0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
96 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang aspek gizi yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular, termasuk faktor risiko seperti gaya hidup tidak sehat, stress, hipertensi, dan diabetes. Dokumen tersebut juga menjelaskan penatalaksanaan gizi yang direkomendasikan untuk mencegah dan mengobati penyakit tersebut, seperti mengurangi asupan lemak jenuh, meningkatkan serat, dan menjaga berat badan ideal.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek gizi yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular, termasuk faktor risiko seperti gaya hidup tidak sehat, stress, hipertensi, dan diabetes. Dokumen tersebut juga menjelaskan penatalaksanaan gizi yang direkomendasikan untuk mencegah dan mengobati penyakit tersebut, seperti mengurangi asupan lemak jenuh, meningkatkan serat, dan menjaga berat badan ideal.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek gizi yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular, termasuk faktor risiko seperti gaya hidup tidak sehat, stress, hipertensi, dan diabetes. Dokumen tersebut juga menjelaskan penatalaksanaan gizi yang direkomendasikan untuk mencegah dan mengobati penyakit tersebut, seperti mengurangi asupan lemak jenuh, meningkatkan serat, dan menjaga berat badan ideal.
9 Oktober 2018 Pendahuluan Penyakit kardiovaskular merupakan kumpulan penyakit yang saling berkaitan termasuk di dalamnya adalah penyakit jantung koroner (PJK), atherosklerosis, hipertensi, penyakit jantung iskemik, penyakit vascular perifer, dan gagal jantung Penyakit tersebut saling keterkaitan dan sering ditemukan bersama dalam suatu rangkaian progresivitas suatu penyakit Dari semua tersebut, Penyakit Jantung Koroner/PJK (dan stroke) merupakan penyebab kematian tertinggi Penyakit Jantung Koroner/PJK
Hasil survei Departemen Kesehatan RI menyatakan kasus
PJK di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat dan mendominasi (bersama penyakit degeneratif lainnya) dibanding penyakit infeksi Pada PJK terdapat gangguan fungsi otot jantung karena kekurangan suplai darah akibat penyempitan arteri koronaria yang mengalami proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya Pembuluh darah koroner merupakan penyalur aliran darah (membawa 02 dan makanan yang dibutuhkan miokard agar dapat berfungsi dengan baik) Faktor Trombus Trombus normal akan terbentuk saat mengalami luka Demikian pula bila dinding pembuluh darah terjadi luka, akan terbentuk trombus sebagai hasil proses pembekuan darah, bila terjadi secara berlebihanmasalah Misal pada seseorang dengan atherosklesrosis (penyempitan pembuluh darah)Bila plak mengalami perdarahan maka dapat terbentuk trombus yang berlebihan Pemicu Terjadinya Trombus Dinding pembuluh darah sudah rentan mengalami luka (misal pada dinding pembuluh darah yang telah mengalami plak arterosklerosis)
Aliran darah yang tidak lancar, misal pada penderita
hipertensi, pada percabangan pembuluh darah
Penyakit kelainan pembekuan darah
Faktor Risiko PJK Dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi Faktor-faktor risiko untuk terjadinya keadaan ini antara lain merokok, stress, tekanan darah tinggi, nilai kolesterol darah yang tinggi, kegemukan, Diabetes Mellitus, riwayat keluarga, obesitas, kurang aktifitas fisik, usia serta gaya hidup Gaya Hidup SASARAN DALAM MENURUNKAN RISIKO (BERDASARKAN AMERICAN HEART ASSOCIATION)
Mempertahankan berat badan ideal
Mencapai kadar Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein (HDL), dan Trigliserida dalam kadar normal
Mencapai tekanan darah dalam batas normal
Mencapai kadar gula darah dalam batas normal
Melakukan aktivitas fisik
Hindari merokok Aktivitas Fisik
Dapat menurunkan risiko penyakti kardiovaskular
dengan memperlambat aterogenesis, meningkatkan vaskularisasi miokardium, meningkatkan fibrinolisis, meningkatkan kolesterol HDL, memperbaiki toleransi glukosa dan sensitivitas insulin, mengontrol berat badan dan tekanan darah Stress
Dapat mengaktivasi respon neurohormonal dalam
tubuh yang akan menghasilkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan eksitabilitas otot jantung
Hormon stress angiotensin II dilepaskan mengikuti
stimulasi dari system saraf simpatis (symphatetic nerovous system/SNS)keluarnya angiotensin II memicu terbentuknya plak Aspek Gizi Medis Aspek gizi/nutrisi medis meliputi penatalaksanaan nutrisi dan aktivitas fisik yang bertujuan untuk memperbaiki gaya hidup, menormalkan profil lipid, pencapaian berat badan ideal, menurunkan proses peradangan tubuh
Perubahan gaya hidup terapeutik (Therapeutic lifestyle
changes/TLC) pencegahan primer dan sekunder Gaya Hidup Terapeutik Zat Gizi Asupan yang disarankan
Lemak total 25-35% kalori total (20-30% )
Lemak jenuh Kurang dari 7% Asam lemak trans 0 atau serendah mungkin PUFA <10% kalori total MUFA Mencapai 20% /terbanyak Karbohidrat 50-60% kalori total terutama KH komplek gandum utuh, buah, dan sayuran Serat 25-30 g/ hari (>> serat larut) Fitosterol 2 g per hari Protein Mencapai 15% kalori total (15-20%) Kolesterol Kurang dari 200 mg per hari Kalori total (energi) Asupan energi seimbang dengan pengeluaran energi Nutrisi pada Gagal jantung
Selain hal diatas adalah keseimbangan cairan dan elektrolit
Asupan garam 2-3 gr Na perhari Kondisi akut anjuar makanan rendah sisa Nutrisi pada hipertensi
Asupan garam 3 gr Na perhari
Elektrolit lain sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kepustakaan National Heart, Lung, and Blood Institute: Detection, evaluation, and treatment of high blood cholesterol in adults (adult treatment panel III), final reports, 2004 Lichtenstein AH et al. Diet and lifestyle recommendations revision 2006: a scientific statement from the American Heart Association Committee. Circulation 114: 83, 2006 Garvey WT, Castro CL. Metabolic syndrome, dalam : Nutrition in Specific Clinical Situations Hartono A. Terapi gizi dan diet rumah sakit, 2006 Mehta P, Griendling K: Angiotensin II Signaling: Physiological and Pathological Effects in the Cardiovascular System, Am J Physiol Cell Physiol 292: C82, 2007 Pedoman Tata Laksana Gizi Klinik, Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi klinik indonesia, 2008 Nelms M, et all. Nutrition Therapy and pathophysiology, 2011