Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA TN.A DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA ISOLASI


SOSIAL DI WISMA PUNTADEWA RUMAH SAKIT JIWA Prof. Dr. SOEROJO
MAGELANG

“Disusun Guna Memenuhi Tugas Pogram Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Jiwa”

Disusun Oleh:
CINTANA OLIVIA MARTHABELLA
92022040028

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN AJARAN 2022/2023
Jln. Ganesha I, Purwosari, Kudus 59316, Telp/Fax. +62 291 437 218
Website: www.umkudus.ac.id Email: sekretariat@umkudus.ac.id
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. P DENGAN GANGGUAN
HALUSINASI DI WISMA PUNTADEWA RUMAH SAKIT JIWA Prof.Dr.
SOEROJO MAGELANG

Nama : Cintana Olivia Marthabella


Nim : 92022040028
Tanggal Pengkajian : 17 Juni 2023
Tempat Pengkajian : Di Wisma Puntadewa RSJ Prof.Dr. Soerojo Magelang

I IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.A
Umur : 24 tahun 10 bulan
No. RM : 0024xxxx
Jenis Kelamin : Laki-laki
Informan : Pasien, rekam medis dan perawat
Pendidikan : SMK
Pekerjaan :-
Warga negara : WNI
Alamat : Sumpiuh, Banyuwangi
Ruangan Rawat : Wisma Puntadewa
Tanggal Dirawat : 10 Juni 2023
Nama penanggung jawab : Tn.M
Hubungan dengan pasien : Kakek

II ALASAN MASUK
Pasien rujukan dari RSUD Banyumas sudah dirawat selama 10 hari tetapi tidak ada
perubahan dengan keluhan pasien mengamuk dan gelisah. Pada saat dirumah pasien
keluar dengan keadaan telanjang 2 kali, berbicara sendiri, berbicara ngelantur dan
curiga merasa diawasi. Kemudian Pasien dibawa oleh Kakeknya ke RSJ Prof.Dr.
SOEROJO MAGELANG pada tanggal 10 Juni 2023
III FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

Pasien mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa sejak ±2 tahun yang lalu

2. Riwayat pengobatan sebelumnya

 Pasien mengatakan sering berobat ke psikiater


 Pasien mengatakan rutin minum obat tetapi kurang berhasil.

3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Pasien mengatakan tidak anggota keluarganya tidak ada yang mengalami


gangguan jiwa .

4. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Pasien mengatakan mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu di


PHK dari pekerjaannya

IV FAKTOR PRESIPITASI
1. Faktor penyebab

- Pasien mengatakan putus minum obat

- Pasien mengatakan sering marah marah

V FISIK
1. Keadaan umum pasien saat ini baik.karena dalam menjalankan Activity
Daily Living dilakukan secara mandiri, tanpa bantuan oleh perawat
2. Tingkat kesadaran pasien: Composmetis
3. Tanda-tanda Vital:
TD: 110/80 mmHg
N: 99 x / menit
S: 36,3 °C
RR: 20 x/menit SpO2: 98%
4. Mengukur
BB: 54 Kg
TB:165 cm
5. Keluhan fisik
Pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik

VI PSIKOSOSIAL

1. Genogram
1. Genogram
2.

Keterangan:

Pasien adalah seorang anak pertama laki-laki yang tinggal bersama Kakek
dan Neneknya.
a. Pengambilan keputusan dalam keluarga diambil oleh Kakeknya.
b. Pola komunikasi antar keluarga terjalin baik, komunikasi dengan kakek,
ayah dan ibu serta adiknya
c. Sumber pembiayaan atau ekonomi keluarga dari Tn.M

1. Konsep Diri

a. Gambaran diri
Pasien mengatakan seluruh anggota tubuhnya baik tidak ada kekurangan fisik
apapun.
b. Identitas diri
- Pasien bernama A usia 24 tahun yang berjenis kelamin laki – laki dan
merasa puas dengan jenis kelaminnya.
- Pasien mengatakan bekerja di AHAS Honda.
- Pasien berperan sebagai anak pertama dari keluarganya
c. Peran
- Pasien mengatakan sebagai merasa puas sebagai anak karena bisa
memberikan uang bulanan pada ibunya atau kakeknya.
d. Ideal diri
- Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang berkumpul
bersama keluarga dan berkerja kembali.
e. Harga diri
- Pasien mengatakan merasa sebagai anak tidak berharga karena tidak bisa
membantu perekonomian keluarganya.
f. Hubungan sosial
- Pasien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah
Keluarga
- Pasien mengatakan tidak suka jika diganggu orang lain
- Pasien tidak berperan aktif dalam kegiatan dan aktivitas sehari – hari di
rumah sakit.
g. Spiritual
- Pasien mengatakan bahwa gangguan jiwanya adalah penyakit yang berasal
dari tuhannya
- Pasien adalah seorang yang beragama islam dan mengatakan sholat itu
wajib.
- Pasien mengatakan kegiatan ibadah yang dilakukan adalah berdzikir dan
sholat.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan Fisik
Kebersihan dan kondisi pasien dari rambut sampai kuku dan kulit baik, cara
berpakaian pasien rapi, kancing baju terpasang dengan baik, memakai sandal.
2. Pembicaraan
Pasien sedikit banyak bicara dengan orang lain. Nada bicara cepat, topik
pembicaraannya selalu berubah berubah tetapi ada kaitannya.
3. Motorik
- Pasien terlihat wajah tegang saat ingin marah/jengkel.
4. Alam Perasaan
Resiko perilaku saat dikaji pasien mengatakan sedih karena mengingat PHK
yang dialaminya .
h. Afek
- Ekpresi wajah terlihat gelisah dan hanya bereaksi bila ada stimulus emosi.
i. Interaksi Selama Wawancara
Selama wawancara pasien tampak gelisah, kooperatif, kontak mata kurang, .
j. Persepsi
-
- Masalah keperawatan :
k. Proses Pikir
Pasien saat diwawancarai pembicaraanya kooperatif, langsung menjawab sesuai
pertanyaan, pembicaraan berbelit-belit tetapi masih sampai pada tujuan
pembicaraan.
l. Isi Pikir
Pasien merasa kurang komunikatif dan asing terhadap keluarga karena kurang
komunikasi dengan keluarga..
m. Tingkat kesadaran (secara kualitatif)
Pasien tampak tenang, Pasien mampu mengingat keluarga, mampu mengingat
hari dan waktu, ketika diajak kenalan pasien mampu mengingat nama orang
lain, dan tempat ia sekarang tinggal .
n. Memori
Ingatan jangka panjang dan jangka pendek pasien baik tetapi pasien sering
menyangkal ketika menceritakan masalalunya dan mengingat kenapa dia bisa
dibawa ke RSJ.
o. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Konsentrasi pasien baik, mampu menjawab hitungan-hitungan sederhana
dengan pertambahan, dan pengurangan
p. Kemampuan Penilaian
Pasien mengatakan dapat mengambil keputusan sederhana, misalnya lebih
memilih antri makanan daripada harus berdesakan
q. Daya tilik diri
Pasien mengatakan bahwa sekarang dia berada di RSJ untuk perawatan,
pengobatan dirinya yang sedang mengalami gangguan jiwa.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan : Pasien mengatakan menyiapkan makanan, mau membersihkan
alat makan,.
2. BAK/BAB : Pasien mampu mengontrol BAK/BAB di WC, membersihkan
WC, membersihkan diri, memakai pakaian/ celana.
3. Mandi : Pasien mengatakan mampu mandi, menggosok gigi dan
keramas.
4. Berpakaian/ berdandan : Pasien mengatakan mampu memilih pakaian,
memakai pakaian
5. Istirahat dan tidur : Pasien mengatakan mampu mengatur waktu tidur,
merapikan sprei dan selimut dan mampu untuk tidur dengan bantuan obat
6. Penggunaan obat : Saat di RSJ pasien hanya menerima obat yang
diberikan oleh perawat dan di bimbing dalam pemberian obat.
7. Pemeliharaan kesehatan : pasien mengatakan sering berobat ke psikiater
8. Kegiatan didalam rumah : pasien mengatakan menjaga kebersihan dan
kerapian di dalam rumah
9. Kegiatan di luar rumah : Pasien mengatakan bekerja sebagai pegawai tetap
disebuah perusahaan kayu.
VIII. MEKANISME KOPING
Pasien tidak mampu berbicara secara kooperatif dengan orang lain dan tidak
mampu menyelesaikan masalah. Klien meluangkan waktu berdoa kepada Tuhan
saat mengingat masalahnya, serta pasien mampu mepraktekan Teknik relaksasi
yang diajarkan perawat jika merasa gelisan dan emosi.
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Pasien mengatakan sedih karena mengingat kejadian PHK yang menimpa dirinya
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Pasien mengatakan kurang mengetahui tentang manajemen hidup sehat dan apa
yang harus dilakukan jika sedang emosi.
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Skizofrenia
Terapi medik :
 Clozapine 100mg/12 jam
 Lozarepam 2mg/24jam
 Cefixime 100mg/12jam
 Trihexphrnidil 2mh/12jam
 Divalproex sodium 500mg/24 jam
 Paracetamol (bila demam)
XII. Analisis Data

Tgl./jam Data Masalah Paraf


Keperawatan

17 -06-2023 DS: Isolasi Sosial Cintan


Jam 10.00 Pasien mengatakan lebih suka menyendiri a
Do :
 Pasien tidak bisa memulai
pembicaraan
 Pasien sering berdiam diri
 Pasien tidak mau berinterasi dengan
orang lain
 Pasien sering menyendiri
 Pasien tidak bergairah untuk
beraktivitas
 Pasien tidak betah berinteraksi lama
17-06-2023 Ds : Harga Diri Cintan
Jam 10:00  Pasien mengatakan malu karena Rendah a
tidak memiliki pekerjaan
 Pasien mengatakan dirinya tidak
berguna
Do :
 Berjalan menunduk
 Pasien menghindari kontak mata
17-06-2023 Ds : Pasien mengatakan ada bisikan- Gangguan Cintan
bisikan suara laki-laki yang mengatai Persepsi a
Jam 10:00 "Goblok" sensori :
Halusinasi
Do : pendengaran
- Pasien tampak tegang (D.0085)
- Pasien sedikit kooperatif
- Kontak mata kurang fokus

XII. Diagnosa Keperawatan


1. Isolasi Sosial (D.0121)
2. Harga Diri Rendah Kronis (D.0086)
3. Gangguan Persepsi Sensori b.d Halusinasi Pendengaran (D.0085)
XIII Intervensi Keperawatan
N Tgl/jam Tujuan dan keriteria hasil Intervensi
O
1 Sabtu , 17 Setelah dilakukan 3 x 7 jam Promosi Sosialisasi (I.13498)
Juni 2023 kemampuan membina Observasi:
10.00 wib hubungan dengan orang lain 1. Identifikasi kemampuan
membaik dengan kriteria hasil : interaksi dengan orang lain
1) Minat interaksi 2. Identifikasi hambatan
meningkat dari 1 melakukan interaksi dengan
menjadi 3 orang lain
2) Minat terhadap Terapeutik :
aktivitas meningkat 3. Motivasi meningkatkan
dari 1 menjadi 3 keterlibatan dalam suatu
3) Perilaku menarik diri hubungan
menurun dari 5 menjadi 4. Motivasi berinteraksi di luar
3 lingkungan
4) Kontak mata membaik 5. Libatkan pasien dalam TAK
dari 1 menjadi 3 sosialisasi
Edukasi :
 SP1 : Menjelaskan keutungan
dan kerugian mempuyai teman
 SP2 : Mengajarkan klien
berkenalan dengan satu orang
 SP3 : Mengajarkan pasien cara
berkenalan dengan dua orang
atau lebih
Kolaborasi :
6. Kolaborasi pemberian obat
sesuai advis antipsikotik
atipikal
XIII. Pelaksanaan dan Evaluasi

No Hari/ Dx Implementasi Evaluasi (SOAP)


. tanggal Keperawatan
1. Sabtu, 17 Isolasi Sosial  mengidentifikasi kemampuan S :
Juni 2023 interaksi dengan orang lain - Pasien mengatakan bingung
13:00  Melibatkan pasien dalam TAK mau melakukan aktivitas
sosialisasi apa selain tidur
 SP1 : Menjelaskan keutungan dan - Pasien mengatakan tadi pagi
kerugian mempuyai teman ikut jalan-jalan

 Mengkolaborasi pemberian obat - Pasien mengatakan

sesuai advis antipsikotik atipikal diajarkan SP 1


O:
- Pasien tampak menunduk
- Bicara secukupnya
- Pasien sering menyendiri
- Pasien menyebutkan
keuntungan dan kerugian
punya teman
A : Isolasi sosial belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Evaluasi SP 1
- Mengajarkan pasien
berinteraksi secara bertahap
( berkenalan dengan satu
lain)
2. Senin, 19 Isolasi sosial  mengidentifikasi kemampuan S : Pasien mengatakan sudah
Juni 2023 interaksi dengan orang lain berbicara sama temanya
14:00  Melibatkan pasien dalam TAK O :
sosialisasi - Pasien suka menyendiri
 SP2 : Mengajarkan klien - Kontak mata sudah mau
berkenalan dengan satu orang menatap lawan bicara

 Mengkolaborasi pemberian obat A : Isolasi social


sesuai advis antipsikotik atipikal P : Lanjutkan Intervensi
- Evaluasi SP sebelumnya
- Melatih pasien berinteraksi
secara bertahap (berkenalan
dengan orang kedua)

3. Selasa, 20 Isolasi sosial  mengidentifikasi kemampuan


mei 2023 interaksi dengan orang lain
 Melibatkan pasien dalam TAK
sosialisasi
 SP3 : Mengajarkan klien
berkenalan dengan dua orang atau
lebih
 Mengkolaborasi pemberian obat
sesuai advis antipsikotik atipikal

Anda mungkin juga menyukai