Anda di halaman 1dari 172

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH DIETETIKA PENYAKIT DEGENERATIF


“KASUS DECOMP CORDIS”

Disusun oleh : Kelompok 3


Maryam Jamilah 101611233005
Mohammad Fahmi R. 101611233009
Zakiyyah Ulfah 101611233012
Esti Trihanifah 101611233020
Laila Ramadani P. 101611233025
Ali Iqbal Tawakal 101611233030
Faricca Kusuma W. 101611233038
Annisa Alifia Yahya 101611233045
Kus Aisya Amira 101611233046
Lusiana Pradana H. 101611233048
Aghnaita Firda P. 101611233052
Rafi’ Kunti I. 101611233054
Belinda Widya R. 101611233058
Aprilia Durotun N. 101611233060

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
MODUL PRAKTIKUM
DIETETIK PENYAKIT INFEKSI
DAN DEFISIENSI

Tim Pengajar:

Prof. Dr. Merryana Adriani, S.KM., M.Kes(Dietitian)


Farapti, dr., M.Gizi
Stefania Widya Setyaningrum, S.Gz., MPH
Qonita Rachmah, S.Gz., M.Sc(Nutr&Diet)

Tim Asisten :
Aliffah Nurria Nastiti
Asri Meidyah Agsutin

Program Studi S1 Gizi


Departemen Gizi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
2019
PENDAHULUAN
Asuhan Gizi adalah suatu intervensi atau perlakuan dalam bentuk pengaturan
makanan pasien untuk membantu menyembuhkan pasien atau untuk memperbaiki
status gizi pasien, yang melalui beberapa proses. Proses tersebut dinamakan
Nutritional Care Process. NCP merupakan suatu proses dalam upaya memecahkan
masalah gizi dengan menggunakan pendekatan ilmiah, metode yang sistematis
dalam Asuhan Gizi untuk pemecahan masalah Gizi, disamping itu juga membantu
dietisien secara ilmiah dan holistic mengelola Asuhan Gizi, sehingga mencapai
pasien untuk mencapai status kesehatan dan status gizi yang optimal, dan dapat
menjamin pelayanan asuhan gizi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan secara
keseluruhan. Dengan kata lain NCP adalah penuntun pokok seorang Dietisien untuk
memudahkan pencapaian hasil asuhan gizi yang diharapkan.Asuhan gizi diberikan
oleh tenaga gizi. Berdasarkan Permenkes No.26 tahun 2013 yang dimaksud dengan
tenaga gizi adalah Nutrisionis/Registered Dietisien/Technical Dietisien. Dalam
melaksanakan Proses Asuhan Gizi Terstandar ahli gizi mempunyai fungsi antara lain
melakukan assesmen gizi, penetapan diagnosis gizi, pemberian intervensi gizi,
monitoring dan evaluasi gizi. Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka ahli gizi
perlu memiliki kompetensi dari masing-masing fungsi tersebut.
Penyakit infeksi yang juga disebut sebagai penyakit menular, communicable
disease dan transmissibledisease merupakan penyakit yang diakibatkan oleh
mikroba patogen. Penyakit infeksi terjadi akibat dari infeksi, keberadan dan
pertumbuhan agen biologik patogenik pada organisme host individu. Dalam hal
tertentu, penyakit infeksi dapat berlangsung sepanjang waktu. Patogen penginfeksi
meliputi virus, bakteri, jamur, protozoa, parasit multi- seluler dan protein yang
menyimpang yang dikenal sebagai prion. Patogen-patogen ini merupakan penyebab
epidemi penyakit, dalam artian bahwa tanpa patogen, tidak ada epidemi infeksi
terjadi. Penyakit infeksi yang sangat infektif ada kalanya disebut menular dan dapat
dengan mudah ditularkan melalui kontak dengan orang yang sakit. Asuhan diet
khusus perlu dilakukan pada pasien dengan penyakit infeksi untuk mempercepat
penyembuhan dan mencegah penurunan status gizi.
Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan melakukan serangkaian proses
tutorial (problem based learning) dari studi kasus yang telah diberikan pada setiap
tema. Mahasiswa harus melakukan berbagai pencarian literature dan berpikir kritis
berdasarkan kasus hingga membuat rencana asuhan gizi terpadu (Nutrition Care
Process). Setiap mahasiswa akan didampingi oleh satu orang tutor dan mahasiswa
wajib mempresentasikannya setelah menyelesaikan studi kasus.

Susunan Laporan Dietetik


BAB I
STUDI KASUS
Pasien atas nama RFS usia 9 bulan berjenis kelamin perempuan masuk RS pada tanggal 12
April 2013. Kasus diambil tanggal 18 April 2013 dengan diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung bawaan asianotik. Pasien demam naik turun, batuk, rewel, muntah. Pasien
terdiagnosa TGA, PDA, PS berat, AVSD single atrium/ventrikel sejak usia 40 hari. 1
HSMRS pasien batuk, demam, BAB keras. HMRS muntah ±4x @50 cc (muntah sesuai yang
dimakan). Pasien pernah diopname pada bulan Februari 2013 dengan pneumonia. Pasien
belum dapat mengunyah dan sehari-hari memakan makanan tim saring. Pasien mengalami
penurunan berat badan sebanyak 2 kg sejak 3 bulan yang lalu. Nafsu makan pasien sebelum
sakit baik. Usia 0-8 bulan pasien hanya mendapat ASI saja. Usia 9 bulan pasien mulai
diberikan MP ASI berupa bubur susu 3x sehari, dan kadang diberikan makanan saring (beras,
kacang hijau, daging, hati, brokoli, jagung, ayam, ditim kemudian disaring). Panjang badan
pasien adalah 62 cm dan berat badan pasien 6,2 kg. Berikut adalah hasil biokimia pasien :
Pemeriksaan Pemeriksaan 15 April 2013
Hb 15,9 g/dL
MCV 83,8 fl
HCT 48,6 %
MCHC 32,6 g/dL
MCH 27,3 pg
Leukosit 8,2 ribu/mm3
Trombosit 302 ribu/mm3
Keadaan umum pasien compos mentis, demam naik turun, batuk, rewel, muntah ; nadi
116x/menit, respirasi 42x , suhu saat pengambilan kasus 36,8°C. Hasil Recall 24 jam diet
rumah sakit sebagai berikut :
Implementasi Energi (kal) Protein (gr) Lemak (gr) KH
(gr)
Tim saring 3x @100cc 375 13,5 11,61 63,48
ASI 3x @50cc
Susu formula bebelac 3x20 gram
Air mineral 950 ml
Untuk terapi medis pasien diberikan Ceftriaxon, Lasix, Captopril, dan Sanmol.
Bagaimana patofisiologi penyakit An.RFS dan buatlah NCP-nya!
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Penyakit


Jantung merupakan organ vital yang memegang peran penting pada kehidupan
setiap manusia, termasuk bayi dan anak yang sedang mengalami tumbuh kembang.
Struktur dan fungsi jantung yang normal sangat dibutuhkan untuk mempertahankan
peredaran darah yang stabil guna mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh
seorang anak. Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bawaan yang sering
dijumpai pada anak (Clarke, 2005). Insiden PJB dilaporkan sebanyak 1% di Amerika
Serikat dan 0.8% di negara- negara Eropa (Dolk, 2011). Studi di negara maju dan di
negara berkembang menunjukkan bahwa insiden PJB berkisar di antara 6 sampai 10 per
1000 kelahiran hidup, dengan rata-rata 8 per 1000 kelahiran hidup (Sastroasmoro, 1994).
Angka kejadian PJB di Indonesia sendiri adalah 8 per 1000 kelahiran hidup.
Penyakit jantung bawaan merupakan salah satu penyebab kematian yang paling
sering pada pasien anak. Faktor tingginya mortalitas pada PJB yang diketahui adalah
faktor usia, infeksi saluran nafas bawah dan masalah nutrisi (Cahyono, 2007). Penyebab
PJB seringkali tidak dapat diketahui, meskipun beberapa faktor dianggap berpotensi
sebagai penyebab seperti faktor infeksi virus pada ibu hamil (misalnya campak Jerman
atau rubella), penggunaan obat-obatan,jamu-jamuan, dan alkohol saat masa kehamilan,
serta faktor keturunan akibat kelainan genetik.
Anak dengan PJB memiliki kelainan struktur jantung yang dapat berupa defek pada
sekat ruang-ruang jantung, penyempitan katup atau pembuluh darah yang berasal atau
bermuara ke jantung, ataupun abnormalitas konfigurasi jantung serta pembuluh darah.
Kelainan struktur tersebut dapat bersifat tunggal ataupun berkombinasi sehingga
menimbulkan PJB kompleks.
PJB dapat dikelompokkan menjadi dua tipe. Tipe pertama disebut dengan PJB biru
(sianotik), yaitu jenis PJB yang menyebabkan warna kebiruan (sianosis) pada kulit dan
selaput lendir terutama di daerah lidah/bibir dan ujung-ujung anggota gerak akibat
kurangnya kadar oksigen di dalam darah. Tipe yang kedua disebut dengan PJB non-
sianotik, yaitu PJB yang tidak menimbulkan warna kebiruan pada anak. PJB non-sianotik
umumnya menimbulkan gejala gagal jantung yang ditandai dengan sesak yang memberat
saat menetek/beraktivitas, bengkak pada wajah, anggota gerak, serta perut, dan gangguan
pertumbuhan yang menyebabkan kekurangan gizi.
Bayi dan anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) memiliki risiko yang
signifikan terjadinya ketidakseimbangan energi karena meningkatnya pengeluaran energi
dan asupan nutrisi yang tidak memadai. Ketidakseimbangan energi mengakibatkan
terjadinya malnutrisi, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan somatik, kognitif dan
perkembangan motorik. Pada anak dengan PJB hal ini akan meningkatkan risiko
morbiditas dan mortalitas (Khor, dalam Anderson, 2010).
Prevalensi malnutrisi dan gagal tumbuh pada anak dengan penyakit jantung sangat
tinggi (Benzecry, 2008). Sekitar 60% sampai 70% anak yang dirawat di rumah sakit
dengan PJB mengalami gagal tumbuh sebagai akibat dari kurangnya pemasukan nutrisi
dan atau gangguan penyerapan (Rosenthal dalam Suskin, 1993). Nutrisi yang adekuat
merupakan hal yang sangat penting bagi bayi dan anak dengan penyakit jantung untuk
mempertahankan berat badan dan tinggi badan dari waktu ke waktu (Steltzer dalam
Koletzko, 2008).

2.2 Faktor Resiko Penyakit


Resiko PJK akan semakin meningkat bila IMT >25. Obesitas sangat erat kaitannya
dengan pola makan yang tidak seimbang, dimana seseorang lebih banyak mengkonsumsi
energi dibandingkan dengan pengeluaran energi tanpa memperhatikan serat. Studi
terbaru tersebut mengindikasikan bahwa efek negatif berat badan lebih terhadap tekanan
darah dan kadar kolesterol darah berkontribusi sekitar 45% dalam meningkatkan risiko
terjadinya PJK dan masih terdapat peningkatan risiko yang bermakna yang independen
dari faktor tersebut. Selain itu, penelitian tersebut juga menemukan bahwa walau hanya
sedikit peningkatan berat badan di atas nilai normal, ternyata dapat meningkatkan risiko
terjadinya PJK. Dalam sebuah penelitan mengatakan perbandingan diabetes pada wanita
lebih meningkatkan risiko tinggi PJK dan hipertensi meningkatkan risiko PJK lebih
tinggi pada wanita dibandingkan pria pada usia > 55 tahun (Garcia, M., 2016)
Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa kenaikkan trylycerides lebih tinggi
berisiko menyebabkan PJK pada wanita dibandingkan pria, sebanyak 46.000 pria dan
11.000 wanita dihasilkan 32% pria dan 76 % wanita terjadi Kenaikan tryglicerides 1
mmol/1 kenaikan dalam trylicerides (Zhao M., 2017)
Insiden PJK pada wanita berkembang dengan cepat pada usia pertengahan di
bandingkan pria karena menopause. Dalam sebuah penelitian prospective wanita
menopause berusia > 55 tahun 2 kali lipat berisiko tinggi penyakit jantung dibandingkan
wanita premenopause. Menopause mempengaruhi produksi hormon Estrogen dan fungsi
berfungsi untuk meningkatkan metabolisme lemak yang ada di dalam tubuh dan terdapat
estrogen resepto s (ERs) di dalam pembuluh darah yang berfungsi sebagai stimulasi
estrogen untuk mencegah terjadinya penumpukan lemak dan cedera di sel otot polos
pembuluh darah sehingga terlindungi dari aterosklerosis (Gracia, M., 2016)
Sosial-ekonomi faktor seperti status ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan dukungan
sosial memiliki hubungan dengan risiko penyakit jantung pada wanita dan pria
mengemukakan dalam framingham study menunjukkan bahwa wanita dengan sosial-
ekonomi status rendah dan yang mengalami tegang, cemas, bermusuhan, kurang liburan
dan kesepian dapat meningkatkan risiko PJK (Zhao M., 2017)

2.3 Manifestasi Klinis


Manifestasi Klinis Penyakit Jantung Bawaan(PJB)
Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan jantung yang sudah didapat
sejak lahir. Manifestasinya klinis bergantung dari berat ringan penyakit, mulai dari
asimtomatis sampai dengan adanya gejala gagal jantung pada neonates. Gangguan
hemodinamik akibat kelainan jantung dapat memberikan gejala yang menggambarkan
derajat kelainan. Adanya gangguan pertumbuhan, sianosis, berkurangnya toleransi
latihan, kekerapan infeksi saluran napas berulang, dan terdengarnya bising jantung, dapat
merupakan petunjuk awal terdapatnya kelainan jantung pada seorang bayi atau anak.

a. Gangguan pertumbuhan.
Pada PJB nonsianotik dengan pirau kiri ke kanan, gangguan pertumbuhan timbul
akibat berkurangnya curah jantung. Pada PJB sianotik, gangguan pertumbuhan timbul
akibat hipoksemia kronis. Gangguan pertumbuhan ini juga dapat timbul akibat gagal
jantung kronis pada pasien PJB.
b. Sianosis.
Sianosis timbul akibat saturasi darah yang menuju sistemik rendah. Sianosis
mudah dilihat pada selaput lendir mulut, bukan di sekitar mulut. Sianosis akibat
kelainan jantung ini (sianosis sentral) perlu dibedakan pada sianosis perifer yang
sering didapatkan pada anak yang kedinginan. Sianosis perifer lebih jelas terlihat pada
ujungujung jari.
c. Toleransi latihan.
Toleransi latihan merupakan petunjuk klinis yang baik untuk menggambarkan
status kompensasi jantung ataupun derajat kelainan jantung. Pasien gagal jantung
selalu menunjukkan toleransi latihan berkurang. Gangguan toleransi latihan dapat
ditanyakan pada orangtua dengan membandingkan pasien dengan anak sebaya,
apakah pasien cepat lelah, napas menjadi cepat setelah melakukan aktivitas yang
biasa, atau sesak napas dalam keadaan istirahat. Pada bayi dapat ditanyakan saat bayi
menetek. Apakah ia hanya mampu minum dalam jumlah sedikit, sering beristirahat,
sesak waktu mengisap, dan berkeringat banyak. Pada anak yang lebih besar
ditanyakan kemampuannya berjalan, berlari atau naik tangga. Pada pasien tertentu
seperti pada tetralogi Fallot anak sering jongkok setelah Lelah berjalan.
d. Infeksi saluran napas berulang.
Gejala ini timbul akibat meningkatnya aliran darah ke paru sehingga mengganggu
sistem pertahanan paru. Sering pasien dirujuk ke ahli jantung anak karena anak sering
menderita demam, batuk dan pilek. Tidak sedikit pasien PJB yang sebelumnya sudah
diobati sebagai tuberkulosis sebelum di rujuk ke ahli jantung anak. Anak dengan
penyakit jantung bawaan (PJB) pirau kiri ke kanan lebih mudah menderita pneumonia
(Suryati, 2014), manifestasi pneumonia antara lain yaitu demam, menggigil,
berkeringat, batuk (baik non produktif atau produktif atau menghasilkan sputum
berlendir, purulen, atau bercak darah), sakit dada karena pleuritis dan sesak (Dahlan,
2009).
e. Bising jantung.
Terdengarnya bising jantung merupakan tanda penting dalam menentukan
penyakit jantung bawaan. Bahkan kadang-kadang tanda ini yang merupakan alasan
anak dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Lokasi bising, derajat serta
penjalarannya dapat menentukan jenis kelainan jantung. Namun tidak terdengarnya
bising jantung pada pemeriksaan fisis, tidak menyingkirkan adanya kelainan jantung
bawaan. Jika pasien diduga menderita kelainan jantung, sebaiknya dilakukan
pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis.
2.4 Patofisisologi Penyakit
Dalam keadaan normal darah akan mengalir dari daerah yang bertekanan tinggi ke
daerah yang bertekanan rendah. Daerah yang bertekanan tinggi ialah jantung kiri
sedangkan yang bertekanan rendah adalah jantung kanan. Sistem sirkulasi paru
mempunyai tahanan yang rendah sedangkan sistem sirkulasi sistemik mempunyai
tahanan yang tinggi. Apabila terjadi hubungan antara rongga-rongga jantung yang
bertekanan tinggi dengan rongga-rongga jantung yang bertekanan rendah akan terjadi
aliran darah dari rongga jantung yang bertekanan tinggi ke rongga jantung yang
bertekanan rendah. Sebagai contoh adanya defek pada sekat ventrikel, maka akan terjadi
aliran darah dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan. Kejadian ini disebut pirau (shunt) kiri
ke kanan. Sebaliknya pada obstruksi arteri pulmonalis dan defek septum ventrikel
tekanan rongga jantung kanan akan lebih tinggi dari tekanan rongga jantung kiri
sehingga darah dari ventrikel kanan yang miskin akan oksigen mengalir melalui defek
tersebut ke ventrikel kiri yang kaya akan oksigen, keadaan ini disebut dengan pirau
(shunt) kanan ke kiri yang dapat berakibat kurangnya kadar oksigen pada sirkulasi
sistemik. Kadar oksigen yang terlalu rendah akan menyebabkan sianosis. Kelainan
jantung bawaan pada umumnya dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
 Peningkatan kerja jantung, dengan gejala : kardiomegali, hipertrofi,
takhikardia
 Curah jantung yang rendah, dengan gejala : gangguan pertumbuhan,
intoleransi terhadap aktivitas.
 Hipertensi pulmonal, dengan gejala : dispnea, takhipnea
 Penurunan saturasi oksigen arteri, dengan gejala: polisitemia, asidosis,
sianosis.
PJB merupakan suatu keadaan dimana terdapat kelainan pada struktur jantung yang
didapat setelah lahir atau bisa terjadi di dalam kandungan. Pada umumnya PJB dapat
disebabkan oleh beberapa factor seperti ibu menderita penyakit infeksi, konsumsi obat-
obatan pada sata kehamilan, genetik, factor lingkungan, dan lain-lain. Beberapa faktor
tersebut akan memicu terjadinya PJB. Penyakit Jantung Bawaan sendiri dapat dibagi
menjadi dua, yaitu PJB Asianotik dan PJB Sianotik.
Pasien dengan PJB Asianotik umumnya lebih mudah untuk mengalami komplikasi,
karena biasanya diikuti dengan berbagai kelainan lain seperti ASD, VSD, PDA, dan PS.
PJB asianotik dapat diklasifikasikan berdasarkan fisiologi beban pengisian (load) jantung
predominan. Sebagian besar kelainan akan meningkatkan beban volum yaitu dari
kelompok PJB asionotik dengan pirai kiri ke kanan (LTRS) (misalnya VSD, ASD,
AVSD, dan PDA). Kelompok kedua adalah penyakit jantung bawaan dengan
peningkatan beban tekanan yang sebagian besar merupakan bentuk kelainan obstruktif
sekunder dari sirkulasi ventrikuler (misalnya stenosis pulmonal dan stenosis aorta) atau
penyempitan salah satu arteri besar (misalnya koarktasio aorta). Peningkatan aliran darah
ke jantung juga semakin tinggi karena adanya kelainan seperti ASD. Patofisiologi umum
untuk kelompok ini adalah adanya hubungan antara sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmona, yang menyebabkan pirai darah yang teroksigenasi masuk kembali ke paru.
Pirai tersebut secara kuantitatif dapat dihitung berdasarkan rasio aliran darah pulmonar
dan sistemik. Besar dan derajat pirai bergantung dari ukuran defek, tekanan relatif
pulmonal dan sistemik, serta resistensi vaskular. Faktor-faktor tersebut sangat dinamik
dan dapat berubah secara dramatis mengikuti usia. Resistensi vaskular pulmonal yang
tinggi selama periode awal neonatur akan menurun ke level normal pada beberapa
minggu kehidupan. Namun apabila keadaan tersebut menetap maka dapat menyebabkan
peningkatan resistensi pulmonal yang meningkat secara bertahap. Peningkatan volum
darah di paru akan menurunkan daya kembang paru dan meningkatkan usaha bernapas.
Kebocoran cairan ke ruang intersitial dan alveoli, dapat menyebabkan edema pulmonal.
Pada keadaan seperti ini, bayi atau anak akan menunjukkan gejala gagal jantung, seperti
takipnea, retraksi dinding dada, pernapasan cuping hidun, dan wheezing. Sebenarnya,
istilah gagal jantung pada keadaan ini kurang tepat, karena total output ventrikel kiri
beberapa kali lipat lebih besar dibanding normal, meskipun besarnya output ini tidak
efektif akibar sebagaian darah kembali lagi ke paru. Untuk mempertahankan output ini,
heart rate dan stroke volume akan meningkat, yang dimediasi oleh aktivitas sistem saraf
simpatis. Peningkatan katekolamin sirkulasi, ditambah dengan peningkatan usaha
bernapas, akan meningkatkan total konsumsi oksigen tubuh, umumnya di luar
kemampuan transpor oksigen di sirkulasi. Hal ini akan memberikan gelaja tuambahan
berupa berkeringat, iritabel, dan gagal tumbuh. Remodelling jantung dapat terjadi,
dengan dilatasi jantung dan hipertrofi otot jantung dalam skala ringan. Bila keadaan ini
tetap tidak ditangani, maka resistensi pulmonal akan terus meningkat, dan pada suatu
waktu pirai akan berbalik dari kanan ke kiri (right-to-left shunt) atau disebut
Eisenmenger. Kelainan-kelainan lain tersebut akan membuat kerja jantung semakin berat
dan dapat menyebabkan curah jantung menurun dan kemudian dapat menyebabkan
hipertrofi di masing-masing ventrikel kanan ataupun ventrikel kiri. Hal ini yang
kemudian menyebabkan terjadinya Penyakit Jantung Bawaan.

2.5 Tatalaksana Diet


Diet merupakan pengaturan konsumsi makanan yang ditentukan dan dikendalikan
untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak semua makanan termasuk dalam kategori diet.
Dalam jenis-jenis diet dibedakan berdasarkan banyaknya jumlah makanan yang masuk.
Jenis-jenis diet ini pun juga terbagi ke dalam diet sehat dan diet terapi. Diet sehat lebih
memiliki tujuan untuk pengaturan konsumsi makanan sehari-hari tanpa disertai
keberadaan sebuah penyakit. Sedangkan untuk diet terapi tujuan utamanya adalah
sebagai pengobatan.
Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur
jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya
gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan
janin.
Tujuan diet untuk penyakit jantung secara umum adalah memberikan makanan
secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung, menurunkan berat badan bila penderita
terlalu gemuk, mencegah atau menghilangkan penimbunan air dan garam, menurunkan
kadar kolesterol LDL dibawah 130 mg/dL, menurunkan kadar kolesterol total dibawah
200 mg/dL, mengubah jenis asupan lemak makanan, meningkatkan asupan karbohidrat
kompleks, serta menurunkan asupan karbohidrat sederhana.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penatalaksanaan diet penyakit
jantung adalah sebagai berikut :
1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
2. Protein cukup, yaitu 0,8 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi total.
3. Lemak sedang, sekitar 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak
jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh.
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia.
5. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalsium, kalium, dan
magnesium jika tidak dibutuhkan.
6. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai dengan hipertensi dan edema.
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
9. Cairan cukup, kurang lebih 2 liter sesuai dengan kebutuhan.
10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, umumnya diberikan dalam
porsi kecil.

Berikut adalah klasifikasi jenis diet dan indikasi pemberian pada pasien penyakit
jantung :
1. Diet Jantung I
Diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti infark miokard atau
dekompensasi kordis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2
hari pertama apabila dapat diterima oleh pasien. Diet ini sangat rendah energi dan
semua zat gizi sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-2 hari.
2. Diet Jantung II
Diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan sebagai
perpindahan dari diet penyakit jantung I, atau setelah fase akut dapat diatasi. Diet ini
rendah energi, protein, kalsium, dan tiamin.
3. Diet Jantung III
Diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet diberikan sebagai
perpindahan dari diet penyakit jantung II, atau kepada pasien jantung dengan kondisi
yang tidak terlalu berat. Diet ini rendah energi, dan kalsium, tetapi cukup dengan zat
gizi lainnya.
4. Diet Jantung IV
Diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet
penyakit jantung III, atau kepada pasien jantung dengan keadaan ringan. Diet ini
cukup energi, dan zat gizi lainnya kecuali kalsium.
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber Beras tim atau saring, roti, Makanan yang mengandung gas
Karbohidrat mie, kentang, makaroni, atau alkohol, seperti ubi, singkong,
biskuit, tepung tape.
beras/terigu/sagu/ gula pasir,
gula merah, madu, sirup.
Sumber protein Daging sapi, ayam lemak Daging sapi dan ayam berlemak,
hewani rendah, ikan (ikan salmon), gajih, sosis, ham, hati, limpa,
telur, susu rendah lemak babat, otak, kepiting, kerang, keju,
susu full cream.
Sumber protein Kacang kedelai dan Kacang tanah, kacang mete,
nabati olahannya, seperti tahu dan kacang bogor (kandungan lemak
tempe. tinggi)
Sumber lemak Minyak zaitun, minyak Minyak kelapa dan kelapa sawit,
jagung, minyak kedelai, santan kental
margarin, mentega dalam
jumlah terbatas dan tidak
untuk menggoreng, kelapa
atau santan encer dalam
jumlah terbatas.
Sayuran Sayuran yang tidak Semua sayuran yang menimbulkan
menimbulkan gas seperti gas seperti kol, kembang kol,
bayam, kangkung, buncis, lobak, sawi, dan nangka muda.
kacang panjang, labu siam,
wortel, tomat, dan tauge.
Buah-buahan Semua buah-buahan segar Buah-buahan yang mengandung
(tomat dan alpukat). gas atau alkohol seperti durian dan
nangka.
Minuman Teh encer, coklat, sirup Teh dan kopi kental, serta
minuman yang mengandung soda
dan alkohol.
Bumbu-bumbu Semua bumbu selain bumbu Lombok, cabe rawit, dan bumbu
yang tajam dan dalam jumlah lain yang tajam.
yang terbatas.

Pada penyakit jantung bawaan, diet yang diberikan adalah diet TKTP. Diet ini
dengan penggunaan formula tinggi kalori, sehingga mengurangi volume cairan yang
diberikan. Dukungan nutrisi yang optimal harus memberikan cukup energi dan protein
tidak hanya untuk mencegah kerusakan atau katabolisme protein dan mempertahankan
komposisi tubuh dan berat badan, tetapi juga untuk mengembalikan defisit dan terhadap
pertumbuhan potensi genetik. Kebutuhan nutrisi terutama energi dan protein pada pasien
ini lebih besar dari yang direkomendasikan berdasarkan kebutuhan fisiologis, usia dan
berat badan, sementara toleransi volume cairan terbatas karena adanya disfungsi jantung.
Strategi pemberian nutrisi tergantung pada usia, jenis kelainan jantung, gangguan
hemodinamik, operasi, dan status nutrisi. Intervensi nutrisi sejak dini bertujuan untuk
mempertahankan status nutrisi yang adekuat sampai pembedahan. Syarat pemberian
nutrisi pada anak dengan penyakit jantung bawaan yaitu :
1. Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar yaitu sebesar 120-160 kkal/kgBB
aktual/hari, atau dihitung berdasarkan BB ideal berdasarkan TB aktual dikalikan
kebutuhan energi sesuai RDA (Recommended Dietary Allowance) sesuai usia tinggi.
2. Protein tinggi 10% - 15% dari kalori total atau 3 – 4 g/kgBB/hari, protein diperlukan
untuk pembentukan otot jantung. Pada keadaan gagal jantung, protein diberikan
rendah 1-2 g/kgBB/hari
3. Lemak 35% - 50% dari kalori total dan sebaiknya mengandung MCT (Medium Chain
Trygliceride), yang dapat langsung diserap di usus halus.
4. Karbohidrat sebesar 35% - 55% dari kalori total, sebaiknya diberikan karbohidrat
yang mengandung glukosa polimer, oleh karena mempunyai osmolaritas yang rendah
dan menghasilkan kalori yang lebih banyak.
5. Natrium (Na) sebaiknya tidak lebih dari 1 mEq/100 kkal, pada bayi ± 2
mEq/kgBB/hari untuk mencegah hiponatremia dan gangguan pertumbuhan.
Sedangkan bayi dengan PJB yang berat dan gagal jantung kronik diberikan formula
rendah Na, dan pada anak yang lebih besar diberikan diet padat (makanan biasa) yang
rendah garam.
6. Kalium (K) : perlu penambahan kalium bila mendapatkan pengobatan diuretik untuk
menjaga keseimbangan K dan mencegah hipokalemia.
7. Cairan (bersifat individual) berdasarkan derajat kelainan jantung, terapi diuretik, dan
intoleransi.
8. Multivitamin perlu diberikan sesuai AKG untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin
dan mineral.
9. Serat diberikan sesuai kebutuhan untuk memudahkan defekasi.
BAB III
PATOFISIOLOGI KASUS

3.1 Kerangka Patofisiologi


3.2 Penjelasan Patofisiologi
Gangguan yang terjadi ada kasus terhadap bayi ini dapat disebabkan dari kelainan
genetik, obat-obatan yg dikonsumsi ibu selama hamil, dan infeksi ketika hamil yang
menyebabkan Transient of Great Arteries (TGA). TGA adalah kondisi dimana perubahan
posisi aorta dan arteri pulmonalis tertukar. Keadan normal yaitu aorta menempel di
ventrikel kiri dan arteri pulmonaris menempel di ventrikel kanan. Ketika terjadi TGA,
darah pada aorta yang beredar ke seluruh tubuh akan berpindah ke aaertei pulmonaris
karena ada Patent Ductus Arteriosus (PDA). PDA adalah kondisi dimana aorta dan arteri
pulmonaris memiliki saluran yang gagal menutup sehigga aliran darah dari aorta masuk
ke arteri pulmonaris. Sedangkan darah pada arteri pulmonaris berpindah dari
arteri/ventrikel kiri ke kanan dan hal tersebut menyebabkan aliran darah ke arteri
pulmonaris berkurang. Hal tersebut akan menyebabkan kerja jantung sebelah kanan lebih
berat dan disfungsi sistolik ventrikel kiri yang menyebabkan decom cordis kiri.
Apabila kerja jantung lebih berat maka akan terjadi hipertrofi. Hipertrofi
menyebabkan ruang ventrikel kanan menyempit dan kekuatan kontraksi ventrikel
menurun. Darah yang mengisi ventrikel terbatas menyebabkan disfungsi diastolik dan
menyebabkan decomp cordis kanan. Disfungsi sistolik terjadi maka curah jantung
menurun dn mengaktifkan respon simpati kompensatorik. Lalu akan merangsang
pengeluaran katekolamin yang akan meningkatkan denyut jantung. Disfungsi sistolik
menyebabkan hipoperfusi menuju seluruh tubuh dan menyebabkan hipoksemia.
Hipoksemua menyebabkan tubuh kekurangan O2 dan terjadi kompensasi maksimal
sehingga kadar Hb dan HCT meningkat. Disfungsi diastolik akan menyebabkan aliran
darah kaya CO2 kembali ke vena dan menyebabkan oedema pada dinding dan mukosa
usus halus. Oedema akan menyebabkan malabsorpsi zat gizi sehingga meningkatkan
kerja kolon hingga 4-5x dan pengeluaran BAB keras.
Malabsorpsi pdaa usus halus menyebabkan asupan yang tidak adekuat sehingga
mempengaruhi asupan zat gizi yang masuk ke dalam tubuh. Hal tersebut akan
menyebabkan penurunan berat badan, menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak
sehingga menyebabkan stunting, dan menurunkan kerja sistem imun. Apabila sistem
imun menurun maka akan menyebabkan risiko terjadinya penyakit infeksi dan
menyebabkan pneumonia. Pneumonia akan menyebabkan monosit makrofag dengan
melepas pirogen untuk bersirkulasi ke endotel hipotlamus dan meningkatkan set
termostat. Ketik set termostat naik maka suhu tubuh akan meningkat dan menyebabkan
demam pada seseorang.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Maryam Jamilah

101611233005

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Cukup


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan Zinc kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
 Meningkatkan kebutuhan Zink
 Peningkatan berat badan secara bertahap hingga status gizi normal.

Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI + Susu formula
Syarat Diet
 Kalori tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (781.2 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml setiap 4 jam2
 Penambahan susu formula (standar pengenceran 30 ml air hangat/sendok takar) untuk
mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu memproduksi 500 ml ASI
Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 – 6 kali)3
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal
Energi dari ASI4 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,67 kkal/ml = 561 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 335 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 561-335 = 226 kkal
1 g susu lactogen 1 (untuk < 1 tahun) = 5 kkal -> sehingga membutuhkan 45 g susu formula
lactogen 1 (226 kkal)

Kebutuhan Energi dari MPASI = 781,2 – 561 = 220,2 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
1. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
2. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
3. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
4. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
5. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
6. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education

Tujuan: Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI

Materi:
1. Pertemuan 1:
a. Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
b. Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
2. Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol

4.6 Perencanaan Menu

Komposisi Berat
Nama Menu E (kkal) P (g) L (g) KH (g) Zinc (mg)
Bahan URT Gram
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Pagi) Jam : 06.00
ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1
Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1
% Pemenuhan - 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Jenis Makanan : (MP-ASI) Waktu Makan: (Pagi) Jam : 07.00
Nasi tim
Nasi tim 3.5 sdm 35 41 0.8 0.1 9 0.1
ati ayam
Komposisi Berat
Nama Menu E (kkal) P (g) L (g) KH (g) Zinc (mg)
Bahan URT Gram
Ati ayam 1.5 potong 15 23.6 3.7 0.8 0.1 0.6
Wortel 2 sdm 30 7.7 0.3 0.1 1.4 0.2
Seledri 1/2 sdt 2.5 0.3 0 0 0.1 0

Subtotal 82.5 72.6 4.8 1 10.6 0.9

%Pemenuhan - 9.29 21.52 3.29 10.12 4.50

Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Pagi) Jam : 09.00


ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan
- 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Tidak melebihi kapasitas lambung bayi 9 bulan
Jumlah berat makanan dalam 4 jam 207.5
yaitu sebesar 285 ml setiap 4 jam2
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Siang) Jam : 10.00
ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1
Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan
- 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Siang) Jam : 11.00

ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan - 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50


Jenis Makanan : (MP-ASI) Waktu Makan: (Siang) Jam : 12.00

Nasi tim 3.5 sdm 35 41 0.8 0.1 9 0.1

Ikan tongkol 2 sdm 20 22.2 4.8 0.2 0 0.1


Nasi tim ikan
tongkol
Bayam 3 sdm 30 11.1 1.1 0.1 2.2 0.1

Tomat 1/4 bh kcl 5 1.1 0 0 0.2 0

Subtotal 90 75.4 6.7 0.4 11.4 0.3

%Pemenuhan - 9.65 30.04 1.32 10.89 1.50

Tidak melebihi kapasitas lambung bayi 9 bulan


Jumlah berat makanan selama 4 jam 215
yaitu sebesar 285 ml setiap 4 jam2
Berat
Komposisi
Nama Menu E (kkal) P (g) L (g) KH (g) Zinc (mg)
Bahan
URT Gram

Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Siang) Jam : 14.00

ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan
- 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Sore) Jam : 15.00

Susu bebelac 1 1.5 sdm 15 75 1.6 3.7 9.1 0.3


Susu bebelac 1
Air 1 botol kecil 45 0 0 0 0 0

Subtotal 60 75 1.6 3.7 9.1 0.3

%Pemenuhan - 9.60 7.17 12.17 8.69 1.50

Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Sore) Jam : 16.00

ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan - 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50


Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Sore) Jam : 17.00

Susu bebelac 1 1.5 sdm 15 75 1.6 3.7 9.1 0.3


Susu bebelac 1
Air 1 botol kecil 45 0 0 0 0 0

Subtotal 60 75 1.6 3.7 9.1 0.3

%Pemenuhan - 9.60 7.17 12.17 8.69 1.50


Tidak melebihi kapasitas lambung bayi 9 bulan
Jumlah berat makanan selama 4 jam 245
yaitu sebesar 285 ml setiap 4 jam2
Jenis Makanan : (MP-ASI) Waktu Makan: (Malam) Jam : 18.00
1/4 buah
Apel 30 17.7 0.1 0.1 4.6 0
sedang
Pure buah
1/3 buah
Pisang ambon 30 27.6 0.3 0.2 7 0.1
sedang
Subtotal 60 45.3 0.4 0.3 11.6 0.1

%Pemenuhan -
5.80 1.79 0.99 11.08 0.50
Berat
Komposisi
Nama Menu E (kkal) P (g) L (g) KH (g) Zinc (mg)
Bahan
URT Gram

Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Malam) Jam : 19.00

Susu bebelac 1 1.5 sdm 15 75 1.6 3.7 9.1 0.3


Susu bebelac 1
Air 1 botol kecil 45 0 0 0 0 0

Subtotal 60 75 1.6 3.7 9.1 0.3

%Pemenuhan - 9.60 7.17 12.17 8.69 1.50

Berat
Komposisi
Nama Menu E (kkal) P (g) L (g) KH (g) Zinc (mg)
Bahan
URT Gram

Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Malam) Jam : 20.00

ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan
- 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Malam) Jam : 21.00

ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan
- 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Tidak melebihi kapasitas lambung bayi 9 bulan
Jumlah berat makanan selama 4 jam 245
yaitu sebesar 285 ml setiap 4 jam2
Total 752.9 23.2 33.6 96 2.7

Kebutuhan 781.2 22.3 30.4 104.7 20

% Pemenuhan 96.4 104 110 91.7 13.5

Kategori cukup cukup cukup cukup inadekuat

Cut-off kategori zat gizi makro menurut WKNP :


Persen Pemenuhan < 80 % : deficit
Persen Pemenuhan 80-110 : normal/cukup
Persen Pemenuhan >110% : lebih
Cut-off kategori zat gizi mikro menurut Gibson 2005:
Persen Pemenuhan < 77 % : inadekuat
Persen Pemenuhan >77 % : adekuat

Zinc terdapat dalam makanan dalam jumlah yang tebatas atau sedikit, sehingga diet
yang dibuat hanya dapat mengandung Zinc 2.7 mg atau tidak mencukupi kebutuhan asupan
Zinc bagi anak stunting (20 gram). Oleh sebab itu Zinc maka dipenuhi dengan cara
suplementasi Zinc sebanyak 17.3 mg. Namun diet tersebut sudah mecukupi kebutuhan zinc
karena memenuhi 90% AKG Zinc bagi bayi usia 7-11 bulan yaitu 3 mg.

4.7 Interaksi Obat dan Makanan


Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan antibiotik Memiliki efek samping berupa nyeri
yang bekerja dengan tenggorokan, nyeri perut, mual, muntah,
cara menghambat diare,
pertumbuhan bakteri. Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
Dapat menurunkan dengan kalsium dapat menurunkan
suhu dengan cepat. penyerapan dan efektivitas antibiotik.
Sanmol Merupakan obat -
penurun panas dan
pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar Bahan makanan yang dihindari saat
cairan yang meminum obat bersamaan : pisang, sayuran
berlebihan dalam berdaun hijau, jeruk, pengganti garam.
tubuh sehingga Bahan makanan ini kaya akan kalium, yang
meringankan beban membantu memberikan sinyal listrik ke sel-
kerja jantung dan sel otot-jantung dan sel-sel lainnya.
memperlambat Mengkonsumsi mereka dengan obat
perkembangan gagal captopril dapat meningkatkan jumlah kalium
jantung. dalam tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau jantung
berdebar-yang bisa mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam sebelum
atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan di Furosemide akan membuat pasien buang air
dalam tubuh dan kecil lebih sering dan pasien mungkin
membuangnya mengalami dehidrasi dengan mudah.
melalui saluran
kemih. Sementara itu,
manfaat
Lasix/Furosemide
adalah untuk
pengobatan penderita
penyakit endema
4.9 Monitoring dan Evaluasi
Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 781.2 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 22.3 gr
Per hari Lemak = 30.4 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 104.7 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Mohammad Fahmi Rasyidi

101611233009

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
a. Jenis diet : TKTP
b. Bentuk makanan : Makanan Saring
c. Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
a. Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
b. Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
c. Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
d. Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
e. Pemberian zink sebesar 20 mg2
f. ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
g. Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
7. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
8. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
9. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
10. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
11. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
12. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol

4.6 Perencanaan Menu

Komposisi Berat KH Zinc


Nama Menu E (kkal) P (gr) L (gr)
Bahan URT Gram (gr) (mg)
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 06.00
ASI 1 porsi 50 34,4 0,6 2 3,5 0,1
Subtotal 34,4 0,6 2 3,5 0,1
%Pemenuhan 4,3% 3% 6% 3% 3%
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 08.00
Nasi tim wortel kentang 1 porsi 80 83,9 1,6 0,2 18,6 0,2
(saring)
Subtotal 83,9 1,6 0,2 18,6 0,2
%Pemenuhan 10% 7% 0% 18% 6%
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 10.00
ASI 1 porsi 50 34,4 0,6 2 3,5 0,1
Subtotal 34,4 0,6 2 3,5 0,1
%Pemenuhan 4,3% 3% 6% 3% 3%
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: ( Pagi/Siang/Sore/Malam) Jam : 12.00
Bubur susu 1 porsi 80 84,9 3,1 2,3 12,6 0,5
Subtotal 84,9 3,1 2,3 12,6 0,5
%Pemenuhan 10% 14% 7% 12% 16%
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Sore/Malam) Jam :14.00
ASI 1porsi 50 34,4 0,6 2 3,5 0,1
Subtotal 34,4 0,6 2 3,5 0,1
%Pemenuhan 4,3% 3% 6% 3% 3%
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Sore/Malam) Jam :16.00
Nasi tim wortel kentang 1porsi 80 83,9 1,6 0,2 18,6 0,2
(saring)
Subtotal 83,9 1,6 0,2 18,6 0,2
%Pemenuhan 10% 7% 0% 18% 6%
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Sore/Malam) Jam :18.00
ASI 1porsi 50 34,4 0,6 2 3,5 0,1
Subtotal 34,4 0,6 2 3,5 0,1
%Pemenuhan 4,3% 3% 6% 3% 3%
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Sore/Malam) Jam :20.00
Susu formula (bebelac) 1porsi 30 150 3,2 7,3 18,2 0,5
Subtotal 150 3,2 7,3 18,2 0,5
%Pemenuhan 18% 14% 24% 17% 16%
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Sore/Malam) Jam :21.00
ASI 1porsi 50 34,4 0,6 2 3,5 0,1
Subtotal 34,4 0,6 2 3,5 0,1
%Pemenuhan 4,3% 3% 6% 3% 3%
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Sore/Malam) Jam :22.00
Susu formula (bebelac) 1porsi 30 150 3,2 7,3 18,2 0,5
Subtotal 150 3,2 7,3 18,2 0,5
%Pemenuhan 18% 14% 24% 17% 16%
Total 724 15,6 27,4 104 2,4
Kebutuhan 800 25 30 105 3
%Pemenuhan 90% 62% 91% 98% 80%

4.7 Interaksi Obat dan Makanan


Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan antibiotik Memiliki efek samping berupa nyeri
yang bekerja dengan tenggorokan, nyeri perut, mual,
cara menghambat muntah, diare,
pertumbuhan bakteri. Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
Dapat menurunkan suhu dengan kalsium dapat menurunkan
dengan cepat. penyerapan dan efektivitas antibiotik.
Sanmol Merupakan obat penurun -
panas dan pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar cairan Bahan makanan yang dihindari saat
Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
yang berlebihan dalam meminum obat bersamaan : pisang,
tubuh sehingga sayuran berdaun hijau, jeruk,
meringankan beban pengganti garam.
kerja jantung dan Bahan makanan ini kaya akan kalium,
memperlambat yang membantu memberikan sinyal
perkembangan gagal listrik ke sel-sel otot-jantung dan sel-
jantung. sel lainnya. Mengkonsumsi mereka
dengan obat captopril dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam
tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau
jantung berdebar-yang bisa
mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan di Furosemide akan membuat pasien
dalam tubuh dan buang air kecil lebih sering dan pasien
membuangnya melalui mungkin mengalami dehidrasi dengan
saluran kemih. mudah.
Sementara itu, manfaat
Lasix/Furosemide adalah
untuk pengobatan
penderita penyakit
endema

4.9 Monitoring dan Evaluasi

Parameter Waktu Metode Target Pencapaian


Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Zakiyyah Ulfah

101611233012

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg2
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
 Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
13. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
14. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
15. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
16. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
17. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
18. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol
4.6 Perencanaan Menu
Nama Berat
Komposisi Bahan E P L KH Zinc Vit C
Menu URT Gram
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 06.00
ASI ASI - 80 ml 55,1 0,9 3,2 5,6 0,1 3,2
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan : (Pagi/Siang/Malam) Jam : 07.00
ASI ASI - 80 ml 55,1 0,9 3,2 5,6 0,1 3,2
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan : (Pagi/Siang/Malam) Jam : 09.00
Tepung beras merah 2 sdm 20 71,6 1,5 0,5 15 0,4 0
Bubur Hati ayam 2 sdm 20 31,4 4,9 1,1 0,2 0,9 4,6
Beras Wortel 3 sdm 30 7,7 0,3 0,1 1,4 0,2 2,1
Merah Ati Gula Pasir 1 sdm 10 38,7 0 0 10 0 0
Wortel ½ gelas
Air hangat 200 ml 0 0 0 0 0 0
kecil
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan : (Pagi/Siang/Malam) Jam : 10.00
ASI ASI - 80 ml 55,1 0,9 3,2 5,6 0,1 3,2
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan : (Pagi/Siang/Malam) Jam : 11.00
ASI ASI - 80 ml 55,1 0,9 3,2 5,6 0,1 3,2
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan : (Pagi/Siang/Malam) Jam : 12.00
Bubur saring 2 sdm 20 14,6 0,3 0 3,2 0 0
Bubur Daging ayam giling 2 sdm 20 57 5,4 3,8 0 0,4 0
Ayam
Brokoli Brokoli 3 sdm 30 7 0,9 0,1 0,6 0,2 16,3
Tomat manis 2 sdm 20 4,2 0,2 0,1 0,9 0 3,8
½ gelas
Air hangat 200 ml 0 0 0 0 0 0
kecil
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan : (Pagi/Siang/Malam) Jam : 14.00
ASI ASI - 80 ml 55,1 0,9 3,2 5,6 0,1 3,2
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan : (Pagi/Sore/Malam) Jam : 15.00
ASI ASI - 80 ml 55,1 0,9 3,2 5,6 0,1 3,2
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan : (Pagi/Siang/Malam) Jam : 17.00
1 buah
Apel 30 17,7 0,1 0,1 4,6 0 1,8
kecil
Pure Pisang ½ buah
Pisang Ambon 30 27,6 0,3 0,2 7 0,1 2,7
Apel besar
Air matang ¼ gelas kcl 100 ml 0 0 0 0 0 0
Yoghurt plain 1 sdm 10 3,8 0,4 0 0,4 0 0,1
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan : (Pagi/Siang/Malam) Jam : 18.00
Susu
Susu chilmil 2 sdm 20 89 3,2 2,9 12,7 0,5 5,6
formula
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan : (Pagi/Siang/Malam) Jam : 19.00
Susu
Susu chilmil 2 sdm 20 89 3,2 2,9 12,7 0,5 5,6
formula
Suplementasi zinc untuk anak usia 6 bulan hingga 5 tahun diberikan 20mg per hari atau sekitar 1 sendok teh
Total 789,9 26,1 31 102,3 23,8 61,8
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
%Pemenuhan 98,7% 117% 102% 97,7% 119% 123,6%
Lebih,
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup tetapi tidak
toksik
4.7 Interaksi Obat dan Makanan
Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan Memiliki efek samping berupa nyeri
antibiotik yang tenggorokan, nyeri perut, mual, muntah,
bekerja dengan cara diare,
menghambat Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
pertumbuhan dengan kalsium dapat menurunkan
bakteri. Dapat penyerapan dan efektivitas antibiotik.
menurunkan suhu
dengan cepat.
Sanmol Merupakan obat -
penurun panas dan
pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar Bahan makanan yang dihindari saat
cairan yang meminum obat bersamaan : pisang,
berlebihan dalam sayuran berdaun hijau, jeruk, pengganti
tubuh sehingga garam.
meringankan beban Bahan makanan ini kaya akan kalium,
kerja jantung dan yang membantu memberikan sinyal
memperlambat listrik ke sel-sel otot-jantung dan sel-sel
perkembangan gagal lainnya. Mengkonsumsi mereka dengan
jantung. obat captopril dapat meningkatkan
jumlah kalium dalam tubuh Anda dan
dapat menyebabkan detak jantung yang
tidak teratur atau jantung berdebar-yang
bisa mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan Furosemide akan membuat pasien buang
di dalam tubuh dan air kecil lebih sering dan pasien mungkin
membuangnya mengalami dehidrasi dengan mudah.
melalui saluran
kemih. Sementara
itu, manfaat
Lasix/Furosemide
adalah untuk
pengobatan
penderita penyakit
endema

4.9 Monitoring dan Evaluasi


Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Esti Trihanifah

101611233020

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg2
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
 Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
19. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
20. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
21. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
22. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
23. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
24. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol
4.6 Perencanaan Menu
Komposisi Berat
Nama Menu E P L KH Zinc Vit. C
Bahan Urt Gram
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Pagi Jam : 06.00
ASI ASI - 83.3 ml 55.7 1.1 3.5 5.8 - 3.2
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Pagi Jam : 07.00
ASI ASI - 83.3 ml 55.7 1.1 3.5 5.8 - 3.2
Jenis Makanan : Makan Waktu Makan: pagi Jam : 8.00
Bubur saring 3 sdm 30 21.9 0.4 0 5.8 0.1 0
Tim Lele
Ikan lele kukus 2 sdm 20 16.8 3 0.5 0 0.1 0.2
manis Saring
Gula pasir 1 sdt 5 19.3 0 0 5 0 0
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: pagi Jam : 10.00
ASI ASI - 83.3 ml 55.7 1.1 3.5 5.8 - 3.2
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: siang Jam : 11.00
ASI ASI - 83.3 ml 55.7 1.1 3.5 5.8 - 3.2
Jenis Makanan : makan Waktu Makan: siang Jam : 12.00
Bubur saring 2 sdm 20 14.6 0.3 0 3.2 0 0
Nasi tim sarig Daging ayam
2 sdm 20 57 5.4 3.8 0 0.4 0
ayam dan giling
bayam manis Bayam - 5 1.9 0.2 0 0.4 0 1.6
Gula pasir 1 sdm 10 38.7 0 0 10 0 0
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: siang Jam : 14.00
ASI ASI - 83.3 ml 55.7 1.1 3.5 5.8 - 3.2
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: siang Jam : 15.00
ASI ASI - 83.3 ml 55.7 1.1 3.5 5.8 - 3.2
Jenis Makanan : makan sore Waktu Makan: siang Jam : 17.00
Tim saring
Bubur saring 2 sdm 20 14.6 0.3 0 3.2 0 0
kuning telur
Kuning telur
½ ptg 20 55.6 3.8 4.1 0.5 0.4 0
ayam
Pure
strawberry Strewberry 5 buah 50 16 0.4 0.2 2.8 0.1 32.5
saring
Gula pasir 1 sdm 10 38.7 0 0 10 0 0
Jenis Makanan : Susu Formula Waktu Makan: siang Jam : 19.00
Susu formula Susu chilmil 2 sdm 20 89 3.2 2.9 12.7 0.5 5.6
Jenis Makanan : Susu Formula Waktu Makan: siang Jam : 19.00
Susu formula Susu chilmil 2 sdm 20 89 3.2 2.9 12.7 0.5 5.6
Suplementasi zinc untuk anak usia 6 bulan hingga 5 tahun diberikan 20mg per hari atau sekitar 1 sendok teh
Total 807.5 26.7 35.4 100.2 22.1 64.5
Kebutuhan 800 22.3 30.4 104.7 20 50
%Pemenuhan 100.8 % 119 % 116 % 95.7% 110 % 129 %
Lebih,
tetapi tidak
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup toksik
4.7 Interaksi Obat dan Makanan
Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan Memiliki efek samping berupa nyeri
antibiotik yang tenggorokan, nyeri perut, mual,
bekerja dengan cara muntah, diare,
menghambat Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
pertumbuhan dengan kalsium dapat menurunkan
bakteri. Dapat penyerapan dan efektivitas antibiotik.
menurunkan suhu
dengan cepat.
Sanmol Merupakan obat -
penurun panas dan
pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar Bahan makanan yang dihindari saat
cairan yang meminum obat bersamaan : pisang,
berlebihan dalam sayuran berdaun hijau, jeruk,
tubuh sehingga pengganti garam.
meringankan beban Bahan makanan ini kaya akan kalium,
kerja jantung dan yang membantu memberikan sinyal
memperlambat listrik ke sel-sel otot-jantung dan sel-
perkembangan gagal sel lainnya. Mengkonsumsi mereka
jantung. dengan obat captopril dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam
tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau
jantung berdebar-yang bisa
mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan Furosemide akan membuat pasien
di dalam tubuh dan buang air kecil lebih sering dan pasien
membuangnya mungkin mengalami dehidrasi dengan
melalui saluran mudah.
kemih. Sementara
itu, manfaat
Lasix/Furosemide
adalah untuk
pengobatan
penderita penyakit
endema
4.9 Monitoring dan Evaluasi
Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Laila Ramadani Putri

101611233025

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg2
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
 Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
25. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
26. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
27. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
28. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
29. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
30. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol

4.6 Perencanaan Menu


Komposisi Berat
Nama Menu E P L Kh Zn
Bahan Urt Gram
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Pagi) Jam : 05.00
ASI ASI 50 ml 50 32.5 0.6 1.9 3.5 0.1
Subtotal 32.5 0.6 1.9 3.5 0.1
%Pemenuhan 4.06 2.69 6.25 3.34 0.5
Jenis Makanan : (Makan) Waktu Makan: (Pagi) Jam : 07.00
beras 2 sdm 20 71.4 1.68 0.34 15.42 0.1
MP-ASI kacang merah 1 sdm 10 17.1 1.1 0.22 2.8 0.1
labu 2 sdm 20 10.2 0.34 0.1 2 0.3
Komposisi Berat
Nama Menu E P L Kh Zn
Bahan Urt Gram
bayam 2 sdm 20 3.2 0.18 0.08 0.58 0.1
Subtotal 101.9 3.3 0.74 20.8 0.6
%Pemenuhan 12.74 14.8 2.43 19.87 3.1
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Pagi) Jam : 08.00
ASI ASI 50 ml 50 32.5 0.6 1.9 3.5 0.1
Subtotal 32.5 0.6 1.9 3.5 0.1
%Pemenuhan 4.06 2.69 6.25 3.34 0.5
Jenis Makanan : (suplemen) Waktu Makan: (pagi) Jam : 10.00
suplemen zinc 1 sdt 5 0 0 0 0 20
Subtotal 0 0 0 0 20
%Pemenuhan 0 0 0 0 100
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Siang) Jam : 11.00
ASI ASI 75 ml 75 48.75 0.9 2.85 5.25 0.2
Subtotal 48.75 0.9 2.85 5.25 0.2
%Pemenuhan 6.09 4.04 9.38 5.01 0.8
Jenis Makanan : (Makan) Waktu Makan: (Siang) Jam : 13.00
beras 2 sdm 20 71.4 1.68 0.34 15.42 0.1
kacang merah 1 sdm 10 17.1 1.1 0.22 2.8 0.1
MP-ASI
Labu 2 sdm 20 10.2 0.34 0.1 2 0.3
bayam 2 sdm 20 3.2 0.18 0.08 0.58 0.1
Subtotal 101.9 3.3 0.74 20.8 0.6
%Pemenuhan 12.74 14.8 2.43 19.87 3.1
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Siang) Jam : 14.00
ASI ASI 75 ml 75 48.75 0.9 2.85 5.25 0.2
Subtotal 48.75 0.9 2.85 5.25 0.2
%Pemenuhan 6.09 4.04 9.38 5.01 0.8
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Sore) Jam : 17.00
ASI ASI 75 ml 75 48.75 0.9 2.85 5.25 0.2
Subtotal 48.75 0.9 2.85 5.25 0.2
%Pemenuhan 6.09 4.04 9.38 5.01 0.8
Jenis Makanan : (Makan) Waktu Makan: (Malam) Jam : 18.00
jagung 6 sdm 60 21 1.32 0.06 4.44 0.5
MP-ASI telur 1/2 btr 25 38.5 3.1 2.7 0.18 0.3
bayam 2 sdm 20 3.2 0.18 0.08 0.58 0.1
Subtotal 62.7 4.6 2.84 5.19 0.8
%Pemenuhan 7.84 20.6 9.34 4.96 4.1
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Malam) Jam : 20.00
ASI ASI 75 ml 75 48.75 0.9 2.85 5.25 0.2
Subtotal 48.75 0.9 2.85 5.25 0.2
Komposisi Berat
Nama Menu E P L Kh Zn
Bahan Urt Gram
%Pemenuhan 6.09 4.04 9.38 5.01 0.8
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Malam) Jam : 23.00
ASI ASI 50 ml 50 32.5 0.6 1.9 3.5 0.1
susu formula bebelove 2 5 sdtkr 24 115 2.5 5 15 0.4
Subtotal 147.5 3.1 6.9 18.5 0.5
%Pemenuhan 18.44 13.9 22.7 17.67 2.4
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Malam) Jam : 02.00
ASI ASI 50 ml 50 32.5 0.6 1.9 3.5 0.1
susu formula bebelove 2 5 sdtkr 24 115 2.5 5 15 0.4
Subtotal 147.5 3.1 6.9 18.5 0.5
%Pemenuhan 18.44 13.9 22.7 17.67 2.4
Total 821.5 22.2 33.32 111.8 24
Kebutuhan 800 22.3 30.4 104.7 20
%Pemenuhan 102.7 99.6 109.6 106.8 119

4.7 Interaksi Obat dan Makanan


Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan Memiliki efek samping berupa nyeri
antibiotik yang tenggorokan, nyeri perut, mual,
bekerja dengan cara muntah, diare,
menghambat Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
pertumbuhan dengan kalsium dapat menurunkan
bakteri. Dapat penyerapan dan efektivitas antibiotik.
menurunkan suhu
dengan cepat.
Sanmol Merupakan obat -
penurun panas dan
pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar Bahan makanan yang dihindari saat
cairan yang meminum obat bersamaan : pisang,
berlebihan dalam sayuran berdaun hijau, jeruk,
tubuh sehingga pengganti garam.
meringankan beban Bahan makanan ini kaya akan kalium,
kerja jantung dan yang membantu memberikan sinyal
memperlambat listrik ke sel-sel otot-jantung dan sel-
perkembangan gagal sel lainnya. Mengkonsumsi mereka
jantung. dengan obat captopril dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam
tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau
jantung berdebar-yang bisa
mematikan.
Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan Furosemide akan membuat pasien
di dalam tubuh dan buang air kecil lebih sering dan pasien
membuangnya mungkin mengalami dehidrasi dengan
melalui saluran mudah.
kemih. Sementara
itu, manfaat
Lasix/Furosemide
adalah untuk
pengobatan
penderita penyakit
endema

4.9 Monitoring dan Evaluasi


Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Ali Iqbal tawakal

101611233030

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg2
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
 Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
31. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
32. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
33. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
34. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
35. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
36. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol
4.6 Perencanaan Menu

Komposisi Berat
Nama Menu E (kkal) P (g) L (g) KH (g) Zinc (mg)
Bahan URT Gram
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Pagi) Jam : 06.00
ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1
Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1
% Pemenuhan - 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Jenis Makanan : (MP-ASI) Waktu Makan: (Pagi) Jam : 07.00
Nasi tim 4 sdm 40 46,8 0.9 0.1 10,3 0.2
Nasi tim Daging ayam 2 sdm 20 57 5.4 3.8 0 0.4
ati ayam
Putih telur 2 sdm 20 10 2.1 0 0.2 0
113,8 8,4 3,9 10,5 0,6
Subtotal 80
15% 38% 13% 10% 3%
%Pemenuhan -

Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Pagi) Jam : 09.00


ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan
- 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Tidak melebihi kapasitas lambung bayi 9 bulan yaitu
Jumlah berat makanan dalam 4 jam 207.5
sebesar 285 ml setiap 4 jam2
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Siang) Jam : 10.00
ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1
Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan
- 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Siang) Jam : 11.00

ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan
- 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Jenis Makanan : (MP-ASI) Waktu Makan: (Siang) Jam : 12.00

Tahu 2 sdm 20 15,2 1.6 1 0,4 0.2


Nasi tim tahu
wortel
Wortel 1 sdm 10 2.6 0,1 0 0,5 0.1
Nasi tim 3 sdm 30 35.5 0.7 0.1 7.7 0.1
52,9 2,4 1,1 8,6 0,4
Subtotal 60
7% 11% 4% 8% 2%
%Pemenuhan -

Tidak melebihi kapasitas lambung bayi 9 bulan yaitu


Jumlah berat makanan selama 4 jam 215
sebesar 285 ml setiap 4 jam2

Berat
Komposisi
Nama Menu E (kkal) P (g) L (g) KH (g) Zinc (mg)
Bahan
URT Gram

Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Siang) Jam : 14.00

ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan
- 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Sore) Jam : 15.00

Susu bebelac 1 1.5 sdm 15 75 1.6 3.7 9.1 0.3


Susu bebelac 1
Air 1 botol kecil 45 0 0 0 0 0

Subtotal 60 75 1.6 3.7 9.1 0.3

%Pemenuhan - 9.60 7.17 12.17 8.69 1.50

Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Sore) Jam : 16.00

ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan
- 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Sore) Jam : 17.00

Susu bebelac 1 1.5 sdm 15 75 1.6 3.7 9.1 0.3


Susu bebelac 1
Air 1 botol kecil 45 0 0 0 0 0

Subtotal 60 75 1.6 3.7 9.1 0.3

%Pemenuhan - 9.60 7.17 12.17 8.69 1.50


Tidak melebihi kapasitas lambung bayi 9 bulan yaitu
Jumlah berat makanan selama 4 jam 245
sebesar 285 ml setiap 4 jam2
Jenis Makanan : (MP-ASI) Waktu Makan: (Malam) Jam : 18.00
1 potong
Pepaya 30 11.7 0.2 0 2,9 0
kecil
Pure buah dan 1 potong
Melon 30 11.5 0.2 0.1 2,5 0
kentang kecil
Kentang 1 buah kecil 35 32,5 0,7 0 7,6 0,1
55,7 1,1 0,1 13 0,1
Subtotal 60
7% 5% 0% 12% 1%
%Pemenuhan -

Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Malam) Jam : 19.00

Susu bebelac 1 1.5 sdm 15 75 1.6 3.7 9.1 0.3


Susu bebelac 1
Air 1 botol kecil 45 0 0 0 0 0

Subtotal 60 75 1.6 3.7 9.1 0.3

%Pemenuhan - 9.60 7.17 12.17 8.69 1.50

Berat
Komposisi
Nama Menu E (kkal) P (g) L (g) KH (g) Zinc (mg)
Bahan
URT Gram

Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Malam) Jam : 20.00

ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan
- 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Jenis Makanan : (SUSU) Waktu Makan: (Malam) Jam : 21.00

ASI - - 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

Subtotal 62.5 41.8 0.8 2.6 4.4 0.1

%Pemenuhan
- 5.35 3.59 8.55 4.20 0.50
Tidak melebihi kapasitas lambung bayi 9 bulan yaitu
Jumlah berat makanan selama 4 jam 245
sebesar 285 ml setiap 4 jam2
Total 781,8 23 36,9 94,5 2,7

Kebutuhan 781.2 22.3 30.4 104.7 20

% Pemenuhan 100% 103% 120% 90% 14%


Kategori cukup cukup cukup cukup inadekuat

Cut-off kategori zat gizi makro menurut WKNP :


Persen Pemenuhan < 80 % : deficit
Persen Pemenuhan 80-110 : normal/cukup
Persen Pemenuhan >110% : lebih
Cut-off kategori zat gizi mikro menurut Gibson 2005:
Persen Pemenuhan < 77 % : inadekuat
Persen Pemenuhan >77 % : adekuat

Karena dari diet yang dibuat asupan Zinc tidak mencukupi kebutuhan, maka dipenuhi dengan
cara suplementasi Zinc sebanyak 20 mg.
4.7 Interaksi Obat dan Makanan
Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan Memiliki efek samping berupa nyeri
antibiotik yang tenggorokan, nyeri perut, mual,
bekerja dengan cara muntah, diare,
menghambat Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
pertumbuhan dengan kalsium dapat menurunkan
bakteri. Dapat penyerapan dan efektivitas antibiotik.
menurunkan suhu
dengan cepat.
Sanmol Merupakan obat -
penurun panas dan
pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar Bahan makanan yang dihindari saat
cairan yang meminum obat bersamaan : pisang,
berlebihan dalam sayuran berdaun hijau, jeruk,
tubuh sehingga pengganti garam.
meringankan beban Bahan makanan ini kaya akan kalium,
kerja jantung dan yang membantu memberikan sinyal
memperlambat listrik ke sel-sel otot-jantung dan sel-
perkembangan gagal sel lainnya. Mengkonsumsi mereka
jantung. dengan obat captopril dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam
tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau
jantung berdebar-yang bisa
mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan Furosemide akan membuat pasien
di dalam tubuh dan buang air kecil lebih sering dan pasien
membuangnya mungkin mengalami dehidrasi dengan
melalui saluran mudah.
kemih. Sementara
itu, manfaat
Lasix/Furosemide
adalah untuk
pengobatan
penderita penyakit
endema
4.9 Monitoring dan Evaluasi
Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Faricca Kusuma Widyanigsih

101611233038

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg2
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
 Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
37. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
38. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
39. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
40. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
41. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
42. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol
4.6 Perencanaan Menu
Berat Energi P L KH Zn Vit C
No. Waktu Menu Bahan URT
(gr) (kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg)
1 Gelas
1. 07.00 ASI ASI 62,5 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1 2,3
kecil
Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1 2,3
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
Presentase Pemenuhan (%) 5,40% 3,60% 8,60% 4,10% 0,50% 4,60%
1 Gelas
2. 08.00 ASI ASI 62,5 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1 2,3
kecil
Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1 2,3
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
Presentase Pemenuhan (%) 5,40% 3,60% 8,60% 4,10% 0,5 4,60%
kaldu ayam 250 ml 1/2 gelas 19,7 1,3 0,8 2 0 0
beras 30 1/2 cup 108,3 2 0,2 23,9 0,3 0
pure hati hati ayam 10 1 potong 15,7 2,4 0,6 0,1 0,4 2,3
3. 10.00
ayam Brokoli 20 4 potong 4,6 0,6 0 0,4 0,1 12,2
wortel 30 1 buah 7,7 0,3 0,1 1,4 0,2 2,1
keju 10 1 sdm 27,1 1,7 2 0,6 0,4 0
Subtotal 183,1 8,3 3,7 28,4 1,4 16,6
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
Presentase Pemenuhan (%) 22,89% 37,22% 12,17% 27,13% 7,00% 33,20%
1 Gelas
4. 12.00 ASI ASI 62,5 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1 2,3
kecil
Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1 2,3
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
Presentase Pemenuhan (%) 5,40% 3,60% 8,60% 4,10% 0,5 4,60%
1 Gelas
5. 13.00 Susu Formula SGM 24 13,4 1,2 2,4 3,3 0,5 0
kecil
Subtotal 13,4 1,2 2,4 3,3 0,5 0
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
Presentase Pemenuhan (%) 1,68% 5,38% 7,89% 3,15% 2,50% 0,00%
oat 10 1 cup kecil 37 1,3 0,7 6,3 0,4 0
kacang
5 1 sdm 5,8 0,4 0 1 0,1 0
hijau
6. 15.00 pure buah jeruk 10 1 potong 4,7 0,1 0 1,2 0 5,3
avocado 10 1 sdm 21,7 0,2 2,3 0 0 1,3
apel 20 1/2 apel 11,8 0 0,1 3,1 0 1,2
Subtotal 81 2 3,1 11,6 0,5 7,8
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
Presentase Pemenuhan (%) 10,13% 8,97% 10,20% 11,08% 2,50% 15,60%
1 Gelas
7. 17.00 ASI ASI 62,5 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1 2,3
kecil
Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1 2,3
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
Presentase Pemenuhan (%) 5,40% 3,60% 8,60% 4,10% 0,5 4,60%
1 Gelas
8. 18.00 Susu Formula SGM 24 13,4 1,2 2,4 3,3 0,5 0
kecil
Subtotal 13,4 1,2 2,4 3,3 0,5 0
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
Presentase Pemenuhan (%) 1,68% 5,38% 7,89% 3,15% 2,50% 0,00%
Beras 20 1 cup kecil 72,2 1,3 0,1 15,9 0,2 0
pure nasi daging
9. 19.00 20 1 potong 57 5,4 3,8 0 0,4 0
jamur ayam
jamur 30 3 potong 8,1 0,7 0,2 1,5 0,3 1,2
tomat 30 1 buah 5,9 0,3 0,1 0,9 0,1 4,6
wortel 30 1 buah 6,3 0,3 0,1 1,1 0,2 1,4
tahu 30 1 potong 22,8 2,4 1,4 0,6 0,2 0
1 Gelas
Air Air 650 0 0 0 0 0,4 0
kecil
Subtotal 172,3 10,4 5,7 20 1,8 7,2
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
Presentase Pemenuhan (%) 21,54% 46,64% 18,75% 19,10% 9,00% 14,40%
1 Gelas
10. 21.00 ASI ASI 62,5 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1 2,3
kecil
Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1 2,3
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
Presentase Pemenuhan (%) 5,40% 3,60% 8,60% 4,10% 0,50% 4,60%
1 Gelas
11. 22 .00 ASI ASI 62,5 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1 2,3
kecil
Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1 2,3
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
Presentase Pemenuhan (%) 5,40% 3,60% 8,60% 4,10% 0,50% 4,60%
Total Menu 725,7 27,96 33,02 92,82 5,3 45,4
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20 50
Presentase Pemenuhan (%) 90,71% 125% 108,62% 89% 26,50% 91%
Kategori Cukup lebih Cukup Cukup Kurang Cukup
4.7 Interaksi Obat dan Makanan
Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan Memiliki efek samping berupa nyeri
antibiotik yang tenggorokan, nyeri perut, mual,
bekerja dengan cara muntah, diare,
menghambat Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
pertumbuhan dengan kalsium dapat menurunkan
bakteri. Dapat penyerapan dan efektivitas antibiotik.
menurunkan suhu
dengan cepat.
Sanmol Merupakan obat -
penurun panas dan
pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar Bahan makanan yang dihindari saat
cairan yang meminum obat bersamaan : pisang,
berlebihan dalam sayuran berdaun hijau, jeruk,
tubuh sehingga pengganti garam.
meringankan beban Bahan makanan ini kaya akan kalium,
kerja jantung dan yang membantu memberikan sinyal
memperlambat listrik ke sel-sel otot-jantung dan sel-
perkembangan gagal sel lainnya. Mengkonsumsi mereka
jantung. dengan obat captopril dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam
tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau
jantung berdebar-yang bisa
mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan Furosemide akan membuat pasien
di dalam tubuh dan buang air kecil lebih sering dan pasien
membuangnya mungkin mengalami dehidrasi dengan
melalui saluran mudah.
kemih. Sementara
itu, manfaat
Lasix/Furosemide
adalah untuk
pengobatan
penderita penyakit
endema
4.9 Monitoring dan Evaluasi
Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Annisa Alifia Yahya

101611233045

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg2
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
 Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
43. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
44. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
45. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
46. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
47. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
48. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian MPASI
pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol
4.6 Perencanaan Menu
No. Waktu Menu Bahan Berat URT Energi P L KH Zn (mg)
(gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
1. 07.00 ASI ASI 62,5 1 Gelas kecil 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1
Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20
Presentase Pemenuhan (%) 5,4% 3,6% 8,6% 4,1% 0,5%
2. 08.00 ASI ASI 62,5 1 Gelas kecil 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1

Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1


Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20
Presentase Pemenuhan (%) 5,4% 3,6% 8,6% 4,1% 0,5
3. 10.00 Puree Kentang 80 2 buah kecil 74,4 1,6 0,1 17,3 0,2
Kentang Mentega 5 1 sdt 31,8 0 3,6 0 0
Sayur
Susu 30 1 cup kecil 10,5 1 0,1 1,5 0,1
Brokoli 20 2 sdm 4,6 0,6 0 0,4 0,1
Jagung 20 2 sdm 21,6 0,7 0,3 5 0,1
Air Air 250 1 gelas kecil 0 0 0 0 0,3
Subtotal 142,9 3,9 4,1 24,2 0,8
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20
Presentase Pemenuhan (%) 17,8% 17,4% 13,4% 23,1% 4%
4. 12.00 ASI ASI 62,5 1 Gelas kecil 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1
Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20
Presentase Pemenuhan (%) 5,4% 3,6% 8,6% 4,1% 0,5
5. 13.00 ASI ASI 62,5 1 Gelas kecil 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1
Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20
Presentase Pemenuhan (%) 5,4% 3,6% 8,6% 4,1% 0,5
6. 15.00 Nasi Tim Beras 20 1 cup kecil 72,2 1,3 0,1 15,9 0,2
Saring Ayam
Air 500 5 gelas sdg 0 0 0 0 0,6

Kangkung 10 1 sdm 1,5 0,2 0 0,2 0

Daging Ayam 20 2 sdm 57 5,4 3,8 0 0,4

Air Air 250 1 gelas kecil 0 0 0 0 0,3

Subtotal 130,7 6,9 3,9 16,1 1,5


Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20
Presentase Pemenuhan (%) 16,3% 30,9% 12,8% 15,3% 7,5%
7. 17.00 ASI ASI 62,5 1 Gelas kecil 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1
Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20
Presentase Pemenuhan (%) 5,4% 3,6% 8,6% 4,1% 0,5
8. 18.00 ASI ASI 62,5 1 Gelas kecil 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1
Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20
Presentase Pemenuhan (%) 5,4% 3,6% 8,6% 4,1% 0,5
9. 19.00 Nasi Tim Beras 20 1 cup kecil 72,2 1,3 0,1 15,9 0,2
Saring
Salmon Air 500 5 gelas sdg 0 0 0 0 0,6

Salmon 20 2 ptg kecil 26,1 3,7 1,3 0 0,2

Jamur 20 2 sdm 5,4 0,4 0,1 1 0,2


Air Air 250 1 gelas kecil 0 0 0 0 0,3

Subtotal 103,7 5,4 1,5 16,9 1,5


Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20
Presentase Pemenuhan (%) 12,9% 24,2% 4,9% 16,1% 7,5%
10. 21.00 ASI ASI 62,5 1 Gelas kecil 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1

Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1


Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20
Presentase Pemenuhan (%) 5,4% 3,6% 8,6% 4,1% 0,5%
11. 22 .00 ASI ASI 62,5 1 Gelas kecil 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1
Subtotal 43,75 0,81 2,62 4,37 0,1
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20
Presentase Pemenuhan (%) 5,4% 3,6% 8,6% 4,1% 0,5%
Total Menu 727,3 22,68 30,4 92,16 3,9
Kebutuhan 800 22,3 30,4 104,7 20
Presentase Pemenuhan (%) 90,9% 101% 100% 88% 19,5%
Kategori Cukup Cukup Cukup Cukup Kurang
4.7 Interaksi Obat dan Makanan
Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan Memiliki efek samping berupa nyeri
antibiotik yang tenggorokan, nyeri perut, mual,
bekerja dengan cara muntah, diare,
menghambat Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
pertumbuhan dengan kalsium dapat menurunkan
bakteri. Dapat penyerapan dan efektivitas antibiotik.
menurunkan suhu
dengan cepat.
Sanmol Merupakan obat -
penurun panas dan
pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar Bahan makanan yang dihindari saat
cairan yang meminum obat bersamaan : pisang,
berlebihan dalam sayuran berdaun hijau, jeruk,
tubuh sehingga pengganti garam.
meringankan beban Bahan makanan ini kaya akan kalium,
kerja jantung dan yang membantu memberikan sinyal
memperlambat listrik ke sel-sel otot-jantung dan sel-
perkembangan gagal sel lainnya. Mengkonsumsi mereka
jantung. dengan obat captopril dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam
tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau
jantung berdebar-yang bisa
mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan Furosemide akan membuat pasien
di dalam tubuh dan buang air kecil lebih sering dan pasien
membuangnya mungkin mengalami dehidrasi dengan
melalui saluran mudah.
kemih. Sementara
itu, manfaat
Lasix/Furosemide
adalah untuk
pengobatan
penderita penyakit
endema
4.9 Monitoring dan Evaluasi
Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Kus Aisya Amira

101611233046

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg2
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
 Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
49. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
50. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
51. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
52. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
53. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
54. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol

4.6 Perencanaan Menu


Komposisi Berat
Nama Menu E P L KH Zinc
Bahan URT Gram
1. Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Pagi Jam : 05.00
ASI 1 gls kcl 62.5 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
Subtotal 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
%Pemenuhan 5.47% 3.63% 8.62% 4.17% 0.5%
2. Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Pagi Jam : 06.30
ASI 1 gls kcl 62.5 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
Subtotal 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
%Pemenuhan 5.47% 3.63% 8.62% 4.17% 0.5%
3. Jenis Makanan : MP-ASI Waktu Makan: Pagi Jam : 08.30
Pure labu labu kuning ½ bh 70 27.3 0.6 0.4 6.2 0.2
kuning jeruk manis 1 sdm 10 4.7 0.1 0 1.2 0
Apel 1 ptg 30 17.7 0.1 0.1 4.6 0
ASI 1 gls kcl 62.5 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
Subtotal 93.5 1.61 3.12 16.4 0.3
%Pemenuhan 11.7% 7.22% 10.3% 15.6% 1.5%
4. Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Siang Jam : 11.30
ASI 1 gls kcl 62.5 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
Subtotal 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
%Pemenuhan 5.47% 3.63% 8.62% 4.17% 0.5%
5. Jenis Makanan : MP-ASI Waktu Makan: Siang Jam : 13.00
Pure kentang Kentang ½ bh 60 55.8 1.2 0.1 13 0.2
Brokoli 1 sdm 10 2.3 0.3 0 0.2 0.1
Wortel 1 sdm 10 2.6 0.1 0 0.5 0.1
telur ayam 3 btr 30 46.5 3.8 3.2 0.3 0.3
ikan gabus 2 sdm 20 16.8 3.6 0.1 0 0.1
Air ½ gls 100 0 0 0 0 0.1
Subtotal 124 9 3.4 14 0.9
%Pemenuhan 15.5% 40.4% 11.2% 13.4% 4.5%
6. Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Sore Jam : 15.00
ASI 1 gls kcl 62.5 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
Subtotal 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
%Pemenuhan 5.47% 3.63% 8.62% 4.17% 0.5%
7. Jenis Makanan : MP-ASI Waktu Makan: Malam Jam : 17.00
Pure pisang pisang ambon 1 bh 50 46 0.5 0.3 11.7 0.1
biscuit sun 1 keping 15 67 1.1 2.1 11 0.1
jeruk manis ½ buah 25 11.8 0.2 0 3 0
ASI 1 gls kcl 62.5 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
Subtotal 169 2.61 5.02 30.1 0.3
%Pemenuhan 21.1% 11.7% 16.5% 28.7% 1.5%
8. Jenis Makanan :Susu Waktu Makan: Malam Jam : 18.30
Susu Formula Susu SGM 5 sendok
ananda 6-12 takar (1 24 116.65 2.5 5 6.8 1
bulan botol)
Air ½ gls 100 0 0 0 0 0.1
Subtotal 117 2.5 5 6.8 1.1
%Pemenuhan 14.6% 11.2% 16.4% 6.49% 5.5%
9. Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Malam Jam : 20.30
ASI 1 gls kcl 62.5 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
Subtotal 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
%Pemenuhan 5.47% 3.63% 8.62% 4.17% 0.5%
10. Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Malam Jam : 21.30
ASI 1 gls kcl 62.5 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
Subtotal 43.75 0.81 2.62 4.37 0.1
%Pemenuhan 5.47% 3.63% 8.62% 4.17% 0.5%
Total 765 20.6 32.3 93.5 3.2
Kebutuhan 800 22.3 30.4 104.7 20
%Pemenuhan 95.6% 92.3% 106% 89.3% 16%
Kecukupan Cukup Cukup Cukup Cukup Kurang

Keterangan :
Konsumsi Zn belum memenuhi kecukupan sehingga akan diberikan tambahan Zinc dengan
bentuk sumplementasi untuk mengintervensi keadaan bayi yang memiliki status TB/U
dibawah -2SD atau stunting

4.7 Interaksi Obat dan Makanan


Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan Memiliki efek samping berupa nyeri
antibiotik yang tenggorokan, nyeri perut, mual,
bekerja dengan cara muntah, diare,
menghambat Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
pertumbuhan dengan kalsium dapat menurunkan
bakteri. Dapat penyerapan dan efektivitas antibiotik.
menurunkan suhu
dengan cepat.
Sanmol Merupakan obat -
penurun panas dan
pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar Bahan makanan yang dihindari saat
cairan yang meminum obat bersamaan : pisang,
berlebihan dalam sayuran berdaun hijau, jeruk,
tubuh sehingga pengganti garam.
meringankan beban Bahan makanan ini kaya akan kalium,
kerja jantung dan yang membantu memberikan sinyal
memperlambat listrik ke sel-sel otot-jantung dan sel-
perkembangan gagal sel lainnya. Mengkonsumsi mereka
jantung. dengan obat captopril dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam
tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau
jantung berdebar-yang bisa
mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan Furosemide akan membuat pasien
di dalam tubuh dan buang air kecil lebih sering dan pasien
membuangnya mungkin mengalami dehidrasi dengan
melalui saluran mudah.
kemih. Sementara
itu, manfaat
Lasix/Furosemide
adalah untuk
pengobatan
penderita penyakit
endema

4.9 Monitoring dan Evaluasi


Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Lusiana Pradana

101611233048

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg2
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
 Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
55. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
56. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
57. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
58. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
59. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
60. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol

4.6 Perencanaan Menu


Energi = 781 kkal KH = 104,7 gr
Protein = 22,2 gr Zinc = 20 mg
Lemak = 30,4 gr Vit C = 50 mg

Untuk zinc ditambah suplemen untuk mengejar pertumbuhan karena Px mengalami


stunting.
Komposisi Berat
Nama Menu E P L KH Zinc Vit C
Bahan URT Gram
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Pagi Jam : 06.00
ASI ASI - 83,3 55,7 1,1 3,5 5,8 3,2
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Pagi Jam : 07.00
ASI ASI - 83,3 55,7 1,1 3,5 5,8 3,2
Jenis Makanan : Makan Waktu Makan: Pagi Jam : 08.00
Nasi tim hati Nasi tim 4 sdm 40 gr 46,8 0,9 0,1 10,3 0,2 0
ayam Hati ayam 15 gr 23,6 3,7 1 0,1 0,6 3,5
Buncis 2 sdm 20 gr 10 0,4 0,1 1,6 0,1 2
Seledri ½ btg kecil 3 gr 0,4 0 0 0,1 0 0,1
Jenis Makanan : Sufor Waktu Makan: Pagi Jam : 10.00
Susu formula Susu Chilmil 2 sdm 20 gr 89 3,2 2,9 12,7 0,5 5,6
Air hangat 60 ml 0 0 0 0 0 0
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Siang Jam : 11.30
ASI ASI - 83,3 55,7 1,1 3,5 5,8 3,2
Jenis Makanan : Makan Waktu Makan: Siang Jam : 12.30
Nasi tim hati Nasi tim 3 sdm 30 gr 35,1 0,7 0,1 7,7 0,1 0
ayam Ikan bawal 20 gr 16,8 3,6 0,1 0 0,1 0,2
Bayam segar 2,5 sdm 25 gr 9,3 0,9 0,1 1,8 0,1 8,3
Pisang 2 sdm 20 gr 23,2 0,2 0 6,2 0 2,2
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Siang Jam : 14.30
ASI ASI - 83,3 55,7 1,1 3,5 5,8 3,2
Jenis Makanan : Sufor Waktu Makan: Pagi Jam : 15.30
Susu formula Susu Chilmil 2 sdm 20 gr 89 3,2 2,9 12,7 0,5 5,6
Air hangat 60 ml 0 0 0 0 0 0
Jenis Makanan : Makan Waktu Makan: Sore Jam : 17.00
Nasi tim tahu Nasi tim 4 sdm 40 gr 46,8 0,9 0,1 10,3 0,2 0
Tahu ½ ptg 20 gr 15,2 1,6 1 0,4 0,2 0
Wortel 3 sdm 30 gr 7,7 0,3 0,1 1,4 0,2 2,1
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: malam Jam : 18.30
ASI ASI - 83,3 55,7 1,1 3,5 5,8 3,2
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: malam Jam : 20.00
ASI ASI - 83,3 55,7 1,1 3,5 5,8 3,2
Total 755,4 23,2 29,1 100,4 2,8 48,5
Kebutuhan 781 22,3 30,4 104,7 20 50
%Pemenuhan 96,6% 103,5% 95,7% 96% 14% 97%
Kategoru Cukup Cukup Cukup Cukup Kurang Cukup

4.7 Interaksi Obat dan Makanan


Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan Memiliki efek samping berupa nyeri
antibiotik yang tenggorokan, nyeri perut, mual,
bekerja dengan cara muntah, diare,
menghambat Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
pertumbuhan dengan kalsium dapat menurunkan
bakteri. Dapat penyerapan dan efektivitas antibiotik.
menurunkan suhu
dengan cepat.
Sanmol Merupakan obat -
penurun panas dan
pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar Bahan makanan yang dihindari saat
cairan yang meminum obat bersamaan : pisang,
berlebihan dalam sayuran berdaun hijau, jeruk,
tubuh sehingga pengganti garam.
Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
meringankan beban Bahan makanan ini kaya akan kalium,
kerja jantung dan yang membantu memberikan sinyal
memperlambat listrik ke sel-sel otot-jantung dan sel-
perkembangan gagal sel lainnya. Mengkonsumsi mereka
jantung. dengan obat captopril dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam
tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau
jantung berdebar-yang bisa
mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan Furosemide akan membuat pasien
di dalam tubuh dan buang air kecil lebih sering dan pasien
membuangnya mungkin mengalami dehidrasi dengan
melalui saluran mudah.
kemih. Sementara
itu, manfaat
Lasix/Furosemide
adalah untuk
pengobatan
penderita penyakit
endema

4.9 Monitoring dan Evaluasi

Parameter Waktu Metode Target Pencapaian


Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Aghnaita Firda P

101611233052

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg2
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
 Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
61. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
62. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
63. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
64. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
65. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
66. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol
4.6 Perencanaan Menu
Pembagian kebutuhan nutrisi
Kategori Persentase (%) Energi P L Kh Zinc
1 hari 100 800 22.3 30.4 104.7 20
Susu formula29.16 233.3 5 10 13.6 2
ASI 43.03 344.2 5.7 20.2 35 0.7
MPASI 27.81 222.5 11.6 0.2 56.1 17.3
MPASI Pagi 30 dari MPASI 66.75 3.48 0.06 16.83 5.19
8.3 dari kebutuhan 1 hari
MPASI Siang 35 dari MPASI 77.875 4.06 0.07 19.635 6.055
9.73 dari kebutuhan 1 hari
MPASI Malam 35 dari MPASI 77.875 4.06 0.07 19.635 6.055
9.73 dari kebutuhan 1 hari

Pembagian Menu

Berat
Nama Menu Komposisi Bahan E P L KH Zn
Urt Gram
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: sesuai kebutuhan bayi Jam : 01.00 ; 03.00 ; 04.30 ; 06.00 ; 09.30 ; 11.00 ; 16.30 ; 23.00

ASI ASI 8 x menyusui 500 344.2 5.7 20.2 35 0.7

Subtotal 344.2 5.7 20.2 35 0.7


%Pemenuhan Subtotal 43.03 25.56 66.45 33.43 3.50
Pengosongan lambung 53 menit
Jenis Makanan : Susu formula Waktu Makan: siang dan malam Jam : 14.00 dan 20.30
Susu formula susu sgm ananda 6-12 233.3 5 10 13.6 2
10 sd takar 48
bulan
Air 2 botol 300 0 0 0 0 0
Subtotal 348 233.3 5 10 13.6 2
%Pemenuhan Subtotal 29.16 22.42 32.89 12.99 10.00
Pengosongan lambung 147 menit atau 2 jam 27 menit
Jenis Makanan : MPASI Waktu Makan: Pagi Jam : 07.00
tepung kentang 1.5 sdm 15 57.1 0 0 13.7 0
hati ayam 1 sdm 10 15.7 2.4 0.6 0.1 0.4
bayam segar 0.5 ikat 20 7.4 0.7 0 1.5 0.1
MPASI
Strawberry 1 buah 15 4.8 0.1 0.1 0.8 0
Air 1/3 gelas 75 0 0 0 0 0
belimbing
Subtotal 135 85 3.2 0.7 16.1 0.5
%Pemenuhan Subtotal 10.63 14.35 2.30 15.38 2.50
Pengosongan lambung 134 menit atau 2 jam 14 menit
Jenis Makanan : MPASI Waktu Makan: Siang Jam : 12.00
tepung kentang 1.5 sdm 15 57.1 0 0 13.7 0
ikan bawal 2 sdm 20 16.8 3.6 0.1 0 0.1
hati sapi 1 sdm 10 16.1 2.4 0.5 0.3 0.6
MPASI
Wortel 1 sdm 10 2.6 0.1 0 0.5 0.1
Air 1/3 gelas 75 0 0 0 0 0
belimbing
Subtotal 130 92.6 6.1 0.6 14.5 0.8
%Pemenuhan Subtotal 11.58 27.35 1.97 13.85 4.00
Pengosongan lambung 110 menit atau 1 jam 50 menit
Jenis Makanan : MPASI Waktu Makan: Malam Jam : 18.00
singkong putih 3 sdm 30 39.3 0.3 0.1 9.6 0.1
ikan gabus segar 2 sdm 20 16.8 3.6 0.1 0 0.1
MPASI
rumput laut 1 sdm 10 3.7 0.6 0 0.2 0.1
buah pisang susu 2 sdm 20 18.4 0.2 0.1 4.7 0
Air 1/3 gelas 75 0 0 0 0 0
belimbing
Subtotal 155 78.2 4.7 0.3 14.5 0.3
%Pemenuhan Subtotal 9.78 21.08 0.99 13.85 1.50
Pengosongan lambung 131 menit atau 2 jam 11 menit
Total 833.3 24.7 31.8 93.7 4.3
Kebutuhan 800 22.3 30.4 104.7 20
%Pemenuhan 104.16 110.76 104.61 89.49 21.50

Keterangan :
- Asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat telah memenuhi kebutuhan px dalam 1 hari.
- Untuk kondisi normal, asupan Zn sudah melebihi dari kebutuhan bayi seusia px (kebutuhan Zn berdasarkan AKG = 3 mg). Karena
kondisi px yang memerlukan tinggi asupan Zn, maka kebutuhan Zn tidak bisa dipenuhi dari makanan dan harus dilakukan suplementasi
sebanyak 15.7 mg.
- Susu formula yang awalnya bebelac diganti dengan SGM Ananda 6-12 bulan karena kandungan Zn pada susu SGM jauh lebih tinggi dari
susu bebelac. Dari segi harga, susu SGM juga lebih murah sehingga tidak akan memberatkan orang tua px.
- Waktu makan px disesuaikan dengan waktu yang dibutuhkan untuk pengosong lambung px.
- Jumlah makanan yang diberikan telah diatur seuai kapasitas lambung px.
4.7 Interaksi Obat dan Makanan
Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan Memiliki efek samping berupa nyeri
antibiotik yang tenggorokan, nyeri perut, mual,
bekerja dengan cara muntah, diare,
menghambat Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
pertumbuhan dengan kalsium dapat menurunkan
bakteri. Dapat penyerapan dan efektivitas antibiotik.
menurunkan suhu
dengan cepat.
Sanmol Merupakan obat -
penurun panas dan
pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar Bahan makanan yang dihindari saat
cairan yang meminum obat bersamaan : pisang,
berlebihan dalam sayuran berdaun hijau, jeruk,
tubuh sehingga pengganti garam.
meringankan beban Bahan makanan ini kaya akan kalium,
kerja jantung dan yang membantu memberikan sinyal
memperlambat listrik ke sel-sel otot-jantung dan sel-
perkembangan gagal sel lainnya. Mengkonsumsi mereka
jantung. dengan obat captopril dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam
tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau
jantung berdebar-yang bisa
mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan Furosemide akan membuat pasien
di dalam tubuh dan buang air kecil lebih sering dan pasien
membuangnya mungkin mengalami dehidrasi dengan
melalui saluran mudah.
kemih. Sementara
itu, manfaat
Lasix/Furosemide
adalah untuk
pengobatan
penderita penyakit
endema
4.9 Monitoring dan Evaluasi
Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Rafi’ Kunti Imamaturrodiyah

101611233054

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg2
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
 Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
67. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
68. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
69. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
70. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
71. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
72. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol
4.6 Perencanaan Menu
Nama Komposisi Bahan Berat E P L KH Vit.C Zinc
Menu Urt Gram
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Pagi Jam : 06.00
ASI ASI - 62.5 ml 41.8 0.8 2.6 4.4 2.4 -
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: Pagi Jam : 08.00
ASI ASI - 62.5 ml 41.8 0.8 2.6 4.4 2.4 -
Jenis Makanan : Makan Waktu Makan: pagi Jam : 10.00
Pure Buah pisang 1 buah 50 46 0.5 0.3 11.7 4.5 0.1
Pisang Alpukat 1 sdm 15 32.6 0.3 3.5 0.1 2 0.1
alpukat ASI - 62.5 ml 41.8 0.8 2.6 4.4 2.4 -
Jenis Makanan : Susu Formula Waktu Makan: siang Jam : 12.00
Susu Susu Morinaga Chil 3 sdm 30 133.5 4.8 4.35 19.05 8.4 0.75
Formula mil
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: siang Jam : 14.00
ASI ASI - 62.5 ml 41.8 0.8 2.6 4.4 2.4 -
Jenis Makanan : makan Waktu Makan: sore Jam : 15.00
bubur tim Beras 2 sdm 20 72.2 1.3 0.1 15.9 0 0.2
saring hati Hati sapi 1 buah 10 16.1 2.4 0.5 0.3 1.5 0.6
sapi dan brokoli 1 sdm 15 23.5 0.5 0 0.3 9.2 0.1
brokoli
Jenis Makanan : Susu Formula Waktu Makan: sore Jam : 16.00
ASI ASI - 62.5 ml 41.8 0.8 2.6 4.4 2.4 -
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: sore Jam : 17.00
ASI ASI - 62.5 ml 41.8 0.8 2.6 4.4 2.4 -
Jenis Makanan : makan Waktu Makan: malam Jam : 19.00
Bubur tim Beras 2 sdm 20 72.2 1.3 0.1 15.9 0 0.2
saring wortel ½ sayur 30 7.7 0.3 0.1 1.4 2.1 0.2
wortel kentang 1 sdm 10 9.3 0.2 0 2.3 1.3 0
kentang ASI - 62.5 ml 41.8 0.8 2.6 4.4 2.4 -
Jenis Makanan : Susu Formula Waktu Makan: malam Jam : 20.00
Susu Susu Morinaga Chil 3 sdm 30 133.5 4.8 4.35 19.05 8.4 0.75
Formula mil
Jenis Makanan : ASI Waktu Makan: malam Jam : 21.00
ASI ASI - 62.5 ml 41.8 0.8 2.6 4.4 2.4 -
Diberikan suplementasi zinc untuk anak usia 6 bulan hingga 5 tahun diberikan 20 mg per hari atau sekitar 1 sendok teh
Total 861.2 23 34.3 120.9 56.3 23
Kebutuhan 800 22.3 30.4 104.7 50 20
%Pemenuhan 107.6% 103 % 112 % 115.5% 112.6 % 115 %
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
4.7 Interaksi Obat dan Makanan
Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan Memiliki efek samping berupa nyeri
antibiotik yang tenggorokan, nyeri perut, mual,
bekerja dengan cara muntah, diare,
menghambat Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
pertumbuhan dengan kalsium dapat menurunkan
bakteri. Dapat penyerapan dan efektivitas antibiotik.
menurunkan suhu
dengan cepat.
Sanmol Merupakan obat -
penurun panas dan
pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar Bahan makanan yang dihindari saat
cairan yang meminum obat bersamaan : pisang,
berlebihan dalam sayuran berdaun hijau, jeruk,
tubuh sehingga pengganti garam.
meringankan beban Bahan makanan ini kaya akan kalium,
kerja jantung dan yang membantu memberikan sinyal
memperlambat listrik ke sel-sel otot-jantung dan sel-
perkembangan gagal sel lainnya. Mengkonsumsi mereka
jantung. dengan obat captopril dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam
tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau
jantung berdebar-yang bisa
mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan Furosemide akan membuat pasien
di dalam tubuh dan buang air kecil lebih sering dan pasien
membuangnya mungkin mengalami dehidrasi dengan
melalui saluran mudah.
kemih. Sementara
itu, manfaat
Lasix/Furosemide
adalah untuk
pengobatan
penderita penyakit
endema
4.9 Monitoring dan Evaluasi
Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Belinda Widya R.

101611233058

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg2
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
 Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
73. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
74. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
75. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
76. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
77. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
78. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol

4.6 Perencanaan Menu


Nama Komposisi Berat E P L KH
Menu Bahan
Urt Gram
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 06.00
Susu Susu bebelac 2sdm 20 100 2,2 4,9 12,2
Bebelac 1 gelas
Air hangat kecil 60 0 0 0 0
Nama Komposisi Berat E P L KH
Menu Bahan Urt Gram
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 10.00
Susu Susu bebelac 2sdm 20 100 2,2 4,9 12,2
Bebelac 1 gelas
Air hangat kecil 60 0 0 0 0
Nama Komposisi Berat E P L KH
Menu Bahan Urt Gram
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 14.00
Susu Susu bebelac 2sdm 20 100 2,2 4,9 12,2
Bebelac 1 gelas
Air hangat kecil 60 0 0 0 0
Nama Komposisi Berat E P L KH
Menu Bahan Urt Gram
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 18.00
Susu Susu bebelac 2sdm 20 100 2,2 4,9 12,2
Bebelac 1 gelas
Air hangat kecil 60 0 0 0 0
Nama Komposisi Berat E P L KH
Menu Bahan Urt Gram
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 22.00
Susu Susu bebelac 2sdm 20 100 2,2 4,9 12,2
Bebelac 1 gelas
Air hangat kecil 60 0 0 0 0
Nama Komposisi Berat E P L KH
Menu Bahan Urt Gram
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 01.00
Susu Susu bebelac 2sdm 20 100 2,2 4,9 12,2
Bebelac 1 gelas
Air hangat kecil 60 0 0 0 0
Nama Komposisi Berat E P L KH
Menu Bahan Urt Gram
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 04.00
Susu Susu bebelac 2sdm 20 100 2,2 4,9 12,2
Bebelac 1 gelas
Air hangat kecil 60 0 0 0 0
Nama Komposisi Berat E P L KH
Menu Bahan Urt Gram
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 05.00
Susu Susu bebelac 2sdm 20 100 2,2 4,9 12,2
Bebelac 1 gelas
Air hangat kecil 60 0 0 0 0
Subtotal 800 17,3 39,2 97,3
Total 1943,51 68,65 83,44 234,81
%Pemenuhan 130,666 92,6666
100 78,63636 7 7

4.7 Interaksi Obat dan Makanan


Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan antibiotik yang Memiliki efek samping berupa nyeri
bekerja dengan cara tenggorokan, nyeri perut, mual,
menghambat pertumbuhan muntah, diare,
bakteri. Dapat menurunkan Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
suhu dengan cepat. dengan kalsium dapat menurunkan
penyerapan dan efektivitas antibiotik.
Sanmol Merupakan obat penurun -
panas dan pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar cairan Bahan makanan yang dihindari saat
Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
yang berlebihan dalam meminum obat bersamaan : pisang,
tubuh sehingga sayuran berdaun hijau, jeruk,
meringankan beban kerja pengganti garam.
jantung dan memperlambat Bahan makanan ini kaya akan
perkembangan gagal kalium, yang membantu memberikan
jantung. sinyal listrik ke sel-sel otot-jantung
dan sel-sel lainnya. Mengkonsumsi
mereka dengan obat captopril dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam
tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau
jantung berdebar-yang bisa
mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan di Furosemide akan membuat pasien
dalam tubuh dan buang air kecil lebih sering dan
membuangnya melalui pasien mungkin mengalami dehidrasi
saluran kemih. Sementara dengan mudah.
itu, manfaat
Lasix/Furosemide adalah
untuk pengobatan penderita
penyakit endema

4.9 Monitoring dan Evaluasi


Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
TUGAS DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
“NCP - DECOMP CORDIS”

Oleh :

Aprilia Durotun Nasikhah

101611233060

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB IV
NUTRITION CARE PROCESS
4.1 Identitas Pasien
Nama : An. RFS No RM : -
Umur : 9 bulan Ruang : -
Sex : perempuan Tgl Kasus : -
Pekerjaan :-
Pendidikan : - Alamat : -
Agama :- Diagnosis medis : Decomp Cordis,
penyakit jantung
bawaan asianotik
4.2 Assesment
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Food History
FH-1.1.1 Hasil recall sebesar 772,7 Kebutuhan Energi = 781 Cukup
Total Energi kkal (98,9%) kkal
FH-1.2.3.1 Hasil recall konsumsi Konsumsi energi dari Kurang
Asupan ASI ASI sebanyak 3x @50cc
ASI (9-11 bulan) rata-
sebesar 97,5 kkal
(25,7%) rata sebesar 379 kkal
FH-1.2.3.2 Hasil recall konsumsi
Asupan formula bayi susu formula bebelac - -
sebanyak 3x @20gr
sebesar 300 kkal
Asupan makronutrien
FH-1.5.1.1 Hasil recall sebesar 31,9 Kebutuhan lemak = 30,3 Cukup
Total Lemak gr (105 %) gr

FH-1.5.2.1 Hasil recall sebesar 21,6 Kebutuhan protein = Cukup


Total Protein gr (96,8 %) 22,3 gr

FH-1.5.3.1 Hasil recall sebesar 109,9 Kebutuhan karbohidrat = Cukup


Total Karbohidrat gr (104,9 %) 104,7 gr
Asupan mikronutrient

FH-1.6.1.2 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG= 50mg Kurang


Asupan Vitamin C sebesar 39,2 mg (78% Kebutuhan untuk infeksi
dari AKG) = 100 mg

FH-1.6.2.8 Hasil estimasi recall Kebutuhan AKG = 3 mg Kurang


Asupan Zinc sebesar 1,3 mg (43% dari Kebutuhan untuk infeksi
AKG) = 20 mg
FH-3.1 Ceftriaxon - -
Penggunaan obat Lasix - -
Captopril - -
Sanmol - -
Kesimpulan Domain Food History: Asupan jenis zat gizi makro cukup, asupan untuk ASI
kurang dari kebutuhan. Asupan zat gizi mikro (Vitamin C dan Zinc) kurang dari kebutuhan.

Antropometri
AD- 1.1 AD-1.1.1 PB BB/U = status gizi
Panjang badan 62 cm
Body Composition normal dibawah -1
AD-1.1.2 BB sampai 0 Status gizi
Berat badan 6,2 kg
“underweight dan
(odeme)
Berat badan aktual 5,58 TB/U = status gizi stunting”
kg
normal dibawah -1
AD-1.1.4 Perubahan BB sampai diatas +2
BB mengalami
(WHO-ANTRO, 2011)
penurunan 2 kg dari 3
bulan yang lalu

AD-1.1.5 BMI
BB/U (Z-Score -3,25)
TB/U (Z-score -3,08)
Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien RFS memiliki status gizi underweight
berdasarkan indeks BB/U dan stunting berdasarkan indeks TB/U.
Biokim
Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standart Kesimpulan
BD-1.10.1 - Hb 15.9 g/dL 11 - 13 g/dL Tinggi
BD-1.10.3 - MCV 83.8 fL 87 ± 7 fL Normal
BD-1.10.2 - HCT 48.6 % 33-38% Tinggi
MCHC 32.6 g/dL 34 ± 2 g/dL Normal
MCH 27.3 pg 29 ± 2 pg Normal
Leukosit 8.2 ribu/mm2 5700-18000 sel/mm2 Normal
Trombosit 302 ribu/mm3 105.000-450.000 sel/mm3 Normal
Kesimpulan Domain Biokimia: kadar hb dan hct tinggi pada pasien
Fisik/Klinis
PD-1.1.3 - Decomp Cordis - -
Cardiovaskuler Penyakit jantung bawaan - -
pulmonary asianotik
PD-1.1.5 - Muntah - -
Digestive system
Nadi : 116x/menit 60-110x/menit Cepat
PD-1.1.9 -
Vital signs Nafas : 42x/menit 24-46x/menit Normal
Suhu: 36,8°C 36,1-37,7°C Normal
TGA (transposition of the
- -
great arteries)
PDA (patent ductus
- -
arteriosus)
AVD single (atrium-
- -
ventrikular septal defect)
PS berat - -
Kesimpulan Domain Fisik/Klinis: Pasien menderita penyakit jantung bawaan asianotik

Client History
Kode Hasil Assesment Kesimpulan
CH-1.1 CH-1.1.1 - Usia = 9 bulan
Personal Data CH-1.1.2 - Jenis Kelamin= Perempuan

CH-2.1.1 - Cardiovaskular = penyakit jantung bawaan


CH-2.1
asianotik
Riwayat Kesehatan CH-2.1.10 - Psychological = nafsu makan sebelum
sakit baik dan pasien belum dapat mengunyah
CH-2.1.12 - Pneumonia pada bulan Februari 2013

CH-3.1 CH-3.1.4 - Social and medical support= Usia 0-8


Riwayat Sosial bulan diberikan ASI saja, usia 9 bulan diberikan
MPASI
Kesimpulan Domain Client History: RFS memiliki penyakit jantung bawaan asianotik dan
mengalami pneumonia pada bulan Februari lalu sehingga memperparah kesehatannya.

4.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zinc (P) berkaitan dengan kondisi stunting (E)
ditandai dengan TB/U dibawah -3SD
NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diinginkan (P) berkaitan dengan terjadinya
malabsorbsi akibat adanya riwayat penyakit jantung bawaan (E) di tandai
dengan penurunan BB sebesar 2 kg selama 3 bulan (S)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P) berkaitan dengan
kurangnya informasi (E) ditandai dengan keterlambatan pemberian MPASI
(S)

4.4 Intervensi
ND -1 Meal and Snack
Tujuan:
Jangka pendek:
 Meningkatkan asupan Zink.
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi.
Jangka panjang :
 Peningkatan berat badan dan panjang badan secara bertahap hingga status gizi normal.
Prinsip Diet:
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Makanan Saring
Cara pemberian : 3 kali makanan utama, ASI
Syarat Diet
 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar sebesar 140 kkal/kgBB (800 kkal)1
 Protein tinggi 4 gr/kgBB/hari sebesar 22,3 gr (11% kalori total) diperlukan untuk
pembentukan otot jantung1
 Lemak 35% dr kalori total, jenis lemak yg diberikan MCT agar dapat langsung
diserap usus.1
 Karbohidrat sebesar 104,7 gr (54% kalori total dari hasil pengurangan energi dengan
kebutuhan protein dan lemak)1
 Pemberian zink sebesar 20 mg2
 ASI diberikan sebanyak 150 ml/kg BB (837 ml) berdasarkan anjuran pemberian ASI
pada anak sakit PJB dan pemberian dilakukan 8 kali/hari atau saat anak rewel3 dengan
pertimbangan kapasitas lambung bayi usia 9 bulan yaitu sebesar 285 ml4
 Penambahan susu formula 2x5 sendok takar (standar pengenceran 30 ml air
hangat/sendok takar) untuk mengatasi produksi ASI ibu yang kurang (ibu mampu
memproduksi 500 ml ASI Perah dalam sehari saat melakukan exclusive pumping 5 –
6 kali)5
Perhitungan Kebutuhan
Mengunakan rumus (penuntun diet anak dalam pemberian nutrisi pada anak dengan PJB, FK
UI 2014)1
Kebutuhan energi total =140 kkal/kg BB aktual
= 140 x 5,58
= 781,2 kkal ≈ 800 kkal
Energi dari ASI5,6 = 150 ml/kg BB x 5,58 kg x 0,65 kkal/ml = 544 kkal
Perkiraan produksi ASI Ibu = 500 ml ( energi = 325 kkal)
Tambahan energi dari susu formula = 23 kkal/sendok takar x 10 sendok takar = 230 kkal

Kebutuhan Energi dari MPASI = 800 – 325 – 230 = 245 kkal

Kebutuhan protein = 4 g/kg BB


= 4 x 5,58
= 22,3 gr (11%)

Kebutuhan lemak total = (35% x total kebutuhan energi)/9


= (35% x 781,2)/9
= 30,4 gram
Kebutuhan
karbohidrat = kebutuhan energi – kebutuhan protein (kkal) – kebutuhan lemak (kkal)
4
= 781,2 – (89,2) – (273,4)
4
= 104,7 gram (54%)
79. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tatalaksana diet pada berbagai
penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB, Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
80. Suryati, E. dkk. 2014. Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri
ke Kanan. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4, Desember 2014.
81. Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit (Dukungan terhadap Pemberian ASI).
Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
82. Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2017. Penuntun Diet Anak. Jakarta.
FK UI.
83. Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital heart disease. Breastfeeding
Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
84. Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi
Jenis Diet: Tinggi Kalori Tinggi Oral 3x makanan utama, ASI + susu
formula
Protein (TKTP)
Bentuk Makanan: Makanan
Saring
E – Nutritional Education
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan pemberian MPASI
Materi:
Pertemuan 1:
 Penjelasan materi tentang MPASI secara umum, serta kelebihan pemberian
MPASI pada usia mulai dari 6 bulan
 Mendiskusikan kondisi kesehatan dan gizi klien
Pertemuan 2 :
 Edukasi mengenai pemilihan bahan makanan MPASI
 Edukasi mengenai frekuensi pemberian MPASI
Media: Buku foto makanan, food model, leaflet

Sasaran: Orang tua klien

Metode : diskusi dan tanya jawab


Durasi : 60 menit
Frekuensi : 2 kali dalam sebulan

4.5 Pangan Fungsional


Sumber Bahan Makanan Zat Bioaktif Kegunaan
Jeruk, jambu, kembang kol, Mekanisme pertahanan tubuh
Antioksidan (Vitamin C)
selada terhadap penyakit
Apel, pear, jeruk Asam kafeat, asam ferulat
Strawberry, anggur, kacang
Proantosianidin Menjaga kesehatan jantung
tanah
Strawberry, anggur, coklat Flavonol

4.6 Perencanaan Menu


Berat
Menu Waktu E P L KH Zn
Urt Gram
05.00
07.30
09.30
13.00
ASI 75 75 ml 48,75 0,9 2,85 5,25 0,2
15.00
17.00
18.00
19.00
Subtotal 390 7,2 22,8 42 1,6
%Pemenuhan Subtotal 48,75 32,72727 76 40 8
Nama Berat
Komposisi Bahan E P L KH Zn
Menu Urt Gram
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 06.30
nasi putih 5 sdm 50 65 1,2 0,1 14,3 0,2
bayam ¼ ikt 5 1,9 0,2 0 0,4 0
MP-ASI hati ayam 1 sdm 10 15,7 2,4 0,6 0,1 0,4
wortel 3 sdm 30 7,7 0,3 0,1 1,4 0,2
air mineral 1/5 gls 50 0 0 0 0 0
Subtotal 90,3 4,1 0,8 16,2 0,8
%Pemenuhan Subtotal 22,02 27,7 11,1 25,71 4,35
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 10.30
Suplemen Zinc 1 sdt 5 0 0 0 0 20
Subtotal 0 0 0 0 20
%Pemenuhan Subtotal 0 0 0 0 100
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 11.30
kentang 5 sdm 50 46,5 1 0,1 10,8 0,2
jagung kuning 3 sdm 30 32,4 1 0,4 7,5 0,2
MP-ASI telur ayam ½ btr 30 46,5 3,8 3,2 0,3 0,3
labu siam 3 sdm 30 6 0,3 0,1 1,3 0,1
air mineral 1/5 gls 50 0 0 0 0 0
Subtotal 131,4 6,1 3,8 19,9 0,8
%Pemenuhan Subtotal 32,05 41,22 52,78 31,6 4,35
Jenis Makanan : (Makan/Snack) Waktu Makan: (Pagi/Siang/Malam) Jam : 18.00
jagung kuning 5 sdm 50 54 1,6 0,6 12,6 0,3
tepung maizena 1 sdm 10 38,1 0 0 9,1 0
MP-ASI susu segar 1/5 gls 50 33 1,6 2 2,4 0,2
gula pasir Sckpnya 3 11,6 0 0 3 0
air mineral ½ dls 100 0 0 0 0 0
Subtotal 136,7 3,2 2,6 27,1 0,5
%Pemenuhan Subtotal 33,34 21,62 36,11 43,02 2,72
Total 358,4 13,4 7,2 63,2 22,1
Kebutuhan 800 14,8 7,2 63 20
%Pemenuhan 87,41 90,54 100 100,32 110,5

Keterangan : Suplemen Zinc diberikan untuk memenuhi kebutuhan mineral Zn pada balita
stunting (20 mg).

4.7 Interaksi Obat dan Makanan


Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
Ceftriaxone Merupakan antibiotik Memiliki efek samping berupa nyeri
yang bekerja dengan cara tenggorokan, nyeri perut, mual,
menghambat muntah, diare,
pertumbuhan bakteri. Mengonsumsi ceftriaxone bersamaan
Dapat menurunkan suhu dengan kalsium dapat menurunkan
dengan cepat. penyerapan dan efektivitas antibiotik.
Sanmol Merupakan obat penurun -
panas dan pereda nyeri
Captopril Mengurangi kadar cairan Bahan makanan yang dihindari saat
yang berlebihan dalam meminum obat bersamaan : pisang,
tubuh sehingga sayuran berdaun hijau, jeruk,
meringankan beban kerja pengganti garam.
jantung dan Bahan makanan ini kaya akan kalium,
memperlambat yang membantu memberikan sinyal
Nama Obat Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan
perkembangan gagal listrik ke sel-sel otot-jantung dan sel-
jantung. sel lainnya. Mengkonsumsi mereka
dengan obat captopril dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam
tubuh Anda dan dapat menyebabkan
detak jantung yang tidak teratur atau
jantung berdebar-yang bisa
mematikan.
captopril dapat dikonsumsi 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Lasix - mengurangi cairan di Furosemide akan membuat pasien
dalam tubuh dan buang air kecil lebih sering dan pasien
membuangnya melalui mungkin mengalami dehidrasi dengan
saluran kemih. Sementara mudah.
itu, manfaat
Lasix/Furosemide adalah
untuk pengobatan
penderita penyakit
endema

4.9 Monitoring dan Evaluasi

Parameter Waktu Metode Target Pencapaian


Antropometri
1 minggu Pengukuran Status gizi menjadi normal dengan
BB/U dan TB/U
sekali antropometri adanya peningkatan BB dan TB.
Food History
Mempertahankan asupan sesuai
dengan kebutuhan :
Asupan Zat gizi Food Recall Energi = 868 kkal
Energi, Protein, (ASI) dan Protein = 24,8 gr
Per hari Lemak = 33,8 gr
Karbohidrat, Lemak, Comstock
Karbohidrat = 117,2 gr
vitamin C dan zinc (MPASI) ASI = 900 cc
Meningkatkan kebutuhan:
Zinc = 20 mg
Pengetahuan
Setelah sesi Checking Orang tua An. RFS dapat menjawab
Edukasi
edukasi questions pertanyaan minimal 80%.
DAFTAR PUSTAKA
Asosiasi Dietesien Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia.
Tatalaksana diet pada berbagai penyakit. Dalam: Nasar SS, Djoko S, Hartati SB,
Budiwiarti YE, penyunting. Penuntun diet anak. Edisi ketiga. Jakarta; Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. h.87-218
Benzecry SG, Leite HP, Oliveira FC, Santana e Meneses JF, Carvalho WB, Silva CM. 2008.
Interdisciplinary approach improves nutritional status of children with heart diseases.
j.nut.
Brown,et.al. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, 4th edition. Cengage Learning.
Brosur Diet Penyakit Jantung Kemenkes Republik Indonesia tahun 2012
Cahyono A, Rachman MA. 2007. The cause of mortality among congenital heart disease
patients in pediatric ward, soetomo general hospital (2004-2006). J Kardiol Ind;
28:279-84
Clarke E, Kumar MR. 2005. Evaluation of suspected congenital heart disease in the neonatal
period. J.Cupe.
Dahlan Z. 2009. Pneumonia, dalam Sudoyo AW, dkk (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas
Indonesia.
Dolk H, Loane M, Garne E. 2011. Congenital heart defects in Europe: prevalence and
perinatal mortality, 2000 to 2005. Circ J. 123:841-49.
Garcia, M., Mulvagh, S. L., Merz, C. N. B., Buring, J. E., & Manson, J. E. (2016).
Cardiovascular Disease in Women: Clinical Perspectives. Circulation Research, 118(8),
1273–1293.
Hardinsyah dan I Dewa Nyoman. 2017. ILMU GIZI: Teori dan Aplikasi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC:Jakarta.
Hospital Care for Childre. 2016. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit
(Dukungan terhadap Pemberian ASI). Diakses dari http://www.ichrc.org/1011-
dukungan-terhadap-pemberian-asi pada tanggal 30 Maret pukul 20.00 WIB.
Kohr LM, Braudis NJ. Growth and nutrition. Dalam: Anderson RH, Baker EJ, Penny D,
Redington AN, Rigby ML, Wernovsky G, penyunting. Pediatric cardiology. Edisi
ke-3. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2010
Mardiati M, et all.2016. Pemberian Nutrisi pada Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan.
Universitas Malikussaleh. Aceh
Mulyadi M. Djer, Bambang Madiyono.2000.Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan. Sari
Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000: 155 – 162
Rosenthal A. Nutritional considerations in the prognosis and treatment of children with
congenital heart disease. Dalam: Suskin RM, Suskind L, penyunting. Textbook of
pediatric nutrition. Edisi ke-2. New York: Raven Press; 1993. h.383-91
Sastroasmoro S, Madiyono B. Epidemiologi dan etiologi penyakit jantung bawaan. Dalam:
Sastroasmoro S, Madiyono B, penyunting. Buku ajar kardiologi anak. Binarupa
aksara; 1994. h.165-7.
Saputra, Hendri. 2010. Penyakit Jantung Bawaan. Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah
Kuala. Aceh.
Steltzer M. Heart disease. Dalam: Koletzko B, penyunting. Pediatric nutrition in practice.
Basel: Karger; 2008.h.229-33
Suryati. 2014. Pengaruh Suplementasi SengTerhadap Kejadian Pneumonia pada Penyakit
Jantung Bawaan Pirau Kiri ke Kanan. Jurnal Sari Pediatri , Vol. 16, No. 4, Desember
2014
Torowicz, et.al. 2015. Human milk and breastfeeding outcomes in infants with congenital
heart disease. Breastfeeding Medicine VOL. 10, NO. 1. Diakses dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
Wilkinson JL. (2002). Initial management and referral for surgical intervention of neonates
with critical congenital heartd disease. Indones J Pediatri Cardiol
Yulia. 2015. Makanan Fungsional. [online] http://foodtech.binus.ac.id/2015/01/13/makanan-
fungsional/. Diakses pada 3 April 2019.
Zhao M, Vaartjes I, Graham I, et al Sex differences in risk factor management of coronary
heart disease across three regions Heart 2017;103:1587-1594.

Anda mungkin juga menyukai