PENYUSUN :
K1A1 14 067
PEMBIMBING :
dr. Ady Leonardy Tendean, Sp. PD
Mengetahui,
Pembimbing
A. Pendahuluan
yang ditandai oleh kebiasaan defekasi yang terganggu dan nyeri perut
fungsional yang sering dihadapi, dan diperkirakan terjadi pada 15% orang
15% pada unak usia sekolah dan 20% pada anak remaja. Prevelensi ini
lain pemeriksaan fisik dan laboratorium yang spesifik pada pada pasien
IBS tidak ada, oleh karena itu penegakkan diagnosis IBS kadang kala tidak
B. Definisi
berulang dengan nyeri atau rasa tidak nyaman abdomen yang berkaitan
C. Epidemiologi
populasi, Kejadian IBS pada wanita lebih banyak daripada pria, terlepas
dari kriteria diagnostik yang digunakan. Angka pada wanita sekitar 1,5
sampai 3 kali lipat lebih tinggi daripada pada pria. , Secara internasional,
prevalensi keseluruhan IBS pada wanita adalah 67% lebih tinggi daripada
pada wanita 14,0% dibandingkan dengan 8,9% pada pria. IBS terjadi pada
tahun, dan prevalensinya 25% lebih rendah pada mereka yang berusia di
atas 50 tahun dibandingkan pada mereka yang lebih muda (Canavan. dkk.
2014)
D. Etiologi
Sampai saat ini tidak ada teori yang menyebutkan bahwa IBS
disebabkan oleh satu factor saja. Banyak faktor yang terintegrasi sebagai
Pada IBS tipe diare terjadi peningkatan kontraksi usus dan memendeknya
waktu transit kolon dan usus halus. Sedang pada IBS tioe konstipesi
IBS yang terjadi paska infeksi dilaporkan hamper pada 1/3 kasus
paska infeksi antara lain virus, giardia atau amuba. Pasien IBS paska
E. Patomekanisme 1
1. Motilitas Usus
usus halus.
2. Hipersensitivitas Viseral
IBS mengalami nyeri dan rasa kembung pada tekanan dan volum usus
IBS. Gejala nyeri perut dan kembung dikaitkan dengan persepsi rektal
usus dihantarkan oleh aferen spinal primer dalam ganglion akar dorsal
dengan aktivasi batang otak. Dari formasi retikular batang otak, stimuli
penting pada nyeri somatik atau viseral, dan juga berkaitan dengan
perhatian dan deteksi hal baru. Intensitas subjektif nyeri rektal dan
nyeri somatik berkorelasi dengan aliran darah ACC. Dari sistem nyeri
3. Infeksi Usus
Hal ini akan kembali menjadi normal secara bertahap, tetapi masa
dipenga ruhi oleh aktivasi sel mast. Stres menyebabkan degranulasi sel
muncul satu bulan pasca infeksi. Pada perempuan dan pasien dengan
4. Kelainan Psikososial
5. Ketidakseimbangan Neurotransmitter
terdapat dalam sistem saraf pusat sebesar 5%, sedangkan sisanya 95%
mast, dan sel otot polos. Ketika dilepaskan oleh sel enterokromafin,
F. Diagnosis
1. Gambaran Klinis
a. Nyeri abdomen
pada 25%, sisi kanan pada 20%, sisi kiri pada 20%, dan
epigastrium pada 10% pasien. Nyeri sering bersifat episodik dan
nyeri yang konstan. Nyeri sering diperberat oleh makan atau stress
emosional serta membaik oleh flatus atau buang air besar. Selain
bertambah selama masa prahaid atau haid (Longo dan fauci, 2014).
disertai oleh mucus dalam jumlah besar, karena itu istilah kolitis
2014).
IBS cukup besar. Prevelensi IBS lebih tinggi pada pasien dengan
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan penunjang
udara sering merangsang nyeri dan spasme usus. Pola vaskular dan
Pada pasien dengan diare, tes serologi untuk penyakit Celiac dapat
menyingkirkan kolitis8
4. Kriteria Diagnostik
enam bulan) dan aktivitas saat ini (hadir dalam tiga bulan
setidaknya satu hari per minggu (dari setidaknya tiga hari per bulan),
dan "onset" sakit perut telah dieliminasi dari asosiasi rasa sakit dengan
Kriteria Roma 1V
Jangka waktu diagnostic Gejala timbul lebih dari 6 bulan.
Aktivitas gejala selama 3 bulan
terakhir. Frekuensi gejala
minimal 1 hari per minggu.
Deskripsi gejala Nyeri perut
Asosiasi gejala (2 atau lebih) 1. berhubunga dengan defekasi
2. perubahan frekuensi BAB
3. perubahan konsistensi feses
Pola feses yang dominan dari Jenis feses berdasarkan pada
subtipe IBS (IBS-C, IBS-D, IBS- hari-hari dengan gerakan usus
M & IBS-U)
Alat untuk mengelompokkan Skala Bentuk Bristol stool
kebiasaan buang air besar
Sumber (Weafer dkk, 2017).
G. Tatalaksana
1. Terapi Non-Farmakologi10
a. OlahRaga
b. Modifikasi Diet
Meskipun data dari uji klinis dalam beberapa kasus mungkin tidak
2. Terapi Farmakologi
otolium bromide.
Untuk IBS tipe diare beberapa obat juga dapat digunakan antara
pasien IBS biasanya akan membaik dan hilang setelah 12 bulan pada 50%
kasus dan hanya <5% yang akan memburuk dan sisanya dengan gejalah
inflamasi3.
DAFTAR PUSTAKA
Canavan, C., West, J., Card, T. 2014. The Epidemiology Of Irritable Bowel
Jakarta
Jakarta.
6759-6773