KELOMPOK 4
Program Studi Pendidikan Dokter
UIN Alauddin Makassar
2019
Seorang anak perempuan 5 tahun,
SKENARIO 2 tanggal lahir 7 juli 2015 diantar oleh
orang tuanya ke klinik keluarga
dengan keluhan batuk sejak 1 minggu
yang lalu disertai demam yang naik
turun. Anak juga malas makan ataupun
minum sejak keluhan muncul. TD
120/70 mmHg, P18x/I, N 56x/I, S =
38,3 ᵒC dengan BB 17 dan TB 121 cm
keyword
TD 120/70 mmHg
Malas makan P 18x/I, BB 17 Kg dan
dan minum. N 56x/I, TB 121cm
S = 38,3°C7.
Learning Outcome
• Mahasiswa mampu menginterpretasikan status gizi
pasien
• Mahasiswa mampu menjelaskan definisi gangguan gizi
• Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya
gangguan gizi
• Mahasiswa mampu menjelaskan faktor resiko
gangguan gizi
• Mahasiswa mampu menjelaskan aspek biomedik dasar
pada organ yang terkait dengan skenario
• Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme gejala
pada skenario
Learning Outcome (Cont..)
• Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan gangguan
gizi dengan gejala pada skenario
• Mahasiswa mampu menjelaskan penegakan diagnosa
gangguan gizi
• Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan awal
pada keluhan utama di skenario
• Mahasiswa mampu menjelaskan upaya preventif
terhadap gangguan gizi
• Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosa banding
terkait skenario
• Mahasiswa mampu menjelaskan integrasi keislaman
terkait skenario
P
R
O
B
L
E
M
T
R
E
E
Definisi gangguan gizi
Menurut ASPEN (American Society for parenteral and
enteral nutrition) malnutrisi pada anak didefinisikan sebagai
ketidak seimbangan antara kebutuhan nutrien dan asupan
sebagai hasil defisiensi kumulatif dari protein energi dan
micronutrient yang berdampak negative terhadap pertum
buhan. Pada referensi lain disebutkan malnutrisi atau gang
guan gizi adalah kekurangan atau kelebihan relative arah
absolute satu atau beberapa zat gizi essensial dalam wak
tu lama sehingga menimbulkan keadaan patologik.
Referensi Liansya Menawati T.2015.Malnutrisi Pada Anak Balita. Vol.2.No. 1. Syam Fahrial A. 2009. Malnutrisi. Jakarta Interna pubishing
Interpretasi status gizi pasien pada skenario
primer sekunder
Referensi Novitasari D.2012. Faktor – Faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk Pada Balita Yang Dirawat Di Rsup Dr. Kariadi Semarang.
Anatomi organ terkait skenario
Sumber : https://www.biology.co.id/mikroskopi-anatomi-sistem-digesti-pencernaan/
Histologi organ terkait skenario
Sumber : Sherwood, L. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem..Edisi 8. Jakarta: EGC. 2014.
Metabolisme KH, Lemak, Protein & Energi
Patomekanisme gejala pada skenario
Batuk
N. Vergnolle. Postinflammatory visceral sensitivity and pain Mechanisms. Neurogastroenterol Motil. 2008.
Hubungan gejala utama dan gejala penyerta
Produksi asam
arakhidonat
Penegakan Diagnosis
A. Anamnesis
Keluhan yang sering ditemukan adalah pertumbu
han anak yang kurang, anak kurus, atau berat ba
dan yang kurang dibandingkan anak lain (yang
sehat). Bisa juga didapatkan keluhan anak yang
tidak mau makan (anoreksia), anak tampak lemas
serta menjadi lebih pendiam, dan sering menderi
ta sakit yang berulang. Selain itu sering dijumpai
edema pada kedua tungkai, kadang sampai selu
ruh tubuh.
Pudjiadi, Antonius, dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009.
Penegakan Diagnosis (Cont..)
B. Pemeriksaan fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik antara lain (sesuai
dengan jenis malnutris energi – protein) :
MEP ringan, sering ditemukan gangguan pertumbuhan :
1. Anak tampak kurus
2. Pertumbuhan linier berkurang atau terhenti
3. Berat badan tidak bertambah, adakalanya bahkan turun
4. Ukuran lingkar lengan atas lebih kecil dari normal
5. Maturasi tulang terlambat
6. Rasio berat badan terhadap tinggi badan normal/menurun
7. Anemia ringan
8. Aktivitas dan perhatian berkurang jika dengan anak sehat
Pudjiadi, Antonius, dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009.
Penegakan Diagnosis (Cont..)
MEP berat, terdiri dari :
1. KWASHIORKOR
• Perubahan mental sampai apatis
• Anemia
• Perubahan warna dan tekstur rambut, mudah dicabut / rontok
• Gangguan sistem gastrointestinal
• Pembesaran hati
• Perubahan kulit (crazy pavement dermatosis)
• Atrofi otot
• Edema simetris pada kedua punggung kaki, dapat samapi seluruh
tubuh
2. MARASMUS
• Penampilan wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus
Pudjiadi, Antonius, dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009.
Penegakan Diagnosis (Cont..)
Pudjiadi, Antonius, dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009.
Penegakan Diagnosis (Cont..)
C. Pemeriksaan penunjang
1. Kadar gula darah, darah tepi lengkap, urin
lengkap, feses lengkap, elektrolit serum,
protein serum (albumin, globulin), ferritin.
2. Tes Mantoux
3. Radiologi (dada, AP dan lateral)
4. EKG
Pudjiadi, Antonius, dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009.
Penatalaksanaan awal
1. Pola makan
2. Pemantauan tumbuh kembang dan
penentuan status gizi secara berkala
(sebulan sekali pada tahun pertama)
3. Faktor sosial
4. Faktor ekonomi
5. Faktor infeksi
Pudjiadi, Antonius, dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009.
Differential diagnosis
Marasmus-
Marasmus kwashiorkor
kwashiorkor
Marasmus Definisi :
Etiologi : Epidemiologi :
Patomekanisme :
Barnes Lewis, Curran John. Nutrisi. Dalam: Wahab S, editor. Nelson Ilmu Kesehatan Anak jilid 1 Edisi 15. Jakarta: EGC. 2000.
Marasmus (Cont..)
Gejala klinis :
Staf Pengajar Ilmu Keperawatan Anak. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI. 1985.
Ngastiyah. Perwatan Anak Sakit. Jakarta: EGC. 2005.
Markum, A, H. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1. Jakarta: FK UI. 1991.
Marasmus (Cont..)
Gejala klinis :
• Jaringan lemak dibawah kulit akan menghilang,
kulit keriput dan turgor kulit jelek
• Perut membuncit atau cekung dengan gambaran usus
yang jelas
• Nadi lambat dan metabolisme basal menurun
• Vena superfisialis nampak jelas
• Ubun-ubun besar cekung
• Tulang pipi dan dagu kelihatan menonjol
• Anoreksia
• Sering bangun malam
Staf Pengajar Ilmu Keperawatan Anak. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI. 1985.
Ngastiyah. Perwatan Anak Sakit. Jakarta: EGC. 2005.
Markum, A, H. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1. Jakarta: FK UI. 1991.
Marasmus Diagnosis : Pemeriksaan Fisik
• Mengukur TB dan BB
Anamnesis
(Cont..) 1. Keluhan Utama :
• Menghitung indeks massa tubuh
• Mengukur ketebalan lipatan kulit di
• Kurus (Perubahan BB) lengan atas sebelah belakang (lipa
• Tampak seperti orang tua tan trisep)
• Status gizi juga dapat diperoleh
2. Keluhan tambahan : dengan mengukur LLA untuk mem
• Riwayat makanan perkirakan jumlah otot rangka da
• Kebiasaan makan lam tubuh (lean body massa, massa
tubuh yang tidak berlemak).
Pemeriksaan penunjang
laboratorium :
albumin, kreatinin, nitrogen, elektrolit, Hb, Ht, tran
sferin. Barnes Lewis, Curran John. Nutrisi. Dalam: Wahab S, editor. Nelson Ilmu Kesehatan Anak jilid 1 Edisi 15. Jakarta: EGC. 2000.
Marasmus • Atasi atau cegah hipoglikemia
(Cont..) • Atasi atau cegah hipotermia
• Atasi atau cegah dehidrasi
• Koreksi gangguan keseimbang elektrolit Penambahan 20 ml
larutan pada 1 liter formula
• Obati / cegah infeksi dengan pemberian antibiotik
• Koreksi defisiensi nitrien mikro, yaitu dengan :
1. Tambahkan multivitamin
2. Asam folat 1 mg/hari (5 mg hari pertama)
penatalaksanaan : 3. Seng (Zn) 2 mg/KgBB/hari
4. Bila berat badan mulai naik berikan Fe (zat besi) 3 mg/
KgBB/hari
5. Berikan Vitamin A oral
• Mulai pemberian makanan
Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 2. Jakarta: Media Aescullapius. 2000.
Komplikasi :
Noma Hipotermia
Xeroftalmia Hipoglikemia
Tuberkulosis Sirosis hepatis
Penurunan kecerdasan Infeksi traktus urinarius
Marasmus
(Cont..)
Prognosis :
Prognosis pada penyakit ini buruk karena banyak menyebabkan
kematian dari penderitanya akibat infeksi yang menyertai penyak
it tersebut, tetapi prognosisnya dapat dikatakan baik apabila mal
nutrisi tipe marasmus ini ditangani secara cepat dan tepat.
Rudolph CD, AM. Rudolph. Marasmus in Rudolph’s Pediatrics. 2005; 1336-1350.
Rosli AW, Rauf S, Lisal JS, Albar H. Relationship Between Protein Energy Malnutrition and Social Maturity in Children Aged 1-2 Years in Paediatrica Indonesia, 42th volume, Desember, 2012.
kwashiorkor Definisi :
Hidajat, Irawan dan Hidajati. Pedoman Diagnosis dan Terapi: Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya: RSU dr. Soetomo.
Kwashiorkor (Cont..)
Etiologi : Epidemiologi :
Behrman, L. Richard dkk. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: EGC
Rudolph, Abraham M. dkk. 2006. Buku Ajar Pediatrik Rudolph. Jakarta: EGC
Kwashiorkor (Cont..)
Patomekanisme :
Intake prote
in inadekuat
EDEMA
Gejala klinis :
Pudjiadi, Hegar, Handryastuti dkk. 2010. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta: IDAI
Kwashiorkor
Diagnosis :
(Cont..)
1. Anamnesis
Keluhan yang sering ditemukan adalah pertumbuhan
yang kurang, anak kurus, atau berat badannya kurang
Selain itu ada keluhan anak kurang/tidak mau makan,
sering menderita sakit yang berulang atau timbulnya
bengkak pada kedua kaki, kadang sampai seluruh
tubuh.
•Pudjiadi, Hegar, Handryastuti dkk. 2010. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta: IDAI
•Puone T, Sanders D, Chopra M,. 2001. Evaluating the Clinical Management of Severely Malnourished Children. A Study of Two Rural District Hospital. Afr Med J 22: 137-
141.
Kwashiorkor
Diagnosis :
(Cont..)
2. Pemeriksaan fisik
• Perubahan mental sampai apatis
• Anemia
• Perubahan warna dan tekstur rambut, mudah dicabut / rontok
• Gangguan sistem gastrointestinal
• Pembesaran hati
• Perubahan kulit (dermatosis)
• Atrofi otot
• Edema simetris pada kedua punggung kaki, dapat sampai selu
ruh tubuh
•Pudjiadi, Hegar, Handryastuti dkk. 2010. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta: IDAI
•Puone T, Sanders D, Chopra M,. 2001. Evaluating the Clinical Management of Severely Malnourished Children. A Study of Two Rural District Hospital. Afr Med J 22: 137-
141.
Kwashiorkor
Diagnosis :
(Cont..)
3. Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan laboratorium
• Radiologi
• Tes mantoux
• EKG
•Pudjiadi, Hegar, Handryastuti dkk. 2010. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta: IDAI
•Puone T, Sanders D, Chopra M,. 2001. Evaluating the Clinical Management of Severely Malnourished Children. A Study of Two Rural District Hospital. Afr Med J 22: 137-
141.
Kwashiorkor
(Cont..) penatalaksanaan :
Hidajat, Irawan dan Hidajati. Pedoman Diagnosis dan Terapi: Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya: RSU dr. Soetomo
Komplikasi :
• Defisiensi zat besi
Kwashiorkor • Hiperpigmentasi kulit
(Cont..) • Edema anasarka
• Imunitas menurun sehingga mudah infeksi
• Diare karena terjadi atrofi epitel usus
• Hipoglikemia, hipomagnesemia
Hidajat, Irawan dan Hidajati. Pedoman Diagnosis dan Terapi: Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya: RSU dr. Soetomo
Marasmus- Definisi :
kwashiorkor
Marasmus-Kwashiorkor adalah salah satu kon
disi dari kurang gizi berat yang gejala klinisn
ya merupakan gabungan dari marasmus, yai
tu kondisi yang disebabkan oleh kurangnya
asupan energy, dan kwashiorkor , yaitu kondi
si yang disebabkan oleh kurangnya asupan
protein sehingga gejalanya disertai edema
Pudjiadi Solihin. Penyakit KEP (kurang Energi dan Protein) dari Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi keempat. Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia. Jakarta. 2005 : 95-137
Marasmus-kwashiorkor(Cont..)
Etiologi : Epidemiologi :
Pudjiadi Solihin. Penyakit KEP (kurang Energi dan Protein) dari Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi keempat. Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia. Jakarta. 2005 : 95-137
Marasmus-kwashiorkor(Cont..)
Patomekanisme :
Marasmus-kwashiorkor(Cont..)
Gejala klinis :
Pudjiadi Solihin. Penyakit KEP (kurang Energi dan Protein) dari Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi keempat. Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia. Jakarta. 2005 : 95-137
Marasmus-kwashiorkor(Cont..)
Diagnosis :
• Sering menderita sakit yang berulang
Anamnesis Riwayat keluarga :
Keluhan utama: • Lingkungan rumah
• Berat badan berkurang • Pendidikan dan pekerjaan anggota
• Kurus keluarga
• Tampak seperti orang tua • Hubungan anggota keluarga
Keluhan tambahan: • Perilaku yang dapat mempengaruhi
• Rambut tipis, pirang dan mudah kesehatan
dicabut • ditemukan adanya kelainan pada paru
• Anak tampak lemas dan menjadi
pendiam
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Direktorat Bina Gizi 2011
Marasmus- Pemeriksaan fisik
• Pengukuran antoprometri (BB, TB, lingkaran kepala atas, dan lengan
kwashiorkor lipatan kulit)
(Cont..) • Malise
• Kulit keriput
• Asites
• Edema
• Pucat
• Moon face
• hiperpigmentasi
Diagnosis
(Cont..): Pemeriksaan penunjang
• Pada pemeriksaan laboraturium, anemia selalu ditemukan karena
asupan zat besi yang kurang dalam makanan, kerusakan hati dan
absorbs.
• Pemeriksaan radiologis dilakukan untuk menemukan adanya kelai
nan pada paru
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Direktorat Bina Gizi 2011
Marasmus-
kwashiorkor penatalaksanaan :
(Cont..) • Mencegah dan mengatasi hipoglikemi
• berikan segera cairan gula : 50 ml dektrosa 10% evalua
si Setelah 30 menit
• Mencegah dan mengatasi hipotermi
• Mencegah dan mengatasi dehidrasi
• Diberikan cairan resomal (rehydratio solution for malnutri
tion) 70-100 ml/kg BB dalam 12 jam
• Koreksi gangguan elektrolit
• Erikan ekstra kalium 150-300 mg/kg/BB/ hari dan rehid
rasi cairan rendah garam
Depkes RI, 2005. Petunjuk Teknis Tatalaksana Gizi Buruk. Jakarta: Departemen Kesehatan, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Hal: 1-5
Marasmus-
kwashiorkor penatalaksanaan :
(Cont..) -Mencegah dan mengatasi infeksi
• Jika ada komplikasi berikan kotrimoksazol 5 hari
• Amoksisilin 15 mg /kg/BB tiap 8 jam 5 hari jika ada kompli
kasi
-Mulai pemberian makan
• Untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein
-Koreksi kekurangan zat gizi mikro
• Berikan setiap hari minimal 2 minggu suplemen multivitamin,
asam folat, zinc dan fe.
-Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
-Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang
Depkes RI, 2005. Petunjuk Teknis Tatalaksana Gizi Buruk. Jakarta: Departemen Kesehatan, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Hal: 1-5
Marasmus- Penatalaksanaan (Cont..) :
kwashiorkor
(Cont..) Kebutuhan nutrisi pada anak:
1. Kebutuhan nutrisi pada anak Pemberian makanan tambahan
sebagai pendamping ASI dimulai saat anak berusia 6 bulan
dengan tetap memberikan ASI. Pemberian makanan tambah
an ASI dinaikkan bertahap dari segi jumlah, frekuensi pemb
erian, dan jenis dan konsistensi makanan yang diberikan.
Agostoni, C., Axelson, I., Colomb, V., Goulet, O., Koletzko, B., & Michaelsen, K. (2005). The need for nutrition support teams in pediatric units: A commentary by the ES
PGHAN committee on nutrition. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, 8-11.
Marasmus- Penatalaksanaan (Cont..) :
kwashiorkor
(Cont..) 2. Sumber gizi dapat dibagi kepada dua jenis, yaitu
makronutrien dan mikronutrien. Makronurien adalah
zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang
besar untuk memberikan tenaga secara langsung yaitu
protein sejumlah 4 kkal, karbohidrat sejumlah 4 kkal
dan lemak sejumlah 9 kkal. Mikronutrien adalah zat
yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh tetapi
hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit dalam
tubuh seperti vitamin, fe, zinc dll
Wardlaw, G.M. et al, 2004. Perspectives in Nutrition. Sixth Edition. McGraw Hill, 383-386.
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Komplikasi :
• Perkembangan mental
• Noma atau stomatitis gangrenosa
• Xeroftalmia
Marasmus- • Kematian
kwashiorkor
(Cont..) Prognosis :
Prognosis pada penyakit ini buruk karena banyak menyebabkan kema
tian dari penderitanya akibat infeksi yang menyertai penyakit tersebut,
tetapi prognosisnya dapat dikatakan baik apabila malnutrisi ditangani
secara tepat dan cepat. Kematian dapat dihindarkan apabila dehidrasi
berat dan penyakit infeksi kronis lain seperti tuberkulosis atau hepatitis
yang menyebabkan terjadinya sirosis hepatis dapat dihindari.
Pudjiadi Solihin. Penyakit KEP (kurang Energi dan Protein) dari Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi keempat. Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia. Jakarta. 2005 : 95-137.
Tabel differential diagnosis
Gejala Marasmus Kwashiorkor Marasmus-Kwashiorkor
Perempuan 5 tahun
+ + +
Tgl lahir 7 Juli 2015
+ + +
Batuk 1 minggu lalu
+ + +
Demam ↑↓
+ + +
Malas makan dan minum
+ + +
17 Kg/121 cm
(Sangat kurus) + - +/-
H.R. Bukhari, Ahmad, An-Nasa’i
Integrasi Artinya :
“...Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak yang harus
keislaman
kau penuhi...” (H.R. Al-Bukhari, Ahmad, An-Nasa’i)
Baqi A, Fuad M. Terjemahan Al-Lu’lu’uwalmarjan(kumpulan hadits shahih bukhari muslim),Semarang: PT. Pustaka Riski putra,2012.
Q.S. ‘Abasa: 8
Artinya :
Integrasi “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan
keislaman makanannya”
(Cont..)
Baihaqi ES. Gizi Buruk dalam Perspektif Islam. Vol.2. No.2. 2017.
Thank you