Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn. A DENGAN HALUSINASI


DI RUANG SRIKANDI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH
Dosen Pembimbing : Dyah Wahyuningsih, S.Kep, Ns, M.Kep

Disusun Oleh :
ANDIN DIAH PANGESTI
P1337420220023
3A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PURWOKERTO
PROGRAM DIPLOMA III
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN HALUSINASI

DI RUANG SRIKANDI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO

Nama Mahasiswa : Andin Diah Pangesti


NIM : P1337420220023
Tanggal Pengkajian : 25 Oktober 2022 pukul 09.00 WIB
Ruang/RS : Srikandi/ RSJD Dr. Amino Gondohutomo

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. A
Umur : 40 Tahun
Alamat : Pemalang
No. RM : 00045***
Tanggal Masuk : 18 Oktober 2022
Diagnosa Medis : Skizofernia Paranoid
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. S
Alamat : Pemalang
Hubungan : Kakak

II. ALASAN MASUK


Pasien dibawa kerumah sakit jiwa karena pasien sering berperilaku aneh. Kadang kala
bicara sendiri, banyak diam, sering mondar mandir di lingkungan saat tengah malam,
dan tidur sulit.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Riwayat Gangguan Jiwa Masa Lalu
Pasien mengatakan pernah dirawat di RSJD Dr. Amino Gondohutomo 2 kali. Pasien
menjalani kontrol rutin di Puskesmas Paduraksa Pemalang dan minum obat dengan
teratur. Kemudian pada tanggal 18 Oktober 2022 pasien kembali dirawat di RSJD
Amino karena sering berperilaku aneh, bicara sendiri dan sering mondar mandir di
lingkungan saat tengah malam.
2. Riwayat Trauma
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami trauma aniaya fisik. aniaya seksual,
kekerasan rumah tangga dan tindakan kriminal.
3. Riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan sama sepertiyang
pasien alami.
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien tidak memiliki masa lalu yang tidak menyenangkan

IV. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda Vital
TD = 120/80 mmHg
RR = 20 x/menit
N = 72 x/menit
S = 36,4°C
c. Tinggi badan = 165 cm
Berat Badan = 65 kg

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan : = Laki-laki

= Perempuan

= Klien

= Meninggal

= Garis Perkawinan

= Garis Keturunan

Pasien tinggal bersama kakak dan adik keponakannya. Komunikasi pasien dengan
keluarganya biasanya baik dan berlangsung secara dua arah. Pengambilan
keputusan dominan kakak sebagai kakak dalam keluarga, dan pasien juga di ikut
sertakan dalam mengambil keputusan.
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Pasien mengatakan dapat menerima kondisi sekarang. Dan pasien mengatakan
menyukai semua bagian tubuhnya. Tubuhnya berfungsi dengan baik, pasien
merasa bersyukur dengan tubuh yang dimilikinya.
b. Identitas Diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya seorang laki-laki dan pasien senang sebagai
laki-laki. Pasien anak ketiga dari enam bersaudara di keluarganya.
c. Peran Diri
Pasien sebagai anak. Pasien adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Pasien
mengatakan selama dirumah membantu membersihkan rumah seperti menyapu
dan membersihkan kebun. Pasien patuh dengan perintah kakak jika diminta
bantuan.
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan ada keinginan untuk sembuh agar segera keluar dari rumah
sakit jiwa dan berkeingin untuk melanjutkan aktifitas setelah sembuh dari
sakitnya yaitu mengamen.
e. Harga Diri
Pasien mengatakan tidak minder bila bergaul dengan teman-temannya.
3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat
Pasien mengatakan paling dekat di keluargannya yaitu dengan kakak kandung
pasien yang selalu ada disaat pasien membutuhkan bantuan, masukan, dan
dukungan, dan selalu ada disaat pasien sakit. Ketika dirumah pasien sering
membantu membersihkan kebun dan sering menyapu. Sedangkan dirumah sakit
pasien terlihat kurang bisa bersosialisasi dengan pasien lain.
b. Peran Serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan jarang berkumpul dengan kelompok atau masyarakat di
rumahnya karena pasien lebih dekat dengan keluarganya.
c. Hambatan dengan orang lain
Pasien sulit berinteraksi dengan orang lain karena lebih dekat dengan
keluarganya. Jadi, Ketika dengan pasien lain sulit untuk membuka diri.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan bahwa dirinya beragama islam, pasien meyakini bahwa
tuhannya Allah SWT. Dan pasien yakin bahwa sakit ini cobaan dari Allah SWT.
b. Kegiatan Ibadah
Pasien selama dirumah melaksanakan sholat 5 waktu dan disaat di rumah
sakit pasien melaksanakan sholat meskipun tidak penuh 5 waktu.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Selama dirawat dirumah sakit jiwa penampilan klien rapi, berpakaian dengan rapi.
Pasien mengatakan mandi 2× sehari dan mengganti pakaian 1× sehari.
2. Pembicaraan
Pasien tampak bingung, berbicara lancar dan nyambung. Pasien mau berbicara saat
ditanya dan terkadang saat ditanya jawabannya berbelit-belit.
3. Aktivitas Motorik
Pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri tanpa
bantuan orang lain.
4. Alam Perasaan
Pasien merasa gelisah karena ingin pulang.
5. Afek
Afek tumpul karena ketika diberikan stimulus pasien masih bisa untuk merespon
tetapi jawaban masih berbelit-belit.
6. Interaksi Selama Wawancara
Pasien tampak bingung, kontak mata kurang, dan bicara nyambung.
7. Persepsi
Pasien mengatakan mendengarkan suara suara yang aneh, seperti bisikan orang
memanggil sebanyak 3 kali dalam seminggu. Suara itu terdengar kurang lebih 2-3
menit. Ketika mendengar suara itu pasien istighfar karena merasa takut.
8. Proses Pikir
Pembicaraan pasien berbelit belit dan nyambung. Dan saat ditanya sesuai dengan
kenyataan dan menjawab sesuai pertanyaan.
9. Isi Pikir
Pasien tidak memiliki waham. Dan pasien tidak memiliki isi pikir obsesi,
hipokondria, depersonalisasi, pikiran magis dan ide terkait.
10. Tingkat Kesadaran
Pasien Ketika saat ditanya ini waktu apa seperti pagi siang sore pasien dapat
menyebutkan dengan benar. Pasien mengetahui bahwa dirinya sekarang di rawat di
RSJ Dr Amino Gondohutomo. Dan pasien mengetahui sekarang sedang berbicara
dengan siapa.
11. Memori
Memori pasien masih baik pasien masih bisa atau masih mampu mengingat
kejadian cukup lama yaitu 34 tahun yang lalu pasien sekolah dimana. Pasien masi
mengingat saat ke RSJ siapa yang mengantar dengan siapa saja.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien disaat ditanya mengulang ngulang pertanyaan. Pasien berbicara dengan
berbelit-belit dan nyambung. Pasien saat ditanya perhitungan pasien dapat
menjawab dengan benar.
13. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan : pasien dapat mengambil keputusan terhadap dirinya sendiri
misalnya pasien akan mandi dahulu sebelum sarapan
14. Daya Tilik Diri
Pasien tidak mengingkari penyakit yang diderita. Pasien menyadari bahwa dirinya
suka berbicara sendiri dan sering berperilaku aneh.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Pasien makan 3x sehari nasi sayur, lauk dan buah dapat dari RSJ. Pasien makan
selalu dihabiskan dan tertib.
2. BAB dan BAK
Pasien dapat pergi ke kamar mandi sendiri, pasien mampu membersihkan
dirinya sendiri tanpa bantuan. Dan pasien tidak ada keluhan BAB/BAK.
3. Mandi
Pasien mengatakan mandi tanpa bantuan 2x sehari yaitu pada saat pagi hari
sekitar jam 05.30 dan pada sore hari sekitar 17.00.
4. Berpakaian/Berhias
Pasien mengatakan dapat mengganti pakaian sendiri terkadang menggantipakaian
sehari 1 hari.
5. Penggunaan Obat
Pasien minum obat dengan tertib tidak ada penolakan dengan diawasi.
6. Istirahat tidur
Pasien mengatakan bahwa selama di rumah sakit jiwa pasien dapat tidur dengan
lelap yang dimulai dari jam 19.00 WIB sampai 04.00 WIB. Pasien juga dapat tidur
siang pada pukul 13.30 sampai 14.30 WIB.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien masih perlu dampingan dalam merawat kesehatan diri pasien. Pasien
meminum obat secara teratur dan tidak pernah membuangnya.
8. Aktivitas didalam dan diluar rumah
Pasien mengikuti kegiatan yang telah jadwalkan oleh RSJ yaitu senam, TTV,TAK,
makan siang, minum obat DLL.
• Kegiatan di luar rumah
Pasien mengtakan pasien mengikuti kegiatan olahraga seperti bermain
badminton dan sepak bola
• Kegiatan didalam rumah
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Ya Tidak Maladaptif Ya Tidak
Bicara dengan orang V Minum alcohol V
lain
Mampu menyelesaikan V Reaksi V
masalah lambat/berlebihan
Teknik Relaksasi V Bekerja berlebihan V
Aktivitas Konstruktif V Menghindar V
Olahraga V Menciderai diri V

IX. ASKEP MEDIK


Diagnosa Medik : Skizofernia Paranoid
Terapi Medik :
• Risperidone 2 x 2 gram
• Trihexyphenidyl 2 x 2 gram

X. ANALISA DATA
NO DATA AKTUAL MASALAH
KEPERAWATAN
1. DS : Pasien mengatakan sering Gangguan Persepsi Sensori :
mendengarkan bisikan seperti Halusinasi Pendengaran
memanggil namanya.
DO : Pasien sering melamun dan
menyendiri.

2. DS : Pasien mengatakan ketika Risiko Perilaku Kekerasan


menndengar suara bisikan, pasien
merasa ingin marah.
DO : Pasien tampak gelisah
3. DS : Pasien malas berinteraksi dengan Isolasi Sosial
pasien lain karena pasien merasa
hanya dekat dengan keluarganya saja.
DO : Pasien tampak menyendiri.
XI. DAFTAR MASALAH
a. Risiko Perilaku Kekerasan
b. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
c. Isolasi Sosial

XII. POHON MASALAH

Risiko Perilaku Kekerasan

Halusinasi

Isolasi Sosial

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

b. Isolasi Sosial

c. Resiko Perilaku Kekerasan

XIV. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa
Tanggal Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Setelah dilakukan
25/10/2022 Gangguan Persepsi Klien dapat a. Bina hubungan
interaksi klien saling percaya
Sensori : Halusinasi mengontrol
dapat membina b. Menyapa pasien
Pendengaran halusinasi.
hubungan saling
c. Memperkenalkan
TUK 1
percaya dengan diri
Klien dapat kriteria hasil : d. Tanyakan nama
membina a. ekspresi wajah pasien
hubungan saling bersahabat e. Menjelaskan tujuan
pertemuan
percaya b. menunjukkan
f. Jujur menepati
rasa senang janji, berempati
c. kontak mata g. Memberikan
membaik perhatian kepada
klien
Setelah dilakukan
25/10/2022 Gangguan Persepsi TUK 2 Klien dapat
interaksi klien memanfaatkan obat
Sensori : Halusinasi
Klien dapat dengan baik :
dapat
Pendengaran
memanfaatkan
mendemostrasikan a. Anjurkan klien
obat dengan untuk bicara
penggunaan obat
baik b. Bantu klien prinsip
dengan benar, dan
5 benar obat
menyebutkan 5
prinsip benar obat.
Setelah dilakukan
26/10/2022 Gangguan Persepsi TUK 3 Klien dapat mengenal
interaksi, klien halusinasi:
Sensori : Halusinasi
Klien dapat
dapat menyebutkan a. ajak klien
Pendengaran
mengenal
waktu isi, mengobrol dan
halusinasinya melakukan dengan
frekuensi,
sering
timbulnya
b. observasi tingkah
halusinasi
laku klien terkait
a. klien dapat halusinasinya
mengungkapkan c. mendiskusikan
perasaannya tentang situasi yang
terhadap halusinasi menimbulkan
halusinasi, waktu,
frekuensi terjadinya
Setelah dilakukan
26/10/2022 Gangguan Persepsi TUK 4 Klien dapat
interaksi klien mengontrol halusinasi
Sensori : Halusinasi
Klien dapat :
dapat menyebutkan
Pendengaran
mengontrol
: a. identifikasi
halusinasi tindakan yang
a. Tindakan biasa
dilakukan jika ada
dilakukan ketika halusinasi bersama
berhalusinasi klien
b. klien dapat b. diskusikan manfaat
dari tindakan yang
melakukan cara dipilih
yang dipilih c. diskusikan untuk
c. klien dapat cara baru mengontrol
halusinasi
mengetahui
aktivitas kelompok
Setelah dilakukan
27/10/2022 Gangguan Persepsi TUK 5 Klien dapat dukungan
interaksi klien dari keluarga :
Sensori : Halusinasi
Klien dapat
dapat saling a. membina hubungan
Pendengaran
dukungan dari
percaya dengan saling percaya dengan
keluarga dalam menyebutkan nama,
perawat, dengsn
mengontrol tujuan, pertemuan
Kriteria hasil : dengan ramah dan
halusinasi
Keluarga dapat sopan
menyebutkan b. anjurkan klien
pengertian, tanda menceitakan
halusinasinya
dan gejala serta
tindakan untuk c. diskusikan
halusinasinya klien
mengendalikan
halusinasinya

XV. IMPLEMENTASI

TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

25/10/2022 SP 1 S:
Pasien mengatakan
09.00 WIB - Bina hubungan saling
“selamat pagi Mba, nama
percaya
saya Tn. A suka dipanggil
a. memberi salam kepada
dengan A, Hobi saya
pasien
menyanyi”.
b. menanyakan dan
“ Tn. A mengatakan sering
memanggil nama
mendengar bisikan yang
keesukaan pasien.
memanggil namanya, kurang
Kemudian menanyakan
lebih 2-3 menit selama 1
hobi
mingggu dan pasien merasa
c. menanyakan perasaan
takut ketika mendengar suara
dan masalah yang
bisikan itu”
dihadapinya
“ Tn. A mengatakan setelah
d. menanyakan pada pasien
tentang halusinasi yang mendengar suara bisikan,
dirasakan pasien membaca istighfar “
e. menanyakan pada pasien “ Tn. A mengatakan mau
tentang isi, waktu, belajar tentang cara
frekuensi, situasi dan mengontrol halusinasi yang
kondisi pertama yaitu menghardik”
- Mengontrol halusinasi O:
dengan cara menghardik Pasien terlihat mau
a. mengajarkan pasien mempraktekan cara
mengontrol halusinasi menghardik dengan benar
dengan cara menghardik A : Latihan cara menghardik
b. memberikan pujian tercapai
kepada pasien setelah
P:
pasien mampu
Perawat : Lanjutkan SP 2 yaitu
menjelaskan apa yang
meminum obat
sudah dilakukan
Pasien : Anjurkan melakukan
c. memasukan pada jadwal
cara yang sudah diajarkan dan
kegiatan untuk latihan
memasukkan kejadwal harian
cara menghardik.

26/10/2022 SP 2 S:

10.00 WIB a. Evaluasi kegiatan “ Tn. A mengatakan masih


menghardik. Berikan ingat cara menghardik yaitu
pujian kepada pasien dengan cara mengalihkan
b. Latih cara mengontrol perhatian jika terjadi
halusinasi dengan halusinasi.
meminum obat dengan
“Tn. A mengatakan ingin
prinsip 5 benar obat
mengetahui betapa
(benar pasien, benar
pentingnya minum obat dan
obat, benar dosis, benar
cara minum obat yang benar “
waktu, benar cara
pemberian). “ Pasien mengatakan minum
obat dengan teratur ketika
c. Masukkan pada jadwal
diberi oleh perawat.”
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat O : . Tn. A terlihat
mempraktekan cara
menghardik dengan benar
dan
Tn. A tampak paham dengan
apa yang dijelaskan mengenai
cara minum obat.
A : Latihan cara meminum
obat dengan prinsip 5 benar
obat tercapai
P:
Perawat : Lanjutkan SP 3
yaitu bercakap- cakap
Pasien : Anjurkan melakukan
cara yang sudah diajarkan dan
memasukkan kejadwal harian

27/10/2022 SP 3 S:
08.00 WIB a. Evaluasi kegiatan “ Tn. A mengatakan masih
menghardik dan mengingat cara menghardik
meminum obat, beri dan meminum obat dengan
pujian kepada pasien. prinsip 5 benar obat yang
sudah diajarkan.”
b. Anjurkan cara
mengontrol halusinasi “ Tn. A mengatakan ingin
dengan bercakap- cakap mengetahui cara mengontrol
saat terjadi halusinasi halusinasi dengan bercakap-
cakap.”
c. Memasukan kedalam
jadwal kegiatan untuk O:
latihan menghardik,
Tn. A terlihat mempraktikan
minum obat, dan
cara mengontrol halusinasi
bercakap-cakap.
yaitu dengan bercakap-
cakap dengan orang lain.
A : Latihan cara bercakap-
cakap tercapai.
P:
Perawat: Lanjutkan SP 4
yaitu spiritual
Pasien : Memilih cara satu
cara yang dianjurkan.
27/10/2022 SP 4 S:
a. Evaluasi kegiatan
10.00 WIB “ Tn. A mengatakan masih
menghardik meminum
mengingat cara yang sudah
obat, cara bercakap-
diajarkna sebelumnya yaitu
cakap dan beri pujian menghardik, meminum obat
kepada pasien, bercakap-cakap.”
b. Ajarkan cara yang
“ Tn. A mengatakan
selanjutnya yaitu
membaca istigfar ketika
spiritual dengan
melihat halusinanya.”
membaca istigfar
c. Memasukan kedalam “ Tn. A mengatakan setelah
jadwal kegiatan untuk membaca istigfar pasien
latihan menghardik, menjadi tenang.”
minum obat, dan O : Pasien terlihat tampak
bercakap-cakap, spiritual tenang
A : Latihan cara spiritual
tercapai
P:
Pasien : Memilih salah satu
cara yang telah dianjurkan
Perawat : Lanjutkan SP
keluarga (bila ada)

Anda mungkin juga menyukai