen vitamin
terutama dengan dosis tinggi berefek kepada perkembangan sel kanker, selain
itu suplemen vitamin dosis tinggi tidak sesuai dengan Angka Kecupan Gizi
(AKG).
STRATEGI INTERVESI GIZI
Efek Samping dan Gejala Strategi
Berat Badan Turun Makan Porsi kecil tapi sering
Penambahan energi dan protein pada makanan
favorit
Gunakan suplemen makanan yang mengandung
whey atau soy protein
Diare Diet rendah serat
Hindari makanan yang bergas dan alkohol
Luka Tenggorok Mengkonsumsi makanan lunak
Hindari makanan keras dan kering
Eksperimen terhadap suhu makanan
Gangguan Selera Atau Aroma Makanan Jaga kebersihan Mulut
Gunakan bumbu yang lebih merangsang
Gunakan sendok plastik jika bahan logam
mempengaruhi gangguan selera
Coba makanan dingin
4. MONITORING DAN EVALUASI
1. Menentukan dan menetapkan target outcome maupun perubahan untuk
dimonitor, diukur, dan dievaluasi.
2. Mendokumentasikan hasil monitoring dan evluasi.
CONTOH STUDI KASUS
Tn TS (62 tahun) Datang ke RS dengan keluhan sesak nafas, lemas, nafsu makan menurun sejak 1
bulan terakhir. Riwayat Ca Paru sejak 1 tahun terakhir.
Diagnosa medis Ca Paru
BB awal 55 Kg, BB saat Ini 51 kg. Turun 4 kg dalam waktu 1 bulan. TB 168 cm
Hasil Pemeriksaan Laboratorium :
Albumin 2,85 g/dl, Protein total 4,8 g/dl, HB 9,8 g/dl,
Pemeriksaan Fisik Klinis :
TD = 110/70 mmHg, N = 86x/menit, RR = 28x menit, S = 36,80C
Tampak oedem pada kaki.
Selama 1 bulan terakhir nafsu makan menurun. Riwayat pola makan selama 1 bulan terakhir :
makan 2-3x/hari @nasi lunak 4 sdm + ayam/ikan 1 potong kecil, pasien jarang konsumsi sayuran
dan buah. Cemilan berupa biskuit 2 – 3 buah per hari. Tn TS lebih memilih konsumsi makanan lunak
karena sesak.
Saat sehat Tn TS makan 3x/hari dengan porsi nasi 1,5 penukar + hewani 1 ptg + nabati 1 ptg ,
Cemilan berupa gorengan 3 bh/hari.
Tn TS riwayat perokok berat dan jarang berolahraga.
ASSESTMEN GIZI
A. Antropometri
BB awal = 55 kg
BB Saat ini = 51 kg (turun 4 kg dalam waktu 1 bulan)
TB = 168 cm (1,68 m)
IMT = 55 kg/(1,68 m)2 = 18,06 kg/m2

Kesimpulan :
Status gizi underweight
Terjadi penurunan BB 7% dalam 1 bulan
ASSESTMEN GIZI
B . Biokimia :

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Keterangan


Hemogobin 9,8 g/dl 13,5-17,5 g/dl Anemia
Albumin 2,85 g/dl 3,5-5 g/dl Hipoalbuminemia
Protein Total 4,8 g/dl 6,3-8,2 g/dl Hipoproteinemia

Kesimpulan : Pasien mengalami anemia, hipoalbumin dan hipoproteinemia

C. Fisik dan Klinis


Fisik : Pasien tampak lemas,tampak sesak, oedem bagian kaki
Klinis : TD = 110/70 mmHg, N = 86x/menit, RR = 28x menit, S = 36,80C
Kesimpulan :
Pasien sesak, tampak lemas, oedem
ASSESTMEN
D. Riwayat Gizi
Estimasi Asupan Selama 1 bulan terakhir :

Total Asupan 1 bln terakhir Kebutuhan Interpretasi


Energi = 775 kkal Energi = 1851 kkal Asupan energi 41% dari kebutuhan
Protein = 29 gr Protein = 66 gr Asupan protein 43% dari kebutuhan
Lemak = 25 gr Lemak = 51 gr Asupan lemak 49% kebutuhan
Karbohidrat = 104 gr Karbohidrat = 314 gr Asupan lemak 33 % Kebutuhan

Kesimpulan :
Asupan Oral inadekuat (40% dari kebutuhan)

E. Riwayat Personal
Pasien riwayat perokok dan jarang berolahraga
DIAGNOSA GIZI
NI 5.2 Malnutrisi berkaitan dengan kondisi fisiologis akibat penyakit ditandai
dengan Penurunan BB 7% dalam 1 bulan, IMT 18,06 kg/m2, Estimasi asupan 41%
dari kebutuhan.

NI 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan keadaan fisiologis, terbatasnya
daya terima makanan akibat faktor fisiologis ditandai dengan asupan oral 41% dari
kebutuhan.

NI 5.1 Peningkatan kebutuhan protein berkaitan dengan peningkatan kebutuhan gizi


pada katabolik penyakit ditandai dengan diagnosa Ca paru, hipoalbumin, anemia
INTERVENSI
A. Tujuan Intervensi :
GIZI
1. Mengkoreksi malnutrisi secara bertahap
2. Meningkatkan asupan oral
3. Memberikan makanan tinggi protein

B. Prinsip dan syarat diet :


1. Energi sesuai kebutuhan
2. Protein diberikan tinggi 1.2-1,5 gr/kg BB
3. Lemak dan KH cukup
4. Pemberian makan porsi kecil dan sering
5. Pemilihan makanan tinggi antioksidan, mengandung vitamin dan mineral yang cukup
6 Kebutuhan cairan 1 ml/ kkal atau output urine + 500 cc
PERHITUNGAN GIZI
REE = 10 (BB) + 6,25 (TB) – 5 (Usia) + 5
= 10 (51 kg) + 6,25 (168 cm) – (5x 62) + 5
 = 1255 kkal
 TEE = 1255 kkal x 1,1 (faktor aktifitas) x 1,3 (faktor stress)
 = 1794 kkal = 1800 kkal

 Protein = 1,2 gr – 1,5 gr / BB = 61,2 gram – 76,5 gram


 Lemak = 25% TEE = 50 gr
 Karbohidrat = 58-62% TEE = 261 gr – 279 gr
DISTRIBUSI ZAT GIZI MAKANAN PER HARI
Jenis Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
(penukar) (Kkal) (gram) (gram) (gram)
Sumber karbohidrat 3 525 12 0 120
Protein hewani 3 225 21 15 0
Lemak sedang
Protein Hewani 1,5 75 10,5 3 0
Lemak rendah
Protein Nabati 2 150 10 6 14
Sayuran 2,5 62,5 25 0 12,5
Buah 4 200 0 0 48
Minyak 3 150 0 15 0
Nutrican 400 kkal 400 23,5 9,28 56
Jumlah 1787,5 kkal 79,5 gr 48,2 gr 250 gr
CONTOH MENU SEHARI
Jadwal Menu Makanan
Makan
Minum Pagi Nutrican 200 cc
Jam 06.00
Makan Pagi Nasi Tim 200 gram
Jam 07.00 Ayam kungpao 60 gram
Sup wortel 75 gr

Snack Pagi Puding buah 1 potong


Jam 10.00
Makan Siang Nasi tim 200 gram
Jam 12. 00 Nugget Ikan kukus 60 gram
Tahu Chiffon 1 ptg
Capcay kuah 100 gram
Pepaya 150 gram

Snack Sore Smoothies Melon


Jam 16.00
Makan Malam Nasi Tim 200 gr
Jam 19.00 Rolade daging barbeque
Tumis tempe
Cah sawi putih
Jeruk 1 buah

Snack Malam Nutrican 200 cc


Jam 21.00
MONITORING DAN EVALUASI
1. Asupan Makanan
Jadwal monitoring : setiap hari
Target : aasupan > 80% dari kebutuhan
2. Berat Badan
Jadwal monitoring : 1x/minggu
Target : peningkatan 0,5 kg/ minggu
3. Albumin, HB
Jadwal monitoring : 2 minggu sekali
Target : peningkatan albumin dan HB

Anda mungkin juga menyukai