Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS : ASUHAN KEPERAWATAN ANAK OBESITAS

DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HAMBATAN PERTUKARAN


GAS DI POLI ANAK PUSKESMAS ABELI
Anisa Ratman1, Anisa Purnamasari2*

1
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas Mandala
Waluya
2
Dosen Keperawatan Anak Universitas Mandala Waluya
Koresponden:
Anisa Purnamasari
anisa.purnamasari91@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang: Indonesia secara nasional masalah gemuk pada anak umur 5-12 tahun
masih tinggi yaitu 18,8%, terdiri dari gemuk 10,8% dan sangat gemuk (obesitas) 8,8%.
Tujuan: Studi Kasus untuk mengetahui asuhan keperawatan yang tepat pada anak
dengan obesitas. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian studi kasus ini peneliti melakukan
penelitian studi kasus pada anak Obesitas dengan masalah keperawatan Hambatan
Pertukaran Gas. Sampel dalam penelitian ini adalah klien yang mengalami Obesitas
dengan masalah Keperawatan hambatan pertukaran gas di Poli Anak Puskesmas Abeli.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik serta studi dokumentasi.
Analisis data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu Reduksi data Penyajian Data dan
kesimpulan. Kesimpulan: Asuhan keperawatan pada anak yang mengalami obesitas
dengan masalah keperawatan hambatan pertukaran gas di Poli Anak Puskesmas Abeli,
yang diberikan pada klien sudah sesuai dengan proses keperawatan sehingga masalah
teratasi dan intervensi dihentikan.

Kata Kunci: obesitas, anak, asuhan keperawatan, hambatan pertukaran gas

ABSTRACT

Background: In Indonesia, nationally the problem of obesity in children aged 5-12 years
is still high at 18.8%, consisting of 10.8% obese and very obese (obese) 8.8%. Purpose:
This literature study aims, case study to determine appropriate nursing care in children
with obesity. Methods: The research design used is a descriptive method with a case
study approach. In this case study research, researchers conducted a case study research
on obese children with nursing problems with gas exchange barriers. The sample in this
study is a client who is obese with gas exchange problems in the Pediatric Clinic of Abeli
Public Health Center. The sampling technique was using purposive sampling. Data was
collected by interview, observation, physical examination and documentation study. Data
analysis was carried out through 3 stages are data reduction, data presentation and
conclusions. Conclusion: Nursing care for obese children with nursing problems with
gas exchange barriers at the Children's Clinic at Abeli Health Center, which was given
to the client was in accordance with the nursing process so that the problem was resolved
and the intervention was stopped.

Key words: obesity, children, nursing care, gas exchange barriers


PENDAHULUAN (WHO, 2013). Oleh karena itu, penulis
bermaksud melakukan sebuah studi kasus
Sebanyak 7,6 juta anak di dunia untuk mengetahui asuhan keperawatan
meninggal tiap tahunnya. Lebih dari 25 yang tepat pada anak dengan obesitas.
kali jumlah tersebut, yakni lebih dari 200
juta anak dapat bertahan hidup akan tetapi KAJIAN LITERATUR
tidak mampu mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal (Purnamasari, Obesitas terjadi karena adanya
A., 2018). kelebihan energi yang disimpan dalam
Obesitas adalah kelebihan berat bentuk jaringan lemak. Gangguan
badan sebagai akibat dari penimbunan keseimbangan energi ini dapat disebabkan
lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang oleh faktor eksogen (obesitas primer)
memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk sebagai akibat nutrisional (90%) dan faktor
menyimpan energi, sebagai penyekat endogen (obesitas sekunder) akibat adanya
panas, penahan guncangan organ dan kelainan hormonal, sindrom atau defek
fungsi lainnya.namun, kadar lemak yang genetik (meliputi 10%). Pengaturan
berlebihan bagi tubuh justru dapat keseimbangan energi diperankan oleh
membahayakan kesehatan tubuh. Di hipotalamus melalui 3 proses fisiologis,
Indonesia secara nasional masalah gemuk yaitu: pengendalian rasa lapar dan
pada anak umur 5-12 tahun masih tinggi kenyang, mempengaruhi laju pengeluaran
yaitu 18,8%, terdiri dari gemuk 10,8% dan energi, dan regulasi sekresi hormon. Proses
sangat gemuk (obesitas) 8,8% (Riskesdas dalam pengaturan penyimpanan energi ini
2018). terjadi melalui sinyal-sinyal eferen (yang
Menurut World Health berpusat di hipotalamus) setelah
Organization (WHO), Obesitas mendapatkan sinyal aferen dari perifer
didefinisikan sebagai akumulasi lemak seperti jaringan adipose, usus dan jaringan
abnormal atau berlebihan yang dapat otot (Cahyaningrum, 2015).
mengganggu kesehatan (WHO, 2015). Sinyal-sinyal tersebut bersifat
Obesitas sendiri menurut kamus anabolik (meningkatkan rasa lapar serta
kedokteran Dorland (2012), adalah menurunkan pengeluaran energi) dan dapat
peningkatan berat badan melampaui batas pula bersifat katabolik (anoreksia,
kebutuhan fisik dan skeletal, akibat meningkatkan pengeluaran energi) dan
penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. dibagi menjadi 2 kategori, yaitu sinyal
Perawatan dan praktik pemberian pendek dan sinyal panjang. Sinyal pendek
makan yang tidak tepat selama 2 tahun mempengaruhi porsi makan dan waktu
pertama kehidupan anak dapat makan, serta berhubungan dengan faktor
menyebabkan gangguan khususnya distensi lambung dan peptida
obesitas (Purnamasari, A., Wahyuni, S., & gastrointestinal yang diperankan oleh
Purnama, P. A. 2021) kolesistokinin (CCK) sebagai stimulator
Masalah utama yang dapat terjadi dalam peningkatan rasa lapar. Sinyal
pada anak usia 2 tahun apabila mengalami panjang diperankan oleh fat-derived
pertumbuhan yang buruk yaitu mortalitas, hormon leptin dan insulin yang mengatur
morbiditas, masalah perkembangan mental penyimpanan dan keseimbangan energi.
dan intelektual (El Kishawi, et al., 2017). Apabila asupan energi melebihi dari yang
Gangguan perkembangan saat bayi dapat dibutuhkan, maka jaringan adiposa
mempengaruhi kondisi negara karena akan meningkat disertai dengan peningkatan
menurunkan produktivitas kerja pada saat kadar leptin dalam peredaran darah. Leptin
usia dewasa sebesar 20% (Grantham- kemudian merangsang anorexigenic center
McGregor, et al., 2007), oleh karena itu di hipotalamus agar menurunkan produksi
dibutuhkan peran serta orangtua atau Neuro Peptide Y (NPY), sehingga terjadi
pengasuh sebagai mediator dalam periode penurunan nafsu makan (Husnah, 2012).
pertumbuhan dan perkembangan anak
Demikian pula sebaliknya bila Hasil pengkajian melalui
kebutuhan energi lebih besar dari asupan wawancara dan observasi, ditemukan
energi, maka jaringan adiposa berkurang masalah yang dikeluhkan klien dengan
dan terjadi rangsangan pada orexigenic diagnosa keperawatan Hambatan
center di hipotalamus yang menyebabkan Pertukaran Gas berhubungan dengan Pola
peningkatan nafsu makan. Pada sebagian Pernapasan Abnormal. Hal ini didasarkan
besar penderita obesitas terjadi resistensi pada data subjektif dari ibu klien An. S (9
leptin, sehingga tingginya kadar leptin tahun) yang mengatakan anaknya susah
tidak menyebabkan penurunan nafsu untuk bergerak dan susah bernapas ketika
makan. Pengontrolan nafsu makan dan melakukan aktivitas. Data objektif yang
tingkat kekenyangan seseorang diatur oleh dilihat bahwa An. S yang memiliki berat
mekanisme neural dan humoral badan tidak sesuai dengan usianya dan
(neurohumoral) yang dipengaruhi oleh mengalami kesusahan untuk berdiri setelah
genetik, nutrisi, lingkungan, dan sinyal duduk.
psikologis. Mekanisme ini dirangsang oleh Manifestasi klinis obesitas
respon metabolic yang berpusat pada memiliki berat badan lebih yang lebih
hipotalamus (Kurdanti et al, 2015). tinggi dari anak seusianya. Anak obesitas
akan mencapai masa pubertas lebih cepat.
METODE PENELITIAN Hal ini menyebabkan tidak hanya memiiki
berat badan yang lebih tinggi tetapi juga
Desain penelitian yang digunakan
pematangan tulang anak obesitas lebih
adalah metode deskriptif dengan
cepat dari anak seusianya.
pendekatan studi kasus. Studi kasus
merupakan rancangan penelitian yang
mencakup satu unit. Satu unit disini dapat Analisis Data
berarti satu klien, keluarga, kelompok, Hasil pengkajian gangguan
komunitas, atau institusi. Dalam penelitian pertukaran gas pada klien merupakan
studi kasus ini peneliti melakukan gejala umum pada klien yang mengalami
penelitian studi kasus pada anak Obesitas obesitas karena adanya perubahan
dengan masalah keperawatan Hambatan membrane alveolus kapiler.
Pertukaran Gas.
Sampel dalam penelitian ini adalah Diagnosa Keperawatan
klien yang mengalami Obesitas dengan Diagnosa keperawatan pada klien
masalah Keperawatan hambatan adalah hambatan pertukaran gas
pertukaran gas di Poli Anak Puskesmas berhubungan dengan pola pernapasan
Abeli. Teknik pengambilan sampel dengan abnormal yang dapat dilihat pada data
menggunakan purposive sampling yaitu subjektif dan data objektif.
dengan mengambil subjek penelitian yang Hambatan pertukaran gas adalah
memenuhi kriteria. Pengumpulan data keadaan dimana terjadi perubahan
dilakukan dengan wawancara, observasi, membrane alveolus-kapiler sehingga
pemeriksaan fisik serta studi dokumentasi. menyebabkan membran alveolus kapiler
Analisis data dilakukan melalui 3 mengalami kelebihan atau kekurangan dan/
tahap, pertama Reduksi data yaitu proses atau eliminasi karbondioksida (Tim Pokja
pemilihan data. Kedua Penyajian Data SDKI DPP PPNI, 2016).
yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian
singkat. Ketiga Kesimpulan yaitu dari data
Intervensi Keperawatan
yang di sajikan ,kemudian data dibahas
dan dibandingkan dengan hasil-hasil Intervensi yang diberikan pada
penelitian terdahulu dan secara teoritis klien yaitu monitor pernapasan (monitor
dengan perilaku Kesehatan. pola napas, monitor suara napas, berikan
oksigen, monitor peningkatan kelelahan
HASIL DAN PEMBAHASAN kecemasan terhadap pasien, monitor
keluhan sesk napas pasien termasuk
Pengkajian kegiatan yang meningkatkan den
memperburuk sesak napas tersebut).
Intervensi yang diberikan pada mengalami obesitas dengan masalah
klien sudah sesuai dengan perencanaan keperawatan hambatan pertukaran gas di
tindakan perawat yang terdapat pada buku Poli Anak Puskesmas Abeli, maka dari
panduan Nursing interventions pengkajian ditemukan Hambatan
classification (NIC) 2016 dan buku Pertukaran Gas berhubungan dengan Pola
panduan Nursing outcome classification Pernapasan Abnormal. Intervensi dan
(NOC) Domain 3. Kelas 4. implementasi yang diberikan pada klien
sudah sesuai dengan perencanaan tindakan
Implementasi perawat. Evaluasi atau catatan
Pada klien dengan diagnosa perkembangan selama 3 hari dari klien
keperawatan gangguan pertukaran gas, menunjukkan bahwa masalah teratasi
implementasi yang dilakukan yaitu sehingga intervensi dihentikan.
memonitor pola napas, memonitor suara
napas, memberikan oksigen, memonitor REFERENSI
peningkatan kelelahan kecemasan terhapa
pasien serta memonitor keluhan sesak Cahyaningrum, A. (2015). Leptin Sebagai
napas pasien termasuk kegiatan yang Indikator Obesitas. Jurnal kesehatan
meningkatkan dan memperburuk sesak prima.
napas klien. El Kishawi, R.R., K.L, Soo., Y.A, Abed.,
Tahap implementasi perawat W.A.M., Muda. (2017). Prevalence
melakukan rencana asuhan keperawatan and associated factors influencing
intruksi keperawatan di implementasikan stunting in children aged 2–5 years in
untuk membantu klien memenuhi kriteria the Gaza Strip-Palestine: a cross-
hasil. Implementasi keperawatan bisa sectional study. BMC Pediatric. 17.
dilakukan secara mandiri berkolaborasi https://doi.org/10.1186/s12887-017-
dengan tim medis lainnya. 0957-y
Grantham-McGregor, S., Y.B, Cheung., S,
Cueto., P, Glewwe., L, Richter.,
Evaluasi B,Strupp. (2007). Developmental
Evaluasi atau catatan potential in the first 5 years for
perkembangan selama 3 hari dari klien children in developing countries. The
menunjukkan bahwa masalah teratasi Lancet 369, 60–70.
didapatkan hasil dari data subjektif klien doi:10.1016/S0140-6736(07)60032-4
mengikuti dan memberitahukan keluhan Husnah. (2012). Tatalaksana obesitas.
yang dialami. Data objektif hasil dari Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.
pemberian oksigen membuat klien Kurdanti, W., et al. (2015). Faktor-faktor
bernapas lebih baik. Intervensi dihentikan yang mempengaruhi kejadian
karena klien dapat bernapas secara normal. obesitas pada remaja. Jurnal gizi
Evaluasi merupakan penilaian klinik Indonesia.
terhadap sejumlah informasi yang Nurjannah, Intan Sari & Deri, Roxsana.
diberikan untuk tujuan yang telah (2016). Nursing Intervention
ditetapkan yang menyatakan kegiatan yang Classification edisi enam. Indonesia
sengaja dan terus menerus dengan Nurjannah, Intan Sari & Deri, Roxsana.
melibatkan klien, perawat dan anggota tim (2016). Nursing Outcomes
kesehatan lainnya. Dalam hal ini Classification edisi enam. Indonesia
diperlukan pengetahuan tentang kesehatan, Potter dan perry. (2015). Keperawatan
patofisiologi dan strategi evaluasi (Potter Medikal Bedah Sistem pernafasan.
dan perry, 2015). Yogyakarta: Media Action
Purnamasari, A. (2018). Faktor-Faktor
PENUTUP Yang Berhubungan Dengan
Keterampilan Kader Dalam
Berdasarkan hasil studi kasus dapat Pemberian Konseling Tentang Care
disimpulkan bahwa asuhan keperawatan For Child Development Di
Asuhan Keperawatan pada anak yang Kecamatan Kalibawang Kabupaten
Kulon Progo (Doctoral Dissertation,
Universitas Gadjah Mada).
Purnamasari, A., Wahyuni, S., & Purnama,
P. A. . (2021). Hubungan Hubungan
Pola Asuh Orang Tua terhadap
Perilaku Anak Autis di Pusat
Pelayanan Autis Kendari. Nursing
Inside Community, 3(1), 32-37.
Retrieved from
http://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/
nic/article/view/419
Riskesdas, Kemenkes. (2018). “Hasil
Utama Riset Kesehata Dasar
(RISKESDAS).” Journal of Physics
A: Mathematical and Theoretical
44(8):1–200. doi: 10.1088/1751-
8113/44/8/085201.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016),
Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta,
PersatuanPerawat Indonesia
WHO. (2013). Building Global Capacity
for the Implementation of the WHO/
UNICEF Intervention Care for Child
Development. Diunduh dari
https://www.unicef.org/earlychildhoo
d/files/CCD_workshop_June_24-
29_2013-_Final_Report_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai