Anda di halaman 1dari 17

INVAGINASI

Oleh:
Atrisia Ayuning Tyas

Pembimbing:
dr. Metrila Harwati, Mkes., Sp.Rad

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pendahuluan

Invaginasi merupakan suatu keadaan dimana bagian proksimal usus


masuk ke bagian usus distal. Invaginasi pertama sekali ditemukan oleh
Hypocrates, sedangkan kelainan patologi ini pertama kali ditunjukkan
oleh John Hunter pada tahun 1789

Di negara - negara barat, penderita invaginasi biasanya datang dalam keadaan


yang masih dini, sehingga angka kesakitan dan angka kematian dapat ditekan.
Di negara-negara berkembang seperti di Indonesia, penderita sering datang
dalam keadaan yang sudah terlambat . Sehingga sebagian besar memerlukan
tindakan pembedahan yang sering disertai dengan reseksi usus .

Beberapa Negara, diagnosis intususepsis dapat tidak terkonfirmasi pada beberapa


anak dikarenakan keterbatasan fasilitas radiologi dan beberapa kasus dapat terjadi
reduksi spontan sebelum ditentukannya diagnosis radiologi
ANATOMI

Content Here

Usus halus dimulai dari ujung distal Lebih pendak daripada usus kecil, panjang
pylorus sampai dicaecum. Panjang kira-kira 1,5 meter. Pangkalnya lebih lebar
seluruh usus halus adalah kira-kira 7 daripada ujung distalnya. Terdiri dari
meter caecum, colon, rectum.
is i
fin
De  Ivaginasi adalah suatu keadaan masuknya suatu segmen usus
kesegmen bagian distalnya yang umumnya akan berakhir
dengan obstruksi usus starangulasi . terjadi ketika segmen usus
prolaps ke dalam lumen usus yang berdekatan bagian usus
yang prolaps dinamakan intususseptum, sedangkan bagian
usus yang menerima intussuseptum dinamakan intussusipien.

Etiologi
Intususepsis terjadi akibat perubahan
peristaltic normal oleh lesi di dinding usus
Epidemiologi
yang meyebabkan invaginasi. Itu dapat
terjadi dimana saja di usus besar maupun
usus keci.
Invaginasi atau intususepsis sering
-Etiologi pada anak: idiopatik
ditemukan pada anak dan agak jarang pada
-Etiologi pada dewasa: Neoplasma jinak
orang muda dan dewasa. Kebanyakan
atau ganas menyebabkan dua pertiga kasus
diditemukan pada kelompok umur 2-12
dengan poin utama: infeksi, perlengketan
bulan
pasca operasi, granuloma Crohn, tukak
usus ( Yersinia), dan kelainan bawaan
seperti Meckel diverticulum
Patofisiologi

Patofisiologi intususepsis adalah ketika terjadinya invaginasi bagian proksimal


segmen usus ke dalam bagian distal segmen usus yang berdekatan. Seiring
dengan terjadinya peristaltic pada usus intususepsis akan mendorong usus
semakin jauh kea rah distal. Hal ini menyebabkan kompesi pembuluh
mesenterika dan limfatik yang menyebabkan kongesti vena dan edema jaringan,
sehingga akan menghasilakan sekresi lendir dan perdarahan, nekrosis dinding
usus, hingga perforasi.
Edema yang terjadi pada intususepsis juga menghasilkan sumbatan intraluminal
usus. Ketika gerakan peristaltic usus terganggu, tranlokasi bekteri akan terjadi
dan dapat menyebabkan terjadinya sepsis dan hipovolemia pada pasien.
Klasifikasi

Invaginasi diklasifikasikan menjadi 4 kategori berdasarkan lokasi


terjadinya:
Entero-enterika: usus halus masuk kedalam usus halus
Colo-colika: kolon masuk kedalam kolon
Ileo-colica: ileum terminal yang masuk ke dalam kolon ascendens
Ileo-sekal: ileum terminal yang masuk kedalam sekum dimana
lokus minorisnya adalah katup ileosekal
Diagnosis
Gejala klinis

Gejala klasik intusisepsis pada anak adalah nyeri perut, muntah, dan defekasi
darah yang sering disebut currant jelly. Jika ketiga gejala klasik ini ada, nilai
prediktif diagnosis intususepsis maencapai 93%. Akan tetapi gejalah klasik hanya
muncul pada kurang dari 25% kasus. Mayoritas pasien, terutama dewasa datang
dengan gejala tidak spesifik seperti muntah, nyeri perut menangis berlebihan,
letergi, atau keluhan lain karena obstruksi usus, sehingga salah diagnosis 2,
The Brighton Collaboration Intussuseption Working Group mendirikan sebuah
diagnosis klinis menggunakan campuran dari kriteria minor dan mayor

Kriteria mayor
1. Adanya bukti dari obstruksi usus berupa adanya riwayat muntah hijau, diikuti
dengan distensi abdomen dan bising usus yang abnormal atau tidak ada sama
sekali.

2. Adanya gambaran dari invaginasi usus, dimana setidaknya tercakup hal-hal


berikut ini: massa abdomen, massa rectum atau prolaps rectum, terlihat pada
gambaran foto abdomen, USG maupun CT Scan.

3. Bukti adanya gangguan vaskularisasi usus dengan manifestasi perdarahan


rectum atau gambaran feses “red currant jelly” pada pemeriksaan “Rectal
Toucher“.
Lanjutan….
Kriteria minor
1. Bayi laki-laki kurang dari 1 tahun
2. Nyeri abdomen
3. Muntah
4. Lethargy
5. Pucat
6. Syok hipovolemi
7. Foto abdomen yang menunjukkan abnormalitas tidak spesifik
Berikut ini adalah pengelompokkan berdasarkan tingkat pembuktian, yaitu:
Level 1 – Definite (ditemukannya satu kriteria di bawah ini)
- Kriteria Pembedahan – Invaginasi usus yang ditemukan saat pembedahan
- Kriteria Radiologi – Air enema atau liquid contrast enema menunjukkan invaginasi
dengan manifestasi spesifik yang bisa dibuktikan dapat direduksi oleh enema tersebut.
Kriteria Autopsi – Invagination dari usus
Lvel 2- Probable (salah satu kriteria di bawah)
Dua kriteria mayor
Satu kriteria mayor dan tiga kriteria minor
Level 3 – Possible
Empat atau lebih kriteria minor
Pemeriksaan radiologi

Pemeriksaan radiologis dengan Barium enema dan


atau USG akan sangat membantu dalam menegakkan
diagnose invaginasi. Foto abdomen 3 posisi biasanya
normal, kadang didapatkan gambaran dilatasi ringan
bagian proksimal usus atau tidak tampak gambaran
udara pada abdomen kanan bawah. Sedangkan pada
keadaan invaginasi yang lanjut, tampak tanda-tanda
ileus obstruktif dan bayangan massa.
Foto polos Abdomen

Jaringan lunak yang berbentuk


tampak bayangan massa invaginasi lanjut, sudah sosis di tengah-tengah foto. X-
(tanda panah) merupakan tampak tanda-tanda ray menunjukkan opasitas
bagian usus yang masuk obstruksi jaringan lunak yang besar di
ke lumen usus proksimal kuadran kanan atas yang
tampaknya menonjol ke dalam
suatu intralumen (mungkin
kolon transversum)
Barium Enema

Intussusception di daerah
Cupping Effect pada
colon ascenden coiled
pemeriksaan barium enema
spring appearance16
USG

potongan aksial, Potongan longitudinal


terdapat gambaran donut menunjukkan gambaran
sign berupa sandwich sign
Ct-Scan

Alat diagnostik lain adalah CT scan yang sensitif untuk diagnosis intususepsi pada
dewasa. CT scan dapat membantu identifikasi lesi patologis usus, dapat mendeteksi
gangguan vaskuler, dan memprediksi kemungkinan resolusi spontan.

(Gambar A) Karakteristiknya fitur CT scan termasuk "target" .


(Gambar B) yang tidak homogen atau "sausageshaped" - massa
jaringan lunak berbentuk layering efek8
Penatalaksanaan
Tindakan perbaikan keadaan umum mutlak perlu dikerjakan sebelum melakukan tindakan
apapun
pemasangan sonde lambung untuk dekompresi dan mencegah aspirasi
rehidrasi. Hati-hati tanda-tanda dehidrasi kadang-kadang tidak jelas tampak karena bayi
bergizi baik dan sering malah gemuk
obat-obat penenang untuk penahan rasa sakit
setelah keadaan umum baik, dilakukan tindakan pembedahan, bila jelas telah terdapat
tanda-tanda obstruksi usus. Atau dilakukan tindakan reposisi dengan enema barium.
Reposisi pneumostatik dengan tekanan udara
Reposisi hidrostatik dapat dikerjakan sekaligus sewaktu diagnosis roentgen tersebut
ditegakkan
Jika reposis konservatif ini tidak berhasil, terpaksa diadakan reposisi operatif. Sewaktu
operasi, dicoba dilakukan reposisi manual dengan mendorong invaginatum dari oral kearah
sudut ileosekal, dorongan dilakukan dengan hati-hati tanpa tarikan dari bagian proksimal
Komplikasi

Mengingat probabilitas tinggi untuk keterlambatan diagnosis karena


keluhan yang tidak jelas dan diagnosis banding kerja yang luas,
intususepsi memiliki potensi komplikasi yang mengancam jiwa.
Komplikasi Termasuk: Peritonitis, Iskemia usus, nekrosis usus, perforasi
usus,sepsis akibat peritonitis yang tidak terdeteksi dan perdarahan
saluran cerna yang bisa menyebabkan hipovolemia

Prognosis

Prognosis untuk intususepsi sangat baik jika didiagnosis dan


diobati diobati dengan cepat, tetapi jika tidak diobati dapat
menyebabkan kematian dalam dua hingga lima hari. Semakin
lama segmen usus prolaps dan semakin lama tanpa suplai darah,
semakin tidak efektif reduksi non-operatif
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai