F DENGAN GANGGUAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Niko Najmudin R2204160 Salsabillah R220416
Setiyani R2204160
Ruangan : Abimanyu
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. F
Umur : 58 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Informan : Keluarga
Tanggal Masuk : 07 Desember 2022
Tanggal Pengkajian : 20 Desember 2022
No Rm : 0407584
B. Alasan Masuk
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 20 desember 2022 pasien
mengatakan tanggal 21 september 2020 mengalami bisikan atau ada
suara-suara yang muncul kurang bersih, kurang bersih yang
menyuruhnya untuk melakukan cuci tangan berkali-kali, mandi
berkali-kali, BAK dan BAB harus disiram berkali-kali karena kalau
tidak dilakukan pasien akan dipecut dan dihukum. Pasien pertama kali
dating ke RS dijemput dengan menggunakan mobil ambulance dari
RSJ MM. Pasien pernah masuk di yayasan yupika selama 3 bulan lalu
dipindahkan ke ruang abimanyu baru 2 minggu sampai sekarang.
Pasien mengatakan bisikan-bisikan tersebut masih ada sampai
sekarang.
C. Faktor Predisposisi
1. Apakah pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Pasien mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa pada tahun 2020
2. Riwayat pengobatan sebelumnya
Pasien mengatakan kurang berhasil dalam menjalani terapi pengobatan
3. Riwayat trauma
Pasien mengatakan pernah menjadi korban aniaya fisik pada umur 40
tahun. Pada saat itu pasien pernah naik bajaj di tahun 2004 pukul set 4
pagi, supir bajaj yang pasien tumpangi sedang mabuk lalu pasien
hamper dipukul dengan menggunakan kayu balok, pasien lompat dari
bajaj langsung berlari dan meminta tolong tapi tidak ada yang
membantunya hanya berdiam dan mengabaikan pasien.
4. Apakah ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa sebelumnya
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan pernah menjadi korban aniaya fisik pada umur 40
tahun. Pada saat itu pasien pernah naik bajaj di tahun 2004 pukul set 4
pagi, supir bajaj yang pasien tumpangi sedang mabuk lalu pasien
hamper dipukul dengan menggunakan kayu balok, pasien lompat dari
bajaj langsung berlari dan meminta tolong tapi tidak ada yang
membantunya hanya berdiam dan mengabaikan pasien.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
TD : 103/76 mmHg
Nadi : 76x/menit
Suhu : 36,1 derajat celcius
Spo2 : 100%
TB : 156cm
BB : 48 Kg
Keluhan Fisik:
E. Aspek Psikososial
1. Genogram
KETERANGAN :
- - - - -
Keterangan
a. Komunikasi
Pasien mengatakan komunikasi di antara lingkungan keluarga lancar dan
tidak ada hambatan
b. Pengambilan keputusan
Pasien mengatakan dia dirumah sebagai kepala keluarga jadi kalau ada
masalah atauapapun maka dia yang mengambil keputusan
c. Pola asuh
Pasien mengatakan pola asuh dirumahnya baik-baik saja secara demokratis
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan bagian tubuh yang tidak disukai adalah
bahunya karena sering pegal-pegal untuk selebihnya ia suka bagian
tubuh yang lainnya.
b. Identitas
Pasien mengatakan puas sebagai laki-laki dan kepala keluarga
c. Peran
Pasien mengatakan dalam keluarga dirinya sebagai kepala rumah
tangga
d. Ideal diri
Pasien mengatakan berharap ingin menjadi dosen atau guru
matematika tetapi orangtua tidak memperbolehkan
e. Harga diri
Pasien mengatakan putus asa karena sudah melakukan pengobatan
kebeberapa rumah sakit dan tidak ada hasilnya. Pasien mengatakan
kenapa penyakitnya sampa sekarang masih belum sembuh-sembuh
juga, merasa kesal dan putus asa.
3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat
Pasien mengatakan kalau dirumah lebih dekat dengan istri dan
anak perempuannya, tetapi untuk curhat kepada temannya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Pasien mengatakan sering mengikuti pengajian dan kerja bakti di
masyarakat
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan sering keluar dan berbaur mengobrol tetapi
belum hafal nama teman-temannya karena jarang berkomunikasi.
Pasien mengatakan kalau tidak sedang mengobrol dasn sendirian
suara-suara aneh suka muncul.
Masalah keperawatan: Halusinasi
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Pasien beragama islam dan percaya akan adanya allah
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan dia sholat 5 waktu dan tepat waktu. Kalau dia
tidak sholat seperti ada suara yang membisiki “sholat-sholat kalau
tidak sholat kamu masuk neraka”
F. Status Mental
1. Penampilan : kurang rapih
Penggunaan pakaian sesuai, tidak rapih bajunya tetapi rambutnya
tertata sangat rapih, baju tidak terkancing.
2. Pembicaraan
Cepat dan keras, pasien mampu memulai pembicaraan, berbicara
sedikit cepat tetapi jelas
3. Aktivitas motorik
Lesu, tegang, gelisah, dan kompulsif
Pasien tampak sedikit lesu dan gelisah, tetapi pasien sangat kooperatif
saat diberi perintah untuk menggerakan motoriknya. Tetapi pasien
sangat kompulsif mengulang-ngulang gerakan cuci tangan.
4. Alam perasaan
Sedih, ketakutan, dan khawatir. Pasien mengatakan merasa sedih dan
khawatir karena keinginan untuk pulang kerumah sangat tinggi ingin
bertemu anak dan istrinya
5. Afek
Datar dan labil. Pada saat diajak mengobrol pasien sangat labil dan
ekspresinya datar, tetapi pasien sangat kooperatif.
6. Interaksi selama wawancara
Mudah. Pasien mampu memulai pembicaraan, kontak mata langsung
dan kooperatif pada saat diajak mengobrol
7. Persepsi (halusinasi)
Pendengaran. Pasien mengatakan mendengar suara yang berulang-
ulang pada saat pasien ada dikamar mandi, ada yang bisikin kurang
bersih kurang bersih terus-menerus, muncul setiap hari waktu
halusinasi pada saat pasien ada dikamar mandi dan sedang sendiri,
perasannya kesal dan merasa terganggu.
8. Proses pikir
Sirkumtansial. Pasien berbicara dengan berbelit-belit panjang tetapi
sampai pada tujuan pembicaraan.
9. Isi pikir
Obsesi. Pasien mengatakan ingin menjadi guru atau dosen matematika,
tetapi orang tuanya memasukan untuk kuliah mengambil jurusan
computer tanpa pasien menguasainya.
Agama, curiga, control pikir. Pasien mengatakan kalo telat sholat 1x
pun pasti ada kata-kata yang di dengarkan dengan berulang-ulang
seperti sholat. Sholat nanti kalau tidak sholat akan dipecut oleh
malaikat dengan kata berulang-ulang, pasien juga mengatakan
pikirannya di control oleh orang lain, selain dirinya.
Maladaptive
a. Relaksasi lambat/berlebihan
I. Masalah Psikososial dan lingkungan
1. Masalah dengan pendidikan. Spesifik: pasien mengatakan dia harus
mengikuti keinginan orangtuanya, jadi harus mengikuti kemauan orang
tuanya.
2. Masalah ekonomi, Spesifik: pasien mengatakan tidak mempunyai
masalah ekonomi, kebutuhan rumah nya selalu tercukupi
3. Masalah dengan layanan kesehatan, Spesifik: pasien mengatakan kesal
sama pelayanan di asrama yapika, karena terkurung dan tidak
mengikuti kemauan pasiennya.
J. Aspek Medis
Diagnose medis : Skizofrenia
Terapi medis :
1. Olanzapine 5 gr/24 jam
2. Thp 2 gr/24 jam
3. Thp 5 gr/ 12 jam
4. Ioronpain 0,59/ 24 jam
5. Diagit 1 tablet
6. 2 ink/ 24 jam
II. Analisa Data
Halusinasi
Isolasi Sosial
Kegagalan
IV. Diagnosa Keperawatan
1. Halusinasi : Pendengaran
2. Risiko Prilaku Kekerasan
3. Harga Diri Rendah
V. Intervensi Keperawatan
3. Klien dapat Setelah interaksi klien 3.1 Bantu klien Deteksi dini
mengidentifikasi menceritakan keadaan : mengungkapkan sehingga dapat
tanda-tanda 1. Fisik : Mata merah, tanda-tanda mencegah
prilaku tangan mengepal , perilaku kekerasan tindakan yang
kekerasan expresi tegang dll. yang dialaminya. dapat
2. Emosional : Perasaan 3.2 Motivasi klien membahayakan
marah , jengkel, menceritakan klien
bicara kasar . kondisi fisik saat
3. Sosial : Bermusuhan prilaku kekerasan
yang di alami saat terjadi
terjadi perilaku 3.3 Motivasi klien
kekerasan. menceritakan
emosionalnya saat
terjadi prilaku
kekerasan
3.4 Motivasi klien
menceritakan
kondisi psikologis
saat terjadi prilaku
kekerasan
3.5 Motivasi klien
menceritakan
kondisi hubungan
dengan orang lain
saat terjadi prilaku
kekerasan
1. Bantu keluarga
Klien memanfaatkan beri dukungan Pasien mampu
TUK 6: system pendukung yang selama klien beraktivitas dan
Klien dapat ada di keluarga dirawat dapat dukungan
memanfaatkan 2. Bantu klien atau penuh dari
system pendukung keluarga keluarga
yang ada di keluarga menyiapkan
lingkungan rumah
Isolasi TUM: Setelah 2x intraksi klien 1. Bina hubungan Hubungan
Sosial Klien dapat menunjukan tanda percaya saling percaya saling percaya
mengendalikan kepada perawat dengan merupakan
isolasi sosial yang - Ekspresi wajah mengungkapkan dasar untuk
dialaminya bersahabat kontraksi kelancaran
TUK I : - Menunjukan teraupetik hubungan
Klien dapat rasa senang a. Sapa klien dengan intraksi
membina hubungan - Ada kontak ramah baik verbal selanjutnya
dengan baik mata maupun non
- Mau berjabat verbal
tangan b. Perkenalkan
- Mau jawab diri dengan
salam sopan
- Mau duduk c. Tanyakan nama
dampingan lengkap klien
- Mau dengan nama
mengutarakan panggilan yang
masalah disukai klien
d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Jujur dan
menepati janji
f. Tunjukan sifat
empati dan
menerima klien
apa adanya
g. Beri perhatian
pada klien dan
perhatian
kebutuhan klien
TUK 2: Setelah 2x klien dapat 2x pengetahuan klien Diketahuinya
Klien dapat menyebutkan penyebab tentang perilaku menarik penyebab akan
menyebutkan menarik diri yang berasal diri dan tanda-tandanya dapat di hubung
penyebab menarik dari 1. Beri kesempatan dengan faktor
diri 1. Diri sendiri pada klien untuk resipitasi yang
2. Orang lain mengungkapkan dialami klien
3. Lingkungan perasaan penyebab
menarik diri atau
tidak mau bergaul
2. Diskusikan
bersama klien
tentang perilaku
menarik diri
tanda-tanda
penyebab yang
muncul
3. Berikan pujian
terhadap
kemampuan klien
dalam
menggunakan
perasannya
TUK 3: Setelah 1x klien dapat Kaji pengetahuan klien
Klien dapat menyebutkan keuntungan tentang manfaat
menyebabkan berhubungan dengan orang keuntunganberhubungan
keuntungan lain. denmgan orang laimn.
berhubungan dengan - Beri
orang lain dan kesempatan
kerugian tidak dengan klien
berhubungan dengan untuk
orang lain mengungkapk
an perasaan
- Diskusikan
dengan klien
berhubungan
dengan orang
Klien dapat menyebutkan lain.
kerugian tidak berhubungan - Kaji
dengan orang lain pengetahuan
klien tentang
manfaat
kerugian
tidakberhubun
gan dengan
orang lain
- Beri
kesempatan
kepada klien
untuk
mengungkapk
an perasaan
- Diskusikan
bersama klien
tentang
kerugian
- Beri
reinformance
mt positif
terhadap
kemampuan
mengungkapa
n tentang
perasaan
-
TUK 4: Setelah 1x klien dapat - Kaji Beri
Klien dapat mendemonstrasikan kemmapuan reinformentcem
melaksanakan hubungan sosial secara klien membina ent atas kegiatan
hubungan sosial bertahap hubungan klien dalam
secara bertahap K-P dengan orang ruangan
K-P-K lain
K-P-Kol - Dorong dan
K-P-KIP bantu klien
untuk
berhubungan
dengan
oranglain
melalui K-P
K-P-P lain
K-P-P
Plain/klien
K-P-Ke- atau
Klga/
masyarakat
- Beri
reinformance
ment terhadap
keberhasilan
yang telah
dicapai
- Bantu klien
unuk
mengevaluasi
manfaat
hubungan
- Diskusikan
jadwal harian
yang dapat
dilakukan
bersama klien
dalam mengisi
waktu
- Anjurkan klien
untuk
mengikuti
kegiatan
diruangan
TUK 5: Setelah 1x klien dapat - Dorong
Klien dapat mengungkapkan klienm untuk
mengungkapkan perasaannya setelah mengungkapk
perasaannya setelah berhubungan dengan orang an perasaan
berhubungan dengan lain - Diskusikan
orang lain - Diri sendiri tentang
- Orang lain perasaan
manfaat
berhubungan
dengan yang
lain
- Beri
reinformance
ment positif
atas
kmampuan
klien
TUK 6: Setelaj keluarga dapat 1. Bisa berhubungan Keterlibatan
Klien dapat menjelaskan perasaanya dengan saling keluarga sangat
memperdayakan - Menjelaskan percaya dengan mendukung
sistem pendukung cara menarik keluarga, salam terhadap proses
keluarga mampu diri perkenalkan diri perubahan
mengembangkan - Mendemonstrasi sampaikan tujuan perilaku klien
kemampuan klien kan cara - Buat kontak 2
untuk berhubungan perasaan klien diskusi dengan
dengan orang lain menarik diri anggota
- Berpartisipasi keluarga
dalam menarik perilaku
diri menarik diri
- Cara keluarga
hadapi klien
menarik diri
- dorong
anggota
keluarga
beri
reinformancement
atas apa yang telah
di capai keluarga
Tanggal, jam: selasa 21-12-2022, 11.00 WIB S: Pasien mengatakan sudah sedikit
lega, dan sudah menerapkan Tarik
DS: Pasien mengatakan masih suka emosi tidak nafas dalam
terkontrol dengan debat dan tidak mau mengalah O: Pasien dapat mencontohkan
DO: Pasien tampak tegang dan cemas Tarik nafas dalam, pasien tampak
tidak tegang dan tidak cemas
Diagnosa Keperawatan: Risiko Prilaku Kekerasan ekspresi wajah tersenyum
A: Risiko prilaku kekerasan teratasi
Tindakan: Melakukan SP 1 sebagin
1. Mendiskusikan penyebab prilaku kekerasan P: Anjurkan pasien teknik relaksasi
2. Mendiskusikan tanda dan gejala prilaku sehari 3x dan pada saat emosi,
kekerasan masukan kedalam jadwal harian
3. Melatih mengontrol emosi dengan Tarik nafas klien
dalam dan pukul bantal
Tindakan: Melakukan SP 1
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki klien
2. Membantu klien menilai kemampuan yang
dapat digunakan
3. Membantu klien memilih kegiatan yang akan
dilatih sesuai dengan kemampuan klien
4. Melatih klien sesuai kemampuan yang dipilih
Tindakan
- Bantu klien mengenal
halusinasinya
- Melatih cara mengontrol
halusinasi atau menghardik
RTL: Melanjutkan SP II
- Mengevaluasi jadwal latihan
SP 1 dan memberikan pujian
- Melatih kemampuan yang
kedua
- Membantu klien menyusun
jadwal kegiatan harian
Tindakan:
- Mengevaluasi jadwal latihan
SP 1, serta memberikan pujian
- Melatih klien mengontrol
halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang
lain
- Membantu klien menyusun
kegiatan latihan bercakap-
cakap
RTL: Lanjutkan SP III
- Mengevaluasi jadwal kegiatan
SP I dan II, serta memberikan
pujian
- Melatihan klien untuk
melakukan aktivitas harian
untuk mengontrol halusinasi
- Membantu klien menyusun
jadwal kegiatan harian
Tindakan:
- Mengevaluasi jadwal latihan
SP 1 dan memberikan pujian
- Melatih kemampuan yang
kedua
- Membantu klien menyusun
jadwal kegiatan harian
RTL:
- Melatih kemampuan yang
ketiga
- Melatih kemampuan pasien
yang mampu dilakukan
Tindakan:
- Mengevaluasi kegiatan yang
lalu SP I dan SP II
- Melatih klien untuk melakukan
aktivitas harian untuk
mengontrol halusinasinya
- Membantu klien menyusun
jadwal kegitan harian
RTL:
- Mengevaluasi SP I, II, dan III
- Melatih klien minum obat
dengan prinsip 8 benar obat
(nama pasien, nama obat,
manfaat, dosis, tanggal
kedeluarsa, waktu, cara, dan
dokumentasi)
- Membantu klien menyusun
jadwal kegiatan mengontrol
halusinasi dengan kepatuhan
minum obat