Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA PASIEN DENGAN MASALAH GANGGUAN PERSEPSI SENSORI


(HALUSINASI) DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPARUK
KABUPATEN SAMBAS

DISUSUN OLEH

RIZKI AROFI
NIM. 201133058

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
ii
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di Tingkat Regional
Tahun 2020"

MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
IPTEK dan Teknologi Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri,
Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan kerjasama baik lokal maupun regional

i
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA PASIEN DENGAN MASALAH GANGGUAN PERSEPSI SENSORI
(HALUSINASI) DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPARUK
KABUPATEN SAMBAS

Mata Kuliah : Praktik Klinik Keperawatan Jiwa


Semester : I (Ganjil)
Institusi : Poltekkes Kemenkes Pontianak
Prodi : Profesi Ners

Sambas, 18 Februari 2021


Mahasiswa

Rizki Arofi
NIM. 201133058

Mengetahui,

Clincal Teacher Clincal Instructure

Ns. Suharyanto, M.Kep Ns. Nurul Yaqin, S.ST.,


NIP. 197103061992032000 NIP. 197705222000121002

ii
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA TN. M DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Jenis kelamin : Laki-Laki
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Alamat : Dusun Sepinggan Jirak, Semparuk, Sambas
Suku/bangsa : Melayu/ Indonesia
Bahasa yang dipakai : Indonesia
Status perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Tanggal Pengkajian : Selasa, 16 Februari 2021
Pendidikan : Tidak tamat SD
Diagnosa medis : F.20 (Skizofrenia)

2. Alasan masuk
Ayah pasien mengatakan bahwa anaknya sudah mengalami
gangguan jiwa sejak dari kecil yaitu dimulai dari kelas SD, pada saat itu
anaknya merupakan korban dari pelaku pembully-an disekolahnya, sejak
saat itu anaknya mulai mengalami perilaku-perilaku aneh seperti
berbicara sendiri, tertawa sendiri dan kadang suka marah – marah,
melihat kondisi anaknya yang seperti itu keluarga memutuskan untuk
membawanya ke Rumah Sakit Jiwa. Ayah pasien mengatakan terakhir
membawanya ke Rumah Sakit Jiwa sekitar 2 bulan yang lalu, dan saat ini
pasien masih mendengar adanya bisikan – bisikan, pasien mengatakan
bisikan tersebut selalu mengajaknya untuk bermain di kuburan. Ayah
pasien mengatakan saat ini anaknya tidak teratur mengkonsumsi obat

1
karena keterbatasan orang tua untuk memantau karena tuntutan
pekerjaan.
3. Faktor Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
Pasien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit Jiwa. Selain itu
ayah pasien mengatakan bahwa anaknya sudah mulai dirawat
dirumah sakit jiwa sejak dari anaknya berumur 9 tahun lebih karena
menjadi korban pembully-an oleh teman – temannya, sejak saat itu
pasien memiliki gejala gangguan jiwa yaitu sering berbicara sendiri,
tertawa sendiri dan kadang suka marah-marah dan menyendiri.
b. Pengobatan sebelumnya berhasil, kurang berhasil, tidak berhasil
Ayah pasien mengatakan bahwa anaknya pernah menjalani terapi
pengobatan langsung dari rumah sakit jiwa, terapi yang diberikan
berhasil tetapi hanya bersifat sementara bisikan – bisikan yang
sebelumnya dirasakan sempat menghilang dan pasien dapat
berkatifitas seperti biasa dengan kontrol obat, tetapi sepulang dari
rumah sakit jiwa karena jarang mendapatkan pengawasan dari
keluarga akhirnya kebiasaan pasien untuk meminum obat menjadi
tidak teratur, yang menyebabkan gejala – gejala seperti sebelumnya
kembali muncul.
c. Pelaku/usia korban/usia saksi
1) Aniaya Fisik
Pasien mengatakan dulu dia pernah memberontak pada ayahnya
sendiri karena mendengar bisikan bisikan-bisikan. Ayah pasien
mengatakan bahwa anaknya pernah memberontak dan marah.
2) Aniaya seksual
Ayah pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah melakukan
tindakan aniaya seksual dan tidak pernah menjadi korban
kejahatan berupa aniaya seksual. Pasien juga mengatakan tidak
pernah mengalami dan menjadi pelaku aniaya seksual

2
d. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Ayah pasien mengatakan memang terdapat keluarga yang juga
mengalami gangguan jiwa, yaitu paman dari pasien yang dahulu juga
pernah mengalami gangguan jiwa dan sempat dirawat di rumah sakit
jiwa
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.
Pasien mengatakan saat kecil dulu pernah mengalami tindakan
pembully-an oleh teman temannya saat pasien masih berada di
bangku SD, hal tersebut membuat pasien merasa trauma dan kadang
takut untuk memikirkannya, pasien juga memiliki pengalaman yang
tidak menyenangkan lainnya saat pasien berada di Rumah Sakit Jiwa
pernah mendapatkan tindakan penganiayaan fisik oleh pasien
lainnya, hal itu membuat pasien takut apabila harus kembali dibawa
ke Rumah Sakit Jiwa lagi
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
(Pendengaran), Ketidakpatuhan pengobatan

4. Faktor Presipitasi
Pasien mengatakan saat ini masih mendengar bisikan-bisikan yang
selalu mengajaknya untuk bermain dikuburan, pasien mengatakan
bisikan tersebut sering muncul terutama saat malam hari dan pada saat
pasien dalam keadaan sepi, bisikan tersebut selalu mengajaknya bermain
dikubur dan membuat pasien merasa takut apabila mendengar bisikan
tersebut. Pasien mengaku saat ini masih mengkonsumsi obat tetapi
pernyataan tersebut disangkat oleh ayah pasien yang mengatakan bahwa
pasien saat ini tidak teratur minum obat, hal tersebut yang diyakini
keluarga menyebabkan kembalinya gejala-gejala yang dulu sempat
dialami oleh pasien. Ayah pasien mengatakan bahwa pada waktu – waktu
tertentu pasien berbicara dan tertawa sendiri.
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
(Pendengaran), Ketidakpatuhan pengobatan

3
5. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 Kali / Menit
Pernafasan : 24 Kali / Menit
Suhu Tubuh : 36,5 ° C
b. Keluhan Pasien
Pasien mengatakan saat ini masih mendengar bisikan – bisikan,
pasien mengatakan bisikan tersebut membuatnya merasa terganggu
sehingga membuatnya tidak nyaman.
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
(Pendengaran)

6. Psikososial
a. Genogram

Keterangan

4
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah Keperawatan
b. Konsep Diri
1) Identitas
Pasien mengatakan bahwa dirinya seorang laki-laki anak
pertama dari 4 bersaudara, beragama islam, dan pekerjaan nya
sekarang membantu pekerjaan orang tua dirumah dan mejaga
adik-adiknya.
2) Peran
Pasien berusia 20 tahun dan berperan sebagai anak pertama
dirumah, pasien mengatakan saat ini memiliki peran sebagai
anak dan harus ikut membantu pekerjaan orang tua dirumah
3) Harga Diri
Pasien mengatakan merasa berbeda dengan orang lain karena
penyakit jiwa yang dideritanya, pasien mengatakan malu apabila
karena beberapa orang pernah menyebutnya dengan sebutan
orang gila
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah Keperawatan
c. Hubungan Sosial
1) Orang Terdekat
Pasien mengatakan orang terdekat dengan dirinya sekarang
adalah Ayah dan ibu serta adik-adiknya, pasien mengatakan
ingin selalu berhubungan baik dengan anggota keluarganya,
pasien juga mengatakan ingin disayang oleh keluarga.
2) Hambatan dalam Berhubungan dengan Orang Lain
Pasien mengatakan merasa kurang percaya diri apabila harus
berhubungan dengan orang lain pasien mengatakan bahwa orang
– orang akan menjauhinya karena dia berbeda dengan orang-
orang pada umunya. Keluarga pasien mengatakan tidak ada
hambatan berhubungan sehari – hari dalam keluarga
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

5
d. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Ayah pasien mengatakan bahwa seluruh anggota keluarganya
bergama islam, ayah pasien mengaku bahwa keluarganya jarang
melakukan ibadah bersama – sama.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah Keperawatan

7. Status Mental
a. Penampilan
Pada saat pengkajian penampilan pasien tampak kurang rapi, baju
pasien tampak kurang rapi, kulit pasien tampak kering dan kuku-
kuku pasien tampak kurang bersih, pasien mengatakan belum mandi
karena malas.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
b. Pembicaraan
Pada saat pengkajian Pasien dapat berbicara dengan lancar, namun
terkadang fokus pembicaraan pasien mudah berubah-ubah, pasien
juga sering menanyakan hal-hal terkait halusinasi yang dialaminya.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan Masalah Keperawatan
c. Aktivitas Motorik
1) Kelambatan
Pasien tampak sering melamun, sesekali wajahnya tampak
bingung, tapi ketika diajak berinteraksi masih nyambung.
2) Peningkatan
Selama berinteraksi Pasien cukup baik, respon kepada perawat
cukup baik, semua pertanyaan yang ditanyakan mampu dijawab
oleh pasien walaupun perlu diarahkan
3) Alam Perasaan
Pasien mengatakan saat ini perasaannya merasa senang karena
dikunjungi oleh perawat, pasien mengatakan akhir-akhir ini
merasa takut karena bisikan – bisikan yang didengar, hal
tersebut membuat pasien merasa terganggu.

6
4) Afek
Afek pasien tumpul, hanya bereaksi bila ada stimulus emosi
yang kuat, pasien tampak bersemangat apabila pembicaraannya
di layani, namun perawat berusaha mengarahkan kepada topik
pembicaraan yang sesuai tema pengkajian
5) Interaksi selama Wawancara
Pada saat pengkajian berlangsung, interaksi antara perawat
dengan keluarga pasien cukup baik, keluarga menceritakan
secara terbuka keluhan – keluhan yang dirasakan. Interaksi
antara perawat dengan pasien juga baik, Kontak mata pada saat
wawancara tampak baik namun pada waktu terterntu sesekali
pasiem tampak bingung tetapi selebihnya respon saat interaksi
baik.
6) Persepsi
Pasien mengatakan saat ini masih ada mendengar bisikan
bisikan yang mengganggunya, saat ini pasien mengatakan belum
paham cara mengatasi bisikan yang datang tersebut, pasien
mengatakan kalau bisikan tersebut adalah bisikan dari hantu.
7) Bentuk Pikir
Respon pasien baik, selama interaksi mampu menjawab semua
pertanyaan dengan baik, cara berbicara pasien kadang suka
berpindah fokus dari satu topik ke topik lain.
8) Tingkat Kesadaran
Pasien sadar, Pasien mampu mengingat seluruh keluarganya,
ketika ditanya tentang tempat dan waktu Pasien mampu
menjawab dengan benar.
9) Memori
Pasien mengatakan mampu mengingat jangka panjang dan
jangka pendek waktu saat Pasien dibawa ke RSJ.
10) Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Pasien mampu menghitung, di buktikan dengan Pasien mampu
menghitung umurnya dari tahun dia lahir selain itu pasien juga

7
masih mampu mengenal tempat tinggal dan tempat dia lahir
walaupun dengan bantuan keluarga.
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
(Pendengaran)

8. Kebutuhan Pasien
a. Nutrisi
Pasien mengatakan pasien makan secara mandiri di rumah 3x sehari
dan selalu menghabiskan makanannya, pasien makan dengan menu
nasi dan lauk pauk, pasien minum air putih 8 gelas perhari.
b. Eliminasi
Pasien mengatakan biasanya BAB 1 kali sehari dipagi hari, pasien
BAK biasanya 4-5 kali sehari, pasien mampu membersihkan diri
setelah eliminasi secara mandiri. Pasien sadar akan memberihkan
diri apabila setelah buang air besar maupun kecil
c. Mandi
Pasien mengatakan biasanya mandi 1 kali sehari, pasien mengatakan
malas mandi, pasien mengatakan masih tetap merasa nyaman apabila
tidak mandi.
d. Barpakaian atau berhias
Pasien mengatakan kalau dirumah jarang memakai baju karena
merasakan panas, pasien juga tampak jarang berhias dilihat dari
kondisi kulit pasien tampak kering dan kurang terawat.
e. Istirahat/tidur
Pasien mengatakan dapat tidur secara baik, pasien tidur malam dari
jam 20.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB, pasien mengatakan jarang
tidur siang, aktifitas siang hari pasien dihabiskan dengan bermain
keluar rumah, atau dengan mendengarkan musik di rumah
f. Pengobatan
Keluarga pasien mengatakan kalau pasien saat ini tidak teratur
minum obat, keluarga mengatakan kurang bisa memantau anaknya
untuk minum obat karena masing-masing bekerja, ayah pasien

8
bekerja sebagai pelaut dan ibu pasien sebagai petani sedangkan adik-
adik pasien masih kecil – kecil.
g. Aktivitas didalam rumah
Pasien mengatakan mampu melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu, membereskan barang – barang yang berantakan dan
kadang membantu pekerjaan orang tua, selain itu aktifitas pasien
diwaktu senggang digunakan untuk mendengarkan musik.

9. Mekanisme Koping
Saat ini mekanisme koping pasiem masuk ke dalam mekanisme koping
adatif, pasien mampu menyelesaikan masalah dengan cara ke arah
positif, pasien mengatasi masalah dengan memberitahukannya kepada
orang tua, dan orang tua pasien mengingatkan pasien untuk melakukan
hal-hal baik, untuk halusinasi yang dialami pasien saat ini yaitu
halusinasi pendengaran yang membuatnya merasa terganggu, pasien
mengalihkan bisikan tersebut dengan cara mendengarkan musik dan
berkaktifitas diluar rumah. Sampai saat ini pasien tidak pernah memiliki
koping maladatif seperti beberapa tahun lalu pasien sempat mengamuk,
semenjak pulang dari Rumah Sakit Jiwa, pasien sedikit lebih tahu tentang
cara untuk mengontrol dirinya agar tidak membahayakan orang lain
terutama keluarganya.

10. Terapi Farmakologi


Saat ini pasien mendapat terapi pengobatan jiwa dari Puskesmas, pasien
dan keluarga rutin mengambil obat ke puskesmas jika obat yang
dikonsumsi akan habis. Terapi yang didapat dari puskesmas yang saat ini
dikonsumsi oleh pasien adalah :
a. Haloperidol 2 x 1,5 mg
b. Trihexyphenidyl 2 x 2 mg
c. Clozapine 2 x 25 mg
d. Risperidone 2 x 2 mg

9
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Data Subyektif : Koping individu Gangguan
1. Pasien mengatakan tidak efektif Persepsi Sensori
saat ini masih (D. 0085)
mendengar adanya Respon pasca
bisikan – bisikan trauma (bullying)
2. Pasien mengatakan
bisikan tersebut Menarik diri
mengajaknya bermain Isolasi Sosial
dikuburan
3. Pasien mengatakan Gangguan
merasa terganggu Persepsi Sensori :
dengan adanya Halusinasi
bisikan tersebut
4. Ayah pasien Gangguan
mengatakan pada Pendengaran
waktu tertentu pasien
suka berbicara dan
tertawa sendiri
Data Obyektif
1. Pasien tampak asik
dengan fikirannya
2. Pembicaraan pasien
suka berpindah –
pindah
3. Fokus pasien mudah
untuk berubah
2. Data Subyektif : Koping individu Defisit Perawatan
1. Pasien mengatakan tidak efektif Diri
biasanya mandi 1 kali (D. 0109)
sehari Respon pasca
2. Pasien mengatakan trauma (bullying)
merasa malas untuk
membersihkan diri Menarik diri
terutama mandi Isolasi Sosial
3. Pasien mengatakan
masih merasa nyaman Gangguan
bila tidak mandi Persepsi Sensori :
4. Pasien mengatakan Halusinasi
jika mandi juga
nantinya akan kotor Keterbatasan
lagi kemampuan
5. Ayah pasien merawat diri
mengatakan kalau
pasien dirumah

10
memang jarang mandi

Data Obyektif
1. Pasien tampak kurang
bersih dan kurang rapi
2. Pasien tampak kurang
terurus,
3. Kulit tubuh pasien
tampak kurang bersih
4. Pasien tampak jarang
memakai baju apabila
dirumah
5. Kuku pasien tampak
kurang bersih
3. Data Subyektif : Koping individu Ketidakpatuhan
1. Pasien mengatakan tidak efektif (D. 0114)
kalau saat ini pasien
tidak teratur minum Respon pasca
obat karena kadang trauma (bullying)
lupa untuk minum
obat Menarik diri
2. Ayah pasien Isolasi Sosial
mengatakan bahwa
kurang bisa Gangguan
melakukan Persepsi Sensori :
pemantauan kepada Halusinasi
pasien terkait tuntutan
pekerjaan Mengikuti
Data Obyektif : Program
1. Tampak obat yang pengobatan
dikonsumsi pasien
masih sedikit
2. Tampak kepedulian
pasien terhadap
pengobatannya
kurang
3. Orang tua pasien
tampak sibuk dengan
masing-masing
pekerjaannya.

11
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah
No Diagnosa Keperawatan Paraf
Timbul Teratasi
1. Gangguan Persepsi Sensori 16 Feb 21
berhubungan dengan gangguan
pendengaran yang ditandai dengan
Data Subyektif :
1. Pasien mengatakan saat ini
masih mendengar adanya
bisikan – bisikan
2. Pasien mengatakan bisikan
tersebut mengajaknya
bermain dikuburan
3. Pasien mengatakan merasa
terganggu dengan adanya
bisikan tersebut
4. Ayah pasien mengatakan
pada waktu tertentu pasien
suka berbicara dan tertawa
sendiri
Data Obyektif
1. Pasien tampak asik dengan
fikirannya
2. Pembicaraan pasien suka
berpindah – pindah
3. Fokus pasien mudah untuk
berubah

2. Defisit Perawatan Diri 16 Feb 21


berhubungan dengan Gangguan
psikologis dan/atau psikotik yang
ditandai dengan
Data Subyektif :
1. Pasien mengatakan biasanya
mandi 1 kali sehari
2. Pasien mengatakan merasa
malas untuk membersihkan
diri terutama mandi
3. Pasien mengatakan masih
merasa nyaman bila tidak
mandi
4. Pasien mengatakan jika
mandi juga nantinya akan
kotor lagi
5. Ayah pasien mengatakan
kalau pasien dirumah
memang jarang mandi

12
Data Obyektif
1. Pasien tampak kurang bersih
dan kurang rapi
2. Pasien tampak kurang terurus,
3. Kulit tubuh pasien tampak
kurang bersih
4. Pasien tampak jarang
memakai baju apabila
dirumah
5. Kuku pasien tampak kurang
bersih

3. Ketidakpatuhan berhubungan 16 Feb 21


dengan program terapi kompleks
dan/atau lama yang ditandai
dengan :
Data Subyektif :
1. Pasien mengatakan kalau saat
ini pasien tidak teratur minum
obat karena kadang lupa
untuk minum obat
2. Ayah pasien mengatakan
bahwa kurang bisa melakukan
pemantauan kepada pasien
terkait tuntutan pekerjaan
Data Obyektif :
1. Tampak obat yang
dikonsumsi pasien masih
sedikit
2. Tampak kepedulian pasien
terhadap pengobatannya
kurang
3. Orang tua pasien tampak
sibuk dengan masing-masing
pekerjaannya.
4. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mm Hg
N : 88 Kali / menit
RR : 24 Kali / menit
T : 36,5 ° C

13
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
N SLKI
SDKI SIKI
o Luaran Utama Kriteria Hasil
1. Gangguan Persepsi Sensori Persepsi Setelah dilakukan asuhan Manajemen halusinasi
berhubungan dengan gangguan Sensori keperawatan diharapkan (I.09288)
pendengaran (L.09083) persepsi sensori membaik Observasi
(D. 0085) dengan kriteria hasil : 1. Monitor perilaku yang mengindikasi
1. Verbalisasi halusinasi
mendengar bisikan 2. Monitor dan sesuaikan tingkat
menurun aktivitas dan stimulasi ligkungan
2. Verbalisasi melihat Terapeutik
bayangan menurun 1. Pertahankan lingkungan yang aman
3. Verbalisasi 2. Lakukan tindakan keselamatan
merasakan sesuatu ketika tidak dapat mengontrol
melalui indra perilaku (mis. Limit setting,
perabaan menurun pembatasan wilayah, pengekangan
4. Verbalisasi fisik, seklusi )
merasakan sesuatu 3. Diskusikan perasaan dan respons
melalui indera terhadap halusinasi
penciuman menurun 4. Hindari perdebatan tentang validitas
5. Verbalisasi halusinasi
merasakan sesuatu Edukasi
melalui indra 1. Anjurkan memonitor sendiri situasi
pengecapan menurun terjadinya halusinasi
6. Distorsi sensori 2. Anjurkan bicara pada orang yang
meningkat dipercaya untuk memberikan
7. Perilaku halusinasi dukungan dan umpan balik korektif
menurun terhadap halusinasi

14
8. Respon sesuai 3. Anjurkan melakukan distraksi (mis.
stimulus membaik Mendengarkan music, melakukan
aktivitas dan teknik relaksasi )
4. Ajarkan pasien dan keluarga cara
mengontrol halusiansi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat
antipsikotik dan antiansietas, jika
perlu

2. Defisit Perawatan Diri Perawatan Diri Setelah dilakukan asuhan Dukungan Perawatan Diri
berhubungan dengan Gangguan (L.11103) keperawatan diharapkan (I.11348)
psikologis dan/atau psikotik perawatan diri meningkat Observasi
(D. 0109) dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi kebiasaan aktifitas
1. Kemampuan mandi perawatan diri sesuai usia
meningkat 2. Monitor tingkat kemandirian
2. Kemampuan 3. Identifikasi kebutuhan alat bantu
mengenakan pakaian kebersihan diri, berpakaian, berhias
meningkat dan makan
3. Kemampuan makan Terapeutik
meningkat 1. Sediakan lingkungan yang terapeutik
4. Kemampuan ke (misalnya suasana hangat, rileks dan
Toilet (BAB/BAK) privasi)
meningkat 2. Siapkan keperluan pribadi (misalnya
5. Verbalisasi keinginan parfum, sikat gigi dan sabun mandi)
melakukan perawatan 3. Dampingi dalam melakukan
diri meningkat perawatan diri sampai mandiri
6. Minat melakukan 4. Fasilitasi untuk menerima keadaan

15
perawatan diri ketergantungan
meningkat 5. Fasilitasi kemandirian, bantu jika
7. Mempertahankan tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan diri diri
meningkat 6. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
8. Mempertahankan Edukasi
kebersihan mulut 1. Anjurkan melakukan perawatan diri
meningkat secara konsisten sesuai dengan
kemampuan

3. Ketidakpatuhan berhubungan Tingkat Setelah dilakukan asuhan Dukungan Kepatuhan Program


dengan program terapi Kepatuhan keperawatan diharapkan Pengobatan
kompleks dan/atau lama (L.12110) perawatan diri meningkat (I.12361)
(D.0114) dengan kriteria hasil : Observasi
1. Verbalisasi kemauan 1. Identifikasi kepatuhan menjalani
memenuhi program program pengobatan
perawatan atau Terapeutik
pengobatan 1. Buat komitmen menjalani
meningkat pengobatan dengan baik
2. Verbalisasi mengikuti 2. Buat jadwal pendampingan
anjuran meningkat keluarga untuk bergantian
3. Resiko komplikasi menemani pasien selama menjalani
penyakit/masalah program pengobatan, Jika perlu
kesehatan menurun 3. Diskusikan hal-hal yang dapat
4. Perilaku mengikuti mendukung atau menghambat
program berjalannya program pengobatan
perawatan/pengobata 4. Libatkan keluarga untuk
n meningkat mendukung program pengobatan

16
5. Perilaku menjalankan yang dijalani
anjuran meningkat Edukasi
6. Tanda dan gejala 1. Informasikan program pengobatan
penyakit menurun yang harus dijalani
2. Informasikan manfaat yang akan
diperoleh jika teratur menjalani
pengobatan
3. Anjurkan keluarga untuk
mendampingi dan merawat pasien
selama menjalai program
pengobatan
4. Anjurkan pasien dan keluarga
melakukan konsultasi ke pelayanan
terdekat, jika perlu

17
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Implementasi Hari ke - 1
No
Hari/
. Implementasi Keperawatan Paraf Evaluasi Keperawatan Paraf
Tanggal
Dx
1 Selasa, 1. Memonitor perilaku yang Subyektif
16 Feb 2021 mengindikasi halusinasi 1. Pasien mengatakan saat ini masih
R/ Pada waktu-waktu terentu pasien mendengar adanya bisikan – bisikan,
suka berbicara sendiri dan tertawa Pasien mengatakan bisikan tersebut
sendiri mengajaknya bermain dikuburan
2. Mendiskusikan perasaan dan respons 2. Pasien mengatakan merasa terganggu
terhadap halusinasi dengan adanya bisikan tersebut, Ayah
R/ pasien mengatakan merasa pasien mengatakan pada waktu tertentu
terganggu dengan adanya bisikan- pasien suka berbicara dan tertawa
bisikan sendiri
3. Menghindari perdebatan tentang 3. Keluarga pasien mengatakan akan
validitas halusinasi mengikuti instruksi yang telah
R/ Pasien suka berbicara tentang diberikan perawat dan akan
bisikan yang dialaminya yang seolah- mempraktikkan cara mengontrol
olah nyata Halusinasi melalui cara yang telah
4. Menganjurkan bicara pada orang yang diajarkan sebelumnya
dipercaya untuk memberikan Obyektif
dukungan dan umpan balik korektif 1. Saat ini Pasien masih tampak asik
terhadap halusinasi dengan fikirannya
R/ perawat menganjurkan kepada 2. Pembicaraan dengan pasien suka
pasien untuk sering berinteraksi berpindah – pindah dari satu topik ke
minimal dengan keluarga dirumah topik yang lain

18
5. Menganjurkan melakukan distraksi 3. Fokus pasien mudah untuk berubah
(mis. Mendengarkan music, 4. Pasien mengkonsumsi obat yang telah
melakukan aktivitas dan teknik diberikan oleh perawat
relaksasi ) Analisa
R/ Pasien suka mendengarkan musik Masalah Gangguan Persepsi Sensori belum
pada saat dirumah teratasi
6. Mengajarkan pasien dan keluarga cara Planning
mengontrol halusiansi Intervensi dilanjutkan :
R/ Perawat mengajarkan kepada 1. Memonitor perilaku yang
keluarga cara mengontrol halusinasi mengindikasi halusinasi
dengan cara menghardik, bercakap- 2. Mendiskusikan perasaan dan respons
cakap, aktifitas fisik dan lain-lain. terhadap halusinasi
7. Berkolaborasi pemberian obat 3. Menghindari perdebatan tentang
antipsikotik dan antiansietas validitas halusinasi
R/ Pasien mendapat terapi pengobatan 4. Menganjurkan bicara pada orang yang
Haloperidol 2 x 1,5 mg dipercaya untuk memberikan
Trihexyphenidyl 2 x 2 mg dukungan dan umpan balik korektif
Clozapine 2 x 25 mg terhadap halusinasi
Risperidone 2 x 2 mg 5. Menganjurkan melakukan distraksi
(mis. Mendengarkan music,
melakukan aktivitas dan teknik
relaksasi )
6. Mengajarkan pasien dan keluarga cara
mengontrol halusiansi
7. Berkolaborasi pemberian obat
antipsikotik dan antiansietas

19
2. Selasa, 1. Memonitor tingkat kemandirian Subyektif
16 Feb 2021 R/ Saat ini pasien sudah mampu untuk 1. Pasien mengatakan biasanya mandi 1
merawat diri secara mandiri hanya saja kali sehari, Pasien mengatakan merasa
pasien malas untuk melakukan malas untuk membersihkan diri
perawatan diri terutama mandi
2. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu 2. Pasien mengatakan masih merasa
kebersihan diri, berpakaian, berhias nyaman bila tidak mandi, Pasien
dan makan mengatakan jika mandi juga nantinya
R/ Dirumah pasien sudah tersedia alat akan kotor lagi
bantu kebersihan diri, pakaian dan lain 3. Ayah pasien mengatakan kalau pasien
lain dirumah memang jarang mandi
3. Menyediakan lingkungan yang 4. Pasien mengatakan setelah mandi
terapeutik (misalnya suasana hangat, badannya terasa lebih segar dan bersih
rileks dan privasi) serta wangi, pasien mengatakan lebih
R/ Saat ini pasien merasa nyaman nyaman
dengan lingkungannya saat ini Obyektif
4. Menyiapkan keperluan pribadi 1. Pasien sudah tampak lebih bersih dari
(misalnya parfum, sikat gigi dan sabun sebelumnya, pasien sudah mandi dan
mandi) membersihkan diri.
R/ Keperluan pribadi pasien sudah 2. Pasien tampak lebih segar dari
tersedia dirumah sebelumnya, pasien tampak bersih,
5. Memfasilitasi kemandirian, bantu jika kulit tampak lembab
tidak mampu melakukan perawatan 3. Pasien tampak nyaman dengan
diri kondisinya sekarang
R/ Pasien segera menuruti instruksi Analisa
perawat ketika disuruh untuk Masalah Defisit Perawatan Diri teratasi
membersihkan diri sebagian

20
6. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri Planning
R/ Perawat mengingatkan kepada Intervensi dilanjutkan :
pasien dengan memberikan jadwal 1. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu
untuk melakukan pembersihan diri 2 x kebersihan diri, berpakaian, berhias
sehari pagi dan sore dan makan
7. Menganjurkan melakukan perawatan 2. Menyediakan lingkungan yang
diri secara konsisten sesuai dengan terapeutik (misalnya suasana hangat,
kemampuan rileks dan privasi)
R/ Perawat menganjurkan kepada 3. Menyiapkan keperluan pribadi
pasien untuk rutin melakukan (misalnya parfum, sikat gigi dan
perawatan diri, perawat juga meminta sabun mandi)
keluarga untuk selalu memantau 4. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri
kebersihan diri pasien 5. Menganjurkan melakukan perawatan
diri secara konsisten sesuai dengan
kemampuan
3. Selasa, 1. Mengidentifikasi kepatuhan menjalani Subyektif
16 Feb 2021 program pengobatan 1. Pasien mengatakan mengerti dengan
R/ Keluarga pasien mengatakan pasien penjelasan yang sudah diberikan oleh
minum obat tidak teratur perawat kepadanya
2. Buat jadwal pendampingan keluarga 2. Pasien mengatakan mulai saat ini akan
untuk bergantian menemani pasien teratur minum obat dan meminta
selama menjalani program pengobatan, orang tuanya untuk selalu
Jika perlu mengingatkan apabila dia lupa untuk
R/ Ayah dan ibu pasien akan minum obat
bergantian mengawasi pasien dalam 3. Pasien mengatakan ingin segera
minum obat sembuh dari penyakit yang
3. Libatkan keluarga untuk mendukung dialaminya, hingga dapat beraktifitas
program pengobatan yang dijalani seperti orang-orang pada umumnya

21
R/ Keluarga kooperatif dan siap 4. Keluarga pasien mengatakan akan
menjadi pengawas minum obat untuk lebih memperhatikan pasien terutama
pasien dalam pengawasan minum obat untuk
4. Informasikan program pengobatan mendukung kesembuhan pasien
yang harus dijalani Obyektif
R/ pasien dan keluarga mendengarkan 1. Pasien dan keluarga tampak antusias
dengan seksama dalam mendengarkan instruksi –
5. Informasikan manfaat yang akan instruksi yang telah diberikan oleh
diperoleh jika teratur menjalani perawat
pengobatan 2. Pasien dan keluarga tampak mengerti
R/ Pasien dan keluarga mengerti tentang penjelasan mengenai program
dampak dari minum obat secara teratur pengobatan yang harus dijalani pasien
6. Anjurkan keluarga untuk mendampingi 3. Pasien dan keluarga tampak mengerti
dan merawat pasien selama menjalai apa yang akan terjadi apabila program
program pengobatan pengobatan yang dijalani pasien tidak
R/ Keluarga bersedia untuk selalu sesuai/tidak teratur
mendampingi pasien minum obat 4. Perawat membantu pasien dalam
hingga pasien dapat mandiri meminum obat
7. Anjurkan pasien dan keluarga Analisa
melakukan konsultasi ke pelayanan Masalah Ketidakpatuhan Teratasi
terdekat, jika perlu Planning
R/ Pasien dan keluarga bersedia untuk Intervensi Dihentikan
berkonsultasi ke Puskesmas minimal
satu bulan sekali

22
Implementasi Hari ke-2
No Hari/
Implementasi Keperawatan Paraf Evaluasi Keperawatan Paraf
Dx Tanggal
1. Rabu, 1. Memonitor perilaku yang Subyektif
17 Feb 2021 mengindikasi halusinasi 1. Pasien mengatakan masih mendengar
R/ Pada waktu-waktu terentu pasien adanya bisikan – bisikan, tetapi
suka berbicara sendiri dan tertawa dengan durasi yang lebih sebentar dari
sendiri hari – hari sebelumnya
2. Mendiskusikan perasaan dan respons 2. Pasien mengatakan merasa terganggu
terhadap halusinasi dengan adanya bisikan tersebut dan
R/ pasien mengatakan merasa membuat pasien merasa risih
terganggu dengan adanya bisikan- 3. Pasien mengatakan sudah
bisikan mempraktikkan cara mengontrol
3. Menghindari perdebatan tentang halusinasi yang sudah diajarkan yaitu
validitas halusinasi dengan menghardik halusinasi
4. Pasien mengatakan cara tersebut
R/ Pasien suka berbicara tentang
efektif untuk mengatasi halusinasi
bisikan yang dialaminya yang seolah-
yang sedang dialaminya
olah nyata
Obyektif
4. Menganjurkan bicara pada orang yang
1. Pasien tampak lebih mudah berbicara
dipercaya untuk memberikan
dengan perawat, berbeda dengan hari
dukungan dan umpan balik korektif sebelumnya
terhadap halusinasi 2. Pasien mulai berusaha untuk tenang
R/ perawat menganjurkan kepada dalam menghadapi orang lain
pasien untuk sering berinteraksi 3. Pasien tampak sudah bisa
minimal dengan keluarga dirumah mempraktikkan cara mengontrol
5. Menganjurkan melakukan distraksi halusinasi dengan cara menghardik
(mis. Mendengarkan music, halusinasi.

23
melakukan aktivitas dan teknik Analisa
relaksasi ) Masalah Gangguan Persepsi Sensori
R/ Pasien suka mendengarkan musik Teratasi sebagian
pada saat dirumah Planning
6. Mengajarkan pasien dan keluarga cara Intervensi dilanjutkan :
mengontrol halusiansi 1. Menganjurkan bicara pada orang yang
R/ Perawat mengajarkan kepada dipercaya untuk memberikan
keluarga cara mengontrol halusinasi dukungan dan umpan balik korektif
dengan cara menghardik, bercakap- terhadap halusinasi
cakap, aktifitas fisik dan lain-lain. 2. Menganjurkan melakukan distraksi
(mis. Mendengarkan music,
melakukan aktivitas dan teknik
relaksasi )
3. Berkolaborasi pemberian obat
antipsikotik dan antiansietas
2. Rabu, 1. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu Subyektif
17 Feb 2021 kebersihan diri, berpakaian, berhias 1. Pasien mengatakan pagi tadi sudah
dan makan mandi dan membersihkan diri
R/ Dirumah pasien sudah tersedia alat 2. Pasien mengatakan mulai merasa
bantu kebersihan diri, pakaian dan lain nyaman ketika memiliki kebiasaan
lain mandi tepat waktu
2. Menyediakan lingkungan yang 3. Pasien mengatakan, mandi dapat
terapeutik (misalnya suasana hangat, membuat badannya terasa lebih segar
rileks dan privasi) jika dibanding dengan kebiasaan
sebelumnya
R/ Saat ini pasien merasa nyaman
4. Pasien mengatakan akan rajin
dengan lingkungannya saat ini
membersihkan diri, terutama mandi,
3. Menyiapkan keperluan pribadi
sikat gigi, keramas dan potong kuku
(misalnya parfum, sikat gigi dan sabun

24
mandi) 5. Pasien mengatakan setelah mandi
R/ Keperluan pribadi pasien sudah badannya terasa lebih segar dan bersih
tersedia dirumah serta wangi, pasien mengatakan lebih
4. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri nyaman
R/ Perawat mengingatkan kepada Obyektif
pasien dengan memberikan jadwal 1. Pasien sudah tampak lebih bersih dari
untuk melakukan pembersihan diri 2 x sebelumnya, pasien sudah mandi dan
sehari pagi dan sore membersihkan diri.
5. Menganjurkan melakukan perawatan 2. Pasien tampak lebih segar dari
diri secara konsisten sesuai dengan sebelumnya, pasien tampak bersih,
kemampuan kulit tampak lembab
R/ Perawat menganjurkan kepada 3. Pasien tampak nyaman dengan
pasien untuk rutin melakukan kondisinya sekarang
perawatan diri, perawat juga meminta Analisa
keluarga untuk selalu memantau Masalah Defisit Perawatan Diri teratasi
kebersihan diri pasien Planning
Intervensi Dihentikan

25
Implementasi Hari ke - 3
No Hari/
Implementasi Keperawatan Paraf Evaluasi Keperawatan Paraf
Dx Tanggal
1. Kamis, 1. Menganjurkan bicara pada orang yang Subyektif
18 Feb 2021 dipercaya untuk memberikan 1. Pasien mengatakan masih mendengar
dukungan dan umpan balik korektif adanya bisikan – bisikan, tetapi
terhadap halusinasi dengan durasi yang lebih sebentar dari
R/ perawat menganjurkan kepada hari – hari sebelumnya
pasien untuk sering berinteraksi 2. Pasien mengatakan sudah
minimal dengan keluarga dirumah mempraktikkan cara mengontrol
2. Menganjurkan melakukan distraksi halusinasi yang sudah diajarkan yaitu
(mis. Mendengarkan music, dengan menghardik halusinasi
Obyektif
melakukan aktivitas dan teknik
1. Pasien tampak lebih mudah berbicara
relaksasi )
dengan perawat, berbeda dengan hari
R/ Pasien suka mendengarkan musik sebelumnya
pada saat dirumah 2. Pasien mulai berusaha untuk tenang
3. Mengajarkan pasien dan keluarga cara dalam menghadapi orang lain
mengontrol halusiansi 3. Pasien tampak sudah bisa
R/ Perawat mengajarkan kepada mempraktikkan cara mengontrol
keluarga cara mengontrol halusinasi halusinasi dengan cara menghardik
dengan cara menghardik, bercakap- halusinasi.
cakap, aktifitas fisik dan lain-lain. Analisa
Masalah Gangguan Persepsi Sensori
Teratasi sebagian
Planning
Intervensi dihentikan

26

Anda mungkin juga menyukai